PENDAHULUAN
1
dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang Hepatitis antara lain:
penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan akibat yang
didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah
melalui kontaminasi oral-fekal, HAV terdapat dalam makanan dan
air yang terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini
melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh
berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian
menunjukkan gejala klinis. Populasi paling sering terinfeksi adalah
anak-anak dan dewasa muda.
2. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute tranfusi darah/produk
darah, jarum suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko
tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah, pengguna obat
injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat
yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk
kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita
dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya,
resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa
inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan sampai timbul
gejala klinis.
3. Hepatitis C
Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan
penyebab tersering infeksi hepatitis yang ditularkan melalui suplai
darah komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti
HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang paling
sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, individu yang
menerima produk darah, potensial risiko terhadap pekerja
perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan
pada darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari.
4. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga
infeksi HBV bertambah parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul
belakangan pada individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi
dapat menyebabkan infeksi hanya bila individu telah mempunyai
4
HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV. Populasi yang
sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien
tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah
mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti.
HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan,
kegagalan hati, dan kematian.
5. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan
melalui ingeti air yang tercemar. populasi yang paling sering
terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau perjalanan pada
bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan
paling sering pada dewasa muda hingga pertengahan.
6. Hepatitis F&G
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F.
Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit
hepatitis yang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa
hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B
dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun
hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.
5
gigi, perawat dan terapis respiratorik, staf dan pasien dalam unit
hemodialisis, para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik
bersama-sama, atau diantara mitra seksual baik heteroseksual maupun
pria homoseksual.
2.4 Cara Penularan
Cara penularan hivus hepatitsis pada manusia berbeda sesuai dengan jenis
atau tipe dari hepatitis itiu sendiri, berikut acara penularan virus hepatitis
sesuai jenis. Antara lain:
1. Cara Penularan Hepatitis A
Hepatitis A pada umumnya dapat di tulari melalui mulut,
misalnya melalaui gelas atau sendok bekas yang di pakai penderita
hepatitis A. Kadang – kadang dapat juga melalui keringat penderita
atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada penderita
pengdapa hepatitis A.
6
- pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang
menerima produk tertenu dari plasma
- kontak serumah dengan karier hepatitis
- pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang
banyak kontak dengan darah
3. Cara Penularan Hepatitis C
Penularan hepatitis C dan Delta pada orang dewasa bisa
terjadi melalui kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan
minuman, suntikan ataupun transfusi darah. Virus hepatitis C juga
berbahaya karena sebagian besar penyakit Hepatitis C dapat
berkembang menjadi kronis/menahun dan menjadi pengidap yang
selanjutnya akan menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya.
4. Cara Penularan Hepatitis D&E
Hepatitis delata dan hepatitis e didduga penularannya
melalui mulut, tetapi belum ada penelitian yang lebih mendalam.
2.5 Manifestasi Hepatitis
Semua hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama,
sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain.
Dokter hanya dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita
pasiennya dan untuk membedakannya secara pasti masih diperlukan
bantuan melalui pemeriksaan darah penderita.gejala penderita hepatitis
virus mula mula badanya terasa panas, mual dan kadang-kadang muntah,
setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian
matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
7
sekitar 390C berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian.
Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.
2. Fase Ikterik
Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium
prodromal, Pembesaran dan nyeri hati Urine berwarna seperti teh
pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai dengan
bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada
minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari.
Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan
lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
3. Fase penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa
sakit di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15
hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal,
penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.
8
2.6 Pathway Hepatitis
Pengaruh alkohol,virus
hepatitis,toksin
Kerusakan sel
Dx : Nyeri parenkim,sel hati dan
duktuli empedu
Dx: ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Mudah kelelahan
kebutuuhan tubuh
9
2.7 Pencegahan Dan Pengobatan Hepatitis
10
a) Pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup
istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti dapat mempercepat
penyembuhan tetapi banyak pasien akan merasakan lebih
baik dengan pembatas aktifitas fisik, kecuali diberikan
pada mereka dengan umur orang tua dan keadaan umum
yang buruk.
b) Obat-obatan
- Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk
mempercepat penurunan bilirubin darah. Pemberian
bila untuk menyelamatkan nyawa dimana ada
reaksi imun yang berlebihan.
- Berikan obat-obatan yang bersifat melindungi hati.
Contoh obat : Asam glukoronat/ asam asetat,
Becompion, kortikosteroid.
- Vitamin K pada kasus dengan kecenderungan
perdarahan.
- Obat-obatan yang memetabolisme hati hendaknya
dihindari. Karena terbatasnya pengobatan terhadap
hepatitis maka penekanan lebih dialirka pada
pencegahan hepatitis, termasuk penyediaan
makanan dan air bersih dan aman. Higien umum,
pembuangan kemih dan feses dari pasien yang
terinfeksi secara aman, pemakaian kateter, jarum
suntik dan spuit sekali pakai akan menghilangkan
sumber infeksi. Semua donor darah perlu disaring
terhada HAV, HBV, dan HCV sebelum diterima
menjadi panel donor.
2.8 Pemeriksanaan Penunjang Hepatitis
Pemeriksaan dianostik pada pasien hepatitis yang perlu dikaji menurut
Doengoes (2002):
11
a) Test fungsi hati: Abnormal (4-10 kali normal) untuk membedakan
hepatitis virus dari non virus.
b) SGOT/SGPT: Awalnya meningkat (dapat meningkat 1-2 minggu
sebelum ikterik kemudian tampak menurun).
c) Darah lengkap: Sel darah merah (SDM) menurun karena
penurunan masa hidup SDM (gangguan fungsi hati).
d) Difersnsual darah lengkap: Ekositosis, monositosis dan sel plasma.
e) Alkali fostatase: Agak meningkat.
f) Feses: Warna tanah liat, dan diare feses warna tanah liat.
g) Gula darah: Hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi
hati).
h) Anti-HAV IgM: Positif pada tipe A.
i) HbsAg: Dapat positif (tipe B) atau negstif (tipe A).
Catatan: merupakan diagnostik sebelum terjadi gejala klinik.
j) Masa protrombin: Mungkin memanjang (disfungsi hati).
k) Bilirubin serum: Di atas 2,5 mg/100 ml (bila di atas 200 mg/ml,
prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan
nekrosis seluler).
l) Tes ekskresi BSP: Kadar darah meningkat.
m) Biopsi hati: Menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis.
n) Scan hati: Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan
parenkim.
12
PENUTUP
BAB III
3.1 Kesimpulan
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal
definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ
hati,bukan penyakit hati. Namun banyak asumsi yang berkembang di masyarakat
mengartikan lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning
sebenarnya dapat menimbulkan kercunan, Penularan hepatitis pada orang dewasa
bisa terjadi melalui kontak seksual dan bisa pula melalui makanan dan minuman,
suntikan ataupun transfusi darah ataupun karena bertukar tempat makan.
3.2 Saran
Pencegahan paling efektif agar terhindar dari hepatitis adalah dengan kita
,elakukan vaksinisasi dan mengolala nutrisi serta lingkungan , Secara keseluruhan
tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan memakai sarung tangan
bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang
kembali tutup jarum suntik.
13
DAFTAR PUSTKA
Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998.
14