14.321.0077
JOMBANG
2018
i
SKRIPSI
BOLA KARET
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
Oleh :
Lois Elita Santoso
143210077
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena berkat dan rahmat-
menggenggam bola karet”. Skripsi ini ditulis sebagai persyaratan kelulusan demi
5. Semua pihak yang membantu kelancaran penelitian yang tidak bisa penulis
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat
Penulis
ix
PERSEMBAHAN
Seiring dengan doa dan puji syukur peneliti persembahkan skripsi ini untuk :
1. Tuhan YME, Yesus Kristus yang selalu menyertai dalam setiap langkah, dan
dimasa depan.
3. Kakak tercinta Rukmi astute dan pardianto serta keluarga besar, terima kasih
5. Teman-teman terbaik penulis Ika Yusnia, Leni Ayu, Jayanti dwi Agustina,
Maike mitra, Nanik winarti, Dyah ayu, Yoyok ari wibowo, Febbyana emita,
dan teman-teman kost Fj mart terima kasih untuk semua dukungan dan
bantuan yang telah diberikan, semoga tahun ini kita dapat menyelesaikan
pendidikan akademik secara bersama dan tepat waktu sukses untuk masa
depan masing-masing.
6. Para sahabat penulis yaitu Kristiani, Lida lusia, Purti Nyaimas, Lyta wahyu,
Iis luxiana terimakasih untuk setiap dukungan dan doa yang diberikan kepada
penulis semoga kalian senantiasa diberkati dalam karir dan kehidupan masing-
x
ABSTRAK
ABSTRACT
xi
exercise of gripping rubber ball, motoryc power of non hemorrhagic stroke patients from
16 respondents who experienced hemiparesis in the upper extremity of 7 were
categorized less by 43.75% percentage. After the exercise of gripping rubber ball,
motoric power of non hemorrhagic stroke patients from 16 respondents who had
hemiparesis of the upper limb of 13 were categorized quite well with the percentage of
81.25%. Wilcoxon test results is known thatsignificance (p = 0.001). Conclusio: says that
There is an increasing of patient motoric power of stroke non hemorrhagic patient with
exercise of gripping rubber ball in flamboyant room of RSUD Jombang
xii
DAFTAR ISI
Motto ...................................................................................................................vi
Persembahan ......................................................................................................viii
Abstrak ................................................................................................................ix
Daftar gambar….….............................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
xiii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3.3 Hipotesis........................................................................................................24
xiv
4.9 Etika penelitian.....................................................................................................36
4.9.1 Informed consent (Persetujuan) .................................................................36
4.9.2 Anonimity (Tanpa nama) ............................................................................36
4.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan) ....................................................................37
Lampiran ...................................................................................................................57
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan riwayat penyakit lain ......41
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi hasil kemampuan motorik pasien stroke non
Tabel 5.10 Distribusi frekuensi hasil kemampuan motorik pasien stroke non
hemoragik setelah dilakukan intervensi latihan menggenggam ...........43
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR LAMBANG
% : Prosentase
. : Titik
, : Koma
? : Tanda Tanya
X : Kali
/ : Per, atau
& : Dan
+ : Positif
N : Jumlah
( : Kurung buka
) : Kurung tutup
xix
DAFTAR SINGKATAN
2. DM : Diabetes melitus
3. H1 : Hipotesis alternative
7. Ns : Nurse
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
kelumpuhan pada anggota gerak adalah gangguan pada proses bicara atau
afasia, dan daya ingat. Apabila terjadi hambatan pada sistem motorik maka
dan mencubit, sehingga perlu dilakukan pemulihan pada fungsi motorik halus
(Angliadi, 1986:197). Hal ini terjadi karena adanya defisit pada sistem
tidak adanya stimulus dari syaraf yang merangsang serebelum dan korteks
serebri yang mengatur suatu pola gerakan tubuh (Adi and Kartika, 2017:1).
2017) mengatakan sekitar 1-19 orang meninggal karena stroke. Sekitar 55-
masih cukup tinggi , pada tahun 2013 yaitu 9,1% terdiagnosis oleh tenaga
Data dari RSUD Jombang mengatakan selama tiga bulan terakhir terdapat
1
2
hemiparesis (Nasir, 2017:87). Hal ini disebabkan karena adanya atropi pada
RSUD Jombang?
RSUD Jombang.
Jombang.
ekstremitas atas.
fungsi motorik ekstremitas atas pasien yang sempat hilang, menjadi bahan
.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
didalam otak yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat memicu
2.1.2 Klasifikasi
a. Stroke Hemoragik
Merupakan jenis stroke yang terjadi akibat adanya perdarahan pada otak
otak. Biasanya terjadi pada saat melakukan aktivitas aktif ataupun saat
2.1.3 Etiologi
1. Trombosis serebri
2. Emboli serebri
3. Hemoragi
(2013:33) yaitu:
a. Hipertensi
b. Penyakit kardiovaskuler
(Denyut jantung tidak teratur dan sering kali aliran darah tidak lancar)
c. Arterosklerosis
d. Kontrasepsi
f. Stress emosional
2.1.5 Patofisiologi
dapat menyebabkan kematian sel dan jaringan. Stroke akan sangat meluas
tekanan intra kranial (TIA) selain itu ada beberapa faktor yang dapat
a. Angiografi serebral
b. Elektro encefalography
c. Sinar x tengkorak
d. Ultrasonography Doppler
e. CT- Scan
f. MRI
h. Pemeriksaan laboratorium
2.1.7 Komplikasi
1. Infeksi pernafasan
2. Konstipasi
3. Tromboflebitis
4. Dislokasi sendi
1. Epilepsi
7
2. Sakit kepala
3. Kraniotomi
c. Hidrosefalus
2.1.8 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Medis
1. Trombolitik (streptokinase)
2. Antikoagulan (heparin)
3. Hemorragik (pentoxyfilin)
b. Penatalaksanaan Khusus/Komplikasi
b) Atasi hipertensi
c) Atasi hiperglikemia
2. Stroke komplit
Mariza, 2013:32).
bekuan darah pada arteri serebri) atau embolus (terjadinya bekuan darah
yang berjalan menuju otak dari tempat lain tubuh). Stroke trombolitik
arterosklerosis berat. TIA adalah gangguan pada fungsi otak yang terjadi
perubahan mendadak status mental dan afasia. Gejala khusus pada pasien
2013:35).
Pada Fase akut yang menjadi prioritas adalah mempertahankan jalan nafas
dan ventilasi yang adekut, biasanya fase akut berakhir selama 48 sampai
72 jam.
emboli dalam sistem jantung. Setelah fase akut dan kondisi pasien
stroke stabil serta jalan nafas adekuat pasien dapat diberikan tindakan
terutama area korteks. Kecelakaan atau trauma berat pada korda spinalis
efektor perifer. Jaringan perifer, organ dan sistem organ akan mendapatkan
sikap tubuh. Fungsi dari serebelum adalah mengatur otot- otot postural
bawah sadar. Korteks motorik sering rusak akibat suatu kelainan yang
terjadi pada otak salah satu penyebabnya adalah stroke karena hilangnya
dan korteks motorik akan mengakibatkan spasme otot pada sisi tubuh
(Nasir, 2017:87). Hal ini disebabkan karena adanya atropi pada otot
tangan.
1. Pulp pinch
antara jari tangan dan ditahan oleh ibu jari dimana kelima jari tangan
2. Lateral pinch
Gerakan pada objek dimana benda diapit oleh ibu jari dan jari telunjuk
3. Tripod pinch
Gerakan menahan objek yang berada diantara jari telunjuk dan ditahan
oleh ibu jari dengan arah gerakan semua jari berada ditengah (menulis).
Gerakan ini hampir sama dengan gerakan nomor lima hanya saja gerakan
8. Ekstension grip
Ejeskar, 1995:169)
2.4.1 Definisi
yang dihasilkan oleh kontraksi otot sendiri dengan bantuan gaya dari luar
seperti terapis, dan alat mekanis (Tegar, 2011:41). Tujuan dari latihan ini
Tujuan terapi latihan menggenggam bola karet menurut (Adi dan Kartika,
kelemahan
kelemahan
sampai 3 kali perminggu, dengan waktu 15-20 menit selama sesi latihan
(Chaidir, 2014).
Gerakan yang terjadi pada latihan gerak aktif diawali dengan adanya
perintah untuk bekerja yang diaktifkan oleh sinyal dari otak yang diawali
oleh korteks serebri yang dicapai ketika korteks mengaktifkan pola fungsi
yang tersimpan pada area otak yang lebih rendah yaitu medula spinalis,
2007:21).
1. Pasien yang masih dapat melakukan kontraksi otot baik dengan bantuan
atau tidak.
lain.
Menurut (Suwartana,2012:3).
motorik pada beberapa bagian anggota tubuh (Prok, 2016:72). Jika terus
menyebabkan kekakuan otot atau atrofi otot sehingga pasien tidak akan
dari luar atau eksterna menurut (Lubis, 2012:39). Daya gerakan yang
program latihan gerak aktif asitif yang diberikan kepada pasien stroke non
BAB 3
secara logis beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah ( Aziz ,
2009 ).
Peningkatan kekuatan
motorik
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
trombosis serebri, dan emboli serebri. Ada beberapa macam terapi yang dapat
22
18
diberikan untuk pasien stroke salah satunya terapi latihan menggenggam bola
karet. Terapi latihan menggenggam bola karet merupakan salah satu tindakan
menstimulus kembali kendali otak yang telah hilang terhadap otot tersebut
3.3 Hipotesis
diambil adalah:
H1: Ada peningkatan kekuatan motorik pasien stroke non hemoragik dengan
BAB 4
METODE PENELITIAN
2009:85).
dengan “one group pre and post tes design” penelitian ini mengungkapkan
O1 X O2
Teapi latihan
Pre test menggenggam bola karet Post test
Gambar 4.2 Rumus Pre eksperiment one group Pre test-Post test Design
Keterangan :
24
20
dengan penyusunan laporan akhir sejak bulan Maret sampai bulan Juni
2018.
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampel
(Federer (1977)
Keterangan :
P = Jumlah perlakuan
n = Jumlah sample
21
Dalam penelitian ini sampel yang diteliti yaitu sebagian pasien stroke non
1. Kriteria Inklusi
TTV stabil
2. Kriteria eksklusi
4.4.3 Sampling
Identifikasi masalah
Populasi
semua pasien stroke non hemoragik di ruang
flamboyan yang berjumlah rata-rata 122 orang.
Sampel
sebagian pasien stroke non hemoragik diruang
flamboyan RSUD jombang sebanyak 16 responden.
Sampling
Non probability sampling, purposive sampling
Desain Penelitian
eksperimental dengan “one group pre and post test”
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, tabulating
Analisa Data
uji wilcoxon
Pada penelitian ini dibedakan menjadi tiga variabel yaitu variabel bebas
(Nursalam,2009:97).
bola karet.
faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan
atau pengaruh dari variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya
1. Lembar observasi
2. Biji kedelai
6. Botol minuman
7. Bola karet
8. Koin
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
suatu peristiwa dan perilaku dari subjek (Nursalam, 2009: 107). Instrumen
2. Tahap penelitian
motoriknya.
1. Analisa univariat
Keterangan :
p = presentase kategori
f = frekuensi kategori
n = jumlah responden
27
berikut :
Moderat : 60-80%
Kurang : ≤ 60%
2. Analisa bivariat
1. Editing
2. Coding
a. Responden
b. Jenis Kelamin
Laki- laki = 1
Perempuan = 2
c. Umur
U1 = 30-35 tahun
28
U2 = 36-40 tahun
U3 = 41-45 tahun
U4 = 46-50 tahun
U5 = ≥ 50 tahun
d. Hipertensi
H1 = Ada
H2 = Tidak Ada
e. Merokok
M1 = Merokok
M2 = Tidak Merokok
f. Riwayat DM
D1 = Tidak Ada
D2 = Ada
g. Penyakit kardiovaskuler
K1 = Ada
K2 = Tidak Ada
h. Penyakit lainnya
C1 = Ada
C2 = Tidak Ada
i. Tingkat pendidikan
Tidak Tamat = 0
SD =1
SMP =2
SMA =3
29
PT =4
3. Scoring
4. Tabulating
bahwa data telah diproses sehingga harus segera disusun dalam suatu
skala kumulatif :
100% = Seluruhnya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
karet tetapi juga karena fisioterapi medis lainnya dan pemberian obat dari
dokter.
32
BAB 5
Pada bab ini akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasan dari
Jombang”
30 april sampai 11 mei 2018 dengan jumlah 16 responden. Hasil penelitian ini
Sedangkan data khusus terdiri dari Data Peningkatan kekuatan motorik pasien
stroke non hemoragik dengan latihan menggenggam bola karet. Data tersebut
37
33
atau 11 responden.
responden.
kardiovaskuler
responden.
kategori kurang nilainya sebesar 0% artinya tidak ada satu pun responden
kecil dari taraf signifikansi yang digunakan yaitu α = 0,05 dengan kata lain
5.2 Pembahasan
Menurut peneliti hal ini terjadi karena adanya kelemahan otot yang
otot dapat terjadi karena tidak adanya suplai darah dan nutrisi yang
adekuat.
2016:13)
degenerasi hal ini sejalan dengan teori dari Wijaya dan Mariza (2013)
40
darah, sehingga membuat aliran darah ke otak tidak lancar atau beku
hal ini sejalan dengan teori dari Wijaya dan Mariza (2013) pada
pada stroke.
disekitar otak hal ini sejalan dengan teori Wijaya dan Mariza (2013)
dimana tubuh tidak mampu mengatur kadar insulin dan kadar gula
menerima suplai darah lebih dari tiga menit, otak akan mengalami
(Denyut jantung tidak teratur dan sering kali cepat yang umumnya
satu program latihan gerak aktif asitif yang diberikan kepada pasien
adanya perintah untuk bekerja yang diaktifkan oleh sinyal dari otak
mengaktifkan pola fungsi yang tersimpan pada area otak yang lebih
Hasil tersebut dapat dilihat dari tabel 5.11 diketahui bahwa hasil
44
adanya perintah untuk bekerja yang diaktifkan oleh sinyal dari otak
mengaktifkan pola fungsi yang tersimpan pada area otak yang lebih
instruksi dari SSP menuju efektor perifer. Jaringan perifer, organ dan
tahanan dari luar atau eksterna. Daya gerakan yang dihasilkan oleh
aktif asitif yang dihasilkan oleh kontraksi otot sendiri dengan bantuan
gaya dari luar seperti terapis, dan alat mekanis menurut (Tegar, 2011).
program latihan gerak aktif asitif yang diberikan kepada pasien stroke
kendali otak terhadap otot tersebut menurut (Adi dan Kartika, 2017).
BAB 6
6.1 Kesimpulan
baik.
6.2 Saran
1. Bagi Responden
ekstremitas atas dari yang kurang menjadi cukup baik, adapun frekuensi
latihan menggenggam bola karet adalah satu minggu tiga kali dengan
terapi atau SOP bagi pasien stroke non hemoragik yang mengalami
52
48
Jombang.
non hemoragik.
49
DAFTAR PUSTAKA
Adi, D.dirga dan Kartika, R. dwi (2017) ‘Pengaruh Terapi Aktif Menggenggam
Bola Karet Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke Non Hemoragik Di
wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Yogyakarta'.
Evelyn, P. C. (2009) Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. 30th edn. Edited
by H. Y. Sri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Fandri, S. et al. (2013) ‘Perbedaan Status Fungsional Pasien Stroke Saat Masuk
Dan Keluar RSUD ARIFIN ACHMAD’, pp. 1–8.
Garber (2011) ‘Quantity and Quality of Exercise for Developing and Maintaining
Neuromotor Fitness in Apparently Healthy Adults : Guidance for Prescribing
Exercise’, pp. 1334–1359. doi: 10.1249/MSS.0b013e318213fefb.
Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC. 74,76, 80-81, 244, 248, 606,636,1070,1340
april 2018
Prok, W. (2016) ‘Pengaruh Latihan Gerak Aktif Menggenggam Bola Pada Pasien
Stroke diukur dengan Handgrip Dynamometer’, Jurnal e-Clinic, 4(1), pp. 71–
75.
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENYUSUNAN SKRIPSI
Lampiran 2
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika Jombang:
Nama : LOIS ELITA SANTOSO
NIM : 143210077
Akan mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan kekuatan motorik
pasien stroke non hemoragik dengan latihan menggenggam bola karet di ruang
flamboyan RSUD Jombang”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
peningkatan kekuatan motorik pasien stroke non hemoragik dengan latihan
menggenggam bola karet.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan saudara(i) sebagai
responden. Peneliti mengharapkan Tanggapan atau jawaban yang saudara berikan sesuai
dengan pendapat saudara sendiri tanpa dipengaruhi orang lain. Peneliti menjamin
kerahasiaan pendapat dan identitas saudara.
Atas perhatian dan kesediaan bpk/ ibu/ saudara untuk menjadi reponden dalam
penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
LOIS ELITA
SANTOSO
NIM 14.3210077
53
Lampiran 3
Nama (Inisial) :
Alamat lengkap :
Setelah membaca dan memahami isi penjelasan pada lembar permohonan menjadi
responden, saya bersedia ikut berpartisipasi sebagai responden pada penelitian yang akan
dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang yang bernama “LOIS ELITA SANTOSO”
dengan judul “Peningkatan kekuatan motorik pasien stroke non hemoragik dengan
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif pada
diri saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Responden
54
Lampiran 4
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
KRITERIA
Cukup Baik : ≥ 80%
Moderat : 60-80%
Kurang : ≤ 60%
Lampiran 6
56
No Responden
Petunjuk pengisian :
Lampiran 7
Mode Cuku
2 2 2 2 2 1 2 2 2 15 63 rat
2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
p
Mode Cuku
3 1 1 2 2 1 2 3 3 15 63 rat
2 2 2 3 3 3 3 3 3 22 92 3
p
Cuku Cuku
4 2 2 3 2 2 3 3 3 20 83 p
3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
p
Mode Cuku
5 1 1 2 2 1 3 3 3 16 67 rat
2 2 2 3 3 3 3 3 3 22 92 3
p
Kura Mod
6 1 1 2 2 1 2 2 2 13 54 ng
1 2 2 3 3 2 3 2 2 19 79 2
erat
Cuku Cuku
7 2 2 2 3 2 3 3 3 20 83 p
3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
p
Kura Cuku
8 1 1 2 1 1 2 1 1 10 42 ng
1 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
p
Mode Cuku
9 2 2 3 2 2 3 2 2 18 75 rat
2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
p
Mode Cuku
10 1 1 2 2 1 2 3 3 15 63 rat
2 2 3 2 2 3 3 3 3 21 88 3
p
Kura Mod
11 1 1 1 1 1 1 1 1 8 33 1 2 2 2 3 3 2 2 3 19 79 2
ng erat
Kura Cuku
12 1 2 1 1 1 2 2 2 12 50 ng
1 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
p
Kura Cuku
13 1 2 2 2 1 2 2 2 14 58 ng
1 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
p
Mode Cuku
14 2 2 2 2 2 2 2 2 16 67 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 100 3
rat p
Kura Mod
15 1 1 2 2 1 2 2 2 13 54 ng
1 2 2 2 3 2 3 2 2 18 75 2
erat
Kura Cuku
16 1 1 2 2 1 2 2 2 13 54 ng
1 2 2 3 3 3 3 3 3 22 92 3
p
59
Lampiran 8
Frequency Table
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Jk1 9 56,3 56,3 56,3
Valid Jk2 7 43,8 43,8 100,0
Total 16 100,0 100,0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
U2 1 6,3 6,3 6,3
U4 2 12,5 12,5 18,8
Valid
U5 13 81,3 81,3 100,0
Total 16 100,0 100,0
Hipertensi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
H1 11 68,8 68,8 68,8
Valid H2 5 31,3 31,3 100,0
Total 16 100,0 100,0
Merokok
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
M1 7 43,8 43,8 43,8
Valid M2 9 56,3 56,3 100,0
Total 16 100,0 100,0
DM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
D1 13 81,3 81,3 81,3
Valid D2 3 18,8 18,8 100,0
Total 16 100,0 100,0
60
Kardiovaskuler
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
K1 6 37,5 37,5 37,5
Valid K2 10 62,5 62,5 100,0
Total 16 100,0 100,0
Penyakit lain
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
C1 8 50,0 50,0 50,0
Valid C2 8 50,0 50,0 100,0
Total 16 100,0 100,0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
TP0 3 18,8 18,8 18,8
TP1 7 43,8 43,8 62,5
TP2 3 18,8 18,8 81,3
Valid
TP3 2 12,5 12,5 93,8
TP4 1 6,3 6,3 100,0
Total 16 100,0 100,0
K.Motorik Pre
Frequenc Percent Valid Percent Cumulative
y Percent
Kurang 7 43,8 43,8 43,8
Moderat 6 37,5 37,5 81,3
Valid Cukup
3 18,8 18,8 100,0
Baik
Total 16 100,0 100,0
K.Motorik Post
Frequenc Percent Valid Percent Cumulative
y Percent
Moderat 3 18,8 18,8 18,8
Cukup
Valid 13 81,3 81,3 100,0
Baik
Total 16 100,0 100,0
61
Crosstabs
NPar Tests
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Negative Ranks 0a ,00 ,00
K.Motorik Post - K.Motorik Positive Ranks 13b 7,00 91,00
Pre Ties 3c
Total 16
a. K.Motorik Post < K.Motorik Pre
b. K.Motorik Post > K.Motorik Pre
c. K.Motorik Post = K.Motorik Pre
Test Statisticsa
K.Motorik Post
- K.Motorik
Pre
Z -3,314b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
62
Lampiran 9
63
Lampiran 10
64
Lampiran 11
65
Lampiran 12
66
Lampiran 13
67
Lampiran 14
68
69
70
Lampiran 15
71
Lampiran 16