Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan prosedur

Pada pemeriksaan kadar bilirubin ini, percobaan dilakukan pada tiga data
yang dilabeli dengan reagen blank, sampel blank dan sampel. Pada tabung reaksi
yang dilabeli reagen blank, dimasukkan terlebih dahulu larutan reagen 2 lalu
ditambahkan reagen 1, larutan reagen 2 dimasukkan terlebih dahulu karena jumlah
reagen 2 lebih sedikit yaitu sebesar 30 μL daripada jumlah reagen 1 yaitu sebesar
900 μL. Kemudian beralih ke sampel blank yang berisi serum kemudia
ditambahkan reagen 1. Pada tabung reaksi yang dilabeli sampel didalamnya
dimasukkan serum terlebih dahulu dimana serum adalah bagian cair darah yang
tidak mengandung sel-sel darah dan faktor-faktor pembentukan darah. Protein-
protein koagulasi lainnya dan protein yang tidak terkait dengan hemostatis, tetap
berada dalam serum dengan kadar serupa dengan plasma. Apabila proses koagulasi
berlangsung secara abnormal, serum mungkin mengandung sisa fibrinogen dan
produk pemecahan fibrinogen atau protombin yang belum di konvensi (Sacher dan
McPerson, 2012). Kemudian ditambahkan reagen 2 yang jumlahnya lebih sedikit
baru kemudian ditambahkan reagen 2. Fungsi penambahan reagen ini adalah
sebagai akselerator guna mempercepat reaksi dengan membentuk zat warna azo.
Reagen 1 berisi Asam sulfanilat dan HCl sedangkan reagen 2 berisi Natrium nitrit.
Prinsip reaksi yang terjadi pada reagen adalah dimana asam sulfanilat yang
merupakan zat yang digunakan pada pemeriksaan direct bilirubin atau pengukuran
kadar bilirubin terkonjugasi dan direaksikan dengan natrium nitrit menjadi
diazotised sulphanilic acid (DSA) yang nantinya akan bereaksi dengan bilirubin.
Setelah semua tabung isinya tercampurkan, ketiga tabung kemudian didiamkan
selama 5 menit yang tujuannya agar enzim-enzim yang digunakan dalam reaksi
dapat bekerja secara optimal (Sacher dan McPerson, 2012). Lalu setelah 5 menit
tabung reaksi yang dilabeli reagen blank yang merupakan blangko dimana hanya
berisi reagen dan tidak mengandung serum yang digunakan sebagai pembanding
dan bertujuan untuk menghilangkan pengaruh pelarut, sehingga hasil yang didapat
adalah hasil yang sebenarnya, tidak ada pengaruh dari pelarut yang digunakan.
(Sacher dan McPerson, 2012). Reagen blank diukur menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 546-550 nm. Kemudian diukur kembali
menggunakan spektrofotometer pada tabung reaksi yang dilabeli sampel blank dan
disusul dengan tabung reaksi yang dilabeli sampel yang berisi serum, reagen 1 dan
reagen 2.

Sacher, Ronald A dan Richard A. McPherson. (2012). Tinjauan Klinis Hasil


Pemeriksaan Laboratorium, e/11, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai