Ek - Mikro (Rio)
Ek - Mikro (Rio)
DOSEN PENGAJAR
Drs. EC. H. IKSAN HANDOKO, M.Si
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula sholawat serta
salam kami panjatkan kepada Nabi Besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang seperti saat ini. Adapun penulisan makalah ini merupakan salah
satu syarat untuk menyeselaikan tugas akhir Ekonomi Mikro
Dalam menyeselaikan makalah ini tentu tidak akan berjalan lancar
tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak baik
secara material maupun spiritual yang memberikan arti banyak bagi
penulis.
Dalam menyusun makalah ini, penulis menyadari tentunya masih
banyak kekurangan yang ditemukan. Oleh karena itu penulis berharap
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun. Selanjutnya apabila
terdapat kesalahan baik materi yang tersaji maupun dalam teknik
penyeselaiannya, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.semoga apa
yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pegantar .......................................................................................i
Daftar isi ..............................................................................................ii
Bab 1 kerangka dasar suatu perekonomian 1
A. Definisi ilmu ekonomi .....................................................................1
B. Definisi ilmu ekonomi mikro...........................................................3
C. Defenisi ilmu ekonomi makro...........................................................3
D. Ruang lingkup ekonomi mikro...........................................................3
E. Macam – macam kegiiatan ekonomi..................................................4
1. Pergerakan ekonomi...........................................................................5
2. Unsur kegiatan produksi.....................................................................6
ii
Bab 4 Mekanisme harga di pasar 20
A. Pasar.........................................................................................................20
B. Definisi penawaran........................................................................ ..........20
C. Faktor yang memperngaruhi penawaran.................................................21
D. Hukum penawaran....................................................................................21
E. Kurva penawaran.................................................................................21-22
F. Pergerakan permintaan dan penawaran...............................................22-23
Contoh penerapan ....................................................................................24
A. Fungsi produsen........................................................................................25
B. Fungsi produksi...................................................................................25-26
C. Definisi Elastisitas Permintaan........................................................ ........26
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan....................26
1. Elastisitas Harga Permintaan...............................................................26-27
Hasil akhir dari elastisitas....................................................................27-28
Hasil akhir dari elastisitas.........................................................................28
beberapa faktor yg menentukan elastisitas harga permintaan..................28
Elastisitas akan besar................................................................................29
Elastisitas akan mengecil..........................................................................29
2. Elastisitas silang..................................................................................29-30
3. Elastisitas pendapatan...............................................................................30
4. Macam macam elastisitas.........................................................................30
5. Aplikasi Perhitungan Elastisitas Permintaan............................................31
iii
Bab 7 teori perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal dan pasar
persaingan sempurna 37
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................50
iv
BAB 1
KERANGKA DASAR SUATU PEREKONOMIAN
Istilah Ekonomi itu lahir di Yunani (Greek), dan dengan sendirinya istilah
ekonomi itu pun berasal dari kata-kata bahasa Yunani pula. Asal katanya adalah
Oikos Nomos. Alangkah sulitnya mencari terjemahan yang tepat unuk kata-kata
itu. Tetapi orang-orang Barat menerjemahkannya dengan Management Of
Bousebold Or Estate (Tata Lakasana Rumah Tangga Atau Pemilikan).
Dari beberapa Filosof didunia, terdapatlah nama Aristoteles (384-322 SM), murid
terkasih Plato dan cucu murid Socrates. Aristoteles adalah seorang ahli
matematika, ilmu pasti dan alam, seorang sosiolog dan psikolog. Bahkan lebih
dari itu semua ia adalah seorang ulama’ yang paham benar akan agama, moral
dan etika. Ia adalah guru bagi Iskandar Zulkarnain yang agung dari Macedonia.
Selama hidupnya Aristoteles telah menulis banyak sekali buku tentang segala
sesuatu yang dilihat dirasa dan dipikirkannya. Diantara buku-bukunya yang
paling banyak memuat uraian tentang ekonomi adalah buku-bukunya yang
berjudul Politika dan Etika Nicomacbea. Dan para ahli ekonomi zaman sekarang
ini memberi gelar Aristoteles sebagai The “First” Economist, Ahli Ekonomi
“Pertama”.
1
Dalam hal ini Professor Paul Anthony Samuelson, seoran ahli ekonomi dari
Massachusetts Institute Of Technology, telah mengumpulkan sekurang-
kurangnya 6 buah defisinisi dari berbagai ahli lain, keenam definisi itu masing-
masing adalah :
Dan yang paling terkenal diantara kian banyak definisi atau batasan ilmu
ekonomi itu adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya
upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-
gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya
untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai kemakmuran.
2
B. Definisi Ilmu Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro adalah sebatas unit-unit aktivitas yang dilakukan oleh individu-
individu (baik orang seorang, rumah tangga, perusahaan, maupun industri).
Dalam ekonomi mikro, harga memainkan peranan yang relative penting. Oleh
(Theory).
2) Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa mulai dari produsen
hingga sampai pada konsumen.
3
E. Macam – Macam Kegiatan Ekonomi
Dari kacamata seorang ahli ekonomi, kegiatan manusia dalam suatu masyarakat
bisa diperas menjadi beberapa macam dan itu terdiri dari 3 macam kegiatan (
ekonomi ) pokok :
1) Kegiatan produksi
2) Kegiatan konsumsi
3) Kegiatan pertukaran
Hanya ada dua kegiatan ekonomi pokok yaitu : berproduksi dan berkonsumsi,
apa yang diproduksikan di konsumsikan sendiri.
4
1. PENGGERAK KEGIATAN EKONOMI
Kebutuhan manusia adalah tujuan dan sekaligus motivasi dari kegiatan produksi.
Kebutuhan manusia timbul dari :
b. Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri (
misalnya keinginan rumah yang baik , keinginan mendapatkan pendidikan ,
keinginan akan makanan lezat dan sebagainya )
c. Lain – lain kebutuhan yang khas masing – masing perorangan Tanpa ada
kebutuhan tak ada alasan tidak berkegiatan ekonomi.
Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tak terbatas ini bukan
berarti bahwa secara kuantitatif satu macam kebutuhan (misalnya : makanan tidak
bisa dipuaskan)
Kebutuhan manusia tak akan terpuaskan begitu juga satu macam kebutuhan
terpuaskan tiga atau empat kebutuhan macam yang lain timbul.
Ilmu ekonomi tidak terlepas dari nilai moral juga ( penilain , mengenai mana yang
“ baik “ dan mana yang “ buruk “ ) anggapan kerja ini harus digunakan secara
hati – hati.
5
2) UNSUR KEGIATAN PRODUKSI
a. Sumber – sumber alam contoh tanah, minyak bumi , hasil tambang , air dan
udara
F. Kepengusahaan ( entreprenerursip )
6
Dalam sistem kapitalis , mereka siapa saja yang mau dan mampu berusaha
meoragnisasi proses produksi dalam sistem sosialis , mereka adalah masyarakat
atau bertindak atas nama negara.
BAB 2
7
POKOK – POKOK PERMASALAHAN DALAM
PEROKONOMIAN DAN MEKANISME HARGA
Keterbatasan Sumber-sumber
Masalah kependudukan
8
dibicarakan didalam Law Of Diminisbing Returs, itu adalah masalah tenaga
kerja sebagai input proses produksi
9
Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas ekonomi sebagaimana dikemukakan
oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua
Economique”, yang disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity”
atau arus lingkaran kegiatan ekonomi meliputi arus barang dan arus uang.
10
.
Dari Gambar kamu dapat melihat adanya aliran permintaan, aliran penawaran,
dan aliran tidak lewat pasar. Perhatikan nomor-nomor yang menunjukkan
kegiatan ekonomi pada diagram di atas.
11
14) Tabungan rumah tangga
15) Suplai uang giral
16) Suplai dana luar negeri
C. Mekanisme Harga
Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik menarik
antara konsumen – konsumen dan produsen- produsen yang bertemu di pasar.
Hasil dari netto dari kekuatan tarik – menarik tersebut adalah terjadinya harga
untuk setiap barang di pasar dari untuk setiap faktor barang yang diproduksi.
Pada suatu hari harga barang naik karena faktor gaya tarik konsuemen ( karena
suatu hal ) menjadi yang lebih kuat , sebaliknya harag sesuatu barang turun
apabila permintaan para konsumen melemah.
Gerakan akan harga di setiap barang dan setiap foktor produksi bisa
memecahkan ketiga masalah ekonomi sebagai jalan berikut:
a. Bila masyarakat menghendaki lebih banyak akan sesuatu barang, maka hal ini
akan tercermin pada adanya kenaikan permintaan konsumen untuk barang
tersebut.akibatnya barang tersebut naik sebagai penjual dapet keuntungan besar
cenderung produsen meperbesar produksinya bahkan muncul produsen-
produsen baru, akibatnya produksi total barang ini bertambah proses sebaliknya
harga turun, keuntungan turun produksi turun jadi gerak harga – harga barang
menentukan apa dan beberapa setiap barang akan tersedia.
b. Barang dihasilkan dari proses pengkobinasian faktor – faktor produksi oleh
produsen. Bila harga produksi naik produsena akan mengadakan penghematan
dan menggunakan lebih banyak faktor – faktor produksi yang lain dalam ilmu
ekonomi dianggap bahwa selalu masuk konsep kemungkinan subtitusi konsep
tersebut dapat digunakan dalam ilimu ekonmi isoquant. Jadi gerak yang
12
digunakan produsen dalam proses produksinya ( gerak harga faktor produksi
memecahkan maalah HOW bagi masyrakat ).
c. Barang barang hasil produksi dijual oleh produsen kepada konsumen .konsumen
membayar harga barang tersebut dengan penghasilan , penghasilan tersebut dari
hasil penjualan jasa – jasa dari fakto – faktor produksinya. Jadi harga produksi
sekaligus meruapakan hasil pemilik faktor produksi untuk kepada produsen .
setiap penghasilan total setiap orang bergantung pada bebarapa unit jumlah
faktor – faktor produksi yang dia miliki. Pola distribusi penghasilan bersama –
sama dengan harga barang menentukan pola distribusi barang antar warga dan
masyarakat.jadi sewaktu waktu pola pemilikan faktor – faktor produksi antar
warga dan masyarakat dianggap telah ada.
Transaksi anatara kedua antara kedua sektor tersebut terjadi di dua psaar : pasar
hasil produksi ( pasar output), dan pasar faktor produksi ( pasar input ) gerak
harga faktor produksi mempunyai dua fungsi :
1) Memberi petunjuk kepada produsen bagaiman mengkobinasikan faktor – faktor
produksi agar biaya produksi serendah mungkin ( HOW )
2) Menujukkan berapa imbalan ( per unit faktor produksi ) yang di beriakan
kepada pemilik faktor produksi ( masalah FOR WHOM )
yang perlu ditekankan dan diingat disini adalah bahwa mekanisme harag bisa
memecahkan semua itu secara otomatis tidak ada perancanaan terlebih dahulu.
Salah satu keuntungan utama dari mekanisme pasar adalah bahwa mekanisme
ini bisa memecahkan ketiga masalah ekonomi pokok yang dihadapi masyrakat
dengan biaya yang sangat murah.
13
D. Mekanisme Harga dan perencanaan
Dari pembahasan diatas timbul kesan bahwa mekanisme harga adalah begitu
ampuh dan bisa memecahkan semua permasalahan ekonomi. Tetapi masalah
ekonomi yang tertentu mekanisme harga tidk bisa memecahkan masalah tersebut
dengan baik. Pada bagian ini ada terdiri dimana mekanisme harga tidak
memecahkan msalah ekonomi :
1) Distribusi pendapatan
Mekanisme harag tidak selalu bisa menjamin dipecahkan masalah FOR WHOM
secara “ adil “
2) Ketidak sempurnaan pasar
Apabila teerdapat perbedaan yang menyolok dalam hal kekuatan ekonomi
antara pihsk pihsk yang bertransaksi di pasar, maka harga yang terbentuk tidak
mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar sehingga masalah WHAT dan
HOW tidak bisa di pecahkan
3) Barang – barang kolektif
Ada barang – barang yang hanya bisa disediakan secara kolektif oleh
masyarakat misalnya :(keamnanan, ketertiban hukum , dan lain – lain), lagi
masalah WHAT untuk barang – barang ini tidak bisa di pecahkan dengan baik
oleh mekanisme harga.
4) Eksternasi
Mekanisme pasar yang tidak bisa memperhitungkan pengaruh tidak langsung
dari kegiatan ekonomi misalnya : pengaruh suatu pabrik terhadap lingkungan.
5) Pengelohan perekonomian secara makro
Karena berbagai sebab , mekanisme pasar yang tidak bisa diandalkan untuk
menstabilan gejolak naik turunya kegiatan ekonomi secara total ( nasional ).
14
Dalam kelima bidang ini , merupakan mekanisme harag tidak bisa diharapkan
meyelesaikan permasalahan ekonomi secara otomatis dan dengan baik.
Tindakan – tindakan tersebut diartiakn luas, diluar bidang –bidang tersebut
harga tersebut masih efektif . dalam kenyataan mekanisme harga dan
perencanaan diguanakan bersama – sama karena kedua saling melengkapi.
15
BAB 3
PERILAKU KONSUMEN DAN PERMINTAAN PASAR
a. Pendekatan marginal utility yang bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan
setiap konsumen bisa diukur melalui uang maupun satuan lain yang bersifat
cardinal seperti volume air , panjang jalan dan karung beras .
b. Pendekatan indiffrence curve yang tidak memerlukan adanya anggapan bahwa
kepuasan konsumen bisa diukur, anggapan yang diperlukan adalah bahwa
tingkat kepuasan konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tanpa
mengatakan berapa lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa
lebih tinggi atau lebih rendah.
16
perilaku konsumen bisa diterangka dengan menggunakan pendekatan marginal
utility sebagai berikut :
anggapan bahwa (a) utility biasa diukur dengan uang, dan (b) hukum gossen
( law of diminshing marginal utility) berlaku, yaitu bahwa emakin banyak
sesuatu barang yang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan yang diperoleh
dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun, dan (c)
konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
Anggapan bahwa (a) konsumen mempunyai pola prefensi akan barang – barang
konsumsi ( misalnya x dan y ) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indiffernce
map atau kumpulan darri indiffernce curve, (b) konsumen mempunyai sejumlah
uang tertentu dan (c) konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum.
D. Definisi Permintaan
4) Selera masyarakat.
5) Jumlah penduduk.
F. Hukum Permintaan
Hukum Permintaan Mengatakan “Jika harga naik, maka jumlah output yang
diminta akan turun, demikian pula sebaliknya. Atau dengan perkataan lain jika
jumlah barang lebih banyak dipasarkan maka barang-barang itu hanya akan
terjual dengan harga yang lebih rendah”.
G. Kurva Permintaan
18
Berikut contoh permintaan, Ada seseorang yang ingin membeli buah jeruk,
berikut tabel harga jeruk beserta permintaan jeruknya :
Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini memiliki kemiringan
(slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila
harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya
(ceteris paribus). Berikut adalah kurva permintaan Buah Jeruk :
19
BAB 4
MEKANISME HARGA DI PASAR
A. Pasar
Dalam ilmu ekonomi pengertian pasar tidak harus dikaitkan denagn suatu
tempat yang dinamakan pasar dalam ilmu ekonomi adalah di mana saja terjadi
transaksi antara penjual dan pembeli. Barang yang di transaksikan adalah
barang berbentuk apapun, setiap barang ekonomi mempunyai pasar – pasar
sendiri di masing psar – pasar tersebut terjadi transaksi pasar untuk barang yang
bersangkutan melalui persetujan mengenai harga transaksi dan volume transaksi
barang tersebut,yang menjadi pusat perhatian ahli ekonomi apabila ia
mengaalisa suatu pasar.
20
permintaan dan kurva penawaran, kurva permintaan di kendaki oleh konsumen
dan kurva penawarann menggabarkan apa yang diinginkan .
B. Definisi Penawaran
7) Keadaan alam.
D. Hukum Penawaran
21
Hukum Penawaran mengatakan “Apabila harga suatu barang naik maka jumlah
barang yang ditawarkan akan naik, begitupula sebaliknya apabila harga suatu
barang turun maka jumlah barangyang ditawarkan juga akan turun”
E. Kurva Penawaran
22
F. Pergeseran Permintaan Dan Penawaran
Untuk beberapa proses produksi dan dalam waktu janka panjang ada kasus
kasus di mana kenaikan produksi tidak mengakibatkan kenaikan ongkos per
unit, atau dengan kata lain untuk mengundang barang yang lebih banyak yg
dintawarkan ke pasar tidak perlu dengan kenaikan harga.
Ada kasus juga diamana kurva penawaran mempunyai slope yang negatif
mislnya : bentuk kurva penawaran dari faktor produksi tenaga kerja yang sering
23
dianggap “ back ward bending “ karena setelah tingkat upah tertentu penawaran
tenaga kerja justru menurun bila upah naik lagi , karean itu banyak orang yang
menghabiskan dengan tujuan yang lain.
Contoh penerapan
3) Beban pajak ditanggung secara bersama sama oleh produsen dan konsumen
dengan proposal AC oleh konsumen BC oleh produsen .
24
Barang bebas dan barang potensial di sebutkan dalam bahwa barang
bebas adalah barang yang jumlahnya berlimpah sehingga tidak
mempunyai harga pasar tidak adanya harga pasar tetapi tidak ada
transaksi terjadi pasar tersebut.
Penawaran titik (npoint supply) ada kalanya suatu barang di tawarkan
denagn harga tertentu dan dalam jumlah yang tertentu pula
Sarang laba ( cobweb) salah satu penerapan analisa supply – demand
adalah untuk menjelaskan mengapa harga beberapa barang pertanian dan
pertenakan menunjukkan fluktuasi tertentu dari musim ke musim.
BAB 5
PERILAKU PRODUSEN
A. Fungsi produsen
Dalam teori ekonomi seorang produsen atau pengusaha harus memutuskan dua
macam keputusan :
B. Fungsi produksi
25
Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis , yang dalam teori ekonomi
disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan
hubungan antara tingkat output dan tingkat kombinasi input – input.
Fungsi produksi adalah semua produk dimana semua produsen dianggap tunduk
pada suatu hukum yang disebut : TEH LAW OF DIMISHING RETURNS.
Hukum ini mengatakan bzhwa satu macam input ditambah penggunaanya
sedang input lain tetap maka tambahan output yg dihasilkan dari setiap
tambahan satu unit input yang di tambahkan kemudian seterusnya menurun
apabila input tersebut terus ditambah.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka
dikenal tiga elastisitas permintaan, yahitu :
26
harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya. Sedangkan tanda
elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka
disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya dapat kurang dair, dama
dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga
permintaannya dapat dikatakan :
Δ Q ΔP Δ Q P
Eh : atau Eh = X
Q P ΔP Q
Dimana :
27
elastisitas yang unity (unitari), dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan
satu (eh=1), bentuk kurva permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik
asal [% ΔP = % Δ Q].
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung
dititik mana mengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu
atau elastis, pada harga yang rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak
elastis (in elastic), sedangkan titik tengah dari kurva permintaan mempunya
elastisitas sama dengan satu atau unity (unitari),
Hasil akhir dari elastisitas, ada dua lagi elastisitas harga permintaan, yaitu :
28
konsumen tidak akan mengurangi jumlah permintaannya Masing-masing bentuk
kurva elastisitas harga tersebut,
2. Elastisitas Silang
29
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga
barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi
dan komplementer Dan juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross
Price Elasticity of demand)
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan
bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya
naik.
30
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya
jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan
barang yang diminta sebut barang normal atau superior. Bila kenaikan dalam
pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang diminta,
maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini
disebut dengan barang inferior atau giffen.
4. Macam-Macam Elastisitas
Ada empat macam konsep elastisitas yang umum dipakai dalam teori ekonomi
mikro :
1) Elastisitas Harga Permintaan (Ed), yaitu prosentase perubahan jumlah barang
yang diminta akibat terjadinya perubahan harga barang itu sendiri.
2) Elastisitas Harga Penawaran (Es), yaitu prosentase perubahan jumlah barang
yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga barang itu sendiri.
3) Elastisitas Silang (Ec), yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang diminta
akibat terjadinya perubahan harga barang lain.
4) Elastisitas Pendapatan (Ey), yaitu prosentase perubahan kuantitas barang yang
diminta akibat terjadinya perubahan pendapatan.
5. Aplikasi Perhitungan Elastisitas Permintaan
Pada dasarnya model umum perhitungan Elastisitas Permintaan sebagai berikut:
Ed = = Ed =
Contoh:
Sewaktu harga 100 jumlah yang diminta sebanyak 20, bila harga naik menjadi
120, jumlah yang diminta turun menjadi 15, maka elastisitas permintaannya
berapa?
Ed = 25% / 20% = 1,25. Karena lebih besar dari 1 berarti permintaan barang x
tersebut bersifat elastis
Ed = = = = 1,25> 1 Elastis
31
BAB 6
ONGKOS DAN PENERIMAAN
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos
produksi yang dikeluarkan produsen ( pada sumbu vertikal ) dan tingkat output (
pada sumbu horizontal ).
Dari segi sifat ongkos dalam hubungannya dengan tingkat output, ongkos
produksi bisa dibagi menjadi 7 :
a. Total fixed cost atau ongkos tetap atau total adalah jumlah ongkos – ongkos
yang tetap dibayar perusahaanya berapa pun tingkat outputnya
b. total variabel cost atau ongkos variabel total adalah jumlah ongkos ongkos yang
berubah menurut tinggi rendahnya output yang diproduksi.
32
c. Total cost atau ongkos total adalah penjumlahan dari baik ongkos tetap maupun
ongkos variabel
d. Avarage fixed cost atau ongkos tetap rata – rata , adalah ongkos tetap yang
dibebankan pada setiap unit output.
e. Avarage variable cost ongkos variable rata –rata, adalah semua ongkos lain- lain
,selain avarage variable cost yang dibebankan pada setiap output
f. Avarage total cost atau ongkos total rata – rata adalah ongkos produksi dari
setiap unit output yang dihasilakan
g. Marginal cost atau ongkos marjinal, adalah kenaikan dari total cost yang
diakibatkan oleh produksinya tambahan satu unit outputnya.
33
Apakah ongkos produksi akan meningkat dengan cepat sekali atau akan
mengalami pertambahan yang sedikit saja, apabila produksiditambah,
tergantung kepada banyak factor. Salah satu faktor yang penting adalah sampai
dimana tingkat penggunaan kapasitas perusahaan.Apabila kapasitasnya telah
mencapai tingkat yang tinggi, investasi baru haruslah dilakukan untuk
menambah produksi. Dalam keadaan ini kurva penawaran akan menjadi tidak
elastis. Penawaran juga akan besifat tidak elastis apabila faktor-faktor produksi
yang diperlukan untuk menaikkan produksi sukar untuk diperoleh.
1) Masa amat singkat. Yang dimaksudkan dengan masa amat singkat adalah
jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah penawarannya.
Dengan demikian penawarannya bersifat tidak elastis sempurna.
2) Jangka pendek. Di dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada
tidak dapat ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat menaikkan produksi
dengan kapasitas yang tersedia itu dengan cara menggunakan faktor-faktor
produksi, termasuk barang modal, secara lebih intensif. Antara lain caranya
ialah memperpanjang jam kerja, memperbaiki manajemen memproduksi,
menggunakan tenaga kerja dengan lebih efektif.
34
3) Jangka panjang. Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan
mudah dalam jangka panjang. Oleh karenanya penawaran bersifat elastis.
35
Dalam kondisi yang uniter ini biasanya produsen tidak mengalami
keuntungan yang berarti karena meskipun jumlah yang ditawarkan
naik,akan tetapi dalam kondisi yang sama permintaan juga akan
turun 5% maka sia-sia saja barang yang ditawarkan tersebut.
4) Es = 0, Inelastis sempurna (berapa persenpun perubahan
harga,penawaran relatif akan tetap). Biasanya kondisi ini bersifat
menunggu sementara,di mana produsen harus mempelajari
perubahan harga tersebut,bila misalkan perubahan itu cenderung
lama,maka produsen akan merubah jumlah penawarannya.
5) Es = (tak hingga) artinya berapa banyakpun jumlah barang yang
ditawarkan di pasar,harga tidak meresponnya. Kondisi ini biasanya
hanya terjadi dalam pasar persaingan sempurna,di mana yang
menentukan harga bukanlah produsen melainkan pasar.
Es =
Es =
Es = = = 0,75< 1 ( Inelastis )
BAB 7
TEORI PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN
KARDINAL DAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
37
Tergantung pada jumlah penjual yang ada . bentuk pasar ( output ) dibebankan
menjadi empat :
Kita akan berbicara masing - masing bentuk pasar dari pertama pasar
persaingan sempurna
38
3) Setiap produsen bisa mendapatkan informasi pasar ( harga yang berlaku )
dengan cepat dan tepat ( sempurna )
1) Sesorang produsen secara individual tidak bisa dipengaruhi pasar yang berlaku
2) Kurva permintaan yang dihasilkan oleh seorang produsen adalah garis lurus
horizontal
3) Macam keputusan yang perlu diambil oleh seorang produsen adalah volume
output yang harus ia produksi
39
Dalam jangka pendek suatu perusahaan masih mungkin untuk
memutuskan tetap produksi meskipun menderita kerugian tetapi posisi
equriem tentu ialah di mana kerugian yang ditanggung minimum.
C. Kurva penawaran
Dalam jangka pendek dan dalam persaaingan sempurna kurva SMC adalah juga
kurva SMC yang menarik dan terletak di atas AVC kurva SMC menunjukkan
volume - volume produksi yang akan dipilih oleh produsen untuk setiap tingkat
harga . menurut definisi adalah juga kurva yang mmenunjukkan jumlah jumlah
output yang ditawarkan oleh SMC = kurva penawaran produsen.
Kurva penawaran bisa didapat dengan cara gambar kurva seperti ini :
40
Kurva penawaran untuk seluruh pasar adalah penjumlahan horizontal dan kurva
kurva penawaran produsen.
Tetapi perluasan kapasitas dan pendirian pabrik pabrik baru ini berakibat
bertambahnya penawaran yang ditawarkan di pasar akibat selanjutnya adalah
kurva penawaran pasar bergeser ke kanan dan harga turun bila bila harga turun
sampa pada tingkat dimana P = LAC, maka tidak ada dorongan bagi perusahaan
perusahaan untuk memperluas kapasitas pabrik meupun bagi perusahaan baru
untuk mendirikan pabrik, proses penyusaian ke arah equaberium berhenti di sini
baik pasar maupun perusahaan akan berada dalam posisi equabelirium.
41
E. SAC dan LAC
SAC telah kita definiikan sebagai kurva Avarage cost di mana produsen tidak
bisa memperluas kapasitas pabriknya ia masih bisa menaikkan output dalam
jangka pendek hanya dengan memanfaatkan kapasitas yang ada secara lebih
efektif. Karena ada salah satu faktor produksi yang tetap yaitu kapasitas pabrik
maka law of diminshing return berlaku yaitu penambahan setiap unit input
yang tidak tetap misalnya : buruh , bahan bangunan , dan lain lain ) mula mula
akan bisa menghasilakan tambahan output yang relatif besar tetapi setalh titik
tertentu tambahan output yang realtif besar , tetapi setalah titik tertentu
tambahan output ini semakin kecil.
LAC telah kita definisikan sebagai avarage cost suatu perusahaan bial
perusahaan tersebut bisa memperluas kapasita pabriknya di sini semua input
perusahaan tersebut ialah variabel tidak ada input tetap jadi law of diminhing
returns tidak bisa kita anggap berlaku dalam keadaan seperti ini tetapi mengapa
kita menggambarkan LAC juga sebagai kurva yang berbentuk U ? penjelasanya
adalah bukan faktor law of diminshing return berlaku , tetapi karena ada faktor
faktor lain yang mempengaruhi avarage cost suatu perusahaan.
42
Hubungan antara kurva SAC dan LAC adalah seperti yang digambarkan
berikut ini :
Kata utilitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu utility. Utilitas memiliki satuan
yang disebut util. Utilitas yang diperoleh konsumen dalam mengonsumsi dapat
berupa utilitas total (total utility) dan utilitas marjinal (marginal utility). Teori
utilitas menyatakan utilitas barang dan jasa tertentu
43
Dalam pendekatan ini, digunakan konsep Total Utility (TU) dan Marginal
Utility (MU). Untuk memahami penerapan pendekatan utilitas kardinal ini,
misalnya setelah berolahraga, Anda akan merasa haus. Untuk menghilangkan
rasa haus tersebut, Anda memutuskan untuk meminum air dalam gelas. Kali
pertama Anda meminum satu gelas air, Anda akan mendapatkan tingkat utilitas
atau utilitas tertentu. Selanjutnya, Anda meminum air dalam gelas yang kedua.
Dengan mengonsumsi air dalam gelas kedua, total utilitas Anda akan meningkat
karena air dalam gelas kedua memberikan tambahan utilitas.
Demikian juga, jika Anda memutuskan untuk meminum air dalam gelas ketiga,
nilai total utility akan bertambah karena air dalam gelas ketiga memberikan
tambahan utilitas. Tambahan utilitas ini disebut utilitas marjinal atau marginal
utility . Sejalan dengan hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang (the
law of diminishing marginal utility), semakin banyak Anda mengonsumsi air,
utilitas tambahan yang diperoleh dari mengonsumsi air tersebut semakin
berkurang. Utilitas marjinal yang semakin berkurang muncul dari kenyataan
bahwa kenikmatan yang anda peroleh dari meminum air tersebut akan menurun
sejalan dengan makin banyaknya air yang dikonsumsi. Dengan semakin
berkurangnya utilitas tambahan tersebut, utilitas total akan meningkat dengan
laju yang semakin menurun. Nilai utilitas total akan maksimum pada saat nilai
utilitas marjinal sama dengan nol (MU = 0).
Hukum Gossen I
44
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang
untuk mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I yang
dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini
menyatakan :
”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-
menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap
tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang
semakin kecil.”
Utilitas dari meminum air dapat dinyatakan dalam angka. Misalnya, pada saat
Anda pertama kali minum, tingkat utilitas Anda baru mencapai nilai 6 util.
Selanjutnya, pada saat Anda meminum air dalam gelas kedua nilai tingkat
utilitas Anda meningkat menjadi 11util. Demikian juga, pada saat Anda
meminum air dalam gelas ketiga nilai tingkat utilitas Anda naik lagi menjadi 15
util. Selanjutnya, secara berturut-turut untuk gelas keempat nilai tingkat
utilitasnya menjadi 18 util, untuk gelas kelima nilai tingkat utilitasnya menjadi
20 util, untuk gelas keenam nilai tingkat utilitasnya adalah 21 util, untuk gelas
ketujuh juga nilai tingkat utilitasnya adalah 21 util. Apabila situasi tersebut
digambarkan dalam tabel akan tampak sebagai berikut.
45
terlihat bahwa utilitas total akan naik sejalan dengan kenaikan konsumsi air,
tetapi laju kenaikannya yang semakin menurun. Tabel 1. juga memperlihatkan
bahwa utilitas total dari mengkonsumsi sejumlah air sama dengan jumlah seluruh
utilitas marjinal yang diperoleh hingga ke titik tertentu. Coba Anda perhatikan.
Pada saat Anda mengonsumsi 4 gelas air minum, utilitas total adalah 18 util.
Jumlah dari utilitas marjinal hingga Anda mengonsumsi 4 gelas air minum adalah
6 + 5 + 4 + 3 = 18 util. Jadi, utilitas total adalah jumlah seluruh utilitas marjinal
yang diperoleh hingga ke titik tertentu. Jika data dari Tabel 1. dibuat kurva akan
tampak sebagai berikut.
Hukum Gossen 2
46
akan mencapai maksimum pada saat utilitas marjinal dari setiap barang adalah
sama. Sebagai contoh, Fatimah mengonsumsi 3 jenis barang yaitu X, Y, dan Z.
Ternyata kuantitas X yang kedua, kuantitas Y yang ketiga, dan kuantitas Z yang
kelima, memberikan utilitas yang sama. Jadi, Fatimah akan mencapai utilitas
maksimum pada saat mengonsumsi dua unit barang X, tiga unit barang Y, dan
lima unit barang Z. Secara ringkas, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut
:
Adapun untuk barang yang memiliki harga berbeda berlaku rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
Sebagai contoh, barang yang dikonsumsi Fatimah memiliki harga yang berbeda-
beda, yaitu barang X harga per unit Rp500,00, barang Y harga per unit
Rp5.000,00, dan harga barang Z harga per unit Rp10.000,00. Utilitas maksimum
akan dicapai oleh Fatimah jika setiap unit barang memberikan utilitas marjinal
yang sama untuk setiap rupiah yang dibelanjakan. Kondisi tersebut tercapai pada
saat nilai MU barang X adalah 5, nilai MU barang Y adalah 50, dan nilai MU
barang Z adalah 100.
47
Menentukan Total Utility (TU)
𝑈 = 𝑓(𝑄𝑥, 𝑄𝑦)
Keterangan :
U = Total Utility
MU = Ux
Keterangan :
MU : Marginal Utility
U : Utility
48
Menentukan Keseimbangan Konsumen Atau Konsumen Mencapai
Kepuasan Maksimum
Rumus :
𝑀 = 𝑄𝑥. 𝑃𝑥 + 𝑄𝑦. 𝑃𝑦
Keterangan :
M = Kepuasan Maksimal
P = harga barang
49
Jadi bias dikatakan bahwa pada saat konsumen mencapai keseimbangan semua
dana telah dibelanjakan dan memberikan suatu tingkat kepusan maksimum,
sehingga kepuasan yang didapatn dari tiap rupiah terakhir yang dibelanjakan
pada berbagai komoditi adalah sama karena berlakukanya hokum Law of
Diminishing Marginal Utility.
DAFTAR PUSTAKA
50
51