Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIK STASE

ASUHAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE

Disusun oleh

LENNY NOPITA FRISKA SINAGA


213001080031

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN AKADEMIK 2022-2023

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN LENGKAP
STASE ASUHAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE PADA
PADA Nn. N DENGAN KEPUTIHAN DI BPM ERA ZORA
TAHUN 2023

Diajukan sebagai salah satu syarat wajib dalam menyelesaikan


Stase Asuhan Kebidanan Komunitas

Merangin, 06 Februari 2023

Disetujui,
CI Akademik

(Bdn. Dewi Riastawaty, S.Keb,.M.Kes)


NIDN : 01050698301
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP

STASE ASUHAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE PADA


PADA Nn. N DENGAN KEPUTIHAN DI BPM ERA ZORA
TAHUN 2023

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

LENNY NOPITA FRISKA SINAGA


213001080031

Disetujui
CI Akademik

(Bdn. Dewi Riastawaty, S.Keb,.M.Kes)


NIDN : 01050698301

Mengetahui,
Ka. Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Bdn.Devi Arista, S.ST.,M.Kes
NIK. 1010300715008

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulisan laporan praktik stase asuhan

kebidanan komunitasini dapat diselesaikan. Secara khusus, perkenankan penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bdn. Lisawati

S.keb,M.Kes selaku CI akademik yang telah banyak meluangkan waktu, memberi

bimbingan serta motivasi kepada penulis yang tak ternilai harganya dalam

penyusunan laporan praktik stase asuhan kebidanan komunitas ini. semoga

kebaikan tersebut mendapat imbalan pahala dari yang maha kuasa.

Dalam penulisan laporan praktik stase asuhan kebidanan komunitasini penulis

menyadari masih banyak kesulitan yang dihadapi namun atas bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan laporan praktik stase

asuhan kebidanan komunitas ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelsaikan laporan praktikstase asuhan pada remaja

dan perimenopause ini kepada yang terhormat :

1. Bapak Seno Aji, S.Pd., M.Eng. Prac selaku REKTOR Fakultas Ilmu

Kesehatan Adiwangsa Jambi

2. Ibu Bdn. Subang Aini Nasution,S.Keb, M.Kes selaku DEKAN Fakultas

Ilmu Kesehatan Adiwangsa Jambi


3. Ibu Bdn. Devi Arista, SST, M.Kes selaku Ketua prodi pendidikan profesi

Bidan di Fakultas Ilmu Kesehatan Adiwangsa Jambi

4. Ibu dosen program studi pendidikan profesi bidan yang telah banyak

memberikan bekal ilmu dan pengetahuan kepada penulis

5. Nn.Natas kesediaannya menjadi pasien paraktik stase asuhan kebidanan

komunitas dan segala bantuannya dalam penyusunan laporan ini.

6. Teman-Teman seangkatan yang ikut memberikan dorongan dan motivasi

dalam penyelesaian laporan ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya semoga allah membalas

kebaikannya. Akhirnya penulis berharap laoran ini bisa bermanfaat bagi kita

semua, Amin...

Merangin, Januari 2023


DAFTAR ISI

Halaman Judul  ..................................................................................................
i
Halaman Persetujuan ........................................................................................
ii
Halaman Pengesahan ........................................................................................
iii
Kata pengantar ..................................................................................................
iv
Daftar Isi .............................................................................................................
vi

BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ..............................................................................................
7
B. Tujuan ...........................................................................................................
8

BAB II TINJAUAN TEORI 


A. Pengertian Keputihan......................................................................................
9
B. Etiologi Keputihan..........................................................................................
9
C. Keputihan fisiologis........................................................................................
9
D. Keputihan phatologis......................................................................................
9
E. Komplikasi Keputihan.....................................................................................
10
F. Pencegahan
Keputihan..................................................................................... 11
G. Phatofisiologi Keputihan.................................................................................
11
H. Pengobatan Keputihan ...................................................................................
11
I. Personal
higiene .............................................................................................. 12

BAB III TINJAUAN KASUS 


A. Kasus
terkait...................................................................................................... 13
B. Interprestasi
Data............................................................................................... 17
C. Menentukan Diagnosa
pontensial...................................................................... 17
D. Menentukan Tindakan
Antisipasi/Segera.......................................................... 17
E. Membuat
Perencanaan....................................................................................... 18
F.
Implementasi......................................................................................................
18
G.
Evaluasi ............................................................................................................
19

BAB IV PEMBAHASAN
A.
Pembahasan.......................................................................................................
20
B.
Pengkajian.........................................................................................................
20
C. Analisis
data..................................................................................................... 21
D. Menentukan Diagnosa
pontensial..................................................................... 21
E. Menentukan Tindakan
Antisipasi/Segera.......................................................... 21
F. Membuat
Perencanaan....................................................................................... 21
G.
Implementasi.....................................................................................................
22
H.
Evaluasi ............................................................................................................
22

BAB V PENUTUP 
A.
Kesimpulan .......................................................................................................
23
B.
Saran .................................................................................................................
23

DAFTAR PUSTAKA 
DOKUMENTASI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
secara utuh, yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,
dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan
prosesnya. Tujuan dari program kesehatan reproduksi remaja adalah untuk
membantu remaja agar memahami dan menyadari ilmu tersebut. Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja. Pada masa ini,
remaja putri mengalami masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi.
Sebelum atau sesudah menstruasi remaja putri dapat mengalami keputihan.
Remaja putri harus memahami tentang keputihan agar mereka tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan organ reproduksinya (Manuaba, 2010).
Keputihan merupakan keluarnya cairan selain darah dari liang vagina
(Atikah,dkk, 2017). Keputihan fisiologis (normal) tidak berwarna atau jernih,
tidak berbau, tidak menyebabkan rasa gatal dan dipengaruhi oleh hormon,
yang biasanya terjadi pada saat menjelang dan sesudah haid, sekitar fase
sekresi antara hari ke 10-16 siklus menstruasi, saat terangsang, hamil,
kelelahan, stress, dan mengkonsumsi obat-obatan hormonal seperti pil
keluarga berencana (KB). Keputihan patologis (abnormal) akan menimbulkan
rasa gatal serta rasa terbakar pada daerah intim, berbau, berwarna hijau, dan
dipengaruhi infeksi mikrooganisme seperti jamur, parasit, dan benda asing
(Benson, 2009). Disminore atau nyeri haid merupakan salah satu keluhan
ginekologi yang paling umum pada perempuan muda yang datang ke klnik
atau dokter. Hampir semua perempuan mengalami rasa tidak nyaman selama
haid, seperti rasa tidak enak diperut bagian bawah dan biasanya juga disertai
mual, pusing bahkan pingsan.
Wanita merupakan kelompok yang paling rentan dalam menghadapi
masalah kesehatan reproduksi. Hal ini dikarenakan organ r eproduksi wanita
lebih mudah terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak organ
reproduksinya yang dekat dengan anus. Oleh karena itu untuk kalangan
wanita, kesehatan reproduksi harus memperolah perhatian yang serius. salah
satu masalah kesehtan reproduksi wanita adalah keputihan (Atikah, dkk
2017).

Keputihan masih dianggap bukan hal yang serius di kalangan remaja


putri,
sehingga dalam menjaga kebersihan organ genitalia pada remaja putri masih
kurang.
Hal tersebut dapat dilihat dari masih banyaknya remaja putri yang memakai
celana
ketat dan dalam memakai celana dalam mereka cenderung memilih yang
berbahan
bukan dari katun. Padahal keputihan mungkin disebabkan oleh celana
panjang yang
ketat dan atau celana dalam yang terbuat dari serat sintetik (nilon) (Sari,
2012)

B. Tujuan umum dan khusus


1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan melakukan
penetalaksanaan asuhan kebidanan pada remaja dan perimenopause pada
Nn. N dengan Keputihan di BPM Era Zora Merangin dengan kajian
asuhan kebidanan manajemen varney
2. Tujuan khusus
Setelah melakukan pengkajian pada Nn.N dengan keluhan
Keputihan, sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian dan analisa dasar asuhan kebidanan pada
remaja dengan keputihan.
b. Merumuskan diagnosa, masalah dan kebutuhan asuhan kebidanan
pada remaja dengan keputihan.
c. Mengidentifikasi tindakan segera asuhan kebidanan pada remaja
dengan keputihan.
d. Merencanakan asuhan kebidanan pada remaja dengan keputihan.
e. Melaksanakan asuhan kebidanan pada remaja dengan keputihan.
f. Mengevaluasi asuhan kebidanan pada remaja dengan keputihan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar
kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat.
Cairannya berwarna putih, tidak berbau, dan jika dilakukan pemeriksaan
laboratorium tidak menunjukkan ada kelainan. Penyebab keputihan dapat
secara normal yang dipengaruhi oleh homon tertentu (Anindya (1019).
Keputihan adalah salah satumasalah kesehatan reproduksi remaja
khususnya yang sering dikeluhkan oleh wanita. Masalah keputihan yang
terjadi pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika keputihan pada
saat remaja dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang serius.
Keputihan adalah sesuatuhal yang wjar, keputihan terjadi menjelang saat
menstruasi. Keputihan masih batas normal selama berwarna bening atau
jernih, selama tidak berbau, tidak terasa gatal dan dlam jumlah yang tidak
berlebihan. Bila cairan berubah menjadi warnakekuningan, berbau dan
disertai gatal maka telah menjadi keputihan tidak normal (Reeder, 2013).
Wanita merupakan kelompok yang paling rentan dalam menghadapi
masalah kesehatan reproduksi. Hal ini dikarenakan organ r eproduksi wanita
lebih mudah terkena infeksi dari luar karena bentuk dan letak organ
reproduksinya yang dekat dengan anus. Oleh karena itu untuk kalangan
wanita, kesehatan reproduksi harus memperolah perhatian yang serius. salah
satu masalah kesehtan reproduksi wanita adalah keputihan (Atikah, dkk
2017).

B. Etiologi
1. Keputihan fisiologis
Keputihan normal biasanya terjadi menjelang dan sesudah
menstruasi,
mendapatkan rangsangan seksual, mengalami stres berat, sedang hamil,
atau
mengalami kelelahan. Adapun cairan yang keluar berwarna jernih atau
kekuningan
dan tidak berbau. Selain itu, keputihan jenis ini juga tidak disertai rasa
gatal dan
perubahan warna. Keputihan semacam ini merupakan sesuatu yang wajar,
sehingga
tidak diperlukan tindakan medis tertentu (Manuaba, 2010)

Menurut Sari (2012), keputihan fisiologis disebabkan oleh :


a. Pengaruh sisa estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin
sehingga bayi baru lahir sampai berumur 10 hari mengeluarkan
keputihan
b. Pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche.
c. Rangsangan saat koitus.
d. Adanya peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim saat
masa
ovulasi.
e. Mukus servik yang padat pada masa kehamilan, fungsinya untuk
mencegah
kuman masuk ke rongga uterus

2. Keputihan patologis
Penyebab utama keputihan patologis ialah infeksi (jamur, kuman,
parasit, dan
virus). Selain penyebab utama, keputihan patologis dapat juga disebabkan
karena
kurangnya perawatan remaja putri terhadap alat genitalia seperti mencuci
vagina
dengan air yang tergenang di ember, memakai pembilas secara berlebihan,
menggunakan celana yang tidak menyerap keringat, jarang mengganti
celana dalam,
tak sering mengganti pembalut (Sari, 2012)

C. Komplikasi
Keputihan dapat menjadi infeksi dan menjalar ke organ reproduksi
bagian
dalam seperti rahim dan saluran telur yang menyebabkan peradangan di organ
tersebut. Jaringan parut pada saluran tuba dapat menutup saluran tuba dan
menjadi
salah satu penyebab sulit memiliki anak. Komplikasi lainnya adalah infeksi
saluran
kencing, mengingat letaknya yang berdekatan dengan vagina. Gejala yang
dirasakan
adalah panas dan nyeri saat kencing. Keputihan menjadi salah satu tanda
adanya
kelainan pada organ reproduksi wanita. kelainan tersebut dapat berupa
infeksi, polip
leher rahim, keganasan (tumor dan kanker), serta adanya benda asing (Sari,
2012)

D. Pencegahan Keputihan
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keputihan Suci,
(2019).yaitu:
1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu
kestabilan
keasaman di sekitar vagina. Vagina memiliki pH yang asamyaitu 4,5 hal
ini menjaga kesehatan vagina dengan menghambat pertumbuhanbakteri.
Gunakan produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu, karena
produkseperti ini mampu menjaga keseimbangan pH sekaligus
meningkatkanpertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan
bakteri yang tak bersahabat.Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat
keras dan dapat membunuh flora normaldi vagina. Ini tidak
menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang
2. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar
vagina
harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus
yang
mudah terselip di sana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri
bersarang
di tempat itu
3. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian
4. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,
usahakan
cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai
5. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun.
Celana
dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana di sekitar organ
intim
panas dan lembab
6. Tidak dianjurkan memakai celana jeans karena pori-porinya sangat rapat.
Pilihlah
seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar
organ intim
bergerak leluasa.
7. Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut. Gunakan panty liner
disaat perlu
saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan
lepaskansekembalinya di rumah.

E. Patofisiologi
Organ yang paling sensitif dan rawan pada tubuh wanita adalah organ
reproduksi dan merupakan organ yang paling rawan dibanding organtubuh
yang lainnya. Keputihan merupakan salah satu tanda dan gejala penyakit
organ reproduksi wanita, di daerah alat genetalia ekisterna bermuara saluran
kencing dan saluran pembuangan sisa-sisa pencernaan yang disebut anus.
Apabila tidak dibersihkan secara sempurna akan ditemukan berbagai bakteri,
jamur dan parasit, akan menjalar ke sekitar organ genetalia. Hal ini dapat
menyebabkan infeksi dengan gejala keputihan. Selain itu dalam hal
melakukan hubungan seksual tekadang tetjadi pelecetan, dengan adanya
pelecetan merupakan pintu masuk mikroorganisme penyeban infeksi penyakit
hubungan seksual (PMS) yang kontak dengan air mani dan mukosa (Anindya,
2019).

F. Pengobatan
Pengobatan atau penatalaksanaan leukorea atau keputihan tegantung
dari penyebab infeksi seperti jamur, bakteri anat perasit. Umumnya diberikan
obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai
dengan penyebabnya. Obat-obatab yang digunakan dalam mengatasi
keputihan biasanya berasal dari golongan Flukonazol untuk mengatasi infeksi
candida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan
parasit ( Sari, 2012).
Tindakan tanpa obat mendukung penyembuhan dapat dilakukan dengan
mengindari penggunaan sabun atau parfum vagina untuk mencegah iritasi,
menjagaagar area bagian kewanitaan tetap bersih dan kering dan menghindari
penggunaan pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat.
Meminum minuman yogurt yang mengandung lactobacillus acidophilus
setiap hari akan mengurangi kekambuhan. (Suci, 2019).

G. Personal Hygiene
1. Perngertian
berasal dari bahasa yunani, yaitu personal yang berarti perorangan dan
hygine berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk
memilihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis.
2. Manfaat Personal hygine
a. Kebersihan organ reproduksi dapat terjaga
b. dapat terlindung dari berbagai jenis infeksi organ reproduksi bagian
luar
c. Dapat menciptakan rasa nyaman
d. Dapat meningkatkan rasa percaya diri.

H. Cara Personal Hygine


Memelihara kebersihan diri dan kebersihan vagina dapat dilakukan
untuk mencegah infeksi atau masuknya kuman melalui saluran reproduksi.
Salah satu cara untuk merawat vagina sebagai berikut, (Sari, 2012):
1. Menjaga daerah kemaluan dan selangkangan agar tetap kering
2. Mencuci vagina jaga agar vagina tetepbersih lakukan pencucian dengan
air bersih secukupnya.
3. Menjaga kebersihan pakaian dalam sebaiknya mengganti pakaian dalam
minimal 2 kali dalam sehari, selain itu pilih pakaian dalam dari bahab
yang dapat menyerap keringat.
4. Melakukan perawatan terhadap rambur yang tumbuh pada alat kelamin,
hindari membersihkan rambut yang tumbuh di daerah kemaluan dengan
cara mencabut, karena akan menimbulkan lubang bekas bulu
kemaluantersebut.
5. Rajin mengganti pembalut saat menstruasi
6. Konsultasi ke dokter jika terjadi keluhan-keluhan yang tidak wajar dengan
organ reproduksi
7. Konsumsi yogurt untuk mencegah infeksi jamur.
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
PADA Nn. N UMUR 17 DI BPM ERA ZORA

Tempat Praktek : BPM Era Zora


Nomor MR :-
Hari/Tanggal datang : Senin, 06 Februari 2023
Pembimbing Lahan/CI : Bdn. Dewi Riastawaty, S.keb,M.Kes
Pengkajian Tanggal : 06 Februari 2023 Jam 09.40 WIB Oleh Lenny
Sinaga
Sumber Data : Nn. N

I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Identitas Ibu Identitas
Ayah
Nama : Nn. N
Nik : 1502125308060001
Umur : 17 Tahun
Gol.darah : -
Pendidikan : 3 MAN
Pekerjaan : Siswa
Agama : Islam
Alamat : Sekancing
No.HP : -
Jenis dan No.Jaminan :

B. Keluhan Utama
keputihan dan sedikit gatal di selangkangan.
C. Riwayat Perkawinan
-
D. Riwayat Haid
1. Menarche : 12 Tahun
2. siklus : 28 hari
3. Teratur/Tidak : Teratur
4. Lamanya : 7 Hari
5. Banyaknya : 30 cc
6. Dismenorhe : iya
E. Riwayat Ginekologi
1. Perdarahan diluar haid : Tidak ada
2. riwayat keputihan : Tidak ada
3. Riwayat perdarahan setelah berhubngan badan : Tidak ada
4. Riwayat nyeri saat berhubungan badan : Tidak ada
5. Riwayat adanya massa, tumor pada payudara dan alat kandungan :
Tidak ada
6. Lain-lain : Tidak ada
F. Riwayat Obstetri
Tidak ada

G. Riwayat Keluarga Berencana


1. Jenis :-
2. Lama :-
3. Masalah :-

H. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Ibu : Tidak ada
2. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada

I. Pola Kebutuhab Sehari-hari


1. Pola nutrisi
Frekuensi : 3 x sehari
Komponen makan : nasi, sayur, danging, ayam, ikan dan buah
Makanan selingan : tidak ada
Makanan pantang :tidak ada
Elergi makanan : tidak ada
Volume minum/hari : 8 gelas
Jenis minuman : air putih
2. Pola eliminasi
Buang air besar : 1x/ hari
Buang air kecil : 4-5 x/hari
3. Polaaktifitas dan istirahat
Aktifitas sehari-hari : dirumah
Lama beraktifitas : 6 jam/hari
Keluhan selama beraktifitas : tidak ada
Penanggulangan :tidak ada
Tidur malam dari jam : 21.30 Wib
Keluhan : tidak ada
Tidur siang : 2 jam
4. Personal higine
mandi : 2x/hari
Menggosok gigi : 3x/hari
Mencuci rambut : 1x/2 hari
Memotong kuku :1x/minggu
Mengganti pakaian luar/ dalam : 2x/hari
Membersihkan genetelia : 4-6 x/hari
5. Aktifitas : Sekolah
6. Tidur dan Istirahat : 6-8 Jam
7. Pola seksual :-

J. Data Psikososial dan Spiritual


1. Tanggapan ibu terhadap keadaan dirinya : baik
2. Ketaan ibu Beribadah : taat
3. Pengetahuan ibu tentang penyakit yang diderita :-
4. Hubungan sosial ibu dengan keluarga :-
5. Penentu pengambilan keputusan dalam keluarga: -
K. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Composmentis
b. Kesadaran : baik
c. Berat Badan : 45 kg
d. Tinggi Badan : 150 cm
e. Tanda Vital :
TD : 110/80 MmHg
N : 60 x/i
S : 36,5 ˚c
P : 20 x/i
2. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
1) Rambut
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
Mudah rontok/tidak : Tidak
2) Telinga
Kebersihan : Bersih
Gangguan pendengaran : Tidak ada
3) mata
konjungtiva : Merah Muda
sklera : Tidak ikhterik
Kebersihan : Bersih
Kelainan : Tidak ada
4) Hidung
Kebersihan : Bersih
Polip : Tidak ada
5) Mulut
Warna Bibir : Merah muda
Integritas jaringan : Tidak ada
Kebersiahan Lidah : Bersih
Gangguan pada mulut : Tidak ada
b. leher
Pembesaran Kelenjar Limpe : Tidak ada
c. dada
Simetris/tidak : Simetris
Besar payudara simetris/tidak : Simetris
Nyeri : Tidak ada
benjolan/massa : Tidak ada
d. perut
bentuk : Normal
bekas luka operasi : Tidak ada
benjolan/massa : Tidak ada
e. ekstremitas
1) atas
kelainan : Tidak ada
kebersihan : bersih
2) bawah
oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
f. genitalia
kebersihan : Bersih
pengeluarab pervaginam : Tidak ada
tanda inveksi vagina : Tidak ada
g. anus
Hemmoroid : tidak ada
kebersihan : Bersih

II. INTERPRESTASI DATA DASAR


Tanggal: 06 Februari 2023 pukul: 09.50 Wib
A. Diangnosa Kebidanan
Nn. N Usia 17 tahun dengan Keputihan

B. Masalah
- Keputihan dan gatal diarea selangkangan

C. Kebutuhan
- Penkes tentang keputihan

III. MENENTUKAN DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. MENENTUKAN TINDAKAN ANTISIPASI/SEGERA


Tidak ada
V. MEMBUAT PERENCANAAN
Tanggal: 06 Februari 2023 pukul: 10.00 Wib
1. Infromend concent
2. Beritahu tentang hasil pemeriksaan
3. Beritahu tentang penkes Keputihan

VI. IMLEMENTASI
Tanggal: 06 Februari 2023 pukul: 10.10 Wib
1. Melakukan infromend concent agar Nn. N mengetahui dan memahami
tindakan yang dilakukan
2. memberitahu tentang hasil pemeriksaan
Keadaan umum : Baik
TTV : TD : 110/80 MmHg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
S : 36.5◦ c
BB : 45 kg
TB : 150 cm
3. memberitahu penkes tentang keputihan
 Pengertian keputihan
Keputihan adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi remaja
khususnya yang sering dikeluhkan oleh wanita. Masalah keputihan yang
terjadi pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika keputihan
pada saat remaja dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang
serius. Keputihan adalah sesuatuhal yang wjar, keputihan terjadi
menjelang saat menstruasi. Keputihan masih batas normal selama
berwarna bening atau jernih, selama tidak berbau, tidak terasa gatal dan
dlam jumlah yang tidak berlebihan. Bila cairan berubah menjadi
warnakekuningan, berbau dan disertai gatal maka telah menjadi
keputihan tidak normal
 Penyebab keputihan
 Pengaruh sisa estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina
janin
sehingga bayi baru lahir sampai berumur 10 hari mengeluarkan
keputihan
 Pengaruh estrogen yang meningkat pada saat menarche.
 Rangsangan saat koitus.
 Adanya peningkatan produksi kelenjar-kelenjar pada mulut rahim
saat masa
ovulasi.
 Mukus servik yang padat pada masa kehamilan, fungsinya untuk
mencegah
kuman masuk ke rongga uterus
 Komplikasi
Keputihan dapat menjadi infeksi dan menjalar ke organ reproduksi
bagian dalam seperti rahim dan saluran telur yang menyebabkan
peradangan di organ tersebut. Jaringan parut pada saluran tuba dapat
menutup saluran tuba dan menjadi salah satu penyebab sulit memiliki
anak. Komplikasi lainnya adalah infeksi saluran kencing, mengingat
letaknya yang berdekatan dengan vagina. Gejala yang dirasakan adalah
panas dan nyeri saat kencing. Keputihan menjadi salah satu tanda adanya
kelainan pada organ reproduksi wanita. kelainan tersebut dapat berupa
infeksi, polip leher rahim, keganasan (tumor dan kanker), serta adanya
benda asing (Sari, 2012)
 Pencegahan
- Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu
kestabilan keasaman di sekitar vagina. Vagina memiliki pH yang
asamyaitu 4,5 hal ini menjaga kesehatan vagina dengan
menghambat pertumbuhanbakteri. Gunakan produk pembersih
yang terbuat dari bahan dasar susu, karena produkseperti ini
mampu menjaga keseimbangan pH sekaligus
meningkatkanpertumbuhan flora normal dan menekan
pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat.Sabun antiseptik biasa
umumnya bersifat keras dan dapat membunuh flora normaldi
vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam
jangka panjang
- Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan
agar vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki
partikel-partikel halus yang mudah terselip di sana-sini dan
akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu
- Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian
- Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,
usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai
- Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti
katun. Celanadari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat
suasana di sekitar organ intimpanas dan lembab
- Tidak dianjurkan memakai celana jeans karena pori-porinya sangat
rapat. Pilihlahseperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi
udara di sekitar organ intimbergerak leluasa.
 cara personal hygine
- Menjaga daerah kemaluan dan selangkangan agar tetap kering
- Mencuci vagina jaga agar vagina tetepbersih lakukan pencucian
dengan air bersih secukupnya.
- Menjaga kebersihan pakaian dalam sebaiknya mengganti pakaian
dalam minimal 2 kali dalam sehari, selain itu pilih pakaian dalam
dari bahab yang dapat menyerap keringat.
- Melakukan perawatan terhadap rambur yang tumbuh pada alat
kelamin, hindari membersihkan rambut yang tumbuh di daerah
kemaluan dengan cara mencabut, karena akan menimbulkan lubang
bekas bulu kemaluantersebut.
- Rajin mengganti pembalut saat menstruasi
- Konsultasi ke dokter jika terjadi keluhan-keluhan yang tidak wajar
dengan organ reproduksi
- Konsumsi yogurt untuk mencegah infeksi jamur.
VII. EVALUASI
Tanggal: 06 Februari 2023 pukul: 10.20 Wib
1. Informed concent telah dilakukan
2. Nn.N telah mengetahui hasil pemeriksaan
3. Nn. N telah mendapatkan penkes tentang Keputihan

CIAkademik PesertaPraktik

(Bdn. Lismawati, S.keb,M.Kes) (Lenny Nopita Friska Sinaga)

BAB IV
PEMBAHASAN

file:///C:/Users/User/Downloads/502-1062-1-SM.pdf

Berdasarkan praktek lapangan yang telah dilakukan di BPM Era Zora pada
tanggal 06 Februari 2023, didapatkan Nn. N dengan Keluhan keputihan dan
merasa sedikit gatal di selangkangan.Dimana penulis melakukan tindakan
memberi konsling tntang keputihan sesuai dengan pelayanan kebidanan dari dari
menimbang berat badan, dan memberikan Penkes keputihan.
Berdasarkan teori, keputihanadalah salah satu masalah kesehatan reproduksi
remaja khususnya yang sering dikeluhkan oleh wanita. Masalah keputihan yang
terjadi pada remaja perlu mendapatkan perhatian khusus. Jika keputihan pada saat
remaja dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang serius. Keputihan adalah
sesuatu hal yang wajar, keputihan terjadi menjelang saat menstruasi. Keputihan
masih batas normal selama berwarna bening atau jernih, selama tidak berbau,
tidak terasa gatal dan dlam jumlah yang tidak berlebihan. Bila cairan berubah
menjadi warnakekuningan, berbau dan disertai gatal maka telah menjadi
keputihan tidak normal.
Berdasarkan penkes yang diberikan penulis menyimpulkan tidak ada
kesenjangan antata teori dan jurnal didapat diman dalam jurnal Lilik (2021)
Perilaku Perawatan Genetalia Eksterna TerhadapKejadian Fluor Albus. Sebagian
besar responden memiliki perilaku perawatan genetalia eksternadengan kategori
baik sebanyak 26 responden (83,9%). Sebagian besar respondendengan kejadian
fluor albus normal sebanyak 23 responden (74,2%). Berdasarkanhasil uji chi –
square yaitu nilai p sebesar 0,000.Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara
perilaku perawatan genetaliaeksterna dengan kejadian fluor albus

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan asuhan kebidanan komunitas Nn.N dengan keluhan
keputihan penulis menyumpulkan:
1. Telah dilaksanakan pengkajian dan analisis data Asuhan Kebidanan
Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan di
BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023
2. Telah dilaksanakan perumusan diagnosa/maslahAsuhan Kebidanan
Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan
di di BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023
3. Diagnosa pontensial, namun tidak ditemukan diagnosa pentensial
Asuhan Kebidanan Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun
dengan keputihan di BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023
4. Tindakan antisipasi/segera, namun tidak ditemukan tindakan
antisifasi/segera Asuhan Kebidanan Komunitas pada remaja pada Nn.N
Umur 17 Tahun dengan keputihan di BPM Era Zora pada tanggal 06
Februari 2023
5. Telah menetapkan rencana Asuhan Kebidanan Komunitas pada remaja
pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan di di BPM Era Zora pada
tanggal 06 Februari 2023
6. Telah melaksanakan tindakan Asuhan Kebidanan Komunitas pada
remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan keputihan di di BPM Era
Zora pada tanggal 06 Februari 2023. Dengan hasil semua yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya hambatan.
7. Telah mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan Asuhan
Kebidanan Komunitas pada remaja pada Nn.N Umur 17 Tahun dengan
keputihan di BPM Era Zora pada tanggal 06 Februari 2023. Dengan hasil
tidak ditemukan kesenjangan antara pelaksanaan tindakan dengan
tinjauan teori serta jurnal yang didapat.
B. Saran
1. Bagi Universitas Adiwangsa Jambi
Sebagai bahan informasi dan wahana untuk menambah kepustakaan
khususnya tentang Asuhan kebidanan komunitas
2. Bagi Nn.N
Diharapkan Nn.N mengerti dan memehami tentang keputihan yang
dialami dengan asuhan kebidanan yang telah dibaerikan.
3. Bagi MAN 1 Merangin
Dengan dilakukannya Asuhan Kebidanan Komunitas ini dapat
memperbanyak pengetahuan yang disapat khusunya tentag keseharan
pada remaja putri khususnya tentang keputihan .
DAFTAR PUSTAKA

Anindya, (2019). Buku ajar kesehatan reproduksi modul kesehatan reproduksi


remaja. Malang: Wineka Media

atikah,dkk. (2017) Kesehatan Reproduksi remaja dan lansia. Surabaya:


Airlangga

Manuaba, (2010). Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan, Jakarta : EGC

Kemenkes RI. (2020). profil kesehatan indonesia 2020. in kementrian kesehatan


republik indonesia.
https://pusdatin.kemkes.go.id/resouces/download/pusdatin/ptofil-
kesehatan-indonesia tahun 2020.pdf

Reeder, (2013). Keperawatan Martenitas Kesehatan Wanita, Bayi dan Keluarga.


Jakarta: EGC
Sari, (2012) Pansuan Lengkap Kesehatan Wanita. Bogor: Penebar Plus.

Suci, (2019). Buku Ajar Dasar Kesehatan Reproduksi dan KIA. Yogyakarta: CV
Mine

DOKUMENTASI
DAFTAR HADIR MAHASISWA PRAKTIK KLINIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
 
Nama Mahasiswa : Lenny Nopita Friska Sinaga
NIM : 213001080031
Ruangan : BPM Era Zora
Stase : Asuhan Pada Remaja

No  Hari/Tanggal  TTD TTD 


(Datang) (Pulang)

Mengetahui, 
Bidan

LEMBAR BIMBINGAN
PRAKTIK KLINIK PROFESI BIDAN 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN 
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ADIWANGSA
JAMBI TAHUN AKADEMIK 2021-2022 

Nama : Lenny Nopita Friska Sinaga


NIM : 213001080031
Ruangan : BPM Era Zora
Stase :  Asuhan Pada Remaja
CI Akademik : Bdn. Dewi Riastawaty, S.Keb,.M.kes

No  Hari/Tanggal  Follow Up TTD 


Pembimbing CI  
Akademik

Diketahui, 
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan 

Devi Arista, SST.,Bdn.,M.Kes 


NIK. 101030071500
35

Anda mungkin juga menyukai