KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas
CBR yang sangat sederhana dan jauh dari kata sempurna ini. Semoga CBR ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan maupun pembelajaran mengenai ―TEORI
EKONOMI MAKRO―.
Penulis
DAFTAR ISI
A. PDB ................................................................................................................... 6 B.
IHK .................................................................................................................. 11
C. Tingkat Pengangguran ....................................................................................... 12
BAB 3 Pendapatan Nasional
ii
iii
BAB 1
KONSEP DASAR TEORI EKONOMI MAKRO
a) Mazhab klasik dipopulerkan oleh Adam Smith dan David Ricardo. Mazhab klasik
teori ilmu ekonomi yang mengulas bagaimana cara mengelola perekonomian dalam
cakupan negara. Kita tahu bahwasanya terdapat pasar bebas yang tidak melibatkan
pemerintah. Mazhab klasik ini pun juga akan membahas bagaimana cara
mengalokasikan sumber daya secara tepat dan cara pembagian kerja yang efektif.
Semboyan teori klasik milik Adam Smith bahwa setiap orang bebas memilih kegiatan
ekonomi dan bebas memenuhi kebebasan untuk mencapai kemakmuran. Teori klasik
ini mempercayai bahwasanya perekonomian akan terus diminati. Semakin tinggi
minat dan permintaan konsumen, maka akan berpengaruh pada pemberdayaan tenaga
kerja, sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. Ada yang menarik dari teori klasik,
yang menyatakan bahwa penawaran dengan sendirinya akan menciptakan
permintaan. Jadi apapun yang diproduksi akan dapat dijual.
b) Mazhab Keynesan
Kebalikan dari mazhab klasik, aliran Keynesan sebagai perekonomian liberal. Liberal
yang dimaksud adalah kebebasan pemilik modal dalam mengendalikan. Ada pula
yang menyebut aliran satu ini sebagai ekonomi yang mengusung konsep kapitalisme.
Kebalikan dari teori klasik, jika teori klasik pemerintah tidak memiliki kendali, maka
pada teori keynesan ini memiliki power, campur tangan bahkan sebagai penjaga
malam yang dapat mengatur, menentukan, dan mengarahkan kemana arah
1
• Peran Asumsi
Ekonom membuat asumsi untuk alasan yang sama seperti : asumsi dapat
menyederhanakan maslalah-masalah di dunia yang rumit ini dan masalah-masalah itu mudah
dimengerti. Sebagai contoh, untuk mempelajari dampak perdagangan internasional., kita
dapat mengasumsikan dunia nyata terdiri atas dua negara dan setiap negara hanya
menghasilkan dua barang. Tentu saja dunia nyata terdiri atas ratusan negara dan setiap
negara menghasilkan ribuan barang. Namun, kita memahami perdagangan internasional
dalam dunia bayangan yang hanya terdiri atas dua negara dan dua produk, kita berada dalam
2
posisi yang lebih baik untuk memahami perdagangan internasional dalam dunia yang
lebih rumit, tempat di mana kita berada. Ekonom juga menggunakan asumsi yang
berbeda untuk menjawab pertanyaan yang berbeda pula. Misalnya kita ingin mempelajari
apa yang terjadi terhadap perekonomian ketika pemerintah mengubah jumlah uang beredar.
Hal penting dalam analisis ini adalah bagaimana harga akan bereaksi.
Banyak harga dalam perekonomian tidak terlalu sering berubah. Harga majalah di
kios majalah, misalnya, hanya berubah setiap tahun sekali. Dengan mengetahui hal ini, kita
diarahkan untuk membuat asumsi yang berbeda ketika mempelajari dampak perubahan
kebijakan untuk berbagai jangka waktu.
• Model Ekonomi
Ekonom juga menggunakan alat peraga yang disebut model untuk mempelajari dunia
ini. Model ekonomi mungkin menghilangkan beberapa hal detail untuk membuat kita melihat
hal-hal yang benar-benar penting. Dan untuk sebuah model ekonomi tidak memiliki semua
hal yang ada dalam sebuah perekonomian. Dengan memakai model ekonomi untuk
mengkaji berbagai isu ekonomi maka anda akan melihat bahwa semua model dibangun
dengan asumsi. Seperti juga seorang fisikawan memulai analisis kelereng yang jatuh
dengan mengasumsikan tidak hanya adanya gesekan, ekonom mengasumsikan tidak
adanya berbagai hal detai dalam perekonomian yang tidak relavan dalam mempelajari isu
yang tengah dibahas. Semua model dalam fisika, biologi atau ekonomi menyederhanakan
dunia nyata untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap dunia nyata itu.
Perekonomian terdiri atas jutaan orang yang terlibat dalam berbagai aktivitas,
pembelian, penjualan, ekerjaan, penyewaan, proses produksi, dan seterusnya. Untuk
memahami bagaimana ekonomi bekerja. Kita harus menemukan cara menyederhanakan
pemikiran terhadap semua aktivitas ini. Dengan kata lain, kita membutuhkan model
yang menjelaskan secara umum, bagaimana perekonomian tersusun dan bagaimana pelaku
ekonomi berinteraksi satu dengan yang lain Diagram arus melingkar (circular-flow diagram)
3
atau dikenal juga sebagai ―diagram aliran sirkuler‖. Dalam model ini, perekonomian
disederhanakan dengan memasukan hanya dua pelaku ekonomi, yakni rumah tangga dan
perusahaan. Perusahaan menghasilkan barang dan jasa menggunakan bahan baku seperti
tenaga kerja, tanah, modal (gedung-gedung dan mesin) . bahan baku ini disebut faktor
produksi (factors of production) . Rumah tangga memiliki factor produksi dan
mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Rumah tangga dan
perusahaan berinteraksi dalam dua jenis pasar. Dalam pasar barang dan jasa, rumah tangga
adalah pembeli, sedangkan perusahaan adalah penjual. Dengan kata lain, rumah tangga
menjadi outpun (hasil produksi) perusahaan yang berupa barang dan jasa. Dalam pasar
factor produksi, rumah tangga adalah pembeli dan perusahaan juga pembeli.
Dalam pasar ini, rumah tangga menyediakan bahan baku yang digunakan oleh
perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa. Diagram arus melingkar menyediakan
cara yang sederhana dalam menyusun semua transaksi ekonomi yang terjadi antara rumah
tangga dan perusahaan dalam perekonomian. Diagram arus melingkar merupakan satu
contoh model sederhana dari perekonomian. Diagram itu menunjukan beberapa hal detail
yang penting. Sebuah model yang lebih rumit dan realistis akan menyertakan. Misalnya
peran pemerintah dan perdagangan internasional. Namun, hal-hal ini tidak penting
dalam memahami dasar mengenai bagaimana ekonomi diorganisasi.
1. Ekonom mungkin tidak sependapat atau setuju dengan keabsahan teori- teori
positif alternative mengenai bagaimana duia bekerja.
BAB 2
DATA MAKROEKONOMI
Pada bab ini memfokuskan pada tiga statistik ekonomi yang sering digunakan para ahli
ekonomi yang sering digunakan para ahli ekonomi dan para pengambil keputusan. Produk
domestic bruto (Gross domestik Products, GDP), menyatakan pendapatan total dan
pengeluaran total nasional pada output barang dan jasa. Indeks harga konsumen (konsumer
price index, CPI), mengukur tingkat harga. Tingkat pengangguran (unemployment rate)
menyatakan jumlah pekerja yang tidak memiliki pekerjaan.
a) Menjumlahkan GDP
Perekonomian AS memproduksi banyak barang dan jasa yang berbeda hamburger,
mobil, komputer dan lain-lain. GDP mengkombinasikan nilai barang dan jasa ini menjadi
sebuah ukuran tunggal. Keanekaragaman produk dalam perekonomian menyulitkan
perhitungan GDP karena produk yang berbeda mempunyai nilai berbeda. Misalnya
perekonomian memproduksi empat apel dan tiga jeruk. Bagaimana menghitung GDP ?
Untuk menghitung nilai total dari barang dan jasa yang berbeda, pos pendapatan
nasional (national income accounts) menggunakan harga pasar karena mencerminkan
banyaknya orang yang bersedia membayar untuk barang atau jasa. .GDP dapat dicari dengan
mengkalikan harga nilai output dengan jumlah nilai ouput.Jadi, jika harga apel $0,50 dan
harga jeruk $1,00, GDP akan menjadi
GDP = (Harga Apel x Jumlah Apel ) + (Harga Jeruk x Jumlah Jeruk)
= ($0,50 x 4) + ($1,00 x 3)
= $5,00
GDP sama dengan $5,00, yaitu nilai seluruh apel, $ 2,00 ditambah nilai sebuah jeruk, $3,00
b) Barang Bekas
GDP mengukur nilai barang dan jasa yang baru diproduksi. Jadi, penjualan
barangbarang bekas pakai tidak menjadi bagian dari GDP. Misalnya ketika Topp Company
membuat kemasan kartu baseball dan menjualnya seharga $50 sen, uang senilai $50 sen
ditambahkan ke GDP negara. Sedangkan kolektor menjual patung langka kepada korektor
lain, uang dari penjualan patung tersebut tidak masuk dalam bagian GDP.
c) Perlakuan Persediaan
Apabila suatu perusahaan meningkatkan persediaan barangnya, investasi dalam
persediaan ini dihitung sebagai pengeluaran oleh pemilik perusahaan. Jadi, produksi untuk
persediaan meningkatkan GDP sebanyak produksi untuk penjualan akhir. Namun, penjualan
persediaan merupakan kombinasi dari pengeluaran positif (pembelian) dan pengeluaran
negative (pengurangan persediaan), sehingga tidak mempengaruhi GDP. Perlakuan
persediaan ini menegaskan bahwa GDP mencerminkan produksi barang dan jasa
perekonomian itu pada saat ini.
Dengan mudah kita bisa melihat bahwa GDP yang dihitung dengan cara ini bukan
ukuran kemakmuran ekonomi yang baik. Dalam perekonomian ini GDP adalah jumlah dari
nilai seluruh apel dan seluruh jeruk yang diproduksi
GDP = (Harga Apel x Jumlah Apel) + (Harga Jeruk x Jumlah Jeruk)
Dengan mudah kita bisa melihat bahwa GDP yang dihitung dengan cara ini bukan ukur
kemakmuran yang baik.Ukuran ini tidak secara akurat mencerminkan sejauh mana
perekonomian bisa memuaskan permintaan rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Jika
seluruh harga digandakan tanpa perubahan dalam jumlah, GDP akan berlipat ganda. Tetapi
tidak benar jika kita mengatakan bahwa kemampuan perekonomian untuk memuaskan
permintaan telah berlipat ganda, karena jumlah setiap produk yang diproduksi tetap sama.
Para ekonom menyebut nilai barang dan jasa yang diukur dengan harga yang berlaku sebagai
GDP nominal (nominal GDP).
Ukuran kemakmuran ekonomi yang lebih baik akan menghitung output barang dan jasa
perekonomian dan tidak akan dipengaruhi oleh perubahan harga. Untuk tujuan ini, para
ekonom menggunakan GDP riil (real GDP), yang nilai barang dan jasanya diukur dengan
menggunakan harga konstan. Yaitu GDP riil menunjukkan apa yang akan terjadi terhadap
pengeluaran atas output jika jumlah berubah tetapi harga tidak.
Untuk menghitung GDP riil dihitung bayangkan kita ingin membandingkan output pada
tahun 2006 dengan tahun berikutnya dalam perekonomian apel dan jeruk. Kita bisa memulai
dengan memilih sekumpulan harga, disebut harga dasar-tahun (based year prices), misalnya
harga berlaku pada tahun 2006. Barang dan jasa lalu ditambahkan dengan menggunakan
harga dasar-tahunan ini untuk menilai barang-barang yang berbeda di kedua tahun. GDP riil
tahun 2006 adalah
GDP Riil = (Harga Apel 2006 x Jumlah Apel 2006) + (Harga Jeruk 2006 x Jumlah Jeruk
2006).
Demikian pula, GDP riil pada tahun 2007 adalah
GDP Riil = (Harga Apel 2007 x Jumlah Apel 2007) + (Harga Jeruk 2007 x Jumlah Jeruk
2007).
Dan , GDP riil pada tahun 2008 adalah
GDP Riil = (Harga Apel 2008 x Jumlah Apel 2008) + (Harga Jeruk 2008 x Jumlah Jeruk
2008).
Lihatlah bahwa harga tahun 2006 digunakan untuk menghitung GDP riil untuk tiga
tahun. Karena harga dipertahankan konstan, GDP riil bervariasi dari tahun ke tahun hanya
jika jumlah yang diproduksi berbeda. Karena kemampuan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi bagi para anggotanya sangat bergantung pada jumlah barang dan jasa
yang diproduksi, maka GDP riil memberikan ukuran kemakmuran ekonomi yang lebih baik
ketimbang GDP nominal.
4. Deflator GDP
Dari GDP nominal dan GDP rill kita bisa menghitung statistik ketiga : deflator GDP.
Deflator GDP, juga disebut dengan deflator harga implisit untuk GDP, didefinisikan sebagai
rasio GDP nominal terhadap GDP rill. GDP nominal mengukur nilai uang yang berlaku dari
8
output perekonomian. GDP rill mengukur output yang dinilai pada harga konstan. Deflator
GDP mengukur harga output relatif terhadap harganya pada tahun dasar.
6. Komponen-komponen Pengeluaran
Para ekonom dan para pembuat keputusan tidak hanya peduli pada output barang dan
jasa total tetapi juga alokasi Eri output ini Siantar berbagai alternatif. Pos pendapatan
nasional membagi GDP menjadi 4 kelompok pengeluaran :
Ø Konsumsi (C)
Ø Investasi (I)
Ø Pembelian pemerintah (G)
Ø Ekspor Neto (NX)
Jadi dengan menggunakan simbol Y untuk GDP
Y = C + I + G + NX
GDP adalah jumlah konsumsi investasi pembelian pemerintah dan ekspor bersih
bersamaan ini adalah sebuah identitas – persamaan yang harus digunakan agar variabel
variabel bisa didefinisikan persamaan ini disebut identitas pos pendapatan nasiojnal (National
income account identity). Konsumsi (consumtion) terdiri dari barang dan jasa yang dibeli
rumah tangga.
Investasi (Investment) terdiri dari barang-barang yang dibeli untuk penggunaan masa depan.
Pembelian pemerintah (Goverment Purchases) adalah barang dan jasa yang dibeli oleh
pemerintah pusat negara bagian dan daerah.
Ekspor neto (Net Export) memperhitungkan perdagangan dengan negara lain. Ekspor
neto adalah nilai barang dan jasa yang diekspor dan negara lain dikurang nilai barang dan
jasa yang diimpor dari negara lain.
10
sesuaikan pendaptan nasional untuk mencangkup bunga yang diterima rumah tangga, bukan
bunga yang dibayar perusahaan. Penyesuian ini dibuat dengan menambah pendapatan bunga
perseorangan dan mengurangi bunga neto. Jadi pendaptan perseorangan adalah
Pendapatan Perorangan = Pendapatan Nasional – Laba Korporasi + Deviden Pendapatan
Nasional + Transfer Pemerintah pada Individu – Kontribusi Nasional + Pendapatan Nasional
+ Pendaptan Bunga Perseorangan – Bunga Neto
Selanjutnya, jika kita mengurangi pembayaran pajak perseorangan dan pembayaran nun
pajak tertentu kepada pemerintah (seperti karcis parkir), kita dapatkan pendapatan
perseorangan disposibel
Pendapatan Perseorangan Disposibel = Pendapatan Perseorangan – Pembayran Pajak dan
Non Pajak
8. Penyesuaian Musiman
Karena GDP Riil dan ukuran ukuran pendapatan lain mencerminkan kualitas kinerja
perekonomian, para ekonom tertarik untuk mempelajari fluktuasi kuartal - demi – kuartal
dalam variabel – variabel ini tetapi ketika kita mulai melakukannya, muncul sebuah fakta :
seluruh ukuran [pendapatan ini menunjukkan pola musikman yang teratur. Output
perekonomian meningkat sellama setahun, mencapai puncaknya dalam kuartal ke-4
(Oktoiber, November, dan Desember), dan kemudian merosot dalam kuartal pertama
(Januari, Februari, dan Mareet) pada tahun berikutnya. Perubahan musim yang teratur ini
sangat penting. Dari kuartal ke-4 ke kuartal pertama, GDP Riil menurun sebesar kira-kira 8
persen. Tidak mengejutkan bahwa GDP mengikuti siklus musiman.
b) Kedua, deflator GDP hanya mencakup barang dan jasa yang diproduksi secara
domestik. Sedangkan CPI, mencakup barang dan jasa yang diproduksi domestik dan --
11
--------------------------luar negeri.
• Bekerja, kategori mencakup mereka yang memiliki pekerjaan namun tidak sedang
bekerja.
• Tidak bekerja, kategori ini mencakup mereka yang tidak bekerja, memiliki
keinginan untuk bekerja, dan telah mencoba mencari pekerjaan salama 4 minggu
terakhir. Dan mereka yang sedang menunggu panggilan kerja dari tempat di mana
mereka dipecat.
• Tidak masuk dalam angkatan kerja, kategori ini mencakup mereka yang tidak
termasuk dalam dua kategori awal seperti pelajar, ibu ruma tangga, atau pensiunan.
Angkatan kerja (labor force) didefinisikan sebagai jumlah orang yang sedang bekerja
dari orang yang menganggur. Dan tingkat pengangguran (unemployment rate) didefinisikan
sebagai persentase dari angkatan kerja yang tidak bekerja. Dirumuskan sebagai berikut :
Angkatan kerja = jumlah orang yang bekerja + jumlah penganggur,
dan
Tingkat pengangguran = ( Jumlah yang tidak bekerja / angkatan kerja) x 100%
Penghitungan terkait yaitu, tingkat partisipasi angkatan-kerja (labor force participation rate),
yaitu persentase dari populasi orang dewasa yang ada dalam angkatan kerja. Dirumuskan
sebagai berikut :
Tingkat partisipasi angkatan kerja = PK/PUK x 100%
2. Survei Perusahaan
Survei perusahaan diperoleh estimasi jumlah pekerja yang dimiliki perusahaan
berdasarkan gaji mereka. Beberapa ekonom percaya bahwa survei perusahaan lebih akurat
karena menggunakan sampel yang lebih besar. Namun, satu studi yang dilakukan baru-baru
ini menunjukkan bahwa ukuran pekerjaan yang paling baik adalah rata-rata dari survei rumah
tangga dan survei perusahaan.
BAB 3
PENDAPATAN NASIONAL
12
Pendapatan Nasional merupakan salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk
menilai kondisi perekonomian suatu negara. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini
adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai
output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor
perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data
pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang
perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh
pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk
merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa
mendatang (Sukirno, 2008, p57).
2. Investasi
Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga
lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau
investor kelak akan mendapatakan keuntungan setelah kurun waktu tertentu. Karena harapan
mendapatkan keuntungan dikemudian hari inilah investasi disebut juga sebagai penanaman
modal. Umumnya dana atau aset yang ditanamkan oleh seorang investor akan dikembangkan
oleh badan atau pihak yang mengelola. Keuntungan dari hasil pengembangan tersebut
nantinya akan dibagikan kepada investor sebagai imbal balik sesuai dengan ketentuan antara
13
kedua pihak. Secara ekonomi, dalam investasi, pemodal akan membeli sesuatu yang tidak
akan dipergunakan sekarang. Sesuatu yang dibeli tersebut disimpan sebagai harta yang
setelah melewati masa tertentu dapat mengalami perubahan nilai. Investasi tidak selalu
berujung menghasilkan keuntungan. Terdapat risiko kerugian juga dalam berinvestasi.
3. Permintaan dan Penawaran Agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar
dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai
tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan
penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka
perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat
pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada
permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional
(pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan
pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output
nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
Faktor produksi dan fungsi produksi menentukan output barang dan jasa, juga
menentukan pendapatan nasional. Teori modern tentang bagaimana pendapatan nasional
dibagi di antara faktorfaktor produksi. Teori ini didasarkan pada pemikiran klasik (abad ke18)
bahwa harga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan, yang
diterapkan pada pasar faktor produksi, dengan pemikiran yang lebih baru (abad ke-19) bahwa
setiap faktor produksi tergantung pada produktivitas marjinal faktor produksi tersebut. Teori
ini, sering disebut teori distribusi neoklasik.
BAB 4
UANG DAN INFLASI
14
adalah Irving Fisher yang merupakan ahli ekonomi dari Amerika. Biasanya teori kuantitas
uang digunakan saat proses pemindahaan moneter jalur uang. Pandangan utama dari teori
kuantitas uang adalah adanya sebuah faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi yang
memenuhi sifat langsung dalam pemindahan moneter yaitu pertumbuhan dan jumlah uang
yang beredar. Teori kuantitas uang juga menyebutkan tingkatan dari harga umum barang dan
jasa akan bergantung secara langsung dengan uang yang beredar di dalam ekonomi moneter.
Teori tersebut ditantang oleh ahli ekonomi Keynesian lalu diperbaharui dan dimodifikasi
dengan ekonomi monetaris. Teori kuantitas uang ini masih memiliki beberapa ketidak
sepakatan soal kebenarannya pada periode waktu yang pendek, tapi para ekonom banyak
yang menyepakati bahwa teori kuantitas uang memegang kebenaran pada jangka waktu
pendek. Umumnya teori kuantitas disebut dengan teori neo-kuantitas atau teori Nelayan yang
berhubungan dengan hubungan proporsional mekanis dan tetap tentang perubahan dalam
tingkat harga umum dan jumlah uang yang beredar.
15
ketika harga naik, nilai rill uang di masyarakat turun. Jadi inflasi seperti pajak atas memegang
uang, ditanggung oleh setiap orang yang mempunyai uang tersebut.
C. Pengertian Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga
secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Sementara pengertian lain
dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian
negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Hal
ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Inflasi merupakan indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruhmempengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai
penyebab meningkatnya harga.
Tingkat bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu tingkat bunga nominal dan tingkat
bunga rill. Tingkat bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan kembali
dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedangkan tingkat bunga rill lebih menekankan pada
rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam.
Tingkat bunga rill adalah selisih antara tingkat bunga nominal dengan laju inflasi
r = ¡ - π r = tingkat
bunga rill
16
Π = tingkat inflasi
Harus diakui, sampai tingkat tertentu, inflasi dibutuhkan untuk memicu pertumbuhan
penawaran aregrat. Sebab kenaikan harga akan memacu produsen untuk meningkatkan
outputnya. Umumnya ekonom sepakat bahwa inflasi yang aman adalah sekitar 5% pertahun.
Jika terpaksa, maksimal 10% per tahun.Ada beberapa masalah social (biaya social) yang
muncul dari inflasi yang tinggi (≥ 10% per tahun). Yang akan dibahas dalam bagian ini
adalah:
F. Hiperinflasi
17
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hiperinflasi terjadi ketika kondisi ekonomi
yang ditandai oleh harga barang yang naik dengan cepat dan daya beli yang menurun. Hal ini
mengancam stabilitas ekonomi dan kemampuan untuk membayar kembali utang luar negeri.
Istilah hiperinflasi juga sering dipakai jika harga barang konsumsi naik lebih dari 50% per
bulan, terutama di negara berkembang. Dalam ilmu ekonomi, istilah hiperinflasi bermakna
inflasi yang tidak terkendali, kondisi ketika nilai uang menurun drastis dan ketika hargaharga
naik dengan begitu cepat.
Secara formal, hiperinflasi terjadi jika dalam satu bulan, tingkat inflasi lebih dari 50%.
Inflasi biasanya dilaporkan setahun sekali. Tetapi dalam kondisi hiperinflasi, tingkat inflasi
dilaporkan dalam interval yang lebih singkat, biasanya satu bulan sekali. Ketika adanya
peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui atau perubahan sistem mata uang secara
drastis, maka hiperinflasi biasanya muncul. Hiperinflasi biasanya dikaitkan dengan perang,
depresi ekonomi, dan memanasnya kondisi politik atau sosial suatu negara.
Ketika inflasi tidak terkendali, terjadi lonjakan harga yang terjadi secara cepat dan
tiba-tiba tanpa adanya kenaikan pendapatan secara umum. Ini menyebabkan jumlah uang
yang beredar terlalu banyak, sedangkan nilai mata uang turun secara drastis pada suatu
negara. Jika seluruh kondisi itu terjadi, negara tersebut sedang mengalami hiperinflasi.
Negara yang mengalami hiperinflasi bukan berarti negara tersebut tidak mampu
mengatasinya dengan kebijakan moneter. Namun hiperinflasi bisa juga diakibatkan negara
sedang mencetak uang sebagai salah satu cara untuk membiayai pengeluaran mereka.
BAB 5.
PEREKONOMIAN TERBUKA
18
jika seorang warga Indonesia membeli saham di perusahaan Malaysia ini merupakan contoh
dari investasi portofolio luar negeri.Berdasarkan penelitian Miller 1999. Dana Moneter
Intrnasional International Monetary Fund Dibentuk paada Juli 1944. Sebagai suatu faktor
produksi yang memiliki marginal productsemakin banyak modal maka semakin kecil
renumerasi return yang diperoleh.Ketika sebuah negara mengadopsi perekonomian terbuka
arus modal adalah penyeimbang untuk transaksi berjalan current account. Tujuan utama dari
IMF yang terdapat dalam piagam pendiriannya adalah. Arus portofolio inilah yang saat ini
paling banyak dan cepat mengalir ke seluruh penjuru dunia melalui pasar uang dan pasar
modal di pusat-pusat keuangan internasional seperti New York London Paris Frankfurt
Tokyo Hongkong.
Modal manusia dan keterbukaan perdagangan internasional terhadap pertumbuhan ekonomi.
Laporan Bank for International Settlements BIS baru-baru ini menemukan bahwa dari 12
bank sentral yang diteliti PBOC berada di garis depan fluktuasi nilai tukar yang tajam dan
arus modal yang besar yang dapat mengancam stabilitas keuangan dan memiliki konsekuensi
ekonomi riil yang negatif. Arus modal masuk memiliki manfaat untuk memberi tekanan pada
dimensi ekonomi makro di suatu negara dan menghambat investasi asing dan domestik.
Arus keluar dan masuk modal dalam sebuah negara sebenarnya adalah hal yang lumrah.
Sebagai suatu faktor produksi yang memiliki marginal product semakinbanyak modal maka
semakin kecil renumerasi return yang diperoleh. Mendorong kerjasama antarnegara
berkenaan dengan masalah-masalah moneter internasional.
Secara umum arus modal asing dapat bersifat hal berikut. Ingat bahwa arus modal terdiri
dari dua bentuk. Portofolio Investment yaitu arus modal internasional dalam bentuk investasi
aset-aset finansial seperti saham stock obligasi bond dan commercial papers. Masalah
Penelitian Liberaliasi arus modal merupakan langkah pertama bagi sebuah negara untuk. 25
Lembaga Pengatur Arus Dana Internasional. Terjadinya krisis di Asia Timur tahun 19971998
telah mempopularkan argumentasi bahwa mobilitas modal sangat menganggu stabilitas
ekonomi dan bahwa negara-negara emerging akan memperoleh manfaat dengan membatasi
arus modal2.
Arus Modal Asing Makin Deras Masuk ke Indonesia. Sehubungan dengan arus modal
dapat kiranya dipahami bahwa untuk melakukan transaksi perdagangan barang internasional
di satu. Jakarta Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah
mengatakan perlambatan ekonomi secara berkelanjutan di sejumlah negara emerging markets
sejak tahun 2012 telah memicu terjadinya volatilitas arus modal dan kenaikan suku bunga
acuan.
B. Tabungan dan Investasi Dalam Perekonomian Terbuka Kecil
Tabungan dan investasi dalam perekonomian terbuka. Penawaran dana pinjaman berasal
dari tabungan S dan permintaan dana pinjaman berasal dari Investasi I dan Arus keluar modal
neto NCO. Tabungan mewakili sisi pasokan dana pinjaman domestik. Di perekonomian
terbuka kecil tingkat bunga ditentukan pasar keuangan dunia.
ER exchange rate ditentukan dalam pasar valuta asing foreign exchange market dan mata
uang asing lainya. Dalam perekonomian terbuka juga tidak lepas dari nilai tukarkarena nilai
tukar sangat menentukan suatu besaran kurs dari setiap negara. Y CIGNX Pendapatan
Nasional keseimbangan pada perekonomian tertutup.
19
Kurs adalah beberapa jumlah satu mata uang yang dapat ditukar per unit mata uang lain,
atau harga satu mata uang dalam mata uang lain.
2. Paul R Krugman dan Maurice
Kurs ialah harga mata uang suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang
negara lain.
3. Ekananda
Kurs yaitu harga mata uang suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain.
Nilai mata uang memiliki peran penting dalam keputusan pengeluaran, karena kurs
memungkinkan kita untuk menerjemahkan harga dari berbagai negara ke dalam bahasa
yang sama.
4. Salvator
Kurs yakni nilai tukar juga dikenal sebagai rasio pertukaran antara dua mata uang
yang berbeda negara. Dengan kata lain, kurs dapat diartikan sebagai harga satu unit
mata uang asing dinyatakan dalam mata uang domestik.
5. Adiningsih, dkk
Kurs atau nilai tukar mata uang merupakan harga mata uang suatu negara terhadap mata
uang negara lain.
6. Nopirin
Kurs ialah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan mendapat
perbandingan nilai/ harga antara kedua mata uang tersebut.
7. Mankiw
Valuta asing atau sering disebut kurs (exchange rate) adalah tingkat harga yang
disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Kurs sering
juga disebut dengan valas, yaitu nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang
negara lain.
8. Krugman
Kurs atau exchange rate merupakan sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau
dinyatakan dalam mata uang lainny
9. Todaro
Kurs adalah suatu tingkat, tarif, harga dimana Bank Sentral bersedia menukar mata uang
dari suatu negara dengan mata uang dari negara-negara lain.
10. Samuelson
Kurs mata uang asing atau Valas yakni harga mata uang asing dalam satuan mata uang
domestik.
BAB 6.
PENGANGGURAN
21
A. Pengangguran Struktual
Pengangguran struktural adalah salah satu jenis pegangguran berdasarkan faktor penyebab
terjadinya. Selain pengangguran struktural, ada juga pengangguran konjungtur atau siklis,
friksional, dan musiman. Dilansir dari buku Ekonomi Jilid 2 oleh Alam S, pengangguran
struktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan oleh perubahan struktur atau
komposisi perekonomian. Ciri-ciri pengangguran struktural adalah tenaga kerja dituntut
untuk memiliki keterampilan yang berbeda dari kebutuhan yang biasanya. Pasalnya, cara
mengatasi pengangguran struktural adalah dibutuhkan perubahan keterampilan tenaga kerja
untuk bisa menyesuaikan dengan tuntutan yang baru sehingga dibutuhkan waktu lebih
banyak. Oleh karenanya, cara mengatasi pengangguran struktural adalah dengan melakukan
program pelatihan tambahan agar tenaga kerja mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
tuntutan baru tersebut.
Contoh Pengangguran struktual :
Misalnya, ojek pangkalan tergantikan oleh ojek online. Beberapa waktu lalu, ojek
pangkalan mengeluhkan sulitnya mendapat penumpang karena masyarakat beralih
menggunakan ojek online. Hal ini mengharuskan ojek pangkalan untuk belajar dan melek
teknologi agar bisa mendaftar dan mengoperasikan aplikasi transportasi online supaya
pekerjaannya tetap berjalan.
Namun, usaha pembelajaran tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Pemerintah pun
berupaya membujuk ojek pangkalan agar mau melek teknologi agar bisa kembali bekerja.
22
3. Berfungsi untuk sarana untuk mempertemukan pencari kerja dan orang atau
lembaga yang membutuhkan tenaga kerja.
Manfaat Pasar Tenaga Kerja
Manfaat adanya bursa tenaga kerja yakni :
1. Pasar tenaga kerja terdidik, terlatih, tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja
terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus seperti dokter,
akuntan, guru, dan lain-lain. Adapun tenaga kerja terlatih yaitu tenaga
kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman seperti montir, sopir, koki, dan
lainlain :
Ciri-cirinya :
a. Pasar tenaga kerja terdidik yaitu pasar yang mempertemukan permintaan dan
penawaran tenaga kerja terdidik.
b. Pasar tenaga kerja terlatih yaitu pasar yang mempertemukan permintaan dan
penawaran tenaga kerja terlatih.
c. Pasar tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih yaitu pasar yang
mempertemukan permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih, seperti tukang angkut, tukang batu, dan lain-lain.
2. Pasar tenaga kerja utama dan biasa
a. Pasar tenaga kerja utama (primary labour market) yaitu pasar tenaga kerja yang
mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
Terjadi pada lingkungan perusahaan besar,
b. Pasar tenaga kerja biasa (secondary labour market) yaitu pasar tenaga kerja yang
mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
Terjadi pada lingkungan perusahaan kecil,
24
menawarkan tenaganya. Dalam pasar tenaga kerja monopoli, penentuan tingkat upah
bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Menuntut upah lebih tinggi dari upah ekuilibrium.
Membatasi penawaran tenaga kerja.
Menambah permintaan tenaga kerja.
7. Pasar Tenaga Kerja Monopsoni
Pasar tenaga kerja monopsoni terjadi jika di satu wilayah tertentu hanya ada satu
perusahaan yang bersedia meminta tenaga kerja, sedangkan para tenaga kerja tidak
mempunyai organisasi seperti serikat pekerja. Ini berarti, kekuatan perusahaan jauh
lebih besar dibanding tenaga kerja. Akibatnya upah yang terjadi umumnya di bawah
upah ekuilibrium atau upah keseimbangan.
8. Pasar Tenaga Kerja Monopoli Bilateral
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terjadi jika terdapat dua kekuatan yang
saling bertentangan. Kekuatan pertama berasal dari para tenaga kerja yang bersatu dalam
serikat pekerja, dan kekuatan kedua berasal dari satu perusahaan yang merupakan satu-
satunya perusahaan yang memakai tenaga kerja. Serikat pekerja yang memberikan penawaran
tenaga kerja mempunyai posisi yang sama kuat dengan perusahaan yang melakukan
permintaan tenaga kerja, sehingga terjadilah keadaan saling memonopoli, yang disebut
monopoli bilateral Kelebihan & Kekurangan Pasar Tenaga Kerja Kelebihan adanya pasar
tenaga kerja :
Untuk membantu mengurangi pengangguran.
Untuk membantu bagi pencari kerja maupun pengusaha/ perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja.
Untuk menambah devisa negara.
Untuk mudah mendapatkan sebuah informasi tentang lowongan pekerjaan baik di
dalam negeri maupun di luar negeri.
Untuk membantu dengan cepat mengisi posisi pekerjaan dengan tenaga kerja yang
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kelemahan adanya pasar tenaga kerja
Munculnya kegiatan percaloan tenaga kerja.
Munculnya tindakan penipuan dan kekerasan terhadap calon tenaga kerja.
C. Pengalaman Pada Pasar Tenaga Kerja Eropa
Menurut penelitian, antara 37% dan 69% dari pekerjaan mungkin sebagian terotomatisasi
dalam waktu dekat, dengan pekerjaan rutin berketerampilan rendah dan karenanya upah yang
lebih rendah menjadi yang paling terpengaruh. Komisi memperingatkan, oleh karena itu,
bahwa bentuk-bentuk pekerjaan baru dapat mendukung situasi individu, wirausaha sementara
dan, akibatnya, untuk pendapatan yang lebih tidak stabil, sehingga beradaptasi dengan
evolusi dunia kerja ini melibatkan pendidikan dan pembelajaran yang lebih baik sepanjang
25
hidup. untuk memastikan bahwa perlindungan sosial dan institusi pasar tenaga kerja di Eropa
berada dalam posisi untuk memenuhi misi mereka.
―ITU Pilar Hak Sosial Eropa, merupakan referensi di mana setiap orang harus
mempersiapkan transformasi ini, ‖kata Marianne Thyssen, Komisaris Eropa untuk
Ketenagakerjaan, Urusan Sosial, Keterampilan dan Mobilitas Tenaga Kerja. Pejabat itu juga
menekankan bahwa, meskipun pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja Eropa dapat
―didorong secara signifikan oleh perkembangan teknologi‖, ini hanya terjadi ―jika kita
memberikan kontur yang tepat‖. Untuk Marianne Thyssen, ini melibatkan ―memberikan
kualifikasi dan keterampilan pendidikan kepada warga Eropa yang meningkat sepanjang
hidup mereka dan menjamin semua hak-hak dasar pekerja di dunia kerja yang berkembang
pesat‖.
BAB 7.
TEORI PERTUMBUHAN I: AKUMULASI MODAL DAN PERTUMBUHAN POPULASI
A. Akumulasi Modal.
Deskripsi tentang “Akumulasi Modal”
Modal fisik adalah faktor produksi penting dalam menghasilkan barang dan jasa.
Penambahannya dapat dapat meningkatkan kapasitas produktif sebuah
perusahaan/perekonomian dan merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi
dalam jangka pendek dan menengah. Perusahaan mengakumulasi modal melalui investasi.
Pendanaanya dapat dari pinjaman bank, penerbitan surat utang atau penerbitan saham.
Dalam dunia investasi, istilah akumulasi modal melibatkan investasi portfolio, yakni
pembelian obligasi, saham, mata uang, atau investasi aset fisik seperti rumah dan tanah.
Selain dari pembelian aset-aset tersebut, pengembalian dari investasi juga dapat
menyebabkan pertambahan modal, khususnya dari keuntungan investasi, sewa, bunga,
royalti, atau capital gain.
Tetapi, apakah peningkatan akumulasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka
panjang?
Dalam model pertumbuhan ekonomi Harod-Domar, meningkatnya tingkat tabungan
memungkinkan lebih banyak investasi. Hal ini pada akhirnya mengarah pada tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam jangka pendek dan menengah.
Jawabannya masih kontroversial. Beberapa ekonom, seperti Solow bertambahnya modal
tidak menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan dalam jangka panjang,
sebagaimana tercermin dari model pertumbuhan Solow.
Melainkan, tingkat pertumbuhan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan tingkat
kemajuan teknis (teknologi). Hal ini karena rasio modal per pekerja diasumsikan mengalami
kecenderungan marginal yang semakin menurun. Ketika rasio modal per pekerja telah tinggi
(seperti di negara maju), kontribusi penambahan modal terhadap pertumbuhan ekonomi
relatif kecil dibandingkan ketika rasio modal per pekerja rendah seperti di negara
berkembang.
B. Tingkat Modal Kaidah Emas
26
Kaidah emas adalah suatu sikap yang mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan
kebudayaan (orang) lain, agar mereka menerima kita seperti yang kita inginkan. Kaidah emas
menyuruh kita memperlakukan orang lain seperti kita ingin di perlakukan oleh mereka. Atau
dengan kata lain "Berperilakulah sebagai mana engkau ingin diperlakukan." Kaidah emas
bisa digunakan sebagai teknik mirroring' atau bercermin diri, dalam menentukan suatu
perbuatan. Mirroring dapat diartikan sebagai suatu penyelarasan. Dalam hal ini penyelarasan
antara keinginan kita dengan keinginan orang lain. Kaidah emas dijadikan pula sebagai
sebuah tolok ukur. Yaitu tolok ukur agar kita dapat menentukan apakah sesuatu hal adalah hal
yang baik atau buruk. Sehingga kita dapat melakukan atau menghindari suatu perbuatan2
tersebut, dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya contoh kasus menegur anak di depan umum. Apakah hal itu sebagai perbuatan
baik atau buruk? Maka cobalah berpikir, jika kita ditegur ayah/ibu kita di depan teman2 kita,
akan malu dan marahkah kita? Jika hal tersebut membuat kita malu dan marah, dapat
diartikan bahwa perbuatan menegur anak di depan umum adalah sesuatu yang negatif dan
patut dihindari. Maka janganlah dilakukan. Carilah solusi yang membuat anak tetap nyaman
saat ditegur. Misalnya, dengan memanggil mereka ke suatu tempat, yang jauh dari keramaian,
sehingga ia dapat menerima dengan hati yang cukup nyaman. Contoh kasus lain, seperti
menuntut gaji diluar batas kemampuan perusahaan. Apakah itu sebuah perbuatan baik/wajar,
atau buruk, sehingga mesti kita hindari? Marilah berpikir kembali. Jika kita menjadi seorang
pemilik usaha (owner) UMKM, yang sudah mati2an mengupayakan agar usaha tetap
berjalan. Dan karyawan yang hidupi terus menerus menuntut tanpa pernah melihat kondisi
perusahaan. Bagaimana rasanya kita sebagai owner? Sedihkah? Bingungkah? Marahkah?
Jika kita seakan merasakan hal2 negatif tersebut, maka dapat diartikan bahwa menuntut
tanpa perhitungan adalah suatu perbuatan negatif yang perlu kita hindari. Carilah solusi lain,
yang dapat membuat nyaman semua pihak. Bisa jadi kita melakukan diskusi dengan owner
untuk bersama2 meningkatkan penjualan, atau hal2 yang baik lainnya. Kasus lain yang sering
dilakukan adalah membandingkan seseorang dengan orang lain yang kita anggap lebih baik.
Misalkan, kita membandingkan anak kita dengan anak teman kita yang lebih terlihat sukses.
Maka coba kita berpikir jika itu terjadi pada kita, dibandingkan dengan orang lain oleh
orangtua kita sendiri. Bagaimana rasanya? Bisa jadi kita akan kecewa, sedih, marah, kesal,
bahkan ada pula yang dendam, naudzubillah. Jadi, jelaslah membanding2kan seseorang
dengan orang lain adalah perbuatan yang akan membawa dampak negatif. Sehingga tak
semestinya kita dilakukan. Yuk, mulai saat ini kita lebih berpikir saat ingin melakukan suatu
perbuatan. Pikirkan dahulu apakah hal tersebut baik atau buruk. Dan dengan melakukan
'kaidah emas' diharapkan kita memiliki tolok ukur yang bijak dalam menentukannya.
C. Pertumbuhan Populasi.
27
Karena tidak ada populasi yang tumbuh secara terus menerus maka kita mengetahui
adanya pengaturan populasiInteraksi spesies seperti predator, kompetisi, herbivory dan
penyakit
berdampakterhadap pertumbuhan pop dan pertumbuhan populasi menghasilkan perubahan da
lam struktur komunitas oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana suatu
populasi tumbuh.Suatu populasi yang dilepaskan pada suatu lingkungan yang sesuai,
akan terus bertambah
jumlahnya.
Pertumbuhan yang lengkap tentang dinamika populasi tumbuhan perlu diketahui,oleh
28
BAB 8
PERTUMBUHAN EKONOMI II : TEKNOLOGI, BUKTI EMPIRIS
Dan KEBIJAKAN
A. Kemajuan Teknologi dalam Model Solow
Sejauh ini model Solow mengasumsikan hubungan yang tidak berubah antara input
modal dan tenaga kerja serta output barang dan jasa. Tetapi model ini dapat
dimodifikasi untuk mencakup kemajuan teknologi yang merupakan variabel eksogen,
yang meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berproduksi sepanjang waktu.
1. Efisiensi Tenaga Kerja
Untuk memasukkan kemajuan teknologi, maka harus kembali ke fungsi produksi yang
mengkaitkan modal total K dan tenaga kerja total L dengan output total Y. Jadi
fungsi produksi itu dapat ditulis:
Y = F(K,L)
Kini dapat ditulis fungsi produksi sebagai
Y = F(K,L x E)
E disini adalah variable baru (dan abstrak) yang disebut efisiensi tenaga kerja. Efisiensi
tenaga kerja mencerminkan pengetahuan masyarakat tentang metode-metode produksi,
ketika teknologi mengalami kemajuan, efisiensi tenaga kerja meningkat.
29
30
MPK - ∂ = n + g
Yaitu, pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marginal modal neto, MPK - ∂ ,
sama dengan tingkat pertumbuhan output total, n + g . Karena perekonomian aktual
mengalami pertumbuhan populasi dan kemajuan teknologi, maka harus menggunakan
kriteria ini untuk mengevaluasi apakah hal itu memiliki modal yang lebih besar atau lebih
kecil dari kondisi mapan Kaidah Emas.
D. Teori Pertumbuhan Sampai Data Empiris Pertumbuhan
I. Pertumbuhan yang Seimbang
Menurut model Solow, kemajuan teknologi menyebabkan nilai berbagai variabel
meningkat secara bersamaan pada kondisi mapan. Hal ini disebut ― pertumbuhan yang
seimbang ‖. (balance growth).
Prediksi model Solow tentang harga faktor dan ketepatan prediksi patut
diperhatikan ketika dibandingkan dengan teori perkembangan perekonomian kapitalis
Karl Max. Marx memprediksi bahwa pengambilan modal akan menurun sepanjang
waktu dan dalam hal ini akan mengarah pada krisis politik serta ekonomi. Sejarah
perekonomian belum mendukung prediksi Marx, yang sebagian menjelaskan mengapa
saat ini kita mempelajari teori pertumbuhan Solow dan bukan teori Marx. II. Convergence
Banyak penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah ekonomi saling
mendukung satu sama lain sepanjang waktu. Secara khusus, apakah perekonomian yang
dimulai dari bawah atau miskin lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan perekonomian yang
kaya? Jika iya, maka perekonomian dunia yang miskin akan dapat mengejar
perekonomian dunia yang sudah maju. Cara mengejar ini disebut convergence. Jika tidak ada
convergence, maka negara-negara yang memulai dengan miskin akan tetap selamanya
miskin. Model Solow meramalkan kapan convergence terjadi. Kapan pertemuan
(convergence) perekonomian terjadi, bergantung pada perbedaan saat mereka memulai.
Jika dua perekonomian dengan kondisi mapan yang sama seperti yang ditingkat oleh
tingkat tabungan, pertumbuhan populasi, dan efisiensi tenaga kerja, karena kesalahan
sejarah mulai dengan persediaan modal yang berbeda. Perekonomian akan berkonvergen
dengan kondisi mapannya sendiri-sendiri, yang akhirnya akan ditentukan oleh tabungan,
pertumbuhan populasi dan pendidikan.
III. Akumulasi Faktor Versus Efisiensi Produksi
Dilihat dari sisi akuntansi, perbedaan internasional dalam pendapatan per kapita dapat
dibagi menjadi: (1) perbedaan faktor produksi, seperti kuantitas modal fisik dan modal
manusia, atau (2) perbedaan efisiensi dalam penggunaan faktor produksi. Yaitu,
sesorang pekerja di negara miskin mungkin miskin karena ia kekurangan alat dan
keahlian atau karena peralatan dan keahliannya tidak digunakan dengan optimal.
Banyak penelitian telah dilakukan untuk memperkirakan kepentingan relatif dari dua
sumber perbedaan pendapatan. Dimana terdapat variasi hasil yang diperoleh, namun baik
faktor akumulasi maupun efisiensi produk tampak penting. Lebih jauh, suatu penemuan
manyatakan bahwa kedua hal itu berkorelasi secara positif : negara-negara yang
mempunyai tingkat modal fisik dan sumberdaya manusia yang besar cenderung
menggunakan faktor produksinya secara efisien.
31
Ada beberapa cara untuk menginterpretasikan korelasi positif ini. Salah satu
hipotesisnya adalah bahwa perekonomian yang efisien dapat mendorong akumulasi
modal. Sebagai contoh, seseorang dalam perekonomian yang berfungsi dengan baik
mungkin mempunyai sumber daya dan insentif untuk tetap bersekolah serta
mengakumulasi modal manusia yang lebih besar. Hipotesis lainnya adalah bahwa
akumulasi modal dapat mendorong efisiensi yang lebih baik. Jika ada eksternalitas
positif terhadap modal fisik dan modal manusia, maka negara yang menabung dan
menginvestasikan lebih banyak tampaknya akan mempunyai fungsi produksi yang lebih baik
(kecuali jika penelitian tersebut memperhitungkan eksternalitasnya, suatu hal yang sulit
dilakukan). Jadi efisiensi produk yang lebih besar dapat menyebabkan akumulasi faktor
yang lebih besar, atau sebaliknya.
Hipotesis terakhir adalah bahwa faktor akumulasi dan efisiensi produksi
digerakkan oleh variabel ketiga. Variabel ini dapat berupa kualitas institusi negara,
termasuk proses pembuatan kebijakan pemerintah. Seperti yang dikatakan oleh seorang
ekonom, jika pemerintah membuat kesalahan, maka mereka membuat kesalahan yang
besar. Kebijakan yang jelak, seperti inflasi yang tinggi, defisit anggaran yang berlebihan,
campur tangan pasar yang terlalu besar, dan korupsi yang merajalela sering berjalan
beriringan.
E. Kebijakan Untuk Mendorong Pertumbuhan I.
Mengevaluasi Tingkat Tabungan
Menurut model solow, seberapa banyak negara menabung dan berinvestasi adalah
determinan penting dari standar kehidupan penduduknya. Sebagaimana kita telah
ketahui, tingkat tabungan menentukan tingkat modal dan output pada kondisi mapan
(steady state). Satu tingkat tabungan tertentu menghasilkan kondisi mapan kaidah emas, yang
akan memaksimalkan konsumsi per pekerja sekaligus kesejahteraan ekonomi. Kaidah
emas memberikan tolak ukur yang bisa kita bandingkan dengan perekonomian suatu
negara.
Untuk memutuskan apakah perekonomian suatu negara berada pada, diatas, atau
dibawah Kaidah Emas, maka perlu membandingkan produk marjinal modal setelah
depresi (MPK-δ) dengan tingkat pertumbuhan output total (n+g). Kita tahu bahwa pada
kondisi mapan Kaidah Emas, MPK-𝛿 = n + g. Jika perekponomian beroperasi dengan
modal yang lebih kecil dari Kaidah Emas, maka produk marjinal yang kian menurun
menyatakan bahwa MPK-δ > n + g. Dalam hal ini, kenaikan tingkat tabungan secara
bertahap akan meningkatkan akumulasi modal yang mengarah ke kondisi mapan dengan
konsumsi yang lebih tinggi (meskipun konsumsi akan lebih rendah untuk sebagian
transisi menuju kondisi mapan yang baru). Disisi lain jika perekonomian beroperasi
dengan terlalu banyak modal, maka MPK-δ < n + g. Pada kondisi ini, akumulasi modal akan
berlebih: menurunkan tingkat tabungan akan meningkatkan konsumsi untuk saat ini dan yang
akan datang.
II. Mengubah Tingkat Tabungan
Cara yang paling tepat yang bisa dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi
tabungan nasional adalah melalui masyarakat-perbedaan antara jumlah penerimaan pajak
pemerintah dan pengeluarannya. Bila pengeluaran pemerintah melebihi penerimaannya,
32
33
Sebagian besar ekonom bersikap skeptik terhadap kebijakan indusri, karena dua
alasan. Pertama, mengukur ekternalitas dari sektor-sektor yang berbeda begitu sulit
seperti mengantang asap. Jika kebijakan didasarkan pada pengukuran yang buruk, maka
pengaruhnya akan mendekati acak, dan dengan demikian, lebih buruk ketimbang tidak
ada kebijakan sama sekali. Kedua, proses politis adalah jauh dari sempurna. Sekali
pemerintah terlibat dalam bisnis yang memfasilitasi industri-industri tertentu dengan
subsidi dan penghapusan pajak, hal itu cenderung didasarkan pada kepentingan politis
sebagai besaran eksternalitas.
I. Model Dasar
Untuk menggambarkan gagasan di belakang teori pertumbuhan endogen, di mulai
dengan fungsi produksi sederhana :
Y = AK
Y adalah output, K adalah persediaan modal, dan A adalah konstanta yang
mengukur jumlah output yang diproduksi untuk setiap unit modal. Fungsi produksi ini
tidak menunjukkan muatan dari pengembalian modal yang kian menurun. Satu unit
modal tambahan memproduksi unit output tambahan sebesar A, tanpa memperhitungkan
berapa banyak modal yang ada. Ketiadaan pengembalian modal yang kian menurun ini
merupakan perbedaan penting antara model pertumbuhan endogen dan model Solow.
Fungsi produksi ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, diasumsikan sebagian
pendapatan ditabung dan diinvestasikan. Persamaan akumulasi modal : ∆K = sY -
menyatakan bahwa perubahan persediaan modal (∆K) sama dengan
BAB 9
PENGANTAR FLUKTUASI EKONOMI
Fluktuasi ekonomi menunjukkan masalah yang sedang terjadi bagi para ekonomi dan
pembuat kebijakan. Fluktuasi dalam output perekonomian terkait erat dengan flukuasi tingkat
kerja, ketika perekonomian mengalami penurunan dalam jumlah output dan peningkatan
dalam jumlah pengangguran, perekonomian dikatakan berada dalam masa resesi.
Ekonom menyebut fluktuasi jangka pendek pada output dan pengangguran sebagai siklus
bisnis (business cycle). Meskipun istilah ini mengesahkan fluktuasi perekonomian bersifat
37
teratur dan dapat di prediksi, kenyataan tidak demikian. Resesi terjadi secara tidak teratur.
Kadang-kadang resesi berdekatan dan terkadang resesi terjadi rentang yang panjang.
Pada makalah ini pertama kita akan mengkaji data yang menjelaskan fluktuasi
perekonomian dalam jangka pendek, kemudian kita diskusikan perbedaan utama antara
bagaimana ekonomi bekerja dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang, kemudian kita
akan lebih memahami model penawaran agregat dan permintaan agregat, yang seringkali
digunakan oleh ekonom untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
38
Gambar 1 menunjukkan tingkat GDP Potensial, dimana titik puncak GDP mengukur
pendapatan dan pengeluaran total pada perekonomian suatu negara atau nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka
waktu satu tahun. Terdapat fase resesi dimana perekonomian mengalami penurunan dalam
jumlah output dan peningkatan dalam jumlah pengangguran. Gambar 2 menunjukkan GDP
ekspor dan impor Indonesia tahun 1960 s.d 2013. Gambar 3 menunjukkan GDP riil dalam
pertumbuhan investasi sejak kuartal 1 (Q1) 2012 sampai dengan kuartal 2 (Q2) tahun 2015.
Pertumbuhan pada GDB riil memperlihatkan pertumbuhan ekonomi tidak selalu tetap,
terkadang bisa saja menjadi negatif dan akan terdapat periode terjadinya resesi. Lembaga
penentu resmi yang menyatakan kapan resesi dimulai dan kapan resesi berakhir adalah
National Bureau of Ekonomic Research, sebuah lembaga penelitian ekonomi nirlaba. Komite
Penanggalan Siklus Bisnis NBER menentukan kapan resesi di mulai dan kapan resesi
berakhir. Menurut aturan yang berlaku, resesi adalah sebuah periode dimana
sekurangkurangnya dua kuartal berturut-turut terjadi penurunan pada GDB riil. Faktanya,
Komite Penanggalan Siklus Bisnis NBER tidak memiliki aturan baku, namun komite ini
melihat keragaman kondisi ekonomi dalam kurun waktu tersebut dan menggunakan
penilaiannya sendiri dalam menentukan kapan resesi dimulai dan kapan resesi berakhir.
Pengangguran dan Hukum Okum
Siklus bisnis tidak hanya terlihat pada data penghitungan pendapatan nasional tapi juga
pada data yang menggambarkan kondisi di pasar tenaga kerja. Gambar 4 menunjukkan
tingkat pengangguran sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2011. Kita dapat melihat
pengangguran meningkat jika terjadi resesi. Ketika ekonomi berada dalam masa resesi,
pekerjaan sulit didapat.
Gambar 4
39
Relasi apa yang kita harapkan antara pengangguran dan GDP riil? Karena tenaga kerja
yang dipekerjakan menghasilkan barang dan jasa, sementara tenaga kerja yang tidak di
pekerjakan tidak menghasilkan apa-apa, kenaikan tingkat pengangguran mestinya terasosiasi
dengan penurunan GDP riil. Relasi negatif antara pengangguran dan GDP ini disebut Hukum
Okun, sesuai Arthur Okun, Ekonom yang pertama mempelajarinya.
Perubahan Persentase GDP Riil = 3,5% - 2 x Perubahan pada Tingkat Pengangguran. Jika
tingkat pengangguran tetap sama, GDP riil tumbuh sebesar 3,5 persen, pertumbuhan normal
produksi barang dan jasa di sebabkan pertumbuhan tenaga kerja, akumulasi modal, dan
kemajuan teknologi. Selanjutnya, untuk setiap persentase tingkat kenaikan pengangguran dari
5% ke 8%, pertumbuhan GDP riil menjadi :
Persentase Perubahan GDP Riil = 3,5% - 2 x (8% - 5%) = -2,5%
Pada kasus ini, Hukum Okun menyatakan penurunan GDP sebesar 2,5%, mengindikasikan
perekonomian resesi. Hukum Okun merupakan pengingat bahwa faktor-faktor yang
menentukan siklus bisnis pada jangka-pendek sangat berbeda dengan faktor-faktor yang
membentuk pertumbuhan ekonomi jangka-panjang. Pertumbuhan jangka panjang pada GDP
hanya ditentukan oleh teknologi. Tren jangka panjang menuju pada standar hidup yang lebih
tinggi dari satu generasi ke generasi berikutnya tidak berkaitan dengan tren jangka panjang
pada tingkat pengangguran. Sebaliknya, pergerakan jangka pendek pada GDP sangat
berkorelasi dengan pemanfaatan angkatan kerja. Penurunan pada produksi barang dan jasa
yang terjadi selama resesi selalu berkaitan dengan peningkatan jumlah pengangguran.
Indikator-Indikator Ekonomi Utama
Banyak ekonom, terutama yang bekerja di perusahaan dan pemerintah, memiliki tugas
melakukan peramalan terhadap fluktuasi jangka pendek di perekonomian. Salah satu cara
bagi ekonom agar dapat meramalkan kondisi ekonomi adalah dengan melihat indikator utama
(leading indicators) yaitu variabel yang cenderung berfluktuasi mendahului perekonomian
secara keseluruhan. Ramalan dapat berbeda sebagian karena ekonom menggunakan opini
yang berbeda tentang mana indikator utama yang paling dapat di andalkan.
Setiap bulan Dewan Konferensi (Conference Board), lembaga swasta yang bergerak
di bidang ekonomi, menggunakan indeks dari indikator ekonomi utama (index of leading
economic indicators) indeks ini berisi sepuluh seri data yang biasanya digunakan untuk
40
meramalkan perubahan aktivitas perekonomian untuk sekitar enam sampai sepuluh bulan ke
depan. Berikut daftar data tersebut :
1. Rata-rata minggu kerja produksi bagi pekerja di sektor manufaktur.
2. Rata-rata klaim mingguan pada asuransi pengangguran.
3. Pesanan barang-barang konsumen dan material baru, disesuaikan dengan inflasi.
4. Pesanan baru, barang-barang modal non pertahanan.
5. Kinerja produsen.
6. Pemberian izin untuk mendirikan bangunan-bangunan baru.
7. Indeks harga saham.
8. Jumlah uang beredar disesuaikan dengan inflasi.
9. Perbedaan tingkat bunga.
10.Indeks ekspektasi konsumen.
C. PERMINTAAN AGREGAT.
Permintaan Agregat (aggregate demand, AD) adalah hubungan antara output yang
diminta dan tingkat harga agregat. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat menyatakan
jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat harga.
Persamaan Kuantitas sebagai Permintaan
Agregat Teori kuantitas menyatakan.
MV = PY
41
Dimana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat
harga, dan Y adalah jumlah output. Jika perputaran uang adalah konstan, maka persamaan ini
menyatakan bahwa jumlah uang beredar menentukan nilai nominal ouput, yang pada
akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah output. Mengapa Kurva
Permintaan Agregat Miring ke Bawah
Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif antara tingkat harga P
dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan untuk nilai jumlah uang beredar M
tertentu. Kurva ini miring kebawah : semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah tingkat
keseimbangan riil M/P, dan karenanya semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta
Y.
• Pergeseran dalam Kurva Permintaan
Agregat
D. PENAWARAN AGREGAT
Penawaran agregat (aggregate supply, AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan
jasa memiliki harga yang fleksibel dalam jangka panjang, tetapi harga yang kaku dalam
jangka pendek, hubungan penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Ada dua kurva penawaran agregat berbeda :
o kurva penawaran agregat jangka-panjang (long-run aggregate supply curve,
LRAS) o Kurva penawaran agregat jangka-pendek (short-run aggregate supply
curve, SRAS)
42
Jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga
kerja dan teknologi yang tersedia. Untuk ini, kita tulis Y = F(K, L) = Y Menurut model
klasik, output tidak bergantung pada tingkat harga.
Pergeseran permintaan agregat dalam jangka pendek. Penurunan jumlah uang beredar
menggeser kurva permintaan agregat ke bawah dari D2 ke D1. Ekuilibrium perekonomian
bergeser dari Y2 ke Y1. Karena kurva penawaran agregat adalah horizontal dalam jangka
pendek, penurunan permintaan agregat mengurangi tingkat output. (Dalam jangka pendek
ketika harga adalah kaku).
Ekuilibrium Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perekonomian dengan sendirinya berada pada perpotongan
kurva penawaran agregat jangka panjang dan kurva permintaan agregat. Karena harga-harga
telah disesuaikan pada tingkat ini, kurva penawaran agregat jangka pendek memotong titik
ini pula.
43
Pada Gambar di atas, Perekonomian dimulai dalam ekuilibrium jangka panjang pada
titik A. Penurunan permintaan agregat, mungkin disebabkan penurunan perputaran uang,
menggerakkan perekonomian dari titik A ke B, dimana output berada dibawah tingkat
alamiah. Ketika harga turun, perekonomian berangsur-angsur keluar dari resesi, bergerak dari
B ke C (Penurunan permintaan agregat, menurunkan output dalam jangka pendek, tapi dalam
jangka panjang hanya terpengaruh kepada tingkat harga).
E. KEBIJAKAN STABILISASI
Fluktuasi dalam keseluruhan perekonomian berasal dari perubahan penawaran agregat
atau permintaan agregat. Para ekonom menyebut perubahan eksogen dalam kurva ini sebagai
guncangan (shock) terhadap perekonomian. Guncangan yang menggeser kurva permintaan
agregat disebut guncangan permintaan (demand shock), dan guncangan yang menggeser
kurva penawaran agregat disebut guncangan penawaran (supply shock). Guncangan ini
mengurangi kesejahteraan ekonomi dengan mendorong output dan kesempatan kerja jauh
dari tingkat alamiah. Salah satu tujuan dari model penawaran agregat dan permintaan agregat
adalah menunjukkan bagaimana guncangan menyebabkan fluktuasi ekonomi.
Tujuan lain dari model tersebut adalah mengevaluasi bagaimana kebijakan
makroekonomi dapat menanggapi guncangan ini. Para ekonom menggunakan istilah
kebijakan stabilisasi (stabilization policy) untuk mengacu tindak kebijakan yang bertujuan
mengurangi tekanan fluktuasi ekonomi jangka pendek. Karena terjadi fluktuasi output dan
kesempatan kerja di sekeliling tingkat alami jangka panjangnya, kebijakan stabilisasi
memperkecil siklus bisnis dengan mempertahankan output dan kesempatan kerja sedekat
mungkin pada tingkat alamiah.
• Guncangan Pada Permintaan Agregat
44
Guncangan penawaran yang memperburuk mendorong biaya dan harga naik. Jika
permintaan agregat dipertahankan konstan, perekonomian bergerak dari titik A ke titik B,
yang menyebabkan stagflasi-kombinasi dari kenaikan harga dan penurunan output. Secara
berangsur-angsur, ketika harga turun, perekonomian kembali ke tingkat alami, titik A.
BAB 10
45
I shall argue that postulates of thecllassical are applicable to a special case only and not
to the general case….Moreover, the characteristics of the special case assumed by the
classical theory happen not to be those of the economic society in which we actually live,
with the result that its teaching is misleading and disastrous if we attempt to apply it to the
facts of experience
- John Maynard Keynes, The General Theory
Dari seluruh fluktuasi ekonomi dalam sejarah dunia, salah satu yang dianggap sebagai
fluktuasi ekonomi yang besar, menyengsarakan, dan signifikan secara intelektual adalah
Defresi Besar (Great Depression) pada tahun 1930-an. Selama waktu ini Amerika Serikat dan
banyak Negara lain mengalami pengangguran besar-besaran dan penurunan pendapatan yang
sangat besar. Pada tahun yang terburuk, 1933, seperempat dari angkatan kerja AS
menganggur, dan GDP riil adalah 30 persen dibawah tingkat GDP pada tahun 1929.
Pada tahun 1936, ekonom di Inggris John Maynard Keynes melakukan revolusi terhadap
ilmu ekonomi melalui bukunya The General Theory of Employment, and Money.
Keynes menawarkan cara baru untuk menganalisis perekonomian, yang ia tunjukkan sebagai
alternative dari teori klasik. Visinya tentang bagaimana perkonomian bekerja, dengan cepat
menjadi pusat kontroversi. Tetapi, ketika ekonomi memperdebatkan The General Theory,
pemahaman baru tentang fluktuasi ekonomi secara bertahap mulai berkembang. Keynes
menyatakan bahwa permintaan agregat yang rendah bertanggung jawab terhadap rendahnya
pendapatan dan tingginya pengangguran yang menjadi karateristik kemerosotan ekonomi.
Dua bagian dari model IS-LM adalah kuva IS dan kurva LM. IS meyatakan
―investasi‖ dan ―tabungan‖ serta kurva IS menyatakan apa yang terjadi pada pasar barang
dan jasa LM menyatakan ―likuiditas‖ dan ―uang‖, serta kurva LM menunjukkan apa yang
terjadi pada penawaran dan permintaan terhadap uang. Karena mempengaruhi investasi dan
permintaan uang.
Tingkat bunga merupakan variable yang menghubungkan kedua bagian dari model
IS-LM model tersebut menunjukkan bagian interaksi diantara pasar-pasar ini menentukan
posisi serta kemiringan kurva permintaan agregat dank arena itu tingkat pendapatan nasional
dalam jangka pendek.
A. Pasar Barang dan Kurva IS
Kurva IS menyatakan hubungan antara tinglat bunga serta tingkat pendapat yang
muncul dipasar barang dan jasa. Untuk mengembangkan hubungan ini, kita mulai dengan
model dasar yang disebut perpotongan Keynesian (Keynesian croos). Model ini adalah
interpretasi paling mudah dari teori pendapatan nasional Keynes dan merupakan kerangka
untuk model IS-LM yang lebih kompleks dan realistis.
Perpotongan Keynesian
Dalam The General Theory, Keynes menyatakan bahwa pendapat total perkonomian,
dalam jangka pendek, sangat ditentukan oleh keinginana rumah tangga, perusahaan dan
pemerintah untuk membelanjakan pendapatanya. Semakin banyak orang yang mengeluarkan
pendapatnya semakin banyak barang dan jasa yang bisa dijual perusahaan. Semakin banyak
perusahaan menjual, semakin banyak output yang akan mereka produksi dan semakin banyak
pekerjaan yang akan dikaryakan. Jadi, masalah selama masa resesi dan depresi, menurut
46
Keynes adalah pengeluaran yang tidak cukup. Perpotongan Keynes adalah sebuah upaya
untuk membuat sebuah model dari pandangan ini.
Pengeluaran yang direncanakan kita awali derivasi dan perpotongan Keynesian dengan
mengambarkan perbedaan antara pengeluaran actual dan pengeluaran yang direncanakan
Pengeluaran actual (actual expenditure) adalah jumlah uang yang dikeluarkan rumah tangga
perusahaa, dan pemerintah atas barang serta jasa, yang sama dengan produk domestik bruto
(GDP). Pengeluaran yang direncanakan (panned expenditure) adalah jumlah uang yang akan
dikeluarkan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah atas barang dan jasa.
Sekarang perhatikan determinin dari pengeluaran yang direncanakan. Dengan
mengasumsikan bahwa perekonomian adalah tertutup, sehingga ekspor neto adalah nol, kita
menulis pengeluaran yang direncanakan E sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang
direncanakan I dan sebagai pemerintah G
E=C+I=G
untuk persamaan ini, kita tambahkan fungsi konsumsi
C=C(Y-T)
persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi tergantung pada disposable income
(YT), yang merupakan pendapatan total Y dikurangi pajak T, untuk menyederhanakan
masalah, sekarang kita anggap investasi yang direncanakan sebagai tetap secar oksegen:
I=I
kebijakan fiscal-tingkat pembelian dan pajak pemerintah – adalah tetap :
G=G
T=T
Dengan mengkombinasikan lima persamaan ini, kita perlu peroleh
E=C(Y-T)=I=G
Persamaan ini menunjukkkan bahwa pengeluaran yang direncanakan adalah
funsifungsi pendapatan Y, tingkat investasi yang direncanakan I, serta variable kebijakan
fiscal G dan T.
Pengeluaran yang direncanakan sebagai fungsi dan tingkat pendapatan yang lebih
tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi, dengan demikian, pengeluaran direncanakan
yang lebih tinggi. Kemiringan garis ini merupakan kecenderungan mengonsumsi marjinal,
MPC : hal itu menunjukkan berapa banyak pengeluaran yang direncanakan meningkat ketika
pendapatan meningkat sebesar S1. fungsi pengeluaran yang direncanakan ini adalah potongan
pertama dari model yang disebut perpotongan Keynesian. Perekonomian dalam
Ekuilibrium bagian berikutnya dari perpotongan Keynesian adalah asumsi bahwa
perekonomian berada dalam ekuilibrum (equilibrium) ketika pengeluaran actual. Sama
dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini di dasarkan pada gagasan bahwa ketiak
rencana orang-orang telah direalisasikan, mereka tidak mempunyai alasan untuk mengubah
apa yang mereka lakukan. Dengan mengingat kembali bahwa Y sebagai GDP tidak hanya
sama dengan pendapat total tetapi juga dengan pengeluaran aktual total atas barang dan jasa
kita, kita bisa menuliskan kondisi ekuilibrium ini sebagai Pengeluaran Aktual = pengeluaran
yang direncanakan
Y=E
Demikian pula, anggaplah GDP berada pada tingkat yang lebih rendah daripada
tingkat ekuilibrium. Perusahaan mencapai tingkat penjualan yang tinggi dengan mengurangi
47
48
49
50
(M/P) d= L(r),
Dimana fungsi L menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergantung pada tingkat
bunga. Jadi, permintaan miring ke bawah karena tingkat bunga yang lebih tinggi mengurangi
jumlah keseimbangan uang riil yang diinginkan.
Menurut teori preferensi likuiditas, penawaran dan permintaan akan keseimbangan uang riil
menentukan tingkat bunga yang akan muncul di perekonomian. Yaitu tingkat bunga
disesuaikan untuk menyeimbangkan pasar uang. Pada tingkat bunga ekuilibrium, jumlah
keseimbangan uang riil yang diminta sama dengan jumlah penawarnnya.
Setelah kita mengubah bagaimana tingkat bunga ditentukan, kita bisa menggunkan teori
prefensi likuiditas untuk menunjukkan bagaimana tingkat bunga menanggapi perubahan
jumlah uang beredar. Anggaplah bahwa Fed tiba-tiba mengurangi jumlah uang beredar.
Penurunan dalam M mengurangi M/P, karena P adalah tetap dalam model. Penawaran
keseimbangan uang riil bergeser ke kiri, karena P adalah tetap dalam model. Penawaran
keseimbangan uang riil bergeser ke kiri. Tingkat bunga ekuilibrium naik dari r1 ke r2, dan
tingkat bunga yang lebih tinggi membuat orang-orang merasa puas untuk memegang jumlah
uang beredar. Jadi menurut teori prefensi Likuiditas, penurunan jumlah uang beredar
menaikan tingkat bunga, dan kenaikan uang beredar menurun tingkat bunga.
• Pendapatan, Permintaan Uang, dan Kurva LM
Setelah mengembangkan teori preferensi likuiditas penjelasan atau apa yang
menetukan tingkat bunga, kita bisa menggunakan teori tersebut untuk menderivasi kurva LM.
Kita mulai dengan mempertimbangka pertanyaan berikut. Bagaimana pengaruh perubahan
tingkat pendapatan perekonomian Y terhadap keseimbangan uang riil? Jawabannya adalah
bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan
tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga orang terlibat dalam lebih banyak transaksi yang
mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, pendapatan yang lebih besar menunjukkan permintaan
uang yang lebih besar. Kita bisa menyatakan gagasan ini dengan menulis fungsi permintaan
uang sebagai
(M/P)3 = L(r, Y).
Kuantitas keseimbangan uang riil yang diminta berhubungan negative dengan
tingkat bunga dan berhubungan positif dengan pendapatan. Dengan menggunakan teori
preferensi likuiditas, kita bisa menggambarkan apa yang terjadi dengan tingkat bunga
ekuilibrium ketika tingkat pendapatan berubah. Kenaikan pendapatan ini menggeser
kurva permintaan uang ke kanan. Dengan penawaran keseimbangan uang riil tidak
berubah, tingkat bunga hasrus naik dari r1 untuk menyeimbangkan pasar uang. Karena
itu, menurut teori preferensi likuiditas, pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan
tingkat bunga yang lebih tinggi.
• Bagaimana Kebijakan Moneter Menggeser Kurva LM
Kurva LM menyatakan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang pada setiap
tingkat pendapatan. Namun, seperti kita lihat sebelumnya, tingkat bunga ekilibrium
juga tergantung pada penawaran keseimbangan uang riil, M/P. Ini berarti bahwa kurva
LM gambar untuk pebnawaran keseimbangan uang riil tertentu. Jika keseimbangan
uang riil berubah-misalnya, jika Fed mengubah jumlah uang beredar-kurva LM
bergeser.
Kita bisa menggunakan teori proferensi lukuiditas untuk memahami bagaimana
kebijakan moneter bergeser kurva LM. Anggaplah bawha Fed mengurangi jumlah uang
51
beredar dari M, ke M2, yang menyebabkan penawaran keseimbangan uang riik turun
dari M,/ P ke M2 / P. Dengan mempertahankan jumlah pendapatan dan kurva
permintaan terhadap keseimbangan uang riil, kita melihat penurunan penawaran
keseimbangan riil, kita melihat bahwa penurunan penawaran keseimbangan uang rill
menaikkan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang. Jadi, penurunan jumlah
uang beredar menggeser kurva LM ke atas.
• Interpretasi Persamaan-Kuantitas dari Kurva LM
Ketika pertama kali membahas permintaan agregat dan faktor-faktor yang
menentukan pendapatan dalam jangka pendek, kita menderivasi kurva permintaan
agregat dari teori kuantitas uang. Kita menguraikan pasar uang dengan persamaan
kuantitas.
MV = PY,
Dan di asumsikan bahwa perputaran uang V adalah konstan. Asumsi ini menunjukkan
bahwa, untuk setiap tingkat harga P, jumlah uang beredar M dengan sendirinya
menentukan tingkat pendapatan Y. karena tingkat pendapatan tidak tergantung pada
tingkat bunga, maka teori kuantitas ekuivalen dengan kurva LM vertikal.
Kita bisa menderivasi kurva LM yang berbentuk miring keatas secara lebih
realities dari persamaan kuantitas dengan menghilangkan asumsusi bahwa perputaran
uang adalah konstan. Asumsi perputaran uang yang konstan didasarkan pada asumsi
bahwa permintaan terhadap keseimbangan uang riil hanya tergantung pada tingkat
pendapatan. Namun, sebagai mana kita menyatakan diskusi tentang model
preferensilikuiditas, permintaan terhadap uang riil ini juga tergantung pada tingkat
bunga: tingkat bunga yang lebih meningkatkan biaya memegan uang dan mengurangi
permintaan uang. Ketika masyarakat menanggapi tingkat bunga yang lebih tinggi dan
memegan lebih sedikit uang, setiap rupiah mereka pegang harus digunakan lebih sering
mendukung volume transaksi tertentu-yaitu, perputaran uang harus naik. Kita bisa
menulis ini sebagai
MV(R) = PY.
Funsi perputaran uang V(R) menunjukkan bahwa perputaran uang berhubungan positif
dengan tingkat bunga. Bentuk persamaan kuantitas ini menghasilka kurva LM yang
miring ke atas. Karena meningkatkan perputaran uang, kenaikan dalam tingkat bunga
mendongkrak tingkat pendapatan untuk jumlah uang beredar dan tingkat harga apapun.
Kurva LM menunjukkan hubungan positif diantara tingkat bunga dan pendapatan.
Persamaan ini juga menunjukkan mengapa jumlah peredaran uang menggeser
kurva LM. Untuk setiap tingkat bunga dan tingkat harga, jumlah uang beredar dan
tingkat pendapatan harus bergerak bersama-sama. Jadi, kenaikan jumlah uang beredar
mengeser kurva LM ke kanan, dan penurunan jumlah uang beredar mengeser kurva LM
ke kiri.
Iingatlah bahwa persamaan kuantitas hanyalah cara lain untuk menunjukkan
teori yang berada di belakang kurva LM. Interpretasi teori-kuantitas dari kurva LM ini
secara substantive adalah sama seperti initerpretasi yang diberikan oleh teori proferensi
likuiditas. Dalam kedua kasus, kurva LM menunjukkan hubungan positif antara
pendapatan dan tingkat bunga yang muncul dari pasar uang.
Terakhir, ingatlah bahwa kurva LM dengan sendirinya tidak menetukan
pendapatan Y atau tingkat bunga r yang berlaku dalam perekonomian. Seperti kurva IS,
52
kurva LM hanya merupakan hubungan diantara kedua variable endogen ini. Untuk
memahami keseimbangan perekonomian keseluruhan pada tingkat harga tertentu, kita
harus memperhatikan keseimbangan pasar barang dan keseimbangan pasar uang.
Karena itu, kita harus menggunakan kurva IS dan LM bersama-sama.
Kesimpulan: Ekuilibrium Jangka-Pendek
Sekarang kita memiliki seluruh bagian dari model IS-LM. Dua persamaan dari model
tersebut adalah
Y = C(Y - T) + I(r) + G IS, M
/ P = L (r, Y) LM.
Model tersebut menganggap kebijakan fisikal, G dan T, kebijakan moneter M, dan
tingkat harga P sebagai variable oksigen. Bedasarkan variable- variable oksigen ini,
IS memberikan kombinasi antara r dan Y yang memenuhi persamaan yang menunjukkan
pasar uang. Ekuilibrium perekonomian adalah titik dimana kurva IS dan kurva LM
berpotongan. Titik ini memberikan tingkat bunga r dan tingkat pendapatan Y yang memnuhi
kondisi untuk keseimbangan, baik dalam pasar barang maupun pasar uang. Dengan kata lain,
pada potongan ini, pengeluaran actual sama dengan pengeluaran yang direncanakan, dan
permintaan terhadap keseimbangan uang riil sama dengan pengeluarannya.
BAB 11
PERMINTAAN AGREGAT II : PENERAPAN MODEL IS-LM
Model IS-LM dari AD
53
- L
1 1. Kurva IS
r bergeser ke kanan
sebesar
B MPC),…
G/(1-
r2
A
3… r1 I 2
tin
b
I 1
2…y
meningkatka Y1 Y2 Y
pendapat
r2
A
3.. r1 I 2
ting
b 1 Kurva IS bergeser ke
I 1
kanan T
3..y
meningkatka MP -M
pendapat Y1 Y2 Y
54
Ekuilibrium Jangka-pendek
L 2
A
r1 B
1 Kenaikan jumlah
uamg
r2
3.. menggeser kurva
menurunka I
tingkat
2..y
meningkatka Y
Y1 Y2
pendapat
55
I 1
I 2
Y
Y
56
r L 2
1.kenaik L 1
p r
mengges
kurva
1.Kenaik
p
I 1
mengges
kurv
I 2
57
2)
1.tingkat harga P yang L 1)
3.kurva AD meringkas
lebih tinggi menggeser
hubungan antara P dan Y
kurva LM a
L
2.
menurunkan
A
Y2 Y1 Y
Y
P2
Y2 Y
P1
Untuk menderivasi AD, mulai pada titik A di grafik atas. Sekarang naikkan tingkat
harga dari P1 ke P2.
Kenaikan P menurunkan nilai keseimbangan uang riil, dan Y, menggeser LM ke kiri ke titik
B.
r meningkat. Karena r meningkat, kita tahu investasi akan menurun, karena berbagai proyek
investasi jadi lebih mahal. Ini menimbulkan proses pengganda karena -DI menyebabkan a –
DY. - DY memicu -DC seiring kita bergerak ke atas pada kurva IS. +DP memicu serangkaian
kejadian yang berakhir dengan a -DY, hubungan invers yang mendefinisikan kemiringan ke
bawah dari AD.
58
1.ekspansi
r menggeser P
2..yang
permintaan agregat
L 1(P 1)
tingkat harga
L 1(P 2)
P1
A 2
I
A 1
Y1 Y2 Y Y1 Y2 Y
Keterangan:
Bagaimana kebijakan moneter dan fiscal menggeser kurva permintaan agregat. Bagian
2…yang
1.Ekspansi P
r permintaan
menggeser
pada tingkat
berap
L 1) P1
A 2
I 2 A 1
I 1
Y1 Y2 Y
Y
Y1 Y2
(a) menunjukan ekspansi moneter. Untuk setiap tingkat harga, kenaikan jumlah uang beredar
meningkatkan keseimbangan uang riil, menggeser kurva LM ke bawah, dan meningkatkan
pendapatan. Jadi, kenaikan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat
kekanan. Bagian(b) menunjukan ekspansi fisikal, seperti kenaikan belanja pemerintah atau
penurunan pajak. Ekspansi fiscal menggeser kurva IS ke kanan dan, untuk setiap tingkat
harga, meningkatkan pendapatan. Jadi, ekspansi fiscal menggeser kurva permintaan agregat
ke kanan.
Model IS – LM dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang
LRAS LRAS
59
P
r
L 1)
L 2)
S 1
K P1 K
C C
P2
S 2
I A
Ȳ Y Ȳ Y
Keterangan:
Ekuilibrium Jangka Pendek dan Jangka Panjang kita bisa bandingkan ekuilibrium jangka
pendek dan jangka panjang dengan menggunakan kurva IS – LM pada bagian(a) atau kurva
penawaran agregat – permintaan agregat(b). dalam jangka pendek, tingkat harga bergerak
pada P1. Ekuilibrium perekonomian jangka pendek adalah titik K. dalam jangka panjang,
tingkat harga disesuaikan sehingga perekonomian berada pada titik alamiah, ekuilibrium
jangka panjang adalah titik C
• Efek Pigou
Pada model IS-LM, penurunan harga meningkatkan pendapatan. Untuk tiap jumlah uang
beredar M, tingkat harga lebih rendah berarti keseim-bangan uang riil lebih tinggi, M/P.
Kenaikan keseimbangan uang riil menyebabkan pergeseran ekspansif pada kurva LM, yang
mengarah pada pendapatan lebih tinggi.Cara lain di mana penurunan harga meningkatkan
pendapatan disebut efek pigou (Pigoueffect). Pada dekade1930-an, ekonom Arthur Pigou
menunjukkan bahwa keseimbangan uang riil adalah bagian dari kekayaan rumah tangga.
Seiring harga turun dan keseimbangan uang riil naik,rumah tangga meningkatkan
pengeluaran konsumsi mereka dan kurva ISbergeser ke kanan.
• Teori deflasi-utang
Ada dua teori untuk menjelaskan bagaimana penurunan harga dapat mengurangi
pendapatan bukan meningkatkannya.
60
tidak ada dampak agregat. Tapi, jika debitor mengurangi pengeluarannya lebih besar dari
jumlah yang kreditor tingkatkan, efek neto pada permintaan agregat adalah pengurangan. Ini
mengkontraksikan IS, dan mengurangi pendapatan nasional.
r2
r1=i1
r1
Deflasi yang diharapkan (nilai negatif daripe) menaikkan tingkat bunga riil untuk tiap tingkat
bunga nominal, dan ini mengurangi pengeluaran investasi. Pengurangan investasi menggeser
kurva IS ke bawah.
Tingkat pendapatan dan tingkat bunga nominal (i) turun, tapi tingkat bunga riil (r) naik.
BAB 12
TINJAUAN ULANG PEREKONOMIAN TERBUKA: MODEL MUNDELLFLEMMING DAN
REZIM KURS
61
A. Model Mundell-Fleming
Model Mundell–Fleming, yang juga disebut model IS-LM-BoP, adalah model
ekonomi yang dibuat oleh Robert Mundell dan Marcus Fleming (tanpa mengetahui satu
sama lain). Model ini merupakan lanjutan dari model IS-LM. Sementara model IS-LM
terkait dengan ekonomi autarki (atau ekonomi tertutup), model Mundell–Fleming
mendeskripsikan ekonomi terbuka.
Model Mundell–Fleming menggambarkan hubungan jangka pendek antara nilai
tukar nominal suatu ekonomi, suku bunga, dan keluaran (sementara dalam model ISLM
yang dilihat hanya hubungan antara suku bunga dan keluaran). Model Mundell–
Fleming menunjukkan bahwa ekonomi tidak dapat mempertahankan nilai tukar tetap,
pergerakan modal bebas, dan kebijakan moneter independen pada waktu yang sama.
Model ini, sering digambarkan sebagai kebijakan moneter dan fiskal perekonomian
terbuka, membuat satu asumsi penting perekonomian adalah perekonomian terbuka
kecil dan ada mobilitas modal, berarti dia dapat meminjam atau meminjamkan sebanyak
yang diinginkan dalam pasar keuangan dunia, oleh karena itu tingkat bunga
perekonomian dikontrol oleh tingkat bunga dunia, dinotasikan secara matematis sebagai
r = r*. kinerja perekonomian bergantung pada sistem kurs yang diadopsinya
mengambang atau tetap.
Dalam buku Muana Nanga (2001;205). Model Mundell-Fleming (Mundell-Fleming
model) sesuai namanya di perkenalkan atau dikembangkan oleh Robert Mundell
(1962,1963) dan Marcus Fleming (1962), dan merupakan versi model IS-LM untuk
perekonomian terbuka (open economy). Kontribusi utama kedua ahli tersebut adalah
karena mereka memasukkan pergerakan model antar negara (international capital
movement) kedalam model makroekonomi formal yang di dasarkan atas kerangka
ISLM dari Keynesian. Tulisan-tulisan kedua ahli ekonomi ini memiliki sejumlah
implikasi pentingmenyangkut ke efektifan kebijakan fiscal dan moneter (effectiveness
of fiscal and monetary policy) dalam menciptakan keseimbangan internal maupun
eksternal (internal balance and external balance).
Baik model IS-LM maupun model Mundell-Fleming menekankan interaksi di
antara pasar barang dan pasar uang. Selain itu, kedua model tersebut mengasunsikan
bahwa tingkat harga adalah tetap (fixed) dan menunjukkan faktor apa yang
menyebabkan fluktuasi jangka pendek di dalam pendapatan agregat (atau pergeseran di
dalam permintaan agregat). Perbedaan yang utama di antara kedua model tersebut
adalaah terletak pada asumsi mereka menyangkut perekonomian, di mana dalam model
IS-LM perekonomian di asumsikan sebagai perekonomian tertutup (closed economy),
sebaliknya dalam model Mundell-Fleming di asumsikan sebagai perekonomian terbuka
(open economy). Model Mundell-Fleming mengasumsikan perekonomian yang di
telaah sebagai perekonomian kecilyang terbuka dengan mobilitas modal sempurna
(small open economy with perfect capital mobility). Kebijakan makroekonomi dalam
konteks perekonomian terbuka (open economy), khususnya dalam kaitan dengan upaya
mengoreksi ketidakseimbangan dalam neraca penbayaran, sering kali di pilih dalam dua
jenis atau macam yaitu expenditure-changing policies dan expenditure-switching
policies. Adapun yang di maksud dengan kebijakan " expenditure changing" adalah
62
kebijakan yang mencakup kebijakan fiscal dan moneter, yang di tujukan untuk
mempengaruhi tingkat permintaan agregat (agregate demand atau AD) atau absorpsi
dalam negeri (domestic absorption atau DA) yang terdiri atas pengeluaran konsumsi
(C), pengeluaran investasi (I), dan pengeluaran pemerintah (G) di dalam perekonomian
S edangkan yang di maksud dengan "expenditure-switching" adalah kebijakan yang
mencakup depaluasi dan repaluasi, yang di tujukan untuk mengalihkan (to switch)
pengeluaran dari suatu negeri dari barang luar negeri ke barang dalam negeri atau
barang dalam negeri ke barang luar negeri.
Model Mundell-Fleming menunjukka bahwa efek dari hampir setiap kebijakan
ekonomi (economy policy) pada sebuah " small open economy" bergantung pada regim
atau ssistem nilai tukar (exchange rates)yang di anut oleh suatu perekonomian, artinya
apakah regim nilai tukar tetap (fixed exchange rate regime) ataukah regim nilai tukar
fleksibel (flexible exchange rate regime). Dengan perkataan lain, keeftifan dari
kebijakan fiscal dan moneter dalam mempengaruhi pendapatan agregat bergantung pada
regim nilai tukar. Di bawah regim nilai tukar mengambang atau fleksibel (floating or
flexibel exchange rate regime), hanya kebijakan fiscal yang dapat mempengaruhi
pendapatan.
Secara umum, sistem atau regim nilai tukar dapat di bedakan kedalam 2 ekstrim sistem, yaitu:
Sistem nilai tukar fleksibel atau mengambang (flexible or floating exchange rate
system), yaitu suatu sistem dimana penentuan tukar atau kurs (exchange rates) di
serahkan kepada mekanisme pasar, yaitu oleh kekuatan penawaran (supply) dan
permintaan (demand) di dalam pasar valuta asing (foreign exchange market) kalau
penentuan kurs atau nilai tukar mata uang itu, sama sekali tanpa tangan pemerintah
artinya benar-benar mengambang secara bebas (freely floating), maka sistem nilai tukar
itu di namakan" clean-float system". Tetapi kalau penentuan nilai tukar atau kurs di
bawah regim nilai tukar fleksibeel terdapat campur tangan pemerintah, maka sistem
nilai tukar yang demikian di kenal dengan istilah" dirty float system", dan inilah
sebenarnya yang sering di namakan sebagai sistem nilai tukar mengambang terkendali.
Sistem nilai tukar tetap (fixed-exchange rate system), yaitu sistem di nama kurs
atau nilai tukar mata uang itu di tetapkan (fixed) atau di patok (pegged) oleh pemerintah
atau bank sentral sebagai otoritas moneter didalam suatu negara, sehingga
kadangkadang sistem nilai tukar yang demikian juga sering di sebut dengan istilah
peggedexchange rate system.
63
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal memiliki dampak yang sangat berbeda dalam perekonomian
terbuka kecil di bandingkan dalam perekonomian tertutup. Pada model IS-LM
perekonomian tertutup, ekspansi fiskal meningkatkan pendapatan, sedangkan dalam
perekonomian terbuka kecil dengan kurs mengambang. expansi fiskal tidak mengubah
pendapatan. Mengapa? Dalam perekonomian tertutup, ketika pendapatan naik, tingkat
bunga naik, tingkat bunga naik, karena pendapatan yang lebih tinggi meningkatkan
pendapatan terhadap uang. Hal ani mustahil dalam perekonomian terbuka kecil: begitu
tingkat bunga berusaha naik melebihi tingkat bunga dunia r", modal mengalir dari luar
negeri. Aliran masuk modal ini mendongkrak permintaan terhadap mata uang dalam
negeri di pasar valuta asing, sehingga meningkatkan nilai mata uang domestik.
Apresiasi kurs membuat mata uang domestik relatif mahal terhaap produk asing, dan ini
mengurangi ekspor neto. Penurunan ekspor neto mengoffset dampak kebijakan fiskal
ekspansioner terhadap pendapatan.
Mengapa penurunan ekspor neto begitu besar menjadikan kebijakan fiskal tidak
mampu mempengaruhi pendapatan? Untuk menjawab pertanyaan ini, perhatikanlah
persamaan yang menggambarkan pasar uang:
M/P = L(r. Y).
Dalam perekonomian tertutup dan perekonomian terbuka, jumlah keseimbangan
uang riil yang di tawarkan M/P adalah tetap, dan jumlah yang di minta (ditentukan oleh
r dan Y) harus sama dengan penawaran tetap ini. Dalam perekonomian tertutup,
ekspansi fiskal menyebabkan tingkat bunga ekuilibrium naik. Kenaikan tingkat bunga
ini (yang menurunkan jumlah uang yang diminta). Sebaliknya, dalam perekonomian
terbuka kecil, r tetap pada r". sehingga ada hanya satu tingkat pendapatan yang bisa
memenuhi persamaan ini, dan tingkat pendapatan ini tidak berubah ketika kebijakan
fiskal berubah. Jadi, ketika pemerintah meningkatkan pengeluaran atau memotong
pajak. apresiasi kurs dan penurunan ekspor neto harus cukup besar untuk mengoffset
sepenuhnya dampak ekspansif normal dari kebijakan tersebut terhadap pendapatan.
2. Kebijakan Moneter
Sekarang anggaplah bank sentral meningkatkan jumlah uang beredar, Karrena
tingkat harga di asumsikan tetap. maka kenaikan jumlah uang beredar berarti kenaikan
dalam keseimbangan uang riil.
Meskipun kebijakan moneter mempengaruhi pendapatan dalam perekonomian
terbuka, sebagaimana dalam perekonomian tertutup, mekanisme transmisi moneternya
brbeda. Ingatlah bahwa dalam perekomonian tertutup kenaikan jumlah uang
beredarmeningkatkan pengeluaran karena nenurunkan tingkat bunga dan mendorong
investasi. Begitu kenaikan jumlah beredar menekan tingkat bunga domestik, modal
mengalir keluar dari perekonomian karrena investor mencari pengembalian yang lebih
tinggi di tempat lain. Aliran keluar modal ini melindungi tingkat bunga domestik agar
tidak turun. Selain itu, karena aliran keluar modal meningkatkan penawaran mata uang
domestik di pasar valuta aing, kurs mengalami depresiasi. Penurunan kurs membuat
barang-barang domestik relatif murah terhadap barang-barang luar negeri dan
64
3. Kebijakan Perdagangan.
Anggaplah bahwa pemerintah menurunkan permintaan terhadap barang-barang
impor dengan memberlakukan kota impor atau tarif untuk barabg impor. Apa yang
terjadi terhadap pendapatan agregat dan kurs?
Karena ekspor neto sama dengan ekspor minus impor, maka penurunan impor
berarti kenaikan ekspor neto. Yaitu, kurva ekspor neto bergeser ke kanan. Pergeseran
dalam kurva ekspor neto ini meningkatkan pengeluaran yang di rencanakan dan
menggeser kurva IS ke kanan. Karena kurva LM* adalah vertikal, maka hambatan
perdagangan kurs tetapi tidakmempengaruhi pendapatan.
Sering tujuan kebijakan untuk menghambat perdagangan adalah untuk merubah
neraca perdagangan NX. Kesimpulan yang sama di berikan dalam model
MundellFleming dengan kurs mengambang. Ingatlah bahwa
NX(e)=Y-C(Y-T) I(*)-G.
Karena tidak mempengaruhi pendapatan, komsumsi, investasi, atau belanja
pemerintah, hambatan perdagangan tidak mempengaruhi neraca perdagangan.
Meskipun pergeseran dalam ekspor-ekspor cenderung meningkatkan Nxikan kurs,
kenaikan kurs mengurangi NX dengan jumlah yang sama.
kurs yang diumumkan. Selain itu, selama bank sentral siap membeli atau menjual mata
uang asing pada kurs tetap, jumlah uang beredar menyesuaikan secara otomatis pada
tingkat yang diperlukan.
Untuk melihat bagaimana penetapan kurs menentukan jumlah uang yang beredaar.
perhatikanlah contoh berikut. Anggaplah Fed mengumumkan akan memberlakukan
kurs tetap pada 100 yen per dolar, tetapi dalam ekuilibrium dengan jumlah uang yang
beredar pada saat ini, kurs adalah 150 yen per dolar. Lihatlah bahwa ada peluang laba:
pialang bissa embeli 300 yen dipasa dengan harga $2, dan kemudian menjual ke Fed
seharga $3. ssehingga mencetak laba S1. Ketika Fed membeli yen ini dari pialang, dolar
yang ia bayar otomartis meningkatkan jumlah uang beredar. Kenaikan dalam uang
jumah uang beredar i ini mnggeser kurva LM* kekanan, dan menurunkan kurs
ekuilibrium. Dalam cara ini, jumlah uang beredar teruys naik sampai kurs ekuilibrium
turun ketingkat yag diumumkan.
Sebaliknya, anggaplah bahwa ketika Fed mengumukan akan memberlakukan kurs
tetap pada 100 yen per dolar, ekuilibrium adalah 50 yen per dolar. Dalam kasus ini,
pialang bisa meraih laba denngan membeli 100 yen dari Fed seharga $1 dan menjual
yen dipasar seharga $2. Ketika Fed menjual yen. $1 yang ia terima otomatis
menurunkan jumlah uang yang beredar. Penurunan dalam jumlah uang beredar ini
menggeser kurva LM* ke kiri, yang meningkatkan kurs ekuilibrium. Jumlah uang
beredar terus turun sampai kurs ekuilibrium naik ketingkat yang di umumkan.
2. Kebijakan Fiskal
Sekarang kita akan mengkaji bagaimana kebijakan perekonomian mempengaruhi
erekonomian terbuka kecil dengan kurs tetap. Anggaplah pemerintah mendorong
pengeluaran domestik dengan meningkatkan belanja pemerintah atau memotong pajak.
Tetpi karen bank sentra siap mempertukarkan mata uang domestik dan mata uang asing
pada kurs tetap. pialang dengan cepat menanggapi kenaikan kurs ini dengan menjual
mata uang asing ke bank sentral, yang menyebabkan ksfansi moneter otomatis.
Kenaikan jumlah uang beredar ini menggeser kurva LM kekanan. Jadi, ekspansi fiskal
menurut sistem kurs tetap me ningkatkan pendapatan agregat.
3. Kebijakan Moneter
Bayangkanlah bank sentral yang beroperasi deengan kurs tetap berusaha
meningkatkan jumlah uang beredar, misalnya dengan membeli obligasi dari masyarakat
apakah yang aka terjadi? Dampak awal dari kebijakan ini adalah menggeser kurs LM*
ke kanan, yang menurunkan kurs. Tetapi, karena bank sentral bertugas untuk
memperdagangkan mata uang asing dan domestik pada kurs tetap, pialang dengan cepat
menanggapi penurunan kurs dengan meenjual mata uang domestik ke bank sentral,
yang menyebabkan jumlah uang yang beredar dan kurva LM* kembali ke posisi
awalnya. Jadi, kebikan yang biasa dijalankan tifdak berpengaruh dibawah kurs tetap.
Dengan menyepakati kurs, bank sentral meningkatkan kontrolnya atas jumlsh usng beredar.
Akan tetapi, suatu negara yang menganut kurs tetap bisa menjalankan satu jenis
kebijakan moneter: negara itu bisa memutuskan untuk mengubah tingkat dimana kurs
adalah tetap.pnurunan nilai mata uang disebut devaluasi (devaluation), dan kenaikan
66
67
Persamaan pertama menjelaskan kurva IS: dan yang kedua menggambarkan kurva
LM*. Perhatikan bahwa ekspor bersih tergantung pada nilai tukar riil. Karena tingkat
harga yang lebih rendah menaikkan tingkat keseimbangan uang riil, kurva LM bergeser
ke kanan, seperti dalam panel (a). Nilai tukar riil turun, dan tingkat pendapatan
ekuliibrium naik. Kurva permintaan agregat merangkum hubungan negatif antara
tingkat harga dan tingkat pendapatan, seperti yang ditunjukkan dalam panel (b).
Dengan demikian, seperti model IS-LM menjelaskan kurva permintaan agregat
dalam ekonomi tertutup, model Mundell-Fleming menjelaskan kurva permintaan
agregat untuk ekonomi terbuka kecil. Dalam kedua kasus, kurva permintaan agregat
menunjukkan keseimbangan dalam pasar barang dan uang yang muncul karena tingkat
harga bervariasi. Dan dalam kedua kasus, apa pun yang mengubah pendapatan
keseimbangan lainnya daripada perubahan tingkat harga, menggeser kurva permintaan
agregat. Kebijakan dan peristiwa yang meningkatkan pendapatan untuk tingkat harga
tertentu menggeser kurva permintaan agregat ke kanan, kebijakan dan peristiwa yang
menurunkan pendapatan untuk tingkat harga tertentu menggeser kurva permintaan
agregat ke kiri.
BAB 13
PENAWARAN AGREGAT DAN TRADE OFF JANGKA PENDEK ANTARA INFLASI
DAN PENGANGGURAN
68
Perbedaan antara penawaran agregat jangka pendek dan jangka panjang ini penting
bagi makroekonomi modern. Dalam jangka pendek, interaksi penawaran dan
permintaan agregratlah yang menentukan fluktuasi siklus bisnis, inflasi, pengangguran,
resesi, dan ledakan. Namun dalam jangka panjang (long run), ditentukan oleh
pertumbuhan output potensial yang bekerja melalui penawaran agregat yang
menerangkkan perkembangan pada output dan standar kehidupan.
Dalam menganalisa penawaran agregat, penting untuk membedakan kurva AS
sesuai periodenya. Periode jangka pendek (hingga beberapa tahun) melibatkan daftar
daftar penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply schedule).
Penawaran agregat pada jangka pendek terlihat sebagai kurva AS yang miring ke atas,
berada pada tempat dimana harga yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kenaikan
produksi barang dan jasa.
Untuk periode jangka panjang (beberapa tahun atau satu dekade atau lebih) dapat
dilihat pada daftar penawaran agregat jangka panjang. Hubungan ini diperlihatkan
sebagai daftar AS vertical, yaitu dimana kenaikan tingkat harga tidak di asosiasikan
dengan kenaikan pada penawaran output total.
69
Persamaan ini menyatakan bahwa harga yang diinginkan p tergantung pada tingkat
harga keseluruhan P dan pada tingkat output agregat relative terhadap tingkat alamiah
Y- . Parameter a (yang lebih besar dari nol) mengukur berapa besar harga yang
diinginkan perusahaan untuk menanggapi tingkat output agregat.
Asumsi ada dua tipe perusahaan. Sebagian memiliki harga yang fleksibel : mereka
selalu menetapkan harga mereka menurut persamaan ini. Lainnya memiliki harga yang
kaku : mereka mencantumkan harga berdasarkan kondisi perekonomian yang mereka
harapkan. Perusahaan dengan harga kaku menetapkan harga yang mengacu pada p
= Pe + a(Ye - Ye)
Di mana superscript ―e‖ mewakili nilai variabel yang diharapkan. Untuk
kesederhanaan, asumsi perusahaan ini mengharapkan output pada tingkat alaminya, jadi
a(Ye - Ye), hilang. Maka perusahaan ini menetapkan harga p = Pe. Yakni, perusahaan
dengan harga kaku menetapkan harga mereka berdasarkan apa yang mereka harapkan
perusahaan lain tetapkan. Kita gunakan aturan penetapan harga dua kelompok
perusahaan untuk menderivasi persamaan penawaran agregat. Untuk itu, kita temukan
tingkat harga keseluruhan perekonomian sebagai rata-rata tertimbang dari harga yang
ditetapkan dua kelompok perusahaan tersebut. Tingkat harga keseluruhan adalah :
P = Pe + [(1-s)a/s](Y-Y)]
1. Ketika upah nominal tidak berubah, kenaikan tingkat harga menurunkan upah rill,
yang membuat tenaga kerja menjadi lebih murah.
2. Upah rill yang lebih rendah mendorong perusahaan menggunakan lebih banyak
tenaga kerja.
70
72
6. Ekspektasi Rasional
73
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, N.gregory; Euston Quah. 2014. Pengantar Ekonomi Mikro. Salemba Empat: Jakarta
https://m.merdeka.com/jabar/cara-mengatasi-inflasi-kenali-jenis-jenis-dan-
penyebabnyakln.html?page=3 https://suriyantinasutionumy.wordpress.com/tugas-
kuliah-2/pengantarekonomi-pendapatan-nasional/ https://www.gramedia.com/literasi/inflasi/
http://www.adis.web.id/2012/07/resume-macroeconomics-7th-mankiw-chapter3.html?m=1
https://www.idntimes.com/business/economy/rinda-faradilla/apa-itu-hiperinflasi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Model_Mundell%E2%80%93Fleming
https://www.scribd.com/document/106440257/Model_Mundell-Flemming https://enprints.umm.ac.id
http://retnoprihatni23.blogspot.com/2014/01/dasar-dasar-penawaran-agregat.html?m=1 http://taufan-
nirwana.blogspot.com/2017/10/data-makro-ekonomi.html?m=1
74
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jember/ekonomi-makro/toaz/13881107
https://id.scribd.com/document/333498893/Makalah-Makro
https://www.google.com/amp/s/docplayer.info/amp/72056951-Bab-10-permintaan-agregat-
1membangun-model-is-lm.html
https://amp.kompas.com/money/read/2022/01/06/120500926/mengenal-apa-itu-investasi-
definisijenis-dan-contohnya https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/09/175750269/sistem-nilai-
tukar-definisi-dan-sejarah
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/19/123016769/pengangguran-definisi-dan-jenisnya
https://health.kompas.com/read/2013/03/13/08003666/pasar.tenaga.kerja.di.as.membaik
https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/02/125948771/diaspora-talk-ipb-potensi-tenaga-
kerjapertanian-di-eropa-masih-terbuka https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-akumulasi-
modal-atau-capitalaccumulation/150699/2
75