ISBN : 978-623-93596-8-3
Apabila Anda Menemukan Kesalahan Cetak Dan Atau Kekeliruan Informasi Pada
Buku Ini, Harap Menghubungi Redaksi Hira-Tech. Terimaksih.
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan ............................................................................... 8
B. Perusahaan perseorangan ................................................... 8
C. Persekutuan firma ................................................................... 8
D. Persekutuan komanditer ...................................................... 9
E. Perseoalan Terbatas ............................................................... 9
F. Koperasi ....................................................................................... 11
G. Perusahaan Negara ................................................................. 12
H. Perusahaan daerah ................................................................. 15
A. Merkantilisme ........................................................................... 16
B. Kapitalisme ................................................................................. 16
C. Komunisme ................................................................................ 17
D. Fasisme ........................................................................................ 17
E. Demokrasi Ekonomi ............................................................... 17
BAB IV PENGUKUHAN DAN KOMBINASI PERUSAHAAN
A. Pengertian Wiraswasta........................................................... 30
B. Pengertian Wirausaha............................................................. 30
C. Perbedaan Wiraswasta dan Wirausaha ........................... 31
D. Karakteristik Wirausaha ........................................................ 31
E. Faktor Motivasi Seorang Wirausaha ................................. 32
F. Pertimbangan Gagasan Usaha.............................................. 33
A. Pendahuluan .............................................................................. 34
B. Pengertian Pemasaran ........................................................... 34
C. Ruang lingkup danbiaya pemasaran ................................ 35
D. Beberapa pendekatan mempelajari pemasaran .......... 35
E. Pasar barang konsiumsi dan industry ............................. 36
F. Fungsi-fungsi pemasaran ...................................................... 37
G. Konsep 4 P atau marketing mix .......................................... 38
A. Pengertian .................................................................................... 79
B. Pentingnya Manajemen Personalia ................................... 80
C. Transfer, Promotion, dan Separation ............................... 81
D. Berbagai Bidang Garapan Manajemen Personalia....... 82
E. Organisasi Tenaga Kerja......................................................... 90
F. Faktor-Faktor yang Mendorong Karyawan
Berorganisasi .............................................................................. 91
G. Menjaga Moral Karyawan ...................................................... 91
H. Menangani Keluhan (Grievance) ........................................ 93
I. Human Relations dan Human Resources
Management ................................................................................ 93
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PERUSAHAAN DALAM SISTEM
PEREKONOMIAN
a. Mencari keuntungan
b. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
c. Menumbuhkembangkan perusahaan
d. Tanggung jawab social (lapangan pekerjaan)
Ibaratnya bisnis itu seperti kita belajar naik sepeda, jatuh bangun
begitu bisa dengan mudah mengendalikan sepeda tersebut, ibaratnya
bisnis pun demikian.
a. Tantangan produktivitas(output);
b. Tantangan kualitas (teknologi dan sdm);
c. Tantangan pasar global → produktivitas/kualitas diperbaiki
karena menghadapi pasar global.
1. Etika bisnis → jujur
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang artinya adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir (adat istiadat). Atau suatu
filsafat tentang nilai-nilai kesusilaan tentang baik dan buruk.
2. Jenis kegiatan bisnis
a. Aspek produksi
1. Produksi primer
Kegiatan ekstraksi atau penarikan sumber daya alam atau
kegiatan yang menggunakan SDA yang tersedia dalam
kondisi alamiah.
2. Produksi sekunder
SDA atau bahan mentah yang diproses diolah menjadi
barang
3. Produksi tersier
Yang dihasilkan dari produksi tersier adalah berupa
pemberian fasilitas layanan jasa pendukung, bukan
barang-barang berwujud.
b. Aspek distribusi
c. Aspek konsumsi
B. PENGERTIAN PERUSAHAAN
1. Organisasi
Asal kata organisasi dari Yunani yaitu organ artinya alat. Salah
satu alat produksi dikombinasikan dengan sumber-sumber
ekonomi seperti manusia, bahan-bahan, dari sinilah timbul
keharusan untukmengadakan kerjasama secara efektif dan
efesien. Keadaan ini dapat membentuk suatu organisasi
2. Produksi
1. Bidang Operasi
Misalnya mengoperasikank dibidang pengolaahan (Manufakture),
perakitan (Asembliang), perdagangan atau dibidang jasa,
misalnya perbankan, pengangkutan perhotelan dan sebagainya.
2. Alat Produksi
Cara ini tentu dipakai sesuai dengan kebutuhan perusahaan, atau
tergantung hasil di produksinya.
3. Tujuan Perusahaan
Tujuan disini tergantung kepada para pemilik atau penanam
modal misalnya pertumbuhan, prestise, kesejahteraan anggota,
kesejahteraan masyarakat, kelangsungan hidup, yang kesemua itu
tentu perolehan laba yang paling dominan.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS
A. PENDAHULUAN
a. Perusahaan perorangan
b. Persekutuan firma
c. Persekutuan komanditer
d. Perseorangan terbatas
e. Koperasi
f. Perusahaan Negara
g. Perusahaan daerah
C. PERSEKUTUAN FIRMA
E. PERSEROAN TERBATAS
Akte pendirian harus dikirim kepada menteri hukum dan hak asasi
manusia untuk memohon pengesahan, akter tersebut hanya disahkan
bila dipenuhi syarat-syarat yaitu:
F. KOPERASI
a. Koperasi konsumsi
Menurut sejarah koperasi konsumsi merupakan jenis yang
pernah timbul di dunia ini. Hal ini itu terjadi di sebuah kota
kecil yang bernama Rochdale di Inggris pada tahun 50 diabad
yang lalu, harga kebutuhan kehidupan sehari-hari Sangat
mahal sehingga menekan kehidupan mereka yang mempunyai
penghasilan tetap terutama kaum buruh di Inggris
b. Koperasi jasa
Dalam koperasi jasa termasuki semua jenis koperasi yang
tidak termasuk dalam koperasi produk atau koperasi
konsumsi seperti koperasi kredit
c. Koperasi produksi
Koperasi produksi pertama didirikan di pranci, penganjurnya
Phillipe Buches (1795 s/d 1865) seorang aliran hidup sama
rata sama rata. Lapangan pekerjaan koperasi produksi
dibedakan atas koperasi pertanian, peternakan, perikanan,
dan lain-lain.
G. PERUSAHAAN NEGARA
a. Perjan
1) Makna usaha adalah public servis artinya pengabdian
serta pelayanan kepada masyarakat dengan memegang
teguh syarat-syarat efisiensi efektifitas dan ekonomis
2) Pembiayaan akan permodalan termasuk didalam bagian
dari anggaran belanja yang menjadi hak dari departemen
yang bersangkutan
3) Perusahaan jawatan mempunyai hubungan hokum public
yang berarti apabila perjanjian itu melakukan penuntutan
maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah
4) Perjan tidak dipimpin oleh suatu direksi tetapi oleh
seorang kepala sebagai suatu bagian dari departemen
b. Perum
1) Makna usahanya adalah melayani kepentingan umum dan
sekaligusuntuk memupuk keuntungan
2) Berstatus badan hokum
3) Pada umumnya bergerak dibidang jasa vital
4) Dipimpin oleh suatu direksi
c. Persero
1) Makna usaha adalah memupuk keuntungan
2) Status hukumnnya sebagai badan hokum perdata yang
berbentuk persero
3) Hubungan usahanya diatur menurut hokum perdata
4) Modal untuk seluruhnya atau bagai merupakan kekayaan
negara yang dipisahkan, boleh join atau mixed
H. PERUSAHAAN DAERAH
1. Meninggal dunia
2. Permintaan sendiri
3. Berakhir masa sebagai anggota direksi
4. Tindakan / sikap yang bertentangan dengan kepentingan daerah
mauun kepentingan negara.
BAB III
SISTEM PEREKONOMIAN
A. MERKANTILISME
1. Perekonomian tersendiri
2. Kajian dan pertukangan
3. Kapitalis
D. FASISME
E. DEMOKRASI EKONOMI
A. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
1) Terbatasnya dan ketidak sempurnaan pasar bagi perusahaan
kecil, menyebabkann perusahaan-perusahaan kecil
mengadakan gabungan diantara mereka. Dengan adanya
gabungan semacam ini maka perusahaan mempunyai
kedudukan yang lebih kuat dalam persaingan dengan
perusahaan-perusahaan besar.
2) Demikian pula untuk mengadakan bahan mentah yang
kontiyu atau untuk mendapatkan bahan mentah yang
berkualitas tinggi
3) Juga karena terbatasnnya tanggung jawab dari suatu badan
usaha yang berbentuk persero terbatas, menyebabkan
terbentuknya suatu badan usaha besar yang pada mulanya
terdiri dari badan usaha kecil.
4) Alasan lain mengapa ada kombinasi dari beberapa badan
usaha sebagai berikut
- Untuk mengurangi persaingan dair perusahaan
perusahaan sejenis
5) Kominasi badan usaha dapat pula tercipta dengan alasan
untuk dapat lebih efektif menciptakan teknik, baru dalam
menghasilkan suatu jenis barang.
B. KOMBINASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL
a. Kombinasi vertical
b. Kombinasi horizontal
a. Kombinasi vertical
Adalah gabungan beberapa badan usaha yang bekerjany pada
tingkat yang berbeda dalam proses produksi suatu barang.
b. Kombinasi horizontal
Kombinasi horizontal atau pararelillisasi adalah gabungan dari
beberapa badan usaha yang bekerja dalam tingkat yang sama
dalam proses produksi suatu barang.
Contoh: barangnya pabrik tapioca dengan pabrik padi menjadi
suatu badan usaha.
C. PENGKHUSUSAN BADAN USAHA
Penjelasan:
1) Trust
Adalah gabungan beberapa badan usaha, dimana milik dari badan-
badan usaha yang semula disatukan. Dalam trust ini individualitet
dari badan usaha yang digabungkan tidak terlihat lagi. Dalam trust
milik masing-masing badan usaha yang telah digabungkan
disatukan, gabungan mana bersifat tetap, artinya Badan-badan
usaha yang bergabung tidak boleh mendapat kembali miliknya
yang sudah dimasukan kedalam gabungan.
2) Kartel
Adalah kerjasama antara beberapa badan usaha yang
memproduksi atau menjual barang sejenis, pada kartel
individualitet dari badan usaha yang bekerjasama masih terlihat,
karena kekayaan masing-masing badan usaha tersebut tidak
disatukan dan pula karena masing-masing badan usaha itu
mempunyai kebebasan dalam bertindak kecuali dalam hal yang
dimufakati. Adapun maksud pembentukan kartel adalah untukk
mengurangi atau meniadakaknk persaingan antara meraka.
Untuk mencapai maksud itu maka badan usaha yang mengadakan
kerjasama mengadakan suatu perjanjian. Isi perjanjian itu
bermacam-macam atas dasar isi perjanjian maka kartel dapat
dibedakan sebagai berikut:
a. Kartel syarat
Badan usaha yang mengadakank kerjasama berjanji untuk
memilih syarat-syrat yang uniform dalam hal penyerahan
pembayaran, pembungkusan dan lain-lain.
b. Kartel harga
Dalam kartel harga badan usaha yang mengadakan kerjasama
dan perjanjian tentang harga minimum dari hasil produksi
mereka.
c. Kartel daerah atau kartel rayon
Pada kartel daerah badan-badan usaha yang mengadakan
perjanjian menentukan daerah penjuakan bagi masing-
masing anggota.
d. Kartel produksi
Kartel produksi badan-badan usaha yang megadakan
kerjasama menetapkan maksimum hasil produksi dari tiap
badan-badan usaha yang bekerjasama pada suatu jangka
waktu tertentu.
e. Sindikat penjualan
Pada sindikat penjualan badan-badan usaha yang
mengadakank kerja sama, menyerahkan seluruh hasil
produksinya untuk dijual oleh suatu badan yang didirikannya
untuk maksud itu
f. Pool atau pembagian keuntungan
Karetel pembagian keuntungan merupakan suatu bentuk
kerjasama yang mengadakan perjanjian dimasukkan kedalam
kas bersama dan pembagiannya didasarkan atas persetujuan
mereka.
3) Holding Campany
Di Amerika Serikat trust pada akhirnya berusaha mendapatkan
kekuasaan yang besar merugikan kaum konsumen pada umumnya
untuk melindungi kaum konsumen Amerika Serikat
mengeluarkan UU yaitu UU untuk trust. UU ini mengharuskan supa
trust dan badan usaha yang terbentuk monopoli dibubarkan dan
larangan didirikan bentuk kombinasi badan usaha seperti itu.
Holding Company adalah suatu badan usaha besar yang sering
berbentuk Cooperation yang memiliki sebagian besar dari saham-
saham beberapa badan dan usaha. Hanya saja diatur dan
dijalankan sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan Holdinng
Campany.
BAB V
KONSUMERISME DAN HUBUNGAN BISNIS
DENGAN PEMERINTAH
A. PENGERTIAN KONSUMERISME
a. ISO/SNI 14.000
Pemerintah mendorong agar perusahaan mencapai ISO/SNI
14001 yaitu suatu standar internasional/nasional mengenai
sistem manajemen lingkungan atau EKO LABEL. Dalam hal ini
bukan hanya pengelolaan pembuangan sampah, air, limbah. Tetapi
juga menyangkut upaya kreatif untuk menghemat pemakian
energi, air dan bahan bakar. 74 % ekspor indonesia diarahkan
kenegara-negara yang telah menerapkan EKO LABEL.
b. ISO/SNI 22.000
Perusahaan makanan dan minuman dituntut utuk memperhatikan
aspek kesehatan dan keselamatan pelangganannya, sehingga
harus meningkatkan pengendalian kontrol internal terutama
proses produksi.
ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi persyartaan
sistem manajemen keamanan pangan, standar ini fokus terhadap
pengendalian dalam sistem proses produksi makanan dan
minuman. Jadi setiap produk makanan dan minuman harus
dibuatkan proses dan pengendaliannnya.
c. ISO /IEC 27001
Dalam kemajuan dunia teknologi informasi yang lebih dikenal IT
telah membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis.
Merupakan standart system manajemen keamanan informasi atau
juga dikenal dengan information security management system
(ISMS) , semua itu untuk penerapan internet dalam dunia bisnis
misalnya website, email sampai penggunaan jejaring sosial
lainnya.perubahan ini menjadi dikenal dengan adanya transaksi
on line, data-data dan informasi dalam bentuk file komputer, pada
tahun 2005 the international organization for standardization
menerbitkan standar yang dikenal ISO/IEC27001
A. PENGERTIAN KOMPENSASI
B. TUJUAN KOMPENSASI
Tujuan kompensasi adalah sebagai berikut:
a. Harus dapat memenuhi kebutuhan min karyawan misal UMR
b. Kompensasi harus dapat mengikat kompensasi harus memadai
jangan sampai karyawan yang ada diambil orang lain dengan
imbalan yang tinggi.
c. Harus dapat memotivasi karyawan
d. Kompensasi harus adil, adil bukan berarti harus sama rata
e. Kompensasi tidak boleh statis
f. Kompensasi harus bervariasi, tidak harus uang tapi bisa berupa
fasilitas-fasilitas.
C. TEORI UPAH
a. Tingkat produktivitas
b. Biaya hidup dalam waktu khusus dan dalam waktu biasa
c. Inflasi (kenaikan harga)
a. Bonus, gaji/upah
b. Keuntungan dalam bentuk asuransi dan cuti libur.
c. Berupa penghargaan bukan dalam bentuk uang sepeti pekerjaan,
jabatan, pengaturan jam kerja yang fleksible.
Upah diberikan berdasarkan hasil pekerjaan misal antara lain:
A. PENGERTIAN WIRASWASTA
1. Fokus usaha
D. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA
a. Percaya diri;
b. Beriorientasi pada tugas (hasil);
c. Berani mengambil resiko;
d. Kepemimpinan;
e. Keorisinilan;
f. Berorientasi ke masa depan;
g. Jujur dan tekun.
E. FAKTOR MOTIVASI SEORANG WIRAUSAHA
a. Individual / Personal
b. Suasana kerja Nyaman dan tidak nyaman
c. Tingkat pendidikan
d. Pesonality (Kepribadian)
a) Controller
b) Advocater
c) Analytic
d) Fasilitator
e. Prestasi pendidikan
f. Dorongan keluarga
g. Lingkungan dan pengalaman
h. Ingin lebih dihargai
i. Keterpaksaan dan keadaan
BAB VIII
MANAJEMEN PEMASARAN
A. PENDAHULUAN
1. Keinginan manusia
2. Daya beli
3. Tingkah laku dalam pembelian
C. RUANG LINGKUP DAN BIAYA PEMASARAN
BAB IX
FUNGSI PERSONALIA
A. PENARIKAN TENAGA KERJA
1. Pengertian dan ruang lingkup penerikan tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang keluar bersih dari periode tertenru x 100
Pengertian Intergrasi
1. Bahan baku
2. Tenaga kerja
3. Listrik
4. Minyak
5. Air
6. Pengangkutan
7. Iklim, sikap masyarakat, peraturan pemerintah dan intensitas
persaingan
Keterangan:
1. Tempat kedudukan
Yaitu diartikan sebagai tempat kantor pusat (factory manager)
secara administrasi.
2. Tempat kediaman
Yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan sehari-hari
(operasional dari mengolah bahan baku sampai barang jadi).
Keterangan:
a = Bahan dasar
b = Bahan Pembantu
c = Barang Jadi
Contoh :
a = 100 kg
b = 20 kg
c = 100 kg
biaya pengangkutan :
c. Apabila a + b = 1 atau a + b = 1
c
berarti kuantum /volume/berat bahan baku ama dengan
kuantum/volume/berat barang jadi (tidak terjadi kehilangan
atau penggurangan berat dalam proses produksinya, maka
letak perusahaan dapat dipilih pada setiap titik dari garis yang
menghubungkan tempat bahan mentah dan pasar. Tetapi bila
ditinjau dari segi resiko, maka mengangkut barang jadi lebih
besar resikonya daripada mengangkat bahan mentah,
sehingga letak perusahaan lebih baik didaerah konsumen.
3. Apabila dibutuhkan berbagai bahan mentah yang tenpatnya
terpisah dan saling berjauhan, maka digunakan rumus sebagai
berikut :
a * B + b + C * D = angka terkecil (titik biaya pengangkutan yang
optimal).
Keterangan ;
a = bahan dasar
b = bahan pembantu
B = jarak dari tempat bahan dasar ke lokasi perusahaan
C = jarak dari tempat bahan pembantu kelokasi perusahaan
D = jarak dari tempat barang jadi kelokasi perusahaan
Selain Alfred Weber tokoh lain dalam penentuan letak perusahaan,
adalah Jucius dan Terry, menurut mereka pertimbangan penting
dalam penentuan II letak perusahaan adalah besar biaya dan
penghasilan.
BAB XI
MENAJEMEN DAN ORGANISASI
A. PENGETIAN MANAJEMEN
1. Super manajer atau first line manajer, manajer pada tingkatan ini
hanya mengatur individual contributor. Mereka tidak mengawasi
manajer lain. Manajer tingkat ini misalnya mandor yang
mengawasi pekerja-pekerja pabrik atau manajer yang mengawasi
pegawai – administrasi.
2. Midle manajer. Manajer menengah ini mempunyai rentang
wewenang yang bermacam-macam tidak seperti para supervisor.
Mereka menggunakan sebagian waktunya untuk mengatur
pekerjaan menajer lain. Jadi pekerjaan utama manajer menengah
adalah mengawasi pelaksanaan tugas-tugas penting. Manajer
tengah mempunyai tingkatan lebih tinggi membantu membuat
rencana dan penentuan tujuan untuk dapertemennya sendiri
3. Top manajer. Manajer puncak bertanggung jawab untuk
menetapkan tujuan yang luas dan menerjemahkan tujuan tersebut
kedalam strategi dan bagian tujuan organisasi yang lain khusus.
1. Perencanaan (Planning)
Perancang berarti menentukan tujuan dan acara pencapaian
tujuan tersebut pada berbagai tingkatan dalam organisasi dan
untuk jangka waktu panjang pada berbgai tingkatan dalam
organisasi dan untuk jangka waktu panjang maupun pendek.
2. Penggorganisasian (Organizing)
Merupakan bagian proses manajemen yang berarti membagi
pekerjaan di antara individu dan kelompok, dan kemudian
mengkoordinasi aktifitas mereka.
3. Memimpin (Leading)
Seorang manajer yang baik bukan hanya merencanakan dan
mengkoordinasi bawahan sehingga mereka mengetahui tugas
yang harus dilakukan. Mereka juga harus dapat memimpin
bawahan agar bersedia bekerja sebaik baiknya. Dengan demikian
memimpin berarti mengusahakan agar orang-orang mau bekerja
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah memeriksa atau mengontrol apakah
organsiasi mengaarah pada tujuan dan mengammbil tidnakan
perbankan jika terjadi penyimpangan dari tujuan. Unsure-unsur
yang ditemui dalam fungsi ini ialah :
a. Menetapkan standart prestasi yang dioinginkan perusahaan
b. Mengukur prestasi yang telah dicapai dan membandingkan
dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan
c. Menentukan masalah dan mengambil tindakan perbaikan
apabila kegiatan menyimpang dari standart yang telah
ditetapkan.
D. MANAJEMEN PRODUKSI
3. Organisasi Fungsional
Organisasi ini menghendaki adanya spesialisasi, dalam hal ini
pegawai menerima perintah dari beberapa atasan, yang masing-
masing memiliki spesialisasi sendiri. Struktur ini dimotori
Frederick Winslow Taylor, yang menekankan bahwa dalam
melakukan pekerjaan harus seefisien mungkin.
Prinsip yang diterapkan dalam organisasi fungsional ini adalah
menghindarkan cara coba-coba dalam perusahaan, semua harus
diukur, memilih tenaga kerja yang terbaik dan latih mereka,
adakan pembagian kerja sebaik-baiknya dan diadakan latihan
kerja, pisahkan kerja otak (perencana/ perancang) dengan kerja
pelaksana.
Dalam organisasi garis, pekerja hanya mempunyai satu atasan.
Dalam sistem Taylor ini pekerja dapat menerima perintah dari 8
atasan yang masing-masing mempunyai tugas tertentu.
Kebaikan dari sistem ini:
a. Masing-masing supervisor mencurahkan perhatian dan
pekerjaan hanya kepada satu cabang pekerjaan;
b. Setiap orang melakukan pekerjaan yang mempunyai keahlian
khusus;
c. Waktu dihitung dan dihemat sedemikian rupa sehingga tidak
ada waktu dan tenaga yang terbuang;
1. Garis otoritas harus jelas, mulai dari atas sampai ke tingkat bawah
Otoritas adalah hak dari atasan untuk menyuruh bawahan
bertindak, juga hak untuk membuat produk keputusan, dan
menyuruh bawahan mematuhi segala keputusan yang dibuat,
umumnya otoritas ini bersifat sentralistik kemudian
didelegasikan menurun ke bawah.
Dalam organisasi yang baik karyawan mempunyai tingkat
tanggung jawab tertentu, antara otoritas dan tanggung jawab tidak
dapat dipisahkan harus selalu didampingkan.
2. Setiap organisasi mempunyai tujuan
Kegiatan dari masing-masing bagian organisasi harus sesuai
dengan tujuan umum organisasi.
3. Jumlah tingkatan otoritas harus dibuat minimum
Cara ini agar informasi dari atas maupun dari bawah cepat
tersampaikan dan tidak memakan waktu yang lama sehingga lebih
berdaya guna dan berhasil guna.
4. Tak seorangpun dalam organisasi yang diperintah oleh lebih dari
satu supervisor
Hal ini menjadi prinsip organisasi dikarenakan agar tidak terjadi
crash antara tugas supervisor yang satu dengan yang lainnya,
sehingga tidak menimbulkan kebingungan.
5. Pembatasan dalam jumlah orang yang diawasi
Dalam sebutan lain yaitu the span of control principle bahwa
manajer memiliki batas kemampuan dalam mengawasi
bawahannya secara efektif. Banyak orang berpendapat bahwa 6
(enam) orang adalah batas maksimum yang dapat diawasi.
6. Struktur organisasi harus fleksibel
Jika terdapat suatu kegiatan yang lebih menguntungkan bisnis,
hendaknya ada kemungkinan bagi pimpinan mengadakan
perubahan tanpa merusak kontinuitas organisasi.
7. Organisasi harus seimbang
Kegiatan bisni dalam organisasi hendaknya terbagi di antara
seluruh bagian dalam organisasi, semua bagian harus memiliki
anggaran dan staf yang merata.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM
MENETAPKAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Planning
3. Coordinating
4. Controlling
E. EKSEKUTIF
1. Technical Skills
3. Conceptual skills
Banyak tamu ditolak dengan alasan tidak ada waktu apalagi tamu
yang tidak penting. Sebenarnya setiap tamu adalah penting dan
harus dijalani tapi tidak perlu semua harus dilayani dengan
manajer bisa didelegasikan oleh orang lain, wakil atau sekretaris
atau tamunya perlu ditanya kira-kira apa keperluannya, sebab
mungkin bisa dilayani secara cepat dan tidak membutuhkan
waktu lama.
1. Mau bekerja, ada dorongan semangat kuat, ambisi dan kerja keras;
2. Kepemimpinan, yakin diri, dan mampu memimpin orang lain;
3. Pergaulan, kemampuan bergaul dengan orang lain;
4. Pandangan, mempunyai imajinasi melihat apa di belakang
masalah dan memperoyeksi pemecahannya;
5. Keputusan, kemampuan membuat keputusan cepat dan tepat;
6. Ekspresi, kemampuan menyatakan sesuatu secara efektif tertulis
dan lisan;
7. Karakter, sopan, bebas tidak tergantung, dipercaya dan berani.
F. TINGKATAN MANAJEMEN
A. PENGERTIAN
Seorang pekerja yang efektif ialah orang yang tertarik dan senang
dengan jabatannya, mau memperbaiki cara kerjanya, mau bekerja sama
dengan orang lain atau dengan kelompok.
Demikian pula dalam bisnis, jika ada karyawan yang tidak senang
dengan pekerjaan yang ia lakukan, tidak senang dengan posisi dimana ia
ditempatkan, maka ia bukan saja tidak melakukan pekerjaan secara baik,
akan tetapi ia akan menjadi pengganggu karyawan yang lain.
1. Analisis Jabatan
4. Mengadakan Latihan
Latihan diberikan kepada karyawan lama yang akan menduduki
jabatan baru atau untuk meningkatkan keterampilan, atau latihan
untuk karyawan yang baru di rekrut.
6. Memberikan kompensasi
Apabila gejala ini terjadi pada diri karyawan, dapat dilihat dengan
ciri: absensi meningkat, disiplin merosot, produktivitas menurun,
tingkat keluar masuk karyawan dan pelamar baru masuk makin
tinggi, ada tuntutan karyawan yang tidak henti-hentinya, sampai
ada gejala pemogokan.
10. Pendelegasian
Namun dalam hal ini harus dibatasi jumlah orang yang diberi
delegasi, dalam istilah lain yaitu jenjang pengawasan jangan
terlalu luas atau terlalu banyak, agar pendelegasian wewenang
dan berjalan lebih efisien dan efektif.
1. Jaminan Kesehatan
2. Keselamatan
3. Absen
Gilang Priyadi. 2013. Menerapkan SNI Seri 9000. Jakarta: Bumi Aksara.