Anda di halaman 1dari 20

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT GIZI RUMAH SAKIT


HARAPAN BUNDA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Rumah sakit sebagai sebuah institusi kesehatan memiliki fungsi memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat termasuk dalam pelayanan penyelenggaraan

makanan dan minuman bagi pasien. Menurut Depkes (2002), dalam penyelenggaraan

makanan dan minuman untuk mendapatkan makanan dan minuman untuk mendapatkan

makanan yang bermanfaat dan tidak membahayakan bagi yang memakannya. Rumah

sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan

sekaligus sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata memiliki

dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Rumah sakit dalam

menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat

darurat, pelayanan medik, dan pelayanan nonmedik menggunakan teknologi yang dapat

memengaruhi lingkungan sekitarnya (Sujatmiko, 2009).

Makanan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia dan sangat berpengaruh

dalam perilaku sehari-hari. Manusia pada hakekatnya telah mengenal akan arti dan guna

makanan secara harfiah, tetapi pada dasarnya manusia belum meyadari sepenuhnya

kepentingan makanan dalam menyusun pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Karena

itu dalam penyelenggaraan penyediaan makanan, kebutuhan masyarakat akan makanan

perlu dipadukan dengan pola kebiasaan makan dan sosial budaya klien, sehingga makanan

perlu dipadukan dengan pola kebiasaan makanan yang disajikan dapat diterima klien

(Mukrie, 1990).

Pelayanan makan pasien di rumah sakit bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat-

zat gizi pasien guna menunjang proses penyembuhan dan mencapai status gizi optimal.

Pelayanan makanan juga merupakan komponen yang cukup besar dalam pembiayaan

rumah sakit sehingga perlu dikelola secara efisien dan efektif (Depkes, 1991). Makanan

yang dihasilkan dan disajikan di rumah sakit berfungsi sebagai salah satu komponen

kegiatan dalam upaya penyembuhan pasien. Penilaian hidangan merupakan salah satu
evaluasi pelayanan gizi dan sisa makanan pasien dapat dijadikan sebagai indikator

keberhasilan pelayanan gizi di rumah sakit.

Makanan yang disajikan dikatakan bermutu baik jika makanan tersebut mempunyai

cita rasa yang tinggi, penampilan, dan penyajian yang menarik sehingga mendorong

pasien untuk menghabiskan makanan yang disajikan dan dapat mempercepat proses

penyembuhan.

Penyajian makanan di rumah sakit tentunya membutuhkan tenaga ahli gizi untuk

mengatur diet pasien dengan penyakit tertentu. Untuk melakukan tugas tersebut ahli gizi

membutuhkan beberapa tenaga pendamping yang lain, seperti : juru masak, petugas

belanja, pramusaji dll.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Memberikan pelayanan gizi yang terbaik untuk pasien.


2. Tujuan Khusus

a. Sebagai pusat pelayanan pemberian makanan untuk pasien.

b. Sebagai skrining terakhir penentuan diet untuk pasien.


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

Rumah Sakit Harapan Bunda dulu merupakan pelayanan Balai Pengobatan (BP/RB
HARAPAN BUNDA) berdiri pada tanggal 15 Mei 2000 yang mempunyai total 10 Tempat
Tidur, dengan Sumber Daya Manusia berjumlah : 3 dokter umum (part time), 5 Perawat, 5
Asisten , 5 Tenaga non medis , Fasilitas Laboratorium ( KSO ).

Pada saat ini Pengembangan Rumah Sakit Harapan Bunda dibangun diatas tanah seluas
keseluruhan ± 20.000, m2 dengan luas bangunan ± 6.000 m2, luas parkir/taman dan kebun ±
14.000 m2 dan telah memiliki tempat tidur dengan kapasitas 89 unit Tempat Tidur (TT) untuk
rawat inap dengan rincian :

Kapasitas Tempat Tidur


No Ruangan Jumlah Ruangan Bed
1 Vip 5 5
2 1 4 4
3 Sofa 5 10
4 2 (Mina) 5 10
5 3 A (Arafah) 1 11
6 3 B (Arafah) 1 11
7 RB (Marwa) 1 6
8 VK (Tindakan) 3 3
9 Perinatalogi 1 13
10 HCU 1 3
11 OK 1 1
12 UGD 1 4
13 Hemodialisa 1 7
JUMLAH 30 88
BAB III
VISI DAN MISI RS HARAPAN BUNDA

Visi RS Harapan Bunda

Menjadi rumah sakit yang nyaman, ramah dan mampu bersaing dengan konsep Agro Hospital

MISI :

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memberikan kepuasan pada konsumen


b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang ramah, beradab dan dilandasi dengan nialai
nilai islami
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas secara multidisipliner dengan tingkat
profesionalisme yang dapat bersaing
d. Menjadi salah satu rumah sakit rujukan di lampung
e. Mengembangkan agrohospital sebagai bentuk peduli lingkungan

MOTTO :

Untuk lebih meningkatkan pelayanan dan kepuasan pasien Rumah Sakit Harapan Bunda telah
menanamkan motto kepada seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Harapan Bunda
yaitu : “ KAMI RAMAH dan PEDULI “
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RS HARAPAN BUNDA

Direktur

Komite Medik Komite Mutu dan keselamatan pasien

Komite Keperawatan

Manager Pelayanan Manager Keuangan dan


Medik Umum
SMF KaSubid Tata Usaha dan Personalia

Kabid Keperawatan Kabid pelayanan Kabid Penunjang Kabid Akuntansi, Kabid Umum
dan Kebidanan medik Medik Administrasi dan dan Pengadaan
Pajak
Ka.
UGD Ka. Farmasi

Ka. Ka. Radiologi


Rawat
Jalan Ka.
Ka. Laboratorium
Rawat
Ka. Gizi
Inap

Ka. Unit Ka. Kesling


HD
Ka. Rekam
Ka.
Medik
Kamar
Operasi
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT GIZI RS HARAPAN BUNDA

DIREKTUR

MANAJER PELAYANAN
MEDIS

KEPALA BIDANG
PENUNJANG MEDIS

KEPALA UNIT GIZI

BAGIAN BAGIAN PENGOLAHAN DAN


DISTRIBUSI PENGADAAN BM
BAB VI
URAIAN JABATAN
Nama jabatan : Kepala Unit Gizi

Tugas Pokok : Mengkordinir pelaksanaan pelayanan di Unit Gizi serta


memastikan pelayanan berjalan sesuai dengan standar dan
aturan yang berlaku.
Wewenang : 1. Mengatur penugasan beban kerja dan pendelegasian
wewenang dibawah supervisinya .
2. Menggunakan sumber daya yang dimiliki di unitnya
dalam rangka pengembangan unit secara
bertanggungjawab.
3. Memberikan teguran atau pembinaan terhadap karyawan
dibawah supervisinya.
Uraian Tugas : 1. Menyusun rencana kerja pelayanan unit Gizi
2. Menyelenggarakan pelayanan di unit Gizi
3. Mengusulkan rencana perlengkapan dan kebutuhan dalam
proses di unit gizi
4. Mengusulkan SOP di unit gizi pada Kepala bidang
5. Mengusulkan rencana pengembangan unit gizi.
6. Melakukan monitoring pelaksanaan kendali mutu
pelayanan unit gizi.
7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas unit gizi
Persyaratan : D3 Gizi
Jabatan
Pengalaman 1 tahun di Managemen RS / Institusi Kesehatan

Tanggung Jawab : 1. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan unit yang


menjadi tanggungjawabnya
2. Membuat laporan tahunan atas pelaksanaan kegiatan dan
program kerja instalasi
3. Membuat penilaian prestasi kerja karyawan dibawah
supervisinya
4. Memecahkan permasalahan di unitnya yang tidak dapat
diselesaikan bawahannya.
5. Mensosialisasikan implementasi berbagai peraturan
kepada karyawan dibawah supervisinya

Nama jabatan : Petugas Distribusi dan pramusaji


Tugas Pokok : Membantu Ahli Gizi dalam pelayanan distribusi sesuai
dengan standar dan aturan yang berlaku.
Uraian Tugas : 1. Mendistribusikan makanan ke masing-masing plato
pasien
2. Mendistribusikan makanan yang telah diolah kepada
pasien
3. Mengambil dan mencuci plato pasien
4. Membersihkan ruangan unit gizi
Persyaratan : SMA
Jabatan

Tanggung Jawab : 1. Menjalankan tugas sesuai dengan SOP


Nama jabatan : Petugas pengolahan dan pengadaan bahan makanan

Tugas Pokok : Membantu Ahli Gizi dalam pelayanan pengolahan makanan


sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku.
Uraian Tugas : 1. Membeli bahan makanan yang telah ditentukan
2. Menyiapkan bahan makanan yang akan dimasak
3. Mencuci alat masak
4. Membersihkan ruangan unit gizi
Persyaratan : SMA
Jabatan

Tanggung Jawab : 1. Menjalankan tugas sesuai dengan SOP


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Komunikasi antar disiplin ilmu sangat diperlukan untuk memberikan asuhan yang
terbaik bagi pasien. Sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan, dietisien harus
berkolaborasi dengan dokter, perawat, bagian logistic, farmasi dan tenaga kesehatan
lainnya yang terkait dalam memberikan pelayanan asuhan gizi. Oleh karenanya perlu
mengetahui peranan masing masing tenaga kesehatan tersebut dalam memberikan
pelayanan.
1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
a. Bertanggung jawab dalam aspek gizi yang terkait dengan keadaan klinis pasien.
b. Menentukan preksripsi diet awal (order diet awal)
c. Bersama dietisien menetapkan preskripsi diet definitive.
d. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai peranan terapi gizi.
e. Merujuk klien/pasien yang membutuhkan asuhan gizi atau konseling gizi.
f. Melakukan pemantauan dan evaluasi terkait masalah gizi secaraberkala bersama
dietisien, perawat dan tenaga kesehatan lainselama klien/pasien dalam masa
perawatan.
2. Perawat
a. Melakukan skrining gizi pasien pada asesmen awal perawatan.
b. Merujuk pasien yang berisiko maupun sudah terjadi malnutrisi dan atau kondisi
khusus ke dietisien.
c. Melakukan pengukuran antropometri yaitu penimbangan berat badan, tinggi badan/
panjang badan secara berkala.
d. Melakukan pemantauan, mencatat asupan makanan dan respon klinis klien/pasien
terhadap diet yang diberikan dan menyampaikan informasi kepada dietisien bila
terjadi perubahan kondisi pasien.
e. Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga terkait pemberian makanan
melalui oral/enteral dan parenteral.
3. Farmasi
Mempersiapkan obat dan zat gizi terkait seperti vitamin, mineral, elektrolit dan nutrisi
parenteral.
4. Logistic Melakukan kerjasama untuk pengadaan bahan atau barang di unit gizi
5. Tenaga kesehatan lain misalnya adalah tenaga terapi okupasi dan terapi wicara
berkaitan dalam perencanaan dan pelaksanaan intervensi pada pasien dengan gangguan
menelan yang berat.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Dalam pelaksanaan pekerjaan di sebuah organisasi tentunya diperlukan tenaga agar seluruh
kegiatan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu perlu kiranya dibuat suatu pola
ketenagaaan yang merupakan standar ketenagaan yang harus dipenuhi. Berikut ini adalah pola
ketenagaan beserta kualifikasi personil di Unit Gizi RS Harapan Bunda.

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL UNIT GIZI RS


HARAPAN BUNDA

Kualifikasi
Kekurangan
No Nama Jabatan
Tenaga
Pendidikan Jumlah

1. Ahli gizi D3 Gizi 1 1

2. Petugas belanja dan SMA dan SMP 2 1


pengolahan

4. Petugas distribusi SMA 2 1


BAB IX

PENILAIAN KINERJA

Penilaian karya/kinerja untuk seluruh petugas Unit Gizi dilakukan dalam segi
administrative dan profesi. Penilaian dilakukan dengan cara “self assessment” serta penilaian
dari atasan atau rekan kerjanya. Dimana penilaian dilakukan tiap enam (6) bulan sekali. Serta
akan di evaluasi kinerja masing – masing petugas tersebut.

LEMBAR PENILAIAN KINERJA PETUGAS UNIT GIZI RS HARAPAN BUNDA

1. DATA KARYAWAN

NAMA : TAHUN PERIODE PENILAIAN :

JABATAN : LAMA BEKERJA :

UNIT LAMA MENDUDUKI JABATAN


BEKERJA : SEKARANG :

2.KRITERIA PENILAIAN

Kriteria penilaan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberi penilaian

NILAI KUALITATIF KUANTITATIF KETERANGAN

Kemampuan sangat memuaskan. Menunjukan hasil


5 Sangat Tinggi < 100 % kerja memenuhi kriteria kinerja yang telah ditetapkan
dan melebihi rekan - rakan sekerjanya

4 Tinggi 81 - 95 % Secara konsisten kinerja memenuhi harapan

3 Sedang 61 - < 80 % Sebagian dari harapan dapat dipenuhi

2 Rendah 45 - < 60 % Kemampuan /kinerja dibawah rata – rata

Secara konsisten kemampuannya di bawah rata – rata


1 Sangat Rendah < 45 %
3. FAKTOR PENILAIAN KINERJA

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengisi formulir lembar penilaian kinerja,
antara lain :

1. Lakukan penilaian secara obyektif dan benar adanya

2. Faktor penilaian kinerja terdiri dari 15 komponen umum yang dinilai dengan batas
perolehan nilai maksimal = 75

dan perolehan nilai minimal = 15

3. Masing - masing komponen umum terdiri dari beberapa penjelasan yang salig
berkaitan.

5. Pilihlah salah satu dari lima kolom pada bagian pojok sebelah kanan dengan cara
di contreng (√ ) mana yang paling sesuai untuk menggambarkan keadaan
sesungguhnya dari karyawan (objek) yang sedang dinilai.
LEMBAR PENILAIAN KINERJA STAFF GIZI

RS HARAPAN BUNDA

NAMA PETUGAS KOMPONEN UMUM 1 2 3 4 5


UNIT GIZI

1. FOKUS PADA HASIL KERJA


- Mampu mencapai target kerja sesuai dengan tenggang waktu.
1) ………………... - Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya untuk
mencapai hasil yang memuaskan.
2) ………………... - Dapat mengatasi kendala dengan supervise minimum
2. HASIL KERJA
3) ………………... - Mencapai hasil kerja sesuai dengan standard
- Jarang melakukan kesalahan
4) ………………... - Hasil kerja memenuhi kualifikasi
3. KOMUNIKASI
- Mampu memberikan pendapat / masukan kepada atasan,
rekan kerja, bawahan secara sistematis dan akurat lisan dan
tulisan.
- Mampu memahami keadaan situasi dan kondisi pada saat
berkomunikasi ( menyampaian pesan, ide dan gagasan ).
4. TANGGUNG JAWAB
- Berkomitmen menyelesaikan pekerjaan tanpa perlu
dimonitor oleh atasan.
- Dapat diandalkan menyelesaikan pekerjaan dengan mandiri
dan tepat waktu.
- Dapat terus melaksanakan tugas dalam situasi tekanan.
- Tidak mengelak dari tugas dan wewenang yang diberikan
dan bersedia menerima konsekwensi yang timbul dari
pekerjaannya.
- Bersedia memberikan waktu lebih dalam menyelesaikan
tugas
5. MOTIVASI
- Mempunyai semangat tinggi dalam melaksanakan
pekerjaannya.
- Selalu berusaha meningkatkan kualitas kerja dan
mengembangkan sistem kerja yang baik.
- Mampu berkompetisi secara sehat dan beretika dengan
rekan kerja
6. KREATIFITAS
- Mampu memberikan ide – ide yang secara langsung dapat
diterapkan untuk perbaikan kualitas kerja.
- Mampu memecahkan masalah dengan caranya sendiri tanpa
selalu terikat dengan peraturan yang sudah ada.
- Continuos impropent.
7. DISIPLIN
- Melaksanakan dan mematuhi aturan yang sudah di
tetapakan.
- Tidak absent untuk alasan yang dibuat – buat.
- Tidak mempermainkan aturan
8. INTEGRITAS
- Jujur dan tidak menyembunyikan informasi yang diperlu
oleh atasan, rekan kerja dan bawahan dalam pengambilan
keputusan terkait dengan pekerjaan.
- Dapat dipercaya menyimpan rahasia perusahaan.
- Tidak menyalahguanakan wewenang dan jabatan untuk
kepentingan pribadi yang dapat merugikan perusahaan.
9. ORIENTASI PELAYANAN
- Memiliki semangat membantu orang lain, baik internal (
atasan dan rekan ) maupun eksternal ( customer ).
- Memberikan pelayanan terbaik dengan menunjukan kualitas
pekerjaan melebihi standard yang ditetapkan
10. KECERDASAN EMOSIONAL
- Menunjukkan emosional yang stabil padasaat mendapat
tekanan pekerjaan yang tinggi.
- Peka terhadap perasaan orang lain.
- Mampu menjaga situasi dan hubungan kerja yang baik
dengan atasan, rekan kerja atau bawahan.
11. KERJASAMA TEAM
- Mampu bekerjasama dalam team .
- Tetap mendukung keputusan team sekalipun keputusan yag
diambil tidak sesuai dengan keputuasan pribadi.
12. PENGUASAAN BIDANG KERJA
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai sesuai
bidang kerjanya.
- Dapat bekerja mandiri dengan sedikit supervisi.
- Mempunyai semangat mengambangkan diri untuk mencapai
pengetahuan yang lebih tinggi guna menunjang pekerjaan.
13. EFISIENSI DAN CONTROLING
- Tidak melakukan pemborosan ( material,
financial, dan waktu ) untuk melakukan hal – hal yang
kurang relevan dengan pekerjaan.
- Mampu melakukan efisiensi waktu dalam upaya mencapai
target kerja.
14. LEADERSHIP
- Menjadi teladan bagi rekan kerja atau bawahan.
- Dapat membimbing rekan kerja atau bawahan dalam
menyelesaikan tugas.
- Mampu merencanakan, mengelola pelaksanaan pencapaian
perencanaan, serta mengevaluasi tugas.
15. INISIATIF
- Melaksanakan pekerjaan secara mandiri tanpa supervisi.
- Bersedia membantu pekerjaan rekan kerja apabial telah
selesai mengerjakan tugasnya

4. FAKTOR PENILAIAN KINERJA


Nilai akhir yang diperoleh karyawan : Nilai diperoleh x 100 = ..... x 100 =
Nilai maksimal (75) 75
Kesimpulan :

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Tanda Tangan

( .............................)
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi di unit gizi di berlakukan bagi karyawan/petugas baru. Petugas tersebut

manjalani orientasi selama 2 bulan untuk menjalankan tugas sesuai dengan bidang yang yang

telah ditentukan oleh kepala unit gizi.

NO JADWAL ORIENTASI UNIT KEGIATAN ORIENTASI UNIT GIZI


GIZI

1 Bulan 1 Perkenalan ruang – ruang yang ada di rumah sakit


dan edukasi cara bertemu pasien dan keluarga
dalam pelayanan gizi.

2 Bulan 2 Pengenalan jenis diet yang diberikan ke pasien dan


besar porsi yang diberikan serta ketepatan
penyajian makanan

3 Bulan 3 Pengenalan tentang pengolahan makanan yang


diberikan untuk pasien dan pengenalan bahan
makanan yang baik
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

Dalam rangka koordinasi serta evaluasi pelayanan di Unit gizi, maka diadakan rapat
berkala yang wajib dihadiri oleh seluruh petugas Unit gizi. Rapat tersebut terdiri dari:

1. Rapat rutin
2. Rapat tidak terjadwal
 Rapat Rutin diselenggarakan pada :

Waktu : Setiap hari sabtu minggu ke 3


Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Unit gizi
Peserta :Kepala bidang, Kepala Unit gizi, Petugas di unit gizi.
Materi :

 Evaluasi kinerja mttu


 Masalah dan pemecahannya
 Evaluasi dan rekomendasi

 Rapat tidak terjadwal diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu
hal yang perlu dibahas segera.
BAB XI

PELAPORAN

1. Perencanaan asuhan gizi sesuai dengan standar pelayanan


a. Definisi
Prosentase rencana asuhan gizi yang dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan asuhan gizi.
Standar pelayanan asuhan gizi :
1) Rencana asesmen/pengkajian dan asuhan gizi yang diberikan tepat waktu.
2) Rencana asuhan gizi yang tercatat dalam Rekam Medik.
3) Rencana asuhan direvisi sesuai dengan respon pasien
4) Monitoring pelaksanaan rencana asuhan dilakukan
5) Kesesuaian intervensi dengan kondisi pasien Skor : 100 %
b. Sumber data: buku cacatan harian
c. Prosedur:
1) Pilih data pasien, maksimum 20 minimum 10
2) Lakukan audit berdasarkan standar di atas
3) Jawaban “ya” menunjukkan sesuai dengan standar, Jawaban “tidak”
menunjukkan tidak sesuai dengan standar. Jawaban “tidak aplikatif”
menunjukkan bila tidak aplikatif untuk standar tersebut.
4) Hitung dengan formula berikut
Jumlah pernyataan “ya”x 100 %
Jumlah catatan medik yang dikaji
5) Lakukan rekapitulasi dan tentukan apakah skor minimum tercapai atau tidak
6) Bila tidak mencapai skor minimum, lakukan identifikasi masalah dan tindak
lanjutnya.
No Nama pasien Asuhan gizi lengkap (ya/tidak)
1 A Ya
2 B Tidak
Dst Dst
2. Keberhasilan konseling gizi
a. Definisi:
Prosentase perubahan sign dan simptoms dari problem gizi pada kunjungan awal
terhadap target pada kunjungan kunjungan konseling berikutnya.
b. Signs dan simptoms meliputi antara lain riwayat diet, antropometri, hasil
laboratorium, hasil pemeriksaan fisik dan klinis .
c. Skor = 100 %
d. Formula:
∑ pasien dg perubahan sign simptoms menjadi baik x 100 %
∑ pasien yang diberikan konseling
No Nama pasien Berhasil (ya/tidak)
1 A Ya
2 B Tidak
Dst Dst

3. Ketepatan diet yang disajikan


a. Definisi :
Prosentase ketepatan diet yang disajikan sesuai dengan diet order dan rencana
asuhan
b. Skor : 100 %
c. Prosedur :
1) Pilih pasien pasien kurang gizi (minimum 4 maksimal 20) untuk dilakukan
evaluasi
2) Catat rencana intervendi diet yang terdapat dalam rekam medik, catat order
diet yang diminta ke ruang produksi makanan dan observasi diet yang
disajikan.
3) Jawaban “ya” bila order diet sesuai dengan rencana intervensi, order diet
sesuai dengan diet yang disajikan; Jawaban “tidak” bila terjadi sebaliknya.
Jawaban “ pengecualian”, bila ketidak sesuaian tersebut karena sesuatu hal
yang mendasar (misalnya perut diet menjelang waktu makan, atau pasien
menolak makanan).
4) Lakukan rekapitulasi dan tentukan apakah skor minimum tercapai atau tidak
5) Bila tidak mencapai skor minimum, lakukan identifikasi masalah dan tindak
lanjutnya
No Nama pasien Ketepatan diet (ya/tidak)
1 A Ya
2 B Tidak
Dst Dst
4. Ketepatan penyajian makanan
a. Definisi:
Prosentase ketepatan dan keakuratan makanan yang disajikan yang sesuai standar
yang disepakati .
b. Minimum skor: ketepatan penyajian makanan 100 %
c. Prosedur:
1) Amati penyajian makanan di pasien, fokuskan pada 4 aspek di bawah ini :
a) Apakah alat makan lengkap sesuai dengan standar yang ditetapkan?
b) Apakah menu yang disajikan sesuai dengan siklus menu yang berlaku
atau yang menu yang diminta pasien?
c) Apakah porsi yang disajikan sesuai dengan standar porsi yang
ditetapkan?
d) Apakah penampilan makanan yang disajikan secara keseluruhan baik ? (
kebersihan, menarik, penataan makanan sesuai alat)
2) Jawaban “ ya” bila sesuai dan “ tidak” bila tidak sesuai.
3) Hitung dengan formula dibawah ini:
∑ jawaban ya x 100%
4
4) Lakukan rekapitulasi dan tentukan apakah skor minimum tercapai atau tidak.
5) Bila tidak mencapai skor minimum, lakukan identifikasi masalah dan tindak
lanjutnya.
No Nama Alat lengkap Menu standar Kesesuaian Penampilan
pasien (ya/tidak) (ya/tidak) besar porsi menarik
(ya/tidak) (ya/tidak)
1 A Ya
2 B Tidak
dst Dst

Anda mungkin juga menyukai