Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PENGADAAN MAKANAN TAMBAHAN PASIEN

INSTALASI GIZI

RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan Gizi Rumah sakit merupakan suatu penyelenggaraan
makanan kepada pasien dan karyawan yang diawali dari perencanan menu sampai
pendistribusian dalamrangka pencapaian status gizi yang optimal melalui pemberian
diet yang tepat. Dalam hal ini termasuk juga pencatatan dan pelaporan.
Instalasi gizi merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja
dengan kemampuan khusus untuk memberikan pelayanan gizi yang bermutu
kepada pasien dankaryawan sehingga mempercepat proses penyembuhan
pasien dan memperpendek masa rawatnya.
Semakin meningkatnya kebutuhan energi pasien rawat inap dengan diet
khusus maka diperlukannya makanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan
energinya. Katagori pasien yang masuk dalam diet khusus adalah pasien dengan diet
ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi) dan pasien dengan makanan cair (sonde) karena
beberapa penyakit. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah pasien dengan diet ETPT
Instalasi Gizi RSHB terdapat 284 pasien pada bulan Januari 2017 dan 275 pasien pada
bulan Februari 2017. Pasien dengan diet ETPT adalah pasien-pasien post caesar dan
post operasi. Sedangkan untuk pasien dengan makanan cair terdapat 56 pasien pada
bulan Januari 2017 dan 51 pasien pada bulan Februari 2017.
Pasien dengan makanan cair yang membutuhkan diet khusus banyak berasal
dari pasien dengan diagnosa SNH (Stroke Non Haemorogic) sebanyak 37 pasien pada
bulan Januari 2017 dan 35 pasien pada bulan Februari 2017 , CKD (Chornic Kidney
Disease) sebanyak 9 pasien pada bulan Januari 2017 dan 10 pasien pada bulan
Februari 2017, dan KAD (Ketoasidosis Diabetikum) sebanyak 10 pasien pada bulan
Januai 2017 dan 6 pada bulan Februari 2017.
Pada dasarnya kebijakan makanan ETPT sendiri dari Instalasi Gizi RSHB
untuk pasien post caesar dan post operasi diberikan 2 lauk hewani dan untuk makanan
cair dibuat dengan formua khusus dari Ahli Gizi RSHB. Hanya saja apabila
mengandalkan makanan yang diberikan dari Instalasi Gizi dikhawatirkan kurang
memenuhi kebutuhan energi pasien.
Susu meupakan salah satu produk makanan dengan kandungan gizi yang
cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan energi pasien yang kurang dai
makanannya.
Berdasarkan uraian di atas sangat diperlukannya makanan tambahan yang
berasal dari susu untuk memenuhi kebutuhan energi pasien selain pemberian makanan
dari instalasi gizi itu sendiri. Oleh karena itu saya bermaksud mengajukan makanan
tambahan dari susu untuk pasien dengan diet khusus.

B. TUJUAN
Proposal ini disusun untuk mengajukan makanan tambahan bagi pasien
dengan diet khusus yang berupa susu.
BAB II
ISI

A. Protap Pemberian Makanan Tambahan


Tabel 1. Rencana Protap Pemberian Makanan Tambahan Pasien dengan Diet Khusus

Diagnosa Jenis Susu Indikasi Pemberian Nilai Kalori


VIP, Kls 1 & Kls 2 & 3
Penyakit
HCU
Post sc dan Proten 2 bungkus (104 1 bungkus Dalam 52 gr
post operasi gr) 1 hari pada (52 gr) 1 susu
pagi dan malam hari pada mengandung230
hari malam kkal
hari
CKD Nephrisol 185 gr per hari Dalam 60 gr
untuk 3 kali susu
pemberian mengandung
250 gr kkal
SNH Entramix/Peptisol 185 gr per hari Dalam 60 gr
untuk 3 kali susu
pemberian mengandung
250 gr kkal
KAD Diabetasol 185 gr per hri Dalam 60 gr
untuk kali susu
pemberian mengandung
250 gr kkal

B. Penyimpanan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pasien dengan kebutuhan
diet khusus terutama pasien dengan makanan cair sangat memerlukan makanan
tambahan untuk memenuhi kebutuhan energinya. Diharapkan dengan diadakannya
pemberian makanan tambahan ini dapat menambah pendapatan untuk RSHB sendiri.

B. SARAN

Anda mungkin juga menyukai