2. Struktur Keluarga
Menurut Sudiharto (2007), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
3. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Suprajitno (2014)
sebagai berikut:
a. Fungsi afektif (the affectife function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk memepersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosial dan tempat bersosialisasi (sosialization and sosial placement function)
adalah fungsi menengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar
rumah.
c. Fungsi reproduksi (the reproductive function), adalah fungsi untuk
memepertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan (the health care function), yaitu fungsi
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang
kesehatan.
4. Struktur Keluarga
Menurut Sudiharto (2007), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,
diantaranya adalah:
f. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
g. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, di mana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
h. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
i. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
j. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
5. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman (1998) dalam Suprajitno (2014)
sebagai berikut:
a) Fungsi afektif (the affectife function) adalah fungsi keluarga yang utama
untuk mengajarkan segala sesuatu untuk memepersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan
individu dan psikososial anggota keluarga.
b) Fungsi sosial dan tempat bersosialisasi (sosialization and sosial placement
function) adalah fungsi menengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain diluar rumah.
c) Fungsi reproduksi (the reproductive function), adalah fungsi untuk
memepertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d) Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
e) Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan (the health care function), yaitu
fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas
keluarga di bidang kesehatan.
6. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
Menurut Suprajitno (2014) sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan,
keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,
meliputi:
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi tekanan darah normal
seperti apa yang telah disepakati oleh para yaitu >140/90 mmHg (Aru W Sudoyo ,
2006).
2. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac ouput atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipetensi :
a. Genetik respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na
b. Obesitas terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat
c. Stres karena lingkungan
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah,hal ini terjadi karena kurangnya efektivitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi.
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder
a. Penyakit Ginjal
1) Stenosis arteri renalis
2) Pielonefritis
3) Glomerulonefritis
4) Tomur-tumor ginjal
5) Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
6) Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
7) Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
b. Kelainan hormonal
1) Hiperaldosteronisme
2) Sindroma cushing
3) Feokkromositoma
c. Obat-obatan
1) Pil Kb
2) Kortikosteroid
3) Siklosporin
4) Eritropotein
5) Kokain
6) Penyalahgunaan alkohol
7) Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
d. Penyebab lainnya
1) Koartasio aorta
2) Preeklamsi pada kehamilan
3) Porfiria intermiten akut
4) Keracunan timbal akut
a. Laboratorium
1) Albuminuria pada hipetensi karena kelainan parenkim ginjal.
2) Kreatinin serum bun meningkat pada hipertensi karena parenkim ginjal dengan
gagal ginjal akut
3) Darah perifer lengkap
4) Kimia darah (kalium,natrium,kretinin,gula darah puasa)
b. EKG
1) Hipertropi ventrikel kiri
2) Ischemi/infark miocard
3) Peninggian gelombang p
4) Gangguan kondisi
c. Rountgen foto
1) Bentuk besar jantung Noothing dari iga pada kwartasio dari aorta.
2) Pembendungan lebarnya paru
3) Hipertropi parenkim ginjal
4) Hipertropi vascular ginjal
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaa non farmakologi
1) Pengaturan diet
Beberapa diet yang dianjurkan :
a) Rendah garam,diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada
klien hipetensi.dengan pengurangan konsumsi garam dapat mengurangi
stimulasi system renin-angiotensin sehingga sangat berpotensi sebagi anti
hipertensi.jumlah intake sodium yang di anjurkan 50-100 mmol atau setara
dengan 3-6 gram garam perhari.
b) Diet tinggi potasium,dapat menurunkan tekanan darah tapi mekanismenya
belum jelas.pemberian potasium secara intravena dapat menyebabkan
vasodilatasi,yang dipercya dimediasi oleh nitric oxide pada dinding
vascular.
c) Diet kaya buah dan sayur.
d) Diet rendah kolestrol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner
2) Penurunan berat badan
Penurunan berat badan menguranggi tekanan darah,kemungkinan dengan
mengurangi beban kerja jantung dan volume sekuncup juga berkurang.
a) Olahraga
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat
untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan
jantung.olahraga teratur selam 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu
mnggu sangat di anjurkan untuk menurunkan tekanan darah.olahraga
meningkatkan kadar HDL,yang dapat mengurangi terbentuknya
arterosklerosis akibat hipetensi.
b) Memeperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
Berhenti merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol,penting untuk
mengurangi efek jangka panjang hipetensi karena asap rokok diketahui
menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja
jantung.
1. PENGKAJIAN
Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien dan keluarga dengan memakai norma-norma kesehatan keluarga
maupun sosial, yang merupakan sistem yang berintegrasi dan kesanggupan untuk
mengatasinya.
Untuk mendapatkan data keluarga yang akurat perlu sumber informasi dari
anggota keluarga yang paling mengetahui keadaan keluarga dan biasanya adalah ibu.
Sedangkan informasi tentang potensi keluarga dapat diperoleh dari pengambilan
keputusan dalam keluarga, biasanya adalah kepala keluarga, atau kadang-kadang
orangtua.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui cara :
a. Wawancara
Yang berkaitan dengan hal-hal yang perlu diketahui, baik aspek fisik,
mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan, dan sebagainya.
b. Observasi
Pengamatan terhadap hal-hal yang tidak perlu ditanyakan, karena sudah
dianggap cukup melalui pengamatan saja, diantaranya yang berkaitan dengan
lingkungan fisik, misalnya ventilasi, penerangan, keberhasilan dan sebagainya.
c. Studi Dokumentasi
Studi berkaitan dengan perkembangan kasus anak dan dewasa,
diantaranya melalui kartu menuju sehat, kartu keluarga dan catatan-catatan
kesehatan lain.
d. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
dan keperawatan, berkaitan dengan keadaan fisik misalnya kehamilan dan
tanda-tanda penyakit. Data-data yang dikumpulkan meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1) Data Umum
a) Kepala keluarga dan komposisi keluarga
b) Tipe keluarga
c) Suku bangsa dan agama
d) Status sosial ekonomi keluarga
e) Aktivitas rekreasi keluarga
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
a) Tahap perkembangan keluarga
b) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c) Riwayat kesehatan keluarga inti
3) Data Lingkungan
a) Karakteristik rumah
b) Karakteristik tetangga dan komunitasnya
c) Mobilitas geografis keluarga
d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e) Sistem pendukung keluarga
4) Struktur keluarga
a) Struktur peran
b) Nilai dan norma keluarga
c) Pola komunikasi keluarga
d) Struktur kekuatan keluarga
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi ekonomi.
b) Fungsi mendapatkan status sosial.
c) Fungsi pendidikan.
d) Fungsi sosialisasi.
e) Fungsi keperawatan.
Tujuan dari fungsi keperawatan :
Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masa
kesehatan.
Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil
keputusan mengenal tindakan kesehatan yang tepat.
Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.
Mengetahui kemampuan keluarga memelihara/
memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Mengetahui kemampuan keluarga menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan dimasyarakat
f) Fungsi religious.
g) Fungsi rekreasi.
h) Fungsi reproduksi.
i) Fungsi afeksi.
6) Stress dan koping keluarga
a) Stresor jangka pendek dan jangka panjang
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
c) Strategi koping yang digunakan
d) Disfungsi strategi adaptasi
7) Pemeriksaan keluarga
Pemeriksaan kesehatan pada individu anggota keluarga meliputi
pemeriksaan kebutuhan dasar individu, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang perlu.
8) Harapan keluarga
Perlu dikaji harapan keluarga terhadap perawat (petugas
kesehatan) untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang
terjadi.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pengertian
4 Menonjolnya masalah
Skala:
Masalah berat harus segera di tangani 2 1
Ada masalah tapi tidak perlu di tangani 1
Maslah tidak di rasakan 0
Skoring :
𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡
Angka Tertinggi
Perencanaan
Diagnosa
No
Keperawatan
Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1 2 3 4
1. Nyeri Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda
berhubungan asuhan vital.
dengan keperawatan
Ketidakmampua selama …×24 jam, 2. Berikan tindakan
n keluarga nyeri atau sakit nonfarmakologi untuk
merawat kepala hilang atau menghilangkan sakit
anggota berkurang. Dengan kepala,misalnya
keluarga yang kriteria hasil: kompres dingin pada
sakit. dahi,pijat punggung dll
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan 3. Hilangkan/minimalkan
selama …×24 jam, aktivitas vasokontriksi
nyeri atau sakit yang dapat
kepala hilang atau meningkatkan sakit
berkurang. Dengan kepala
kriteria hasil:
1. Mampu 4. Bantu pasien dalam
mengontrol nyeri ambulasi sesuai
(tahu penyebab kebutuhan
nyeri, mampu
menggunakan
tekhnik 5. Bantu dalam pemenuhan
farmakologi untuk nutrisi klayan
mengurangi nyeri,
mencari bantuan) 6. Mempertahankan tirah
baring selama pase akut
2. Melaporkan
bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri.
3. Mampu
mengenali nyeri
(skala, intensitas,
frekuensi dan
tanda nyeri)
4. Menyatakan
rasa nyaman
setelah nyeri
berkurang.
3. Melaporkan
aktivitas harian.
7. Menjelaskan tentang
bahaya makanan yang
dapat meningkatkan
tekanan darah
8. Berikan pendidikan
kesehatan tentang cara
mencegah hipertensi
9. Menganjurkan keluarga
agar klien rutin
melakukan olahraga.
1 2 3 4
5. Libatkan pasien
dalam perencanaan
perawatan dan beri
dorongan partisipasi
maksimum dalam rencana
pengobatan, Dorong
pasien untuk mengevaluasi
prioritas atau tujuan hidup
6. Kaji tingkat
kecemasan klien baik
secara verbal maupun
8. Berikan support
mental pada klien,
Anjurkan pada keluarga
untuk memberikan
dukungan pada klien
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan keluarga adalah suatu proses aktualisasi rencana
intervensi yang memanfaatkan berbagai sumber di dalam keluarga dan
memandirikan keluarga dalam bidang kesehatan (Sudiharto, 2007 ).
Kegiatan pada tahap impelementasi diantaranya :
a. Penyuluhan pada keluarga dengan pneumonia
b. Mendidik keluarga dalam hal perawatan dasar
c. Melaksanakan tujuan pada kasus pneumonia
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan atau dokumentasi proses keperawatan.
Kegagalan dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan kesehatan
dalam memecahkan masalah kesehatatn keluarga disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya :
a. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
b. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
c. Tidak mau menghadapi situasi
d. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat
e. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan (Nasrul Effendy, 1998).
5. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara (Sudiharto,
2007) :
a. Hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk
melihat keberhasilan
b. Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil perlu dilakukan sebagian, perlu disusun
rencana keperawatan yang baru
c. Perlu diperhatikan juga bahwa evaluasi perlu dilakukan beberapa kali dengan
melibatkan keluarga sehingga perlu pula direncanakan waktu yang sesuai
dengan kesediaan keluarga.
d. Evaluasi disusun dengan menggunajan SOAP yang operasional dengan
pengertian :
S Ungkapan perasaan atau keluhan yang dirasakan secara
subjektif oleh keluarga setelah diberikan implementasi
keperawatan.
O Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat
menggunakan pengamatan atau penglihatan yang objektif
setelah implementasi keperawatan.
A Merupakan analisa perawatan setelah mengetahui respon
subyektif dan obyektif keluarga yang dbandingkan dengan
kriteria dan standar yang telah di tentukan mengacu kepada
tujuan rencana keperawatan keluarga.
P Perencanaan selanjutnya setelah dilakukan/dilaksanakan
oleh perawat.
DAFTAR PUSTAKA
NAMA KELOMPOK: