Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KUNJUNGAN

INDUSTRI SABLON RAKEL KOTAK KEDIRI

Lukman Ali Widyantara


1621B0023

Program Studi Ilmu Kesehaatan Masyarakat


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada
Kediri
2019
A. Latar Belakang
Ilmu yang mempelajari tentang efek negative atau efek racun dari bahan kimia dan
material lain hasil kegiatan manusia terhadap organisme termasuk bagaimana bahan
tersebut masuk kedalam organisme (Rand, GM and Petrocelli, S.R. 1985. Fundamentals of
Aquatic Toxicity : Methods and Aplication, Hemosphere Public Corporation)
Ilmu yang mempelajari racun, baik adari asal, efek, deteksi dan metode
pengolahannya. (Dictionary of Stientific and Technical Terms, McGraw Hill, 1984)
Berbahai jenis limbah yang tidak memenuhi standar baku mutu yang dibuang ke
lingkungan merupakan sumber pencemaran dan kerusakan lingkungan yang utama.
Lingkungan yang tercemar dan rusak, akan maningkatkan biaya eksternalita yang harus
ditanggung oelh masyarakat. Kondisi demikian, rawan sekali terhadap resiko tibulnnya
konflik social, yang akhirnya akan mengancam diri industry tersebut.
Salah satu sektor industri penghasil limbah industry percetakan. Meski limbah yang
dihasilkan tidak besar, namun karena sifat limbahnya yang berbahaya dan beracun maka
dampak yang dihasilkan harus diwaspadai. Dalam proses produksinya industry percetakan
banyak menggunakan bahan baku dan bahan penolong yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun.
B. Tujuan
Dalam kunjungan ini adapun tujuan yang dicapai yaitu untuk mengetahui bahan
kimia apa saja yang dapat mencemari lingkungan pada industri sablon RAKEL KOTAK
dan juga dampak pada lingkungan maupun pekerja.
C. Pembahasan
Kunjungan industry sablon Rakel Kotak pada senin, 1 juli 2019 yang bertempat
di Gang pondok Al-Islah Masjid Al-Islah, RT.12 / RW. 02, Dsn. Dlopo, Ds. Karangrejo
Kec. Ngasem, pekerja pada pada industry sablon rakel kotak ini sebanyak 9 orang dengan
4 orang sebagai tukang sablon dan bersih bersih , 4 orang sebagai tukang jahit, 4 orang
sebagai tukang potong kain, dan 1 orag sebagai desainer.
Industry sablon Rakel Kotak ini memiliki 2 jenis bahan pensablonan yaitu bahan
dari plastisol dan rubber, diaman plastisol ini memiliki karakteristik cairan yang
menggunakan minyak sehingga bahan yang didhasilkan tidak cepat kaku dan bias dipakai
lagi hingga habis. Seddangkan bahan sablon yang dari rubber adalah bahan sablon yang
campurannya menggunakan air, karakteristik jenis bahan pensablonan ini jika dipakai akan
cepat kering.
Tentunya untuk menghasilkan kualitas yang bagus, bahan sablon ii
mengguanakan cairan husu untuk menjadiannya lebih berkualitas diantaranya
menggunakan reducer. Reducer ini digunakan untuk campuran warna yang telah jadi agar
warana yang dihasilkan dapat sesuai dengan kenginan pemesan.
Dalam pembuatannya, screen yang digunakan harus bersih. Pada saat
pebersihannya industry sablon ini menggunkan bahan pembersihis seperti M3 untuk
melunakkan cat yang sudah kaku, kaporit ( Ca(ClO02) kalsium hipoklorit untuk
membersihkan sisa cat yang ,,asih menempel, dan pemutih yang fungsinya sama dengan
kaporit yang digunakan.
Limbahn yang dihasilkan dalam pencuciannya yaitu berupa limbah cair yang
ditampung ada tangka resapan, sehingga tidak dibuang pada aliran sungai yang akan
berdampak pada ekosistem dam mikrobiologi pada air sungai.
1. Alat Dan Cara Kerja
1. Peralatan dalam penyablonan
a. Screen (kain gasa terbuat dari polyster/nylon), ada banyak jenis screen, untuk
menyablon kaos/kain maka cocok menggunakan screen berpori-pori kasar dengan
type T48,T54,T61,T77,T90 (nilai screen semakin besar maka kerapatannya
semakin tinggi, biasanya pakai T54)
b. Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintesis) harganya sekitar 1000-1500/cm, dapat
dibeli di toko sablon
c. Obat afdruk (cairan kental/emulsion) untuk pemula biasanya menggunakan obat
afdruk jenis ulano (meskipun mahal) karena mudah untuk digunakan dan sebelum
menggunakan campur dengan sentitizer yang telah disediakan.
d. Mika/kuas cat/coater (alat pemoles obat afdruk)
e. Bantalan Hitam (buat sendiri, untuk mengepress film pada screen)
f. Kaca dengan tebal 0.2-0.5mm
g. Semprotan Air (pengembang gambar hasil afdruk)
h. Tinta/cat (khusus sablon) untuk kaos biasanya menggukanan pasta warna (rubber
dan pastisol), bewarna dasar putih kentar dan dapat dicampur pigment untuk
membuat cat dengan warna yang diinginkan.
2. Proses pengafdrukan
Proses pengafdrukan biasanya dilakukan sebelum melakukan pencetakan,
tujuannya adalah menciptakan bentuk yang sesuai dengan yang kita inginkan diatas
kain saring(screen). Untuk menghasilkan cetak sablon yang baik maka diperlukan
keahlian dalam proses afdruk. Prosesnya yaitu :
a. Bersihkan screen yang ingin kita gunakan, meskipun baru screen berpotensi
terkena debu yang dapat mempengaruhi hasil afdrukan. Bersihkan dengan sabun
colek/krim dan kain perca lalu keringkan dengan matahari dengan posisi screen
berdiri, jangan dengan kipas karena bisa kena debu lagi.
b. Oleskan obat afdruk / stencil / photo emulsion screen secukupnya ke dibagian
belakang dan depan screen. Ratakan obat tersebut menggunakan rakel / penggaris
/ coater / kuas cat, jangan terlalu tebal/tipis. Dapat dikeringkan dengan hair dryer
atau bisa juga diangin-anginkan saja namun usahakan berada di tempat yang tidak
terlalu terekspos oleh cahaya.
c. Setelah kering, siapkan film sablon yang telah di buat dan rekatkan pada screen
tersebut di posisi yang di inginkan (biasanya di posisi center/tengah)
d. Ada dua pilihan dalam melakukan penyinaran / exposing, yaitu ; menggunakan
cahaya matahari ( bagus tetapi tidak stabil, karena tergantung dari cahaya matahari
), atau dengan cahaya buatan ( bisa lampu neon / lampu UV ). Tahapan ini
memerlukan timing yang tepat, karena obat afdruk bersifat peka cahaya, sehingga
ia akan bereaksi sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya ( perhatian :
tidak semua obat afdruk yang tersedia di pasaran memerlukan waktu penyinaran
yang sama, sebaiknya anda tanyakan kepada toko penjual obat tersebut mengenai
waktu penyinaran yang tepat untuk obat yang anda beli ). Urutan untuk penyinaran
dengan matahari : kaca,film,screen,bantal kain hitam (tekan bantalan hitam agar
tidak ada cahaya masuk lewat sela-sela yang mengakibatkan proses afdruk gagal),
dengan Lampu neon 2x40watt, urutannya sama tetapi tidak menggunakan kaca
karena sudah menggukanan meja afdruk.
e. Setelah proses penyinaran, maka image / bentuk yang anda inginkan akan terlihat
( agak samar – samar ) di atas screen yang telah diberi obat afdruk tersebut.
f. Segera siram dengan air bertekanan tinggi atau benamkan dalam air untuk
merontokkan obat tersebut.
g. Idealnya setelah anda menyiram atau membenamkan screen tersebut dalam air,
maka obat afdruk yang telah terekspos cahaya tersebut akan merontokkan diri,
sehingga membentuk image / bentuk yang anda inginkan, namun terkadang
karena waktu penyinaran yang kurang tepat, maka bisa saja ada obat yang masih
tertinggal, bila anda menyiram dengan air bertekanan tinggi, biasanya obat ini
akan rontok sendiri pada akhirnya, namun bila masih tetap membandel, mau tidak
mau anda perlu mengulang proses ini dari awal.
h. Setelah image / bentuk yang anda inginkan bersih sempurna dari gangguan obat
yang masih tersisa di screen, anda dapat mengeringkan screen tersebut, atau
mengoleskan obat penguat screen 3.
3. Tahap penyablonan
a. Pinggiran gambar yang akan disablon diplester agar cat tidak mengalir kemana-
mana.
b. Letakkan pasta/rubber yang sudah dicampur pigment/warna yang diinginkan.
c. Sebelumnya gunakan alat papan triplex pada bagian dalam kaos agar cat tidak
tembus kebelakang.
d. Gunakan rakel untuk menyapu cat. Lalu keringkan kaos.
e. Jika sudah selesai, sebaiknya screen langsung dicuci dengan sabun krim tentu
dengan kain perca sebagai sikatnya. Walaupun menggukanan tinta berbasis air,
apabila screen tidak langsung dibersihkan akan sesulit membersihkan tinta
berbasis minyak.
A. Resiko penyakit yang dapat muncul
Bahan hazard dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap orang-orang di
tempat kerja. Gangguan tersebut dapat terjadi secara langsung dalam proses kerja,
yang dihasilkan oleh aktivitas kerja atau yang terjadi secara alami.
Cat jenis tertentu diduga mengandung beberapa zat yang bersifat karsinogenik.
Sebagian besar pajanan cat melalui inhalasi walaupun dapat juga melalui kontak kulit
atau oral. Beberapa bahan dalam cat yang dapat menyebabkan kanker paru antara lain
timah, kromium, molybdenum, asbestos, arsenik, titanium dan mineral oil (polycyclic
aromatic hydrocarbon).
Arsen dan pewarna cat yang mengandung metal seperti titanium oksida, kromium
dan besi saat ini jarang digunakan karena sejak tahun 1960 digunakan cat dengan
berbahan dasar air yang hanya sedikit mengandung pelarut dan kurang berbahaya.
Isosianat sering diidentifikasi sebagai penyebab asma kerja pada pekerja cat
semprot yang dikenal sebaga isocyanate-induced asthma. Prevalensi isocyanate-
induced asthma diperkirakan berkisar antara 5-15% dan sering dijumpai di negara
berkembang. Isosianat merupakan bahan utama cat semprot, selain itu dapat juga
dijumpai pada varnis, lem dan polyurethane.
Isosianat merupakan bahan kimia reaktif yang dapat mengiritasi saluran napas dan
membran mukosa. Dahulu toluene diisocyanate (TDI) sering digunakan dalam
komponen cat semprot kendaraan bermotor; saat ini digantikan oleh 1,6
hexamethylene diisocyanate (OCN(CH2)6NCO (HDI) dan methylene diphenyl
diisocyanate (MDI). HDI merupakan diisosianat alifatik; HDI monomer sangat mudah
menguap, sehingga sebagian besar HDI dalam bentuk prepolimer.
Pajanan isosianat yang tinggi dapat menyebabkan iritasi mata, sensitisasi dan
inflamasi kulit serta edema paru. Pada pekerja yang telah tersensitisasi oleh isosianat,
pajanan dosis kecil (kurang dari 1 ppb = parts per billion) dapat menyebabkan asma
yang dapat tetap diderita bertahun-tahun setelah pajanan dihentikan. Tanda dan gejala
yang sering yaitu batuk dengan atau tanpa produksi sputum, sesak atau rasa berat di
dada, mengi, mengigil, malaise, nyeri otot, dan gejala seperti flu (flu like symptoms)
pada saat bekerja. Demam disertai lekositosis dapat juga dijumpai pada asma kerja
(5%). Pada beberapa pasien dapat dijumpai gejala yang tidak khas seperti batuk kronik
atau bronkitis. Foto dada biasanya normal walaupun dapat juga ditemukan infiltrat
interstisial atau menyebar. Pada pemeriksaan arus paksa ekspirasi serial (APE)
didapatkan nilai APE yang lebih rendah saat berada di lingkungan pekerjaan.
Isosianat merupakan senyawa dengan berat molekul rendah (kurang dari 5000
dalton); mekanismenya sebagai penyebab asma belum jelas; diperkirakan melalui
mekanisme imunologi dan nonimunologi. Mekanisme isocyanate-inducedasthma
melalui non-IgE dependent karena antibodi IgE (imunoglobulin E) yang spesifik
terhadap protein konjugat hanya sedikit dijumpai (10-30%).
Eosinofil jarang dijumpai pada asma kerja; berhubungan dengan beratnya penyakit
dan peningkatan reversibilitas terhadap bronkodilator Hidrokarbon adalah bahan
kimia yang terdapat di dalam cat, lem, pelarut dan bahan bakar (bensin); merupakan
komponen organik yang terdiri atas molekul karbon dan hidrogen; terbagi atas jenis
hidrokarbon aromatik dan alifatik.
Toksisitas hidrokarbon disebabkan karena bahan ini mudah menguap (volatil)
sehingga mempengaruhi organ respirasi (paru); di samping itu dapat juga
mempengaruhi sistem saraf, jantung, ginjal, hati dan gastrointestinal. Hidrokarbon
volatil seperti bensen, toluen dan silen dapat memberikan sensasi euforia dan
halusinasi sehingga sering disalahgunakan (abuse). Sejak dua dekade terakhir terjadi
peningkatan penyalahgunaan cat semprot yang mengandung hidrokarbon pada remaja
dengan sosial ekonomi rendah karena murah dan mudah didapat.
Teknik inhalasi melalui hidung, mulut atau cat disemprotkan ke kantong
kemudian dihirup. Cat semprot yang disukai adalah cat semprot warna metalik karena
mengandung toluene konsentrasi tinggi.
Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk, susunan, ukuran,
dan tata letak peralatan, penempatan alat petunjuk, cara memperlakukan peralatan
seperti macam gerak, arah, dan kekuatan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan sikap tubuh dalam
melakukan pekerjaan, yaitu semua pekerjaan hendaknya dilakukan dalam sikap duduk
atau berdiri secara bergantian. Lalu semua sikap tubuh yang tidak alami harus
dihindarkan. Seandainya hal ini tidak memungkinkan, hendaknya diusahakan agar
beban statis diperkecil. Tempat duduk harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak
membebani melainkan dapat memberikan relaksasi pada otot yang sedang tidak
dipakai untuk bekerja dan tidak menimbulkan penekanan pada bagian tubuh (paha).
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya gangguan sirkulasi darah dan
sensibilitas pada paha, mencegah keluhan kesemutan yang dapat mengganggu
aktivitas.
Pada posisi duduk, berat badan seseorang secara parsial ditopang oleh tempat
duduk tetapi konsumsi energi dan ketegangan saat posisi duduk lebih tinggi bila
dibandingkan dengan posisi berbaring karena tangan bisa bergerak bebas tapi ruang
gerak sangat terbatas oleh luas tempat duduk.
Beberapa penyebab kelelahan pada industri adalah intensitas dan lamanya kerja
fisik atau mental, lingkungan (iklim, pencahayaan, dan kebisingan), irama circardian,
masalah psikis (seperti tanggung jawab, pikiran dan konflik), penyakit yang dialami
dan nutrisi. Gejala kelelahan yang penting perasaan letih, mengantuk, pusing, dan tidak
enak dalam bekerja. Gejala kelelahan lainnya adalah semakin lamban dalam berpikir,
menurunnya kewaspadaan, persepsi yang lemah dan lambat, tidak semangat bekerja,
penurunan kinerja tubuh dan mental. Apabila kelelahan tidak disembuhkan, suatu saat
akan menjadi kelelahan kronis yang menyebabkan meningkatnya ketidakstabilan
psikis, depresi, tidak semangat dalam bekerja, dan meningkatnya kecenderungan sakit.
D. Dokumentasi
A. Bahan sablon Plastisol dan Rubber

B. Reducer

C. Pembuatan
D. Pencucian screen dan bahannya
E. Kesimpulan

Industry sablon rakel kotak dengan tenaga kerja sejumlah 9 orang 4 tukang sablon dan
bersih bersih, 4 tukang jahit dan potong kain, 1 desainer. Dalam pembuatannya industry sablon
menggunakan bahan kimia yaitu Plasitsol dan rubber sebagai baha utama pembuatan sablon
dan alat sinar uv sbagai pengering kertas, dalam pencuciannya mengunakan cairan m3 dan
kaporit ( Ca(ClO)2) kalsium hipo klorit.

Bahan kimi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan terutama pada air jika
tidak mengalami proses tertentu untuk mengurangi dampak pencemaran ligkungan, sedangkan
pada manusi bau dari cat dan bahan bahan lainnya yang mengandung senyawa karsinogenik
dapat menyebabkan kangker pada manusia jika terhirup terlalu lama.
F. Daftar Putaka

Azhar, Rofa Y. Proses pembuatan cat dan bahaya yang ditimbulkannya.


http://www.rofayuliaazhar.com/2012/06/artikel-proses-pembuatan-cat-dan-
bahaya.html , diakses pada 29 September 2014
Iman, Fajar. Cara Penyablonan. http://nyablonbaju.blogspot.com/2012/10/tahap-
penyablonan.html , diakses pada 29 September 2014
Sakinah, Rifah. Penilaian Resiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Industri
Informal (Konveksi). http://k3kesmasauinalauddin.com/2012/04/k3-rifah-
sakinah.html , diakses pada 29 September 2014

Anda mungkin juga menyukai