Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENGGALANGAN KOMITMEN BERSAMA PENURUNAN


STUNTING DI KECAMATAN KRAGILAN TAHUN 2019

A. Pendahuluan
Stunting adalah gambaran kondisi kegagalan tubuh secara patologis dalam
mencapai potensi pertumbuhan linear sesuai usianya (Gibson, 2005). Stunting
mencerminkan kondisi kronis dari terhambatnya pertumbuhan karena kurang gizi
dalam jangka panjang (WHO, 2010). Menurut WHO Child Growth Standart stunting
didasarkan pada indeks Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut umur (PB/U)
atau (TB/U) dengan batas (z-score) kurang dari -2 Standar Deviasi (SD).
Gangguan pertumbuhan linear atau stunting ini banyak terjadi pada kelompok
usia 1-2 tahun (1000 HPK) (Gibson, 2005). Hal tersebut dikarenakan balita
merupakan kelompok rawan gizi yang dalam periode ini mengalami pertumbuhan
dan perkembangan sangat pesat sehingga harus diimbangi dengan asupan zat gizi
sesuai dengan kebutuhannya. (Kartasapoetra dkk, 2010).
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting terbagi menjadi dua
yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung yang menyebabkan
malnutrisi baik itu stunting adalah intake zat gizi dan penyakit infeksi, serta faktor
tidak langsung dapat disebabkan karena ketersediaan pangan di rumah tangga,
pola asuh, fasilitas kesehatan, sanitasi lingkungan. Keadaan ekomomi, sosial politik
pula menjadi dasar permasalahan malnutrisi yang tidak kunjung usai (UNICEF,
1990).

B. Latar Belakang
Masyarakat milenial pada saat ini masih banyak menghadapi masalah gizi.
Salah satu masalah gizi yang dihadapi adalah stunting. Tingginya angka prevalensi
stunting Kabupaten Serang berdasarkan Riskesdas tahun 2018 yakni sebesar
28,8% dan berdasarkan Surveilans Gizi e-PPGBM tahun 2019 sebesar 19,9% hal
ini termasuk kategori masalah kesehatan masyarakat.
Oleh karenanya upaya perbaikan harus meliputi upaya untuk mencegah dan
mengurangi gangguan secara lansung (intervensi gizi spesifik) dan upaya untuk
mencegah serta mengurangi gangguan secara tidak langsung (intervensi gizi
sensitif). Intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan di sektor kesehatan, namun
hanya berkontribusi 30%, sedangkan 70%-nya merupakan kontribusi intervensi gizi
sensitif yang melibatkan berbagai sektor seperti ketahanan pangan, ketersediaan air
bersih dan sanitasi, penanggulangan kemiskinan, pendidikan, sosial dan
sebagainya. Upaya intervensi gizi spesifik untuk balita pendek difokuskan pada
kelompok 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu Ibu Hamil, Ibu Menyusui dan
Anak 0-23 bulan, karena penanggulangan balita pendek yang paling efektif
dilakukan pada 1.000 HPK.
Untuk mengatasi permasalahan kronis ini diperlukan kerja sama lintas sektor
yang aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai tindak lanjut
puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan
tingkat pertama menjadi penggerak utama di masyarakat dalam penanggulangan
masalah gizi yaitu dengan melakukan kegiatan sosialisasi dan penggalangan
komitmen semua lintas sektor yang terkait dalam penurun stunting di tingkat
Kecamatan Kragilan.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mensosialisasikan masalah stunting di tingkat Kecamatan Kragilan dan
mendorong kerjasama lintas sektor dalam penanggulangan masalah stunting.
2. Tujuan Khusus
Terlaksananya pencegahan dan pengentasan masalah stunting di wilayah kerja
UPT Puskesmas Kecamatan Kragilan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Perencanaan kegiatan  Melakukan koordinasi dengan
Kepala Puskesmas dan Pimpinan
Puskesmas
 Melakukan Koordinasi dan
intergrasi dengn program yang
lain
 Menentukan peserta yang hadir
 Melakukan koordinasi dengan
Camat Kragilan
 Membuat Undangan Sosialisasi
dan Penggalangan Komitmen
Stunting
 Mendistribusikan kepada pihak
terkait
Pelaksanaan kegiatan  Registrasi Peserta
 Sambutan Kepala Puskesmas
 Sambutan Camat Kragilan
 Melakukan sosialisasi tentang
masalah stunting di Kabupaten
Serang
 Tanya jawab dan Diskusi
 Penandatanganan semua pihak
dalam penggalangan komitmen
Membuat laporan kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan Sosialisasi dan Penggalangan Komitmen dalam Penurunan Stunting
Tingkat Kecamatan Kragilan dilaksanakan dengan cara pemaparan materi, tanya
jawab dan diskusi serta penandatanganan penggalangan komitmen.

F. Sasaran
Lintas sektoral (Camat, Danramil, Kapolsek, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,
KUA, MUI, Ketua PKK, UPT Pertanian, Kepala Desa, Ketua Kader Posyandu).

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Sosialisasi dan Penggalangan Komitmen Stunting Tingkat Kecamatan
Kragilan dilaksanakan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 4 September 2019
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Aula Kecamatan Kragilan
Acara : Pertemuan Sosialisasi dan Penggalangan Komitmen Pencegahan
Stunting Tingkat Kecamatan Kragilan

H. Rencana Pembiayaan Program


Kegiatan Sosialisasi Stunting didanai dari anggaran Dana Alokasi Khusus/Dana
Intensif Daerah/bantuan Gubernur Bidang Kesehatan dengan rincian :

Uraian Jumlah
Makan dan Minum Nasi kotak: 60 Kotak @Rp Rp 1.800.000
30.000
Snack: 60 kotak @Rp Rp 600.000
10.000
Uang Saku Non PNS 50 Orang @Rp 50.000 Rp 2.500.000
Cetak Spanduk 2 buah @Rp 150.000 Rp 300.000
ATK Rp 200.000
Total Rp 5.400.000

I. Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan


Pelaporan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan.

J. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilakukan kira-kira 2 hari setelah kegiatan.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Penanggung Jawab Kegiatan
Kragilan

dr. Elysabet br. Sihotang dr. Elysabet br. Sihotang


NIP.19711221 200212 2 003 NIP. 19711221 200212 2 003

Anda mungkin juga menyukai