Persiapan
Sebelum di ubah
Sesudah di ubah
5. Setelah selesai reboot ubah IP Address PC Asli / PC Client seperti pada gambar dibawah ini :
6. Cek koneksi dari PC Client ke Proxmox, dengan ping 200.100.50.1XX
Host 200.100.50.1XX
Username root
Password 123456
Port 22
Remote Site /var/lib/vz/dump
9. Setelah berhasil di upload langkah selanjutnya adalah membuka halaman web Proxmox dengan
alamat https://200.100.50.1XX:8006
10. Setelah halaman web Proxmox terbuka, langkah selanjutnya merestore file yang kita upload
tadi, dengan cara klik pve => Klik local(pve) => Klik Content ==> klik vzdump-qemu-101-
2019_10_10-05_08_27.vma.lzo => Klik Restore
Muncul tampilah seperti dibawah ini klik Restore
11. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini, tunggu sampai 100% dan setelah muncul
tulisan TASK OK tutup/close tampilan tersebut.
Setelah selesai di close, disebelah kiri halaman web muncul VM Debian yang berhasil di
restore.
12. Sesuai Topologi, Proxmox mempunyai dua interface yaitu vmbr0 yang terkoneksi ke jaringan
external (luar) dan vmbr1 yang terkoneksi ke jaringan internal (dalam). Yang belum ada
pada topologi di atas adalah interfaces vmbr1, jadi sekarang kita akan menambahkan vmbr1
caranya dapat dilihat di raid dan proxmox – candra.pdf yang dapat di unduh dari alamat
192.168.70.20 mulai dari halaman 20. (IP Address vmbr1 : 192.168.1XX.1/24
13. Menambahkan VM satu lagi, dengan clone dari 100 (VM 100) caranya adalah deng meng-klik
kanan 100 (VM 100) kemudian klik clone.
Proses clone akan memakan waktu beberapa saat, tunggu sampai tanda gembok di 100 (VM
100) hilang.
Setelah di clone, kita sekarang mempunyai dua VM, VM dengan No ID 100 nantinya
digunakan untuk server1, sedangkan 101 untuk server2
14. Ubah Network Device VM 100 dan 101 menjadi vmbr1, caranya dapat dilihat di raid dan
proxmox – candra.pdf yang dapat di unduh dari alamat 192.168.70.20 mulai dari halaman 20.
15. Setelah mengubah Network Device menjadi vmbr1, jalankan kedua VM tersebut, kemudian
konfigurasi IP Addrress untuk server1 192.168.1XX.10/24 sedangakan untuk server2
192.168.1XX.20/24.
Setelah IP Dikonfigurasi cek koneksi dengan ping dari server1 ke server2 dan dari Proxmox
ke Server1 dan Server2
PORT FORWARDING
Pada bagian ini kita akan mencoba untuk mengakses service-service yang ada di server1
dan server2 tidak menggunakan IP Address server1 dan server2 tetapi dari dari IP
Address external yaitu vmbr0 Proxmox 200.100.50.1XX, hal ini diperlukan jika data
center kita hanya mempunyai satu IP Publik, padahal kita mempunyai lebih dari satu
server.
1. Langkah pertama membuat konfigurasi suapaya server1 dan server2 supaya bisa
mengkases PC Client (200.100.50.2XX) jangan lupa matikan firewal di PC Client
• Mengkonfigurasi alamat gateway ke 192.168.1XX.1 di Server1 dan Server2
• Membuat supaya proxmox dapat melewatkan/memforward IP
• Membuat perintah NAT di Proxmox
• Cek koneksi dari server1 dan server2 dengan cara ping ke PC Client
(200.100.50.1XX)
( Untuk konfigurasi diatas lihat tutorial-nat-dhcp.pdf di Alamat 200.100.50.252)
3. Selanjutnya kita akan mencoba kalau mengkases server1 dan server2 menggunakan web
browser dengan alamat 200.100.50.1XX yang muncul adalah bukan halaman webnya Proxmox
tapi halaman web server1 dan server2
Mengakses server1
Kalau dari web browser di ketik http://200.100.50.153, akan dibelokan ke IP Address Server1
(192.168.1XX.10), maka halaman web yang harus muncul halaman web server1
Mengkases Server2
Untuk mengakses server2 dari web browser di PC Client ketikkan http://200.100.50.153:8090,
nantinya harus muncul halaman web server2
Perintah di Proxmox supaya bisa mengakses halaman web server1 dan server2
6. Konfigurasikan DNS di Proxmox dengan nama domain smkn1gmb.net, dan host ns,www
(konfigurasi lihat Jobsheet ASJ DNS web.pdf di alamat 200.100.50.252
LAPORAN
(Laporan berupa screnshot)
1. Hasil Cek koneksi dari server1 dan server2 ke PC Client
2. Hasil mengubah tampilan halaman web server1 dan server2
3. hasil Mengkases halaman web server1 dari dari PC Client (http://200.100.50.153)
4. hasil Mengkases halaman web server2 dari dari PC Client (http://200.100.50.153:8090)
5. Hasil konfigurasi Proxmox untuk SSH dari PC Client dengan mengakses IP 200.100.50.1XX
diarahkan ke Server1 ( Cek menggunakan Putty)
6. Konfigurasikan Proxmox untuk SSH yang menggunakan port 2400 dari PC Client dengan
mengakses IP 200.100.50.1XX diarahkan ke Server2 ( Cek menggunakan Putty)
7. Hasil tampilan www.smkn1gmb.net harus dapat membuka halaman web server1
8. Hasil tampilan www.smkn1gmb.net:8090 harus dapat membuka halaman web server2
9. Jelaskan maksud dari perintah berikut ini :
iptabels -t nat -A PREROUTING -p tcp -d 200.100.50.153 - -dport 80 -j DNAT - -to-
destination 192.168.1XX.10
iptabels -t nat -A PREROUTING -p tcp -d 200.100.50.153 - -dport 8090 -j DNAT - -to
192.168.1XX.20:80
REVERSE PROXY
Reverse Proxy Apache berfungsi sebagai gerbang untuk server web lain. Apache yang difungsikan
sebagai reverse proxy akan melayani permintaan dari klien atas nama server web lainnya. Permintaan
dari klien tersebut akan diterima oleh reverse proxy untuk kemudian diteruskan ke server web yang
sesuai. Biasanya reverse proxy dikonfigurasikan untuk melayani permintaan seluruh trafik, sedangkan
web server lainnya berada di belakang reverse proxy atau firewall.
Skenario yang akan kita coba adalah pada waktu klien mengkases web dengan domain
server1.smkn1gmb.net yang berada di Proxmox yang tampil bukan halaman web punya Proxmox
tetapi halaman web server1 yang berada di belakang routertuk/Proxmox. Begitu pula jika klien
mengakses server2.smkn1gmb.net yang muncul adalah halaman web server2, bukan halaman web
Proxmox. Untuk jelasnya bisa kita lihat contoh dibawah ini.
1. Membuat konfigurasi DNS, dengan domain smkn1gmb.net, nama hostnya ns, www, server1,
server2
2. Mengaktifkan modul mod_proxy dan mod_proxy_http, supaya revers proxy dapat
digunakan. Perintahnnya adalah sebagai berikut :
a2enmod proxy
a2enmod proxy_http
3. Ubah script index.html pada server1 dan server2 supaya tampilanya menjadi seperti gambar
dibawah ini
Pada bagian bawah sebelum baris </VirtualHost> tabahkan baris sebagai berikut :
cp server1.conf server2.conf
8. Kemudian edit dengan cara seperti langkah 6 diatas, dengan isi yang disesuaikan dengan
konfigurasi supaya bisa dirahkan ke server2.
9. Setelah selesai diedit aktifkan file konfigurasi server1.conf dan server2.conf, dengan cperintah
sebagai berikut :
/etc/init.d/apache2 restart
Jika berhasil kalau kita mengakses dari klien, hasilnya sebagai berikut :
server1.smkn1gmb.net server2.smkn1gmb.net