Abstrak
Abstrak
ABSTRAK
Latar Belakang: Stress adalah respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap
setiap tuntutan beban. Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus
sebagai tanda bahwa organ kandungan telah berfungsi matang. Sebagian besar 68%
perempuan di Indonesia berusia 10-59 tahun melaporkan haid teratur dan 13,7%
mengalami masalah siklus menstruasi yang tidak teratur dalam 1 tahun terakhir.
Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara tingkat stress dengan siklus
menstruasi pada mahasiswa tingkat akhir di STIKes Rajawali Bandung.
Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Cross Sectional dengan
menggunakan uji Kruskal-Wallis. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 64
responden yang diambil dengan simple random sampling.
Hasil Penelitian: Sebagian besar responden mengalami stress sedang yaitu
sebanyak 30 responden (46,9%), dan sebagian responden mengalami siklus
menstruasi <21 hari sebanyak 21 responden (32,8%), dan >35 hari sebanyak 15
responden (23,4%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = < 0,001 dengan demikian
nilai p < 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara
stress dengan siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat akhir di STIKes Rajawali
Bandung 2019.
Simpulan: Terdapat hubungan antara stress dengan siklus menstruasi pada
mahasiswa tingkat akhir di STIKes Rajawali Bandung.