II Rancangan Formula
Tetrasiklin HCL 35 mg
Klorbutanol 0,5%
α-tokoferol 0,05%
Basis ad 100%
Master Formula
PENDAHULUAN
umum karena dibuat menjadi steril yaitu bebas dari pencemaran mikroba.
menggunakan dasar salep yang cocok (FI III : 20). Salep mata berbeda
dengan salep dermatologi, salep mata harus steril. Apakah dibuat dari
(SDF: 359).
Salep mata memberikan arti lain dimana obat dapat
tercuci oleh cairan air mata. Salep mata memberikan keuntungan dimana
waktu kontaknya lebih lama dan bioavaibilitasnya dan letal obat lebih
besar meski dengan onset yang lebih lambat dan waktu untuk mencapai
metode berikut :
Jika bahan obat larut dalam air dan membentuk larutan stabil maka
bahan obat dilarutkan dalam jumlah minimum air untuk injeksi, larutan
tidak segera larut dalam air, maka bahan obat dimikronisasi sampai
terhadap hampir semua kuman gram positif dan sejumlah kuman negatif.
(OOP V : 32).
Kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein
dan bahan yang telah disterilkan dengan cara yang sesuai dan dalam
kondisi aseptis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. SDF : 37
digunakan atau dianggap secara relatif sebagai bahan atau hampir steril.
2. Lachman : 619
3. RPS18 th : 1470
lingkungan.
Kesimpulan :
Steril adalah suatu keadaan yang absolut, mutlak, tidak setengah atau
hampir steril dimana bebas dari mikroorganisme baik yang patogen, dan
1. RPS 18 th : 1470
hidup.
2. SDF : 15
Kesimpulan :
material-material.
2. Scoville’s : 403
keadaan steril.
4. Parrot : 274
yang mungkin.
7. Ansel : 410 .
sediaan.
Kesimpulan :
1. Injeksi
2. Cairan infuse
3. Radiasi Farmasetik
4. Steril Padat
Asetat. Jika obat ini bentuk kering dan suspensi dengan penambahan
pembawa parenteral yang cocok disebut obat steril unutk suspensi seperti
7. Larutan irigasi
irigasi dan diguanakn pada pemakaian luar tidak pernah secara parenteral
8. Bahan Diagnosis
9. Ekstrak Allergenio
1. Pemanasan Kering
Scoville’s : 404
bahan ini adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen
glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang
kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf.
spora dalam medium anhidrat tidak dibunuh oleh suhu sampai 121 o C
metode yang tidak cocok untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat
dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang mempunyai sedikit
protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada
umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan
bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121 C selama 12 menit adalah
paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara
PTM : 123
sedikitnya 1 jam pada suhu 160 oC tetapi lebih cepat pada temperatur yang
mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas kering kurang efisien
kelembaban dan faktor lain. Jumlah air dalam sel mikroba diketahui
ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering
mineral pada suhu 1620C. larutan jenuh panas dari natrium atau ammonia
sebagai lubrikan, untuk menjaga alat tetap tajam, dan untuk memlihara cat
penutup.
logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut
botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat
lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping
dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian
yang paling kuat 20 detik. Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi
2. Panas lembab
paling umum memuaskan dan efektif yang ada. Ini adalah metode yang
panas dan kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi
misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak dan serbuk. Uap jenih
1. Suhu
RPS 18 th : 1471
tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk vegetatif dari kebanyakan bakteri yang
tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik mati bervariasi, tetapi tidak
mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit setiap hari
pada suhu kamar atau pada inkubator pada 37 oC. prinsip dari metode ini
adalah pada saat waktu pertama kali pemaparan pada uap membunuh
bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan disimpan pada
inkubator atau pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan
tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentuk spora yang telah tumbuh ini
akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini
masa istirahat.
C. Pemanasan dengan bakterisida (Scoville’s : 413)
Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak
stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. Larutan yang
0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal
lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal
banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat
bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan
oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 2537 .
sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu
isotop radioaktif seperti kobalt-60 (sinar gamma) atau yang dihasilkan oleh
memberikan output laju doisis yang lebih seragam. Aksi latal radiasi
tinggi seperti hidrogen dan ion hidroksil. Semua ini pada akhirnya,
dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat untuk suntik plastik, jarum,
alat beda, tube palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasi
photon, termasuk ultra dari bahan radioaktif seperti kobalt 60 atau sesium
jumlah tertentu dari energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma.
Perpindahan elektron ini kemudian bentindak sebagai partikel beta dalam
sinar ultraviolet.
dan menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi,
gas ini tidak inert, dan kereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan
amino, hidroksi atau gugus sulfur dari enzim seluler atau protein.
Beberapa lembab dibutuhkan untuk etilen oksida berpenetrasi dan
60% dan dipegang untuk suatu waktu pada permukaan dan kelembaban
keduanya diluent inert yang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan
oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450 mg/L, 271 Psi,
untuk sterilisasi akhir peralatan parenteral tertentu seperti kertas karf dan
hidroksil dengan suatu radikal hidroksi etil metabolit yang tidak diubah
larutan dari virus. Bagaimanapun alat ini tidak mengurangi jumlah dan
adanya virus, secara prinsip oleh adsorbsi pada dinding filter dan
farmasetik atau bahan biologi yang tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda
dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk filtrasi bebas
yang benar. Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini dibutuhkan
dari filter bakteri. Untuk membuat larutan bebas dari bakteri dan steril,
filter dengan berbagai tipe digunakan. Tipe ini termasuk filter yang terbuat
dari silikon murni (diatomaccus atau klesegurh), porcelin, asbes dan gelas
farmasis.
ukuran pori dan kekentalan dari filter sampai optimum. Filter dapat
menjadi sangat efisien dan sangat cepat. Faktor lain dari filter bakteri yaitu
larutan, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan listrik dan filter, pH
dari bahan yang disaring dan absorpsi dari protein dan bahan lain.
Filter seitz
Bagian dari filter ini dibuat dari bahan asbestos yang dijepit
pada dasar wadah besi. Keuntungan utama dari filter seitz adalah lapisan
pengembangan serat dan lapisan filter oleh air. Karena larutan alkohol
larutan yang mengandung alcohol dengan jumlah besar. Filter ini mampu
filtrat, membuat larutan tidak cocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan
Filter Swinny
Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai
adaptor khusus yaitu terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan
Filter Fritted-Glass
sulfat. Berkefeld disusun juga dari tanah silika murni. Masing-masing filter
Filter Candles-Pasteur-Chamberland
Ada pemanasan dengan Bekerfeld tetapi dibuat dari pori porselen tak
Kesimpulan :
1. Metode Fisika
a. Pemanasan kering
kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170 oC selama 1 jam,
- Pemijaran langsung
sebagai lubrikan menjaga ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul.
yang berisi minyak mineral pada suhu 160 oC. Larutan natrium atau
mineral.
b. Pemanasan basah
karet. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121 oC adalah
12 menit. Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat
yang tidak stabil dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat
injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau
- Air mendidih
langsung mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi.
Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas
elektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan β).
2. Metode Kimia
fenol 5%.
b. Sterilisasi gas
atau uap, seperti etilen oksida, formaldehid, propilen oksida, klorin oksida,
3. Metode mekanik
Filtrasi
ini menggunakan filter bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba,
mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari
melakukan metode ini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat
Keuntungan :
yang kering seperti pada zat kimia kering atau larutan bukan air
(Ansel; 414).
Kerugian :
panas, maka diperlukan temperatur yang lebih tinggi dan waktu yang lebih
Keuntungan :
412).
tetapi tidak timbul efek yang tidak dikehendaki akibat uap air (Ansel : 413).
3. Sel bakteri dengan kadar air besar umumnya lebih mudah dibunuh
(Ansel : 413).
(Scoville`s : 408).
Kerugian :
berminyak dan sediaan yang tidak dapat ditembus oleh uap air atau
pensterilan serbuk terbuka yang mungkin rusak oleh uap jenuh
(Ansel :413).
(Ansel : 413).
Sterilisasi Gas
Keuntungan :
1. Beberapa senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan uap dapat
(Parrot : 280).
Kerugian :
dengan cara ini daripada dengan cara lain karena waktu, suhu, kadar gas
4. Iritasi jaringan dapat terjadi jika etilen oksida tidak dihilangkan sama
sekali, sifat karsinogenik dan mutagenik dari etilen oksida dari sisa-sisa
Keuntungan :
Industri :1285).
Industri :1265).
5. Peralatan yang digunakan relatif tidak mahal dan mikroba hidup dan
(Ansel : 416).
Kerugian :
yang lebih lama terutama bila cairan kental dibandingkan dengan bila
(Scoville’s : 419).
kerusakan filter dan partiekel yang kecil pada filter merupakan problem
Keuntungan :
Kerugian :
Kesimpulan :
Keuntungan
terhadap pemanasan tinggi seperti alat gelas, logam, minyak lemak, alat-
Kerugian
Diperlukan temperatur yang lebih tinggi dan waktu yang lebih panjang.
Keuntungan :
menghancurkan sporanya.
Kerugian :
berminyak.
Sterilisasi Gas
Keuntungan :
Kerugian :
dengan udara.
pemaparan.
Keuntungan :
Kerugian :
pori-pori filter.
Keuntungan :
Kerugian :
Penggunaan teknik ini terbatas karena memerlukan peralatan yang sangat
khusus.
II.2 Teori Salep Mata
b. SDF; 357
Kesimpulan :
1. FI III : 20
2. FI IV : 12
3. Scoville’s : 356
Salep mata adalah salep khusus untuk pemakaian pada
4. SDF : 368
tanpa tercuci oleh cairan air mata. Basis untuk salep mata biasanya
petrolatum putih walapun dalam beberapa kasus basis laruit air juga
pada mata. Salep ini dibuat dari bahan steril dibawah kondisi aseptis
pada bagian luar dan tepi kelopak mata, konjungtiva, kornea dan iris.
Kesimpulan :
Salep mata adalah sediaan steril yang mengandung bahan kimia
yang terbagi halus dalam basis, yang digunakan pada mata dimana obat
dapat kontak dengan mata dan jaringan tanpa tercuci oleh air mata dan
lebih lama dan bioavailabilitas obat yang lebih besar dengan onset
2. SDF : 368
antara obat dengan mata, 2–4 kali lebih besar apabila dipakai salep
Kesimpulan :
Keuntungan :
lebih besar.
Kerugian :
Mata manusia adalah subjek yang menarik untuk pemberian topikal obat.
bervolume kecil dan secara kimia dan fisiologis dapat bercampur dengan
jaringan permukaan.
Kelopak Mata
Kelopak mata dilicinkan dan dijaga kandungan airnya oleh sekret kelenjar
langsung lewat didepan bola mata, dengan perluasan kantong menaik dan
serta semua tempat, cul-de-sac. Celah antara kelopak mata disebut celah
palbebra.
Bola mata
Dinding bola mata manusia (bulbus, bula) disusun atas tiga lapisan
konsentris :
(kornea). Ini mencegah pembuluh darah. Diatas 2/3 dari selaput serat
yang tersisa nampak buram (bagian putih dari mata) dan disebut sklera.
pada bagian atas anterior dan biasanya putih kecuali ketika terjadi iritasi
alat optik terdiri dari : kornea, pupil, lensa kristal dan retina, dengan
lapisan cairan yang jernih atau bahan seperti gel yang terjepit antara
struktur yang padat. Pupil, lubang bulat dalam suatu bagian membran
Lensa kristal adalah suatu unsur retraktif dengan kemampuan fungsi yang
dikontrol dan didukung oleh suatu jaringan otot dalam badan siliar. Koroid
Fungsi optikal dari mata harus stabil secara dimensi yang mana
bentuk yang mendekati piramid yang ditempati oleh bola mata, disebut
orbit.
Konjungtiva
mata dan bagian dalam dari kelopak mata. Pada kebanyak tempat terikat
Sistem lakrimal
suatu lapisan air yang disekresi oleh kelenjar lakrimal dan konjungtiva.
Sekresi dari kelenjar lakrimal, air mata, diantara ke beberapa duktus kecil
pada fungsi yang khusus. Kelenjar sebaseus terdapat pada kelopak mata
yang terpapar pada mata dan menyebar di atas lapisan air mata.
dari cairan didepan tepi kelopak mata pada saat keluar bersama-sama.
kecil terhampar pada sudut bagian paling dalam dari kelopak mata. Kulit
(chant : sudut dimata bertemu). Ini akan membantu transport atau gerakan
Lapisan Prekorneal
halus dan sifat transparannya. La[isan prekorneal, bagian dari larutan air
bercampur dengan sediaan mata berair dan lipid, disusun dari lapisan lipid
tipis terluar. Lapisan berair yang tebal ditengah dan suatu lapisan mukoid
tipis bagian dalam. Hal ini diperbaharui pada setiap kedipan dan ketika
Kornea
ke belakang) :
Epitel kornea
Endotel kornea
besarnya cahaya karena susunan tegak lurus dari sel dan serat dan
kelebihan air seperti yang dapat terjadi karena pemakaian kontak lensa.
sterilisasi resmi.
b. Sterilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan
2. SDF : 357
untuk efek lokal. Oleh karena itu tidak perlu bebas pirogen karena
pasien.
Kesimpulan :
- Steril.
yang berbahaya.
penyimpanan.
b. Stabilitas
c. Buffer dan pH
yang ekuivalen dengan cairan air mata yaitu 7,4. dan prkteknya
d. Tonisitas
e. Viskositas
dalam mata
f. Bahan Tambahan
oksidasi epinefrin
meningkatkan kelarutan
1. Cuci tangan
perlahan-lahan
5. Tutup mata dengan lembut dan putar bola mata kesegala arah
terjadi
6. Kelopak mata yang tertutup dapat digosok dengan lembut
dibuka.
apapun.
Jika mempunyai lebih dari satu tube untu salep mata yang
DOM :882
basa bebas yang biasanya lebih larut lemak sehingga ion mudah
ditransfer dalam sel epitel yang kaya akan lemak. Bentuk lemak
lipid dan kaya dalam air. Obat yang berpenetrasi sebagian akan
terdifusi dengan cepat kedalam iris dan badan siliar yaitu tempat
Scoville’s; 357
metode berikut :
Jika bahan obat larut dalam air dan membentuk larutan stabil
sampai mengental
Jika bahan obat tidak segera larut dalam air, maka bahan
Scoville’s; 361
dari tube yang dapat dilipat dan ketika kertas ditarik keluar melalui
jari, salep akan tertahan dan tertinggal didalam tube. Pada saat
dasar salep dengan spatula dan melipatnya lebih dari dua kali dan
1. Presc : 181
menjelaskan dengan sendirinya bahwa sediaan mata harus steril. Air mata
dari mikroorganisme yang tidak dipengaruhi oleh lizosim yakni yang paling
untuk dicatat bahwa ini bukan mikroorganisme yang jarang, namun juga
2. SDF : 359
opurtonis yang tumbuh baik pada banyak kultur media dan menghasilkan
merusak sebagian besar sistem saraf pusat, saraf perifer dan sistem
(MD27th :454).
pengaktivasi biasanya seng oksida, pengisi seperti karbon hitam atau batu
(RPS16th : 1470).
alkali dari kaca atau ion-ion logam yang mempunyai aksi sebagai katalis
untuk reaksi yang lain. Larutan yang mengandung fosfat, sitrat, atau tartrat
alumina. Kemungkinan besar bahwa silika adalah bahan dari wadah kaca.
FT : 651
Tetrasiklin merupakan basa yang sukar larut dalam air, tetapi bentuk
garam Natrium atau garam HCl-nya mudah larut. Dalam keadaan kering,
bentuk basa dan garam HCl tetrasiklin ralatif bersifat relatif stabil. Dalam
potensinya.
FT : 655
mata golongan tetrasiklin untuk mengobati trakoma dan infeksi lain pada
mata oleh kuman gram positif dan gram negatif yang sensitif. Selain itu,
salep mata ini dapat pula digunakan untuk profilaksis oftalmia neonatorum
pada neonatus.
Tube-tube ini khas kecil, yang isinya kurang lebih 3,5 gram salep
lompatan segumpal kecil salep. Hal ini sesuai untuk menempatkan salep
pada garis tepi kelopak mata, suatu tempat yang biasa dalam pemakaian
larutan mata adalah garamnya. Basa bebas dan garam akan berada pada
topikal.
garam pada larutan berair. Karena kapasitas netralisasi dari air mata, pH
d). Indikasi
Mengobati bronkhitis kronik yang parah, brucellosis, chlamydia,
FT IV : 651
bakteri gram negatif. Pertama yang disebut difusi pasif melalui kanal
MD 28th : 259
besra menyebabkan iritasi mukosa. Efek lain seperti mulut kering, glositis,
FT : 653
berat badan.
g). Kontraindikasi
MD 32th : 259
dan asma.
h). Dosis
RPS18th : 1215 1%
FT : 656 1%
MD 28 th : 261 1%
OOP V : 75 1%
II.3.2 Pengawet
merkuri organic.
FI IV : 1086
bersifat bakteriostatik.
b) Pengawet untuk sediaan mata
Scoville’s : 237
dalam penggunaannya :
1. Dia dideaktifasi dalam alkali dan lalu tidak dapat digunakan dengan
kurang dari 3,5% deaktifasi terjadi ketika larutan tanpa buffer dipanaskan
dan Na-Sulfatiazol.
disebutkan sebelumnya.
(Exp : 33)
lemah pada larutan berair dan dipercaya menyebabkan sensasi perih dan
d) Konsentrasi
Exp : 73 0,5 %
II.3.3 Antioksidan
a) Mekanisme antioksidan
Reaksi oksidasi dapat dihambat oleh bahan-bahan yang :
oksidasi,
obat,
4. Memiliki rantai akhir yaitu bahan yang mampu beraksi dengan radikal-
radikal dalam larutan untuk memproduksi produk jenis baru, sebuah rantai
Scoville’s : 341
1. d-α-tokoferol
2. d-α-tokoferol asetat
3. dL-α-tokoferol asetat
E.
c) Konsentrasi
Exp : 18
0,001-0,05
0,001-0,1%
II.3.4 Basis
Presc : 249
salep mata.
Paraffin lembut 80,0
Parrot : 369
mata karena petrolatum stabil dan dapat dihasilkan dengan 2 jam terpapar
dapat digunakan sebagai basis untuk obat-obat yang sensitif terhadap air
untuk salep tipe emulsi yang mengandung bahan aktif permukaan yang
Scoville’s : 357
RPS 18 th : 1310
kuning yang diputihkan dengan asam sulfat yang mungkin masih terasa
RM / BM : C29H50O2 / 92,09
Rumus Bangun :
R1 CH3
R2
CH3
kuning jernih
Kelarutan : Praktis tiak larut dalam air, larut dlam etanol
dengan kloroform P
Penyimpanan : Harus disimpan di bawah gas inert dalam wadah
plastik.
Kesetaraan : 1 mg α-tokoferol = 1,49 UI
Konsentrasi : 0,001 – 0,05 %, 0,001 – 0,1 %
Sterilisasi : Oven pada suhu 150oC, selama 1 jam.
RM / BM : C4H7Cl3O / 177,46
Pemerian : Menguap, sedikit berwarna ataua kristal
etanol (95 %) P
Penyimpanan : Serbuk materiil disimpan pada wadah
dikurangi.
Sterilisasi : Radiasi sinar γ
Konsentrasi : Sampai 0,5 %
Titik lebur : 95 – 97oC
4. Parafin cair ( FI III : 474, Exp : 345)
dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
Kegunaan : Sebagai basis
Kestabilan : Teroksidasi oleh panas dan cahaya dan
tidak berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dan dalam
etanol (95 %) P, larut dalam kloroform P,
lemah
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai basis
Kestabilan : Kebanyakan masalah stabilitas terjadi
incomp
Jarak lebur : 38,56 – 38,60oC
Sterilisasi : Oven pada suhu 150oC selama 1 jam
tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut
P dan eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
METODE KERJA
III.1.1 Alat
III.1.2 Bahan
III.2 Perhitungan
1. Perhitungan bahan
0,05
α-tokoferol = x 3850 mg = 1,925 mg
100
Kloramfenikol 38,5 mg
Kloramfenikol 50 mg
Basis steril 50 mg
100 mg
38,5 mg kloramfenikol
100 mg x 38,5 mg = 77 mg
50 mg
38,5 mg basis steril
Klorobutanol 19,25 mg
Klorobutanol 50 mg
150 mg
19,25 mg klorobutanol
150 mg x 19,25 mg = 57,75 mg
50 mg
38,5 mg basis steril
α-tokoferol 1,925 mg
1 mg -tokoferol = 1,49 UI
= 232,9 mg = 233 mg
III.3 Cara Kerja
masing. Alat gelas dicuci dengan deterjen lalu dibebas alkalikan dengan
cara direndam dalam HCl 0,1 N panas selama 30 menit lalu dibilas
dengan air suling steril, dinginkan lalu disterilkan dengan autoklaf. Alat
didinginkan lalu dibilas dengan air suling steril dan disterilkan dalam
IV.1 Hasil
IV.2 Pembahasan
kelopak mata, dan kelenjar sebaseus. Dibuat dalam bentuk salep mata
juga tidak larut dalam air, serta akan mengalami degradasi dalam media
Viskositas dari salep mata tidak boleh terlalu encer atau terlalu
kental. Bila terlalu encer maka pada saat penggunaan dapat mengotori
mata pemakai karena dapat mengalir keluar dari mata, sedangkan bila
terlalu kental maka pada saat penekanan untuk pemakaian, salepnya sulit
salep yang baik karena basis yang digunakan tidak ditimbang dengan
baik.
Warna dari salep tidak boleh terlalu kuning atau terlalu putih juga
jangan terlalu pucat. Maka hendaknya warna salep mengikuti warna dari
Salep mata harus bebas dari bahan partikulat yaitu bahan atau zat
yang kasar yang bisa merusak permukaan mata. Oleh karena itu, dalam
dengan basis. Sediaan Klorfen ® tidak bebas dari bahan partikulat karena
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
standar.
memenuhi standar.
memenuhi standar.
V.2 Saran
1. Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
13. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Kirana Rahardja, 2002, Obat-Obat Penting,
Edisi V, Gramedia, Jakarta.
14. Torce, Salvatore dan Robert S King, 1974, Sterile Dosage Form, Lea
Febinger, Philadelphia.
Wadah
K
®
Chloram Salep Mata
Netto : 3,5 g
Diproduksi oleh:
PT. DUA Farma
Makassar-Indonesia
®
Chloram Salep Mata
Netto : 3,5 g
Diproduksi oleh:
PT. DUA Farma
Makassar-Indonesia
Brosur
Komposisi : Composition :
Tiap 3,5 gram salep mata mengandung : Each 3,5 gram ophthalmic ointment contains :
Kloramfenikol…………………………1% Chloramphenicol……………………...1%
Basis…………………………………................qs Base………………………………….......................qs
Farmakologi : Pharmacology :
KLORAM Salep mata mengandung Kloramfenikol KLORAM Ophthalmic ointment contains
yang bekerja sebagai antibiotika spektrum luas Chloramphenicol which work as broad spectrum
yang berkhasiat terhadap bakteri Gram positif antibiotic effective for positive Gram even negative
maupun Gram negatif. Bekerja menghambat Gram bacteria. Inhibit bacteria protein synthesis by
sintesis protein bakteri dengan mengikat ribosom bind bacteria ribosom 70s on subunit 50s and
bakteri 70s pada subunit 50s dan mencegah prevent the binding of last amino acid at t-RNA
pengikatan asam amino terakhir pada t-RNA amina amina asil to acceptor place in ribosom.
asil ke tempat akseptor dalam ribosom. Indication :
Indikasi : Acute conjunctivityand blepharitis.
Konjungtivitas akut dan blepharitis. Contra Indication :
Kontra Indikasi : Neonatus, patient with hepar obstruction and
Neonatus, pasien dengan gangguan hati dan pasien hipersensitivity.
yang hipersensitif. Adverse effect :
Efek Samping : Hipersensitivity, optic neuropati.
Hipersensitivitas, neuropati optis . Dosage :
Aturan Pakai : Every 2-3 hours for 3 first days
Tiap 2-3 jam untuk 3 hari pertama Every 3-4 hours for the days after
Tiap 3-4 jam untuk hari selanjutnya Use maximal 2 weeks
Digunakan maksimal 2 minggu Storage :
Penyimpanan : Keep in cool place andSTERIL
protected from the light.
Simpan di tempat yang STERIL
sejuk dan terlindung dari E
cahaya. Reg. Number : DKL ON MEDICAL A1
0601010131
HARUS DENGAN RESEP PRESCRIPTION ONLY
No. Reg DOKTER A1
: DKL 0601010131
Etiket
Tiap 3,5 gram salep mata mengandung : Each 3,5 gram ophthalmic ointment contains:
Kloramfenikol…………………………1% Chloramphenicol………………………1%
Basis…………………………………...............qs Base….……………………………………..………...qs
Indikasi : Konjungtivitas akut dan blepharitis. Indication : Acute Conjunctivity and blepharitis.
Aturan Pakai : Dosage :
Tiap 2-3 jam untuk 3 hari pertama Every 2-3 hours for 3 first days
Tiap 3-4 jam untuk hari selanjutnya Every 3-4 hours for the days after
Digunakan maksimal 2 minggu Use maximal 2 weeks
Simpan di tempat yang sejuk dan terlindung Keep in cool place and protected from the
dari cahaya. light.
Untuk keterangan lebih lengkap lihat brosur. For complete instruction see the pamphlet.
No. Reg : DKL 0601010131 A1
No. Batch : G 06001
Exp. Date : 17 September 2008 Reg. Number : DKL
STERIL
0601010131 A1
Batch Number : G 06001
STERI
HARUS DENGAN RESEP LE
DOKTER
ON MEDICAL PRESCRIPTION
ONLY
Diproduksi oleh:
PT. DUA Farma
Producted by: