Anda di halaman 1dari 4

Jenis ingredient dalam suspensi

• Zat aktif
FORMULASI SUSPENSI • Bahan pembasah
• Bahan pensuspensi
• Bahan pembentuk flok
• Bahan pemanis
• Pengawet
Disampaikan dalam kuliah Teknologi Sediaan Likuid dan • Dapar
Semisolid • Flavor
• Pewarna

2. Bahan Pembasah
1. Zat Aktif
• Tujuan bahan pembasah adalah untuk mengusir udara dari
• Distribusi ukuran partikel 1-50 μm. permukaan partikel dan memisahkan partikel yang
menggumpal.
• Lebih baik jika ukuran partikel seragam.
• Bahan obat bisa bersifat hidrofilik atau hidrofobik. • Bahan pembasah umumnya surfaktan yang bekerja dengan
mengurangi tegangan permukaan dari pembawa aqueous,
• Obat dengan permukaan ionik mudah untuk dibasahi
menyalut permukaan partikel suspensi dan menyebabkan
dan terdispersi dalam pembawa aqueos, misal
pembasahan setiap partikel.
aluminium hidroksida.
• Kebanyakan obat-obat organik membentuk partikel • Jika surfaktan bermuatan maka partikel yang dibasahi juga
dengan permukaan hidrofobik sehingga sulit untuk akan bermuatan, namun jika surfaktannya nonionik maka
didispersikan dalam media aquoeos. partikelnya akan hidrofilik tapi tidak bermuatan.

1
3. Bahan pensuspensi (suspending agent)
Contoh bahan pembasah :

Bahan pembasah Muatan ionik • Bahan yang ditambahkan dalam suspensi untuk
meningkatkan viskositas dan menghambat terjadinya
Sodium lauril sulfat Anionik sedimentasi.
Sodium docisat Anionik • Umumnya bermuatan negatif atau netral dan
konsentrasi efektifnya antara 1-5 %.
Polysorbate 80 Nonionik • Pensuspensi yang lain adalah turunan selulosa,
batuan, polimer sintetik dan getah tumbuhan.

Contoh bahan pensuspensi : 4. Bahan pembentuk flok


Bahan Pensuspensi Muatan Ionik Konsentrasi (%)
• Bahan pembentuk flok dapat mensuspensikan
Turunan selulosa
partikel untuk membentuk jalinan agregat yang
Metil selulosa Netral 1-5
bersifat longgar (flok).
HPMC Netral 0,3-2
CMC Na Anionik 1-2
• Flok dalam suspensi turun secara cepat tetapi
membentuk endapan halus yang mudah
Batuan
didispersikan kembali.
Bentonit Anionik 1-6
MgAl silikat Anionik 0,5-5 • Bahan yang dapat berfungsi sebagai pembentuk flok
Polimer
meliputi elektrolit, surfaktan, dan polimer.
Carbomer Anionik 0,1-0,4
Povidon Netral 5-10
Getah tumbuhan
Xanthan gum Anionik 0,3-3

2
5. Bahan pemanis Contoh bahan pemanis :
• Bahan pemanis ditambahkan dalam suspensi untuk Pemanis Keterangan

menghasilkan sediaan yang lebih enak dengan Sakarida


Sukrosa Penggunaan hingga 80 %
menutupi rasa ingredien yang kurang baik.
• Bahan pemanis yang dapat digunakan : sorbitol, Poliol
Manitol Efek dingin, nonkalorik, agak mahal, dapat
sirup jagung, dan sukrosa. menyebabkan diare
Memerlukan konsentrasi yang besar dan Sorbitol Rasa manis setengahnya sukrosa, nonkalorik,
meningkatkan viskositas. dapat menyebabkan diare
Sintetik
• Sakarin, aspartam juga digunakan sebagai pemanis.
Sakarin Na 500 kali lebih manis daripada sukrosa, murah
Konsentrasi yang diperlukan relatif rendah dan tidak Aspartam Stabilitas terhadap asam baik
mempegaruhi viskositas suspensi.

Contoh pengawet :
6. Pengawet Pengawet Rentang penggunaan (%)
Alkohol
• Pengawet diperlukan dalam suspensi karena dalam Etanol > 20
suspensi terdapat suspending agents dan pemanis Propilen glikol 15-30
yang merupakan media untuk mikroorganisme. Benzil alkohol 0,5-3
• Penggunaan pengawet ionik (misal : benzoat Na) Benzalkonium kloride 0,04-3
dapat berinteraksi dengan ingredien yang lain. Asam
• Aktivitas pengawet netral (misal paraben) tidak Asam sorbat 0,05-0,2
terpengaruh walaupun diserap oleh partikel suspensi. Asam benzoat 0,1-0,5
Paraben
Metilparaben 0,2
Propilparaben 0,05

3
7. Dapar
8. Flavor
• Sistem dapar digunakan dalam suspensi untuk
mengendalikan pH. • Flavor digunakan untuk meningkatkan
penerimaan pasien terhadap produk.
• pH optimal dipilih untuk meminimalkan kelarutan
bahan obat, mengendalikan stabilitas obat, dan • Peranan flavor sangat penting untuk sediaan
untuk menjamin kompatibilitas dan stabilitas suspensi yang ditujukan untuk anak-anak.
ingredien yang lain.

9. Pewarna
• Pewarna ditujukan untuk memberikan penampilan
yang lebih estetik terhadap produk akhir.
• Bahan pewarna dengan muatan ionik yang relatif
besar, baik kation maupun anion, mungkin dapat
bersifat inkompatibel secara kimia dengan ingredien
yang lain.
• Pemilihan bahan pewarna harus memperhatikan
peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai