Anda di halaman 1dari 252

IDENTITAS

Nama Sekolah : SMKN 1 PUNCAK CISARUA


NPSN : 69772603
Kabupaten : Kab. Bogor
Provinsi : Prop. Jawa Barat
2016 2017 2018
Capaian Sekolah : 4.71 5.64 5.76
Capaian Kabupaten/Kota : 3.46 4.06 5.3
Capaian Provinsi : 4.02 4.11 5.32
Capaian Nasional : 4.09 4.6 5.29
CAPAIAN PER STANDAR

Radar PMP 2018 Radar PMP Antar Tahun


Standar Kompetensi Lulusan
10 Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pembiayaan Standar Isi
Standar Pembiayaan 10 Standar Isi
5
5

Standar Pengelolaan Pendidikan 0 Standar Proses Standar Pengelolaan Pendidikan 0 Standar Proses

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan


Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Capaian 2018 Kab. Bogor 2018 Prop. Jawa Barat 2018 Nasional 2018 Capaian 2016 Capaian 2017 Capaian 2018
Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan
Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Capaian 2018 Kab. Bogor 2018 Prop. Jawa Barat 2018 Nasional 2018 Capaian 2016 Capaian 2017 Capaian 2018

Prop.
Kab.
Capaian Capaian Capaian Jawa Nasional
Nomor Standar Nasional Pendidikan Bogor
2016 2017 2018 Barat 2018
2018 2018
1 Standar Kompetensi Lulusan 5.82 6.15 6.56 6.28 6.33 6.35
2 Standar Isi 5.6 6.32 6.5 5.88 5.81 5.68
3 Standar Proses 5.6 6.88 6.91 6.53 6.52 6.47
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.03 6.43 6.57 6.14 6.09 6.03
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3.79 3.28 4.03 2.72 2.98 3.17
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3.61 3.67 3.16 2.96 2.97 2.97
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4.44 6.29 6.2 5.92 5.89 5.81
8 Standar Pembiayaan 4.78 6.1 6.15 5.97 5.94 5.86

KATEGORI CAPAIAN
Kategori Batas Bawah Batas Atas
« Menuju SNP 1 0 2.04
«« Menuju SNP 2 2.05 3.7
««« Menuju SNP 3 3.71 5.06
«««« Menuju SNP 4 5.07 6.66
««««« SNP 6.67 7

STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018


Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 5.82 «««« 6.15 «««« 6.56 ««««
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6.98 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6.99 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur 6.84 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 3.65 «« 3.11 «« 5.13 ««««
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif 3.65 «« 3.11 «« 5.13 ««««
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6.83 ««««« 6.83 ««««« 6.83 «««««
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 6.59 «««« 6.62 «««« 6.62 ««««
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 6.41 «««« 6.37 «««« 6.37 ««««
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 6.99 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
2 Standar Isi 5.6 «««« 6.32 «««« 6.5 ««««
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 7 ««««« 6.62 «««« 6.67 «««««
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap 7 ««««« 6.35 «««« 6.45 ««««
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 7 ««««« 6.35 «««« 6.45 ««««
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan 7 ««««« 6.4 «««« 6.48 ««««
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa 6.99 ««««« 7 ««««« 6.99 «««««
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 6.99 ««««« 7 ««««« 6.99 «««««
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 4.86 ««« 6.7 ««««« 6.76 «««««
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum 3.35 «« 6.69 ««««« 6.71 «««««
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 6.36 «««« 7 ««««« 7 «««««
2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan « 6.1 «««« 6.36 ««««
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan « 7 ««««« 7 «««««
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan « 5.66 «««« 6.06 ««««
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku 2.92 «« 6.99 ««««« 6.99 «««««
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi « 1.77 « 3.35 ««
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa « 6.87 ««««« 6.91 «««««
3 Standar Proses 5.6 «««« 6.88 ««««« 6.91 «««««
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 5.97 «««« 6.85 ««««« 6.88 «««««
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan 6.68 ««««« 7 ««««« 7 «««««
3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 6.35 «««« 6.9 ««««« 6.94 «««««
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 3.85 ««« 6.5 «««« 6.59 ««««
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6.2 «««« 7 ««««« 6.99 «««««
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 7 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6.29 «««« 7 ««««« 7 «««««
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 5.21 «««« 7 ««««« 7 «««««
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6.93 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6.95 ««««« 7 ««««« 7 «««««
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu 6.93 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 6.94 ««««« 7 ««««« 7 «««««
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 6.94 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah 5.54 «««« 7 ««««« 7 «««««
kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. 5.64 «««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa « 6.99 ««««« 6.99 «««««
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran 4.95 ««« 7 ««««« 7 «««««

3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 5.25 «««« 7 ««««« 7 «««««


3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 5.22 «««« 7 ««««« 7 «««««
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 4.63 ««« 6.81 ««««« 6.85 «««««
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif « 6.99 ««««« 6.99 «««««
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik « 6.4 «««« 6.6 ««««
3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran 4.15 ««« 6.85 ««««« 6.88 «««««
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 4.6 ««« 6.85 ««««« 6.87 «««««
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran 4.59 ««« 6.86 ««««« 6.89 «««««
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 5.18 «««« 6.9 ««««« 6.86 «««««
4 Standar Penilaian Pendidikan 4.03 ««« 6.43 «««« 6.57 ««««
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 5.24 «««« 6.82 ««««« 6.85 «««««
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 5.05 ««« 7 ««««« 7 «««««
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 5.42 «««« 6.65 «««« 6.7 «««««
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 3.98 ««« 6.34 «««« 6.43 ««««
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 5.05 ««« 6.05 «««« 6.16 ««««
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 2.91 «« 6.62 «««« 6.71 «««««
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 3.38 «« 6.77 ««««« 6.83 «««««
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 3.18 «« 7 ««««« 7 «««««
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 3.58 «« 6.55 «««« 6.66 ««««
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 3.42 «« 6.53 «««« 6.6 ««««
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 3.26 «« 6.77 ««««« 6.79 «««««
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 4.04 ««« 6.7 ««««« 6.66 ««««
4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 2.96 «« 6.1 «««« 6.34 ««««
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 4.12 ««« 5.68 «««« 6.13 ««««
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur 3.18 «« 6.66 «««« 6.74 «««««
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 5.05 ««« 6.52 «««« 6.58 ««««
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai « 3.85 ««« 5.06 ««««
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3.79 ««« 3.28 «« 4.03 «««
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5.93 «««« 4.41 ««« 3.32 ««
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 6.58 «««« 0« 6.26 ««««
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang 0« 0« 0«
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran « 0« 0«
5.1.4. Bersertifikat pendidik « 7 ««««« 3.88 «««
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik 5.75 «««« 5.75 «««« 5.75 ««««
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik « « «

5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik 5.46 «««« 5.46 «««« 5.46 ««««
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik « « 0«
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 2.65 «« 3.16 «« 6.3 ««««
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan « 0« 7 «««««
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
5.2.5. Bersertifikat pendidik « 0« 7 «««««
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah « 0« 7 «««««
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik 0.06 « « 0.06 «
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik 0.06 « « 0.06 «
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik 0.05 « 0.05 « 0.05 «
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik 0.03 « 0.06 « 0.03 «
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik 0.06 « 0.06 « 0.06 «
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan 2.8 «« 5.04 ««« 2.52 ««
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi « « 0«
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal SMK/sederajat « « 0«
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat « « «

5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««


5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik « « «

5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik « « «

5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik « « «

5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik « « «

5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 2.8 «« 0« 0.78 «


5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium « 0« 0«
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai « 0« 7 «««««
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat « « «

5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai « « 0«


5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran 0« 0« 0«
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai ketentuan « « «

5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 0« « 0«


5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan « 0« «

5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik « « «

5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik « « «

5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik « « «

5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik « « «

5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 2.8 «« 0« 3.15 ««


5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan « 0« 7 «««««
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai « 0« 7 «««««
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat « « «

5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai « « 7 «««««


5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 0« 0« 0«
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan « « 0«
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik « « «

5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik « « «

5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik « « «

5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik « « «

5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik « « «

5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik « « «

6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3.61 «« 3.67 «« 3.16 ««


6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 3.5 «« 3.98 ««« 3.18 ««
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 7 ««««« 7 ««««« «

6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa 0« 0« 0«


6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan « 6.06 «««« 7 «««««
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa « « 0«
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan « 5.91 «««« 6.99 «««««
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan « 1.88 « 3.88 «««
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 0.64 « 1.66 « 1.96 «
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 1.94 « 5.27 «««« 5.99 ««««
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar « 0« 0«
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar 0« 1.58 « 3.15 ««
6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar « 0« 0«
6.2.5. Memiliki laboratorium biologi sesuai standar « 0« 0«
6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar « 0« 0«
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar « 0« 0«
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar « 0« 0«
6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar « 0« 0«
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 0« 4.2 ««« 4.66 «««
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai « 0« 0«
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai « 2.33 «« 1.75 «
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai « « «

6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak pakai « 0« «

6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak pakai « 0« «

6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak pakai « 0« 0«


6.2.17. Kondisi laboratorium komputer layak pakai « 0« 0«
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak pakai « 0« 0«
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 6.7 ««««« 3.24 «« 4.21 «««
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar « 3.03 «« 5.75 ««««
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar « 0.58 « 3.5 ««
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar « 0« 0«
6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar « 7 ««««« 7 «««««
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 6.7 ««««« 2.13 «« 4.9 «««
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar « 0« 0«
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar « « «

6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar « 4.37 ««« 3.5 ««
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar « 0« 0«
6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar « 3.5 «« 3.5 ««
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak « 7 ««««« 7 «««««
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai « 6.99 ««««« 6.99 «««««
6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja « 7 ««««« 7 «««««
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai « 3.5 «« 0«
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai « 1.4 « 2.8 ««
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai « 0.58 « 1.4 «
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai « 7 ««««« 7 «««««
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar « 0.87 « 2.33 ««
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai « « «

6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai « 7 ««««« 7 «««««


6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai « 2.62 «« 4.2 «««
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai « 0« 0«
6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak pakai « 6.99 ««««« 6.99 «««««
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 4.44 ««« 6.29 «««« 6.2 ««««
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6 «««« 6.75 ««««« 6.77 «««««
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 6.53 «««« 6.68 ««««« 6.73 «««««
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan 6.86 ««««« 6.75 ««««« 6.73 «««««
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah 4.61 ««« 6.84 ««««« 6.85 «««««
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 5.6 «««« 6.83 ««««« 6.86 «««««
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 4.96 ««« 6.34 «««« 6.53 ««««
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan 5.86 «««« 6.8 ««««« 6.78 «««««
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 6.99 ««««« 6.99 ««««« 6.99 «««««
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri 4.71 ««« 7 ««««« 7 «««««
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran 4.06 ««« 6.85 ««««« 6.86 «««««
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 0.05 « 2.24 «« 1.16 «
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 0.06 « « «

7.3.2. Berjiwa kepemimpinan « 6.98 ««««« «

7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik 0.06 « « 0«


7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik « 6.46 «««« 7 «««««
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 0.05 « « 0«
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik 0.03 « « 0«
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6.12 «««« 6.64 «««« 6.65 ««««
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 6.12 «««« 6.64 «««« 6.65 ««««
8 Standar Pembiayaan 4.78 ««« 6.1 «««« 6.15 ««««
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 2.33 «« 6.99 ««««« 6.99 «««««
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu 0« 7 ««««« 7 «««««
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 0« 7 ««««« 7 «««««
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu 7 ««««« 7 ««««« 7 «««««
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 6.99 ««««« 7 ««««« 7 «««««
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 5.03 ««« 4.32 ««« 4.47 «««
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya 7 ««««« 0« 0«
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 5.73 «««« 6.16 «««« 6.51 ««««
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan 2.36 «« 6.8 ««««« 6.91 «««««
Capaian Skor PMP
Capaian SNP Deskripsi
Batas Bawah Batas Atas
Menuju SNP 1 0 2.04 Buruk

Menuju SNP 2 2.05 3.7 Kurang

Menuju SNP 3 3.71 5.06 Cukup

Menuju SNP 4 5.07 6.66 Baik

SNP 6.67 7,00 Baik Sekali


Kondisi Saat ini
Capaian pada indikator Buruk dengan nilai ... berada pada rentang 0 <N≤ 2.49 Artinya menuju
SNP 1
Capaian pada indikator kurang dengan nilai ... berada pada rentang 2.05 <N≤ 3.70 Artinya
menuju SNP 2
Capaian pada indikator cukup dengan nilai ... berada pada rentang 3.71 <N≤ 5,06
Artinya menuju SNP 3
Capaian pada indikator baik dengan nilai ... berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66
artinya menuju SNP 4
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai ... berada pada rentang kategori
N>6,66 artinya telah mencapai SNP
EVALUASI DIRI SEKOLAH
PEMETAAN MUTU
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama Sekolah : SMK


NPSN : 12345678
Alamat : Jl. abc Kabupaten Bogor

Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
1 Standar Kompetensi Lulusan
Memiliki perilaku yang ❖ Perilaku dan sikap santun SUDAH ditumbuhkan Kebiasaan mengucapkan sapa, salam
mencerminkan sikap santun dengan MENYEDIAKAN fasilitasi berbagai kegiatan oleh dan cium tangan kepada guru belum
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai sekolah seperti ..... optimal
1.1.4 6,99 berada pada rentang kategori N>6,66
artinya telah mencapai SNP

Lulusan memiliki kompetensi pada


1.2. dimensi pengetahuan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki pengetahuan faktual, Siswa memiliki:  pengetahuan teknis dan spesifik, detail
prosedural, konseptual, metakognitif dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan internasional.  pengetahuan terminologi/istilah dan
klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori, model, dan
struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis
dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan internasional.  pengetahuan
tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait
dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode,
dan kriteria untuk menentukan prosedur yang sesuai
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.  pengetahuan tentang kekuatan dan
1.2.1. 6.12 kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam
mempelajari pengetahuan teknis, detail, spesifik,
kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait
dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional.
❖ Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan
kuantitas yang diperoleh kelompok/ individu siswa untuk
mengukur tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa sebagai
hasil pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah berupa: 
prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.  tingkat
kelulusan dalam ujian sekolah berstandar nasional 
tingkat capaian nilai pengetahuan dalam penilaian
pendidikan.

Lulusan memiliki kompetensi pada


1.3. dimensi keterampilan
6.9
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki keterampilan berpikir dan ❖ Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
bertindak kreatif kreatif melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan.
❖ Sekolah memiliki
wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diperoleh
kelompok/ individu siswa untuk mengukur tingkat
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil
pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah berupa: 
1.3.1. 6.77 prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.  tingkat
capaian nilai keterampilan dalam penilaian pendidikan.

Memiliki keterampilan berpikir dan ❖ Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
bertindak produktif kritis melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan. ❖
Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang
diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur
tingkat keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil
pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah berupa: 
prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.  tingkat
1.3.2. 6.63 capaian nilai keterampilan dalam penilaian pendidikan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki keterampilan berpikir dan ❖ Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
bertindak kritis kritis melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan. ❖
Contoh keterampilan berpikir dan bertindak kritis meliputi:
 menelaah hasil pekerjaan  melakukan pengamatan 
bertanya dengan kritis  mengumpulkan informasi 
melakukan analisa  lainnya ❖ Sekolah memiliki wujud
nyata kualitas dan kuantitas yang diperoleh kelompok/
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai individu siswa untuk mengukur tingkat keterampilan yang
1.3.3. dimiliki siswa sebagai hasil pengalaman pembelajaran dan
7 berada pada rentang kategori
kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah berupa: 
prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.  tingkat
capaian nilai keterampilan dalam penilaian pendidikan.

Memiliki keterampilan berpikir dan Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai ❖ Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
bertindak mandiri 7 berada pada rentang kategori secara mandiri melalui pendekatan ilmiah sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain secara mandiri yang diperoleh dari pengalaman
pembelajaran dan kegiatan penugasan individu, penugasan
kelompok, pelaporan tugas/kegiatan, presentasi hasil
penugasan, keterlibatan dalam kepanitiaan dan keterlibatan
dalam penyusunan program sekolah. ❖ Sekolah memiliki
wujud nyata kualitas dan kuantitas yang diperoleh
1.3.4. kelompok/ individu siswa untuk mengukur tingkat
keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil
pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah berupa: 
prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.  tingkat
capaian nilai keterampilan dalam penilaian pendidikan.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki keterampilan berpikir dan ❖ Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
bertindak kolaboratif kolaboratif melalui pendekatan ilmiah sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain dalam bekerjasama dari pengalaman pembelajaran dan
kegiatan penugasan kelompok, pelaporan tugas/kegiatan,
presentasi hasil penugasan, keterlibatan dalam kepanitiaan
dan keterlibatan dalam penyusunan program sekolah. ❖
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai Sekolah memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang
1.3.5. diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur
7 berada pada rentang kategori
tingkat keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil
pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah berupa: 
prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.  tingkat
capaian nilai keterampilan dalam penilaian pendidikan.

Memiliki keterampilan berpikir dan ❖ Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
bertindak komunikatif komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain dari pengalaman pembelajaran dan kegiatan
penugasan kelompok, pelaporan tugas/kegiatan, presentasi
hasil penugasan, keterlibatan dalam kepanitiaan dan
keterlibatan dalam penyusunan program sekolah dengan
cara berinteraksi, menyampaikan dengan ide kreatif dari
hasil penyimakan dan membuat karya tulis. ❖ Sekolah
1.3.6. 6.99 memiliki wujud nyata kualitas dan kuantitas yang
diperoleh kelompok/ individu siswa untuk mengukur
tingkat keterampilan yang dimiliki siswa sebagai hasil
pengalaman pembelajaran dan kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah berupa: 
prestasi/penghargaan pada level kewilayahan.  tingkat
capaian nilai keterampilan dalam penilaian pendidikan.

2 Standar Isi 6.6


Perangkat pembelajaran sesuai
2.1. rumusan kompetensi lulusan
6.62
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memuat karakteristik kompetensi ❖ Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai
sikap kompetensi sikap spiritual dan sosial yaitu menghayati dan
mengamalkan:  ajaran agama yang dianutnya,  perilaku
jujur,  perilaku disiplin,  perilaku santun,  perilaku
peduli,  perilaku bertanggung jawab,  perilaku percaya
diri,  perilaku sehat jasmani dan rohani,  perilaku
pembelajar sepanjang hayat. Perangkat pembelajaran
meliputi program tahunan, program semester, silabus, RPP,
buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran,
lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri, handout,
alat evaluasi dan buku nilai ❖ Pelaksanaan Pengembangan
2.1.1. 6.3 Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG/ MGMP
tentang penguatan pendidikan karakter siswa pada
kompetensi sikap. ❖ Rancangan dan hasil penilaian sikap
berupa jurnal penilaian, dokumen observasi, penilaian diri,
dan penilaian antar teman. ❖ Terdapat program kegiatan
ekstrakurikuler berupa kegiatan kagamaan, kegiatan krida,
latihan olahbakat dan latihan olah-minat.

Memuat karakteristik kompetensi ❖ Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai


pengetahuan kompetensi pengetahuan yaitu memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi:  pengetahuan faktual, 
pengetahuan konseptual,  pengetahuan prosedural, 
pengetahuan metakognitif, Perangkat pembelajaran
meliputi program tahunan, program semester, silabus, RPP,
buku yang digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran,
lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri, handout,
alat evaluasi dan buku nilai ❖ Pelaksanaan Pengembangan
2.1.2. 6.71 Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG/ MGMP
tentang kompetensi pengetahuan. ❖ Terdapat program
kegiatan ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja
(KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan
akademik, penelitian, kelompok pencinta teknologi
informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memuat karakteristik kompetensi ❖ Perangkat pembelajaran disusun guru sesuai
keterampilan kompetensi keterampilan yaitu menunjukkan keterampilan
berfikir dan bertindak:  kreatif,  produktif,  kritis, 
mandiri,  kolaboratif,  komunikatif. Perangkat
pembelajaran meliputi program tahunan, program
semester, silabus, RPP, buku yang digunakan guru dan
siswa dalam pembelajaran, lembar tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri, handout, alat evaluasi dan buku nilai ❖
2.1.3. 6.71 Rancangan dan hasil penilaian keterampilan kinerja,
proyek dan portofolio. ❖ Terdapat pengalaman
pembelajaran dalam bentuk praktik di laboratorium.
penelitian sederhana, studi wisata, seminar atau workshop,
peragaan atau pameran, pementasan karya seni dan
lainnya.

Menyesuaikan tingkat kompetensi ❖ Memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta


siswa kebutuhan dan kondisi siswa. ❖ Menyesuaikan tingkat
keingintahuan siswa baik itu pada tingkat dasar, teknis,
spesifik, detil, dan/atau kompleks. ❖ Bidang kajian
2.1.4. 6.65 pembelajaran bedasarkan bakat dan minat siswa untuk
memecahkan masalah meliputi bidang:  ilmu
pengetahuan,  teknologi,  seni,  budaya, dan/atau 
humaniora.

Menyesuaikan ruang lingkup materi ❖ Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada


pembelajaran jenjang SMK yaitu pada konteks diri sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan internasional. ❖
2.1.5. 6.74 Menyesuaikan dengan yang dipelajari pada jenjang
pendidikan dan sumber lain secara mandiri. ❖
Menyesuakan dengan tahap perkembangan anak yang
relevan dengan tugas yang diberikan.

Kurikulum Tingkat Satuan


2.2. Pendidikan dikembangkan sesuai 6.87
prosedur
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melibatkan pemangku kepentingan ❖ Memiliki tim yang bertugas mengembangkan
dalam pengembangan kurikulum kurikulum sekolah. ❖ Tim Pengembang Kurikulum
meliputi seluruh guru mata pelajaran, konselor (guru
Bimbingan dan Konseling), dan komite sekolah atau
penyelenggara pendidikan dibuktikan dengan
dokumen penugasan. ❖ Sekolah memiliki pedoman
2.2.1. 6.6 pengembangan kurikulum yang diketahui tim
pengembang kurikulum sekolah sebagai dasar
pengembangan.

Mengacu pada kerangka dasar ❖ Sekolah menyusun KTSP sendiri yang telah mengacu
penyusunan kepada:  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional  Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan  Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor . ❖ Dikembangkan sesuai dengan
kondisi sekolah , potensi atau karakteristik daerah, sosial
budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai
2.2.2. 7 berada pada rentang kategori
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melewati tahapan operasional ❖ Tahapan Analisis, mencakup:  Analisis ketentuan
pengembangan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum. 
Analisis kebutuhan siswa, sekolah, dan lingkungan
(analisis konteks).  Analisis ketersediaan sumber daya
pendidikan. ❖ Tahapan Penyusunan, mencakup: 
Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah. 
Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah.  Pengaturan
beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat
kelas.  Penyusunan kalender pendidikan sekolah. 
Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan
lokal.  Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembelajaran. ❖ Tahapan penetapan yang
dilakukan kepala sekolah berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik sekolah dengan melibatkan komite sekolah. ❖
Tahapan pengesahan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan kewenangannya. ❖ Kepala Sekolah
bertanggungjawab atas tersusunnya KTSP. ❖ Wakil
Kepala SMP/MTs dan wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK
2.2.3. 6.91 bidang kurikulum bertanggungjawab atas pelaksanaan
penyusunan KTSP.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki perangkat kurikulum ❖ Sekolah memiliki perangkat kurikulum meliputi: 
tingkat satuan pendidikan yang Pedoman kurikulum  Pedoman muatan lokal  Pedoman
dikembangkan kegiatan ektrakurikuler  Pedoman pembelajaran 
Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik  Pedoman
sistem kredit semester  Pedoman bimbingan dan
konseling  Pedoman evaluasi kurikulum  Pedoman
pendampingan pelaksanaan kurikulum  Pedoman
pendidikan kepramukaan ❖ Warga sekolah mendapatkan
akses untuk mengetahui perangkat KTSP yang
dikembangkan sekolah
2.2.4. 6.98

Sekolah melaksanakan kurikulum


2.3. sesuai ketentuan
6.32
Menyediakan alokasi waktu ❖ Durasi setiap satu jam pembelajaran antara lain: Untuk
pembelajaran sesuai struktur SMK adalah 45 menit ❖ Beban belajar per minggu
kurikulum yang berlaku dialokasikan sebagai berikut: Kelas X 42 jam pelajaran 
Kelas XI dan XII 44 jam pelajaran  Kelas X, XI dan XII
48 jam pelajaran (khusus SMK) ❖ Beban Belajar per
semester dialokasikan sebagai berikut:   Kelas X dan
XI 18-20 minggu  Kelas XII 18-20 minggu (semester
2.3.1. 6.99 ganjil); 14-16 minggu (semester genap); ❖ Beban Belajar
per tahun dialokasikan 36-40 minggu ❖ Sekolah dapat
menambah beban belajar 2 (dua) jam per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Mengatur beban belajar bedasarkan ❖ Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan
bentuk pendalaman materi pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. ❖ Terdapat kegiatan penugasan
terstruktur berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
siswa yang dirancang oleh pendidik dan waktu
penyelesaian ditentukan oleh pendidik. ❖ Terdapat
2.3.2. 4.3 kegiatan mandiri tidak terstruktur berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh
pendidik dan waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
siswa. ❖ Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk SMK, maksimal 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran.

Menyelenggarakan aspek kurikulum ❖ Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang


pada muatan lokal disediakan untuk mata pelajaran seni budaya, prakarya,
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai dan kewirausahaan. ❖ Siswa mengikuti salah satu aspek
2.3.3. 7 berada pada rentang kategori yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti
dapat diganti setiap semester.
Melaksanakan kegiatan ❖ Menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb yaitu
pengembangan diri siswa Pendidikan Kepramukaan ❖ Menyediakan layanan
ekstrakurikuler pilihan meliputi:  Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS),  Palang Merah Remaja (PMR), 
2.3.4. 6.98 Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),  olah raga, 
kesenian,  pembinaan kegiatan keagamaan,  dan
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi sekolah. ❖
Menyediakan bimbingan karier

3 Standar Proses 6.79


Sekolah merencanakan proses
3.1. pembelajaran sesuai ketentuan
6.62
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Mengacu pada silabus yang telah ❖ Silabus dikembangkan dengan memuat komponen yang
dikembangkan meliputi:  identitas mata pelajaran,  identitas sekolah,
 kompetensi inti,  kompetensi dasar,  materi pokok,
 kegiatan pembelajaran,  penilaian,  alokasi waktu, 
sumber belajar. ❖ Silabus dikembangkan berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi dan Panduan
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai Penyusunan KTSP untuk satuan pendidikan dasar dan
3.1.1. 7 berada pada rentang kategori menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap
tahun ajaran tertentu. ❖ Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dikembangkan dari silabus.

Mengarah pada pencapaian ❖ Silabus dikembangkan berdasarkan Standar


kompetensi Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. ❖
Perencanaan pembelajaran memuat:  Tujuan
pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan kompetensi
dasar, dengan menggunakan kata kerja operasional yang
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
3.1.2. 7 berada pada rentang kategori pengetahuan, dan keterampilan;  Kompetensi Dasar
sesuai dengan silabus.  Indikator pencapaian kompetensi
mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan.  Materi
dan metode pembelajaran yang menyesuaikan rumusan
indikator pencapaian kompetensi
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Menyusun dokumen rencana dengan ❖ Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap
lengkap dan sistematis mata pelajaran yang diampunya. ❖ Guru dapat
bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru (KKG),
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), atau Perguruan
Tinggi. ❖ Setiap pendidik menyusun RPP yang terdiri atas
komponen;  Identitas sekolah.  Identitas mata pelajaran.
 Kelas/semester.  Materi pokok.  Alokasi waktu. 
Tujuan pembelajaran.  Kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi.  Materi pembelajaran.  Metode
pembelajaran.  Media pembelajaran.  Sumber belajar. 
Langkah-langkah pembelajaran.  Penilaian hasil
pembelajaran. ❖ RPP disusun berdasarkan KD atau
3.1.3. 6.11 subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih ❖
Memperhatikan prinsip penyusunan RPP yang meliputi: 
Perbedaan individu siswa  Mendorong partisipasi aktif
siswa  Berpusat pada siswa  Pengembangan budaya
membaca dan menulis  Pemberian umpan balik dan
tindak lanjut  Penekanan pada keterkaitan dan
keterpaduan antar komponen RPP  Mengakomodasi
pembelajaran tematik terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar dan keragaman budaya. 
Menerapkan TIK

Mendapatkan evaluasi dari kepala ❖ RPP dievaluasi oleh kepala sekolah dan pengawas ❖
sekolah dan pengawas sekolah Sekolah memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP.

3.1.4. 6.37

Proses pembelajaran dilaksanakan Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai
3.2. dengan tepat 7 berada pada rentang kategori
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Membentuk rombongan belajar ❖ Rasio siswa per rombel maksimum 36 siswa per
dengan jumlah siswa sesuai rombel untuk SMA/SMK.
ketentuan
3.2.1. 6.99

Mengelola kelas sebelum memulai ❖ Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada
pembelajaran siswa silabus mata pelajaran ❖ Guru memulai proses
pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. ❖
Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran; ❖ Memberi motivasi belajar siswa
secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai dan perbandingan lokal, nasional dan internasional, serta
3.2.2. disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang siswa; ❖
7 berada pada rentang kategori
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari; ❖ Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai; dan ❖
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian
kegiatan sesuai silabus.

Mendorong siswa mencari tahu ❖ Berpusat pada siswa ❖ Pembelajaran yang


mengembangkan rasa keingintahuan dan pemahaman baru
bedasarkan pertanyaan siswa sendiri. ❖ Menerapkan
modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian. ❖
Kegiatan diatur seperti siklus/spiral dimana setiap
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai pertanyaan mengarah pada ide baru dan pertanyaan lain.
3.2.3. 7 berada pada rentang kategori ❖ Memulai dengan bertanya, menganalisis, memberi
solusi atau jawaban yang tepat, berdiskusi dan
merefleksikan terkait hasil serta mengulangi bertanya
kembali.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Mengarahkan pada penggunaan ❖ Pendidik mendorong siswa untuk melakukan
pendekatan ilmiah pengamatan. ❖ Pendidik mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab dengan
pendekatan ilmiah. ❖ Pendidik mendorong siswa
mengumpulkan informasi untuk menjawab pertanyaan
yang dikemukakan. ❖ Pendidik membantu siswa
menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai untuk
3.2.4. 6.99 mengolah dan menganalisa data dan informasi yang telah
dikumpulkan. ❖ Pendidik mendorong siswa untuk
menarik kesimpulan dan memikirkan dengan kritis dan
masuk akal untuk membuat penjelasan bedasarkan bukti
yang ditemukan. ❖ Pendidik mendorong siswa untuk
menyampaikan dan mempertahankan hasil mereka kepada
sesama siswa.

Melakukan pembelajaran berbasis ❖ Berfokus pada hasil pembelajaran yang mampu


kompetensi ditunjukkan oleh siswa. ❖ Memfasilitasi siswa yang
mampu menunjukkan penguasaan hasil pembelajaran
terkait KD yang diharapkan untuk mencapai KD
selanjutnya. ❖ Menyediakan akses materi pembelajaran
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai kepada siswa untuk dapat mengembangkan kompetensi
3.2.5. 7 berada pada rentang kategori mereka secara mandiri. ❖ Melakukan penilaian sumatif
secara berkala untuk mengidentifikasi hasil pembelajaran
siswa. ❖ Lama ketuntasan pembelajaran beragam
bergantung akan kecepatan setiap siswa dalam menguasai
KD yang diharapkan.

Memberikan pembelajaran terpadu ❖ Pembelajaran tematik terpadu di SD disesuaikan


dengan tingkat perkembangan siswa. ❖ Proses
pembelajaran di SMP disesuaikan dengan karakteristik
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran
3.2.6. dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan
7 berada pada rentang kategori
IPS. ❖ Karakteristik proses pembelajaran di SMASMK
secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, dimana
pendekatan tematik masih dipertahankan.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melaksanakan pembelajaran dengan ❖ Berfokus pada siswa ❖ Guru berperan sebagai
jawaban yang kebenarannya multi fasilitator ❖ Bekerjasama dalam kelompok ❖ Model
dimensi; pembelajaran yang dilakukan meliputi:  Memulai dengan
memberikan permasalahan kepada siswa untuk dipecahkan
atau dipelajari lebih lanjut dalam bentuk skenario atau
studi kasus yang menyerupai kehidupan nyata.  Siswa
menghimpun pengetahuan yang telah mereka miliki,
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai merumuskan pertanyaan tambahan dan mengidentifikasi
3.2.7. hal yang membutuhkan informasi lebih.  Siswa
7 berada pada rentang kategori
merencanakan pengumpulan informasi tambahan,
melakukan penelitian yang diperlukan dan berdiskusi
untuk berbagi dan meringkas hasil temuan mereka. 
Menyajikan hasil kesimpulan yang berisikan satu atau
lebih solusi/jawaban atas hasil temuan atau bahkan tidak
ada solusi/jawaban yang ditemukan.

Melaksanakan pembelajaran menuju ❖ Berfokus pada siswa dan karya/produk akhir yang
pada keterampilan aplikatif dihasilkan. ❖ Guru berperan sebagai fasilitator ❖
Bekerjasama dalam kelompok ❖ Model pembelajaran
yang dilakukan meliputi:  Siswa menentukan tujuan
menciptakan karya/produk akhir dan mengidentifikasi
penggunanya.  Siswa meneliti topik yang diangkat,
merancang karya/produk dan membuat perencanaan
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai pengerjaan karya/produk.  Siswa melaksanakan
3.2.8. pengerjaan, menyelesaikan permasalahan yang timbul
7 berada pada rentang kategori
dalam pengerjaan dan menyelesaikan karya/produk akhir,
 Siswa menunjukkan karya mereka dan mengevaluasi
penggunaannya. ❖ Proses membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan tertentu dan bedasarkan satu permasalahan
kehidupan nyata atau lebih yang akan diselesaikan oleh
karya mereka.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Mengutamakan pemberdayaan siswa ❖ Mengajarkan pada siswa untuk lebih menyadari dan
sebagai pembelajar sepanjang hayat menghargai proses yang mereka lalui. ❖ Menunjukkan
bagaimana mengelola proses yang dilalui sebagai
pembelajaran yang lebih efektif untuk hidup mereka. ❖
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai Membantu siswa untuk menyiapkan diri dalam menyusun
3.2.9. 7 berada pada rentang kategori strategi bagi diri mereka sendiri untuk sukses mencapai
tujuan mereka. ❖ Mengenalkan dalam merumuskan
strategi, memonitor dan mengevaluasi atas pembelajaran
yang dilalui oleh siswa.

Menerapkan prinsip bahwa siapa saja ❖ Siswa berpastisipasi secara aktif. ❖ Mengajak siswa
adalah guru, siapa saja adalah siswa, belajar dalam kelompok-kelompok kecil. ❖ Setiap siswa
dan di mana saja adalah kelas. dalam kelompok mendapat kesempatan untuk berbagi
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki. ❖
3.2.10. 7 berada pada rentang kategori Memberikan pekerjaan rumah yang menuntut siswa untuk
berkolaborasi dengan lingkungan keluarga dan masyarakat.

Mengakui atas perbedaan individual ❖ Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap
dan latar belakang budaya siswa. respon dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. ❖ Guru menyesuaikan pengaturan tempat
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai duduk siswa dan sumber daya lain sesuai dengan
3.2.11. 7 berada pada rentang kategori karakteristik. ❖ Guru menyesuaikan materi pelajaran
dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa.

Menerapkan metode pembelajaran ❖ Kegiatan inti dilaksanakan guru dengan menggunakan


sesuai karakteristik siswa metode pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran. ❖
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai Metode pembelajaran antara lain:  ceramah, 
3.2.12. 7 berada pada rentang kategori demonstrasi,  diskusi,  belajar  mandiri,  simulasi,
 curah pendapat,  studi kasus,  seminar,  tutorial,
 deduktif, dan  induktif.

Memanfaatkan media pembelajaran ❖ Kegiatan inti dilaksanakan guru dengan menggunakan


dalam meningkatkan efisiensi dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik
efektivitas pembelajaran Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai siswa dan KD setiap mata pelajaran. ❖ Media
3.2.13. 7 berada pada rentang kategori pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran bisa
berupa hasil karya inovasi guru maupun yang sudah
tersedia.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Menggunakan aneka sumber belajar ❖ Kegiatan inti dilaksanakan guru dengan menggunakan
sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai siswa dan KD setiap mata pelajaran. ❖ Sumber belajar,
3.2.14. dapat berupa:  buku,  media cetak dan elektronik, 
7 berada pada rentang kategori
alam sekitar, atau  sumber belajar lain yang relevan.

Mengelola kelas saat menutup ❖ Mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran


pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
❖ Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai pembelajaran. ❖ Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam
3.2.15. 7 berada pada rentang kategori bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok. ❖ Menginformasikan rencana kegiatan
pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. ❖ Mengakhiri
pembelajaran sesuai jadwal yang ditetapkan.

Pengawasan dan penilaian otentik


3.3. dilakukan dalam proses 6.77
pembelajaran
Melakukan penilaian otentik secara ❖ Menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara
komprehensif utuh. ❖ Guru dalam proses pembelajaran melakukan
penilaian otentik secara komprehensif, baik di kelas,
3.3.1. 6.99 bengkel kerja, laboratorium, maupun tempat praktik kerja,
dengan menggunakan: angket, observasi, catatan anekdot,
dan refleksi.

Memanfaatkan hasil penilaian otentik ❖ Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk
merencanakan program remedial, pengayaan, atau
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai pelayanan konseling. ❖ Hasil penilaian otentik
3.3.2. 7 berada pada rentang kategori dimanfaatkan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melakukan pemantauan proses ❖ Dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas
pembelajaran secara berkala dan berkelanjutan ❖ Pemantauan proses
pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
3.3.3. 6.98 pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. ❖
Pemantauan dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus,
pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.

Melakukan supervisi proses ❖ Kepala sekolah melakukan pengawasan dalam bentuk


pembelajaran kepada guru supervisi proses pembelajaran terhadap guru setiap tahun.
❖ Dibuktikan dengan memeriksa dokumen bukti
pelaksanaan supervisi proses pembelajaran yang dilakukan
oleh kepala sekolah atau guru senior yang diberi
3.3.4. 6.05 wewenang oleh kepala sekolah. ❖ Supervisi proses
pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran yang ditindaklanjuti dengan cara: pemberian
contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.

Mengevaluasi proses pembelajaran ❖ Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan saat proses


pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan
3.3.5. 6.63 menggunakan metode dan alat: tes lisan/perbuatan, dan tes
tulis. ❖ Hasil evaluasi akhir diperoleh dari gabungan
evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
Menindaklanjuti hasil pengawasan ❖ Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi
proses pembelajaran proses pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk
kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesian
pendidik secara berkelanjutan. ❖ Tindak lanjut hasil
pengawasan dilakukan dalam bentuk:  Penguatan dan
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
3.3.6. 7 berada pada rentang kategori memenuhi atau melampaui standar.  Pemberian
kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

4 Standar Penilaian Pendidikan 6.33


Aspek penilaian sesuai ranah
4.1. kompetensi
6.87
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Mencakup ranah sikap, pengetahuan ❖ Penilaian sikap dilakukan oleh pendidik untuk
dan keterampilan memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku siswa.
❖ Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan siswa. ❖ Penilaian keterampilan
dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa menerapkan
4.1.1. 6.74 pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu. ❖
Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.

Memiliki bentuk pelaporan sesuai ❖ Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan


dengan ranah keterampilan siswa disampaikan dalam bentuk angka
dan/atau deskripsi. ❖ Penilaian aspek sikap dilakukan
dengan mendeskripsikan perilaku siswa. ❖ Penilaian
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai aspek pengetahuan dilakukan dengan melaporkan hasil
4.1.2. 7 berada pada rentang kategori penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi. ❖ Penilaian aspek keterampilan dilakukan
dengan melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi.

Teknik penilaian obyektif dan


4.2. akuntabel
6.99
Menggunakan jenis teknik penilaian ❖ Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
yang obyektif dan akuntabel jelas dan tidak dipengaruhi subjektivitas penilai. ❖
Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
4.2.1. 6.99 berkepentingan. ❖ Penilaian dapat
dipertanggungjawabkan baik dari segi mekanisme,
prosedur, teknik, maupun hasilnya. ❖ Perangkat penilaian
dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki perangkat teknik penilaian ❖ Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik
lengkap dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan
perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan siswa. ❖ Instrumen penilaian yang
digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai akhir dan/atau ujian sekolah memenuhi persyaratan
4.2.2. 7 berada pada rentang kategori substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti
validitas empirik. ❖ Memiliki prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan yang dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

Penilaian pendidikan
4.3. ditindaklanjuti
5.13
Menindaklanjuti hasil pelaporan ❖ Ditindaklanjuti untuk memperbaiki proses
penilaian pembelajaran. ❖ Ditindaklanjuti untuk melakukan
perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan. ❖ Ditindaklanjuti untuk
menetapkan kriteria ketuntasan minimal serta kriteria
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai dan/atau kenaikan kelas siswa. ❖ Program penilaian hasil
4.3.1. 7 berada pada rentang kategori belajar ditinjau secara periodik berdasarkan data
kegagalan/kendala pelaksanaan program termasuk temuan
penguji eksternal. ❖ Semua guru mengembalikan hasil
kerja siswa yang telah dinilai.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melakukan pelaporan penilaian ❖ Kemajuan yang dicapai oleh peserta didik dipantau,
secara periodik didokumentasikan secara sistematis. ❖ Sekolah
melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik,
komite sekolah , dan institusi di atasnya. ❖ Pelaporan
proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
oleh wali kelas atau guru kelas; ❖ Pelaporan penilaian
dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada pesertadidik
dan orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor
keterampilan yang berisi tentang skor disertai dengan
4.3.2. 3.27 deskripsi capaian kompetensi. ❖ Pendidik memiliki
dokumen laporan hasil penilaian pada setiap akhir
semester atau tahun dalam bentuk laporan prestasi belajar
siswa. ❖ Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir
semester dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat dewan
pendidik berdasar hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan
dan hasil penilaian oleh Pendidik.

Instrumen penilaian menyesuaikan


4.4. aspek
6.99
Menggunakan instrumen penilaian ❖ Penilaian aspek sikap dilakukan melalui
aspek sikap observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai relevan.
4.4.1. 7 berada pada rentang kategori

Menggunakan instrumen penilaian ❖ Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes


aspek pengetahuan tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai yang dinilai
4.4.2. 7 berada pada rentang kategori

Menggunakan instrumen penilaian ❖ Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,


aspek keterampilan produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai dengan kompetensi yang dinilai.
4.4.3. 7 berada pada rentang kategori
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Penilaian dilakukan mengikuti
4.5. prosedur
5.65
Melakukan penilaian berdasarkan ❖ Prosedur penilaian pendidikan dilakukan melalui: 
penyelenggara sesuai prosedur Penilaian hasil belajar oleh pendidik  Penilaian hasil
belajar oleh sekolah  Penilaian hasil belajar oleh
pemerintah ❖ Prosedur penilaian oleh Pendidik: 
Pendidik menetapkan tujuan penilaian melalui
telaah/analisis KI/KD  Pendidik menyusun kisi-kisi
penilaian  Pendidik merancang instrumen dan pedoman
penilaian  Pendidik melakukan analisis kualitas instru-
men berkaitan dengan persebaran, tingkat kesulitan,
materi, bahasa.  Pendidik melakukan penilaian pada
aspek sikap, pengetahu an dan keterampilan  Pendidik
melakukan pengolahan dan analisis dan
mengintepretasikan hasil  Pendidik melaporkan hasil
4.5.1. 3.03 penilaian  Pendidik memanfaatkan hasil penilaian ❖
Prosedur penilaian oleh sekolah:  Sekolah menetapkan
KKM  Sekolah menyusun kisi-kisi penilaian  Sekolah
meran-cang instrumen dan pedom an penskoran  Sekolah
melakukan analisis kualitas instrumen berkaitan dengan
persebaran, tingkat kesulitan, materi, bahasa.  Sekolah
melakukan penilaian pada aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan  Sekolah melakukan pengolahan dan
analisis dan meng-intepretasikan hasil  Satuan pendidik
melaporkan hasil penilaian  Sekolah memanfaatkan
laporan penilaian sebagai evaluasi pendidikan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melakukan penilaian berdasarkan ❖ Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan: 
ranah sesuai prosedur mengamati perilaku siswa selama pembelajaran; 
mencatat perilaku siswa dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;  menindaklanjuti hasil
pengamatan; dan  mendeskripsikan perilaku siswa. ❖
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
 menyusun perencanaan penilaian;  mengembangkan
instrumen penilaian;  melaksanakan penilaian; 
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai memanfaatkan hasil penilaian; dan  melaporkan hasil
4.5.2. 7 berada pada rentang kategori penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi. ❖ Penilaian aspek keterampilan dilakukan
melalui tahapan:  menyusun perencanaan penilaian; 
mengembangkan instrumen penilaian;  melaksanakan
penilaian;  memanfaatkan hasil penilaian; dan 
melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan
skala 0-100 dan deskripsi.

Menentukan kelulusan siswa ❖ Kenaikan kelas dan kelulusan siswa dari satuan
berdasarkan pertimbangan yang pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan pendidik. ❖
sesuai Pertimbangan penentuan kelulusan siswa: 
4.5.3. 6.93 Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.  Ujian
sekolah.  Ujian sekolah berstandar nasional.  Penilaian
sikap.  Penilaian pengetahuan.  Penilaian keterampilan.

Standar Pendidik dan Tenaga Capaian pada indikator kurang dengan nilai
Kependidikan 22.43 berada pada rentang 2.05 <N≤ 3.70
5
Artinya menuju SNP

Ketersediaan dan kompetensi 2.89


5.1. guru sesuai ketentuan
Berkualifikasi minimal S1/D4 Capaian pada indikator baik dengan nilai 6.46 ❖ Untuk SMK (pada kelompok mata pelajaran normatif
berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66 dan adaptif) harus memiliki kualifikasi akademik
artinya menuju SNP 4 pendidikan minimum diploma empat (DIV) atau sarjana
5.1.1. (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran
yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi
yang terakreditasi.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Rasio guru kelas terhadap rombongan Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Pendidik pada SMK mengajar
belajar seimbang Capaian pada indikator baik dengan nilai ... dengan rasio belum mencapai
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya perbandingan minimal jumlah siswa
5.1.2. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ adalah 15:1.
2,04 Artinya menuju SNP 1

Tersedia untuk tiap mata pelajaran Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Pendidik pada SMK terdiri atas guru
Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 mata pelajaran dan instruktur bidang
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya kejuruan yang penugasannya belum
5.1.3. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ ditetapkan oleh masing-masing satuan
2,04 Artinya menuju SNP 1 pendidikan sesuai dengan keperluan.

Bersertifikat pendidik Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Guru memiliki sertifikat profesi guru sesuai jenjang
Capaian pada indikator baik dengan nilai 1,07 pendidikannya.
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
5.1.4. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1

Berkompetensi pedagogik minimal 6.17 ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Mengintegrasikan


baik karakteristik siswa dari aspek fisik, agama dan moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual dalam
pembelajaran  Memilih teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. 
Merancang kegiatan pembelajaran siswa berdasarkan
kurikulum.  Menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik.  Menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi serta bahan ajar untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.
5.1.5.  Mengembangkan potensi siswa untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
siswa.  Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar.
 Menggunakan hasil penilaian proses dan hasil belajar
untuk eningkatkan kualitas pembelajaran.  Melakukan
tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkompetensi kepribadian minimal ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Bertindak sesuai dengan
baik norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
Indonesia.  Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan masyarakat. 
5.1.6. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa.  Menunjukkan etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri.  Menjunjung tinggi kode etik
profesi guru.

Berkompetensi profesional minimal 4.21 ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Menguasai materi,


baik struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.  Menguasai kompetensi inti
dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
5.1.7. kreatif.  Mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Berkompetensi sosial minimal baik 0 ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Komunikasi sesama


guru dibuktikan melalui pengamatan asesor selama
visitasi.  Komunikasi guru dengan tenaga kependidikan
dibuktikan melalui pengamatan asesor selama visitasi. 
Komunikasi guru dengan siswa dibuktikan melalui
wawancara, observasi kelas, dan melihat hasil supervisi
5.1.8. kepala sekolah.  Komunikasi guru dengan orangtua
dibuktikan melalui dokumen pertemuan berkala guru
dengan orangtua dan catatan guru BK.  Komunikasi guru
dengan masyarakat dibuktikan melalui dokumen
pertemuan guru dengan masyarakat.

Ketersediaan dan kompetensi 3.15


5.2. kepala sekolah sesuai ketentuan
Berkualifikasi minimal S1/D4 ❖ Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai diploma empat (D-IV) kependidikan atau nonkependidikan
5.2.1. 7 berada pada rentang kategori pada perguruan tinggi yang terakreditasi
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berusia sesuai kriteria saat Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Berusia setinggi tingginya 56 tahun saat diangkat
pengangkatan Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 sebagai kepala sekolah
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
5.2.2. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1

Berpengalaman mengajar selama ❖ Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5


yang ditetapkan Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai (lima) tahun menurut jenjang sekolah masing-masing
5.2.3. 7 berada pada rentang kategori

Berpangkat minimal III/c atau setara Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi
Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-PNS disetarakan
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ lembaga yang berwenang.
5.2.4.
2,04 Artinya menuju SNP 1

Bersertifikat pendidik ❖ Memiliki sertifikasi pendidik yang dikeluarkan oleh


lembaga pendidik dan tenaga kependidikan
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai
5.2.5. 7 berada pada rentang kategori

Bersertifikat kepala sekolah Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh
Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 lembaga yang ditetapkan Pemerintah
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
5.2.6. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkompetensi kepribadian minimal Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Berakhlak mulia,
baik Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah. 
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. 
2,04 Artinya menuju SNP 1 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri
5.2.7. sebagai kepala sekolah.  Bersikap terbuka dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi.  Mengendalikan
diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
kepala sekolah.  Memiliki bakat dan minat jabatan
sebagai pemimpin pendidikan.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkompetensi manajerial minimal Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Menyusun perencanaan
baik Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan. 
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya Mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ kebutuhan.  Memimpin sekolah dalam rangka
2,04 Artinya menuju SNP 1 pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal. 
Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju
organisasi pembelajar yang efektif.  Menciptakan budaya
dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran siswa.  Mengelola guru dan staf dalam
rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal.  Mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam
rangka pendayagunaan secara optimal.  Mengelola
hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah. 
Mengelola siswa dalam rangka penerimaan siswa baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas siswa. 
Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan
5.2.8. pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional.  Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan
prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan
efisien.  Mengelola ketatausahaan sekolah dalam
mendukung pencapaian tujuan sekolah.  Mengelola unit
layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan siswa di sekolah.  Mengelola
sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan.  Memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah.  Melakukan
monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta
merencanakan tindak lanjutnya.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkompetensi kewirausahaan Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Menciptakan inovasi
minimal baik Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 yang berguna bagi pengembangan sekolah.  Bekerja
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ organisasi pembelajar yang efektif.  Memiliki motivasi
2,04 Artinya menuju SNP 1 yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok
5.2.9. dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.  Pantang
menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.  Memiliki
naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar siswa

Berkompetensi supervisi minimal Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Merencanakan program
baik Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 supervisi akademik dalam rangka peningkatan
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya profesionalisme guru.  Melaksanakan supervisi akademik
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik
5.2.10. 2,04 Artinya menuju SNP 1 supervisi yang tepat.  Menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.

Berkompetensi sosial minimal baik Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki kompetensi dalam:  Bekerja sama dengan
Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 pihak lain untuk kepentingan sekolah  Berpartisipasi
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.  Memiliki
5.2.11. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
2,04 Artinya menuju SNP 1

Ketersediaan dan kompetensi 2.52


5.3. tenaga administrasi sesuai
ketentuan
Tersedia Kepala Tenaga Administrasi Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Sekolah memiliki kepala TAS (Tenaga Administrasi
Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 Sekolah).
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
5.3.1. 2,04 Artinya menuju SNP 1
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki Kepala Tenaga Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Kepala TAS berpendidikan minimal lulusan SMK atau
Administrasi berkualifikasi minimal Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 yang sederajat, program studi yang relevan dengan
SMK/sederajat berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ minimal 4 (empat) tahun. ❖ Kepala TAS SMP
2,04 Artinya menuju SNP 1 berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang sederajat,
program studi yang relevan, dengan pengalaman kerja
sebagai tenaga administrasi sekolah minimal 4 (empat)
5.3.2. tahun ❖ Kepala TAS SMA/SMK berpendidikan S1
program studi yang relevan dengan pengalaman kerja
sebagai tenaga administrasi sekolah minimal 4 (empat)
tahun, atau D3 dan yang sederajat, program studi yang
relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga
administrasi sekolah minimal 8 (delapan) tahun

Memiliki Kepala Tenaga ❖ Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah


Administrasi bersertifikat dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah

5.3.3.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan ❖ Sekolah memiliki tenaga pelaksana urusan administrasi
Administrasi yang meliputi:  Pelaksana Urusan Administrasi
Kepegawaian diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan minimal 50 orang.  Pelaksana Urusan
Administrasi Keuangan  Pelaksana Urusan Administrasi
Sarana dan Prasarana  Pelaksana Urusan Administrasi
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat diangkat apabila
sekolah memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan
belajar.  Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan
Pengarsipan  Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai diangkat apabila sekolah memiliki minimal 9 (sembilan)
5.3.4. 7 berada pada rentang kategori rombongan belajar  Pelaksana Urusan Administrasi
Kurikulum diangkat apabila sekolah memiliki minimal 12
rombongan belajar.  Pelaksana Urusan Administrasi
Umum untuk SD  Penjaga Sekolah  Tukang Kebun
diangkat apabila luas lahan kebun minimal 500 m2. 
Tenaga Kebersihan  Pengemudi diangkat apabila sekolah
memiliki kendaraan roda empat.  Pesuruh
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan 7 ❖ Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian
Administrasi berpendidikan sesuai berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau
ketentuan yang sederajat, ❖ Pelaksana Urusan Administrasi
Keuangan berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK,
program studi yang relevan, atau SMA/MA dan memiliki
sertfikat yang relevan. ❖ Pelaksana Urusan Administrasi
Sarana dan Prasarana berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat. ❖ Pelaksana
Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan
Masyarakat berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat. ❖ Pelaksana
Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan
berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi
yang relevan. ❖ Pelaksana Urusan Administrasi
Kesiswaan berpendidikan minimal lulusan
SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat. ❖ Pelaksana
5.3.5. Urusan Administrasi Kurikulum berpendidikan minimal
lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat. ❖
Pelaksana Urusan Administrasi Umum untuk
SD/MI/SDLB berpendidikan minimal
SMK/MAK/SMA/MA atau yang sederajat. ❖ Penjaga
Sekolah berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau
sederajat. ❖ Tukang Kebun berpendidikan minimal
lulusan SMP/MTs atau sederajat. ❖ Tenaga Kebersihan
berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang
sederajat. ❖ Pengemudi berpendidikan minimal lulusan
SMP/MTs atau yang sederajat, memiliki SIM yang sesuai.
❖ Pesuruh berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau
yang sederajat.

Berkompetensi kepribadian minimal ❖ Memiliki kompetensi:  Memiliki integritas dan akhlak


baik mulia  Memiliki etos kerja  Mengendalikan diri 
5.3.6. Memiliki rasa percaya diri  Memiliki fleksibilitas 
Memiliki ketelitian  Memiliki kedisiplinan  Memiliki
kreativitas dan inovasi  Memiliki tanggung jawab
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkompetensi sosial minimal baik ❖ Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki
kompetensi:  Bekerja sama dalam tim  Memberikan
5.3.7. layanan prima  Memiliki kesadaran berorganisasi 
Berkomunikasi efektif  Membangun hubungan kerja

Berkompetensi teknis minimal baik ❖ Kepala tenaga administrasi sekolah dan pelaksana
urusan memiliki kompetensi:  Melaksanakan administrasi
kepegawaian  Melaksanakan administrasi keuangan 
Melaksanakan administrasi sarana dan prasarana 
Melaksanakan administrasi hubungan sekolah dengan
masyarakat  Melaksanakan administrasi persuratan dan
pengarsipan  Melaksanakan administrasi kesiswaan 
Melaksanakan administrasi kurikulum  Melaksanakan
administrasi layanan khusus  Menerapkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) ❖ Petugas layanan
khusus memiliki kompetensi:  Menguasai kondisi
5.3.8. keamanan sekolah  Menguasai teknik pengamanan
sekolah  Menerapkan prosedur operasi standar
pengamanan sekolah  Menguasai penggunaan peralatan
pertanian dan atau perkebunan  Menguasai pemeliharaan
tanaman  Menguasai teknik-teknik kebersihan  Menjaga
kebersihan sekolah  Menguasai teknik mengemudi 
Menguasai teknik perawatan kendaraan  Mengenal
wilayah  Menguasai prosedur pengiriman dokumen dinas
 Melayani kebutuhan rumah tangga sekolah

Berkompetensi manajerial minimal ❖ Kepala tenaga administrasi sekolah memiliki


baik kompetensi:  Mendukung pengelolaan standar nasional
pendidikan  Menyusun program dan laporan kerja 
Mengorganisasikan staf  Mengembangkan staf 
5.3.9. Mengambil keputusan  Menciptakan iklim kerja kondusif
 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya 
Membina staf  Mengelola konflik  Menyusun laporan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Ketersediaan dan kompetensi Capaian pada indikator baik dengan nilai
laboran sesuai ketentuan Capaian pada indikator baik dengan nilai 0
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
5.4. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1

Tersedia Kepala Tenaga Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Sekolah memiliki kepala laboran
Laboratorium Capaian pada indikator baik dengan nilai 0
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1
5.4.1.

Memiliki Kepala Tenaga Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Minimal sarjana (S1) untuk jalur guru. ❖ Minimal
Laboratorium berkualifikasi sesuai Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 diploma tiga (D3) untuk jalur laboran/teknisi.
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1
5.4.2.

Memiliki Kepala Tenaga Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah dari
Laboratorium bersertifikat Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya pemerintah.
5.4.3. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Tersedia Kepala Tenaga Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum untuk
Laboratorium berpengalaman sesuai Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 jalur guru. ❖ Minimal 5 tahun sebagai laboran atau teknisi
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya untuk jalur guru.
5.4.4. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1

Tersedia Tenaga Teknisi Laboran Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki tenaga teknisi laboratorium
Capaian pada indikator baik dengan nilai 0
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
5.4.5. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1

Memiliki Tenaga Teknisi Laboran Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang
berpendidikan sesuai ketentuan Capaian pada indikator baik dengan nilai 0 relevan dengan peralatan laboratorium, yang
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan
5.4.6. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤ oleh pemerintah ❖ Memiliki sertifikat teknisi
2,04 Artinya menuju SNP 1 laboratorium sekolah dari perguruan tinggi atau lembaga
lain yang ditetapkan oleh pemerintah

Tersedia Tenaga Laboran Capaian pada indikator baik dengan nilai ❖ Memiliki tenaga teknisi laboratorium
Capaian pada indikator baik dengan nilai 0
berada pada rentang 0,0 <N≤ 2,04 Artinya
5.4.7. menuju SNP 1 berada pada rentang 0,0 <N≤
2,04 Artinya menuju SNP 1

Memiliki Tenaga Laboran ❖ Minimal lulusan program diploma satu (D1) yang
berpendidikan sesuai ketentuan relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan
5.4.8. oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah ❖
Memiliki sertifikat laboran sekolah dari perguruan tinggi
yang ditetapkan oleh pemerintah.
Berkompetensi kepribadian minimal ❖ Memiliki kompetesi:  Menampilkan diri sebagai
baik pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia 
5.4.9. Menunjukkan komitmen terhadap tugas
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkompetensi sosial minimal baik ❖ Memiliki kompetesi:  Bekerja sama dalam
pelaksanaan tugas  Berkomunikasi secara lisan dan
5.4.10. tulisan

Berkompetensi manajerial minimal ❖ Memiliki kompetesi:  Merencanakan kegiatan dan


baik pengembangan laboratorium sekolah  Mengelola
kegiatan laboratorium sekolah  Membagi tugas teknisi
5.4.11. dan laboran laboratorium sekolah  Memantau sarana dan
prasarana laboratorium sekolah  Mengevaluasi kinerja
teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah

Berkompetensi profesional minimal ❖ Memiliki kompetesi:  Menerapkan gagasan, teori, dan


baik prinsip kegiatan laboratorium sekolah  Memanfaatkan
laboratorium untuk kepentingan pendidikan dan penelitian
di sekolah  Menyiapkan kegiatan laboratorium sekolah 
Merawat peralatan dan bahan di laboratorium sekolah 
5.4.12. Merawat ruang laboratorium sekolah  Mengelola bahan
dan peralatan laboratorium sekolah  Melayani kegiatan
praktikum  Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja di
laboratorium sekolah

Ketersediaan dan kompetensi 0


5.5. pustakawan sesuai ketentuan
Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 0 ❖ Memiliki kepala tenaga pustakawan

5.5.1.

Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan 0 ❖ Serendah-rendahnya diploma empat (D4) atau sarjana
berkualifikasi sesuai (S1) untuk jalur guru ❖ Berkualifikasi diploma dua (D2)
5.5.2. Ilmu Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan ❖
Berkualifikasi diploma dua (D2) non-Ilmu Perpustakaan
dan Informasi bagi yang bukan pustakawan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan ❖ Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan
bersertifikat perpustakaan sekolah dari lembaga yang ditetapkan oleh
5.5.3. pemerintah untuk jalur guru dan yang bukan pustakawan

Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan 0 ❖ Minimal 3 tahun untuk guru ❖ Minimal 4 tahun di
berpengalaman sesuai perpustakaan sekolah untuk yang bukan pustakawan
5.5.4.

Tersedia Tenaga Pustakawan 0 ❖ Memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga perpustakaan


sekolah
5.5.5.

Memiliki Tenaga Pustakawan 0 ❖ berkualifikasi SMA atau yang sederajat ❖ bersertifikat


berpendidikan sesuai ketentuan kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah dari
5.5.6. lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Berkompetensi manajerial minimal ❖ Kepala Tenaga pustakawan memiliki kompetensi: 


baik Memimpin tenaga perpustakaan sekolah  Merencanakan
program perpustakaan sekolah  Melaksanakan program
perpustakaan sekolah  Memantau pelaksanaan program
perpustakaan sekolah  Mengevaluasi program
5.5.7. perpustakaan sekolah ❖ Tenaga pustakawan memiliki
kompetensi:  Melaksanakan kebijakan  Melakukan
perawatan koleksi  Melakukan pengelolaan anggaran
dan keuangan

Berkompetensi pengelolaan ❖ Memiliki kompetensi:  Mengembangkan koleksi


informasi minimal baik perpustakaan sekolah  Mengorganisasi informasi 
Memberikan jasa dan sumber informasi  Menerapkan
5.5.8. teknologi informasi dan komunikasi
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkompetensi kependidikan ❖ Memiliki kompetensi:  Memiliki wawasan
minimal baik kependidikan  Mengembangkan keterampilan
memanfaatkan informasi  Mempromosikan perpustakaan
5.5.9.  Memberikan bimbingan literasi informasi

Berkompetensi kepribadian minimal ❖ Memiliki kompetensi:  Memiliki integritas yang


baik tinggi  Memiliki etos kerja yang tinggi
5.5.10.

Berkompetensi sosial minimal baik ❖ Memiliki kompetensi:  Membangun Hubungan sosial


 Membangun Komunikasi
5.5.11.

Berkompetensi pengembangan ❖ Memiliki kompetensi:  Mengembangkan ilmu 


profesi minimal baik Menghayati etika profesi  Menunjukkan kebiasaan
5.5.12. membaca

Standar Sarana dan Prasarana


6 Pendidikan
3.33
Kapasitas daya tampung sekolah
6.1. memadai
3.28
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki kapasitas rombongan ❖ Satu SMK/MAK memiliki sarana dan prasarana yang
belajar yang sesuai dan memadai dapat melayani minimum 3 rombongan belajar dan
maksimum 48 rombongan belajar.

6.1.1.

Rasio luas lahan sesuai dengan ❖ Luas lahan minimum dapat menampung sarana dan
jumlah siswa prasarana untuk melayani jumlah rombongan belajar
minimum. ❖ Lahan untuk satuan pendidikan memenuhi
ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta
6.1.2. 0 didik. ❖ Luas lahan efektif adalah seratus per tiga puluh
dikalikan luas lantai dasar bangunan ditambah
infrastruktur, tempat bermain/berolahraga/upacara, dan
luas lahan praktik.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Kondisi lahan sekolah memenuhi ❖ Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam
persyaratan kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses
untuk penyelamatan dalam keadaan darurat. ❖
Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada
di dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api. ❖
Terhindar dari gangguan-gangguan pencemaran air,
kebisingan dan pencemaran udara. ❖ Lahan sesuai dengan
peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau
6.1.3. 7 berada pada rentang kategori rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat
izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat.
❖ Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau
memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.

Rasio luas bangunan sesuai dengan ❖ Luas lantai bangunan dihitung berdasarkan banyak dan
jumlah siswa jenis program keahlian, serta banyak rombongan belajar di
6.1.4. 0 masing-masing program keahlian. ❖ Bangunan gedung
memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap
peserta didik
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Kondisi bangunan sekolah memenuhi ❖ Tata bangunan dengan koefisien dasar bangunan tidak
persyaratan melebihi 30 %, koefisien lantai bangunan, koefisien
ketinggian maksimum dan jarak bebas bangunan sesuai
Peraturan Daerah. ❖ Bangunan memenuhi persyaratan
keselamatan berikut.  Memiliki konstruksi yang stabil,
kukuh, tahan gempa dan kekuatan alam lainnya. 
Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif
untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran
dan petir. ❖ Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan
berikut.  Mempunyai ventilasi udara dan pencahayaan
yang memadai.  Memiliki sanitasi meliputi saluran air
bersih, saluran air kotor dan/atau air limbah, tempat
sampah, dan saluran air hujan.  Bahan bangunan yang
aman bagi kesehatan pengguna dan ramah lingkungan. 
Fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
termasuk bagi penyandang cacat. ❖ Bangunan memenuhi
persyaratan kenyamanan berikut  Mampu meredam
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai getaran dan kebisingan.  Setiap ruangan memiliki
6.1.5. 7 berada pada rentang kategori pengaturan penghawaan yang baik.  Setiap ruangan
dilengkapi pencahayaaan sesuai dengan ketentuan untuk
melakukan kegiatan belajar. ❖ Bangunan bertingkat
memenuhi persyaratan berikut.  Maksimum terdiri dari
tiga lantai.  Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan
kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan
pengguna. ❖ Bangunan dilengkapi sistem keamanan
berikut.  Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar
darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran
dan/atau bencana lainnya.  Akses evakuasi yang dapat
dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang
jelas.  Alat pemadam kebakaran pada area yang rawan
kebakaran.  Setiap ruangan dapat dikunci dengan baik
saat tidak digunakan. ❖ Bangunan dilengkapi instalasi
listrik dengan daya minimum 900 watt untuk SD, 1300
watt untuk SMP dan SMA serta 2200 watt untuk SMK. ❖
Kualitas bangunan minimum permanen kelas B. ❖
Bangunan sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki ragam prasarana sesuai ❖ Ruang pembelajaran umum meliputi:  Memiliki ruang
ketentuan kelas  Memiliki laboratorium IPA untuk SD, SMP dan
SMK  Memiliki ruang perpustakaan  Memiliki tempat
bermain/lapangan  Memiliki laboratorium biologi untuk
SMA dan SMK  Memiliki laboratorium fisika untuk
SMA dan SMK  Memiliki laboratorium kimia untuk
SMA dan SMK  Memiliki laboratorium komputer untuk
SMA dan SMK  Memiliki laboratorium bahasa untuk
SMA dan SMK ❖ Ruang penunjang meliputi:  Memiliki
ruang pimpinan  Memiliki ruang guru  Memiliki ruang
UKS  Memiliki tempat ibadah  Memiliki jamban 
Memiliki gudang  Memiliki ruang sirkulasi  Memiliki
ruang tata usaha untuk SMP, SMA dan SMK  Memiliki
ruang konseling untuk SMP, SMA dan SMK  Memiliki
6.1.6. 4.81
ruang organisasi kesiswaan untuk SMP, SMA dan SMK 
Menyediakan kantin yang layak  Menyediakan tempat
parkir yang memadai  Menyediakan unit kewirausahaan
dan bursa kerja untuk SMK Resiko Jika Standar Mutu
Tidak Tercapai: ❖ Proses pembelajaran menjadi kurang
teratur. ❖ Metode pembelajaran yang membutuhkan
prasarana terkendala. ❖ Kegiatan pengembangan diri dan
layanan kesiswaan terkendala. ❖ Kinerja dan iklim kerja
pendidik dan tenaga kependidikan kurang kondusif dan
efektif karena ruang gerak yang terbatas. ❖ Kesehatan
warga sekolah kurang terjaga.

Sekolah memiliki sarana dan


6.2. prasarana pembelajaran yang 2.21
lengkap dan layak
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki ruang kelas sesuai standar ❖ Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak
rombongan belajar kecuali untuk SMK adalah 60% dari
jumlah rombongan belajar. ❖ Rasio minimum luas ruang
kelas adalah 2 m2/siswa. ❖ Luas minimum ruang kelas
adalah 30 m2. ❖ Lebar minimum ruang kelas adalah 5 m,
kecuali SMK minimum 4 m. ❖ Dilengkapi sarana terdiri
dari:  Perabot minimal yang tersedia dalam rasio
minimal jumlah per peserta didik sesuai deskripsi
6.2.1. 5.54 kondisinya.  Untuk SD terdapat peralatan pendidikan
minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya.  Media
pendidikan minimal yang tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya  Perlengkapan lain minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya

Memiliki laboratorium IPA sesuai ❖ Dapat menampung minimum satu rombongan belajar,
standar kecuali SMK cukup menampung setengah rombongan
belajar ❖ Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA
untuk SMP adalah 2,4 m2/peserta didik dan untuk SMK
adalah 3 m2/peserta didik. ❖ Luas minimum ruang
laboratorium untuk SMP 48 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan persiapan 18 m2 dan untuk SMK
minimum 64 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan
persiapan 16 m2. ❖ Lebar minimum ruang laboratorium
IPA untuk SMP adalah 5 m dan untuk SMK adalah 8 m. ❖
Tersedia air bersih. ❖ Dilengkapi sarana terdiri dari: 
Perabot minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah
6.2.2. 0 per peserta didik sesuai deskripsi kondisinya.  Peralatan
pendidikan minimal yang tersedia dalam rasio minimal
jumlah per peserta didik sesuai deskripsi kondisinya. 
Untuk SMP dan SMK terdapat media pendidikan minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.  Untuk SMK terdapat bahan habis pakai
minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.  Kelengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki ruang perpustakaan sesuai ❖ Luas minimum sama dengan luas ruang kelas, kecuali
standar SMK minimum 96 m2. ❖ Lebar minimum adalah 5 m,
kecuali SMK minimum 8 m. ❖ Terletak di bagian sekolah
yang mudah dicapai sekelompok ruang kelas. ❖
Dilengkapi sarana terdiri dari:  Buku minimal yang
tersedia dalam rasio minimal jumlah per peserta didik
sesuai deskripsi kondisinya.  Perabot minimal yang
tersedia dalam rasio minimal jumlah per peserta didik
sesuai deskripsi kondisinya.  Media pendidikan minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.  Perlengkapan lainnya minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya. ❖
6.2.3. 3.3 Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu:  menyediakan
petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan
bahan pustaka lainnya;  merencanakan fasilitas
peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik;  membuka
pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja; 
melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik
internal maupun eksternal;  menyediakan pelayanan
peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain baik
negeri maupun swasta.

Memiliki tempat bermain/lapangan ❖ Rasio minimum 3 m2/peserta didik. ❖ Luas minimum


sesuai standar untuk SD adalah 500 m2 dan untuk SMP, SMA dan SMK
minimum 1000 m2. ❖ Di dalam luasan tersebut terdapat
ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x
15 m pada SD dan berukuran 30 m x 20 m untuk SMP,
SMA dan SMK ❖ Ruang terbuka sebagian ditanami
pohon penghijauan. ❖ Berada pada tempat yang tidak
6.2.4. 0.58 mengganggu proses pembelajaran di kelas. ❖ Tidak
digunakan untuk tempat parkir. ❖ Dilengkapi sarana
peralatan Pendidikan dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki laboratorium biologi sesuai ❖ Menampung minimum setengah rombongan belajar
standar SMK ❖ Rasio minimum 2,4 m2/siswa SMK dan 3
m2/siswa SMK. ❖ Luas minimum 48 m2 termasuk luas
ruang penyimpanan dan persiapan 18m2 untuk SMA dan
minimum untuk SMK adalah 64 m2 termasuk ruang
penyimpanan dan persiapan 16 m2. ❖ Lebar minimum 5
m untuk SMA dan 8 m untuk SMK. ❖ Dilengkapi sarana
meliputi:  Perabot minimal yang tersedia dalam rasio
minimal jumlah per peserta didik sesuai deskripsi
kondisinya.  Peralatan Pendidikan terdiri dari alat Peraga
serta alat dan bahan percobaan minimal yang tersedia
dalam rasio minimal jumlah per peserta didik sesuai
6.2.5. 0 deskripsi kondisinya.  Media pendidian minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.  Bahan Habis Pakai minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya. 
Perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah
minimal sesuai deskripsi kondisinya. Resiko Jika Standar
Mutu Tidak Tercapai: ❖ Praktikum pembelajaran biologi
tidak dapat menggunakan peralatan khusus yang memadai.
❖ Kinerja kepala tenaga laboratorium, tenaga teknisi
laboratorium dan tenaga laboran kurang optimal.

Memiliki laboratorium fisika sesuai ❖ Hanya untuk SMA dan SMK ❖ Dapat menampung
standar minimum setengah rombongan belajar SMK dan minimum
satu rombongan belajar SMA. ❖ Rasio minimum 2,4
m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK. ❖ Luas minimum
48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18
m2 untuk SMA dan minimum ruang laboratorium adalah
6.2.6. 0 64 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 16
m2 untuk SMK. ❖ Lebar minimum 5 m untuk SMA dan
minimum 8 m untuk SMK. untuk SMA/SMK, maksimal
60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki laboratorium kimia sesuai ❖ Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa kegiatan
standar pengarahan materi, penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur. ❖ Terdapat kegiatan penugasan
terstruktur berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
siswa yang dirancang oleh pendidik dan waktu
penyelesaian ditentukan oleh pendidik. ❖ Terdapat
kegiatan mandiri tidak terstruktur berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh
pendidik dan waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh
siswa. ❖ Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk SD, paling banyak 40% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. ❖ Beban
belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri untuk
SMP, paling banyak 50% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan. ❖ Beban belajar
6.2.7. 0 penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri ❖ Dilengkapi
sarana meliputi:  Perabot minimal yang tersedia dalam
rasio minimal jumlah per peserta didik sesuai deskripsi
kondisinya.  Peralatan pendidikan terdiri dari bahan dan
alat ukur dasar serta lat percobaan minimal yang tersedia
dalam rasio minimal jumlah per peserta didik sesuai
deskripsi kondisinya.  Media pendidian minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.  Perlengkapan lain minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki laboratorium komputer ❖ Dapat menampung minimum satu rombongan belajar
sesuai standar SMA dan minimum setengah rombongan belajar SMK. ❖
Rasio minimum 2,4 m2/siswa SMA dan 3 m2/siswa SMK.
❖ Luas minimum 48 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan persiapan 18 m2 untuk SMA dan
minimum 64 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan
persiapan 16 m2 untuk SMK. ❖ Lebar minimum 5 m
untuk SMA dan minimum 8 m untuk SMK. ❖ Ruang
laboratorium kimia dilengkapi sarana  Perabot minimal
yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per peserta didik
6.2.8. 0 sesuai deskripsi kondisinya.  Peralatan pendidikan
minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya.  Media
Pendidian minimal yang tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.  Bahan habis pakai minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.  Perlengkapan lain minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.

Memiliki laboratorium bahasa sesuai ❖ Hanya untuk SMA dan SMK. ❖ Dapat menampung
standar minimum satu rombongan belajar SMA dan minimum
setengah rombongan SMK. ❖ Rasio minimum 2 m2/siswa
SMA dan 3 m2/siswa SMK. ❖ Luas minimum 30 m2
untuk SMA dan 64 m2 untuk SMK. ❖ Lebar minimum 5
m untuk SMA dan minimimum 8 m untuk SMK. ❖
Dilengkapi sarana meliputi:  Perabot minimal yang
tersedia dalam rasio minimal jumlah per peserta didik
6.2.9. 0 sesuai deskripsi kondisinya.  Peralatan pendidikan
minimal yang tersedia dalam rasio minimal jumlah per
peserta didik sesuai deskripsi kondisinya.  Media
pendidian minimal yang tersedia dalam jumlah minimal
sesuai deskripsi kondisinya.  Perlengkapan lain minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.

Sekolah memiliki sarana dan


6.3. prasarana pendukung yang 6.83
lengkap dan layak
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki ruang pimpinan sesuai ❖ Luas minimum 12 m2 kecuali untuk SMK adalah 18
standar m2. ❖ Lebar minimum 3 m. ❖ Mudah diakses oleh guru
dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan baik. ❖
Dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain minimal
yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
6.3.1. 0 kondisinya.

Memiliki ruang guru sesuai standar ❖ Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik ❖
Luas minimum:  Untuk SD 32 m2.  Untuk SMP 48
m2.  Untuk SMA 72 m2.  Untuk SMK 56 m2. ❖
Mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar
lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
6.3.2. 3.5 ❖ Dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain
minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.

Memiliki ruang UKS sesuai standar ❖ Luas minimum 12 m2. ❖ Dilengkapi sarana perabot
dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah
minimal sesuai deskripsi kondisinya.

Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai


6.3.3. 7 berada pada rentang kategori
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki tempat ibadah sesuai ❖ Jumlah sesuai dengan kebutuhan ❖ Luas minimum 12
standar m2 kecuali SMK luas minimum adalah 24 m2. ❖
Dilengkapi sarana antara lain:  Lemari/rak 1 buah/tempat
ibadah dengan ukuran memadai untuk menyimpan
perlengkapan ibadah.  Perlengkapan ibadah yang
6.3.4. disesuaikan dengan kebutuhan.  Jam dinding 1
buah/tempat

Memiliki jamban sesuai standar ❖ Minimum 1 unit untuk setiap 60 siswa pria SD dan 40
siswa pria SMP, SMA dan SMK. ❖ Minimum 1 unit
untuk setiap 50 siswa wanita SD dan 30 siswa pria SMP,
SMA dan SMK. ❖ Minimum 1 unit untuk guru. ❖
Jumlah minimum setiap sekolah 3 unit. ❖ Luas minimum
1 unit jamban 2 m2. ❖ Berdinding, beratap, dapat dikunci,
dan mudah dibersihkan. ❖ Tersedia air bersih di setiap
6.3.5. unit jamban. ❖ Tiap unit dilengkapi sarana meliputi: 
Kloset jongkok 1 buah dengan saluran berbentuk leher
angsa.  Tempat air 1 buah dengan volume minimum 200
liter berisi air bersih.  Gayung 1 buah  Gantungan
pakaian 1 buah  Tempat sampah 1 buah

Memiliki gudang sesuai standar ❖ Luas minimum Gudang SMK adalah 24 m2. ❖
Gudang dapat dikunci. ❖ Tiap gudang dilengkapi sarana
meliputi:  Lemari 1 buah berukuran memadai untuk
menyimpan alat-alat dan arsip berharga.  Rak 1 buah
berukuran memadai untuk menyimpan peralatan olahraga,
kesenian, dan keterampilan.  Meja kerja 1 buah yang
6.3.6. 0
kuat, stabil, dan aman untuk gudang SMK.  Kursi
kerja/stool 1 buah yang kuat, stabil, dan aman untuk
gudang SMK.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki ruang sirkulasi sesuai ❖ Koridor dengan luas minimum 30% dari luas total
standar seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan
tinggi minimum 2,5 m. ❖ Koridor tanpa dinding pada
lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar
pengaman dengan tinggi 90-110 cm. ❖ Bangunan
bertingkat dengan panjang lebih dari 30m dilengkapi
minimum dua buah tangga. ❖ Jarak tempuh terjauh untuk
mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidaklebih dari
25m. ❖ Lebar minimum tangga 1,5 m untuk SD dan
6.3.7. 0 minimum 1,8 m untuk SMP, SMA dan SMK, tinggi
maksimum anak tangga 17 cm, lebar anak tangga 25 - 30
cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh
dengantinggi 85-90 cm. ❖ Tangga yang memiliki lebih
dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar
minimum sama dengan lebar tangga.

Memiliki ruang tata usaha sesuai ❖ Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas ❖
standar Luas minimum 16 m2 untuk SMP dan SMA, untuk SMK
adalah 32 m2. ❖ Mudah dicapai dari halaman sekolah
ataupun dari luar lingkungan sekolah serta dekat dengan
6.3.8. 0 ruang pimpinan. ❖ Dilengkapi sarana terdiri dari perabot
dan perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam jumlah
minimal sesuai deskripsi kondisinya

Memiliki ruang konseling sesuai ❖ Luas minimum 9 m2 untuk SMP dan SMA, untuk SMK
standar adalah 12 m2. ❖ Memberikan kenyamanan suasana dan
menjaminprivasi siswa. ❖ Dilengkapi sarana terdiri dari
perabot, peralatan konseling dan perlengkapan lain
6.3.9. 4.86 minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki ruang organisasi kesiswaan ❖ Luas minimum ruang organisasi kesiswaan 9 m2 untuk
sesuai standar SMP dan SMA, untuk SMK minimum adalah 12 m2. ❖
Dilengkapi sarana terdiri:  Meja 1 buah yang kuat, stabil,
dan mudah dipindahkan.  Kursi 4 buah yang kuat, stabil,
dan mudah dipindahkan.  Papan tulis 1 buah.  Lemari 1
6.3.10. 5.21 buah yang dapat dikunci.  Kotak kontak 1 buah untuk
mendukung operasioanal peralatan yang memerlukan daya
listrik.  Jam dinding  Tempat sampah

Menyediakan kantin yang layak ❖ Menempati area tersendiri. ❖ Luas total minimum 12
m2. ❖ Memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan,
keamanan. ❖ Memiliki sanitasi yang baik. ❖
Menyediakan makanan dan minuman yang sehat dan
bergizi untuk warga sekolah.
6.3.11. 1.94

Menyediakan tempat parkir yang ❖ Menempati area tersendiri. ❖ Mengikuti standar yang
memadai ditetapkan dengan peraturan daerah atau peraturan
nasional. ❖ Memiliki sistem pengamanan. ❖ Dilengkapi
dengan rambu-rambu lalu lintas sesuai dengan keperluan.
❖ Dijaga oleh petugas khusus parkir.
6.3.12. 4.37

Menyediakan unit kewirausahaan dan ❖ Sebagai wahana kewirausahaan yang memiliki: 


bursa kerja ruang produksi/jasa,  sistem usaha sendiri,  pembukuan
yang tertib dan transparan,  Sumber Daya Manusia, 
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai profit. ❖ Memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan
6.3.13. 7 berada pada rentang kategori kegiatan:  kerjasama dengan DUDI,  memasarkan
lulusan,  melakukan seleksi,  penyaluran lulusannya ke
dunia kerja yang relevan.

7 Standar Pengelolaan Pendidikan 6.43


Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Sekolah melakukan perencanaan
7.1. pengelolaan
6.99
Memiliki visi, misi, dan tujuan yang ❖ Sekolah memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah ❖ ❖ Visi belum mampu memberikan
jelas sesuai ketentuan Misi menjadi dasar program pokok sekolah dengan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada
menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu warga sekolah dan segenap pihak yang
lulusan yang diharapkan oleh sekolah. ❖ Tujuan mengacu berkepentingan
pada visi, misi, tujuan pendidikan nasional, standar ❖ Ditinjau dan dirumuskan
kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah kembali secara berkala sesuai dengan
dan Pemerinta serta relevan dengan kebutuhan masyarakat perkembangan pendidikan.
Capaian pada indikator baik dengan nilai 6,66 dan ❖ Dirumuskan berdasarkan masukan dari warga
7.1.1. sekolah, komite sekolah, dan pihak-pihak pemangku
berada pada rentang 5.07 <N≤ 6.66
kepentingan, serta selaras dengan tujuan pendidikan
nasional. ❖ Diputuskan dalam rapat dewan pendidik yang
dipimpin oleh kepala sekolah. ❖ Ditetapkan oleh kepala
sekolah dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah
dan pihak-pihak pemangku kepentingan.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Mengembangkan rencana kerja ❖ Membuat rencana kerja jangka menengah dan rencana
sekolah ruang lingkup sesuai kerja tahunan ❖ Disusun sesuai rekomendasi hasil
ketentuan evaluasi diri sekolah. ❖ Diputuskan dalam rapat dewan
pendidik dengan memperhatikan masukan dari komite
sekolah dan ditetapkan oleh kepala sekolah. ❖ Disahkan
oleh penyelenggara pendidikan, ❖ Dituangkan dalam
dokumen tertulis yang mudah dibaca dan dipahami oleh
pihak-pihak yang terkait. ❖ Rencana kerja jangka
menengah menggambarkan:  tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan
mutu lulusan yang ingin dicapai  perbaikan komponen
yang mendukung peningkatan mutu lulusan; ❖ Rencana
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai: 
7.1.2. 7 berada pada rentang kategori kesiswaan;  kurikulum dan kegiatan pembelajaran; 
pendidik dan tenaga kependidikan serta
pengembangannya;  sarana dan prasarana;  keuangan
dan pembiayaan;  budaya dan lingkungan sekolah; 
peran serta masyarakat dan kemitraan;  rencana-rencana
kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu. ❖ Rencana kerja tahunan
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKA-S/M) dilaksanakan berdasarkan rencana
jangka menengah. ❖ Disosialisasikan kepada seluruh
warga sekolah.

Melibatkan pemangku kepentingan ❖ Masukan pemangku kepentingan menjadi dasar


sekolah dalam perencanaan rumusan visi sehingga selaras dengan visi institusi di
pengelolaan sekolah atasnya serta visi pendidikan nasional; ❖ Masukan dari
segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite
sekolah menjadi dasar perumusan misi; ❖ Mengakomodir
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
7.1.3. 7 berada pada rentang kategori termasuk komite sekolah ke dalam tujuan sekolah; ❖
Menyosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan terkait visi, misi dan tujuan
sekolah.

Program pengelolaan
7.2. 6.68
dilaksanakan sesuai ketentuan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki pedoman pengelolaan ❖ Perumusan mempertimbangkan visi, misi dan tujuan
sekolah lengkap sekolah; ❖ Sekolah memiliki pedoman yang mengatur
aspek pengelolaan meliputi:  KTSP.  Kalender
pendidikan/akademik.  Struktur organisasi sekolah. 
Pembagian tugas di antara guru.  Pembagian tugas di
antara tenaga kependidikan.  Peraturan akademik.  Tata
tertib sekolah.  Kode etik sekolah.  Biaya operasional
7.2.1. 6.95 sekolah. ❖ Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan masyarakat. ❖
Pedoman pengelolaan KTSP, kalender pendidikan dan
pembagian tugas pendidik dan tenaga kependidikan
dievaluasi dalam skala tahunan, sementara lainnya
dievaluasi sesuai kebutuhan

Menyelenggarakan kegiatan layanan ❖ Dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan oleh


kesiswaan penanggung jawab kegiatan yang didasarkan pada
ketersediaan sumber daya yang ada. ❖ Menyusun dan
menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai
proses penerimaan peserta didik meliputi kriteria calon
peserta didik, mekanisme penerimaan peserta didik
sekolah dilakukan dan orientasi peserta didik baru yang
bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa
kekerasan dengan pengawasan guru. ❖ Memberikan
layanan konseling kepada peserta didik oleh guru kelas
7.2.2. 6.97 atau guru BK. ❖ Melaksanakan kegiatan ekstra dan
kokurikuler untuk para peserta didik; ❖ Melakukan
pembinaan prestasi unggulan; ❖ Melakukan pelacakan
terhadap alumni. ❖ mempertanggungjawabkan
pelaksanaan pada rapat dewan pendidik dan/atau sekolah
dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang
disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahunan
berikutnya.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Meningkatkan dayaguna pendidik ❖ Program pendayagunaan pendidik dan tenaga
dan tenaga kependidikan kependidikan dikembangkan sesuai dengan kondisi
sekolah ❖ Mendukung upaya:  promosi pendidik dan
tenaga kependidikan;  pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan sesuai dengan aspirasi individu,
kebutuhan kurikulum dan sekolah;  penempatan tenaga
kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah
maupun kualifikasinya dengan menetapkan prioritas; 
mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain
didasarkan pada analisis jabatan. ❖ Mendayagunakan: 
kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah;  Wakil
kepala SMP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pembantu kepala sekolah;  Wakil kepala
SMA/SMK bidang kurikulum melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah
dalam mengelola bidang kurikulum;  Wakil kepala
7.2.3. 6.72 SMA/SMK bidang sarana prasarana melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah
dalam mengelola sarana prasarana;  Wakil kepala
SMA/SMK bidang kesiswaan melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah
dalam mengelola peserta didik;  Wakil kepala SMK
bidang hubungan industri melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah
dalam mengelola kemitraan dengan dunia usaha dan dunia
industri;  Guru melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran yang
memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan
melatih peserta didik sehingga menjadi manusia
berkualitas dan mampu mengaktualisasikan potensi
kemanusiaannya secara optimum;  Tenaga perpustakaan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan
pengelolaan sumber belajar di perpustakaan;  Tenaga
laboratorium melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
membantu guru mengelola kegiatan praktikum di
laboratorium;  Tenaga administrasi melaksanakan tugas
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melaksanakan kegiatan evaluasi diri ❖ Melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah. ❖
Menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai
kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka
pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan. ❖
Melaksanakan:  Evaluasi proses pembelajaran secara
periodik, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun,
7.2.4. 6.4 pada akhir semester akademik;  Evaluasi program kerja
tahunan secara periodik sekurang-kurangnya satu kali
dalam setahun, pada akhir tahun anggaran sekolah. ❖
Evaluasi diri sekolah dilakukan secara periodik berdasar
pada data dan informasi yang sahih.

Membangun kemitraan dan ❖ Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.


melibatkan peran serta masyarakat ❖ Masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam
serta lembaga lain yang relevan pengelolaan non-akademik. ❖ Terbatas pada kegiatan
tertentu yang ditetapkan. ❖ Menjalin kemitraan dengan
lembaga lain yang relevan, berkaitan dengan input, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan baik itu dilakukan dengan
lembaga pemerintah atau non-pemerintah.  Kemitraan
SD dilakukan minimal dengan SMP serta dengan TK di
lingkungannya.  Kemitraan SMP dilakukan minimal
dengan SMA/SMK, SD, serta dunia usaha dan dunia
industri.  Kemitraan SMA/SMK dilakukan minimal
7.2.5. 6.94 dengan perguruan tinggi, SMP serta dunia usaha dan dunia
industri di lingkungannya. ❖ Sekolah melibatkan peran
serta masyarakat dan kemitraan untuk mendukung
program sekolah meliputi bidang:  Pendidikan. 
Kesehatan.  Kepolisian.  Keagamaan dan
kemasyarakatan.  Dunia usaha.  Pengembangan minat
dan bakat  dan lainnya ❖ Sistem kemitraan sekolah
ditetapkan dengan perjanjian secara tertulis.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Melaksanakan pengelolaan bidang ❖ Sekolah menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional
kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang mengatur mekanisme penyampaian ketidakpuasan
siswa dan penyelesaiannya mengenai penilaian hasil
belajar. ❖ Sekolah menyusun peraturan akademik yang
meliputi:  Persyaratan minimal kehadiran siswa untuk
mengikuti pelajaran dan tugas dari guru.  Ketentuan
mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan
kelulusan.  Ketentuan mengenai hak siswa untuk
menggunakan fasilitas belajar, laboratorium, perpustakaan,
penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku
perpustakaan.  Ketentuan mengenai layanan konsultasi
kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor. ❖
Sekolah menetapkan pedoman tata-tertib yang berisi: 
tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta
didik, termasuk dalam hal menggunakan dan memelihara
sarana dan prasarana pendidikan;  petunjuk, peringatan,
dan larangan dalam berperilaku di sekolah, serta
pemberian sangsi bagi warga yang melanggar tata tertib.
7.2.6. 6.11
❖ Sekolah menetapkan kode etik yang memuat norma
tentang:  hubungan sesama warga di dalam lingkungan
sekolah dan hubungan antara warga sekolah dengan
masyarakat;  sistem yang dapat memberikan penghargaan
bagi yang mematuhi dan sangsi bagi yang melanggar. 
prosedur tertulis mengenai pelaksanaan penciptaan suasana
iklim dan lingkungan pendidikan. ❖ Kode etik sekolah
yang mengatur peserta didik memuat norma untuk: 
menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya;
 menghormati pendidik dan tenaga kependidikan; 
mengikuti proses pembelajaran dengan menjunjung tinggi
ketentuan pembelajaran dan mematuhi semua peraturan
yang berlaku;  memelihara kerukunan dan kedamaian
untuk mewujudkan harmoni sosial di antara teman; 
mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi sesama;
 mencintai lingkungan, bangsa, dan negara; serta 
menjaga dan memelihara sarana dan prasarana, kebersihan,
ketertiban, keamanan, keindahan, dan kenyamanan
Kepala sekolah berkinerja baik sekolah. ❖ Kode etik sekolah yang mengatur guru dan
7.3. dalam melaksanakan tugas 2.26
kepemimpinan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berkepribadian dan bersosialisasi ❖ Bertanggung jawab dalam membuat keputusan
dengan baik anggaran sekolah; ❖ Bertanggung jawab atas perencanaan
partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum ❖
Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari
orang tua peserta didik dan masyarakat; ❖ Memberi
7.3.1. teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya; ❖ Memberi contoh/teladan/tindakan yang
bertanggung jawab.

Berjiwa kepemimpinan ❖ Membangun tujuan bersama. ❖ Melibatkan guru,


komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting
sekolah serta penyelenggara sekolah; ❖ Menjalin kerja
7.3.2. 6.58 sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan
komite sekolah menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunitas yang beragam, dan memobilisasi sumber daya
masyarakat

Mengembangkan sekolah dengan ❖ Mengembangkan motivasi pendidik dalam


baik mengembangkan kompetensi. ❖ Membantu, membina,
dan mempertahankan lingkungan sekolah dan program
pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta
7.3.3. 0 didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga
kependidikan; ❖ Meningkatkan mutu pendidikan. ❖
Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi
siswa.

Mengelola sumber daya dengan baik ❖ Mengambil keputusan berbasis data. ❖ Menjamin
manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman,
7.3.4. 6.99 sehat, efisien, dan efektif;
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Berjiwa kewirausahaan ❖ Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu; ❖
Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai; ❖
Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan
kelemahan sekolah; ❖ Membuat rencana kerja strategis
dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan
mutu; ❖ Meningkatkan kreasi dan inovasi dalam
mengembangkan kurikulum. ❖ Memfasilitasi
7.3.5. 0 pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi
pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan
didukung oleh komunitas sekolah; ❖ Menjaga dan
meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga
kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian
penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran
peraturan dan kode etik;

Melakukan supervisi dengan baik ❖ Menjamin pelaksanaan mutu proses pembelajaran


melalui pelaksanaan monitoring atau supervisi. ❖
Mengembangkan sistem penilaian dalam memantau
7.3.6. 0 perkembangan belajar siswa. ❖ Melaksanakan dan
merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil
supervisi untuk meningkatkan kinerja sekolah

Sekolah mengelola sistem Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai
7.4. informasi manajemen 7 berada pada rentang kategori
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki sistem informasi ❖ Mengelola sistem informasi manajemen yang memadai
manajemen sesuai ketentuan untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif,
efisien dan akuntabel; ❖ Menyediakan fasilitas informasi
yang efisien, efektif dan mudah diakses; ❖ Menugaskan
seorang guru atau tenaga kependidikan untuk melayani
permintaan informasi maupun pemberian informasi atau
pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan
sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya
direkam dan didokumentasikan; ❖ Melaporkan data
informasi sekolah yang telah terdokumentasikan kepada
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
7.4.1. 7 berada pada rentang kategori

8 Standar Pembiayaan 6.22


Sekolah memberikan layanan
8.1 6.99
subsidi silang
Membebaskan biaya bagi siswa tidak ❖ Ada biaya yang dialokasikan untuk membantu siswa
mampu tidak mampu berupa:  pengurangan dan pembebasan
biaya pendidikan,  pemberian bea siswa, dan  bentuk
biaya lainnya. ❖ Meniadakan pungutan biaya operasional
lain (biaya yang dikeluarkan oleh siswa selain uang
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai sekolah yang relevan) kepada siswa tidak mampu yang
8.1.1 7 berada pada rentang kategori meliputi:  biaya ujian;  biaya praktikum;  biaya
perpisahan;  biaya study tour; ❖ Menetapkan pendidikan
gratis bagi seluruh siswa sesuai peraturan resmi
pemerintah/pemerintah daerah.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki daftar siswa dengan latar ❖ Terdapat data siswa tidak mampu. ❖ Terdapat data
belakang ekonomi yang jelas siswa penerima beasiswa ❖ Terdapat data riil pemasukan
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai pembayaran dari orangtua siswa yang ada pada buku
8.1.2. kas/laporan keuangan.
7 berada pada rentang kategori

Melaksanakan subsidi silang untuk ❖ Penetapan uang sekolah (iuran bulanan)


membantu siswa kurang mampu mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa.
❖ Sekolah melakukan bantuan subsidi silang kepada
siswa yang kurang mampu secara ekonomi, baik melalui
pengurangan dan pembebasan biaya pendidikan (SPP),
pemberian beasiswa dan sebagainya untuk membantu
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai siswa dari keluarga kurang mampu agar dapat mengikuti
8.1.3. pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. ❖ Bantuan
7 berada pada rentang kategori
pemerintah, pemerintah daerah, maupun lembaga lain
dapat dimasukkan sebagai bantuan. ❖ Bila di sekolah
tersebut tidak ada siswa dari keluarga yang kurang mampu
artinya semuanya mampu sehingga tidak ada subsidi silang

Beban operasional sekolah sesuai Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai
8.2. ketentuan 7 berada pada rentang kategori
Memiliki biaya operasional non ❖ Memiliki standar biaya yang diperlukan untuk
personil sesuai ketentuan membiayai kegiatan operasional nonpersonalia selama 1
(satu) tahun. ❖ Terdapat standar biaya operasi
nonpersonalia per sekolah/program keahlian, per
rombongan belajar, dan per siswa, serta besaran presentase
minimum biaya alat tulis sekolah (ATS) dan bahan dan alat
habis pakai (BAHP), ❖ Pengambilan keputusan dalam
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai penetapan besarnya dana yang digali dari masyarakat
8.2.1. sebagai biaya operasional dilakukan dengan melibatkan
7 berada pada rentang kategori
berbagai pihak terkait (kepala sekolah melibatkan komite
sekolah, perwakilan guru, perwakilan tenaga kependidikan,
perwakilan siswa dan penyelenggara pendidikan/yayasan
untuk swasta).
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Sekolah melakukan pengelolaan
8.3. dana dengan baik
4.66
Mengatur alokasi dana yang berasal Capaian pada indikator Buruk dengan nilai 0 ❖ Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional ❖ Belum memiliki pedoman
dari APBD/APBN/Yayasan/sumber berada pada rentang 0 <N≤ 2.49 Artinya sekolah mengatur:  sumber pemasukan, pengeluaran dan pengelolaan biaya investasi dan
lainnya menuju SNP 1 jumlah dana yang dikelola;  penyusunan dan pencairan operasional.
anggaran, serta penggalangan dana di luar dana investasi
dan operasional;  kewenangan dan tanggungjawab
kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran
pendidikan sesuai dengan peruntukannya;  pembukuan
semua penerimaan dan pengeluaran serta penggunaan
anggaran, untuk dilaporkan kepada komite sekolah, serta
institusi di atasnya. ❖ Sumbangan pendidikan atau dana
dari masyarakat dapat berupa:  biaya yang dikeluarkan
oleh calon siswa untuk dapat diterima sebagai siswa
dengan berbagai istilah antara lain: uang pangkal, uang
gedung, pembiayaan investasi sekolah,  sumbangan dari
masyarakat (dunia usaha, komunitas agama, donatur) yang
berupa infaq, sumbangan, bantuan/beasiswa; dan 
bantuan pemerintah/pemerintah daerah misalnya Bantuan
Operasional Sekolah, maupun lembaga lain. ❖ Memiliki
8.3.1.
pedoman pengelolaan keuangan terkait sumbangan
pendidikan atau dana dari masyarakat. ❖ Pengambilan
keputusan dalam penetapan besarnya dana yang digali dari
masyarakat sebagai biaya operasional dilakukan dengan
melibatkan berbagai pihak terkait (kepala sekolah
melibatkan komite sekolah, perwakilan guru, perwakilan
tenaga kependidikan, perwakilan siswa dan penyelenggara
pendidikan/yayasan untuk swasta). ❖ Pengelolaan dana
dari masyarakat sebagai biaya personal dilakukan secara
transparan, dan akuntabel yang ditunjukkan dalam RKAS.
❖ Disusun sesuai dengan kaidah pelaporan keuangan. ❖
Dilaporkan secara periodik kepada komite atau yayasan
atau diaudit secara internal dan eksternal.
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini
Kekuatan Kelemahan
Memiliki laporan pengelolaan dana ❖ Memiliki pembukuan biaya operasional berupa buku
kas umum yang berisikan seluruh transaksi dengan
didukung catatan dari buku pembantu, antara lain:  Buku
pembantu kas yang mencatat tiap transaksi tunai dan
ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. 
Buku pembantu bank yang mencatat tiap transaksi melalui
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai bank (baik cek, giro maupun tunai) dan ditandatangani
8.3.2 7 berada pada rentang kategori oleh Bendahara dan Kepala Sekolah.  Buku pembantu
pajak yang mencatat semua transaksi yang harus dipungut
pajak serta memonitor pungutan dan penyetoran pajak
yang dipungut selaku wajib pungut pajak.

Memiliki laporan yang dapat diakses ❖ Terdapat laporan pertanggungjawaban pengelolaan


oleh pemangku kepentingan keuangan dimana antara pedoman pengelolaan keuangan
dengan rincian komponenkomponen biaya operasional
yang telah dibelanjakan selama satu tahun sesuai dengan
disertai bukti pelaporan. ❖ Dipertanggungjawabkan dan
Capaian pada indikator Baik Sekali dengan nilai dilaporkan kepada orangtua siswa, masyarakat, dan
8.3.3 7 berada pada rentang kategori pemerintah atau yayasan, yang disertai dengan bukti-bukti.
❖ Laporan dapat diakses oleh pemangku kepentingan
melalui:  Media internet seperti website atau email 
Majalah sekolah  Surat edaran  Rapat komite  dan
lainnya
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*

❖ Kebiasaan 3S siswa belum optimal ❖ Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan Satuan pendidikan
belum bisa dijadikan teladan oleh siswa. direkomendasikan untuk
mengembangkan perilaku yang
mencerminkan sikap santun,
melalui contoh dari guru dalam
keseharian dan melaksanakan
melalui optimalisasi program 3S
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Guru tidak optimal melaksanakan pembelajaran ❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru Melaksanakan PKB untuk guru,
mata pelajaran yang diampu. . ❖ Alokasi waktu tidak selaras dengan mata pelajaran yang diampu. melaksanakan pelatihan
dan beban belajar memberatkan pada sisi siswa. ❖ ❖ Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai metodologi pembelajaran,
metode /strategi pembelajaran monoton standar dan tidak tersertifikasi sebagai pendidik. melengkapi sarana pembelajaran
❖ Alokasi waktu dan beban belajar memberatkan
pada sisi siswa. ❖ Gaya dan metode pembelajaran
yang diterapkan tidak mengarah pada bakat, minta
dan kemampuan belajar siswa. ❖ Ketersediaan
dan kondisi sarana prasarana belum memadai, dan
lainnya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Pembelajaran praktik/ kejuruan belum optimal ❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru Meningkatkan kualitas
tidak selaras dengan mata pelajaran yang diampu. pembelajaran kejuruan / praktikum
❖ Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai melalui berbagai metode yang
standar dan tidak tersertifikasi sebagai pendidik. relefan, peningkatan kompetensi
❖ Kompetensi keterampilan ini belum guru, melengkapi sarana
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan praktikum
pembelajaran di sekolah. ❖ Guru merasa
terbebani dalam memberikan penilaian
keterampilan karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖ Pengelolaan
sekolah terkait fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖ Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana belum memadai, dan
lainnya.

Pembelajaran praktik/ kejuruan belum optimal ❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru Meningkatkan kualitas
tidak selaras dengan mata pelajaran yang diampu. pembelajaran kejuruan / praktikum
❖ Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai melalui berbagai metode yang
standar dan tidak tersertifikasi sebagai pendidik. relefan, peningkatan kompetensi
❖ Kompetensi keterampilan ini belum guru, melengkapi sarana
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan praktikum
pembelajaran di sekolah. ❖ Guru merasa
terbebani dalam memberikan penilaian
keterampilan karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖ Pengelolaan
sekolah terkait fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖ Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana belum memadai, dan
lainnya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru Memiliki keterampilan berpikir
tidak selaras dengan mata pelajaran yang diampu. dan bertindak kritis
❖ Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
standar dan tidak tersertifikasi sebagai pendidik.
❖ Kompetensi keterampilan ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. ❖ Guru merasa
terbebani dalam memberikan penilaian
keterampilan karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖ Pengelolaan
sekolah terkait fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖ Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana belum memadai, dan
lainnya.

❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru Memiliki keterampilan berpikir


tidak selaras dengan mata pelajaran yang diampu. dan bertindak mandiri
❖ Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
standar dan tidak tersertifikasi sebagai pendidik.
❖ Kompetensi keterampilan ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. ❖ Guru merasa
terbebani dalam memberikan penilaian
keterampilan karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖ Pengelolaan
sekolah terkait fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖ Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana belum memadai, dan
lainnya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru Memiliki keterampilan berpikir
tidak selaras dengan mata pelajaran yang diampu. dan bertindak kolaboratif
❖ Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
standar dan tidak tersertifikasi sebagai pendidik.
❖ Kompetensi keterampilan ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. ❖ Guru merasa
terbebani dalam memberikan penilaian
keterampilan karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖ Pengelolaan
sekolah terkait fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖ Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana belum memadai, dan
lainnya.

❖ Kualifikasi dan latar belakang pendidikan guru Memiliki keterampilan berpikir


tidak selaras dengan mata pelajaran yang diampu. dan bertindak komunikatif
❖ Guru belum memiliki kompetensi yang sesuai
standar dan tidak tersertifikasi sebagai pendidik.
❖ Kompetensi keterampilan ini belum
diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah. ❖ Guru merasa
terbebani dalam memberikan penilaian
keterampilan karena instrumen dan prosedur yang
rumit dan kurang dipahami. ❖ Pengelolaan
sekolah terkait fasilitasi pengembangan
keterampilan siswa belum terfokus dan
terencanakan dengan optimal. ❖ Ketersediaan dan
kondisi sarana prasarana belum memadai, dan
lainnya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Proses pembelajaran baik intrakurikuler ❖ Kompetensi guru dalam penyusunan perangkat ❖ Melaksanakan IHT/Workshop
maupun ektrakurikuler tidak mengarah pada pembelajaran kurang. ❖ Pemahaman guru terkait penyusunan rencana pembelajaran
pencapaian kompetensi sikap. ❖ Pencapaian kompetensi sikap siswa belum menyeluruh. ❖ dan penilaian (buku 1 Guru) yang
kompetensi sikap siswa tidak diukur dengan tepat. Visi, misi dan tujuan sekolah tidak fokus pada memuat karakteristik kompetensi
❖ Siswa tidak memiliki kompetensi sikap yang pencapaian kompetensi sikap. sikap ❖
ditetapkan Menyusun program kegiatan ektra
kurikuler dan intrakurikuler yang
berbasis peningkatan kompetensi
sikap peserta didik
❖ Melaksanakan
kegiatan Pelaksanaan
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) untuk guru
Agar guru
mengembangkan perangkat
pembelajaran pada kompetensi
sikap spiritual siswa sesuai dengan
tingkat kompetensi.

❖ Proses pembelajaran baik intrakurikuler ❖ Kompetensi guru dalam penyusunan perangkat ❖ Melaksanakan IHT/Workshop
maupun ektrakurikuler tidak mengarah pada pembelajaran kurang. ❖ Pemahaman guru terkait penyusunan rencana pembelajaran
pencapaian kompetensi pengetahuan. ❖ kompetensi pengetahuan belum menyeluruh. ❖ dan penilaian (buku 1 Guru) yang
Pencapaian kompetensi pengetahuan siswa tidak Visi, misi dan tujuan sekolah tidak fokus pada memuat karakteristik
diukur dengan tepat. ❖ Siswa tidak memiliki pencapaian kompetensi pengetahuan. kompetensipengetahuan
kompetensi pengetahuan yang ditetapkan. ❖ Menyusun program
kegiatan ektra kurikuler dan
intrakurikuler yang berbasis
peningkatan kompetensi
pengetahuan peserta didik

Melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
untuk guru
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Proses pembelajaran baik intrakurikuler ❖ Kompetensi guru dalam penyusunan perangkat ❖ Melaksanakan IHT/Workshop
maupun ektrakurikuler tidak mengarah pada pembelajaran kurang. ❖ Pemahaman guru terkait penyusunan rencana pembelajaran
pencapaian kompetensi keterampilan. ❖ kompetensi keterampilan belum menyeluruh. ❖ dan penilaian (buku 1 Guru) yang
Pencapaian kompetensi keterampilan siswa tidak Visi, misi dan tujuan sekolah tidak fokus pada memuat karakteristik kompetensi
diukur dengan tepat. ❖ Siswa tidak memiliki pencapaian kompetensi keterampilan keterampilan ❖
kompetensi keterampilan yang ditetapkan Menyusun program kegiatan ektra
kurikuler dan intrakurikuler yang
berbasis peningkatan kompetensi
keterampilan peserta didik

Melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
untuk guru

❖ Perilaku siswa di bawah tahap perkembangan ❖ Kompetensi guru dalam penyusunan perangkat ❖ Melaksanakan kegiata
yang sesuai. ❖ Siswa tidak bisa mengembangkan pembelajaran kurang. ❖ Sekolah belum peminatan sesuai prosedur
bakat dan minat sesuai keingintahuannya. ❖ memperhatikan perkembangan psikologis anak, ❖ Mengidentifikasi
Ketrampilan siswa tidak berkembang. lingkup dan kedalaman, kesinambungan, fungsi karakteristik peserta didik pada
sekolah dan lingkungan siswa saat awal masuk sekolah
❖ Menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler sesuai
minat dan bakat peserta didik

❖ Materi pembelajaran sulit dicerna oleh siswa. ❖ ❖ Kompetensi guru dalam penyusunan perangkat ❖ Mengembangkan perangkat
Lingkup pembelajaran yang diterima siswa tidak pembelajaran kurang. ❖ Sekolah belum pembelajaran untuk semua mata
berkembang antar jenjang pendidikan. memperhatikan perkembangan psikologis anak, pelajaran dengan tingkat
lingkup dan kedalaman, kesinambungan, fungsi kompetensi dan ruang lingkup
sekolah dan lingkungan siswa materi pembelajaran sesuai dengan
bidang keahlian
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Warga sekolah dan pemangku kepentingan tidak ❖ Komitmen sekolah rendah dalam melibatkan ❖ Membentuk tim pengembang
mengetahui KTSP yang dilaksanakan sekolah. ❖ pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum yang melaksanakan
KTSP yang dikembangkan tidak sesuai dengan kurikulum sekolah. ❖ Unsur dalam tim kegiatan penyusunan Buku 1,2,3
pedoman pengembangan yang ditetapkan pengembang kurikulum tidak mengetahui dan Kurikulum sesuai prosedur dengan
memahami pedoman pengembangan kurikulum melibatkan pemangku kepentingan
sekolah sehingga tidak mau terlibat mendalam. ❖ dalam pengembangan kurikulum
Sistem informasi manajemen yang dimiliki
sekolah belum memberikan akses kepada
pemangku kepentingan.

Menyusun KTSP mengacu pada


Kerangka Dasar pada Standar Isi
meliputi: 1) Perumusan visi, misi,
dan tujuan satuan pendidikan; 2)
Pengorganisasian muatan
kurikuler satuan pendidikan; 3)
Pengaturan beban belajar siswa
dan beban kerja guru pada tingkat
kelas; 4) Penyusunan kalender
pendidikan satuan pendidikan; 5)
Penyusunan silabus muatan atau
mata pelajaran muatan lokal; dan
6) Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kebijakan yang termuat dalam perundang- ❖ Sekolah kurang memahami bahwa ada tahapan Melaksanakan prosedur
undangan tidak terlaksana pada level sekolah. ❖ yang harus dilalui dalam pengembangan KTSP. ❖ operasional pengembangan KTSP
Kurikulum yang dilaksanakan oleh sekolah tidak Kesibukan tim pengembang kurikulum sekolah meliputi: 1) Analisis, mencakup:
sesuai dengan kondisi lingkungan, sekolah serta sehingga waktu yang dimiliki terbatas untuk a) Analisis ketentuan peraturan
perkembangan siswa. ❖ Warga sekolah dan menjalankan seluruh prosedur tersebut. ❖ perundang-undangan mengenai
pemangku kepentingan tidak mengetahui KTSP Kerjasama dan koordinasi antara kepala sekolah, Kurikulum. b) Analisis kebutuhan
yang dilaksanakan sekolah. dewan pendidikan dan komite sekolah belum siswa, satuan pendidikan, dan
optimal. lingkungan (analisis konteks). c)
Analisis ketersediaan sumber daya
pendidikan. 2) Penyusunan,
mencakup: a) Perumusan visi,
misi, dan tujuan satuan
pendidikan. b) Pengorganisasian
muatan kurikuler satuan
pendidikan. c) Pengaturan beban
belajar siswa dan beban kerja guru
pada tingkat kelas. d) Penyusunan
kalender pendidikan satuan
pendidikan. e) Penyusunan
silabus muatan atau mata pelajaran
muatan lokal. f) Penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembelajaran. 3)
Penetapan dilakukan kepala
sekolah berdasarkan hasil rapat
dewan pendidik satuan pendidikan
dengan melibatkan komite
sekolah. 4) Pengesahan dilakukan
oleh pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kurikulum yang dilaksanakan oleh sekolah ❖ Jumlah perangkat yang dikembangkan banyak. ❖ Membuat berbagai perangkat
tidak memiliki acuan. ❖ Pelaksanaan kurikulum ❖ Kemmapuan tim pengembang kurikulum kurikulum meliputi:  Pedoman
tidak dapat berjalan sesuai perencanaan terbatas. ❖ Kerjasama dan koordinasi antara kurikulum  Pedoman muatan
pengelolaan sekolah. ❖ Proses pemantauan, kepala sekolah, dewan pendidikan dan komite lokal  Pedoman kegiatan
supervisi, pengawasan, pelaporan dan tindak lanjut sekolah belum optimal. ❖ Sistem informasi ektrakurikuler  Pedoman
pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum sulit manajemen yang dimiliki sekolah belum pembelajaran  Pedoman
dilaksanakan. menyediakan akses terhadap perangkat KTSP. penilaian hasil belajar oleh
pendidik  Pedoman sistem kredit
semester  Pedoman bimbingan
dan konseling  Pedoman evaluasi
kurikulum  Pedoman
pendampingan pelaksanaan
kurikulum  Pedoman pendidikan
kepramukaan ❖ Warga sekolah
mendapatkan akses untuk
mengetahui perangkat KTSP yang
dikembangkan sekolah

❖ Kompetensi inti dan kompetensi dasar dari ❖ Hari efektif pembelajaran tidak memenuhi Melaksanakan analisis struktur
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan alokasi waktu yang ditentukan. kurikulum penbelajaran sesuai
yang diharapkan pada siswa tidak dapat tercapai peraturan berlaku dengan
dengan optimal. mengimplementasikan program
yang dikembangkan seperti
Teaching factory, Penilaian
kejuruan berbasis kompetensi
( RPL, uji kompetensi, sertifikasi
kompetensi)
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Beban tugas siswa menumpuk. ❖ Pendalaman ❖ Kompetensi pedagogik pendidik belum Mengatur beban belajar
materi dilakukan monoton searah. optimal. ❖ Pendidik tidak menyusun sendiri bedasarkan bentuk pendalaman
rencana pembelajaran. ❖ Bentuk pendalaman materi penugasan terstruktur
materi yang diketahui pendidik terbatas. maksimal 60%
Menyediakan
kegiatan ekskul wajib dan pilihan
sesuai tingkatan siswa
Merencanakan
kegiatan PKL, magang dan
kegiatan pembelajaran di industri

❖ Mata pelajaran tersebut tidak mengandung ❖ Bukan merupakan mata pelajaran wajib Menganalisis mapel ekskul sesuai
aspek kurikulum. ❖ Tidak ada kompetensi lulusan sehingga kurang diprioritaskan kebutuhan peserta didik
yang dicapai siswa saat mendalami mata pelajaran Menyusun rencana
tersebut pembelajaran (struktur, silabus,
RPP) muatan lokal
❖ Minat dan bakat siswa tidak tersalurkan dengan ❖ Pendidik yang memiliki kompetensi sesuai ❖ Menyediakan layanan
baik. bidang pembinaan siswa terbatas. ❖ Dana sekolah ekstrakurikuler wajb yaitu
untuk menyediakan tenaga pembimbing ekstra Pendidikan Kepramukaan
kurikuler terbatas ❖ Menyediakan layanan
ekstrakurikuler pilihan
❖ Menyediakan bimbingan
karier
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kegiatan pembelajaran siswa tidak terarah ❖ Sekolah tidak mengembangkan silabus. ❖ Mengkaji Silabus untuk setiap
untuk mencapai kompetensi dasar ❖ Ketergantungan kepada sumber lain dalam mata pelajaran, berisi komponen
Pengembangan RPP tidak memiliki acuan. pengembangan silabus. sebagai berikut: 1) Identitas mata
pelajaran. 2) Identitas satuan
pendidikan, program keahlian,
kelas, dan semester. 3)
Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar. 4) Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK). 5) Materi
Pembelajaran. 6) Kegiatan
Pembelajaran. 7) Penilaian. 8)
Alokasi waktu. 9) Sumber belajar.

❖ Kegiatan pembelajaran siswa tidak terarah ❖ Sekolah tidak mengembangkan silabus. Menyelenggarakan kegiatan
untuk mencapai kompetensi dasar ❖ Siswa tidak evaluasi silabus oleh kepala
dapat mencapai kompetensi dasar yang sesuai sekolah dan pengawas
dengan karakteristiknya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pembelajaran yang  interaktif,  inspiratif,  ❖ Pendidik belum menyusun RPP secara mandiri Memprogramkan kegiatan
menyenangkan,  menantang,  efisien,  atau menjiplak dari pendidik lainnya. ❖ Pendidik penyusunan buku kerja guru
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,  belum paham mekanisme penyusunan RPP ❖ dengan lengkap meliputi Buku
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, Pendidik tidak mendapat kesempatan aktualisasi 1.2.3. dan 4
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, diri dalam menyusun RPP. Menerapkan TIk,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis teaching factory dan perencanaan
siswa tidak dapat tercapai dengan optimal. pembelajaran yg sesuai dengan
perkembangan
Membuat jadwal
pertemuan MGMP setiap mapel

❖ Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan ❖ Pengawasan proses pembelajaran tidak berjalan Menyelenggarakan kegiatan
pendidik tidak terarah dan tidak sejalan dengan dengan optimal. ❖ Kompetensi supervisi kepala evaluasi RPP oleh kepala sekolah
silabus. ❖ Tindak lanjut pengembangan sekolah dan pengawas rendah. ❖ Kesibukan dan pengawas Setiap guru
keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan kepala sekolah dan pengawas. pada satuan pendidikan
kurang optimal berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Suasana belajar tidak kondusif atau tidak ❖ Besarnya jumlah BOS dan BOP yang diterima Melakukan pengaturan
terkontrol sekolah ditentukan oleh banyaknya siswa sehingga rombongan belajar dengan jumlah
banyak sekolah berlomba mencari siswa sebanyak siswa sesuai ketentuan
banyaknya. ❖ Ruang kelas yang tersedia di
sekolah kuantitasnya kurang dari rasio yang
ditentukan.

❖ Siswa tidak memahami tujuan pembelajaran ❖ RPP tidak disusun secara lengkap dan Mengelola kelas sebelum memulai
sistematis ❖ Tidak ada supervisi akademik oleh pembelajaran
kepala sekolah

❖ Siswa tidak mampu membuat pertanyaan dan ❖ Pemahaman pendidik dalam mendorong siswa Mendorong siswa mencari tahu
menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan mencari tahu masih kurang. ❖ Pendidik belum
atau isu. ❖ Siswa tidak dapat mengolah data dan memahami model pembelajaran berbasis
informasi menjadi pengetahuan yang bermanfaat penyingkapan /penelitian.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Siswa tidak memahami pentingnya ❖ Perencanaan pembelajaran yang disusun belum Mengarahkan pada penggunaan
mengumpulkan data empiris. ❖ Siswa tidak memuat secara menyeluruh dalam mengarahkan pendekatan ilmiah
mampu memberikan penjelasan bedasarkan bukti dan memfasilitasi pembelajaran dengan
empiris dan konsisten secara logis. pendekatan ilmiah. ❖ Kesulitan dalam
menentukan strategi pembelajaran yang mampu
mengarahkan dan memfasilitasi pembelajaran.

❖ Waktu yang digunakan dalam pembelajaran ❖ Kesulitan untuk mengidentifikasi kompetensi Melakukan pembelajaran berbasis
menjadi tidak efektif. ❖ Ketepatan pedagogi dasar yang paling penting untuk dikuasai. ❖ kompetensi
rentan berkurang. ❖ Membatasi pencapaian Kemampuan penilaian belum optimal. ❖ Belum
prestasi siswa. ❖ Siswa sulit beradaptasi, memiliki menemukan strategi yang tepat untuk mengatasi
motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja siswa yang terkendala dalam menguasai
yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan pembelajaran.
berpikir logis dalam menyelesaikan masalah

❖ Siswa tidak memahami keterkaitan disiplin ilmu ❖ Pengembangan konten pembelajaran yang Memberikan pembelajaran terpadu
yang sedang dipelajari. ❖ Kegiatan pembelajaan mengintegrasikan antar disiplin ilmu merupakan
kurang kaya. hal yang rumit bagi pendidik.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Siswa tidak memiliki kemampuan untuk ❖ Terkendala dalam pemilihan permasalahan Melaksanakan pembelajaran
menyelesaikan masalah. ❖ Siswa tidak dapat yang dapat dijadikan sebagai studi kasus dalam dengan jawaban yang
memberikan kesimpulan atau solusi secara pembelajaran kebenarannya multi dimensi;
langsung.

❖ Siswa tidak mendapatkan gambaran ❖ Kreatifitas pendidik dalam mengembangkan Melaksanakan pembelajaran
memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang kreatifitas siswa kurang. menuju pada keterampilan
dimiliki dalam menyelesaikan permasalahan dunia aplikatif
nyata. ❖ Sekolah tidak dapat mengetahui
keberhasilan proses pembelajaran terhadap
kompetensi lulusannya dalam memanfaatkan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa
untuk memecahkan persoalan yang ada
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Siswa kesulitan untuk mengarahkan, mengelola ❖ Pembinaan karakter siswa belum terintegrasi Mengutamakan pemberdayaan
dan mengendalikan proses pembelajaran mereka dengan baik dalam pembelajaran intrakurikuler. ❖ siswa sebagai pembelajar
sendiri. ❖ Sikap pembelajar sepanjang hayat tidak Guru kurang memperhatikan bahwa dirinya sepanjang hayat
tercapai. merupakan teladan bagi siswa.

❖ Siswa kurang percaya diri dalam berpendapat ❖ Membutuhkan waktu yang lama. ❖ Menerapkan prinsip bahwa siapa
atau berbagi pengetahuan dan pengalaman yang Membutuhkan kemampuan fasilitasi tingkat saja adalah guru, siapa saja adalah
mereka miliki. ❖ Kemampuan siswa untuk lanjut. ❖ Membutuhkan pengendalian yang siswa, dan di mana saja adalah
berinteraksi dengan masyarakat untuk belajar efektif untuk mengelola kelas. kelas.
rendah. ❖ Sikap saling menghargai dan toleransi
kurang tercapai dengan baik.

❖ Rendahnya kepercayaan diri siswa. ❖ Siswa ❖ Jumlah siswa dalam kelas banyak sehingga Mengakui atas perbedaan
mengalami kendala dalam menangkap konten menyulitkan guru untuk memperhatikan individual dan latar belakang
pembelajaran. ❖ Siswa menjadi kurang perbedaan setiap individu siswa. ❖ Membutuhkan budaya siswa.
bersemangat dalam belajar. strategi yang efektif.

❖ Siswa terkendala dalam pencapaian kompetensi ❖ Sarana dan prasarana yang belum memadai. ❖ Menerapkan metode pembelajaran
sikap, pengetahuan dan keterampilan. ❖ Belum mampu memilih metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa
Kompetensi guru tidak berkembang. yang sesuai.

❖ Siswa terkendala dalam pencapaian kompetensi ❖ Sarana dan prasarana yang belum memadai. Memanfaatkan media
sikap, pengetahuan dan keterampilan. ❖ Belum mampu memilih metode pembelajaran pembelajaran dalam meningkatkan
Kompetensi guru tidak berkembang. yang sesuai efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pengetahuan siswa terbatas. ❖ Siswa hanya ❖ Pendidik belum memanfaatkan sumberdaya Menggunakan aneka sumber
mendapat pengetahuan dari satu sudut pandang. yang ada. ❖ Pendidik belum menemukan metode belajar
pemanfaatan sumber belajar yang tepat

❖ Siswa kurang menghargai proses belajar yang ❖ Tidak ada supervisi akademik oleh kepala Mengelola kelas saat menutup
mereka lalui. ❖ Kurang menyadari kekuatan dan sekolah. ❖ Waktu yang dialokasikan terpakai pembelajaran
kelemahan diri sendiri. dalam kegiatan inti.

❖ Guru kesulitan dalam memperbaiki proses ❖ Belum memahami prosedur penilaian otentik Melakukan penilaian otentik
pembelajaran. ❖ Siswa tidak memiliki dorongan dengan baik. ❖ Instrumen yang digunakan secara komprehensif
untuk mencapai aspek pengetahuan dan banyak.
keterampilan.

❖ Proses pembelajaran tidak sesuai dengan ❖ Guru yang dapat melakukan penilaian otentik Memanfaatkan hasil penilaian
standar yang ditetapkan. ❖ Kompetensi lulusan secara komprehensif terbatas. otentik
yang diharapkan tidak tercapai dengan optimal.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Proses pembelajaran tidak sesuai dengan Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu: Melakukan pemantauan proses
standar yang ditetapkan. ❖ Kompetensi lulusan pembelajaran
yang diharapkan tidak tercapai dengan optimal.

❖ Proses pembelajaran tidak sesuai dengan ❖ Komitmen kepala sekolah dalam menjalankan Melakukan supervisi proses
standar yang ditetapkan. ❖ Kompetensi lulusan tugas supervisi belum terlaksana dengan baik. ❖ pembelajaran kepada guru
yang diharapkan tidak tercapai dengan optimal. Kunjungan dan pembinaan dari pengawas sekolah
tidak berkala dan berkelanjutan.

❖ Proses pembelajaran tidak sesuai dengan Penyebab Tidak Tercapainya Standar Mutu: Mengevaluasi proses pembelajaran
standar yang ditetapkan. ❖ Kompetensi lulusan
yang diharapkan tidak tercapai dengan optimal.

❖ Kompetensi professional dan pedagogi guru ❖ Terbatasnya laporan hasil pengawasan proses Menindaklanjuti hasil pengawasan
kurang berkembang. ❖ Proses pembelajaran tidak pembelajaran ❖ Kunjungan dan pembinaan dari proses pembelajaran
sesuai dengan standar yang ditetapkan. ❖ pengawas sekolah tidak berkala dan berkelanjutan.
Kompetensi lulusan yang diharapkan tidak tercapai
dengan optimal.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Penilaian hasil belajar tidak dapat digunakan ❖ Perangkat penilaian terutama untuk penilaian Mencakup ranah sikap,
untuk mengukur dan mengetahui pencapaian sikap memiliki indikator penilaian yang tidak pengetahuan dan keterampilan
kompetensi siswa lengkap

❖ Pengukuran pencapaian kompetensi siswa tidak ❖ Kemampuan pendidik untuk mendeskripsikan Memiliki bentuk pelaporan sesuai
dapat diketahui dengan tepat. ❖ Pendidik tidak capaian siswa dalam bentuk kalimat yang dengan ranah
dapat memperbaiki proses pembelajaran. ❖ mendidik masih terbatas. ❖
Prosedur penilaian yang dilakukan belum sesuai Pemahaman pendidik terhadap proses penilaian
dengan peraturan yang ditentukan. masih belum maksimal ❖ Sering terjadinya
perubahan peraturan yang berkaitan dengan
penilaian

❖ Pengukuran pencapaian kompetensi siswa tidak ❖ Pemahaman pendidik terhadap proses penilaian Menggunakan jenis teknik
dapat diketahui dengan tepat. ❖ Ketidakadilan masih belum maksimal. ❖ Sering terjadinya penilaian yang obyektif dan
bagi siswa yang berkebutuhan khusus dan perubahan peraturan yang berkaitan dengan akuntabel
memiliki perbedaan latar belakang. ❖ Pendidik penilaian. ❖ Sekolah belum mampu
tidak dapat memperbaiki proses pembelajaran. ❖ mengembangkan perangkat penilaian.
Prosedur penilaian yang dilakukan belum sesuai
dengan peraturan yang ditentukan.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pengukuran pencapaian kompetensi siswa tidak ❖ Pemahaman pendidik terhadap proses penilaian Memiliki perangkat teknik
dapat diketahui dengan tepat. masih belum maksimal. ❖ Sering terjadinya penilaian lengkap
❖ Ketidakadilan bagi siswa yang berkebutuhan perubahan peraturan yang berkaitan dengan
khusus dan memiliki perbedaan latar belakang. ❖ penilaian. ❖ Sekolah belum mampu
Pendidik tidak dapat memperbaiki proses mengembangkan perangkat penilaian secara
pembelajaran. ❖ Prosedur penilaian yang mandiri.
dilakukan belum sesuai dengan peraturan yang
ditentukan.

❖ Upaya peningkatan mutu pendidikan kurang ❖ Pemahaman pendidik terhadap proses penilaian Melaksanakan kegiatan tindak
optimal. ❖ Pencapaian kompetensi lulusan lambat. masih belum maksimal. ❖ Sering terjadinya lanjut dari pelaksanaan penilaian
❖ Kurang mendapatkan informasi perbaikan perubahan peraturan yang berkaitan dengan hasil belajar siswa
rencana penilaian yang lebih adil dan bertanggung penilaian. ❖ Kurangnya pembinaan dari
jawab. pengawas dan penyelenggara pendidikan.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Upaya peningkatan mutu pendidikan kurang ❖ Pemahaman pendidik terhadap proses penilaian Melaksanakan kegiatan pelaporan
optimal. ❖ Pencapaian kompetensi lulusan lambat. masih belum maksimal. ❖ Sering terjadinya hasil belajar setiap akhir semester
❖ Siswa dan orangtua tidak mendapatkan perubahan peraturan yang berkaitan dengan sesuai pedoman penilaian SMK
masukan untuk perbaikan kemampuan belajar penilaian. ❖ Kurangnya pembinaan dari yang berlaku
siswa. pengawas dan penyelenggara pendidikan.

❖ Instrumen tidak dapat digunakan sebagai ❖ Pendidik pada umumnya belum mampu Menyusun prosedur dan
pengendalian standar mutu penilaian ❖ Tingkat menyusun instrumen penilaian dengan benar. ❖ menyiapkan format penilaian hasil
pencapaian kompetensi siswa tidak dapat terukur Jumlah siswa melebihi kemampuan pendidik belajar serta mengsosialisasikan
dalam melakukan penilaian. prosedur penilaian hasil belajar
peserta didik kepada guru

❖ Instrumen tidak dapat digunakan sebagai ❖ Pendidik pada umumnya belum mampu Menyusun prosedur dan
pengendalian standar mutu penilaian. ❖ Tingkat menyusun instrumen penilaian dengan benar. ❖ menyiapkan format penilaian hasil
pencapaian kompetensi siswa tidak dapat Jumlah siswa melebihi kemampuan pendidik belajar serta mengsosialisasikan
diketahui. dalam melakukan penilaian. prosedur penilaian hasil belajar
peserta didik kepada guru

❖ Instrumen tidak dapat digunakan sebagai ❖ Pendidik pada umumnya tidak menyusun Menyusun prosedur dan
pengendalian standar mutu penilaian ❖ Tingkat Instrumen penilaian dengan benar. ❖ Jumlah menyiapkan format penilaian hasil
pencapaian kompetensi siswa tidak dapat diukur siswa melebihi kemampuan pendidik melakukan belajar serta mengsosialisasikan
penilaian prosedur penilaian hasil belajar
peserta didik kepada guru
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*

❖ Pengukuran pencapaian kompetensi siswa tidak ❖ Pemahaman pendidik terhadap proses penilaian Melaksanakan ulangan harian,
dapat diketahui ❖ Pendidik tidak dapat masih belum maksimal ❖ Sering terjadinya PTS, PAS, PAT, US, UN serta uji
memperbaiki proses pembelajaran ❖ Prosedur perubahan peraturan yang berkaitan dengan unit kompetensi dan uji
penilaian dilakukan belum sesuai dengan peraturan penilaian kompetensi sesuai perencanaan,
yang ditetapkan. petunjuk dan prosedur yang
ditetapkan/ belaku
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pengukuran pencapaian kompetensi siswa tidak ❖ Pemahaman pendidik terhadap proses penilaian Melaksanakan pemantauan,
dapat diketahui ❖ Pendidik tidak dapat masih belum maksimal ❖ Sering terjadinya monitoring, evaluasi, supervisi
memperbaiki proses pembelajaran ❖ Prosedur perubahan peraturan yang berkaitan dengan proses penilaian hasil penilaian
penilaian dilakukan belum sesuai dengan peraturan penilaian peserta didik meliputi penilaian
yang ditetapkan. sikap, pengetahuan dan
keterampilan serta perkembangan
prestasi, potensi dan minat bakat
peserta didik

❖ Pengukuran pencapaian kompetensi siswa tidak ❖ Sering terjadinya perubahan peraturan yang Menyusun pedoman dan kriteria
dapat diketahui dengan tepat. ❖ Ketidakadilan berkaitan dengan penilaian. kelulusan siswa
bagi siswa yang berkebutuhan khusus dan
memiliki perbedaan latar belakang.

❖ Kedalaman substansi materi pembelajaran ❖ Masih ada guru kurang termotivasi untuk Berkualifikasi minimal S1/D4
kurang maksimal. meningkatkan kualifikasi akademik. ❖ Komitmen
dari penyelenggara pendidikan dalam merekrut
guru dengan kualifikasi minimum. ❖ Biaya untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang S1/D4
terbatas. ❖ Lokasi perguruan tinggi yang jauh
dari tempat tinggal.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Tidak dapat menjamin kualitas layanan ❖ Kurangnya komitmen penyelenggara Sekolah menambah jumlah guru
Pendidikan. ❖ Tidak dapat meningkatkan mutu pendidikan dalam mewujudkan rasio guru untuk meningkatkan Rasio guru
pendidikan ❖ Pendidik terkendala dalam terhadap rombongan belajar ❖ Penyelenggara mapel terhadap rombongan belajar
mendapat tunjangan sertifikasi pendidikan masih memperhitungkan kepentingan seimbang
bisnis.

❖ Guru yang tidak sesuai dengan latar belakang ❖ Komitmen penyelenggara pendidikan terhadap Tersedia untuk tiap mata pelajaran
pendidikan/jurusan akan sulit memahami materi ketersediaan guru untuk tiap mata pelajaran ❖
pembelajaran. ❖ Layanan siswa belum terfasilitasi Penyelenggara pendidikan masih
dengan baik ❖ Kegiatan belajar mengajar menjadi memperhitungkan kepentingan bisnis.
kurang tepat sasaran

❖ Mengurangi nilai profesionalisme guru. ❖ ❖ Adanya kuota terhadap jumlah guru yang Bersertifikat pendidik
Pendidikan yang bermutu tidak dapat terselenggara disertifikasi. ❖ Biaya PLPG yang cukup besar. ❖
tanpa adanya guru profesional. ❖ Rancangan isi Kurangnya tenaga untuk menyelenggarakan diklat
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran guru. ❖ Kurangnya sosialisasi kepada guru
dan penilaian pembelajaran kurang maksimal

❖ Guru belum mampu menyelenggarakan proses ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi pedagogik
pembelajaran dengan sebaikbaiknya sesuai peran pedagogik ❖ Paradigma guru dalam minimal baik
guru sebagai agen pembelajaran ❖ Menyebabkan pengembangan belum berkembang ❖ Proses
pengelolaan pembelajaran menjadi kurang efektif. pengawasan dan pembinaan dari kepala sekolah
❖ Kurang menguasai menguasai karakteristik dan pengawas tidak ditindaklanjuti oleh
siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, penyelenggara Pendidikan
emosional, dan intelektual
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Belum dapat dijadikan teladan bagi siswa. ❖ ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi kepribadian
Kesulitan dalam mengelola kelas dengan baik. kepribadian. ❖ Paradigma guru dalam minimal baik
mengembangan kompetensi kepribadian masih
belum terbentuk. ❖ Kurangnya komitmen
lembaga penjamin mutu untuk melakukan
penyegaran kepada para guru. ❖ Proses
pengawasan dan pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.

❖ Belum terbentuknya penguasaan materi ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi profesional
pembelajaran secara luas dan mendalam oleh profesional. ❖ Paradigma guru terhadap minimal baik
pendidik dalam membimbing siswa belajar. kompetensi profesional belum terbentuk ❖ Proses
pengawasan dan pembinaan dari kepala sekolah
dan pengawas tidak ditindaklanjuti oleh
penyelenggara Pendidikan.

❖ Guru belum mampu berkomunikasi secara ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi sosial minimal
efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kepribadian ❖ Paradigma guru terhadap baik
kependidikan, siswa, dan orangtua siswa. ❖ kompetensi sosial belum terbentuk ❖ Proses
Belum dapat dijadikan teladan bagi siswa. ❖ pengawasan dan pembinaan dari kepala sekolah
Pengelolaan kelas oleh guru yang bersangkutan dan pengawas tidak ditindaklanjuti oleh
terkendala. penyelenggara Pendidikan.

❖ Tata kelola sekolah yang dilakukan kurang ❖ Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah Berkualifikasi minimal S1/D4
terstruktur dan mendalam. dalam merekrut kepala sekolah
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Jiwa kepemimpinan belum optimal. ❖ Rentan ❖ Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah Berusia sesuai kriteria saat
bersinggungan dengan guru senior. dalam merekrut kepala sekolah ❖ Terbatasnya pengangkatan
jumlah guru yang disiapkan oleh penyelenggara
pendidikan untuk dijadikan calon kepala sekolah

❖ Kemampuan supervisi akademik belum ❖ Komitmen penyelenggara sekolah dalam Berpengalaman mengajar selama
memadai. ❖ Proses pembelajaran rentan merekrut kepala sekolah ❖ Terbatasnya jumlah yang ditetapkan
terlaksana kurang sesuai dengan standar yang guru yang disiapkan oleh penyelenggara
ditetapkan. pendidikan untuk dijadikan calon kepala sekolah
❖ Kemampuan tata kelola sekolah yang ❖ Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah Berpangkat minimal III/c atau
dilakukan kurang terstruktur dan mendalam. ❖ dalam merekrut kepala sekolah ❖ Kepala sekolah setara
Pengalaman akademik masih kurang. tidak memiliki cukup waktu untuk menguru
kepangkatan. ❖ Kualifikasi akademik Kepala
Sekolah belum terpenuhi. ❖ Birokrasi pengajuan
kenaikan pangkat tidak mudah dilakukan.

❖ Kemampuan supervisi akademik belum ❖ Kurangnya komitmen penyelenggara sekolah Bersertifikat pendidik
memadai. ❖ Proses pembelajaran rentan dalam merekrut kepala sekolah
terlaksana kurang sesuai dengan standar yang
ditetapkan. ❖ Kemampuan tata kelola sekolah
yang dilakukan kurang terstruktur dan mendalam
❖ Kemampuan supervisi akademik belum ❖ Komitmen perekrutan kepala sekolah Bersertifikat kepala sekolah
memadai. ❖ Proses pembelajaran rentan seringkali belum mengikuti aturan
terlaksana kurang sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Efektifitas pengelolaan Pendidikan berkurang. ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi kepribadian
❖ Tidak dapat dijadikan teladan bagi guru dan kepribadian ❖ Paradigma Kepala Sekolah minimal baik
siswa. terhadap kompetensi kepribadian belum terbentuk
❖ Kurangnya komitmen kepala sekolah
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pengelolaan pendidikan berjalan tidak efektif ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi manajerial
manajerial ❖ Paradigma Kepala Sekolah terhadap minimal baik
kompetensi manajerial masih belum terbentuk ❖
Kurangnya komitmen kepala sekolah
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Mengurangi efektifitas pengelolaan pendidikan ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi kewirausahaan
kewirausahaan ❖ Paradigma Kepala Sekolah minimal baik
terhadap kompetensi kewirausahaan belum
terbentuk ❖ Kurangnya komitmen kepala sekolah

❖ Mengurangi efektifitas pengelolaan pendidikan ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi supervisi minimal
supervisi ❖ Paradigma Kepala Sekolah terhadap baik
kompetensi supervisi belum terbentuk ❖ Tugas
Kepala sekolah sangat banyak, sehingga supervisi
akademik maupun manajerial yang harusnya
dilakukan oleh kepala sekolah sering tidak
terlaksana, sehingga kerapkali diserahkan kepada
wakil kepala sekolah

❖ Terhambatnya hubungan komunikasi dengan ❖ Kurangnya pemahaman tentang kompetensi Berkompetensi sosial minimal
sesama warga sekolah dan masyarakat. ❖ sosial yang harus dimiliki kepala sekolah. baik
Kemitraan dan pelibatan masyarakat dalm
pengeleloaan sekolah terkendala.

Ketersediaan dan kompetensi


tenaga administrasi sesuai
ketentuan
Tidak ada koordinasi antar tenaga administrasi ❖ Masih banyak sekolah yang tidak memiliki Tersedia Kepala Tenaga
karena Kepala TAS berperan untuk menggerakkan kepala TAS, karena pertimbangan biaya Administrasi
seluruh tenaga administrasi dalam melayani
pendidikan di sekolah. ❖ Tugas penyusun
program, laporan kerja dan pengoptimalan
pemanfaatan sumber daya dibebankan pada kepala
sekolah, guru dan/atau pelaksana urusan.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Alur proses layanan administrasi yang tersedia ❖ Tenaga administrasi yang ada di sekolah diberi Memiliki Kepala Tenaga
tidak berjalan dengan baik ❖ Mengganggu beban ganda, misalnya menjalankan tugas selain Administrasi berkualifikasi
kelancaran proses pendukung pendidikan di administrasi. minimal SMK/sederajat
sekolah ❖ Kemampuan dalam menyusun program,
laporan kerja dan pengoptimalan pemanfaatan
sumber daya minim.

❖ Kemampuan tata kelola dalam layanan ❖ Lembaga sertifikasi untuk tenaga kependidikan Memiliki Kepala Tenaga
administrasi kurang optimal. ❖ Layanan masih terbatas. Administrasi bersertifikat
pendukung penyelenggaraan pendidikan
terkendala. ❖ Pengorganisasian, pengembangan
dan pembinaan staf tidak terkelola dengan baik ❖
Iklim kerja kondusif yang kondusif kurang tercipta
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Layanan administrasi kepegawaian, keuangan, ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan
sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan sumber daya manusia kurang memperhatikan Administrasi
masyarakat, persuratan dan pengarsipan, tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
kesiswaan, kurikulum dan layanan khusus sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga
dilakukan oleh kepala sekolah/guru yang ditugasi. pelaksana administrasi.
❖ Beban pendidik melebihi kapasitas sehingga
kurang fokus dalam menjalankan tugas utamanya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Layanan pendukung penyelenggaraan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Tenaga Pelaksana
pendidikan terkendala. ❖ Beban kepala sekolah sumber daya manusia kurang memperhatikan Urusan Administrasi
dan pendidik ditambah dengan urusan administrasi. tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki berpendidikan sesuai ketentuan
❖ Urusan administrasi kepegawaian, keuangan, sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga
sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan pelaksana administrasi.
masyarakat, persuratan dan pengarsipan,
kesiswaan, kurikulum dan layanan khusus kurang
sesuai harapan.

❖ Tenaga kependidikan tidak bisa dijadikan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi kepribadian
teladan bagi siswa. ❖ Munculnya pengaduan dari sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
pengguna layanan urusan administrasi tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Dukungan administrasi sekolah tidak dapat ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi sosial minimal
dilakukan. sumber daya manusia kurang memperhatikan baik
tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi
❖ Urusan administrasi sekolah kurang berjalan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi teknis minimal
oprimal. ❖ Kepala sekolah dan pendidik terbebani sumber daya manusia kurang memperhatikan baik
dengan urusan administrasi. ❖ Layanan kesiswaan tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
tersendat. ❖ Kondisi sarana dan prasana tidak masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
terpelihara dengan baik. kompetensi. ❖ Tidak tersedia ruang tata usaha

❖ Proses pengawasan pengelolaan pendidikan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi manajerial
kurang berjalan optimal karena minimnya laporan sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
sekolah. ❖ Sistem informasi manajemen kurang tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
menyediakan data dan informasi sekolah yang masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
relevan. kompetensi
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Ketersediaan dan kompetensi
laboran sesuai ketentuan

❖ Kegiatan dan pengembangan laboratorium ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Tersedia Kepala Tenaga
sekolah kurang terencana. ❖ Pengelolaan kegiatan sumber daya manusia kurang memperhatikan Laboratorium
laboratorium sekolah tidak berkala dan tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
berkelanjutan. ❖ Tugas teknisi dan laboran sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
laboratorium sekolah kurang terkoordinir. ❖ laboratorium.
Pemantauan sarana dan prasarana laboratorium
sekolah kurang optimal. ❖ Kinerja teknisi dan
laboran serta kegiatan laboratorium sekolah luput
dari evaluasi. ❖ Tugas dan fungsi kepala tenaga
laboratorum dibebankan pada kepala sekolah/guru.

❖ Perencanaan kegiatan dan pengembangan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Kepala Tenaga
laboratorium sekolah kurang strategis. ❖ sumber daya manusia kurang memperhatikan Laboratorium berkualifikasi sesuai
Pengelolaan kegiatan laboratorium sekolah kurang tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
optimal. ❖ Pembagian tugas teknisi dan laboran sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
laboratorium sekolah kurang proposional. ❖ laboratorium.
Pemantauan sarana dan prasarana laboratorium
sekolah kurang optimal. ❖ Evaluasi kinerja teknisi
dan laboran serta kegiatan laboratorium sekolah
tidak menyeluruh

❖ Kegiatan laboratorium sekolah kurang sesuai ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Kepala Tenaga
gagasan, teori dan prinsip. ❖ Peralatan, bahan dan sumber daya manusia kurang memperhatikan Laboratorium bersertifikat
ruang laboratorium sekolah kurang terawat. ❖ tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
Kegiatan praktikum kurang terlayani ❖ Kesehatan sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
dan keselamatan kerja di laboratorium sekolah laboratorium.
kurang terjaga.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kegiatan laboratorium sekolah kurang sesuai ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Tersedia Kepala Tenaga
gagasan, teori dan prinsip. ❖ Peralatan, bahan dan sumber daya manusia kurang memperhatikan Laboratorium berpengalaman
ruang laboratorium sekolah kurang terawat. ❖ tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki sesuai
Kegiatan praktikum kurang terlayani sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
laboratorium.

❖ Pemanfaatan laboratorium sekolah belum ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Tersedia Tenaga Teknisi Laboran
terencanakan ❖ Penyimpanan bahan, peralatan, sumber daya manusia kurang memperhatikan
perkakas, dan suku cadang laboratorium sekolah tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
kurang teratur. sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga teknisi
laboratorium.

❖ Kegiatan laboratorium sekolah belum disiapkan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Tenaga Teknisi Laboran
❖ Peralatan dan bahan di laboratorium sekolah sumber daya manusia kurang memperhatikan berpendidikan sesuai ketentuan
kurang terawat ❖ Kesehatan dan keselamatan tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
kerja di laboratorium sekolah kurang terjaga sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga teknisi
laboratorium.

❖ Bahan praktikum tidak diinventarisir ❖ ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Tersedia Tenaga Laboran
Kegiatan praktikum banyak yang tidak tercatat sumber daya manusia kurang memperhatikan
tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga teknisi
laboratorium.

❖ Ruang laboratorium sekolah kurang terawat ❖ ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Tenaga Laboran
Bahan dan peralatan laboratorium sekolah tidak sumber daya manusia kurang memperhatikan berpendidikan sesuai ketentuan
dikelola dengan baik ❖ Kegiatan praktikum tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
kurang terlayani ❖ Kesehatan dan keselamatan sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga teknisi
kerja di laboratorium sekolah kurang terjaga laboratorium.
❖ Belum dapat dijadikan teladan bagi siswa. ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi kepribadian
sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Iklim kerja dan kegiatan dalam laboratorium ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi sosial minimal
kurang kondusif. ❖ Praktikum kurang sumber daya manusia kurang memperhatikan baik
menyenangkan. tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi
❖ Laboratorium sekolah jarang dimanfaatkan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi manajerial
dalam pembelajaran. ❖ Ruang laboratorium sering sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
tidak berfungsi. tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi. ❖ Ruang laboratorium kurang
memadai.

❖ Laboratorium sekolah jarang dimanfaatkan ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi profesional
dalam pembelajaran. ❖ Praktikum kurang sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
menyenangkan. ❖ Metode praktikum tidak dapat tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
digunakan dalam pencapaian kompetensi siswa. masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi. ❖ Ruang laboratorium kurang
memadai

Ketersediaan dan kompetensi


pustakawan sesuai ketentuan
❖ Tenaga perpustakaan sekolah tidak memiliki ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Tersedia Kepala Tenaga
pemimpin ❖ Program perpustakaan sekolah sumber daya manusia kurang memperhatikan Pustakawan
kurang terencana ❖ Pelaksanakan program tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
perpustakaan sekolah kurang optimal ❖ Program sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
perpustakaan sekolah tidak terpantau dan pustakawan.
terevaluasi

❖ Koleksi perpustakaan sekolah kurang ❖ ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Kepala Tenaga
Informasi kurang terkelola dengan baik ❖ sumber daya manusia kurang memperhatikan Pustakawan berkualifikasi sesuai
Layanan jasa dan sumber informasi kurang ❖ tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
kurang berkembang pustakawan.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Wawasan kependidikan yang dimiliki belum ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Kepala Tenaga
memadai ❖ Belum keterampilan dalam sumber daya manusia kurang memperhatikan Pustakawan bersertifikat
memanfaatkan informasi ❖ Perpustakaan kurang tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
terpromosikan ❖ Bimbingan literasi informasi sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
kurang pustakawan.
❖ Wawasan kependidikan yang dimiliki belum ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Kepala Tenaga
memadai ❖ Belum keterampilan dalam sumber daya manusia kurang memperhatikan Pustakawan berpengalaman sesuai
memanfaatkan informasi ❖ Perpustakaan kurang tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
terpromosikan ❖ Bimbingan literasi informasi sekolah terbatas untuk menyediakan kepala tenaga
kurang pustakawan.
❖ Kebijakan program perpustakaan tidak ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Tersedia Tenaga Pustakawan
terlaksana ❖ Koleksi perpustakaan kurang terawat sumber daya manusia kurang memperhatikan
❖ Anggaran dan keuangan perpustakaan tidak tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
terkelola dengan baik sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga
pustakawan
❖ Koleksi perpustakaan sekolah kurang ❖ ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Memiliki Tenaga Pustakawan
Informasi kurang terkelola dengan baik ❖ sumber daya manusia kurang memperhatikan berpendidikan sesuai ketentuan
Layanan jasa dan sumber informasi kurang tenaga kependidikan. ❖ Dana yang dimiliki
sekolah terbatas untuk menyediakan tenaga
pustakawan.
❖ Ruang dan koleksi perpustakaan kurang terawat ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi manajerial
❖ Pemanfaatan perpustakaan kurang berkembang sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi. ❖ Ruang perpustakaan kurang
memadai.

❖ Guru dan siswa kesulitan memilih materi ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi pengelolaan
pembelajaran yang disediakan oleh perpustakaan sumber daya manusia kurang memperhatikan informasi minimal baik
❖ Mengurangi minat baca siswa di perpustakaan tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
❖ Siswa kesulitan untuk meminjam buku ❖ masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
Warga sekolah kurang terampil dalam penggunaan kompetensi
teknologi informasi dan komunikasi
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Perpustakan kurang berperan sebagai sumber ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi kependidikan
belajar ❖ Siswa kesulitan untuk belajar mandiri ❖ sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
Penyediaan informasi dalam sistem informasi tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
manajemen sekolah terbatas. ❖ Sikap pembelajar masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
sepanjang hayat dan budaya literasi informasi kompetensi
kurang terbangun optimal di sekolah. ❖ Minat
baca warga sekolah rendah

❖ Belum dapat dijadikan teladan bagi siswa. ❖ ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi kepribadian
Iklim perpustakaan kurang kondusif. sumber daya manusia kurang memperhatikan minimal baik
tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi.
❖ Perpustakaan jarang dikunjungi warga sekolah. ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi sosial minimal
sumber daya manusia kurang memperhatikan baik
tenaga kependidikan. ❖ Tenaga kependidikan
masih terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi
❖ Karya tulis tidak beratambah ❖ Sikap ❖ Penyelenggara pendidikan selalu pengelola Berkompetensi pengembangan
menghormati hak atas kekayaan intelektual dan sumber daya manusia kurang memperhatikan profesi minimal baik
privasi kurang terbangun disekolah ❖ Minat baca tenaga kependidikan. Tenaga kependidikan masih
rendah. terbatas sehingga sekolah belum fokus pada
kompetensi.
Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Kapasitas daya tampung sekolah
memadai
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pembiayaan untuk jumlah rombongan belajar ❖ Jarak tempuh dan lokasi sekolah tidak stategis Memiliki kapasitas rombongan
kecil kurang efisien ❖ Jumlah jam mengajar untuk akibat peraturan zonasi dalam perencanaan tata belajar yang sesuai dan memadai
guru kelas dan mata pelajaran tidak dapat dipenuhi ruang wilayah kurang optimal. ❖ Mutu sekolah di
saat jumlah rombongan belajar kecil. ❖ Proses bawah standar. ❖ Kurangnya pemahaman
pengawasan dan pengelolaan sekolah di luar penyelenggara pendidikan terkait batasan
kurang terkendali dengan jumlah rombongan kapasitas rombongan belajar dan penentuan
belajar di luar kapasitas. pembangunan unit sekolah baru. ❖ Besarnya
bantuan operasional untuk sekolah ditentukan oleh
jumlah siswa sehingga sekolah mengupayakan
penerimaan siswa sebanyak mungkin. ❖
Kesulitan mencari lahan untuk pembangunan unit
sekolah baru. ❖ Kurangnya pembinan dari
penyelenggara pendidikan kepada sekolah yang
kurang diminati masyarakat. ❖ Kebijakan
pengaturan penerimaan siswa di sekolah belum
dilaksanaka dan kurang terpantau.

❖ Iklim dan lingkungan sekolah menjadi tidak ❖ Kesulitan menemukan lahan dengan luas yang Rasio luas lahan sesuai dengan
kondusif. ❖ Kurang efektif untuk membangun sesuai dan harga yang terjangkau untuk sekolah jumlah siswa
prasarana sekolah berupa bangunan gedung dan dengan pemukiman padat penduduk. ❖ Lahan
infrastruktur, tempat bermain/berolahraga/upacara, sekolah dipakai bersama dengan sekolah lainnya.
dan praktik. ❖ Peraturan zonasi dalam perencanaan tata ruang
wilayah kurang optimal
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Iklim dan lingkungan sekolah menjadi tidak ❖ Kesulitan menemukan lahan dengan kondisi Kondisi lahan sekolah memenuhi
kondusif dan nyaman. ❖ Potensi kerusakan sarana yang sesuai dan harga yang terjangkau pada persyaratan
dan prasaran. ❖ Kapasitas rombongan belajar di pemukiman padat penduduk. ❖ Peraturan zonasi
bawah ketentuan dalam perencanaan tata ruang wilayah kurang
optimal

❖ Tidak dapat menciptakan suasana nyaman dan ❖ Banyak sekolah rasio luas bangunan belum Rasio luas bangunan sesuai
tenang siswa dalam belajar. ❖ Kapasitas sesuai dengan jumlah siswa dengan jumlah siswa
rombongan belajar di bawah ketentuan. ❖
Ketersediaan sarana dan prasarana terbatas.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Memberikan rasa tidak aman bagi siswa, guru ❖ Pembangunan gedung atau ruang baru tidak Kondisi bangunan sekolah
dan warga sekolah lainnya. ❖ Iklim pembelajaran dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara memenuhi persyaratan
kurang kondusif. ❖ Pemanfaatan sarana dan profesional. ❖ Rancangan pembangunan sekolah
prasana dalam pembelajaran kurang optimal. tidak mengacu pada standar yang telah ditentukan.
❖ Dana pembangunan dan pemeliharaan gedung
sekolah terbatas. ❖ Pengelolaan dana
pembangunan dan pemeliharaan rumit.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Proses pembelajaran menjadi kurang teratur. ❖ Luas lahan sekolah terbatas. ❖ Luas bangunan Memiliki ragam prasarana sesuai
❖ Metode pembelajaran yang membutuhkan sekolah terbatas. ❖ Kurang mengetahui prasarana ketentuan
prasarana terkendala. ❖ Kegiatan pengembangan yang disyaratkan.
diri dan layanan kesiswaan terkendala. ❖ Kinerja
dan iklim kerja pendidik dan tenaga kependidikan
kurang kondusif dan efektif karena ruang gerak
yang terbatas. ❖ Kesehatan warga sekolah kurang
terjaga.

Sekolah memiliki sarana dan


prasarana pembelajaran yang
lengkap dan layak
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kompetensi inti siswa sulit dicapai karena ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Jumlah Memiliki ruang kelas sesuai
ruang kelas merupakan lokasi aktivitas utama siswa dan rombongan belajar melebihi kapasitas. standar
siswa ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga
sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah.

❖ Kegiatan pembelajaran IPA secara praktek tidak ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki laboratorium IPA sesuai
dapat dilakukan menggunakan peralatan khusus. ❖ pembangunan tidak dilakukan secara profesional standar
Kegiatan dalam bentuk percobaan terkendala. ❖ ❖ Jumlah siswa dan rombongan belajar melebihi
Kinerja kepala tenaga laboratorium, tenaga teknisi kapasitas. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana
laboratorium dan tenaga laboran kurang optimal. tidak berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan
sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah. ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk menjaga fasilitas
sekolah rendah. ❖ Kompetensi kepala tenaga
laboratorium, tenaga teknisi laboratorium dan
tenaga laboran kurang baik dalam mengelola
laboratorium
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Siswa dan guru kesulitan memperoleh informasi ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki ruang perpustakaan
dari berbagai jenis bahan pustaka. ❖ Kinerja pembangunan tidak dilakukan secara professional sesuai standar
kepala tenaga pustakawan dan tenaga pustakawan ❖ Belum dituangkan dalam rencana pokok
kurang optimal. (master plan) pengelolaan sarana prasarana. ❖
Jumlah siswa dan rombongan belajar melebihi
kapasitas. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana
tidak berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan
sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah. ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk menjaga fasilitas
sekolah rendah. ❖ Kompetensi kepala tenaga
pustakawan dan tenaga pustakawan kurang baik
dalam mengelola perpustakaan.

❖ Siswa tidak mendapatkan area bermain. ❖ ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Berubah Memiliki tempat
Pencapaian kompetensi sikap sehat jasmani menjadi lahan parkir. ❖ Proses pembangunan bermain/lapangan sesuai standar
melalui olah fisik terbatas. ❖ Kinerja guru mata tidak dilakukan secara profesional ❖ Jumlah
pelajaran kelompok olahraga dan kesehatan sulit siswa dan rombongan belajar melebihi kapasitas.
tercapai dengan baik. ❖ Penumbuhan sikap ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
nasionalisme melalui upacara kurang berjalan berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
optimal. ❖ Kegiatan pengembangan diri siswa hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
melalui kegiatan ekstrakurikuler terkendala. Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga
sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah. ❖
Kompetensi kepala tenaga pustakawan dan tenaga
pustakawan kurang baik dalam mengelola
perpustakaan.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Praktikum pembelajaran biologi tidak dapat ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki laboratorium biologi
menggunakan peralatan khusus yang memadai. ❖ pembangunan tidak dilakukan secara profesional sesuai standar
Kinerja kepala tenaga laboratorium, tenaga teknisi ❖ Jumlah siswa dan rombongan belajar melebihi
laboratorium dan tenaga laboran kurang optimal. kapasitas. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana
tidak berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan
sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah. ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk menjaga fasilitas
sekolah rendah. ❖ Kompetensi kepala tenaga
laboratorium, tenaga teknisi laboratorium dan
tenaga laboran kurang baik dalam mengelola
laboratorium. ❖ Laboratorium biologi, fisika dan
kimia masih bergabung

Memiliki laboratorium fisika


sesuai standar
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Praktikum pembelajaran fisika tidak dapat ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki laboratorium kimia
menggunakan peralatan khusus yang memadai. ❖ pembangunan tidak dilakukan secara profesional sesuai standar
Kinerja kepala tenaga laboratorium, tenaga teknisi ❖ Jumlah siswa dan rombongan belajar melebihi
laboratorium dan tenaga laboran kurang optimal. kapasitas. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana
tidak berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan
sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah. ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk menjaga fasilitas
sekolah rendah. ❖ Kompetensi kepala tenaga
laboratorium, tenaga teknisi laboratorium dan
tenaga laboran kurang baik dalam mengelola
laboratorium. ❖ Laboratorium biologi, fisika dan
kimia masih bergabung
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Praktikum pembelajaran kimia tidak dapat ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki laboratorium komputer
menggunakan peralatan khusus yang memadai. ❖ pembangunan tidak dilakukan secara profesional sesuai standar
Kinerja kepala tenaga laboratorium, tenaga teknisi ❖ Jumlah siswa dan rombongan belajar melebihi
laboratorium dan tenaga laboran kurang optimal. kapasitas. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana
tidak berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan
sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah. ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk menjaga fasilitas
sekolah rendah. ❖ Kompetensi kepala tenaga
laboratorium, tenaga teknisi laboratorium dan
tenaga laboran kurang baik dalam mengelola
laboratorium. ❖ Laboratorium biologi, fisika dan
kimia masih bergabung

❖ Pengembangkan keterampilan berbahasa khusus ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki laboratorium bahasa
untuk sekolah yang mempunyai Jurusan Bahasa pembangunan tidak dilakukan secara profesional sesuai standar
terhambat. ❖ Jumlah siswa dan rombongan belajar melebihi
kapasitas. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana
tidak berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan
sarana hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah. ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa
memiliki warga sekolah untuk menjaga fasilitas
sekolah rendah. ❖ Kompetensi petugas kurang
baik dalam mengelola laboratorium.

Sekolah memiliki sarana dan


prasarana pendukung yang
lengkap dan layak
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Kegiatan pengelolaan sekolah/pertemuan ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki ruang pimpinan sesuai
dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur pembangunan tidak dilakukan secara profesional standar
komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
tamu lainnya rentan jarang dilakukan. ❖ Kinerja berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
kepala sekolah rendah. hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Kompetensi pengelolaan administrasi sarana dan
prasarana oleh tenaga kependidikan urusan
administrasi kurang memadai

❖ Guru tidak memiliki tempat bekerja dan ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki ruang guru sesuai
istirahat serta menerima tamu, baik siswa maupun pembangunan tidak dilakukan secara profesional. standar
tamu lainnya. ❖ Kinerja guru terhambat. ❖ ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
Dokumen perencanaan, pelaksanaan dan penilaian berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
pembelajaran kurang teratur dan terpelihara. hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Kompetensi pengelolaan administrasi sarana dan
prasarana oleh tenaga kependidikan urusan
administrasi kurang memadai.

❖ Penanganan siswa yang mengalami gangguan ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki ruang UKS sesuai
kesehatan di sekolah tidak bisa dilakukan sedini pembangunan tidak dilakukan secara profesional. standar
mungkin. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Kompetensi pengelolaan administrasi sarana dan
prasarana oleh tenaga kependidikan urusan
administrasi kurang memadai. ❖ Pembinaan
terkait P3K tidak dilakukan oleh sekolah.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Warga sekolah tidak dapat melakukan ibadah ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki tempat ibadah sesuai
yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada pembangunan tidak dilakukan secara profesional. standar
waktu sekolah. ❖ Pengembangan sikap spiritual di ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
sekolah terkait kegiatan ibadah kurang optimal. ❖ berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah Kompetensi pengelolaan administrasi sarana dan
prasarana oleh tenaga kependidikan urusan
administrasi kurang memadai. ❖ Umumnya
hanya disediakan untuk agama mayoritas sekolah
tersebut.

❖ Warga sekolah tidak dapat memenuhi hajat ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga Memiliki jamban sesuai standar
pribadinya. ❖ Kesehatan warga sekolah kurang sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah. ❖
terjaga. Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses
pembangunan tidak dilakukan secara profesional.
❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Kompetensi tenaga kependidikan urusan
administrasi dan layanan khusus kurang memadai

❖ Peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki gudang sesuai standar
sekolah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip pembangunan tidak dilakukan secara profesional.
sekolah yang telah berusia lebih dari 5 tahun ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
kurang terjaga. berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga
sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah. ❖
Kompetensi tenaga kependidikan urusan
administrasi dan layanan khusus kurang memadai.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Ruang dalam bangunan sekolah tidak terhubung ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki ruang sirkulasi sesuai
❖ Kegiatan bermain dan interaksi sosial siswa di pembangunan tidak dilakukan secara profesional. standar
luar jam pelajaran jarang terjadi terutama pada saat ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan- berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah. hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga
sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah.

❖ Kinerja kepala, pelaksana urusan administrasi ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki ruang tata usaha sesuai
dan petugas layanan khusu rendah. ❖ Layanan pembangunan tidak dilakukan secara profesional. standar
urusan administrasi sekolah terganggu. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Kompetensi tenaga kependidikan urusan
administrasi dan layanan khusus kurang memadai.

❖ Layanan konseling dari konselor berkaitan ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Memiliki ruang konseling sesuai
dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan pembangunan tidak dilakukan secara profesional. standar
karir kurang optimal. ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Kompetensi tenaga kependidikan urusan
administrasi dan layanan khusus kurang memadai.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pengembangan kemampuan berorganisasi untuk ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga Memiliki ruang organisasi
siswa terhambat sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah. ❖ kesiswaan sesuai standar
Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses
pembangunan tidak dilakukan secara profesional.
❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.

❖ Kebersihan dan gizi makanan dan minuman ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga Menyediakan kantin yang layak
yang dibeli warga sekolah dari luar kurang terjaga. sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah. ❖
❖ Kesehatan warga sekolah terganggu. Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses
pembangunan tidak dilakukan secara profesional.
❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Kesulitan berkomunikasi dan koordinasi dengan
pedagang untuk mengelola kantin dengan layak.

❖ Perubahan fungsi ruang terbuka untuk bermain ❖ Sikap tanggungjawab dan rasa memiliki warga Menyediakan tempat parkir yang
dan olahraga menjadi lahan parkir. ❖ Keamanan sekolah untuk menjaga fasilitas sekolah rendah. ❖ memadai
kendaraan warga sekolah dan tamu kurang terjaga Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses
pembangunan tidak dilakukan secara profesional.
❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. ❖
Belum ada aturan terkait tempat parkir di sekolah.

❖ Siswa belum siap memasuki dunia kerja. ❖ ❖ Luas lahan dan bangunan terbatas. ❖ Proses Menyediakan unit kewirausahaan
Siswa kurang mendapatkan pengalaman dalam pembangunan tidak dilakukan secara profesional. dan bursa kerja
dunia kerja. ❖ Serapan lulusan SMK dalam dunia ❖ Pemeliharaan sarana dan prasarana tidak
kerja rendah. berkala dan berkelanjutan. ❖ Pengadaan sarana
hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*

❖ Pengelolaan sekolah tidak mengarah pada ❖ Kepala sekolah kurang mampu menjalankan Melaksanakan peninjauan dan
membentukan lulusan yang selaras dengan visi tugas kepemimpinan. peninjauan visi, misi, dan tujuan
institusi dan visi pendidikan nasional. yang jelas sesuai ketentuan,
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pemenuhan standar nasional pendidikan yang ❖ Kepala sekolah kurang mampu menjalankan Mengembangkan rencana kerja
mendukung peningkatan mutu lulusan sulit tugas kepemimpinan sekolah ruang lingkup sesuai
dicapai. ❖ Pengelolaan dana yang transparan dan ketentuan dengan
akuntabel tidak tercapai. mengimplementasikan siklus
SPMI (pemetaan mutu dan
penyusunan rencana mutu)

❖ Tidak ada kepedulian dari warga sekolah dan ❖ Tidak ada sosialisasi dalam proses perumusan. Menerapkan Sistem Penjaminan
pihak terkait. ❖ Warga sekolah dan pihak terkait ❖ Kepala sekolah kurang mampu menjalankan Mutu Internal (SPMI)
tidak mau terlibat dalam proses pelaksanaan tugas kepemimpinan.
kegiatan.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pengelolaan sekolah berjalan secara tidak ❖ Kepala sekolah kurang mampu menjalankan Menerapkan Sistem Penjaminan
teratur ❖ Pelaksanaan pendidikan di sekolah tugas kepemimpinan. Mutu Internal (SPMI) dengan
kurang sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah. menerapkan siklus implementasi
❖ Peningkatan mutu lulusan tidak dapat tercapai. program peningkatan dan monev

❖ Visi, misi dan tujuan sekolah tidak tercapai. ❖ ❖ Warga sekolah dan pihak terkait tidak Menyelenggarakan kegiatan
Peningkatan mutu lulusan tidak dapat tercapai. dilibatkan dalam perencanaan program layanan kesiswaan berupa kegiatan
pengelolaan. ❖ Kepala sekolah kurang mampu BP/BK, kegiatan ekstra dan
menjalankan tugas kepemimpinan. ❖ Sistem kokurikuler untuk para peserta
informasi manajemen sekolah tidak terkelola didik; Melakukan pembinaan
dengan baik. ❖ Komitmen penanggungjawab prestasi unggulan; , Melakukan
kegiatan rendah. ❖ Kegiatan layanan kesiswaan pelacakan terhadap alumni.
tidak tercakup dalam rencana kerja sekolah
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pendidik dan tenaga kependidikan tidak dapat ❖ Program pendayagunaan pendidik dan tenaga Meningkatkan dayaguna pendidik
mengembangkan keprofesiannya. kependidikan tidak terencanakan dalam rencana dan tenaga kependidikan
kerja sekolah. ❖ Dewan pendidik tidak dilibatkan
dalam perencanaan pengelolaan. ❖ Kepala
sekolah tidak mampu menjalankan tugas
kepemimpinannya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Sekolah tidak mengetahui gambaran secara ❖ Belum mampu mengembangkan prosedur Melaksanakan kegiatan evaluasi
menyeluruh tentang kinerjasekolah terhadap evaluasi diri secara mandiri. ❖ Bergantung pada diri
pelaksanaan 8 standar nasional pendidikan. instrumen yang diberikan oleh penyelenggara
Pendidikan. ❖ Kurang memahami manfaat dari
evaluasi diri sekolah ❖ Kepala sekolah tidak
mampu menjalankan tugas kepemimpinannya

❖ Terdapat program tidak dapat dijalankan dengan ❖ Program kemitraan dan pelibatan masyarakat Membangun kemitraan dan
optimal karena keterbatasan sumber daya dan tidak terencanakan dalam rencana kerja sekolah. melibatkan peran serta masyarakat
kapasitas yang dimiliki oleh sekolah ❖ Kepala sekolah tidak mampu menjalankan serta lembaga lain yang relevan
tugas kepemimpinannya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan ❖ Program pengelolaan bidang kurikulum dan Melaksanakan pengelolaan bidang
untuk pembelajaran kurang kondusif dan efisien. pembelajaran dalam budaya dan lingkungan kurikulum dan kegiatan
❖ Kesadaran untuk beretika berkurang. sekolah tidak direncanakan dengan melibatkan pembelajaran
warga sekolah. ❖ Sosialisasi kurang optimal. ❖
Kepala sekolah tidak mampu menjalankan tugas
kepemimpinannya.
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Siswa, pendidik dan tenaga kependidikan ❖ Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah Menyusun dan menggarkan
kesulitan mendapatkan figure teladan di sekolah. belum memenuhi kegiatan peningkatankompetensi
❖ Pengelolaan sekolah kurang berjalan optimal. kepribadian dan sosial

❖ Pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan ❖ Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah Berjiwa kepemimpinan
sekolah tersendat. belum memenuhi

❖ Visi, misi dan tujuan sekolah tidak tercapai. ❖ Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah Mengembangkan lingkungan
belum memenuhi pembelajar

❖ Pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan ❖ Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah Melakukan pengelolaan kearsipan,
sekolah tersendat belum memenuhi dokumen, rekaman dan
mengembangkan pusat data
sekolah. Mengembangkan
lingkungan belajar yang aman,
sehat, efesien dan efektif dengan
menerapkan SPMI
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan ❖ Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah Mengembangkan jiwa
sekolah rentan kurang selaras dengan visi, misi, belum memenuhi kewirausahaan melalui berbagai
tujuan dan rencana kerja sekolah. kegiatan baik kurikuler, ektrakuler
maupun kegiatan teaching factory
dan kegiatan lainnya

❖ Pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan ❖ Kualifikasi dan kompetensi kepala sekolah Merencanakan, melaksanakan,
sekolah rentan kurang selaras dengan visi, misi, belum memenuhi melaporkan, menindaklanjuti hasil
tujuan dan rencana kerja sekolah. supervisi
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Perencanaan kerja sekolah tidak tepat sasaran. ❖ Sumber daya manusia berkompeten yang ❖ Mengelola sistem manajemen
❖ Pemangku kepentingan kesulitan mendapatkan terbatas untuk ditugaskan mengelola sistem sekolah dengan implementasi
laporan penyelenggaraan Pendidikan yang informasi. ❖ SIM identik berbasis teknologi yang SPMI
dilakukan oleh sekolah. ❖ Proses pengawasan canggih dimana sarana prasarana sekolah masih ❖ Meningkatkan fasilitas
tidak dapat dilakukan dengan baik. ❖ Komunikasi minim. ❖ Beban guru/tenaga kependidikan tidak informasi yang efisien, efektif dan
antar warga sekolah di lingkungan sekolah mencakup pada pengelolaan informasi. mudah diakses;
dilaksanakan kurang efektif dan efisien. ❖ Meningkatkan kompetensi dan
provesionalisme petugas yang
melayani permintaan informasi
maupun pemberian informasi atau
pengaduan dari masyarakat
berkaitan dengan pengelolaan
sekolah baik secara lisan maupun
tertulis dan semuanya direkam dan
didokumentasikan; ❖
Meningkatkan kegiatan pelaporan
data informasi sekolah yang telah
terdokumentasikan berbagai pihak

❖ Siswa rentan tidak melanjutkan pendidikan di ❖ Sekolah tidak memiliki data siswa tidak Menyusun pedoman pembebasan
sekolah. ❖ Kesempatan siswa untuk mengikuti mampu. ❖ Sumber dana untuk pembebasan biaya biaya bagi siswa tidak mampu
kegiatan pengembangan diri yang dibebani biaya yang dimiliki oleh sekolah terbatas
terbatas
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Layanan subsidi silang tidak tepat sasaran ❖ Sistem informasi manajemen yang dikelola Melakukan pendataan latar
sekolah tidak dipelihara dengan baik. ❖ Kinerja belakang belakang ekonomi
tenaga kependidikan urusan administrasi kurang siswa yang jelas
optimal. ❖ Rendahnya kesadaran dan kepedulian
sekolah terhadap permasalahan ekonomi keluarga
siswa

❖ Siswa rentan tidak melanjutkan pendidikan di ❖ Sekolah tidak memiliki data siswa tidak Menyusun pedoman pelaksanaan
sekolah. ❖ Kesempatan siswa untuk mengikuti mampu. ❖ Sumber dana yang dimiliki oleh subsidi silang untuk membantu
kegiatan pengembangan diri yang dibebani biaya sekolah terbatas. ❖ Biaya personal siswa bukan siswa kurang mampu, dalam
terbatas. prioritas sekolah dalam pengelolaan pendanaan berbagai bentuk seperti beasiswa,
Pendidikan. potongan biaya pendidikan dan
lainnya

❖ Sekolah tidak dapat melakukan kegiatan ❖ Pengambilan keputusan penetapan biaya ❖ Menyusun pedoman
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai bersama pemangku kepentingan menimbulkan menganalisis biaya yang
Standar Nasional Pendidikan. ❖ Terdapat biaya konflik internal. ❖ Sumber dana yang dimiliki diperlukan untuk membiayai
operasional yang tidak mendapatkan alokasi oleh sekolah terbatas. ❖ Terdapat biaya kegiatan operasional non
pendanaan. ❖ Adanya tuduhan tindak pidana KKN operasional lain yang sifatnya lebih diprioritaskan personalia sesuai
kepada bendahara dan kepala sekolah oleh sekolah. ❖ Sekolah tidak mengetahui kebutuhan ❖ melaksanakan penyusunan
pemangku kepentingan. dana yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anggaran dengan melibatkan
sekolah. berbagai pihak terkait (kepala
sekolah melibatkan komite
sekolah, perwakilan guru,
perwakilan tenaga kependidikan,
perwakilan siswa dan
penyelenggara pendidikan/yayasan
untuk swasta).
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*

❖ Sekolah tidak dapat melakukan kegiatan ❖ Pengambilan keputusan dalam pendananaan Menyusun prosedur aturan
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai bersama pemangku kepentingan menimbulkan pengelolaan keuangan sekolah
Standar Nasional Pendidikan. ❖ Terdapat biaya konflik internal. ❖ Kemampuan pendidik/tenaga sesuai dengan prosedur dan aturan
yang tidak mendapatkan alokasi pendanaan. ❖ kependidikan dalam pengelolaan pendanaan yang berlaku
Rentan terhadap tuduhan tindak pidana KKN terbatas. ❖ Beban kinerja pendidik/tenaga
kepada bendahara dan kepala sekolah oleh kependidikan yang diberi tugas sebagai bendahara
pemangku kepentingan. terlalu banyak
Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
❖ Rentan terhadap tuduhan tindak pidana KKN ❖ Bentuk laporan pengelolaan dana rumit dan Melakukan pembenahan terhadap
kepada bendahara dan kepala sekolah oleh merepotkan sekolah. ❖ Kemampuan buku maupun bentuk lain (file
pemangku kepentingan. ❖ Proses pemantauan, pendidik/tenaga kependidikan dalam penyusunan elektronik) yang setara berupa: 1)
supervisi, pengawasan dan tindak lanjut laporan pengelolaan pendanaan terbatas. ❖ Beban Buku Kas Umum. 2) Buku
pengawasan akan sulit dilakukan. ❖ Sekolah kinerja pendidik/tenaga kependidikan yang diberi Pembantu Kas. 3) Buku Pembantu
terkendala dalam membangun kemitraan dengan tugas sebagai bendahara terlalu banyak sehingga Bank. 4) Buku Pembantu Pajak.
lembaga lain. tidak memiliki waktu untuk menyusun laporan
tersebut.

❖ Rentan terhadap tuduhan tindak pidana KKN ❖ Sistem informasi manajemen tidak terkelola Menyusun laporan keuangan
kepada bendahara dan kepala sekolah oleh dengan baik ❖ Kepala sekolah tidak mampu lengkap dari berbagai sumber
pemangku kepentingan. ❖ Proses pemantauan, menjalankan tugas kepemimpinan dengan baik ❖ sesuai aturan berlaku.
supervisi, pengawasan dan tindak lanjut Hubungan antara sekolah dan pemangku Menyampaikan pelaporan
pengawasan akan sulit dilakukan. ❖ Sekolah kepentingan tidak harmonis keuangan kepada kepada pihak
terkendala dalam membangun kemitraan dengan terkait sesuai aturan berlaku
lembaga lain.
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH
RENCANA PEMENUHAN MUTU
TAHUN 2019/2020 SD 2022/2023

Nama Sekolah : SMK


NPSN : 12345678
Alamat : Jl. abc Kabupaten Bogor
0 0

No SNP/ Indikator / Sub Indikator Rekomendasi


1 Standar Kompetensi Lulusan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Satuan pendidikan direkomendasikan untuk mengembangkan
santun perilaku yang mencerminkan sikap santun, melalui contoh dari
1.1.4 guru dalam keseharian dan melaksanakan melalui optimalisasi
program 3S

Err:509 Err:509 Err:509


Err:509 Err:509 Err:509
Err:509 Err:509
Err:509
Err:509 Err:509
Err:509
Err:509 Err:509

Err:509
Err:509 Err:509
Err:509

Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 0


1.2. pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, Melaksanakan PKB untuk guru, melaksanakan pelatihan
1.2.1. konseptual, metakognitif metodologi pembelajaran, melengkapi sarana pembelajaran

Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 0


1.3. keterampilan
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak Meningkatkan kualitas pembelajaran kejuruan / praktikum
1.3.1. kreatif melalui berbagai metode yang relefan, peningkatan
kompetensi guru, melengkapi sarana praktikum
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak Meningkatkan kualitas pembelajaran kejuruan / praktikum
1.3.2. produktif melalui berbagai metode yang relefan, peningkatan
kompetensi guru, melengkapi sarana praktikum
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis
1.3.3. kritis
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
1.3.4. mandiri
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
1.3.5. kolaboratif
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif
1.3.6. komunikatif
2 Standar Isi
Perangkat pembelajaran sesuai rumusan 0
2.1. kompetensi lulusan
Memuat karakteristik kompetensi sikap ❖ Melaksanakan IHT/Workshop penyusunan rencana
pembelajaran dan penilaian (buku 1 Guru) yang memuat
karakteristik kompetensi sikap ❖
Menyusun program kegiatan ektra kurikuler dan intrakurikuler
yang berbasis peningkatan kompetensi sikap peserta didik
❖ Melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
2.1.1. untuk guru Agar guru mengembangkan
perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa
sesuai dengan tingkat kompetensi.

Memuat karakteristik kompetensi ❖ Melaksanakan IHT/Workshop penyusunan rencana


pengetahuan pembelajaran dan penilaian (buku 1 Guru) yang memuat
karakteristik kompetensipengetahuan ❖
Menyusun program kegiatan ektra kurikuler dan intrakurikuler
yang berbasis peningkatan kompetensi pengetahuan peserta
2.1.2. didik ❖ Melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
untuk guru

Memuat karakteristik kompetensi ❖ Melaksanakan IHT/Workshop penyusunan rencana


keterampilan pembelajaran dan penilaian (buku 1 Guru) yang memuat
karakteristik kompetensi keterampilan ❖ Menyusun
program kegiatan ektra kurikuler dan intrakurikuler yang
berbasis peningkatan kompetensi keterampilan peserta
2.1.3. didik ❖ Melaksanakan kegiatan
Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
untuk guru
Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa ❖ Melaksanakan kegiata peminatan sesuai prosedur
❖ Mengidentifikasi karakteristik peserta didik pada saat
awal masuk sekolah ❖ Menyelenggarakan
2.1.4. kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat peserta didik

Menyesuaikan ruang lingkup materi ❖ Mengembangkan perangkat pembelajaran untuk semua


pembelajaran mata pelajaran dengan tingkat kompetensi dan ruang lingkup
2.1.5. materi pembelajaran sesuai dengan bidang keahlian

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 0


2.2. dikembangkan sesuai prosedur
Melibatkan pemangku kepentingan dalam ❖ Membentuk tim pengembang kurikulum yang
pengembangan kurikulum melaksanakan kegiatan penyusunan Buku 1,2,3 Kurikulum
2.2.1. sesuai prosedur dengan melibatkan pemangku kepentingan
dalam pengembangan kurikulum

Mengacu pada kerangka dasar penyusunan Menyusun KTSP mengacu pada Kerangka Dasar pada Standar
Isi meliputi: 1) Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan; 2) Pengorganisasian muatan kurikuler satuan
pendidikan; 3) Pengaturan beban belajar siswa dan beban
kerja guru pada tingkat kelas; 4) Penyusunan kalender
2.2.2. pendidikan satuan pendidikan; 5) Penyusunan silabus muatan
atau mata pelajaran muatan lokal; dan 6) Penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan
pembelajaran.
Melewati tahapan operasional pengembangan Melaksanakan prosedur operasional pengembangan KTSP
meliputi: 1) Analisis, mencakup: a) Analisis ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum. b)
Analisis kebutuhan siswa, satuan pendidikan, dan lingkungan
(analisis konteks). c) Analisis ketersediaan sumber daya
pendidikan. 2) Penyusunan, mencakup: a) Perumusan visi,
misi, dan tujuan satuan pendidikan. b) Pengorganisasian
muatan kurikuler satuan pendidikan. c) Pengaturan beban
belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas. d)
Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan. e)
Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal.
2.2.3. f) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran. 3) Penetapan dilakukan kepala sekolah
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan
dengan melibatkan komite sekolah. 4) Pengesahan dilakukan
oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan ❖ Membuat berbagai perangkat kurikulum meliputi: 
pendidikan yang dikembangkan Pedoman kurikulum  Pedoman muatan lokal  Pedoman
kegiatan ektrakurikuler  Pedoman pembelajaran  Pedoman
penilaian hasil belajar oleh pendidik  Pedoman sistem kredit
semester  Pedoman bimbingan dan konseling  Pedoman
evaluasi kurikulum  Pedoman pendampingan pelaksanaan
2.2.4. kurikulum  Pedoman pendidikan kepramukaan ❖ Warga
sekolah mendapatkan akses untuk mengetahui perangkat
KTSP yang dikembangkan sekolah

Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai 0


2.3. ketentuan
Menyediakan alokasi waktu pembelajaran Melaksanakan analisis struktur kurikulum penbelajaran sesuai
sesuai struktur kurikulum yang berlaku peraturan berlaku dengan mengimplementasikan program
yang dikembangkan seperti Teaching factory, Penilaian
2.3.1. kejuruan berbasis kompetensi ( RPL, uji kompetensi, sertifikasi
kompetensi)

Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman
pendalaman materi materi penugasan terstruktur maksimal 60%
Menyediakan kegiatan ekskul wajib dan pilihan
2.3.2. sesuai tingkatan siswa Merencanakan
kegiatan PKL, magang dan kegiatan pembelajaran di industri

Menyelenggarakan aspek kurikulum pada Menganalisis mapel ekskul sesuai kebutuhan peserta didik
2.3.3. muatan lokal Menyusun rencana pembelajaran (struktur,
silabus, RPP) muatan lokal
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri ❖ Menyediakan layanan ekstrakurikuler wajb yaitu Pendidikan
siswa Kepramukaan ❖ Menyediakan layanan
2.3.4. ekstrakurikuler pilihan ❖ Menyediakan bimbingan
karier

3 Standar Proses 0
Sekolah merencanakan proses pembelajaran 0
3.1. sesuai ketentuan
Mengacu pada silabus yang telah Mengkaji Silabus untuk setiap mata pelajaran, berisi
dikembangkan komponen sebagai berikut: 1) Identitas mata pelajaran. 2)
Identitas satuan pendidikan, program keahlian, kelas, dan
semester. 3) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. 4)
3.1.1. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). 5) Materi
Pembelajaran. 6) Kegiatan Pembelajaran. 7) Penilaian. 8)
Alokasi waktu. 9) Sumber belajar.

Mengarah pada pencapaian kompetensi Menyelenggarakan kegiatan evaluasi silabus oleh kepala
3.1.2. sekolah dan pengawas
Menyusun dokumen rencana dengan lengkap Memprogramkan kegiatan penyusunan buku kerja guru
dan sistematis dengan lengkap meliputi Buku 1.2.3. dan 4
Menerapkan TIk, teaching factory dan
3.1.3. perencanaan pembelajaran yg sesuai dengan perkembangan
Membuat jadwal pertemuan MGMP
setiap mapel
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan Menyelenggarakan kegiatan evaluasi RPP oleh kepala sekolah
pengawas sekolah dan pengawas Setiap guru pada satuan pendidikan
3.1.4. berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis

Proses pembelajaran dilaksanakan dengan 0


3.2. tepat
Membentuk rombongan belajar dengan Melakukan pengaturan rombongan belajar dengan jumlah
3.2.1. jumlah siswa sesuai ketentuan siswa sesuai ketentuan
Mengelola kelas sebelum memulai Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
3.2.2. pembelajaran
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu Mendorong siswa mencari tahu
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
3.2.4. ilmiah
Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi
3.2.5.
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu Memberikan pembelajaran terpadu
Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang
3.2.7. yang kebenarannya multi dimensi; kebenarannya multi dimensi;

Melaksanakan pembelajaran menuju pada Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan


3.2.8. keterampilan aplikatif aplikatif
Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar
3.2.9. pembelajar sepanjang hayat sepanjang hayat
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
3.2.10. guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
adalah kelas.
Mengakui atas perbedaan individual dan latar Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
3.2.11. belakang budaya siswa. budaya siswa.
Menerapkan metode pembelajaran sesuai Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa
3.2.12. karakteristik siswa
Memanfaatkan media pembelajaran dalam Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan
3.2.13. meningkatkan efisiensi dan efektivitas efisiensi dan efektivitas pembelajaran
pembelajaran

3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar Menggunakan aneka sumber belajar


Mengelola kelas saat menutup pembelajaran Mengelola kelas saat menutup pembelajaran
3.2.15.
Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan 0
3.3. dalam proses pembelajaran
Melakukan penilaian otentik secara Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
3.3.1. komprehensif
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik Memanfaatkan hasil penilaian otentik
Melakukan pemantauan proses pembelajaran Melakukan pemantauan proses pembelajaran
3.3.3.
Melakukan supervisi proses pembelajaran Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
3.3.4. kepada guru
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran Mengevaluasi proses pembelajaran
Menindaklanjuti hasil pengawasan proses Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran
3.3.6. pembelajaran
4 Standar Penilaian Pendidikan 0
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 0
Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
4.1.1. keterampilan
Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah
4.1.2. ranah
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 0
Menggunakan jenis teknik penilaian yang Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan
4.2.1. obyektif dan akuntabel akuntabel
Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap
4.2.2.
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 0
Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian Melaksanakan kegiatan tindak lanjut dari pelaksanaan
4.3.1. penilaian hasil belajar siswa
Melakukan pelaporan penilaian secara Melaksanakan kegiatan pelaporan hasil belajar setiap akhir
4.3.2. periodik semester sesuai pedoman penilaian SMK yang berlaku

4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 0


Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap Menyusun prosedur dan menyiapkan format penilaian hasil
4.4.1. belajar serta mengsosialisasikan prosedur penilaian hasil
belajar peserta didik kepada guru
Menggunakan instrumen penilaian aspek Menyusun prosedur dan menyiapkan format penilaian hasil
4.4.2. pengetahuan belajar serta mengsosialisasikan prosedur penilaian hasil
belajar peserta didik kepada guru
Menggunakan instrumen penilaian aspek Err:509
4.4.3. keterampilan
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 0
Melakukan penilaian berdasarkan Menyusun prosedur dan menyiapkan format penilaian hasil
4.5.1. penyelenggara sesuai prosedur belajar serta mengsosialisasikan prosedur penilaian hasil
belajar peserta didik kepada guru
Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai Melaksanakan pemantauan, monitoring, evaluasi, supervisi
prosedur proses penilaian hasil penilaian peserta didik meliputi
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta
4.5.2. perkembangan prestasi, potensi dan minat bakat peserta
didik

Menentukan kelulusan siswa berdasarkan Menyusun pedoman dan kriteria kelulusan siswa
4.5.3. pertimbangan yang sesuai
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 0
5
Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai 0
5.1. ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 Berkualifikasi minimal S1/D4
Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar Sekolah menambah jumlah guru untuk meningkatkan Rasio
5.1.2. seimbang guru mapel terhadap rombongan belajar seimbang
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran Tersedia untuk tiap mata pelajaran
5.1.4. Bersertifikat pendidik Bersertifikat pendidik
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik Berkompetensi pedagogik minimal baik
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik Berkompetensi profesional minimal baik
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik
Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah 0
5.2. sesuai ketentuan
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 Berkualifikasi minimal S1/D4
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan
Berpengalaman mengajar selama yang Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan
5.2.3. ditetapkan
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara Berpangkat minimal III/c atau setara
5.2.5. Bersertifikat pendidik Bersertifikat pendidik
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah Bersertifikat kepala sekolah
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik
Berkompetensi kewirausahaan minimal baik Berkompetensi kewirausahaan minimal baik
5.2.9.
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik Berkompetensi supervisi minimal baik
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik
Ketersediaan dan kompetensi tenaga Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai
5.3. administrasi sesuai ketentuan ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi Tersedia Kepala Tenaga Administrasi
Memiliki Kepala Tenaga Administrasi Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi minimal
5.3.2. berkualifikasi minimal SMK/sederajat SMK/sederajat
Memiliki Kepala Tenaga Administrasi Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
5.3.3. bersertifikat
Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
5.3.4. Administrasi
Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan
5.3.5. Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan sesuai ketentuan

5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik


5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik Berkompetensi teknis minimal baik
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik
Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
5.4. ketentuan
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium
Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi sesuai
5.4.2. berkualifikasi sesuai
Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
5.4.3. bersertifikat
Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman sesuai
5.4.4. berpengalaman sesuai
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran Tersedia Tenaga Teknisi Laboran
Memiliki Tenaga Teknisi Laboran Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai
5.4.6. berpendidikan sesuai ketentuan ketentuan
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran Tersedia Tenaga Laboran
Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
5.4.8. ketentuan
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik Berkompetensi profesional minimal baik
Ketersediaan dan kompetensi pustakawan Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
5.5. sesuai ketentuan
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai
5.5.2. berkualifikasi sesuai
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat
5.5.3. bersertifikat
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman sesuai
5.5.4. berpengalaman sesuai
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan Tersedia Tenaga Pustakawan
Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai ketentuan
5.5.6. sesuai ketentuan
5.5.7. Berkompetensi manajerial minimal baik Berkompetensi manajerial minimal baik
Berkompetensi pengelolaan informasi minimal Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik
5.5.8. baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik Berkompetensi kependidikan minimal baik
5.5.10. Berkompetensi kepribadian minimal baik Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal baik Berkompetensi sosial minimal baik
Berkompetensi pengembangan profesi Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik
5.5.12. minimal baik
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai Kapasitas daya tampung sekolah memadai
Memiliki kapasitas rombongan belajar yang Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan
6.1.1. sesuai dan memadai memadai
Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa
6.1.2.
Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan
6.1.3.
Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa
6.1.4. siswa
Kondisi bangunan sekolah memenuhi Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan
6.1.5. persyaratan
Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan
6.1.6.
Sekolah memiliki sarana dan prasarana Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang
6.2. pembelajaran yang lengkap dan layak lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar Memiliki ruang kelas sesuai standar
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar Memiliki laboratorium IPA sesuai standar
Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar
6.2.3.
Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar
6.2.4. standar
Memiliki laboratorium biologi sesuai standar Memiliki laboratorium biologi sesuai standar
6.2.5.
6.2.6. Memiliki laboratorium fisika sesuai standar Memiliki laboratorium fisika sesuai standar
Memiliki laboratorium kimia sesuai standar Memiliki laboratorium kimia sesuai standar
6.2.7.
Memiliki laboratorium komputer sesuai Memiliki laboratorium komputer sesuai standar
6.2.8. standar
Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar
6.2.9.
Sekolah memiliki sarana dan prasarana Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang
6.3. pendukung yang lengkap dan layak lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar Memiliki ruang pimpinan sesuai standar
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar Memiliki ruang guru sesuai standar
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar Memiliki ruang UKS sesuai standar
6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar Memiliki tempat ibadah sesuai standar
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar Memiliki jamban sesuai standar
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar Memiliki gudang sesuai standar
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar Memiliki ruang tata usaha sesuai standar
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar Memiliki ruang konseling sesuai standar
Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar
6.3.10. standar
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak Menyediakan kantin yang layak
Menyediakan tempat parkir yang memadai Menyediakan tempat parkir yang memadai
6.3.12.
Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja
6.3.13. kerja
7 Standar Pengelolaan Pendidikan
Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.1.
Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas Melaksanakan peninjauan dan peninjauan visi, misi, dan
7.1.1. sesuai ketentuan tujuan yang jelas sesuai ketentuan,
Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai
7.1.2. lingkup sesuai ketentuan ketentuan dengan mengimplementasikan siklus SPMI
(pemetaan mutu dan penyusunan rencana mutu)
Melibatkan pemangku kepentingan sekolah Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
7.1.3. dalam perencanaan pengelolaan sekolah

Program pengelolaan dilaksanakan sesuai 0


7.2. ketentuan
Memiliki pedoman pengelolaan sekolah Menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan
7.2.1. lengkap menerapkan siklus implementasi program peningkatan dan
monev
Menyelenggarakan kegiatan layanan Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan berupa
kesiswaan kegiatan BP/BK, kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para
7.2.2. peserta didik; Melakukan pembinaan prestasi unggulan; ,
Melakukan pelacakan terhadap alumni.

Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan
7.2.3. kependidikan
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri Melaksanakan kegiatan evaluasi diri
Membangun kemitraan dan melibatkan peran Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta
7.2.5. serta masyarakat serta lembaga lain yang masyarakat serta lembaga lain yang relevan
relevan
Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan
7.2.6. dan kegiatan pembelajaran pembelajaran
Kepala sekolah berkinerja baik dalam 0
7.3. melaksanakan tugas kepemimpinan
Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik Menyusun dan menggarkan kegiatan peningkatankompetensi
7.3.1. kepribadian dan sosial
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik Mengembangkan lingkungan pembelajar
Mengelola sumber daya dengan baik Melakukan pengelolaan kearsipan, dokumen, rekaman dan
mengembangkan pusat data sekolah. Mengembangkan
7.3.4. lingkungan belajar yang aman, sehat, efesien dan efektif
dengan menerapkan SPMI

Berjiwa kewirausahaan Mengembangkan jiwa kewirausahaan melalui berbagai


7.3.5. kegiatan baik kurikuler, ektrakuler maupun kegiatan teaching
factory dan kegiatan lainnya
Melakukan supervisi dengan baik Merencanakan, melaksanakan, melaporkan, menindaklanjuti
7.3.6. hasil supervisi
Sekolah mengelola sistem informasi 0
7.4. manajemen
Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ❖ Mengelola sistem manajemen sekolah dengan
ketentuan implementasi SPMI ❖
Meningkatkan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan
mudah diakses; ❖ Meningkatkan kompetensi
dan provesionalisme petugas yang melayani permintaan
informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari
masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara
7.4.1. lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan
didokumentasikan; ❖ Meningkatkan kegiatan pelaporan data
informasi sekolah yang telah terdokumentasikan berbagai
pihak

8 Standar Pembiayaan 0
Sekolah memberikan layanan subsidi silang 0
8.1
Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu Menyusun pedoman pembebasan biaya bagi siswa tidak
8.1.1 mampu
Memiliki daftar siswa dengan latar belakang Melakukan pendataan latar belakang belakang ekonomi
8.1.2. ekonomi yang jelas siswa yang jelas
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu Menyusun pedoman pelaksanaan subsidi silang untuk
8.1.3. siswa kurang mampu membantu siswa kurang mampu, dalam berbagai bentuk
seperti beasiswa, potongan biaya pendidikan dan lainnya
Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 0
8.2.
Memiliki biaya operasional non personil sesuai ❖ Menyusun pedoman menganalisis biaya yang diperlukan
ketentuan untuk membiayai kegiatan operasional non personalia sesuai
❖ melaksanakan penyusunan anggaran
dengan melibatkan berbagai pihak terkait (kepala sekolah
melibatkan komite sekolah, perwakilan guru, perwakilan
8.2.1. tenaga kependidikan, perwakilan siswa dan penyelenggara
pendidikan/yayasan untuk swasta).
Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan 0
8.3. baik
Mengatur alokasi dana yang berasal dari Menyusun prosedur aturan pengelolaan keuangan sekolah
8.3.1. APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku
Memiliki laporan pengelolaan dana Melakukan pembenahan terhadap buku maupun bentuk lain
(file elektronik) yang setara berupa: 1) Buku Kas Umum. 2)
8.3.2 Buku Pembantu Kas. 3) Buku Pembantu Bank. 4) Buku
Pembantu Pajak.

Memiliki laporan yang dapat diakses oleh Menyusun laporan keuangan lengkap dari berbagai sumber
pemangku kepentingan sesuai aturan berlaku. Menyampaikan pelaporan keuangan
8.3.3 kepada kepada pihak terkait sesuai aturan berlaku
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH
RENCANA PEMENUHAN MUTU
TAHUN 2019/2020 SD 2022/2023

Skala Prioritas (Tahun Ke: …)


Program Kegiatan
1 2 3 4

Optimalisasi 3S di sekolah Gerakan 3S (senyum, sapa dan salam)

v v v v

Penyusunan Aturan/tata tertib/panduan guru sebagai contoh Pembuatan panduan gerakan 3 S untuk guru
teladan siswa v
Peningkatkan perilaku yang mencerminkan sikap jujur Kantin jujur v v v v
Peningkatkan perilaku yang mencerminkan sikap peduli Gerakan sekolah bersih, indah dan nyaman v v v v
Peningkatkan perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri Lomba keterampilan dan kreativitas siswa
v v v v
Peningkatkan perilaku yang mencerminkan sikap bertanggung Lomba inovasi ruang kelas sebagai tempat belajar
jawab v v v v
Peningkatkan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat melalui Implementasi program literasi (GLS)
pembiasaan program literasi
v v v v
Peningkatkan sikap pembelajar sejati sepanjang hayat melalui Pembiasaan solat berjamaah dan pelaksanaan ibadah bersama
pembiasaan prilaku sehat jasmani dan rohani
v v v v

Senam mingguan bersama

v v v v

Peningkatan pengetahuan faktual. prosedural, konseptual dan


metakognitif lulusan Bimbingan penyuluhan karier pasca ujian nasional

Pembuatan SIM utuk siswa kelas XII / lulusan

Pembuatan Kartu Pencari Kerja utuk siswa kelas XII / lulusan

Bimbingan masuk PTN

Penelusuran tamatan/ pemantauan kebekerjaan lulusan

Pembuatan SKCK Dari Porles utuk siswa kelas XII / lulusan

Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK


v

v
Evaluasi Hasil Belajar Tahap Akhir Kelas XII Rapat Dewan guru penentuan kelulusan sesuai POS v v v v
Peninjauan visi dan misi serta tujuan sekolah sesuai prosedur Peninjauan visi dan misi serta tujuan sekolah sesuai prosedur v v v v
RENCANA KERJA TAHUNAN
RENCANA AKSI PEMENUHAN MUTU
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama Sekolah : SMK


NPSN : 12345678
Alamat : Jl. abc Kabupaten Bogor

No Program Kegiatan Tujuan Sasaran PJ Kegiatan/ Koordinator Waktu

A Standar Kompetensi Lulusan


1 Optimalisasi 3S di Gerakan 3S (senyum, Meningkatkan perilaku siswa Rina Fariah, S.Pd.I Juli 2019 - Juni
sekolah sapa dan salam) santun siswa sebagai cermin 2029
sikap beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME
Penyusunan Pembuatan panduan Mendorong guru dan TAS guru dan tas Handi Agustus 2019
Aturan/tata gerakan 3 S untuk guru untuk menjadi teladan dalam
tertib/panduan guru implementasi gerakan 3S
sebagai contoh sehingga siswa memiliki
teladan siswa perilaku santun sebagai
cermin sikap beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME

Err:509
2 Err:509 Err:509
Err:509
3 Err:509 Err:509
Err:509
Err:509
Err:509
Err:509
4 Optimalisasi 3S di Gerakan 3S (senyum, meningkatkan sikap santun siswa dan guru/karyawan si A juli - juni
sekolah sapa dan salam) warga sekolah
5 Peningkatkan perilaku Kantin jujur
yang mencerminkan
sikap jujur
6 Peningkatkan perilaku Gerakan sekolah bersih,
yang mencerminkan indah dan nyaman
sikap peduli

7 Peningkatkan perilaku Lomba keterampilan


yang mencerminkan dan kreativitas siswa
sikap percaya diri

8 Peningkatkan perilaku Lomba inovasi ruang


yang mencerminkan kelas sebagai tempat
sikap bertanggung belajar
jawab

9 Peningkatkan sikap Implementasi program


pembelajar sejati literasi (GLS)
sepanjang hayat
melalui pembiasaan
program literasi

10 Peningkatkan sikap Pembiasaan solat


pembelajar sejati berjamaah dan
sepanjang hayat pelaksanaan ibadah
melalui pembiasaan bersama
prilaku sehat jasmani
dan rohani Senam mingguan
bersama
11 Peningkatan Bimbingan penyuluhan
pengetahuan faktual. karier pasca ujian
prosedural, nasional
konseptual dan
metakognitif lulusan Pembuatan SIM utuk
siswa kelas XII / lulusan
konseptual dan
metakognitif lulusan

Pembuatan Kartu
Pencari Kerja utuk
siswa kelas XII / lulusan

Bimbingan masuk PTN


Penelusuran tamatan/
pemantauan
kebekerjaan lulusan
Pembuatan SKCK Dari
Porles utuk siswa kelas
XII / lulusan
Penyelenggaraan Bursa
Kerja Khusus (BKK) SMK

B Standar Isi
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
Evaluasi Hasil Belajar Rapat Dewan guru
Tahap Akhir Kelas XII penentuan kelulusan
sesuai POS
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
G Standar Pengelolaan Pendidikan
Peninjauan visi dan Peninjauan visi dan misi Memiliki visi, misi, dan tujuan visi, misi, dan tujuan Anta Juni 2020
misi serta tujuan serta tujuan sekolah yang jelas sesuai ketentuan sekolah
sekolah sesuai sesuai prosedur dan memberikan inspirasi bagi
prosedur warga sekolah

0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
KERJA TAHUNAN
I PEMENUHAN MUTU
AJARAN 2019/2020

Target kinerja Indikator


Input Output Outcomes
Indikator Capaian Benefits (Manfaat) infact (Dampak)
(Masukan) (keluaran) (Hasil)

disusun melibatkan seluruh 100% Nara Sumber hasil quisioner misi .... tercapainya ..... visi
warga sekolah Minimal Acuan tingkat
Tingkat ke santunan baik (nilai 70 pada kepegawaian kesantunan Meningkatnya
berdasar pengukuran sakala 100) Tim siswa perilaku santun
instrumen Penyusun siswa sebagai
Anggaran cermin sikap
beriman dan
bertakwa
kepada Tuhan
YME
Guru dan TAS
terdorong untuk
menjadi teladan
dalam
implementasi
PPK sehingga
siswa memiliki
Tuntas di bulan agustus perilaku yang
100% mencerminkan
/sesuai jadwal
sikap beriman
dan bertakwa
kepada Tuhan
YME

Melibatkan seluruh guru.tas 100%


dalam penyusunan
Tingkat in disipliner guru 0%%

adanya selogan di setiap kelas


Keterlibatan seluruh unsur visi, misi, dan Adanya visi, tulis visi sekolah tulis visi sekolah
sekolah (Yayasan, Struktural, tujuan sekolah misi, dan tujuan bidang manajemen
Sraf, Guru, DU/DI, Disdik) hasil peninjauan yang jelas sesuai
ketentuan dan
memberikan
inspirasi bagi
Kepanitiaan warga sekolah
Panduan
penyusunan
100% Narsum, Biaya
RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama Sekolah : SMK


NPSN : 12345678
Alamat : Jl. abc Kabupaten Bogor

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Komponen Pembiayaan
No Uraian Kegiatan
Volume Frekwensi

Err:509 Err:509
Alat Tulis Kantor
- Kertas HVS A4 70g 1 rim 1 Kegiatan
- Tinta printer revil canon 1 doz 1 kegiatan
Benda Pos
- Materey 6000 4 pcs 1 Kegiatan
Barang habis pakai
-Pembelian kotak saran 1 unit 1 Kegiatan
Cetak dan penggandaan
foto copy dokumen 150 lembar 1 Kegiatan
Cetak laporan dan lainnya 4 set 1 Kegiatan
Makan minum rapat
makanan ringan/komsumsi rapat tim 10 org 4 Kegiatan
JUMLAH
N DAN BIAYA
2019/2020

onen Pembiayaan
Sumber
Biaya Jumlah Keterangan
Anggaran
Satuan (Rp) Biaya (Rp)

37,500 37,500 BOS TW 3


28,000 28,000 BOS TW 3

7,500 30,000 BOS TW 3

300,000 300,000 BOS TW 5

150 22,500 BOS TW 3


5,000 20,000 BOS TW 3

15,000 600,000 BOS TW 3


JUMLAH 1,038,000
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Nama Sekolah : SMK Swasta ...........
Desa : .................
Kota/Kabupaten : Kabupaten Bogor
Provinsi : Jawa Barat

Jumlah Jumlah
No. Kode Uraian Kegiatan Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Bantah

A Penerimaan
A1 Saldo awal

A2 Penerimaan Bersumber Bantuan Pemerintah 1,349,250,000


1 Pendapatan rutin -

2 Bantuan Operasional Sekolah 976,000,000


2.1 Bantuan Operasional Sekolah Th. 2019 Triwulan 3 210,000,000
2.2 Bantuan Operasional Sekolah Th. 2019 Triwulan 4 210,000,000
2.3 Bantuan Operasional Sekolah Th. 2020 Triwulan 1 278,000,000
2.4 Bantuan Operasional Sekolah Th. 2020 Triwulan 2 278,000,000
3 BPMU Provinsi 373,250,000
BPMU Provinsi tahun 2019 Semester 2 173,750,000
BPMU Provinsi tahun 2020 Semester 1 199,500,000

A3 Penerimaan Bersumber Sumbangan Masyarakat 1,140,912,500


IURAN AWAL MASUK SEKOLAH Kelas X (@ Rp. 1.500.000) 278,250,000.00
IURAN ORTU SISWA BULANAN Kelas X (@ Rp. 200.000) 37,100,000.00
IURAN ORTU SISWA BULANAN Kelas XI (@ Rp. 200.000) 38,150,000.00
IURAN ORTU SISWA BULANAN Kelas XII (@ Rp. 200.000) 32,900,000.00
IURAN PELAKSANAAN PTS S-1 Kelas X (@ Rp. 50.000) 9,275,000.00
IURAN PELAKSANAAN PTS S-1 Kelas XI (@ Rp. 50.000) 9,537,500.00
IURAN PELAKSANAAN PTS S-1 Kelas XII (@ Rp. 50.000) 8,225,000.00
IURAN PELAKSANAAN PAS - 1 Kelas X (@ Rp. 75.000) 13,912,500.00
IURAN PELAKSANAAN PAS - 1 Kelas XI (@ Rp. 75.000) 14,306,250.00
IURAN PELAKSANAAN PAS - 1 Kelas XII (@ Rp. 75.000) 12,337,500.00
IURAN PELAKSANAAN PTS S-2 Kelas X (@ Rp. 50.000) 9,275,000.00
IURAN PELAKSANAAN PTS S-2 Kelas XI (@ Rp. 50.000) 9,537,500.00
IURAN PELAKSANAAN PTS S-2 Kelas XII (@ Rp. 0) - .00
IURAN PELAKSANAAN PAS - 2 Kelas X (@ Rp. 75.000) 13,912,500.00
IURAN PELAKSANAAN PAS - 2 Kelas XI (@ Rp. 75.000) 14,306,250.00
IURAN PELAKSANAAN PAS - 2 Kelas XII (@ Rp. 0) - .00
IURAN PRAKERIN kelas XI (@ Rp. 200.000) 38,150,000
IURAN PRAKTIKUM X (@ Rp 400.000) 74,200,000.00
IURAN PRAKTIKUM XI (@ Rp 400.000) 76,300,000.00
IURAN PRAKTIKUM XII (@ Rp 400.000) 65,800,000.00
IURAN KUNJUNGAN INDUSTRI KELAS X (@ Rp. 150.000) 27,825,000.00
IURAN KUNJUNGAN INDUSTRI KELAS XI (@ Rp. 150.000) 28,612,500.00
IURAN KUNJUNGAN INDUSTRI KELAS XII (@ Rp. 0) - .00
IURAN KEGIATAN AKHIR STUDI SISWA KELAS XII (@ Rp. 2000000) 329,000,000.00
B Penggunaan Dana :
1 Standar Kompetensi Lulusan 167,900,000
1.1 Implementasi Peningkatan Pendidikan Karakter
(PPK)*
1.2 Penyusunan program dan implementasi peningkatan PPK 17,200,000 7,200,000
di sekolah
1.3 Implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS)*
1.4 Penataan Perpustakaan Sekolah;
1.5
a. Digitalisasi Koleksi Perpustakaan
1.6 b. Penataan Ruangan 1,500,000
Perpustakaan
1.7 Peningkatan Pelayanan 1,500,000
1.8
a. Pembuatan Pojok Baca
b. Peningkatan
1.9 kapasitas akses internet 14,000,000
c. Virtual Library
1.10 Fasilitasi Penerbitan dan Publikasi Hasil Karya Siswa 3,200,000
1.11 1,000,000
a. Menyiapkan majalah dinding
1.12 b. Vlog/Blog sekolah yang 600,000
dapat diisi oleh siswa.
1.13 Err:509 8,400,000
1.14 Err:509 2,000,000
1.15 Gerakan 3S (senyum, sapa dan salam) 2,900,000
1.16 Kantin jujur 10,600,000
1.17 Gerakan sekolah bersih, indah dan nyaman 2,800,000
1.18 Lomba keterampilan dan kreativitas siswa 2,800,000
1.19 Lomba inovasi ruang kelas sebagai tempat belajar 2,800,000
1.20 Implementasi program literasi (GLS) 24,000,000
1.21 Pembiasaan solat berjamaah dan pelaksanaan ibadah bersama 2,800,000
1.22 Senam mingguan bersama 2,800,000
1.23 Bimbingan penyuluhan karier pasca ujian nasional 6,000,000
1.24 Pembuatan SIM utuk siswa kelas XII / lulusan 36,600,000
1.25 Pembuatan Kartu Pencari Kerja utuk siswa kelas XII / lulusan 9,600,000
1.26 Bimbingan masuk PTN 4,000,000
1.27 Penelusuran tamatan/ pemantauan kebekerjaan lulusan 5,200,000
1.28 Pembuatan SKCK Dari Porles utuk siswa kelas XII / lulusan 7,800,000
1.29 Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK 18,000,000
2 Pengembangan Standar Isi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rapat Dewan guru penentuan kelulusan sesuai POS
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7 Standar Pengelolaan Pendidikan
Peninjauan visi dan misi serta tujuan sekolah sesuai prosedur 2,600,000
-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-
-
-
C JUMLAH TOTAL PENERIMAAN 5,971,962,500 -
D JUMLAH TOTAL PENGELUARAN 336,900,000 10,200,000
E SISA DANA (PENERIMAAN - PENGGUNAAN) 5,635,062,500 - 10,200,000

Mengetahui : Menyetujui :
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah,

........................................................ ...............................................
N DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)
PELAJARAN 2018/2019 X XI XII Jumlah
Jumlah siswa 216 216 180 612
Jumlah siswa bebas biaya 100% 18 16 9 43
Jumlah siswa bebas biaya 50% 22 14 7 43
Jumlah siswa bebas biaya 25% 6 9 12 27
Jumlah siswa dalam pembiayaan 185.50 190.75 164.50 540.75
Jumlah Rombel 6 6 5 17

Rencana Anggaran per Sumber Dana


Bantuan Pemerintah
BOS Pusat BPMU Provinsi
Sumbangan
TW.4 2019 TW.1 2020 TW.2 2020 Kab Masyarakat
TW.3 2019(JULI (OKT -DES (JANUARI - (APRIL - JUNI Sem 2 (2019) Sem 1 (2020)
- SEPT 2019) 2019) MARET 2020) 2020)

210,000,000 210,000,000 278,000,000 278,000,000 173,750,000 199,500,000

210,000,000 210,000,000 278,000,000 278,000,000


210,000,000
210,000,000
278,000,000
278,000,000
173,750,000 199,500,000
173,750,000
199,500,000

1,140,912,500
278,250,000
37,100,000
38,150,000
32,900,000
9,275,000
9,537,500
8,225,000
13,912,500
14,306,250
12,337,500
9,275,000
9,537,500
-
13,912,500
14,306,250
-
38,150,000
74,200,000
76,300,000
65,800,000
27,825,000
28,612,500
-
329,000,000

10,800,000 34,800,000 9,800,000 16,000,000 191,500,000


-

5,000,000 5,000,000

2,000,000
2,000,000
2,000,000

20,000,000 6,000,000

50,000,000
3,000,000

500,000 500,000 500,000 500,000 12,000,000

300,000 300,000 300,000 300,000 2,000,000


- - - - 1,000,000

300,000 - - - 300,000

600,000 600,000 600,000 600,000 6,000,000


- - - - 2,000,000
300,000 200,000 200,000 200,000 2,000,000
600,000 - - - 10,000,000
200,000 200,000 200,000 200,000 2,000,000
200,000 200,000 200,000 200,000 2,000,000
200,000 200,000 200,000 200,000 2,000,000
4,000,000 4,000,000 4,000,000 4,000,000 8,000,000
200,000 200,000 200,000 200,000 2,000,000
200,000 200,000 200,000 200,000 2,000,000
2,000,000 4,000,000
600,000 36,000,000
600,000 9,000,000
2,000,000 2,000,000
200,000 200,000 200,000 600,000 4,000,000
600,000 7,200,000
3,000,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 6,000,000
600,000 2,000,000
630,000,000 630,000,000 834,000,000 834,000,000 521,250,000 -
21,600,000 69,600,000 19,600,000 32,600,000 - - 193,500,000
608,400,000 560,400,000 814,400,000 801,400,000 521,250,000 -

Kab. Bogor,Juli 2019


Kepala Sekolah, Bendahara,

............................................... ..............................................
Keterangan

-
-

1,349,250,000
-
-
976,000,000
210,000,000
210,000,000
278,000,000
278,000,000
373,250,000
173,750,000

-
-

-
-
-
-
-
-
-
-
-

-
-
-
-
-

JUMLAH ANGGARAN BOS K7 sudah Selisih


TW1234/ KEGIATAN dilaporkan
- -

- #REF! #REF!

- -
- -
- -

- -

- -

- - -
3,449,250,000 -
684,000,000 21,600,000 #REF! #REF!
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Nama Sekolah : SMK Swasta ...........


Desa : .................
Kota/Kabupaten : Kabupaten Bogor
Provinsi : Jawa Barat

PENERIMAAN
No. No.
Uraian Jumlah No. Kode
Urut Kode
I 1 SISA TAHUN LALU
II 2 PENDAPATAN RUTIN 1
III 3 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) 2
3.1 BOS Pusat 976,000,000 3
3.2 BOS Provinsi 373,250,000 4
3.3 BOS Kabupaten/Kota 5
IV 4 BANTUAN 6
4.1 Dana Dekonsentrasi 7
4.2 Dana Tugas Pembantuan 8
4.3 Dana Alokasi Khusus
4.4 Bantuan Lain
V 5 SUMBER PENDAPATAN LAINNYA*)
5.1 Pendapatan Lainnya (Partisipasi Masyarakat) 1,140,912,500

JUMLAH PENERIMAAN 2,490,162,500 JUMLAH


*Sebutkan jika ada

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah

.................. ...............
DAN BELANJA SEKOLAH (RAPBS)
N 2019/2020

PENGELUARAN

Uraian Jumlah

Program Sekolah
Pengembangan Kompetensi Lulusan 167,900,000
Pengembangan Standar Isi
Pengembangan Standar Proses
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah
Pengembangan Standar Pengelolaan
Pengembangan Standar Pembiayaan
Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian

JUMLAH PENGELUARAN 167,900,000

2,322,262,500
Bogor, ............
Bendahara

..............
E. Komponen Pembiayaan BOS Reguler pada SMK
1. Pengembangan Perpustakaan
a. Penyediaan Buku Teks Utama
1) Sekolah wajib menyediakan buku teks utama bagi peserta didik sesuai dengan kurikulum yang
digunakan.
2) Buku teks utama bagi peserta didik dibeli untuk memenuhi rasio 1 (satu) buku untuk tiap peserta
didik pada tiap mata pelajaran.
3) Buku teks utama bagi guru dibeli untuk memenuhi kebutuhan buku mata pelajaran sesuai kelas
yang diajarkan.
4) Buku teks utama bagi kepala Sekolah dibeli untuk memenuhi kebutuhan buku semua mata
pelajaran.
5) Harga buku teks utama mengacu kepada HET yang telah ditetapkan oleh Kementerian.
6) Khusus untuk buku kejuruan, buku yang dapat dibeli Sekolah terdiri dari buku teks utama bagi
peserta didik dan buku teks utama sebagai panduan bagi guru. Apabila buku kejuruan tersebut
berupa modul/bahan ajar lainnya yang tidak dicetak dan diperjualbelikan oleh pihak ketiga, maka
Sekolah dapat memperbanyak dengan penggandaan secara mandiri.

7) Buku teks utama yang dibeli oleh Sekolah melalui BSE harus dijadikan pegangan oleh guru dalam
proses pembelajaran di Sekolah. Buku teks utama ini digunakan sebagai buku teks utama
pembelajaran sepanjang tidak ada perubahan ketentuan buku teks utama dari Kementerian.
b. Penyediaan Buku Teks Pendamping
1) Menyediakan buku teks pendamping bagi peserta didik dan guru sesuai dengan kurikulum yang
digunakan;
2) Buku teks pendamping dibeli untuk memenuhi kebutuhan tiap mata pelajaran;
3) Buku teks pendamping yang boleh dibeli Sekolah merupakan buku teks pendamping yang telah
dinilai oleh Kementerian.
c. Penyediaan buku nonteks Sekolah dapat membeli atau menyediakan buku nonteks untuk mendukung
proses pembelajaran
d. Kegiatan di Sekolah.
pengembangan Buku nonteks
perpustakaan yang
lainnya, dibelilain
antara harus mengacu kepada
pemeliharaan aturan perpustakaan,
buku/koleksi yang
peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan, pengembangan database perpustakaan dalam rangka
2. PPDB Biaya dalam rangka PPDB, termasuk pendataan ulang bagi peserta didik lama, antara lain: a.
pengadaan alat tulis kantor, penggandaan formulir, penyediaan konsumsi, transportasi untuk koordinasi

3. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler


a. Pengadaan alat habis pakai praktikum pembelajaran
1) Pembelian alat habis pakai yang ditujukan untuk mendukung proses pembelajaran teori dan/atau
praktikum kejuruan.
2) Pembelian alat habis pakai praktikum kejuruan atau teaching factory.
3) Pembelian peralatan ringan (handtools), antara lain obeng, tang, dan/atau alat ringan lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktikum.
4) Pembelian peralatan praktikum IPA, antara lain preparat, sendok, baterai, dan/atau alat lainnya
yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum IPA.
5) Pembelian peralatan praktikum bahasa, antara lain CD, kaset, headset, dan/atau alat lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktikum bahasa.
6) Pembelian suku cadang alat praktikum komputer, antara lain CD, mouse, keyboard, dan/atau suku
cadang lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum komputer.

7) Pembelian alat praktik olahraga, antara lain raket, bat, net, dan/atau alat olahraga lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktik olahraga.
8) Pembelian alat praktik kesenian, antara lain gitar, seruling, dan/atau alat musik lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktik kesenian.
9) Biaya transportasi dan/atau konsumsi dalam pembelian alat habis pakai praktikum pembelajaran
SMK.

10) Pembelian software original (asli) yang digunakan dalam proses pembelajaran kejuruan atau
produktif di laboratorium komputer atau ruang praktek antara lain software pembuatan produk
animasi, multimedia, dan software sejenisnya.
b. Pengadaan bahan habis pakai praktikum pembelajaran
1) Pembelian bahan habis pakai ditujukan untuk pembelian bahan praktikum dalam materi kejuruan,
yaitu bahan praktikum kejuruan.

2) Pembelian bahan praktikum teaching factory atau kewirausahaan, antara lain bahan las, bahan
perakitan, dan/atau bahan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan praktikum kewirausahaan.
3) Pembelian bahan praktikum IPA, antara lain HCl, formalin, aquadest, dan/atau bahan lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktikum IPA.
4) Pembelian bahan praktikum bahasa, antara lain headcleaner, CD, dan/atau bahan lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktikum bahasa.
5) Pembelian bahan praktikum komputer, antara lain tinta/ toner, CD, dan/atau bahan lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktikum komputer.
6) Pembelian bahan praktik olah raga, antara lain bola, kok (shuttlecock), dan/atau bahan lainnya
yang diperlukan untuk pelaksanaan praktik olahraga.
7) Pembelian bahan praktik kesenian, antara lain cat air, kuas, dan/atau bahan lainnya yang
diperlukan untuk pelaksanaan praktik kesenian.
8) Biaya konsumsi dan/atau transportasi dalam pembelian bahan habis pakai untuk praktikum
pembelajaran SMK sesuai dengan ketentuan standar biaya daerah setempat.
c. Biaya untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK, antara lain untuk pembelian bahan
atau komponen
d. Pembelian, material
atau perakitan,
langganan dan pengembangan
buku digital dan/atau aplikasie-book.
pembelajaran digital.
e. Pembiayaan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran atau intrakurikuler antara lain: 1)
olahraga dan kesenian, remedial
kegiatan pembelajaran antara lain renang, pengayaan
dan/atau voli, pencakmateri;
silat, karate, seni tari, marching
2) pemantapan persiapanband,
ujian;dan/atau
dan/atau
lainnya.
g. Pembiayaan untuk pengembangan pendidikan karakter dan/atau penumbuhan budi pekerti.
h. Pembiayaan untuk pengembangan Sekolah sehat, aman, ramah anak, dan/atau menyenangkan.
i. Cakupan pembiayaan untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf c sampai dengan huruf f
meliputi pembelian
j. Pembiayaan alatprogram
kegiatan dan/ataupelibatan
bahan habis pakai,disewa
keluarga fasilitas
Sekolah, yangapabila Sekolah
meliputi tidak memiliki
alat dan/atau bahan habis
pakai pendukung kegiatan, konsumsi atau transportasi panitia, dan/atau jasa profesi
k. Dana BOS Reguler tidak untuk membiayai kegiatan pembinaan atau lomba di luar Sekolah, kecualibagi narasumber
untuk ektrakurikuler wajib pramuka.
4. Kegiatan
indikatorEvaluasi Pembelajaran
dan penelaahan soal USBN di MGMP; dan 6) biaya penulisan, pencetakan halaman belakang
blanko ijazah SMK dan pencetakan SHUN.
b. UN berbasis kertas dan pensil terdiri atas:
1) honorarium pengawas;
2) pengiriman lembar jawaban ujian nasional (LJUN);
3) pengisian data Sekolah;
4) penyusunan dan pengiriman laporan;
5) transportasi pengembalian bahan UN;
6) fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian untuk disampaikan oleh guru kepada kepala Sekolah,
serta dari kepala Sekolah ke dinas pendidikan dan kepada orang tua/wali peserta didik; dan/atau

7) biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan ujian dan pemeriksaan hasil ujian di Sekolah.
c. Simulasi dan pelaksanaan UN berbasis komputer terdiri atas:
1) honorarium teknisi;
2) honorarium pengawas;
3) honorarium proktor;
4) sinkronisasi UN;
5) pengisian data Sekolah;
6) penyusunan dan pengiriman laporan;
7) transportasi pengembalian bahan UN;

8) fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian untuk disampaikan oleh guru kepada kepala Sekolah,
serta dari kepala Sekolah ke dinas pendidikan dan kepada orang tua/wali peserta didik; dan/atau
9) biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan ujian dan pemeriksaan hasil ujian di Sekolah.
5. Pengelolaan Sekolah
kantor, antara lain buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, CD, flashdisk, toner, buku induk peserta
didik, buku inventaris,
b. Pembelian peralatanbuku rapor, buku
kebersihan induk
Sekolah, guru,lain
antara dan/atau alat pel,
sapu, alat bahan sejenisnya.
tempat sampah, cairan pembersih
lantai, dan/atau lainnya.
c. Pembelian dan pemasangan alat absensi bagi guru dan tenaga kependidikan, termasuk tipe finger
print scan yang
d. Pembelian terkoneksi
peralatan dengan dan
kesehatan Dapodik.
keselamatan antara lain tandu, stetoskop, tabung oksigen, tabung
pemadam kebakaran, dan/atau alat kesehatan dan keselamatan sejenisnya.
e. Pembiayaan pengelolaan BOS Reguler, terdiri dari:

1) pembiayaan rapat di Sekolah dalam rangka penyusunan RKT atau RKAS, evaluasi pelaksanaan
program BOS Reguler, dan kegiatan rapat lain yang relevan dengan pelaksanaan program BOS
Reguler. Pembiayaan rapat meliputi pembelian alat dan/atau bahan habis pakai, penyediaan
konsumsi, dan/atau transportasi;

2) transportasi dalam rangka pengambilan dana di bank atau kantor pos. Penyediaan konsumsi dan
atau akomodasi diperbolehkan jika diperlukan (bagi Sekolah yang lokasinya jauh atau memerlukan
waktu);

3) transportasi dalam rangka koordinasi dan pelaporan program BOS Reguler ke dinas pendidikan
provinsi. Penyediaan konsumsi dan/atau akomodasi diperbolehkan jika diperlukan (bagi Sekolah yang
lokasinya jauh atau memerlukan waktu); dan/atau 4) biaya penyusunan dan pengiriman laporan BOS
Reguler kepada dinas pendidikan provinsi, yang meliputi biaya fotokopi dan penjilidan, penyediaan
konsumsi, dan/atau transportasi penyusunan laporan.
f. Pembiayaan korespondensi untuk keperluan Sekolah.
g. Biaya untuk membangun dan/atau mengembangkan serta pemeliharaan laman Sekolah dengan
domain “sch.id”.pengelolaan
h. Pelaksanaan Pembiayaan meliputi
Sekolah pembelian
melalui domain,
aplikasi penyediaan
yang sudah konsumsi,
disiapkan transportasi,
oleh Kementerian dan/atau
seperti
perencanaan, pembukuan, dan penyusunan laporan melalui aplikasi RKAS, penyampaian laporan hasil
1) Biaya yang dikeluarkan untuk keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan, mencakup:
a) pemasukan data;
b) validasi;
c) pemutakhiran; dan
d) sinkronisasi data ke dalam aplikasi
2) Komponen pembiayaan kegiatan pada angka 1) adalah:
a) penggandaan formulir Dapodik;
b) alat dan atau bahan habis pakai pendukung kegiatan;
c) penyediaan konsumsi dan transportasi kegiatan pemasukan data, validasi, pemutakhiran, dan
sinkronisasi;
d) biaya warung internet (warnet) dan biaya transportasi menuju warnet, apabila tahapan
penggunaan aplikasi tidak dapat dilakukan di sekolah karena permasalahan jaringan internet;
e) biaya transportasi lokal dalam rangka koordinasi verifikasi dan validasi data;
f) honor operator aplikasi. Kebijakan pembayaran honor untuk operator aplikasi di Sekolah mengikuti
ketentuan sebagai berikut:

(1) kegiatan penggunaan aplikasi diupayakan untuk dikerjakan oleh tenaga administrasi yang
kompeten yang sudah tersedia di Sekolah, baik yang berasal dari pegawai tetap maupun tenaga
honorer, sehingga Sekolah tidak perlu menganggarkan biaya tambahan untuk pembayaran honor
bulanan; dan

(2) apabila tidak tersedia tenaga administrasi yang berkompeten, Sekolah dapat menugaskan
operator aplikasi lepas (outsourcing) yang dibayar sesuai dengan waktu pekerjaan atau per kegiatan
(tidak dibayarkan dalam bentuk honor rutin bulanan).
i. Sekolah yang berada di daerah terpencil dan/atau belum ada jaringan listrik dapat menyewa atau
membeli gensetSekolah
j. Pelaksanaan atau panel surya termasuk peralatan pendukungnya, sesuai dengan kebutuhan di
hijau.
k. Sekolah yang berada di daerah yang mengalami bencana alam berdasarkan pernyataan resmi dari
Pemerintah
6. Pengembangan Pusat atau Pemerintah
Keprofesian Guru danDaerah dapat
Tenaga menggunakan
Kependidikan, sertadana BOS RegulerManajemen
Pengembangan untuk membiayai
Sekolah

a. Pembiayaan untuk penyelenggaraan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dan Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah di Sekolah. Bagi Sekolah yang memperoleh hibah (block grant) pengembangan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama, hanya
diperbolehkan menggunakan BOS Reguler hanya untuk biaya transportasi kegiatan apabila hibah yang
diterima tidak menyediakan biaya transportasi.

b. Mengadakan lokakarya (workshop) untuk peningkatan mutu, seperti dalam rangka:


1) pemantapan penerapan kurikulum atau silabus;
2) pemantapan kapasitas guru dalam rangka penerapan RPP; dan/atau
3) pengembangan dan/atau penerapan program penilaian kepada peserta didik. Pembiayaan yang
dapat dibayarkan meliputi fotokopi, konsumsi guru peserta lokakarya (workshop) yang diadakan di
Sekolah, dan/atau biaya narasumber dari luar Sekolah sesuai dengan standar biaya umum daerah.

c. Pengembangan pembelajaran kejuruan berbasis TIK.


d. Mendatangkan guru atau pengajar tamu produktif yang profesional.
e. Menambah dan meningkatkan praktik kejuruan berulang kali (lebih dari satu kali praktik).
f.yang
Mengikuti diklat
diadakan olehmenjadi assesorh.kompetensi
Kementerian. kejuruanakreditasi
Biaya pelaksanaan bagi guru.Sekolah diantaranya belanja bahan
habis pakai atau alat tulis kantor, konsumsi, dan perjalanan dinas.
7. Langganan Daya dan Jasa

a. Biaya untuk membayar langganan daya dan jasa yang mendukung kegiatan pembelajaran di Sekolah,
antara lain listrik, telepon, air, langganan koran, majalah atau publikasi berkala yang terkait dengan
pendidikan baik melalui luring maupun melalui daring, dan/atau iuran kebersihan atau sampah.
b. Biaya pemasangan instalasi listrik baru apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah, dan/atau
penambahan daya listrik untuk mendukung penggunaan peralatan praktek kejuruan yang membutuhkan
daya listrik besar.

c. Biaya langganan internet dengan cara berlangganan maupun prabayar, baik dengan fixed modem
maupun dengan mobile modem. Termasuk pula untuk pemasangan baru apabila sudah ada jaringan di
sekitar Sekolah. Khusus untuk penggunaan internet dengan mobile modem, batas maksimal pembelian
paket/voucher sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu) per bulan. Adapun biaya langganan
internet melalui fixed modem disesuaikan dengan kebutuhan Sekolah.

8. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah Biaya untuk memelihara dan memperbaiki sarana dan
prasarana
prasarana tersebut;
Sekolah f. pemeliharaan dan/atau perbaikan komputer, printer, laptop Sekolah, proyektor,
meliputi:
dan/atau AC; g. pemeliharaan dan/atau perbaikan peralatan praktikum;

-
63
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
mi
ni
m
al:
1)
pr
os
es
or
C
or
e
i3
at
au
ya
ng
se
ta
ra
;
2)
m
e
m
or
i
st
an
da
r
4
G
B
D
D
R
3;

-
64
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
Pe
m
be
lia
n
pr
oy
ek
to
r
ha
ru
s
m
e
m
pe
rti
m
ba
ng
ka
n
efi
si
en
si
pe
ng
gu
na
an
an
gg
ar
an
.

-
65
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
)
S
M
K,
Pr
ak
tik
Ke
rj
a
In
d
us
tri
(P
ra
ke
ri
n)
at
au
Pr
ak
tik
Ke
rj
a
La
pa
ng
an
(P
KL
)
di
da
la
m

-
66
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
ta
si
na
ra
su
m
be
r
at
au
m
as
te
r
as
se
so
r
lis
en
si
Ba
da
n
N
as
io
na
l
Se
rti
fik
as
i
Pr
of
es
i.

-
67
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
n
pe
ra
b
ot
pe
rp
us
ta
ka
an
,
da
n/
at
au
pe
m
eli
ha
ra
an
da
n
pe
m
be
lia
n
A
C
pe
rp
us
ta
ka
an
.

-
68
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
an
ke
pe
mi
m
pi
na
n
da
n
be
la
ne
ga
ra
,
U
KS
,
da
n/
at
au
ek
str
ak
ur
ik
ul
er
lai
nn
ya
ya
ng
se
su
ai

-
69
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
t
m
en
ga
jar
,
ya
ng
ti
da
k
di
bi
ay
ai
ol
eh
Pe
m
er
in
ta
h
P
us
at
at
au
Pe
m
er
in
ta
h
D
ae
ra
h;

-
70
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
nj
ut
ny
a
ha
ru
s
di
ca
ta
tk
an
se
ba
ga
i
in
ve
nt
ar
is
se
su
ai
de
ng
an
ke
te
nt
ua
n
ya
ng
be
rl
ak
u.

-
71
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
as
uk
an
da
ta
;
b)
va
lid
as
i;
c)
pe
m
ut
ak
hi
ra
n;
da
n
d)
si
nk
ro
ni
sa
si
da
ta
ke
da
la
m
ap
lik
as
i;

-
72
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
m
er
in
ta
h
P
us
at
at
au
Pe
m
er
in
ta
h
D
ae
ra
h,
B
O
S
Re
gu
le
r
da
pa
t
di
gu
na
ka
n
un
tu
k

-
73
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
ba
ha
n
ha
bi
s
pa
ka
i
at
au
al
at
tu
lis
ka
nt
or,
pe
ny
ed
ia
an
ko
ns
u
m
si
da
n
pe
rj
al
an
an
di
na
s.

-
74
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
ka
n
ko
m
p
ut
er
pr
ak
te
k,
pr
in
te
r,
la
pt
o
p
Se
ko
la
h,
pr
oy
ek
to
r,
A
C,
da
n/
at
au
lai
nn
ya
;

-
75
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
as
an
da
ri
Pe
m
er
in
ta
h
D
ae
ra
h
de
ng
an
m
e
m
pe
rh
ati
ka
n
an
ali
sis
ke
b
ut
u
ha
n
gu
ru
da
n

-
76
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
n.
Pe
m
be
lia
n
ko
m
p
ut
er
ha
ru
s
m
e
m
pe
rti
m
ba
ng
ka
n
efi
si
en
si
pe
ng
gu
na
an
an
gg
ar
an
.

-
77
-
w
w
w.
jdi
h.
ke
m
di
kb
u
d.
go
.id
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Nama Sekolah : SMK Swasta ...........
Desa : .................
Kota/Kabupaten : Kabupaten Bogor
Provinsi : Jawa Barat

Target kinerja
PJ Kegiatan/
No Program Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Kegiatan
Koordinator
Indikator Capaian
1 Optimalisas Gerakan 3S Mendorong siswa Rina Fariah, Juli 2019 - Juni 2029 disusun 100%
i 3S di (senyum, guru dan S.Pd.I melibatkan
sekolah sapa dan TAS untuk seluruh warga
salam) menjadi sekolah Minimal
teladan Tingkat baik (nilai
dalam ke santunan 70 pada
implement berdasar sakala
asi gerakan pengukuran 100)
3S sehingga instrumen
siswa
memiliki
perilaku
santun
sebagai
cermin
sikap
beriman
dan
bertakwa
kepada
Tuhan YME
Petugas Waktu Teknik Instrumen
Monev Monev Monev Monev

Drs

Anda mungkin juga menyukai