Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta

bertambahnya penududuk dan masyrakat maka, perlu adanya perawatan kesehatan komunitas

yang dapat melayani masyarakat dalam hal pencegahan, pemeliharaan , promosi kesehatan

dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditunjukan kepada individu, keluarga, tetapi juga

dengan masyrakat dan inilah yang disebut keperawatan komunitas.Perawatan kesehatan

masyarakat adalah pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada masyarakat

dengan penekanan pada kelompok beresiko tinggi, dalam pencapaian derajat kesehatan yang

optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra

dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Allender & spradley,

2001).

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengetian kesehatan masyarakat ?

2. Apa saja prinsip prinsip kesehatan masyarakat ?

3. Apa pengertian keperawatan kesehatan komunitas ?

4. Apa saja prinsip keperawatan kesehatan komunitas ?

5. Apa epidemologi dalam keperawatan kesehatan komunitas ?

6. Apa saja dasar kesehatan lingkungan ?

1
C. TUJUAN

1. Pembaca dapat mengetahui pengertian kesehatan masyarakat

2. keperawatan komunitas

3. Pembaca dapat mengetahui prinsip-prnsip kesehatan masyarakat

4. keperawatan kesehatan komunitas

5. Pembaca dapat mengetaahui epidemiologi keperawatan kesehatan komunitas

6. Pembaca dapat mengetahui kesehatan lingkungan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perawatan Kesehatan Masyarakat

1. Pengertian Perawatan Kesehatan Masyarakat

Perawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan keperawatan professional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok beresiko tinggi, dalam

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. (Allender & spradley, 2001)

Ada dua istilah yang perlu diketahui sebelum membahas perawatan kesehatan

masyarakat, yaitu Public Health Nursing (PHN) dan Community Health Nursing (CHN),

kedua istilah tersebut bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yang

sama yaitu Perawatan Kesehatan Masyarakat. Akan tetapi Freeman (1981), tidak lagi

mengunakan istilah public tetapi mengantinya dengan community dikarenakan istilah

public mengandung pengertian yang sangat luas dan tidak terbatas. Perawatan kesehatan

masyarakat merupakan bidang khusus (spesialisasi) dalam ilmu keperawatan. (Ruth,

1981, 1961) Menurut beberapa ahli perkesmas adalah sebagai berikut :

Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah lapangan khusus yang merupakan gabungan

keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai

bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan

kesehatan.

3
Penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitatif, pencega-

han penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada keluarga yang sehat,

individu yang sakit dan tidak dirawat di rumah sakit beserta keluarganya, kelompok

masyarakat khusus yang mempunyai masalah kesehatan dimana hal tersebut akan

mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. (Helvie 1998; Smith & Maurer,1995

dan Hitchcock 1999).

2) Prinsip-Prinsip Kesehatan Masyarakat

Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik ada beberapa

prinsip pokok yang harus terpenuhi, yaitu :

a) Usaha kesehatan masyarakat lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventif)

daripada pengobatan (kuratif).

b) Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan cara-cara yang

ringan biaya dan berhasil baik.

c) Dalam melaksanakan kegiatannya lebih menitik beratkan pada masyarakat, baik

sebagai pelaku (subyek) dan sasaran (obyek) atau dengan kata lain "suatu usaha dari,

oleh dan untuk masyarakat".

d) Dalam melibatkan masyarakat sebagai pelaku maka sasaran yang diutamakan adalah

masyarakat yang terorganisir.

e) Ruang lingkup usaha kesehatan masyarakat lebih mengutamakan masalah-masalah

kesehatan masyarakat yang jika tidak segera diatasi akan menimbulkan malapetaka.

Contoh ruang lingkup usaha kesehatan masyarakat :

4
1) memperbaiki kesehatan lingkungan.

2) mencegah dan memberantas penyakit infeksi yang berkembang dalam

masyarakat.

3) mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan.

4) mengkoordinir tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan pengobatan dan

perawatan dengan sebaik-baiknya.

5) mengembangkan usaha-usaha masyarakat agar mereka dapat mencapai derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

Contoh masalah kesehatan yang dapat menimbulkan malapetaka antara lain

wabah penyakit yang menimbulkan kematian.

2. Pengertian keperawatan kesehatan komunitas

Praktek melakukan promosi kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat

dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan

masyrakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang

sehat (Anderson & McFarlane, 2011)

1) Prinsip keperawatan komunitas

Prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas antara lain: kemanfaatan,

intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dilakukan harus

memberikan manfaaat sebesar-besarnya bagi komunitas , otonomi dalam

keperawatan komunitas , masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan atau

memilih alternative terbaik yang disediakan dan keadilan, hal ini menegaskan bahwa

upaya yang dilakukan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas .

(Stanhope&Lancaster, 2000)

5
B. EPIDEMIOLOGI

1. Pengertian epidemiologi

Secara harfiah epidemiologi berasal dari kata epi (permukaan, diatas, menimpa), demo

(orang, populasi, manusia), dan ology (ilmu tentang). Dengan demikian, istilah

epidemiologi jika diartikan kata perkata memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang

sesuatu yang menimpa manusia. Epidemiologi sudah didefinisikan dengan berbagai

cara, salah satu definisinya adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab,

pengendalian dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit,

kecacatan, atau kematian dalam populasi manusia.

Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan, penyakit,

atau masalah kesehatan masyarakat laiinya berdasarkan usia, jenis kelamin, ras,

geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang dan

sebagainya. Karakterisasi ini dilakukan guna menjelaskan disrtibusi suatu penyakit

atau masalah yang terkait tentang kesehatan jika dihubungkan dengan faktor

penyebab. Selain berfokus pada keluasan cedera, kondisi atau penyakit yang menimpa

suatu kelompok atau populasi , epidemiologi juga menangani faktor resiko yang dapat

memberikan dampak, pengaruh, pemicu, serta efek pada distribusi penyakit, cacat

(defek), ketidakmampuan, dan kematian (T.C. Timmrock, 2005).

6
2. Sejarah epidemiologi

Dalam sejarahnya, epidemiologi dikembangkan dengan menggunakan epidemic

penyakit menular sebagai suatu model studi. Landasan epidemiologi masih berpegang

pada model penyakit, metode, dan pendekatannya. Epidemiologi sudah terbukti

efektif dalam mengembangkan hubungan sebab akibat pada kondisi-kondisi non-

infeksius seperti penyalahgunaan obat, bunuh diri, kecelakaan lalu lintas, keracunan

zat kimia, kanker dan penyakit jantung.

Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan program-program

pengendalian penyakit, mengembangkan program pencegahan dan kegiatan layanan

kesehatan, serta menetapkan pola penyakit endemis, epidemic dan pandemic.

Endemic adalah berlangsungnya suatu penyakit dalam tingkatan yang sama atau

keberadaan suatu penyakit yang terus menerus di dalam populasi atau wilayah

tertentu.

Hiperendemi merupakan istilah yang menyatakan aktivitas terus menerus melebihi

pravelansi yang diperkirakan, sering dihubungkan dengan populasi tertentu, populasi

yang kecil atau populasi yang jarang seperti yang ditemukan di rumah sakit, klinik,

bidan, atau instusi lainnya.

Epidemic adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang beraal dari sumber

tunggal dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah yang melebihi

tingkatan kebiasaan yang di perkirakan. Kejadian luar biasa atau peningkatan secara

tajam dari kasus baru yang mempengaruhi kelompok terentu biasanya disebut juga

epidemic. Pandemic adalah epidemic yang menyebar luas melintasi bata negara,

benua atau populasi yang besar dan bahkan kemungkinan seluruh dunia.

7
3. Konsep epidemiologi

Pada mulanya, epidemiologi diartikan sebagai studi tentang epidemic. Hal ini berarti

bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam

perkembangan selanjutnya epidemilogi juga mempelajari penyakit-penyakit non

infeksi. Sehingga dapat diartikan epidemiologi ini adalah studi yang mempelajari

tentang penyebaran penyakit pada manusia didalam konteks lingkungannya.

Didalam batasan epidemiologi ini sekurang-kurangnya mencakup tiga elemen sebagai

berikut:

Mencakup semua penyakit

Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun non infeksi

seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun

kecelakaan kerja, sakit jiwa, dan sebagainya. Bahkan dinegara maju epidemiologi

mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.

populasi

apabila ketodekteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit

penyakit individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi

penyakit dalam populasi (masyarakat) atau kelompok.

Pendekatan ekologis

Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan

lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, ataupun social. Hal inilah yang

dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari

manusia dan total lingkungannya.

8
4. Manfaat epidemiologi

Peranan epidemiologi, khususnya dalam konteks program kesehatan dan keluarga

berencana adalah sebagai alat dan sebagai metode atau pendekatan.epidemiologi

sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah kesehatan, selalu

mempertanyakan siapa yangterkena masalah, dimana dan bagaiman penyeberan

masalah, serta kapan penyebaran masalah tersebut terjadi.

C. DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

a) Pengertian :

1). Pengertian kesehatan menurut:

WHO : “keadaan yang meliputi fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya berarti

suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan kecacatan”

UU no 23 Tahun 1992 : “keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis”

2). Pengertian Lingkungan:

Encyclopaedia of science : “sejumlah kondisi di luar dan mempengaruhi

kehidupan dan perkembangan organisme”

A.L.Slamet Riyadi : “tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana

organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung

maupun tidak dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun

kesehatan dari organisme itu.”

9
3). Pengertian kesehatan lingkungan

HAKLI : “suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan

ekoligi yang dinamis antara manusia dan lingkungan nya untuk mendukung

tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.”

WHO : “ suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan

lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”

b) Ruang Lingkup kesehatan lingkungan :

1) Penyediaan air minum

2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran

3) Pembuangan sampah padat

4) Pengendalian vektor

5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6) Higiene makanan, termasuk higiene susu

7) Pengendalian pencemaran udara

8) Pengendalian radiasi

9) Kesehatan kerja

10) Pengendalian kebisingan

11) Perumahan dan pemukiman

12) Aspek kesling dan transportasi udara

13) Perencanaan daerah perkotaan

14) Pencegahan kecelakaan

15) Rekreasi umum dari pariwisata

10
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,

bencana alam dan perpindahan penduduk.

17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

c) Sasaran kesehatan lingkungan

1) Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan dan usaha sejenisnya.

2) Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama.

3) Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri.

4) Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara.

d) Konsep hubungan interaksi

1) Faktor yang menimbulkan penyakit : Agen, Host dan Environment

(lingkungan fisik, kimia, biologi)

2) Faktor yang berperan menimbulkan penyakit :

Fisik : air, udara, iklim, geografis, panas, pangan, radiasi dan perumahan

Sosial : status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik

Biologis : mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan

e) Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

1) Air bersih

2) Pembuangan kotoran / Tinja

3) Kesehatan pemukiman

4) Pembuangan sampah

5) Serangga dan binatang pengganggu

6) Makanan dan minuman

7) Pencemaran lingkungan

11
f) Penyebab masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

1) Pertambahan dan kepadatan penduduk.

2) Keaneka ragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar penduduk

3) Belum memadainya pelaksanaan fungsi manajemen.

1. Strategi Intervensi dan Pengorganisasian Masyarakat

Menurut Stanhope & Lancaster (2000), Hitchcock (1999) strategi intervensi dalam

keperawatan komunitas meliputi kerjasama, proses kelompok, pendidikan kesehatan, dan

pemberdayaan masyarakat.

Dalam keperawatan komunitas, perawat harus berpartisipasi aktif dalam

pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah kesehatan, bekerjasama saling

berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan keterampilan masing-masing, saling

sharing tanggung jawab, pengambilan keputusan, komitmen terhadap tujuan dan bersifat

saling menguntungkan.(Hitchcock, 1999) Keperawatan komunitas merupakan proses

kelompok yang dapat dilakukan bersama-sama dengan masyarakat melalui pembentukan

kelompok atau support social yang lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang

ada di komunitas tersebut.

Selain itu keperawatan komunitas juga dibutuhkan pendidikan kesehatan dalam

asuhan keperawatan karena merupakan upaya transformasi pengetahuan dari perawat

kepada komunitas atau kelompok sehingga akan menjadi tahu, mau dan mampu dalam

menyelesaikan masalah kesehatannya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

yang optimal baik upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. (Stanhope &

Lancaster, 2000)

12
Strategi keperawatan komunitas tersebut diatas akan terlaksana dengan baik apabila

didukung adanya pemberdayaan (empowerment) karena memberikan kekuatan, baik ide

maupun pengetahuan. Adapun pemberdayaan masyarakat tersebut dilaksanakan dalam

bentuk kegiatan Perkesmas antara lain asuhan keperawatan pasien dan home visit .

(Anderson & Mc Farlan, 2000)

Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang

diberikan kepada pasien di rumahnya untuk menyembuhkan, mempertahankan,

memelihara, dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien. (Rice,2006)

Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan sintesa dari keperawatan

kesehatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang berasal dari spesialisasi

keperawatan tertentu. Pelayanan keperawatan di rumah mencakup pencegahan primer,

sekunder, dan tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan individu dengan

melibatkan keluarga atau pemberi pelayanan yang lain. (Anderson & Mc Farlan, 2000)

Pelaksanaan home visit terhadap penderita TB Paru di Puskesmas Rowosari meliputi

pemeriksaan fisik, pemeriksaan kontak serumah serta lingkungan, penyuluhan kesehatan

perawatan TB Paru, memotivasi penderita memeriksakan kesehatan di Puskesmas.

Masalah yang dialami kurangnya tenaga perawat, tidak adanya sarana transportasi serta

susahnya merubah budaya dan status ekonomi warga yang kurang. Penyelesaian masalah

antara lain konsultasi dengan kepala Puskesmas, kerja sama lintas sektoral dan

membahasnya bersama keluarga. (Suharyanto,2008)

Dalam upaya meningkatkan kerjasama dan proses kelompok, serta mendorong peran

serta masyaarakat, maka diperlukan suatu pengorganisasian masyarakat yang dirancang

untuk membuat adanya perubahan (Helvie, 1998). Menurut Stanhope & Lancater (2000)

13
dan Helvie (1998) ada tiga model pengorganisasian masyarakat, yaitu pendekatan

pengembangan masyarakat (Locality development), pendekatan perencanaan sosial

(social planning), dan pendekatan aksi sosial (social action).

Dalam perencanaan dan pelaksanaan program pemberantasan malaria, perlu ada

pemberdayaan masyarakat. Namun dalam proses kenyataan di lapangan masyarakat tidak

pernah dilibatkan dalam proses perencanaan kegiatan. Masyarakat hanya dilibatkan

dalam pelaksanaan program dilapangan yang merupakan program langsung dari

Puskesmas atau Dinas Kesehatan. (Marrasabessy ,2007)

2. Peran dan Fungsi Perawat Komunitas

Kegiatan perawat komunitas dalam membantu komunitas mengatasi masalah

kesehatan, perawat komunitas dapat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan,

advokat, pendidik kesehatan, konselor, koordinator, konsultan, peneliti dan kolaborator.

(Helvie 1998; Smith & Maurer,1995 dan Hitchcock 1999).

Perawat komunitas sebagai advokasi diharapkan tanggap terhadap kebutuhan

komunitas dan mampu mengkomunikasikan kebutuhan komunitas kepada pemberi

pelayanan kesehatan secara tepat, mampu menggunakan sumber-sumber dan dukungan

yang tersedia di masyarakat, membantu mengambil keputusan guna mempertahankan

dan meningkatkan kesehatan pada individu, kelompok maupun masyarakat. (Hitchcock,

1999).

Perawat sebagai pendidik mampu memberikan informasi kesehatan yang

dibutuhkan melalui pendidikan kesehatan pada komunitas dan keluarga. (Hitchcock,

1999)

14
Sebagai koordinator perawat harus mempunyai kemampuan dalam

mengidentifikasi sumber- sumber yang ada di komunitas, memotivasi dan melakukan

koordinasi dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan pada populasi dan

keluarga dengan masalah kesehatan. (Helvie, 1998)

Peran dan fungsi perawat sebagai konseling dapat diberikan pada individu dan

keluarga dalam membantu mengatasi masalah, beradaptasi terhadap konsekuensi

adanya gangguan kesehatan serta meningkatkan hubungan interpersonal diantara

anggota keluarga. (Smith & Maurer, 1995) perawat dapat melakukan konseling untuk

dapat merubah perilaku individu, keluarga dan lingkungan.

Peran perawat sebagai kolaborasi dapat dilaksanakan antara perawat dengan klien,

tim kesehatan lain, serta pihak terkait baik pemerintah maupun swasta dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dalam upaya penyelesaian

masalah. (Helvie, 1998)

Peran perawat sebagai peneliti diharapkan mampu membaca riset terkini dan

menerapkan penemuan riset tersebut pada praktik sebagai bagian dari aktifitas

profesional. (Hitchcock, 1999)

Sedangkan peran perawat sebagai konsultan, perawat membantu klien untuk

memahami masalah dan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat

serta sebagai katalisator untuk membuat individu berubah dan menggunakan

perubahan.(Anderson,2007).

15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perawatan kesehatan masyarakat adalah pelayanan keperawatan professional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok beresiko tinggi, dalam

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. (Allender & spradley, 2001) Ada dua istilah yang perlu diketahui sebelum

membahas perawatan kesehatan masyarakat, yaitu Public Health Nursing (PHN) dan

Community Health Nursing (CHN), kedua istilah tersebut bila diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia mempunyai arti yang sama yaitu Perawatan Kesehatan Masyarakat. Akan tetapi

Freeman (1981), tidak lagi mengunakan istilah public tetapi mengantinya dengan community

dikarenakan istilah public mengandung pengertian yang sangat luas dan tidak terbatas.

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus (spesialisasi) dalam ilmu

keperawatan. (Ruth, 1981, 1961) Menurut beberapa ahli perkesmas adalah sebagai berikut :

B. SARAN

Saran dan kritik sangat dibutuhkan oleh penulis guna menjadikan penulis menjadi lebih baik

lagi dalam membuat sebuah makalah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ferry effendi dan makhfadli, 2009, keperawatan kesehatan komunita teori dan praktik dalam

keperawatan, Jakarta, salemba medika.

17

Anda mungkin juga menyukai