Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

TUGAS ANALISIS PROGRAM

KEKURANGAN PROGRAM

NAMA : Arifka Ari Priana


NIM : 01716142948
KELAS : Manaprodsi 5B

A. RUMPI (NO SECRET) TRANS TV


Jam tayang : senin – jumat 16.00-17.00 WIB
Format : talkshow
 Kekurangan konten : Jelas dalam konteks acara ini bahwa perempuan di asu
msikan senang dengan tayangan yang berbau gosip dan acara ini mendukung “Ke
biasaan Rumpi”. Dari judul tayangannya pula dapat ditarik kesimpulan bahwa tay
angan ini tidak berisi informasi yang berguna untuk kepentingan publik karena ap
a yang di bahas dan di bicarakan hanya sekedar gosip atau rumpian semata. Alih
– alih mendidik penonton lewat sebuah siaran, talkshow Rumpi (No Secret) justru
menampilkan privasi bintang tamu sebagai materi utama untuk ber- gosip. Padah
al dalam undang – undang pers telah diatur secara jelas bahwa hak privasi wajib
di lindungi dan tidak boleh menjadi inti materi dalam sebuah siaran kecuali yang
berhubungan dengan publik. Selain menghormati hak privasi dari narasumber tent
u hal ini juga menghormati penonton sebagai publik yang memiliki kontribusi. Na
mun dalam acara ini justru mengulik hal paling pribadi dari dari bintang tamu da
n narasumber menjadi tagline utama dalam tayangan ini.

 Kesesuaian khalayak : Dengan jadwal tayang pada pukul 16.00 – 17.00 WIB
merupakan prime Time. Bahasan dewasa seperti perceraian, PSK (Pekerja Seks K
omersial), perselingkuhan, kekerasan, dan lain sebagainya, dimana anak – anak ya
ng masih dibawah umur kemungkinan besar dapat menonton acara tersebut. Acara
seperti ini seharusnya tayang pada pukul 22.00 WIB keatas, waktu dimana penon
ton dibawah umur sudah tak lagi produktif untuk melihat tayangan yang belum d
an tidak dimengerti. Dengan ditayangkan di jam-jam prime time anak dan remaja
menonton TV, tentu tayangan ini sama sekali tidak mendidik. Selain rentan terhad
ap penonton anak dan remaja, tayangan ini juga jauh dari perlindungan perempua
n, misalnya rentan terjadi pelecehan verbal dalam candaan candaan, baik host aca
ra maupun bintang tamunya.

 Produksi : Penampilan dari bintang tamu, narasumber dan pembaw


a acara yang menjadi figur yang seharusnya memberikan contoh yang baik dan so
pan malah terkadang bernampilan yang tidak sopan dan senonoh. Seperti menggu
nakan pakaian yang mengikuti lekuk tubuh, pakaian yang minim dan memperlihat
kan bagian tubuh yang seharusnya tidak dipertunjukkan. Hal – hal sepele seperti i
nilah apabila terus menerus disajikan dan di tonton oleh masyarakat, mampu men
umbuhkan persepsi bahwa hal – hal negatif di atas yang seharusnya tidak boleh
menjadi hal yang lumrah dan biasa. d. Acara ini di tayangkan secara tidak “live”,
tetapi terkadang ditanyangkan secara “live”. Sedangkan konteks dari acara ini me
mbahas tentang lifestyle dan gossip narasumber (bintang tamu) yang seringkali m
embahas tentang sisi buruk seperti perceraian artis, pertengakaran artis, dan lain s
ebagainya. Tidak dapat di hindari apabila terlontar secara tidak sengaja dari naras
umber (bintang tamu) yang kasar dan berkesan merendahkan. Dengan konsep acar
a yang terkadang menyiarkan secara “live” (langsung), kesalahan–kesalahan dalam
pengucapan maupun gesture dari pengisi acara tidak dapat di sensor, sehingga se
cara gamblang dan jelas dapat di mengerti oleh penonton.

B. SUPER DEAL GTV


Jam tayang : setiap hari 19.30 – 21.00 WIB
Format : game show
 Kekurangan konten : menumbuhkan mainset uang adalah segalanya pada khal
ayak. Dengan tujuan utama adalah hadiah uang tunai maupun barang berharga ata
upun property berharga, acara ini dapat menimbulkan sifat hedonism pada masyar
akat. Hadiah yang nominalnya begitu besar juga manjadi pertanyaan besar apakah
acara ini memang murni game show kuis untuk khalayak yang dating ke studio at
au hanya tipuan naskah (rekayasa). Acara sangat monoton, sudah bisa ditebak apa
yang terjadi setelahnya. Dan konten keluar dari unsur entertaint.

 Khalayak : karakteristik SES hanya mengambil kalangan menengah


ke bawah. Kalangan menengah ke atas tidak diperhatikan. Tujuan audiens tidak je
las dan tidak diperhatikan.

 Produksi : pembawa acara membosankan, tata artistic acara ini san


gat monoton. Tidak ada kreatifitas yang timbul di setiap tayangannya (itu-itu saja)
. Kostum dari peserta tidak disediakan dari pembuat acara. Acara sangat tidak me
narik karena tidak jelas acara live atau tapping.

Anda mungkin juga menyukai