Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara/lemah kebenarannya
dan thesis artinya pernyataan/teori. Dengan demikian, hipotesis berarti pernyataan sementara
yang perlu diuji kebenaranya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan
pengujian yang disebut pengujian hipotesis.
A. Jenis Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan kriteria yang
menyertainya.
5. Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau
penolakan hipotesis nol (Ho) yang sesuai dengan kriteria pengujiaanya. Pembuatan
kesimpulan dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik dengan nilai α tabel atau
nilai kritis.
a. Penerimaan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritisnya.
b. Penolakan Ho terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritisnya.
2. Confidence Level
Sementara tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat keterpercayaan
sejauh mana statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi
dan/atau sejauhmana pengambilan keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol diyakini
kebenarannya. Dalam statistika, tingkat kepercayaan nilainya berkisar antara 0 sampai
100% dan dilambangkan oleh 1 – α. Secara konvensional, para peneliti dalam ilmu-ilmu
sosial sering menetapkan tingkat kepercayaan berkisar antara 95% – 99%. Jika dikatakan
tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, ini berarti tingkat kepastian statistik
sampel mengestimasi dengan benar parameter populasi adalah 95%, atau tingkat
keyakinan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol dengan benar adalah 95%.
Umumnya, interpretasi p value (nilai p/nilai signifikan) didasarkan pada apakah nilainya
lebih kecil dari batasan baku (threshold values), yaitu 0.05. Batasan ini biasanya jika nilai p <
0,05 dianggap “secara statistik bermakna” dan bila nilai p > 0.05 dianggap suatu hubungan
atau asosiasi antara faktor resiko dan outcome tidak bermakna secara statistik. Tetapi, hal
yang patut diperhatikan, nilai p tergantung dari jumlah sampel. Sehingga, jika jumlah
sampelnya kecil, nilai p umumnya akan bernilai lebih besar dari 0.05, dengan kata
lain, p value akan menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara eksposur dan outcome.
Padahal, kemungkinan hubungan itu mungkin ada, walaupun kecil, tetapi karena jumlah
sampel yang kecil, hubungan antara variabel tak dapat terdeteksi. Oleh karena itu, intepretasi
P value dapat dilakukan sebagai berikut:
1. p value <0.001 : adanya bukti yang kuat untuk menolak hipotesa nul (strong
evidence against the null hypothesis)
2. p value <0.01 : adanya bukti yang sedang untuk menolak hipotesa nul
(increasing/moderate evidence against the null hypothesis with decreasing P value)
3. p value >0.1 : adanya bukti yang lemah untuk menolak hipotesa nul(weak
evidence against the null hypothesis)
DAFTAR PUSTAKA