Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik, sebelumnya perlu dibuat
pendekatan secara umum agar dapat dilaksanakan secara sistematis dan praktis sehingga
efisiensi kerja, tenaga dan waktu dapat dicapai. Salah satu maksud pendekatan ini
diantaranya adalah membuat pendekatan rencana operasi pelaksanaan secara umum.
Program kerja ini sebaiknya didiskusikan pada saat Pre Award Meeting bersama Direksi
Pekerjaan untuk mendapatkan persepsi yang sama dalam pelaksanaannya. Untuk
menjelaskan program kerja tersebut akan dilengkapi dengan Bar Chart Penugasan
Personil, Schedule Pelaksanaan, Network Planning, Flow Chart Kegiatan dan hal-hal lain
yang diperlukan. Program kerja yang dimaksud akan memberikan gambaran tentang
kemampuan konsultan dalam melaksanakan pekerjaan Studi Identifikasi Angka Kebutuhan
Nyata (Aknop) Daerah Irigasi Mataliku.
5.2.1. UMUM
Uraian pada butir ini menjelaskan tentang tahapan pekerjaan, pendekatan teknis yang
akan dilakukan dan metodologi pelaksanaan serta analisa teknis pengerahan tenaga ahli.
Mulai
a) Persiapan
b) Pengumpulan Data & Informasi
c) Studi Pustaka & Kajian
d) Studi Pendahuluan
Tahap Persiapan
Diskusi Lap. No
Pendahuluan
Yes
Final Laporan
Pendahuluan
Diskusi
Lap. Sisipan
Penyusunan Konsep
Laporan Akhir
Yes
Laporan Akhir &
Finalisasi
SELESAI
1) Pengenalan Kerusakan
Hal yang penting dalam rehabilitasi adalah bagaimana mengenali kerusakan dengan
pandangan mata, pengkajian atau dengan investigasi. Gejala perubahan struktur
bisa disebabkan proses perubahan secara wajar atau suatu proses kerusakan yang
akan terus berlanjut yang dapat meruntuhkan konstruksi.
Penurunan tanggul suatu pergerakan wajar karena proses settlement yang telah
diperhitungkan sejak semula atau gejala keruntuhan karena daya dukung tanah
yang kurang memadai.
Kerusakan beton bisa disebabkan karena retak rambut yang wajar pada perencanaan
beton dengan prinsip Perencanaan Tegangan Batas (Ultimate Strength Design) atau
keretakan karena perencanaan yang salah, misalnya karena kekurangan tulangan
(Under Reinforced), sehingga bisa berakhir luluhnya struktur.
a. Kesalahan Data.
b. Kekurangan data
a. Analisa data sudah tepat dan betul konsep pendekatan benar, rumus
yang dipakai tepat, proses analisa dari data dasar menjadi data siap
pakai sudah memadai.
b. Perhitungan teknis sudah tepat dan betul; asumsi yang diambil wajar,
pendekatnnya tepat, rumus yang dipakai sesuai, dan perhitungan
aritmatika-nya benar.
4) Elaborasi Teknik
Proses ini adalah upaya mencari penyebab dan jalan keluar menurunnya fungsi
suatu bangunan pengairan, yang berupa upaya:
5) Teknik Penggambaran
Dalam hal ini tata laksana perencanaan rehabilitasi akan dibedakan menjadi 3 (tiga)
yaitu perencanaan rehabilitasi yang :
Sebagai tahap awal perlu di cek kelengkapan gambar seluruh sistim; diurutkan
gambar potongan memanjang dan melintang baik saluran induk maupun saluran
sekunder yang ada, demikian juga gambar bangunan mulai bangunan utama sampai
dengan bangunan terakhir.
Kemudian dilakukan pencetakan ulang dalam kalkir ( re-kalkir*) dan kalkir lama
disimpan kembali. .
Catatan : *) Jika hasil re-kalkir gambar lama - kualitasnya kurang baik (tidak jelas
terbaca) maka perlu di gambar ulang. Atau jika gambar lama yang
tersedia berupa cetakan (blue-print) maka perlu digambar ulang.
1). Pengukuran situasi 1 : 5000 / 1 : 2000 sejauh gambar pengukuran situasi lama
tersedia tidak ada perubahan situasi di lapangan dan setelah dilakukan inspeksi
lapangan ternyata gambar situasi lama masih cocok; maka sebaiknya tidak
dilakukan pekerjaan pengukuran situasi. Sehingga pekerjaan pengukuran situasi
hanya dilakukan dalam hal :
Jadi pengukuran dilakukan hanya pada bagian yang diperlukan saja dan gambar
pengukuran yang baru sebagai tambahan ( komplemen) gambar lama pada
lembar yang sama atau lembar baru.
2). Pengukuran trase saluran trase saluran pada garis besarnya dengan
3). Pengukuran situasi daerah irigasi ; pengukuran ini tidak perlu dilakukan, kecuali
kalau dilakukan perubahan total daerah irigasi; pemindahan lokasi daerah irigasi
baru pada lokasi diluar pengukuran lama atau pada lokasi di dalam pengukuran
lama tetapi ada perubahan regime sungai. Pengukuran kedl tambahan mungkin
perlu dilakukan kalau ada perbaikan parsial pada daerah irigasi dan lain
sebagainya.
4). Pengukuran situasi bangunan ; pengukuran ini hanya dilakukan untuk bangunan
yang akan diperbaiki. Bangunan yang masih baik dan tidak diperbaiki tidak perlu
diukur.
Mengingat gambar lama tidak ditemukan, maka kita kehilangan bahan dasar untuk
perbaikan perencanaan rehabilitasi. Tidak ada jalan lain kecuali melakukan
pengukuran dan penggambaran ulang secara komplit dan menyeluruh, dengan
berpedoman pada sistim jaringan yang telah ada.
Dalam keadaan ini tentunya dilakukan kombinasi seperti tersebut hal-hal di atas
yang sebagian diukur dan digambar ulang secara penuh, sebagian diukur dan
digambar dengan penyempurnaan
Semua hasil inventarisasi ini dibuatkan sketsa gambar lengkap dengan dimensi dan
elevasinya, dan dituangkan dalam suatu format yang telah mendapat persetujuan
dari pihak direksi pekerjaan, dengan acuan kriteria sebagaimana dalam lampiran 5-1
tentang Penilaian Kondisi Bangunan dan saluran serta lampiran 5-2 tentang
Indikator Kinerja. Penyajian ini harus dicantumkan posisi bangunan dalam sistem,
dilengkapi dengan foto dan catatan-catan lain yang diperlukan.
a. Tinjauan Hidrologi
b. Tinjauan Hidrolika
c. Tinjauan Struktural
d. Tinjauan Biaya
e. Desain Rinci jaringan dan bangunan
Secara terinci gambaran mengenai posisi tahap-tahap kegiatan serta hasil yang
akan dicapai untuk tiap-tiap tahap kegiatan dapat dilihat pada bagan alir
pekerjaan.
a Tinjauan Hidrologi
Tujuan dan metode pendekatan dapat diuraikan sebagai berikut :
b. Tinjauan Hidrolika
Tinjauan untuk lokasi bangunan utama meliputi hal-hal sebagai berikut :
Desain pelimpah bendung menggunakan criteria di Indonesia yaitu
Untuk desain kolam olak bendung berdasarkan bilangan froude yang
dihasilkan dari perhitungan hidrolis bendung
Desain hidrolis river diversion atau tata cara pelaksanaan konstruksi
Desain hidrolis saluran, dan bangunan
c. Tinjauan Structural
Tinjauan ini mencakup tata letak dan desain yang akan digunakan :
Bendung dan tembok penahan, penentuan konstruksinya dengan pasangan
batu atau beton dan perhitungan stabilitas terhadap geser, guling dan uplift
dan daya dukung.
Tanggul banjir, tinjauan stabilitas terhadap longsor
d. Tinjauan Biaya
Tinjauan biaya mencakup :
Kriteria Desain Umum (Standar Desain Irigasi Ditjen Pengairan dan Kriteria
Desain Pelengkap Proyek).
Kebutuhan-kebutuhan khusus perencanaan bendung, seperti yang
dijelaskan dalam catatan perencanaan sistem, khususnya daftar pekerjaan
bangunan.
5.2.5. PELAPORAN
c. Laporan Bulanan
Laporan ini berisi informasi mobilisasi tenaga dan peralatan, kemajuan
pekerjaan, masalah yang ada dan rencana kerja untuk bulan berikutnya.
Laporan bulanan ini dibuat dalarn 3 (tiga) rangkap untuk setiap bulannya.
g. Gambar Perencanaan
Selain laporan seperti tersebut diatas pihak konsultan juga harus menyerahkan
kalkir satu set dan cetakan gambar dari bangunan lainnya lengkap dalam ukuran
A3 masing-masing sebanyak 3 (tiga) set yang dijilid rapi dan mudah dimengerti.
h. Dokumentasi
Dokumentasi file seluruh laporan dan gambar ke HD external 1 set.
I. Daftar Peralatan
Peralatan yang akan digunakan dalam menunjang pekerjaan konsultan dapat dibagi
atas dua bagian sebagaimmana tergambar dlam tabel-tabel berikut:
Daftar Peralatan
1. Perlengkapan Kantor
2. Peralatan Komunikasi
3. Sewa Komputer + Printer
4. Alat Tulis Kantor & Bahan Habis Pakai
5. Kendaraan Roda Empat (TL)
6. Kendaraan Roda Dua untuk (T.A/PENGAWAS)
7 Kamera Digital
USULAN TEKNIS - Studi Identifikasi Angka Kebutuhan Nyata(Aknop) Daerah Irigasi di Kabupaten Sumba Barat Daya
V-1