Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 6 kelas B (Ekosistem Estuari) :

 Mayta Sari (1700008046)


 Naila Fira R.J (1700008049)
 Deni Krismanika (1700008073)
 Tika Puspita Sari (1700008081)

1. Ekosistem waduk
Ekosistem waduk merupakan ekosistem buatan yang berupa bangunan panahan
atau penimbun air yang digunakan untuk berbagi kebutuhan manusia. Dimana, dalam
proses pembuatannya manusia jugamemiliki peran yang berpengaruh. Karakteristik
yang dimiliki oleh ekosistem waduk adalah :
a. Merupakan sistem terbuka
b. Arusnya lambat
c. Terbatasnya O2
d. Perubahan suhu yang tidak ekstrim
e. Terdapat komponen abiotik dan biotik
Faktor pembatas dari ekosistem waduk ada 3 yaitu air, cahaya matahari dan suhu.
Fauna atau jenis hewan yang ada di ekosistem estuari yaitu ikan sungai, bentos,
zooplankton, dan serangga. Sedangkan jenis tumbuhan yang hidup di ekosistem
waduk lumut dinding, enceng gondok dan kangkung air. Proses pembuatan ekosistem
waduk yaitu memilih lahan bebas yang jauh dari jangkauan warga, dibangun melalui
penggalian tanah atau kontraksi konvensional dengan mebuat cekungan (basin),
dibangun menggunakan semen sebagai sisi waduk agar kokoh, dan dialiri sungai
utama untuk mengisi cekungan tersebut. Peranan ekosistem waduk bisa
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bisa digunakan sebagai PLTA (Pembangkit
Listrik Tenaga Air), sebagai budidaya ikan dan rekreasi. Contoh ekosistem waduk
yaitu waduk sermo Yogyakarta, waduk gajah mungkur Wonogiri, waduk beton
ponjong dan waduk kemuning,

2. Ekosistem estuari
Ekosistem estuari adalah bagian dari ekosistem air laut yang terdapat dalam zona
litoral (kelompok ekosistem pantai). Estuari sendiri merupakan tempat pertemuan air
tawar dan air laut. Estuari juga merupakan suatu perairan semi tertutup yang terdapat
di hilir sungai dan masih berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan
terjadinya pencampuran air laut dan air tawar dar sungai atau drainase yang berasal
dari muara sungai, teluk, dan rawa pasang surut. Karakteristik yang dimiliki oleh
ekosistem estuari adalah :
a. Keterlindungan
b. Kedalaman
c. Salinitas air
d. Sirkulasi air
e. Pasang
f. Penyimpanan dan pendauran zat hara
Faktor pembatas ekosistem estuari yaitu salinitas, suhu, kekeruhan, DO (Oksigen
terlarut), predasi, jumlah parasit, jumlah organisme autotrof, ombak dan arus. Fauna
atau jenis hewan yang ada di ekosistem estuari yaitu udang, kepiting kecil, kerang,
keong, ikan stenohaline dan euryhaline. Sedangkan jenis tumbuhan yang hidup di
ekosistem estuari adalah rumput rawa asin, ganggang dan bakau. Proses terbentuknya
ekosistem estuari ini diawali dengan aliran sungai yang menuju laut. Kemudian terjadi
pencampuran air tawar dan air laut. Pengaruh campuran ini menghasilkan suatu
kondisi yang khas, dimana biasanya air tawar cenderung lebih banyak karena
memiliki densistas yang lebih kecil. Peranan ekologi dari ekosistem estuari sendiri
dapat digunakan sebagai zat dan bahn organik, penyedia habitat bagi sepesies-spesies,
tempat penangkapan dan budidaya ikan juga digunakan manusia sebagai jalur
trasnsportasi. Contoh dari ekosistem estuari yaitu sungai nith di Skotlandia dan sungai
amazon di Brazilia.

3. Ekosistem mangrove
Ekosistem mangrove adalah suatu lingkungan yang mempunyai ciri khusus
karena lantai hutannya secara teratur digeangi oleh air yang dipengaruhi oleh salinitas
serta fruktuasi permukaan air kareena adanya pasang surut air laut. Karakteristik yang
dimiliki oleh kosistem mangrove adalah :
a. Menerima pasokan air yang cukup
b. Umumnya tumbuh pada daerah intertidal
c. Daerah tergenang air laut
d. Terlindung gelombang besar dan pasang surut
e. Air bersalinitas payau.
Faktor pembatas ekosistem hutan mangrove yaitu suhu, salinitas, derajat
keasaman (pH), tanah dan unsur hara. Fauna atau jenis hewan yang ada di ekosistem
mangrove seperti kepiting oren, kepiting ungu pemanjat, kelomang dan ikan gelodok.
Sedangkan jenis tumbuhan yang hidup di ekosistem mangrove kebanyakan pohon
bakau. Proses terbentuknya ekosistem hutan manggrove ini umumnya berada di lahan
dimana terjadi endapan lumpur dan zat-zat organik akibat gerusan aliran air dari
berbagai tempat yang bermuara pada lokasi yang menjadi tempat tumbuhnya hutan
mangrove. Hutan mangrove sendiri memiliki peran ekologi sebagai penahan abrasi
pantai, tempat satwa hidup lain, seumber makanan spesies disekitarnya dan tempat
rekreasi. Contoh dari ekosistem hutan mangrove yaitu hutan mangrove kendari
Sulawesi dan hutan mangrove Zambia Afrika.

4. Ekosistem gumuk pasir


Ekosistem gumuk pasir merupakan wilayah beriklim tropis yang terbentuk dari
proses angin disebut bentang alam atau eolean morphology. Dapat dijumpai pada
daerah yang memiliki pasir sebagai material utama dan permukaan tanah untuk
pengendapan pasir. Karakteristik yag dimiliki ekosistem gumuk pasir yaitu :

a. Berpasir, hal ini dikarenakan pasir kering dengan kadar lengas kurang dari 2
%.
b. Lingkungan leluasa tanpa penghalang
c. Luasan vegetasi 0%-10%
d. Pasokan pasi 15%-60%
e. Aktif pada musim kemarau
f. Airnya terasa asin
Faktor pembatas ekosistem gumuk pasir yaitu nutrisi dan air. Peran ekologi
ekosistem gumuk pasir yaitu mencegah terjadinya peresapan air laut, mencegah
abrasi, penghalang bencana tsunami dan tempat wisata penelitian pendidikan. Proses
pembentukan ekosistem ini diawali dengan ketika air laut surut angin tenggara bertiup
maka pasir akan berpindah ke daratan dan membentuk gumuk pasir, pembentukan ini
terjadi secara intensif saat musim kemarau. Fauna atau jenis hewan yang ada di
ekosistem gumuk pasir yaitu seperti kadal dan semut. Sedangkan jenis tumbuhan
yang hidup di ekosistem yaitu wwaru, widuri, siwalan, tapak kambing, rumput
gunung dan teki-tekian. Salah satu ekosistem gumuk pasir yang terkenal yaitu gumuk
pasir di dekat pantai parangtritis Yogyakarta.
Gambar Mind Mapping Ekosistem Estuari kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai