Disusun oleh :
1. Naila Fira R.J ( 1700008049)
2. Desi Anggraini ( 1700008052)
3. Rahma
4. Ii
dalam tubuh dan merupakan enzim proteolitik, yang berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel dari makhluk hidup. Enzim protease adalah enzim pencernaan
yang bertugas untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino. Enzim
ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa jenis enzim
protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.
Penggunaan protease tidak hanya dimanfaatkan dalam tubuh makhluk hidup saja,
makhluk hidup. Sebagai contoh dalam bidang farmasi, protease digunakan dalam
misalnya digunakan dalam proses pembuatan chitosan, di mana chitosan ini adalah
karena tidak beracun dan aman bagi kesehatan (non-formalin). Protease memiliki
daya katalitik yang spesifik dan efisien terhadap ikatan peptida dari suatu molekul
polipeptida atau protein. Enzim ini dapat diisolasi dari beberapa jenis makhluk hidup
seperti tumbuhan (papain dan bromelin), hewan (tripsin, kimotripsin, pepsin, dan
renin), mikroorganisme seperti bakteri, kapang, virus, dan cacing parasitik seperti
1. Protease serin,
Memiliki residu serin dalam lokasi aktifnya atau disebut juga gugus reaktifnya
Bersifat endopeptidase
Protease serin banyak ditemukan pada berbagai jenis orgaisme tetapi lebih dari 40%
dari mikroba.
Enzim ini juga dikeal sebagai alkaline protease karena memiliki ph optimum 9-13.
Kerja enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan logam berat
Yang termasuk enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti papain,
3. Protease metal
Dapat dihambat (inhibibitornya) oleh EDTA (Ethlene Diamine Tetra Acetic Acid)
Merupakan enzim yng paling tidak stabil dibandingkan enzim golongan lain
Enzim protease dapat dihasilkan dari berbagai sumber, yaitu bakteri, jamur, virus,
tumbuhan, hewan dan manusia. Protease yang dihasilkan dari berbagai bakteri
kebanyakan bersifat basa dan netral, sedangkan protease yang dihasilkan oleh
berbagai jamur dapat bersifat asam, netral, dan basa (Rao et al., 1998). Berikut ini
1. Protease tumbuhan yang dikenal antara lain papain (pepaya) dan bromelain (nanas).
2. Protease dari hewan yang telah umum adalah tripsin, kimotripsin, pepsin dan renin.
3. Berbagai jenis bakteri dan kapang yang mampu menghasilkan protease seperti
phoenicis.
Salah satu sumber penghasil enzim protease yang banyak diteliti adalah bakteri.
Pemilihan bakteri sebagai sumber enzim protease disebabkan beberapa alasan yaitu:
a. Bakteri lebih mudah tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan
d. Kondisi produksi tidak tergantung pada musim dan waktu proses produksi enzim
Pada dasarnya fungsi dan cara kerja enzim protease adalah sama dengan enzim
pada umumnya hanya saja substrat yang dipengaruhi merupakan protein. Enzim-
enzim protease terbagi menjadi empat kelompok utama mekanismenya yaitu serin,
sistein, asparat dan metal. Pada sisi aktif protease, serin dan sistein, gugus reaktif
menyerang secara nukleofilik pada ikatan peptida. Protease asparat dan metal
menggunakan gugus fungsi enzim itu sendiri. Meskipun demikian pada dasarnya
keseluruhan proses pemecahan ikatan peptida adalah sama pada semua golongan
protease.
chitosan ini adalah bahan alami yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai
pengawet makanan karena tidak beracun dan aman bagi kesehatan (non-formalin)
digunakan sebagai bahan aktif untuk obat gangguan pencernaan, dispepsia, dan
obat cacing serta digunakan untuk bahan aktif sediaan kosmetik (Widyastuti,
2009).
Pengobatan oleh enzim ini biasanya melalui intravena yang diberikan segera
pada krim antibakteri, papain atau enzim protease yang berasal dari pepaya
memiliki sifat antibakteri karena dapat mencerna protein bakteri. Selain itu
papain juga mengandung 1,2% sulfur yang berfungsi mengobati penyakit kulit
seperti jerawat, kutil, bekas luka. Papain dapat digunakan sebagai bahan aktif
melindungi kulit dari pigmentasi akibat terpapar sinar ultraviolet. Apabila kulit
wajah terpapar sinar ultraviolet maka melanin yang berfungsi sebagai agen
keluarnya melanin tersebut, kulit terlihat lebih gelap yang lama-kelamaan akan
menyebabkan wajah terlihat kusam. Produksi melanin yang meningkat pada kulit
disebut melanogenesis. Melanin merupakan pigmen yang terbentuk pada sel
yang sangat tinggi dan dapat dipolimerisasi secara spontan membentuk melanin
pemutih kulit memiliki mekanisme aksi antara lain menghambat enzim tirosinase,
pembentukan tulang, sel mati terprogram dan daur ulang protein seluler yang
non pangan. Secara spesifik aplikasi protease dapat dilihat pada Tabel berikut.
subtilin Carlsberg,
BPN
7 Tripsin Hanya memecah ikatan
arginin
8 Kimotripsinoge Hanya memecah ikatan
tryptophan
9 Pepsin Pencernaan protein di lower Mikroba dalam lambung
Fatimah, A. (2014). Ekstraksi dan karakterisasi Enzim Protease. Ekstraksi dan karakterisasi
Enzim Protease .
Sajuthi, D. (2010). Enzim Protease. Purifikasi dan Pencirian Enzim Protease Fibrinolitik
Yandri, A. (2012). Isolasi, Pemurnian, dan Karakrerisasi Enzim Protease. Isolasi, Pemurnian,