Anda di halaman 1dari 9

ENZIMOLOGI

Judul : Enzim Protease dan Perananya

Disusun oleh :
1. Naila Fira R.J ( 1700008049)
2. Desi Anggraini ( 1700008052)
3. Rahma
4. Ii

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
A. Enzim Protease

Protease merupakan enzim yang berfungsi untuk menguraikan protein di

dalam tubuh dan merupakan enzim proteolitik, yang berperan penting dalam struktur

dan fungsi semua sel dari makhluk hidup. Enzim protease adalah enzim pencernaan

yang bertugas untuk memecah protein dalam makanan menjadi asam amino. Enzim

ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus. Terdapat beberapa jenis enzim

protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.

Penggunaan protease tidak hanya dimanfaatkan dalam tubuh makhluk hidup saja,

tetapi juga dimanfaatkan untuk keperluan diberbagai bidang di luar kehidupan

makhluk hidup. Sebagai contoh dalam bidang farmasi, protease digunakan dalam

proses deproteinasi yaitu proses menghilangkan protein. Proses deproteinasi ini

misalnya digunakan dalam proses pembuatan chitosan, di mana chitosan ini adalah

bahan alami yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai pengawet makanan

karena tidak beracun dan aman bagi kesehatan (non-formalin). Protease memiliki

daya katalitik yang spesifik dan efisien terhadap ikatan peptida dari suatu molekul

polipeptida atau protein. Enzim ini dapat diisolasi dari beberapa jenis makhluk hidup

seperti tumbuhan (papain dan bromelin), hewan (tripsin, kimotripsin, pepsin, dan

renin), mikroorganisme seperti bakteri, kapang, virus, dan cacing parasitik seperti

cestoda, trematoda, dan nematoda (Betha, 2009).

B. Klasifikasi Enzim Protease

Hartley (1960) membagi protease menjadi 4 golongan berdasarkan mekanisme

reaksi yang terjadi pada sisi aktifnya, yaitu:

1. Protease serin,

 Memiliki residu serin dalam lokasi aktifnya atau disebut juga gugus reaktifnya

 Bersifat endopeptidase
 Protease serin banyak ditemukan pada berbagai jenis orgaisme tetapi lebih dari 40%

dari mikroba.

 Enzim ini juga dikeal sebagai alkaline protease karena memiliki ph optimum 9-13.

 Yang termasuk enzim ini: tripsin, kimotripsin, elastase dan subtilin

2. Protease sulfihidril (Thiol) atau Sistein

 Memiliki residu sulfhidril pada lokasi aktif

 Kerja enzim ini dapat dihambat oleh senyawa oksidator, alkilator dan logam berat

 Memiliki ph optimum netral

 Yang termasuk enzim ini : protease dari tanaman dan mikroba seperti papain,

fisin dan bromelin. Sedangkan dari mikroba berupa clostipain, plasmodim

falciparum protease cystein dan dari hewan berupa cathespin B.

3. Protease metal

 Keaktifannya tergantung pada adanya logam (metal) pada sisi aktifnya.

 Dapat dihambat (inhibibitornya) oleh EDTA (Ethlene Diamine Tetra Acetic Acid)

dimana dapat mengkelat metal sehingga keaktifan enzim hilang/berkurang.

 Memiliki ph optimum 7-8

 Merupakan enzim yng paling tidak stabil dibandingkan enzim golongan lain

karena dapat mengalami autolisis pada pH diatas 9 atau dibawah 6.

 Yang termasuk enzim ini : Thermolisin bacilus , Thermoproteoliyticus.

4. Protease asam atau aspartat

 Enzim yang pada lokasi aktifnya terdapat dua gugus karboksil

 Aktif pada pH rendah yaitu 2-3

 Keaktifannya dapat dihambat oleh p-bromofenasilbromida.

 Yang termasuk enzim ini : pepsin, renin dan protease kapang.


C. Sumber Enzim

Enzim protease dapat dihasilkan dari berbagai sumber, yaitu bakteri, jamur, virus,

tumbuhan, hewan dan manusia. Protease yang dihasilkan dari berbagai bakteri

kebanyakan bersifat basa dan netral, sedangkan protease yang dihasilkan oleh

berbagai jamur dapat bersifat asam, netral, dan basa (Rao et al., 1998). Berikut ini

sumber-sumber enzim protease adalah :

1. Protease tumbuhan yang dikenal antara lain papain (pepaya) dan bromelain (nanas).

2. Protease dari hewan yang telah umum adalah tripsin, kimotripsin, pepsin dan renin.

3. Berbagai jenis bakteri dan kapang yang mampu menghasilkan protease seperti

Bacillus amylolique, B. licheniformis, B. subtilis, B. cereus, B. polymyxa, B.

hermoproteolyticus, Mucor pusillus, M. miehei, Aspergillus orizae,A,sojae dan A.

phoenicis.

Salah satu sumber penghasil enzim protease yang banyak diteliti adalah bakteri.

Pemilihan bakteri sebagai sumber enzim protease disebabkan beberapa alasan yaitu:

a. Bakteri lebih mudah tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan

makhluk hidup lainnya.

b. Skala produksi enzim mudah ditingkatkan.

c. Biaya produksi enzim relatif rendah.

d. Kondisi produksi tidak tergantung pada musim dan waktu proses produksi enzim

lebih pendek (poernomo, 2004).

D. Mekanisme Reaksi Enzim Protease

Pada dasarnya fungsi dan cara kerja enzim protease adalah sama dengan enzim

pada umumnya hanya saja substrat yang dipengaruhi merupakan protein. Enzim-

enzim protease terbagi menjadi empat kelompok utama mekanismenya yaitu serin,

sistein, asparat dan metal. Pada sisi aktif protease, serin dan sistein, gugus reaktif
menyerang secara nukleofilik pada ikatan peptida. Protease asparat dan metal

mengaktifkaan sebuah molekul air untuk menjadikannya sebagai nukleofil daripada

menggunakan gugus fungsi enzim itu sendiri. Meskipun demikian pada dasarnya

keseluruhan proses pemecahan ikatan peptida adalah sama pada semua golongan

protease.

E. Peranan Enzim Protease

1. Penggunaan Enzim Protease dalam Bidang Farmasi, protease digunakan

dalam proses deproteinasi yaitu proses menghilangkan protein. Proses

deproteinasi ini misalnya digunakan dalam proses pembuatan chitosan, di mana

chitosan ini adalah bahan alami yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai

pengawet makanan karena tidak beracun dan aman bagi kesehatan (non-formalin)

(Betha, 2009). Penggunaan Enzim Papain, Protease (papain) juga banyak

digunakan sebagai bahan aktif untuk obat gangguan pencernaan, dispepsia, dan

obat cacing serta digunakan untuk bahan aktif sediaan kosmetik (Widyastuti,

2009).

Penggunaan Enzim Fibrinolitik, Selain itu enzim fibrinolitik yang merupakan

kelompok protease serin mampu menghancurkan bekuan darah (fibrin) dalam

berbagai penyakit trombosis. Dalam keadaan normal, secara seimbang tubuh

mengalami pembentukan bekuan darah dan fibrinolisis dengan menghasilkan

plasmin untuk menghidrolisis fibrin. Selain dihasilkan langsung oleh tubuh

manusia (urokinase, tissueplasminogen aktivator), enzim fibrinolitik juga telah

berhasil diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari hewan (lumbrokinase),

pangan fermentasi (natokinase dan katsuwokinase), dan mikroorganisme

(streptokinase) (Sajuthi, 2010: 145-146). Enzim-enzim ini telah diproduksi secara

komersial untuk pengobatan yang dapat menghancurkan bekuan darah pada


trombosis pembuluh darah sertainfark miokardium maupun embolisme paru.

Pengobatan oleh enzim ini biasanya melalui intravena yang diberikan segera

setelah serangan jantung untuk menghancurkan bekuan darah dalam arteri.

Fibrinolitik yang bersumber dari bahan pangan diharapkan dapat digunakan

sebagai fortifikasi makanan dan nutraseutikal yang mencegah terjadinya

pengentalan maupun pembekuan darah sehingga mencegah terjadinya penyakit

kardiovaskuler. Bahan pangan yang secara empirik diduga mempunyai khasiat

fibrinolitik di antaranya adalah jamur pangan. Sejumlah peneliti melaporkan

bahwa kandungan senyawa aktif dalam berbagai jamur pangan (Schizophyllum

commune, Cordyceps militaris, dan Pleurotus ostreatus) diduga dapat

mempengaruhi sirkulasi darah adalah enzim protease yang mempunyai aktivitas

fibrinolitik (Sajuthi, 2010: 146).

2. Penggunaan Enzim Protease Pada Kosmetik, penggunaan enzim protease

pada krim antibakteri, papain atau enzim protease yang berasal dari pepaya

memiliki sifat antibakteri karena dapat mencerna protein bakteri. Selain itu

papain juga mengandung 1,2% sulfur yang berfungsi mengobati penyakit kulit

seperti jerawat, kutil, bekas luka. Papain dapat digunakan sebagai bahan aktif

dalam pembuatan krim pembersih kulit terutama muka.

Penggunaan enzim protease pada produk pemutih kulit , Produk kosmetik

pemutih kulit (skin-whitening product) mengandung beberapa bahan yang dapat

melindungi kulit dari pigmentasi akibat terpapar sinar ultraviolet. Apabila kulit

wajah terpapar sinar ultraviolet maka melanin yang berfungsi sebagai agen

pertahanan terhadap bahaya sinar ultraviolet akan teraktivasi, akibat dari

keluarnya melanin tersebut, kulit terlihat lebih gelap yang lama-kelamaan akan

menyebabkan wajah terlihat kusam. Produksi melanin yang meningkat pada kulit
disebut melanogenesis. Melanin merupakan pigmen yang terbentuk pada sel

melanosit dengan peranan enzim tirosinase. Enzim ini mengkatalisis reaksi

hidroksilasi L-tirosin menjadi L-DOPA (3,4-dihidroksilfenil alanin) dan oksidasi

L-DOPA menjadi DOPAkuinon. Senyawa DOPAkuinon mempunyai kereaktifan

yang sangat tinggi dan dapat dipolimerisasi secara spontan membentuk melanin

(eumelanin/pheomelanin). Bahan yang ditambahkan dalam produk kosmetik

pemutih kulit memiliki mekanisme aksi antara lain menghambat enzim tirosinase,

menurunkan oksidasi enzim tirosinase, menghambat enzim serinprotease dan

menghambat melanosit berproliferase (Kantharj, 2010).

3. Protease yang terlibat dalam berbagai aspek biologi manusia. Misalnya,

dalam usus kecil, protease mencerna protein makanan untuk memungkinkan

penyerapan asam amino. Proses lainnya dimediasi oleh protease termasuk

pembekuan darah, fungsi kekebalan tubuh, pematangan prohormones,

pembentukan tulang, sel mati terprogram dan daur ulang protein seluler yang

tidak lagi diperlukan.

4. Protease mikroorganisme di dalam industri baik industri pangan maupun

non pangan. Secara spesifik aplikasi protease dapat dilihat pada Tabel berikut.

No Nama Protease Fungsi Sumber Protease


1 Fisin Pengempuk daging dan
Getah pohon ficus
pengawet bir
2 Pappain Pengempuk daging dan
Getah papaya
pengawet bir
3 Bromelin Penjernih bir
Nanas
4 Rennin Proses pembuatan keju dan Lambung anak sapi,

pudding domba atau kambing


5 Protease kapang Industri keju
Penicillium roqueforti
6 Protease bakteri Menghidrolisis kasein, Enzim subtilin dari B.

hemoglobin dan gelatin subtilis Di pasaran

dikenal dengan nama

subtilin Carlsberg,

subtilin Novo, subtilin

BPN
7 Tripsin Hanya memecah ikatan

peptida antara lisin dan Kelenjar pankreas

arginin
8 Kimotripsinoge Hanya memecah ikatan

n peptida anatara AA aromatik


Kelenjar pancreas
spt. tirosin, phenilalanin, dan

tryptophan
9 Pepsin Pencernaan protein di lower Mikroba dalam lambung

track (usus) hewan dan manusia


10 Kolagenese Mengidrolisis kolagen
Clostridium perfrigens
11 Elastase Menghidrolisis elastin.

Elastin memecah ikatan


Pankreas
peptida pada AA non-

aromatik & tidak bercabang


12 Keratinase Memecah ikatan disulfida
Streptomyces fradiae,
pada keratin yaitu unsur
Streptomyces
utama wool, rambut, tanduk,
microflavus
kuku, bulu dan sisik ikan
DAFTAR PUSTAKA

Al-Maqassary, A. (2016). Enzim. Enzim Protease .

Fatimah, A. (2014). Ekstraksi dan karakterisasi Enzim Protease. Ekstraksi dan karakterisasi

Enzim Protease .

Sajuthi, D. (2010). Enzim Protease. Purifikasi dan Pencirian Enzim Protease Fibrinolitik

Dari Eksrak Jamur Merang .

Supriyatna, A. (2015). Enzim. Aktivasi enzim amilae, lipase dan protease .

Yandri, A. (2012). Isolasi, Pemurnian, dan Karakrerisasi Enzim Protease. Isolasi, Pemurnian,

dan Karakrerisasi Enzim Protease .

Anda mungkin juga menyukai