NPM : 18311030
Kelas : SI 18A
Matkul : PBO ( Pemograman berorientasi object)
TUGAS
Bagian paling atas pada notasi Class digunakan sebagai nama kelas, dan secara
opsional juga digunakan stereotype-nya. Bagian tengah digunakan untuk menyimpan atribut,
dan bagian paling bawah digunakan menyimpan operasi.
- Menentukan kelas
Cara yang baik untuk menemukan kelas-kelas adalah mulai dari memperhatikan aliran
kejadian (flow of event) dari suatu use case. Perhatikan kata benda didalam aliran kejadian,
mungkin merupakan salah satu dari empat hal berikut.
1. Actor
2. Kelas
3. Atribut dari kelas
4. Ekspresi, bukan actor, bukan kelas, dan bukan atribut.
Dengan melakukan seleksi kata benda dalam aliran kejadian, dapat ditemukan kelas-
kelas dalam system. Alternative lainnya, dapat di uji obyek-obyek dalam sequence
diagram dan collaboration diagram.
Ada dua cara yang biasa dilakukan berkaitan dengan urutan pendefinisian antar kelas-
kelas dalam class diagram dan sequence diagram atau collaboration diagram. Yang pertama,
dengan membuat sequence diagram atau collaboration diagram lebih dulu. Kemudian
melanjutkannya dengan membuat class diagram. Sebaliknya, yang kedua, yaitu dengan
menemukan kelas-kelas dan membuat class diagram terlebih dahulu, kemudian
menggunakan kelas-kelas terebut sebagai “Kamus” obyek-obyek dan relasinya untuk
membuat sequence diagram atau collaboration diagram.
- Stereotype pada kelas
Stereotype adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengkategorikan kelas-
kelas. Misalnya, dapat dibuat stereotype form lebih dulu, kemudian menentukan kelas-kelas
dilangkah selanjutnya. Fitur ini membantu untuk lebih memahami tanggung jawab terhadap
masing-masing kelas dalam model. Kelas-kelas dengan stereotype ‘form’ bertanggung jawab
menampilkan dan menerima informasi dari pemakai.
Stereotype juga membantu dalam proses pembangkitan kode. Ketika proses
pembangkitan kode, stereotype kelas menentukan tipe kelas yang akan diabawa kebahasa
pemrograman.
Beberapa Stereotype dapat digunakan sejak pada tahap proses analisis, pada saat
belum ditentukan bahasa pemrograman teretentu untuk membangkitkan kode. Stereotype
juga dapat tergantung pada bahasa pemrograman yang dipilih dan digunakan pada tahap
proses desain.
Ketika analisis, kelas-kelas dapat dikategorikan menurut fungsi yang mereka lakukan.
Ada 3 tipe Stereotype kelas dalam UML yang digunakan pada analisis, yaitu : pembatas
(boundry), entitas(entity) dan control.
a.) Kelas-kelas pembatas
Kelas-kelas pembatas adalah kelas-kelas yang terletak antara system dengan dunia
sekililingnya. Semua form, laporan-laporan, antarmuka(interface) keperangkat lunak seperti
Printer atau scanner, dan antar muka (interface) ke system lainnya adalah termasuk dalam
kategori ini. UML mempresentasikan
kelas pembatas sebagai berikut.
Perhatikan kata benda dalam aliran kejadian. Beberapa kata benda akan menjadi kelas
entitas dalam system. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan struktur basis data. Jika
rancangan basis data telah dibuat, perhatikan nama-nama table. Tabel-tabel menangani
beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas, menangani informasi
didalam memori computer saat computer sedang dihidupkan. Dalam UML, notasi kelas
entitas digambarkan sebagai berikut.
Dari rancangan basis data, dapat di telusuri balik beberapa field pada basis data
kebutuhan system. Kebutuhan system menentukan aliran kejadian(flow of event), dan aliran
kejadian menentukan obyek-obyek, kelas-kelas, dan attribut-attribut dalam kelas. Masing-
masing attribut dalam kelas entitas mungkin akan menjadi field dalam basis data.
c.) Kelas-kelas Kontrol
Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional, tetapi jika kelas Kontrol ini digunakan,
maka secara tropical satu kelas control untuk satu use case tersebut. Ada kelas-kelas control
yang digunakan bersama oleh beberapa use case. Dalam UML, notasi kelas entitas
digambarkan sebagai berikut.
- Penamaan kelas
Masing-masing kelas harus mempunyai nama yang unik. Sebagian besar organisasi
mempunyai konvensi penamaan sendiri untuk menamakan kelas-kelas yang dibuatnya.
Umumnya kelas-kelas dinamakan menggunakan kata benda tunggal.
Nama kelas tidak menggunkan spasi. Ini dilakukan karena alasan praktis, dimana
beberapa bahasa pemrograman tidak membolehkan adanya spasi. Hal lainnya yang perlu
diperhatikan adalah bahwa nama kelas hendaknya pendek, cukup untuk menjelaskan apa
yang akan kelas lakukan.
Jadi penamaan kelas sangat tergantung pada organisasi kita. Jika kita mempunyai
kelas yang digunakan dalam organisasi yang bersangkutan, tetapi yang jelas bahwa hal
tersebut harus konsisten digunakan untuk keseluruhan kelas-kelas yang dibuatnya.
- Visibilitas kelas
Ada 3 pilihan visibilitas untuk sebuah kelas yaitu :
1. Public
Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas lainnya dalam system.
2. Protected atau private
Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas majemuk(nested), friends,
atau dari kelas itu sendiri.
3. Package atau implementation.
Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat hanya oleh kelas yang lain dalam paket yang
sama.
- Multiplicity kelas
n (default) Banyak
0..0 Nol
Format Arti
Tepat
.. Antara
.. Atau nol
..
- Paket
Paket digunakan unruk mengelompokkan kelas-kelas yang mempunyai kesamaan.
Dalam UML, digambarkan sebagai berikut :
multiplicity