Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN

PREEKLAMSI PADA KEHAMILAN DI RS


PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh
Diah Fitriyati
1610104216

PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN


PREEKLAMSI PADA KEHAMILAN DI RS
PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
TAHUN 2017

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :
DIAH FITRIYATI
1610104216

Telah Memenuhi Persyaratan dan disetujui Untuk Dipublikasikan


Skripsi Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta

oleh :

Pembimbing : Dhesi Ari Astuti, S. SiT., M.Kes


Tanggal : 17 Juli 2017

Tanda Tangan :

1
HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KEJADIAN
PREEKLAMSIA PADA KEHAMILAN DI RS
PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
TAHUN 20171
Diah Fitriyati2, Dhesi Ari Astuti3

INTISARI
Latar Belakang: Preeklampsia merupakan penyebab ke-2 kematian ibu
di dunia,. Di Indonesia kejadian preeklamsia sekitar 3-10% kehamilan. Di
Yogyakarta tahun 2014 AKI mencapai 40 kasus dan di bantul tahun 2015
terdapat 11 kasus kematian ibu, salah satu penyebab kematian langsung adalah
preeklampsia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RS PKU Muhammadiyah
Bantul tahun 2015-2016 di dapatkan 30 ibu hamil dengan preeklampsia, 27
diantaranya memiliki usia beresiko.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Usia


dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RS PKU Muhammadiyah Bantul
2017.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif


dengan metode survey analitik dengan menggunakan pendekatan retrospektif.
Populasi adalah seluruh ibu hamil di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan
jumlah sampel sebanyak 60 responden berupa data skunder.

Hasil: hasil uji statistik menunjukkan nilai p value (0,000)< α (0,05)


dan OR 11,769. Usia ibu yang mengalami preeklampsia mayoritas usia ibu
beresiko sebanyak 27 (67,5%).

Simpulan dan Saran: Hasil penelitian ini ibu hamil dengan usia
beresiko memiliki resiko terjadinya preeklampsia 11 kali lebih besar di
bandingkan dengan ibu hamil dengan usia tidak beresiko, Ibu hamil diharapkan
dapat melakukan pemeriksaan kepada tenanga kesehatan sebelum atau saat
kehamilan, terutama jika saat hamil usia ibu beresiko.

Kata kunci : Preeklamsia, Usia ibu, Kehamilan


Kepustakaan : 26 Buku ( 2007-2015), 9 Jurnal Penelitian
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

2
THE CORRELATION BETWEEN MOTHER’S AGE WITH
THE INCIDENCE OF PREECLAMPSIA IN PREGNANCY
AT PKU MUHAMMADIYAH BANTUL HOSPITAL
IN 20171
Diah Fitriyati2, Dhesi Ari Astuti3

ABSTRACT
Background: Preeclampsia is the second leading cause of maternal
death in the world. In Indonesia the incidence of preeclampsia is about 3-10% of
pregnancies. In Yogyakarta 2014, AKI reaches 40 cases and in Bantul 2015 there
are 11 cases of maternal mortality, One of the causes of direct death is
preeclampsia. Based on the results of preliminary studies at PKU
Muhammadiyah Hospital in Bantul years 2015-2016 found 30 pregnant women
with preeclampsia, 27 of them had age risk.

Objective: The study was conducted to determine the correlation of age


with the incidence of preeclampsia in pregnant women at PKU Muhammadiyah
Bantul Hospital 2017.

Methods: An analytic survey method using retrospective approach was


used in this study. The population is all pregnant women in RS PKU
Muhammadiyah Bantul with the number of samples of 60 respondents in the
form of secondary data.

Result: P value < (0,05) and OR 11,769. The majority of the age of
mothers who experienced preeclampsia at risk ag as much as 27 (67.5%).

Conclusion And Suggestion: The results of this study is pregnant


women with risk age are having 11 times greater risk of preeclampsia compared
with pregnant women with no risk age, Pregnant women is expected to check to
the health workers before or during pregnancy, especially if during pregnancy at
risk age.

Keywords : Preeclampsia, Mother’s age, Pregnancy


Literatures : 26 Books ( 2006-2015), 9 Research Journal
1
Thesis title
2
Study of Diploma IV Midwifery Program Faculty of Health Sciences
University of 'Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer of Health Science Faculty University 'Aisyiyah Yogyakarta

3
PENDAHULUAN Target AKI tahun 2014 Adalah
75/100.000 Kelahiran Hidup. Hal ini
Berdasarkan data World Health menunjukkan adanya penurunan
Organization (WHO) tahun 2008, dalam pelayanan kesehatan ibu. Hasil
angka kejadian preeklamsia berkisar Audit Maternal Perinatal (AMP)
0,51%-38,4% kehamilan seluruh menyimpulkan bahwa penyebab
dunia. Angka kejadian preeklamsia kematian ibu pada Tahun 2014 adalah
dinegara maju berkisar 5%–6% Pre Eklampsia Berat (PEB) sebanyak
kehamilan, frekuensi preeklamsia 14% (2 kasus). Penyebaran kasus
untuk tiap negara berbeda-beda karena kematian ibu di Kabupaten Bantul
banyak faktor yang mempengaruhi. terjadi pada beberapa wilayah
Kejadian preekampsia di Amerika kecamatan, dengan jumlah kasus
Serikat dilaporkan bahwa sebanyak terbanyak dilaporkan terjadi di
5% kehamilan. Puskesmas Sedayu II, Banguntapan I
Berdasarkan data Departemen dan Jetis I. ( Profil kesehatan Bantul,
kesehatan (Depkes RI) di Indonesia 2015).
frekuensi kejadian preeklamsia sekitar Dampak preeklamsia-eklampsi
3-10% kehamilan, preeklamsia pada ibu yaitu solusio plasenta,
merupakan penyebab kematian ibu abruption plasenta, hemolisis,
yang tinggi disamping pendarahan dan perdarahan otak, kerusakan pembuluh
infeksi, yaitu perdarahan mencapai kapiler mata hingga kebutaan, edema
28%, preeklampsia sebesar 24%, paru, nekrosis hati, kerusakan jantung,
infeksi sebesar 11%, komplikasi sindroma Haemolysis Elevated Liver
peuperium sebesar 8%, partus lama Enzymes, kelainan ginjal
sebesar 5%, dan abortus sebanyak 5% (Wiknjosastro, 2010:541). Komplikasi
(Depkes RI, 2012). terberat terjadinya preeklamsia-
Berdasarkan dari Dinas eklamsia adalah kematian ibu
kesehatan di Yogyakarta tahun 2015 (Manuba, 2010:264). Preeklampsia
belum menampakkan adanya tanda merupakan penyebab ke-2 kematian
penurunan secara signifikan untuk ibu di dunia setelah pendarahan
kematian ibu. Tahun 2014 angka (Saifuddin, 2009).
kematian ibu mencapai 40 kasus dari Usia <20 tahun dan >35 tahun
sebelumnya 46 kasus di tahun 2013. merupakan faktor predisposisi
Namun angka tersebut sama dengan preeklampsia disamping penyakit
angka kematian ibu pada tahun 2012. vaskuler dan ginjal, diabetes melitus,
(Dinkes DIY,2015). hipertensi kronis dan penyakit lainya
Berdasarkan data dari profil (Benson dan permoll, 2009). Hasil
kesehatan Bantul di Kabupaten Bantul penelitian menyebutkan usia <20
Angka kematian ibu pada tahun 2014 tahun beresiko 1,6 kali lebih tinggi
mengalami kenaikan dibanding pada terjadi kematian dikarenakan
tahun 2013. Tahun 2014 AKI sebesar preeklampsia, usia > 35 tahun
104,7/100.000 Kelahiran Hidup yaitu mempunyai resiko 1,2 kali dan untuk
sejumlah 14 kasus, sedangkan pada usia 20-35 tahun mempunyai resiko
tahun 2013 Sebesar 96,83/100.000. terjadinya kematian karena

4
preeklampsia adalah 0,87 kali kematian. Salah satunya dengan cara
(Raharjo,2012). merevitalisasi posyandu. Melalui
Kementrian kesehatan posyandu, masyarakat membuktikan
menetapkan lima strategi operasional bahwa mereka telah berkontribusi
dalam rangka menurunkan angka terhadap pemantauan kesehatan ibu
kematian ibu (AKI) di indonesia, dan anak. Sehingga jika ada masalah
yaitu penguatan puskesmas dan dengan kesehatan ibu dan bayi, segera
jaringannya, penguatan manajemen dirujuk ke puskesmas atau rumah
program dan sistem rujukannya, sakit. (Dinkes, 2014).
meningkatkan peran serta masyarakat, Bidan dalam melakukan asuhan
kerjasama dan kemitraan, kegiatan kebidanan , mengacu pada peraturan
akselerasi dan inovasi tahun 2011, mentri kesehatan Republik Indonesia
penelitian dan pengembangan inovasi NO. 1464/MENKES/PER/X/2010
yang terkoordinir (Depkes RI, 2011). tentang izin dan penyelenggaraan
Departemen Kesehatan Indonesia praktik bidan, yang berisi bahwa bidan
tahun 2015 melakukan upaya dalam memberikan pelayanan
penurunan angka kematian ibu dan berwenang untuk melakukan
angka kematian neonatal yaitu melalui penanganan kegawat-daruratan,
program Nawacita yang terdapat dilanjutkan dengan perujukan. Deteksi
dalam kebijakan Rencana dini preeklamsia pada ibu hamil pada
Pembangunan Jangka Menengah kegiatan anteatal care merupakan
(RPJMN) 2015-2019. Yang dilakukan salah satu standar pelayanan
dengan cara Penguatan upaya kebidanan (SPK) yaitu dengan
kesehatan dasar (primary health care) melakukan pengukuran tekanan
yang berkualitas terutama melalui darah. Dalam pengelolaan dini
penguatan upaya promotif dan hipertensi pada kehamilan, bidan
preventif, pengembangan sistem menemukan secara dini setiap
jaminan kesehatan nasional, penguatan kenaikan tekanan darah pada
sistem pengawasan obat dan makanan, kehamilan dan mengenali tanda serta
serta penurunan kematian ibu dan gejala preeklamsia lainya, serta
kematian bayi. (Depkes RI, 2015). mengambil tindakan yang tepat dan
Kepala Dinas Kesehatan merujuknya ( Meilani, 2009 ).
yogyakarta mengungkapkan Allah berfirman dalam surat
ketersediaan bidan dan peralatan Luqman : 14
kerjanya yang berkualitas dapat َ ‫ﻱ ِﻩ َﺡ َﻡﻝَﺕْ ﻩُ ﺍُ ُّﻡ ﻩُ َﻭ ْﻩﻥًﺍ‬
‫ﻉﻝَﻯ‬ ْ َ‫ﺏ َﻭﺍِﻝﺩ‬
ِ ‫ﺍﻥ‬
َ ‫ﺱ‬َ‫ﻥ‬ ْ .ِْ ‫ﻱﻥَﺍ ﺍ‬
ْ‫ﺹ‬َّ ‫َﻭ َﻭ‬
membantu menekan angka kematian ‫ﻙ ْﺭ ِﻝﻱ‬ ُ‫ﺵ‬ ْ ‫ْﻥ ﺍَ ِﻥ ﺍ‬ ِ ‫ﻉﺍ َﻡﻱ‬ َ ‫ﺹﺍﻝ ﻩُﻑِﻱ‬ُ َ ِ‫ﻑ‬ ‫َﻭ ْﻩ ٍﻥ َﻭ‬
ibu melahirkan dan bayi, disamping ‫ﻱ‬ َ
َّ ‫ْﻙ ﺍِﻝ‬ َ ‫َﻭِﻝ َﻭﺍِﻝﺩَﻱ‬
peningkatan kualitas fasilitas )14(‫ْﺭ‬ ُ ‫ﺹﻱ‬ ِ ‫ﺍْﻝ َﻡ‬
pelayanan, pemerataan fasilitas “Dan Kami perintahkan kepada
kesehatan dan tenaga kesehatan manusia (agar berbuat baik) kepada
khususnya bidan, menjadi sangat kedua orang tuanya. Ibunya telah
penting. Selain itu partisipasi mengandungnya dalam keadaan
masyarakat sangat diperlukan dalam lemah yang bertambah-tambah, dam
melindungi setiap ibu hamil dari risiko menyapihnya dalam usia dua tahun.

5
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada Metode pendekatan yang
kedua orang tuamu. Hanya kepada digunakan dalam penelitian ini adalah
Aku kembalimu” (QS luqman: 14) pendekatan waktu retrospektif dan
case control. Populasi dalam
Ayat tersebut menjelaskan ibu penelitian ini 2166 pasien dan jumlah
sudah mengandung dengan susah sampel 60 pasien.
payah, dan akan bertambah susah
apabila terdapat penyakit yang HASIL DAN PEMBAHASAN
menyertai kehamilan seperti
preeklampsia yang dapat 1. Karakteristik Responden
menyebabkan kematian ibu dan janin. Responden dalam penelitian
RS PKU Muhammadiyah Bantul ini adalah ibu hamil yang
merupakan salah satu Rumah Sakit mengalami preeklampsia dan ibu
Rujukan Sekunder, berdasarkan studi hamil tidak yang tidak mengalami
pendahuluan yang telah dilakukan preeklampsia yang memenuhi
peneliti di RS PKU Muhammadiyah kriteria. Kriteria responden dalam
Bantul pada tanggal 6 Desember 2016 penelitian ini adalah ibu hamil yang
didapatkan data jumlah ibu hamil yang tidak memiliki riwayat hipertensi,
mengalami preeklampsia dari tahun riwayat preeklampsia, DM dan
2015 sampai 2016 yaitu 30 pasien. riwayat penyakit ginjal serta ibu
Berdasarkan latar belakang yang yang tidak mengalami paritas
dikemukakan diatas maka peneliti beresiko yaitu kehamilah ke 2
tertarik untuk mengadakan penelitian sampai kehamilan ke 4 yang
mengenai “ Hubungan Usia dengan diketahui berdasarkan rekam medis
kejadian preeklamsia pada ibu hamil pasien.
di RS PKU Muhammadiyah Bantul” 2. Tabel 3.6 Tabel distribusi frekuensi
berdasarkan usia ibu
METODE PENELITIAN No Usia ibu Frekuensi Persentase(%)
Desain penelitian ini adalah 1 Usia 40 66,7 %
Survey Analitik. Penelitian survey beresiko
analitik dapat di artikan sebagai survey 2 Usia 20 33,3%
tidak
yang diarahkan untuk menjelaskan
beresiko
suatu keadaan atau situasi
(Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian Tabel 3.6 menunjukan
No Kejadian Frekuensi Persentase distribusi frekuensi karakteristik
preeklampsia (%) responden berdasarkan usia ibu,
mayoritas adalah ibu hamil dengan
1 Preeklampsia 30 50 %
usia beresiko yaitu sebanyak 40
2 Tidak 30 50 %
preeklampsia responden (66,7%).
ini menganalisis hubungan Usia 3. Tabel 3.7 Tabel distribusi frekuensi
dengan kejadian preeklampsia pada berdasarkan kejadian preeklampsia
ibu hamil.

6
Tabel 3.7 menunjukan
distribusi frekuensi karakteristik Hasil penelitian ini didapatkan
responden berdasarkan Kejadian usia ibu hamil yang menggalami
preeklampsia, dapat di ketahui preeklamsia dengan usia beresiko (<20
bahwa dari 60 responden yang sampai >35 tahun) yaitu sebanyak 27
mengalami preeklampsia dan tidak ibu hamil (67,5 %) dan mengalami
mengalami preeklampsia sebanyak preeklamsia dengan usia tidak
30 responden (50%). beresiko (>21 dan > 34) yaitu
4. Tabel 3.8. Hubungan Usia Dengan sebanyak 3 ibu hamil (15%). Ibu yang
Kejadian Preeklamsia Di RS PKU tidak mengalami preeklampsia
Muhammadiyah Bantul dengan usia beresiko sebanyak 13 ibu
Kate Pre Tidak p OR hamil (32,5%) sedangkan ibu yang
gori eKlampsia Preeklampsia value tidak mengalami preeklampsia dengan
usia tidak beresiko sebanyak 17 ibu
f Presen f Presen hamil (85%).
tase tase
Dari hasil analisis dengan uji
Usia 27 67,5% 13 32,5% 0,000 11, chi square yang diperoleh nilai p
bere 769 value= 0,000 dimana nilai p lebih kecil
siko dari 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai OR
Usia 3 15,0% 17 85,0% 11,7 yang artinya ada hubungan antara
ibu usia dengan kejadian preeklampsia
tidak
pada ibu hamil dan ibu yang hamil
bere
siko pada usia beresiko mempunyai resiko
lebuh besar mengalami preeklampsia
dibandingkan dengan ibu hamil pada
Berdasarkan tabel 3.8 Hasil usia tidak beresiko. Penelitian ini
uji statistik dilakukan dengan sesuai dengan teori Dhaneswari (2007)
menggunakan uji chi square dan wanita yang melahirkan anak pada
diperoleh nilai p value = 0,000 pada umur <20 dan >35 merupakan faktor
tingkat kemaknaan 5 %, karena p resiko terjadinya preeklampsia yang
value < 0,05, maka Ho ditolak dan dapat mengakibatkan kematian
Ha diterima dan nilai OR 11,7 maternal. Hal ini karena pada usia <20
sehingga dapat di simpulkan bahwa tahun fungsi reproduksi wanita belum
ada hubungan yang signifikan berkembang dengan sempurna,
antara Usia dengan kejadian sedangkan pada usia >35 tahun fungsi
preeklamsia pada ibu hamil di RS reproduksi wanita sudah mengalami
PKU Muhammadiyah Bantul penurunan, otot-otot sudah kendur
Bantul dan ibu yang hamil pada dibandingkan fungsi reproduksi
usia beresiko mempunyai resiko normal.
lebih besar mengalami Penelitian ini sesuai dengan
preeklampsia di bandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tigor
ibu hamil pada usia tidak beresiko. H dkk (2014). Hasil uji statistik bahwa
p-value =0,000, bahwa ada hubungan
PEMBAHASAN yang signifikan antara umur dengan

7
kejadian preeklampsia di Poli KIA diperberat oleh kehamilan. selain itu
RSU Anutapura Palu. Penelitian ini tekanan darah yang meningkat seiring
juga sejalan dengan penelitian dengan pertumbuhan usia sehingga
Djannah dan arianti (2009) yang pada usia >35 tahun lebih rentan
menyatakan bahwa preeklampsia lebih terjadinya berbagai penyakit dalam
sering didapatkan pada masa awal dan bentuk hipertensi dan preeklamsia
ahir usia reproduksi yaitu usia remaja (Desi, 2014).
atau <20 tahun lebih mudah Usia yang baik untuk hamil atau
mengalami kenaikan tekanan darah melahirkan berkisar antara 20-35
dan lebih cepat menimbulkan kejang tahun. Pada usia tersebut alat
sedangkan usia ibu >35 tahun juga reproduksi wanita telah berkembang
merupakan faktor predisposisi untuk dan berfungsi secara maksimal.
terjadinya preeklampsia karena Sebaliknya pada wanita dengan usia
bertambahnya usia juga lebih rentan dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun
terjadinya peningkatan hipertensi kurang baik untuk hamil maupun
kronik dan menghadapi resiko lebih melahirkan, Dalam kurun reproduksi
besar untuk menderita hipertensi sehat dikenal bahwa usia aman untuk
karena kehamilan. kehamilan dan persalinan adalah 20-
Usia merupakan bagian dari 35 tahun. Kematian maternal pada
status reproduksi yang penting. Usia wanita hamil dan melahirkan pada usia
berkaitan dengan peningkatan atau dibawah 20 tahun ternyata 2 sampai 5
penurunan fungsi tubuh sehingga kali lebih tinggi dari pada kematian
mempengaruhi status kesehatan maternal yang terjadi pada usia 20
seseorang. Usia yang paling aman dan sampai 29 tahun. Kematian maternal
baik untuk hamil dan melahirkan meningkat kembali sesudah usia 30-35
adalah 20-35 tahun. Sedangkan wanita tahun (Sarwono, 2008)
usia remaja yang hamil untuk pertama
kali dan wanita yang hamil pada usia > SIMPULAN DAN SARAN
35 tahun akan mempunyai resiko yang
sangat tinggi untuk mengalami A. Simpulan
preeklampsia. (Antho, 2012 ) Hasil Penelitian menunjukkan
Wanita dengan usia <20 tahun bahwa :
perkembangan organ-organ reproduksi 1. Hasil analisis menunjukan
dan fungsi fisiologisnya belum bahwa terdapat hubungan yang
optimal serta belum tercapainya emosi signifikan antara usia ibu dengan
dan kejiwaan yang cukup matang dan kejadian preeklampsia pada
akhirnya akan mempengaruhi janin kehamilan dan ibu hamil
yang dikandungnya hal ini akan dengan usia beresiko memiliki
meningkatkan terjadinya gangguan resiko terjadinya preeklampsia
kehamilan dalam bentuk lebih besar 11 kali dibandingkan
preeklamsiadan eklamsia akibat dengan ibu hamil dengan usia
adanya ganguan sel endotel, dan tidak beresiko.
preeklamsia juga terjadi pada usia > 2. Usia ibu hamil yang menggalami
35 tahun akibat hipertensi yang preeklamsia mayoritas ibu hamil

8
dengan usia beresiko (<20
sampai >35 tahun) yaitu
sebanyak 27 ibu hamil (67,5%).
3. Jumlah keajadian Preeklamsia,
dalam penelitian ini didapatkan
ibu hamil yang mengalami
preeklamsia yaitu sebanyak 30
ibu hamil (50%).
B. Saran
1. Bagi Bidan
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi informasi
tambahan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan terutama
tentang preeklamisa sehingga
Bidan melakukan pencegahan
dan deteksi dini preeklampsia
terutama pada Usia ibu beresiko.
2. Bagi Responden atau
Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini
dapat memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai
preeklamsia, sehingga dapat
mengetahui tentang
preeklampisa dan usia beresiko
sehingga melakukan
pemeriksaan kepada tenanga
kesehatan sebelum atau saat
kehamilan, terutama jika ibu
hamil pada usia beresiko.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya
dapat melakukan penelitian
dengan faktor-faktor lebih dari
satu yang dapat menyebabkan
kejadian preeklamsia pada ibu
hamil.

9
DAFTAR PUSTAKA Fauziah,Y.2013. Obstetri Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika
Arikunto, S. 2010. prosedur penelitian
suatu pendekatan praktik. Rineka Hanum H, Farida. 2013. Faktor risiko
Cipta: Jakarta yang berhubungan dengan
kejadian preeklamsia pada ibu
Boyle M. 2008. Emergency around bersalin di RSUP DR. M.
childbirth. EGC: Jakarta DJAMIL padang

Briley, Annette. 2006. Asuhan Hidayat N, Kurniawati T. 2012.


Kebidanan Pada Persalinan: hubungan umur dan paritas
Preeklampsia. EGC : Jakarta dengan kejadian preeklamsia
pada ibu hamil di puskesmas
Cunningham, F.G. 2009. Obstetri bangetayu semarang
Williams. Edisi 21. EGC: Jakarta
Khresna Dewi, Vonny. 2014.
Departemen Agama Republik Hubungan Obesitas Dan Riwayat
Indonesia. 2008. Al-Qur’an Hipertensi Dengan
Terjemahan. Jakarta: PT. Syamil. Kejadian Preeklamsi Di
Cipta Media. Dewan Penerjemah Puskesmas Rawat Inap Danau
Al-Qur’an. Panggang. Journal
Of Public Health Vol 1 No.2,
Departemen Kesehatan RI. 2011. Desember 2016.
Pelatihan Klinik Asuhan
Persalinan Normal. Departemen Lusiana, Novita. 2015. Faktor-Faktor
Kesehatan RI: Jakarta Yang Berhubungan Dengan
Kejadian
Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Preeklampsia pada Ibu Bersalin
Indonesia 2011. di Ruangan Camar II RSUD
Arifin
Dinkes Bantul. 2014. Profil Kesehatan Achmad Provinsi Riau Tahun
Indonesia 2013. 2014. Jurnal Kesehatan
Komunitas, Vol.3,No.1, Nopember
Dinas Kesehatan. 2014. Profil 2015.
kesehatan kota yogyakarta:
Yogyakarta Manuaba, IBG., 2008. Pengantar
kuliah obstetri. EGC: Jakarta
Dinas Kesehatan. 2015. Profil
kesehatan kota yogyakarta: Manuaba, IBG., 2008. Ilmu
Yogyakarta Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB. EGC: Jakarta
Etika, Desi. Yogi . 2013. Hubungan
Antara Usia Dengan Preeklampsia Mardiani Novita Rahayuti dan Neli
Pada Ibu Hamil Di POLI KIA Husniawati 2013. Faktor-Faktor
RSUD Kefamenanukabupaten Yang
Timor Tengah Utara.Jurnal Berhubungan Dengan Terjadinya
Delima Harapan, Vol 3, No.2 Preeklampsia Pada Ibu Hamil
November-Februari 2016: 27 - 5 Trimester III Di Puskesmas
Kecamatan Pasar Rebo Jakarta

10
Timur Tahun 2013. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 5(3); Sept 2013.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012.


Metodologi Penelitian Kesehatan.
Rineka Cipta: Jakarta

Nugroho taufan. 2010. Fatologi


kebidanan. Nuha medika:
Yogyakarta

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi


Indonesia Himpunan Kedokteran
Feto Maternal. 2016. Pedoman
Nasional pelayanan Kedokteran
Preeklampsia.

Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu


Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta

Sastroasmoro, S. & Sofyan I. 2011.


Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Klinis. Sagung Seto:
Jakarta

SDKI. 2012. Policy Review Angka


Kematian Ibu Melonjak. Jakarta

Sugiono. 2007. Statistik Untuk


Penelitian. Alfabeta: Bandung

Sugiono. 2012. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Alfabeta: Bandung

11

Anda mungkin juga menyukai