Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.

2 Tahun 2018

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan


Napza di Kelas IIA Lembaga Pemasyarakatan Jambi

Nel Efni1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturahim Jambi1
nel_efni@yahoo.com

Abstract
The causes of drug abuse are complex due to the interaction of various factors, including
individual factors such great curiosity to try and unknowingly or think long about the
consequences later in life, environmental factors such as family problems or a broken home
or social environment / community one even all members become abusers drug. This research
is a quantitative research using Cross sectional design. The population in this study is the
victim of drug abuse which amounted to 545 people and a total sample of 40 respondents
using simple random sampling technique and the data were analyzed using univariate and
bivariate by using the chi-square test. There is The relationship of knowledge and family
support to the behavior of drug abuse in class IIA prison Jambi. Expected to be used as inputs
in the preparation of the program increased knowledge about the dangers of drugs.

Keywords: behavioral abuse drugs, knowledge, family support.

PENDAHULUAN keluarga dengan memberikan informasi


NAPZA (Narkoba, Psikotropika, dan kepada anak-anak bagaimana memilih
Zat adiktiif) termasuk golongan bahan atau pergaulan yang sehat dan bebas dari bahaya
zat yang jika masuk ke dalam tubuh akan napza, anak-anak tentu akan bisa salah
mempengaruhi fungsi–fungsi yang dapat arah.
merusak tubuh terutama otak (BNN, 2011). Menurut WHO, 1984
Penyebab penyalahgunaan Napza sangatlah penyalahgunaan Napza adalah pemakaian
kompleks akibat interaksi bebagai faktor, Napza secara terus menerus atau sekali-
diantaranya faktor individu seperti sekali secara berlebihan dan tidak menurut
keingintahuan yang besar untuk mencoba petunjuk dokter. Senada dengan
dan tanpa sadar atau berfikir panjang Departemen Kesehatan (2001) menyatakan
tentang akibat kemudian hari, faktor bahwa penyalahgunaan NAPZA adalah
lingkungan seperti keluarga bermasalah penggunaan NAPZA secara patologis (di
atau broken home atau lingkungan luar tujuan pengobatan) yang sudah
pergaulan/komunitas yang salah satu berlangsung selama paling sedikit satu
bahkan semua anggotanya menjadi bulan berturut-turut dan menimbulkan
penyalahgunaan, pengedar gelap narkoba gangguan dalam fungsi sosial, sekolah, atau
dan faktor ketersediaan narkoba seperti pekerjaan. Penyalahgunaan napza seperti
narkoba yang semakin mudah didapatkan, fenomena gunung es yang muncul di atas
harga narkoba yang semakin murah dan permukaan laut, sementara di bawahnya
terjangkau. (BNN, 2011). yang terbesar tidak muncul. Sehingga upaya
Selain itu pengetahuan sangat yang serius tidak hanya dalam pencegahan
berpengaruh sekali, karena dengan tetapi pemulihan mereka yang telah menjadi
ketidaktahuan dampak dan bahaya Napza pecandu terkena yang meliputi pemulihan
itulah para korban tersebut medis dan sosial. Dukungan keluarga
menyalahgunakan napza. Dukungan dianggap mampu melemahkan dampak
keluarga sangat penentu utama dalam stres dan langsung
masalah ini, karena tanpa adanya dukungan
32
8
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
Lembaga Pemasyarakatan Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.2 Tahun 2018

dapat memperkuat kesehatan mental METODE PENELITIAN


individu. Penelitan ini merupakan penelitian
Berdasarkan penelitian BNN kuantitatif dengan menggunakan desain
menunjukkan bahwa satu setengah persen penelitian Cross Sectional, yang bertujuan
populasi penduduk Indonesia berarti 3,2 untuk mengetahui hubungan pengetahuan
terlibat penyalahgunaan narkoba, laki-laki dan dukungan keluarga dengan perilaku
79% dan perempuan 21%. (catatan: penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
prosentase tersebut menunjukan para Lembaga Pemasyarakatan Propinsi Jambi.
penyalahguna mengkonsumsi lebih dari Populasi dalam penelitian ini adalah korban
satu jenis narkoba), selain itu 15 ribu orang Penyalahgunaan Napza, dengan jumlah
tiap tahun meninggal karena narkoba. populasi sebanyak 545 responden. Teknik
Keadaan ini sungguh memprihatinkan Pengambilan sampel dalam penelitian ini
(BNN. 2011). Sementara penelitian dari adalah simple random sampling dengan
Srikartini (2013), tentang hubungan jumlah sample 40 orang. Data di peroleh
religiusitas dan dukungan keluarga dengan dengan cara wawancara menggunakan
resiliensi pada penggunaan NAPZA di LSM kuesioner pengetahuan dan dukungan
persaudaraan EXS korban Napza Kota keluarga. Penelitian ini dilaksanakan pada
Jambi bahwa, dari 65 responden, sebanyak tanggal 16 - 20 Maret 2015 di Kelas IIA
17 responden (26,2%) memiliki dukungan Lembaga Pemasyarakatan Propinsi Jambi.
keluarga yang kurang baik. Sebanyak 48 Data di analisa secara univariat dan bivariat
responden (73,8%) memiliki dukungan dengan menggunakan uji chi-square.
keluarga yang baik. Hasil uji statistic Pengukuran variabel-variabelnya dilakukan
diperoleh nilai p-value = 0,025 (p<0,05), hanya satu kali, dengan tujuan untuk
berarti ada hubungan bermakna antara mengetahui hubungan antara variabel
dukungan keluarga dengan resiliensi pada independen (pengetahuan dan dukungan
penggunaan Napza. Dukungan keluarga orang tua) dengan variabel dependen
yang baik akan mengakibatkan kemampuan (perilaku penyalahgunaan NAPZA).
resiliensi yang dimiliki oleh pengguna Instrumen penelitian yang digunakan
Napza juga akan tinggi. dalam penelitian ini adalah lembaran
Hasil survey awal yang dilakukan kuesioner untuk mendapatkan data tentang
peneliti pada tanggal 24 September 2014 di hubungan pengetahuan dan dukungan
kelas IIA Lembaga Pemasyarakatan Jambi keluarga dengan penyalahgunaan Napza di
dengan mewawancarai 10 orang tahanan. Kelas IIA Lembaga Pemasyarakatan
Dari 10 tahanan 2 orang merupakan Provinsi Jambi. Kueisioner penelitian ini
pengedar dan pengguna, 5 mengatakan berisikan pengetahuan, dukungan keluarga
hanya coba-coba dan ingin tahu rasa dari dan perilaku penyalahgunaan napza, data
menggunakan narkoba dan 3 tahanan lainya dikumpulkan melalui kuisioner dan
mengatakan bahwa orang tuanya kurang dokumentasi yang berasal dari Lembaga
memperhatikan dirinya. Hasil tersebut Pemasyarakatan Kelas IIA Provinsi Jambi
didapatkan bahwa tingginya penggunaan dan Badan Narkotika Nasional Provinsi
Narkoba terutama disebabkan oleh Jambi. Kenudian diolah menggunakan
pengetahuan yang kurang tentang bahaya komputer sebagai alat bantu dengan cara
narkoba tersebut dan faktor keluarga. Editing, Coding, Scoring, Entry data,
Berdasarkan data dari Lembaga Cleaning data. Data di analisa secara
Pemasyarakatan Klas II Provinsi Jambi, univariat dan bivariat dengan menggunakan
jenis narkoba yang dikosumsi pelajar tahun uji chi-square.
ini bertambah, kalau dulu pelajar
menggunakan ganja, kini sudah ke taraf
pengguna sabu-sabu dan pil ekstasi.
329
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
Lembaga Pemasyarakatan Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.2 Tahun 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa


Karakteristik Responden responden dengan pendidikan
Karakteristik responden pada SMP/sederajat lebih banyak (57,5%).
penelitian ini meliputi : jenis kelamin, umur
dan pekerjaan. Analisa Univariat
Jenis Kelamin Gambaran pengetahuan
Tabel 1. Jumlah Responden berdasarkan Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
Jenis Kelamin di Kelas IIA Lembaga Berdasarkan Pengetahuan di Kelas
Pemasyarakatan Jambi. IIALembaga Pemasyarakatan Jambi
No Jenis kelamin Jml Persentase No Pengetahuan Frekuensi Persentase
(%) (%)
1. Pria 40 100 1. Baik 16 40
2. wanita - - 2. Kurang Baik 24 60
Jumlah 40 100 Jumlah 40 100

Berdasarkan Tabel 1 dengan jumlah Berdasarkan tabel 4 Hasil penelitian


responden sebanyak 40 orang, semua menunjukan dari 40 pengguna napza
narapidana yang dijadikan responden diketahui bahwa pengguna napza dengan
adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 40 pengetahuan kurang baik , lebih banyak
orang (100%). yaitu 24 orang (60%).

Umur/Usia Gambaran dukungan keluarga


Tabel 2. Jumlah Responden berdasarkan Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
Umur di Lembaga Pemasayarakatan Klas Berdasarkan Dukungan Keluarga di Kelas
IIA Jambi. IIA Lembaga Pemasyarakatan Jambi
No. Umur Jml Persentase No. Dukungan Frekuensi Persentese
(%) (%)
1. 15-19 thn 1 2,5 1. Baik 18 45
2. 20-25 thn 14 35 2. Kurang 22 55
3. 26-30 thn 18 45 baik
4. 31-35 thn 5 12,5 Jumlah 40 100
5. >35 thn 2 5 Berdasarkan 5 Hasil penelitian
Jumlah 40 100
menunjukan dari 40 pengguna napza,
Berdasarkan Tabel 2 dengan jumlah tersebut diketahui bahwa pengguna napza
responden sebanyak 40 orang , jumlah dengan dukungan kurang baik, lebih
terbanyak adalah usia 26-30 tahun (45%). banyak yaitu 22 (55%).

Pendidikan Gambaran Perilaku penyalahgunaan


Tabel 3. Jumlah Responden berdasarkan Napza
Pendidikan di Lembaga Pemasyarakatan Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden
Klas IIA Jambi. Berdasarkan Perilaku Penyalahgunaan
No Pendidikan Jml Persentase Napza di Kelas IIA Lembaga
(%) Pemasyarakatan Jambi
1. SD/sederajat 9 22,5 No Prilaku Frekuensi Persentase
2. SMP/sederajat 23 57,5 Penyalahgunaan (%)
Napza
3. SMA/sederajat 8 20
1. Beresiko Rendah 19 47,5
4. Perg Tinggi - 2. Beresiko Tinggi 21 52,5
Jumlah 40 100 330

Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
Lembaga Pemasyarakatan Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.2 Tahun 2018

Jumlah 40 100
Analisa Bivariat
Berdasarkan tabel 6 hasil penelitian Hubungan Pengetahuan dengan
menunjukkan dari 40 pengguna napza Periklaku Penyalagunaan Napza DI Kelas
diketahui bahwa penyalahgunaan napza IIA Lembaga Pemasyarakatan Jambi
beresiko tinggi lebih banyak yaitu 21 orang
(52,5%).

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza


di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Jambi
Perilaku Penyalahgunaan Napza Frekuensi P-Value
Pengetahuan Resiko Rendah Resiko Tinggi
Jml % Jml % Jml %
Baik 12 75 4 25 16 100
Krg Baik 7 29,2 17 70,8 24 100 0,012
Jml 19 47,5 21 52,5 40 100

Berdasarkan Tabel 7 Hasil penelitian pengetahuannya kurang baik, perilaku


menunjukan bahwa dari 40 pengguna penyalahgunaan napza juga beresiko tinggi.
Napza, dari 16 pengguna yang memiliki Kurangnya pengetahuan kemungkinan
pengetahuan baik, 12 orang (75%) memiliki disebabkan oleh kurangnya informasi yang
perilaku penyalahgunaan napza beresiko didapatkan tentang napza dan dampak
rendah dan 4 pengguna (25%) dengan buruk yang dapat ditimbulkan oleh napza
perilaku penyalahgunaan napza beresiko serta rendahnya tingkat pendidikan
tinggi. Dari 24 pengguna napza yang responden. Menurut Prisaria (2012), yang
memiliki pengetahuan kurang baik, 7 orang menyatakan bahwa semakin tinggi
(29,2%) dengan perilaku penyalahgunaan pengetahuan maka semakin tinggi pula
napza beresiko rendah dan 17 (70,8%) pencegahan terhadap penyalahgunaan
memiliki perilaku penyalahgunaan napza Napza.
beresiko tinggi. Hasil penelitian membuktikan teori
Dari uji analisis statistik dengan potter dan perry (2005), yang menyatakan
tingkat kepercayaan 95% dengan nilai bahwa salah satu hal yang mempengaruhi
kemaknaan 5% (α =0,05), diperoleh p- pengetahuan seseorang adalah latar
value (0,012) < alpha (0,05),. Hal ini belakang pendidikan. Latar belakang
menunjukkan ada hubungan yang bermakna pendidikan seseorang akan menentukan
antara pengetahuan dengan perilaku cara seseorang utnuk mengerti dengan
penyalahgunaan napza. masalah yang sedang dihadapi. hasil
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian diketahui bahwa tingkat
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan pendidikan reponden adalah SD/sederajat
oleh Prisaria (2012), dengan judul dan SMP/sederajat lebih tinggi sehingga
hubungan pengetahuan dan lingkungan berpengaruh pada pengetahuan yang rendah
sosial terhadap tindakan pencegahan pada responden tentang napza dan dampak
penyalahgunaan napza pada siswa sma yang ditimbulkannya.
negeri 1 jepara yang menyatakan ada Pengetahuan merupakan hasil dari
hubungan positif antara pengetahuan siswa tahu dan ini terjadi setelah orang
SMA tentang NAPZA terhadap tindakan melakukan penginderaan terhadap suatu
pencegahan penyalahgunaan NAPZA. objek tertentu. Dari pengalaman dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian terbukti bahwa perilaku yang
sebagian besar responden yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
331
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
Lembaga Pemasyarakatan Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.2 Tahun 2018

langgeng daripada perilaku yang tidak Disarankan untuk meningkatkan


didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, pengetahuan masyarakat maka perlu
2010). pemberian informasi dan penyuluhan untuk
Hasil penelitian ini sesuai dengan mencegah terjadinya penyalahgunaan
pendapat Notoatmodjo (2007), yang napza, terutama untuk usia-usia produktif
mengatakan bahwa pengetahuan atau karena dari hasil penelitian, pengguna
kognitif merupakan domain yang sangat napza terbanyak adalah pada usia 26-30
penting untuk terbentuknya perilaku tahun. Pemberian informasi dapat melalui
seseorang. Hal ini sejalan dengan hasil media elektronik, leaflet, memperbanyak
penelitian dari Nurmalis (2011), yang poster dan sebagainya tentang bahaya
mengatakan menyatakan bahwa ada napza.
pengaruh penyuluhan napza terhadap
pengetahuan dan sikap remaja dengan p- Hubungan Dukungan Keluarga dengan
value = 0.000. Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas
IIA Lembaga Pemasyarakatan Jambi

Tabel. 8. Disribusu Frekuensi Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku


Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA Lembaga Pemasyarakatan Jambi.
Perilaku Penyalahgunaan Napza Frekuensi P-Value
Dukungan resiko Rendah Resiko Tinggi
Keluarga Jml % Jml % Jml %
Baik 14 77,8 4 22.2 18 45 0,002
Kurang Baik 5 22,7 17 77.3 22 55
Jml 19 47,5 21 52,5 40 100

Berdasarkan tabel 8 Hasil penelitian beresiko tinggi untuk kembali melakukan


menunjukan bahwa dari 40 pengguna penyalahgunaan napza. Resiko tinggi
napza, 18 pengguna dengan dukungan tersebut kemungkinan disebabkan oleh
keluarga yang baik, 14 orang (77,8%) kurangnya dukungan informasi dari
memiliki perilaku penggunaan napza keluarga sehingga responden beresiko
beresiko rendah dan 4 orang (22,2%) tinggi untuk kembalimelakukan
dengan perilaku penggunaan napza beresiko penyalahgunaan napza.
tinggi. Dari 22 pengguna yang memiliki Menurut Friedman (2008) dukungan
dukungan keluarga kurang baik, 5 keluarga adalah sikap, tindakan dan
orang (22,7%) memiliki perilaku penerimaan keluarga, anggota keluarga
penggunaan napza beresiko rendah dan 17 memandang bahwa orang yang bersifat
orang (77,3%) dengan perilaku penggunaan mendukung selalu siap memberikan
napza beresiko tinggi. Hasil uji analisis dukungan dan bantuan jika diperlukan,
statistik chi-square dengan tingkat dukungan sosial keluarga adalah sebuah
kepercayaan 95% dengan nilai kemaknaan proses yang terjadi sepanjang nasa
5% (α =0,05) diperoleh p-value (0,002) < kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial
alpha (0,05),. Hal ini menunjukkan ada berbeda-beda dalam berbagai tahap-tahap
hubungan yang bermakna antara dukungan siklus kehidupan, dukungan sosial keluarga
keluarga dengan perilaku penggunaan membuat keluarga mampu berfungsi
napza. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan berbagai kepandaian dan akal,
sebagian besar responden yang dukungan sebagai akibat, hal ini meningkatkan
keluarga baik, penyalahgunaan napza kesehatan dan adaptasi keluarga. Potter &
beresiko rendah, namun ada responden Perry (2005), mengatakan bahwa dukungan
yang mendapatkan dukungan keluarga baik keluarga sangat penting dalam menciptakan
332
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
Lembaga Pemasyarakatan Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.2 Tahun 2018

dan mempertahankan konsep diri 5. Ada hubungan dukungan keluarga


anggotanya. Keluarga merupakan dengan perilaku penyalahgunaan napza
lingkungan pertama yang dikenal oleh di Kelas IIA Lembaga Permasyarakatan
individu dalam proses sosialisasinya, Jambi.
dukungan keluaraga merupakan bantuan
yang dapat diberikan berupa barang, jasa, DAFTAR PUSTAKA
informasi dan nasehat yang dapat membuat Arikunto, S. 2006. Manajemen Penelitian.
individu merasa tentram disayang dan Rineka Cipta. Jakarta
dihargai. BNN. 2005. “Penyalahgunaan Narkoba”.
Sangat diperlukan dukungan keluarga Http://www.BNN.co.id. Diakses
yang baik yaitu berupa dorongan, motivasi, tanggal :12 Juni 2010
empati, ataupun bantuan yang dapat BNN. 2011. “Advokasi Pencegahan
membuat individu pengguna napza merasa Penyalahgunaan Narkoba”. Jakarta
lebih tenang dan aman, sehingga pada saat BNN.2013. “BNNP Jambi Lakukan
kembali ketengah-tengah keluarga individu Sosialisasi Inpres No 12 Tahun
tersebut tidak terjerumus dan kembali 2011”.
menggunakan napza. Dukungan tersebut http://kerinci.kemenag.go.id/2013/05/
bisa diberikan oleh orang tua, suami, istri, 30/bnnp-jambi-lakukan-sosialisasi-
anak ataupun keluarga dekat lainnya, karena inpres-no-12-tahun-2011/ : Diakses
dukungan dari keluarga dekat akan tanggal 26 januari 2014
mendatangkan rasa senang, rasa aman, BNN. 2013. Jumlah Pengguna Narkoba.
nyaman dan membuat individu pengguna Jambi
napza merasa mendapat dukungan Dadang, 2006. Penyalahgunaan dan
emosional yang dapat mempengaruhi Ketergantungan NAPZA Edisi Kedua,
ketenangan jiwanya. Dukungan keluarga Universitas Kedokteran Universitas
berkaitan dengan pembentukan Indonesia. Jakarta.
keseimbangan mental dan kepuasan Drs. Mohammad Yamin Sumitra:
psikologis. Jadi semakin tinggi dukungan Penanganan Narkoba Harus
keluarga pada diri seseorang maka semakin Maksimal
baik pula orang tersebut dalam menangani .Http://Bnnpjambi.Blogspot.Com/201
masalah yang sedang dihadapinya. 3/06/Penanganan-Narkoba-Harus-
Maksimal.Html
SIMPULAN Effendy, N. 1998. Dasar-Dasar
Berdasarkan hasil penelitian maka Keperawatan Masyarakat.
disimpulkan: EGC.Jakarta.
1. Dari 40 pengguna napza diketahui Friedman. 2008. Keperawatan Keluarga,
bahwa 21 responden (52,5%) dengan Teori dan Praktik. Edisi 3. Raja
perilaku penyalahgunaan napza beresiko wana. Jakarta
tinggi. Hidayat, A.A. 2007. Riset Keperawatandan
2. Dari 40 pengguna napza, diketahui Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba
bahwa 24 (60%) responden dengan Medika. Jakarta.
pengetahuan kurang baik. Notoadmodjo, S. 2003. Metodologi
3. Dari 40 pengguna , diketahui bahwa 22 Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta :
responden (55%) dengan dukungan Jakarta.
keluarga kurang baik. _____________. 2005, Metodologi
4. Ada hubungan pengetahuan dengan Penelitian Kesehatan. EdisiRevisi.
perilaku penyalahgunaan napza di Kelas Rineka Cipta. Jakarta.
IIA Lembaga Permasyarakatan Jambi

33
3
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
Lembaga Pemasyarakatan Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.18 No.2 Tahun 2018

_____________. 2007. Promosi Kesehatan Riwayat Pemakaian Napza.


Teoridan Praktik. Rineka Cipta. Skripsi.Stikes Baiturrahim. Jambi
Jakarta Stikba. 2013. Buku Panduan Skripsi. Jambi
_____________. 2010. Ilmu Prilaku Sunaryo. 2004. Psikologi untuk
Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta Keperawatan. EGC. Jakarta
Nurmalis. 2011. Pengaruh Penyuluhan UU RI No.5 /1997.Tentang Narkotika dan
Terhadap Pengetahuan dan Persepsi Penyalahgunaan.
Remaja di SMK IX Lurah Kota Jambi Wordpress, 2009. Negara–negara
2011. Skripsi Stikes Baiturrahim. Pemasokdan Pemakai
Jambi Narkotika
Noraliyah. 2004. Pengaruh Perhatian Terbesar di Dunia.
Orang Tua dan Kedisiplinan Belajar Http://www.Narkotika.co.id. Diakses
Terhadap Prestasi Belajar Anak di tanggal 12 Juni 2014
MI NU Banat Kudus Kelas III-V Yonathan, N. 2013. Mahir Menggunakan
Tahun Ajaran 2003/2004. SPSS Secara Otodidak. PT Gramedia.
http://library.walisongo.ac.id/digilib/f Jakarta
iles/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2004-
noraliyah3-626-BAB2_310-5.pdf
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan. Edisi 4.
Volume 1. EGC. Jakarta
Prisaria, N. 2012. Hubungan
Pengetahuandan Lingkungan Sosial
Terhadap Tindakan Pencegahan
Penyalahgunaan Napza Pada Siswa
SMA Negeri 1 Jepara. Skripsi
Universitas Diponegoro. Semarang
Purwati, A., Hubungan antara dukungan
sosial dengan depresi pada remaja
penyalahgunaan Napza, Jurnal Ilmu
Keperawatan Vol.01/no.01, Hal 1-
4.2006
Sarafino. (dalam Potter & Perry, 2005),
Buku Ajaran Fundamental
Keperawatan. Edidi 4. Volume 1.
EGC. Jakarta
Saputro. 2011, dalam
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/
132/jtptunimus-gdl-mujusitisa-6595-
2-babi.pdf
Srikartini. 2013., Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Resiliensi Pada
Penggunaan Napza di LSM
persaudaraan EXS Korban Napza
Kota Jambi. Skripsi.Stikes
Baiturrahim. Jambi.
Sri Wahyuni. 2013. Hubungan
Pengetahuan dan Prilaku dengan

33
4
Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Penyalahgunaan Napza di Kelas IIA
Lembaga Pemasyarakatan Jambi

Anda mungkin juga menyukai