PENDAHULUAN
penyampaian informasi dari pendidik dan modalitas gaya belajar pada tiap
individu. Setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda dan bisa belajar
Memahami gaya belajar, pada setiap orang merupakan cara terbaik untuk
memaksimalkan proses belajar. Didalam belajar tidak ada cara belajar yang
dianggap benar ataupun salah karena setiap orang mempunyai gaya belajar yang
Ketika kita memahami gaya belajar, maka proses belajar akan lebih efektif dan
efisien.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kecerdasan Inteligensi
Kecerdasan/inteligensi berasal dari bahasa Latin “intelligence” yang
diamati tetapi menjadi hal yang paling sulit untuk didefinisikan. Hal ini
tentang inteligensi.
Istilah IQ diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1912 oleh seorang
hari.
Salah satu yang sering digunakan untuk menyatakan tinggi rendahnya
normatif dari hasil tes intelegensi dinyatakan dengan rasio (Quotient) dan
yang tinggi sampai taraf intelegensi yang rendah. Banyak manfaatnya bila
taraf intelegensi para siswa diketahui, dengan demikian diketahui pula taraf
prestasi yang diharapkan dari siswa tertentu. Metode yang digunakan untuk
mengukur taraf intelegensi adalah metode tes yang disebut dengan tes
intelegensi.
Tes intelegensi yang diberikan di sekolah terbagi atas dua kelompok yaitu
tes intelegensi umum (General Ability test) dan tes intelegensi khusus
(Spesific Ability Test / Spesific Aptitude Test). Di dalam tes intelegensi umum
sebagainya.
Hasil testing dilaporkan dalam bentuk IQ sesuai yang dikemukakan oleh
W.S Winkel bahwa “Hasil testing intelegensi lazim dinyatakan dalam bentuk
seluruh jawaban pada tes intelegensi diolah. Angka itu mencerminkan taraf
intelegensi. Makin tinggi angka itu, diandaikan makin tinggi pula taraf
dimaksud IQ adalah hasil tes intelegensi yang berupa skor atau angka yang
telah diolah sesuai dengan aturannya. Selain itu IQ menyatakan suatu ukuran
penurunan, sesuai dengan yang dikemukakan oleh W.S Winkel bahwa: “IQ
batas kurun waktu dan umur anak. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
bersifat mencolok, artinya hasil testing pada saat tertentu dan hasil testing
mencolok, artinya hasil testing pada saat tertentu dan hasil testing beberapa
waktu kemudian memiliki variasi yang berkisar diantara batas tertinggi dan
Studi korelasi nilai-nilai tes intelegensi diantara anak dan orang tua,
tingkat tertentu.
c. Lingkungan hidup
kehidupannya.
d. Kondisi fisik
rendah.
e. Iklim emosi
salah satu tugas serta kewajiban yang harus dipenuhi adalah membantu
ditujukan bagi mereka yang lambat dalam belajar. Adapun cara yang
dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan memperhatikan kondisi
diraih siswa yaitu dapat berupa pujian atau nilai yang baik. Selain itu
disebut Tintum anak dan sebagai alat ukur tes ini merupakan
pengembangan dari tes intelegensi untuk orang dewasa yang disebut
Tintum-69 sebagai alat ukur dalam evaluasi kecerdasan. Tintum anak dan
hari.
b. Ruang lingkup pengetahuan: menunjukkan tingkat kepedulian siswa
dimiliki.
d. Kemampuan bekerja dengan angka: kemampuan menggunakan konsep
bahasa.
g. Kemampuan mengingat: kemampuan mereproduksi kembali terhadap
bentuk bahasa.
A. Kecerdasan Emosi
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Kecerdasan adalah kecakapan untuk menemui situasi-situasi baru atau
Salovey dari Harvard University dan Jack Mayer dari University of New
itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa anak-anak sangat
sosial pada situasi dan kondisi tertentu serta mampu beradaptasi terhadap
reaksi serta perilaku. Diantara hal yang paling sulit tetapi baikk adalah
tiap individu memahami hakikat dirinya dan orang lain. Namun, banyak
individu.
2. Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional
a. Kesadaran diri, yaitu mengetahui apa yang kita rasakan pada suatu
diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri
terjadi.
b. Mengelola emosi, yaitu : Mengelola emosi merupakan kemampuan
konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai
bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan
serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk
Berbeda dari empat buku di atas, pada buku yang diteliti ini terdapat
melalui rukun Iman dan rukun Islam selama ini hanya sebatas hafalan
lain.
jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi terhadap orang
119.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
atau kondisi yang lebih baik, sebagai mana kata taqwin merujuk pula
Rasul-Nya.
c. Fathanah
Fathanah diartikan sebagai kemahiran, atau penguasaan terhadap
Janji untuk dipertemukan dengan Allah SWT, dalam hal ini manusia
amanah salah satu sifat yang dimilki oleh manusia sebagai khalifah
dimuka bumi. Di dalam nilai diri yang amanah itu ada beberapa nilai
dipercayai.
e. Tablig
Fitrah manusia sejak kelahirannya adalah kebutuhan dirinya kepada
orang lain. Kita tidak mungkin dapat berkembang dan survive kecuali
persoalan hidup.
menggunakan SQ untuk:
a. Menjadikan kita untuk menjadi manusia apa adanya sekarang dan
kita menjadi lues, berwawasan luas, dan spontan dengan cara yang
kreatif.
c. Menghadapi masalah ekstensial yaitu pada waktu kita secara pribadi
terpuruk terjebak oleh kebiasaan dan kekhawatiran, dan masa lalu kita
sangat beragam.
f. SQ memungkinkan kita menjembatani atau menyatukan hal yang
karenanya kita akan sadar akan ingritas orang lain dan integritas kita.
g. SQ juga kita gunakan untuk mencapai kematangan pribadi yang lebih
utuh karena kita memang mempunyai potensi untuk itu. Juga karena
ego akan di nomor duakan, dan kita hidup berdasarkan prinsip yang
abadi.
h. Kita akan menggunakan SQ dalam menghadapi pilihan dan realitas
yang pasti akan datang dan harus kita hadapi apapun bentuknya. Baik
atau buruk jahat atau dalam segala penderitaan yang tiba-tiba datang
kebahagiaan.
sekali.
2) Telah mengembangkan beberapa bagian, namun tidak proporsional.
3) Bertentangannya atau buruknya hubungan antara bagian-bagian.
Kecerdasan ruhaniah sangat erat kaitannya dengan cara dirinya
paling mendasar bagi harga diri manusia. Nilai takwa atau tanggung
Pengertian Belajar
Menurut Behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi, antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah
laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi, stimulus dan respon
(Budiningsih, 2005)
melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain
struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk didalam pikiran seseorang
Setiap orang yang memiliki gaya belajar visual memiliki kebutuhan yang
tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka
memahaminya. Mereka lebih mudah menangkap lewat materi bergambar.
Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna dan
pemahaman yang cukup terhadap artistik. Dalam hal ini tekhnik visualisasi
melatih otak untuk bisa memvisualisasikan sesuatu hal, mulai dari
mendeskripsikan suatu pemandangan, benda (baik benda nyata maupun
imajinasi), hingga akhirnya mendapatkan yang diinginkan.
ramai
1) Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai
memilih kata-kata
10) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis,
Gaya belajar ini biasanya disebut juga sebagai gaya belajar pendengar.
pada hal-hal yang didengar. Mereka juga mengingat sesuatu dengan cara
“melihat” dari yang tersimpan ditelinganya. Pada umumnya, seorang anak yang
memiliki gaya belajar auditori ini senang mendengarkan ceramah, diskusi, berita
di radio, dan juga kaset pembelajaran. Mereka senang belajar dengan cara
2) Mudah menirukan ucapan orang lain dengan waktu yang relatif cepat
5) Suka berbicara
6) Tidak takut ketika harus berbicara didepan kelas, akan menonjol ketika
2) Penampilan rapi
membaca
12) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
1) Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas
5) Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia
Gaya belajar ini biasanya disebut juga sebagai gaya belajar penggerak. Hal
ini disebabkan karena anak-anak dengan gaya belajar ini senantiasa menggunakan
dalam jangka waktu yang relatif lama, oleh karena itu mereka break
tersebut
2) Penampilan rapi
10) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah
Manfaat memahami gaya belajar individu itu sangat penting karena siswa
ataupun guru akan lebih mudah untuk menentukan strategi belajar yang sesuai
dengan kemampuan siswa. Ada banyak keuntungan untuk memahami gaya belajar
agar dalam belajar kita bisa memproses informasi dengan lebih efisien. Beberapa
Manfaat Akademik
3) Memahami cara belajar terbaik dan bisa mendapatkan nilai lebih baik pada
ujian tes
Keuntungan Pribadi
individu
http://edukasi.kompasiana.com/2019/02/25mengingat-dan-mengenal-kembali-
gaya-belajar-anak/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/GAYA%20BELAJAR_0.pdf