SOSIOLOGI AGAMA
“POLA-POLA KEPERCAYAAN DAN PENGAMALAN”
Puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
Bab I
PENDAHULUAN
Upacara keagamaan itu ada yang bersifat ritual dan ada yang bersifat
seremonial. Tindakan agama terutama ditampakkan dalam upacara ritual, pola
peribadatan. Ritualitas pada dasarnya merupakan simbolis dalam dimensi
keyakinan diri terhadap suatu yang dianggap agung, dan dapat dikatakan bahwa
ritual agama merupakan agama dalam tindakan.2
1
Bustanuddin Agus, 2006. “Agama dalam kehidupan manusia, Pengantar Antropologi Agama”,
(Jakarta: raja Grafindo persada, 2007), h. 96.
2
Wilian A. Haviland, “Antropologi Edisi Keempat jilid 2”,(Jakarta: Earlangga, 1985), h. 207.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
5
Bab II
PEMBAHASAN
6
2.2 Pola-pola kepercayaan dan pengamalan
Pada dasarnya bentuk Agama ada yang bersifat primitif dan ada pula yang
dianut oleh masyarakat yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama –
agama yang terdapat dalam masyarakat primitif ialah Dinamisme, Animisme,
Monoteisme Politeisme dll, adapun pengertiannya adalah sebagai berikut :
7
kepada mereka untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang
bersangkutan.3
3
Bustanuddin Agus, “Agama dalam kehidupan manusia”, (Padang: PT Raja Gravindo
Persada,2005), h. 58.
8
merupakan manifestasi kehidupan dan alam semesta seperti kelahiran,
kematian, gelap terang, hujan dan lain sebagainya.Oleh karena dewa dewi
dianggap mereka sebagai penguasa dunia, planet-planet, dan hidup
manusia.
2) Penjelmaan Tuhan yang lain ialah penjelmaannya dalam diri manusia.
Dalam masyarakat primitive, penjelmaan Tuhan dalam diri manusia
terdapat raja. Dia menerima sinar kedewaan dari daya adikodrati.
Kepadanya diaturkan persembahan yang merupakan unsur ibadat.
3) Terdapat pula corak kepercayaan ketuhanan pada bangsa primitif yang
disebut deisme. Tuhan tidak lagi campur tangan dalam urusan manusia,
tidak melibatkan diri dalam nasib manusia, Tuhan yang demikian tidak
memberikan wahyunya. Tuhan tidak memelihara alam ini. Diesme
semacam ini cukup banyak terdapat di Indonesia. Tuhan sebenarnya
memberikan wahyunya, Tuhan berhubungan dengan manusia, dan hati
manusia dapat merasakannya sekalipun akal mereka belum mampu
mengetahuinya. Dengan demikian terdapatlah beberapa pengantara antara
Tuhan dan manusia ialah dewi dewi, roh-roh halus dan roh nenek moyang.
9
a. Ciri-ciri masyarakat modern
1) Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan-
kepentingan pribadi.
2) Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan
suasana yang saling mempengaruhi
3) Kepercayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
4) Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-macam profesi yang dapat
dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan
kejuruan
5) Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata.
6) Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks
7) Ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan
atas penggunaan uang dan alat-alat pembayaran lain.
1) Netralitas efektif yaitu bersikap netral, bahkan dapat menuju sikap tidak
memperhatikan orang lain/lingkungan.
2) Orientasi diri yaitu lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri.
3) Universalisme yaitu menerima segala sesuatu dengan obyektif.
4) Prestasi yaitu masyarakatnya suka mengejar prestasi.
5) Spesifitas yaitu berterus terang dalam mengungkapkan segala sesuatu.
Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. ciri-ciri itu sebagai
berikut.
1) Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka
untuk perubahan.
2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai
lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh diluar
lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
10
3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan dari pada
ke masa lalu.
4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
5) Percaya diri.
6) Perhitungan.
7) Menghargai harkat hidup manusia lain.
8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
9) Menjunjung tinggi suatu sikap dimana imbalan yang diterima seseorang
haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.
4
http://kacibi.blogspot.com/2010/11/ciri-ciri-manusia-modern.html
11
yang telah diciptakan dan diatur sedemikian rupa oleh tukang jam yang maha
super (Tuhan),untuk selanjutnya Tuhan “pensiun” dan tak ada lagi urusannya
dengan kehidupan (di dunia) ini.5
1. Cenderung didasarkan pada pola pikir serta pola perilaku rasional atau
logis, dengan crri-ciri menghargai karya orang lain, menghargai waktu,
menghargai mutu, berpikir kreatif, efisien, produktif, percaya pada diri
sendiri, disiplin, dan bertanggung jawab.
2. Memiliki sifat keterbukaan, yaitu dapat menerima pandangan dan gagasan
orang lain.
Aspek Teknologi :
1. Pranata Agama :
Relatif kurang terasa dan tampak dalam kehidupan sehari-hari, diakibatkan karena
sekularisme.
2. Pranata Ekonomi :
Bertumpu pada sektor Indusri Pembagian kerja yang lebih tegas dan memiliki
batas-batas yang nyata.
5
Donald Eugene Smith, “Agama dan modenisasi politik”, (Jakarta:CV Rajawali,1977). h. 40.
12
c) Kurang mengenal gotong-royong.
d) Dibedakan menjadi tiga fungsi, yaitu: produksi distribusi, dan konsumsi.
e) Hampir semua kebutuhan hidup masyarakat diperoleh melalui pasar
dengan menggunakan uang sebagai alat tukar yang sah.
3. Pranata Keluarga :
a) Ikatan kekeluargaan sudah mulai lemah dan longgar, karena cara hidup
yang cenderung inidividualis.
b) Rasa solidaritas berdasarkan kekerabatan umumnya sudah mulai menipis.
4. Pranata Pendidikan :
Tersedianya fasilitas pendidikan formal mulai dari tingkat rendah hingga tinggi,
disamping pendidikan keterampilan khusus lainnya.
5. Pranata Politik :
6
Elizabeth K.Nottingham, “Agama dan masyarakat”, (Jakarta:PT Raja Gravindo Persada,1994), h.
13
13
Bab III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya
seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.
“Dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak salah dan kurangnya.
Untuk itu demi kemajuan dan perbaikan kedepan penulis mengharap saran dan
kritiknya.”
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Keyakinan_dan_kepercayaan
http://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/makalah-masyarakat-
modern-dan-kebudayannya/
http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/masyarakat-tradisional-masyarakat.html
http://kacibi.blogspot.com/2010/11/ciri-ciri-manusia-modern.html
16