Telaah Staf Rekam Medis Baru
Telaah Staf Rekam Medis Baru
A. POKOK PERSOALAN
1. Kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis meliput; pendaftaran pasien,
administrasi, pembuatan rekam medis baru, filing, distribusi dan retensi,
assembling, koding dan indeksing, pelaporan.
2. Dalam rangka melancarkan pelayanan pendaftaran dan rekam medis dan
pelaporan harus ditunjang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten
di bidangnya. Dalam hal ini, SDM pendaftaran dan pengolahan rekam medis di
UPTD Puskesmas Sidamulih dipegang oleh 1 orang perekam medis dan 3 orang
bidan, dimana kualifikasi bidan tidak sesuai dengan tupoksi pendaftaran dan
rekam medis. Hal tersebut dikarenakan tidak tersedianya SDM perekam medis
yang memadai sehingga menggunakan SDM yang ada.
3. Pelayanan rekam medis yang sesuai dengan kompetensi akan memudahkan
pelayanan, sehingga harus dilayani oleh profesi rekam medis. Standar profesi
perekam medis adalah batasan kemampuan minimal yang harus dimiliki/dikuasai
oleh perekam medis untuk dapat melaksanakan pekerjaan rekam medis dan
informasi kesehatan secara profesional yang diatur oleh organisasi profesi.
4. Kegiatan rekam medis menjadi terhambat karena tenaga bidan hanya memegang
unit pendaftaran saja, sedangkan pengolahan rekam medis hanya dipegang oleh
1 orang perekam medis. Selain itu, bidan yang bertugas di pendaftaran juga
melakukan pemeriksaan juga, sehingga menghambat kerja di unit pendaftaran.
Selain itu, bidan yang akan posyandu maupun melakukan lintas sektor terkadang
tidak bisa hadir untuk melakukan tugasnya sebagai petugas pendaftaran,
sehingga akan menghambat proses pendaftaran, dimana harapan pasien untuk
dilayani dengan cepat, menjadi tidak sesuai harapan.
5. Tuntutan akreditasi yang mengharuskan pelayanan pendaftaran dan rekam medis
berjalan dengan lancar, sehingga penyimpanan rekam medis yang sebelumnya
ditumpuk, dirubah menjadi posisi berdiri untuk memudahkan pengambilan,
penyimpanan dan penyisiran apabila terjadi kesalahan penyimpanan. Selain
petugas mengolah data, juga dituntut untuk memindahkan rekam medis yang
sebelumnya tidak dimasukan ke dalam map, menjadi bermap. Oleh karena itu ada
tambahan pekerjaan selain pekerjaan pokok.
B. PRA ANGGAPAN
1. Pelayanan di rekam medis akan berjalan dengan baik dan lancar apabila
pengaturan tenaga lebih jelas sesuai dengan tupoksi dan standar profesi perekam
medis sehingga pelayanan menjadi lebih maksimal.
2. Persyaratan akreditasi bisa dipenuhi.
Keterangan :
UGD : Unit Gawat Darurat
RI : Rawat Inap
Filling : Penyimpanan dan pengambilan kembali rekam medis
Asembling : kegiatan perakitan rekam medis, analisa kelengkapan rekam
medis
Koding : Penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka
kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data
Indeksing : membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat
kedalam index – index.
Rekapitulasi / tabulasi data : pengelepmpokan data sesuai dengan kode –
kode.
I. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam rangka
melancarkan administrasi, pelaporan serta peningkatan kualitas pelayanan rekam
medis di UPTD Puskesmas, perlu adanya penambahan SDM yang kompeten di
bidangnya agar pelayanan dapat berjalan dengan lancar. Tidak dianjurkan untuk
memberdayakan SDM yang ada, karena biasanya SDM tersebut double job
dengan tupoksi yang sesuai dengan kualifikasinya sehingga dapat memecahkan
fokus terhadap 1 pekerjaan. Di satu sisi, harus dinas luar dan disisi lain
mengerjakan administrasi pendaftaran.
Demikian telaahan staf ini dibuat untuk mendapat pertimbangan lebih lanjut. Atas
perhatian diucapkan terima kasih.