Pengkajian dilakukan pada hari SENIN tanggal 07 November 2016 jam 16.00
dengan menggunakan metode alloanamnesa dan autoanamnesa. Pemeriksaan fisik
dan melihat status klien.
A. Biodata
I. Identitas klien
Nama : Tn. D
Umur : 23 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Jenis kelamin : Laki - laki
Status perkawinan : Lajang
Alamat : Jl. Harapan Baru RT. 12
Sumber informasi : Stutus dan Keluarga Klien
II. Penanggung jawab
Nama : Tn. N
Umur : 48 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Alamat : Jl. Harapan Baru
Status : Menikah
Hubungan : Bapak Klien
III. Identitas medis
Tanggal/jam masuk : 27 - 10 - 2016 / Pukul 09.06
Bangsal/kamar : Angsoka
Dx Medis : CKS (GSC10)
No.Register/RM : 93-12-63
B. Riwayat penyakit
1. Keluhan Utama saat masuk RS
Pasien penurunan kesadaran (gelisah), pasien diantar seorang polisi.
berdasarkan pengakuan polisi klien jatuh dari ketinggian ± 4 meter
Sejas (+) TD : 130/80, N : 108 ˟/ͥ, RR : 24 ˟/ͥ
2. Keluhan saat utama saat pengkajian :
Klien tidak sadarkan diri, orang tua klien mengatakan ananknya tidak sadarkan
diri sampai sekarang Tn. D hanya bicara tidak jelas.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien cidera kepala sedang GCS 10 E2 V3 M5. Klien tidak sadarkan diri klien jatuh
dari ketinggian ± 4 meter
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien belum pernah dirawat di Rumah Sakit
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien punya riwayat penyakit hipertensi yaitu bapak klien
3. Pola eliminasi
- Sebelum masuk RS : Klien BAB 1x sehari, klien BAK 4x/5x sehari normal
- Selama masuk RS : Klien BAB 1 minggu sekali, klien terpasang kateter.
5. Pola perceptual
a. Penglihatan :-
b. Pendengaran : Normal, Sistematis
c. Pengecapan :-
d. Penciuman : Normal tidak ada pendarahan
e. Sensasi : Klien merasakan nyeri pada saat kakinya ditekan
oleh tutup pulpen
6. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Klien tidur ± 8 jam sehari
Selama klien sakit : Klien hanya tidur ± 3 jam sehari
7. Pola persepsi kognitif
Klien berbicara ngelantur, klien tidak sadarkan diri GCS 12 E3 V4 M5.
c. Harga diri
d. Peran
e. Identitas diri
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Klien tidak sadarkan GCS 12 E3 M5 V4
2. TTV TD : 130/80 mmHg
N : 108 x/mnt
S : 36,2 0C
RR : 24 x/mnt
3. Kesadaran : E M V = E3 M5 V4
4. Kepala : Luka robek yang sudah dii hetting pada rasio frontal
sepanjan ±6 Cm
5. Mata
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Palpebra : Terdapat jejar
- Sclera : Skelera mata terdapat kemerahan
- Pupil : pupil isokor saat di berikan cahaya
6. Telinga : Sistematis, tidak ada jejar
7. Hidung : Sistematis, tidak ada berjalan
8. Mulut
- Lidah :-
- Bibir : Tidak kering
- Gigi :
9. Leher : tidak pembesaran kelenjar tyroid, JVP cm
10. Dada :
Paru-paru :I = Gerak dada simetris
P = Bentuk simetris
P = Suara sonor kanan kiri sama
A = suara nafas vesikuler
CT Scan :
- Hematoma interaksi
ceretoral lakus
frontotemporal kiri
- Edema cerebri
Prioritas Masalah
1. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma kepala
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan kognitif
F. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan&KH (NOC) Intervensi (NIC)
1 Nyeri akut berhubungan - Kontrol nyeri 2. Manajemen nyeri
dengan agen cedera fisik Setelah dilakukan keperawatan 3x24 jam 2.1 Dilakukan pengkajian nyeri
masalah teratasi dengan kreteria hasil : komperhensif yang meliputi lokasi,
Menggunakan tindakan pencegahan : karakteristik, onset / durasi, frekuensi,
Skala : 2 kualitas, intensitas, atau beratnya
Keterangan : nyeri dan faktor pencetus.
1. Tidak pernah menunjukkan 2.2 Pastikan perawatan analgesik bagi
2. Jarang menunjukkan pasien dilakukan dengan pemantauan
3. Kadang - kadang menunjukkan yang ketat
4. Secara konsisten menunjukkan 2.3 Gunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri dan sampaikan
penerimaan pasien terhadap nyeri
2.4 Tentukan akibat dari pengalaman
nyeri terhadap kualitas hidup pasien
(misalnya tidur, nafsu makan,
pengertian perasaan, hubungan,
performa kerja, dan tanggung jawab
pasien)
2.5 gali bersama pasien faktor - faktor
yang dapat menurunkan atau
memperberat nyeri
G. IMPLEMENTASI
Nama : Tn. D No.CM : 93.12.63
Umur : 23 Tahun Ruang : Angsoka
Tgl/ No. Implementasi Respon TTD
Jam Dx
Sela I - Melakukan pengkajian nyeri komperhensif DS :
sa, yang meliputi lokasi, karakteristik, onset / durasi, Klien mengatakan nyeri di daerah
08 frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya kepala.
Nov nyeri dan faktor pencetus. DO :
2016 - Memasstikan perawatan analgesik bagi pasien Klien terlihat meringis
Jam dilakukan dengan pemantauan yang ketat P : nyeri di daerah kepala
16.0 - Menggunakan strategi komunikasi terapeutik Q : seperti di iris
0 untuk mengetahui pengalaman nyeri dan R : Nyeri terlokalisasi di daerah
sampaikan penerimaan pasien terhadap nyeri jahitannya
S : Skala : 7
T : Nyeri hilang timbul 10 menit