Anda di halaman 1dari 11

Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

PENGARUH PIJAT PUNGGUNG MENGGUNAKAN MINYAK


ESENSIAL LAVENDER TERHADAP PRODUKSI ASI PASCA BEDAH
SESAR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Venny Vidayanti
Dosen Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta

ABSTRAK

Pendahuluan: Ibu pasca bedah sesar dapat mengalami beberapa komplikasi pasca pembedahan antara lain
nyeri, ketidaknyamanan, kelemahan, stres dan ansietas. Hambatan menyusui dini akibat proses pemulihan, rasa
nyeri, kecemasan, dan hambatan mobilisasi menyebabkan penundaan Laktogenesis II. Pijat punggung
menggunakan minyak esensial lavender merupakan salah satu intervensi keperawatan yang diharapkan
membantu ibu post partum meningkatkan produksi ASI sehingga mampu mendukung pemberian ASI eksklusif
bagi bayi baru lahir.
Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh pijat punggung menggunakan minyak esensial
lavender terhadap produksi ASI pasca bedah sesar di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah ”quasi experiment with post test-only non equivalent control
group design”. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Total sampel sebanyak 64 responden
terbagi menjadi dua kelompok (pijat punggung menggunakan minyak lavender, menggunakan VCO dan
kelompok kontrol). Intervensi pemijatan dilakukan mulai 24 jam pasca pembedahan dan dilakukan selama 3
hari dengan frekuensi 2 kali sehari. Analisis bivariat menggunakan chi square dengan tingkat kemaknaan
p<0,05 untuk mengetahui signifikansi hubungan kedua variabel dan menghitung rasio odds pada kedua
kelompok.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kelancaran produksi ASI antara kelompok pijat
punggung menggunakan minyak esensial lavender dan kelompok kontrol dengan p-value 0,007 dan OR sebesar
4,84(95%CI:1,68-13,93)
Kesimpulan : Intervensi pijat punggung menggunakan minyak esensial lavender berpengaruh terhadap
produksi ASI pasca bedah sesar. Ibu yang mendapatkan intervensi pijat punggung menggunakan minyak
esensial lavender berpeluang mengalami kelancaran produksi ASI 4,84 kali dibandingkan dengan kelompok
kontrol.

Kata Kunci : Produksi ASI, Lavender, Pijat punggung, Bedah Sesar

PENDAHULUAN Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan khusus

Nutrisi yang baik selama masa bayi akan yang kompleks, unik, dan dihasilkan oleh kedua

mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang kelenjar payudara. ASI merupakan cairan yang

pesat selama golden period. Pemberian nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir sampai usia 6 bulan

yang baik perlu didukung dengan adanya karena komponen ASI mudah dicerna, mudah

kesempatan untuk berinteraksi sosial, psikologis, diabsorbsi oleh bayi baru lahir, dan memiliki

dan bahkan pendidikan antara orangtua dan kandungan nutrient terbaik dibandingkan dengan

bayinya (Perry et al., 2010). Pemberian nutrisi susu formula (Riordan & Wambach 2010; Perry et

yang optimal sejak dini dapat diberikan melalui al., 2010)

pemberian air susu ibu (ASI) secara eksklusif bagi World Health Organization (WHO) dan

bayi baru lahir. United Nations Children’s Fund (UNICEF)

49
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

merekomendasikan pemberian nutrisi yang optimal produksi ASI pada wanita post seksio sesarea.
bagi bayi baru lahir melalui strategi global Proses melahirkan melalui seksio sesarea memiliki
pemberian ASI eksklusif selama enam bulan hubungan dengan keterlambatan dalam proses
(WHO, 2009). America Academy of Pediatrics laktogenesis dan menyusui dini. Faktor lain yang
(AAP) merekomendasikan pemberian ASI menyebabkan bayi mengalami kesulitan menyusui
eksklusif kepada bayi selama minimal 6 bulan dan pasca bedah sesar adalah nyeri maternal, stress,
dapat dilanjutkan minimal sampai bayi berusia 12 mual, tipe anestesi, bayi dan ibu dirawat secara
bulan (Perry et al., 2010). ASI merupakan nutrisi terpisah, anemia karena kehilangan darah selama
terbaik yang secara khusus ditujukan bagi bayi operasi dan post operasi, hambatan respon
baru lahir karena mengandung berbagai komponen menghisap bayi, dan hambatan produksi ASI
antibodi, nutrisi yang lengkap dan mudah dicerna akibat pemberian obat-obatan (Dewey, 2001;
oleh bayi baru lahir dibandingkan dengan susu Kmom, 2002). Proses melahirkan melalui seksio
formula. (Perry et al., 2010). sesarea memiliki hubungan dengan keterlambatan
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada dalam proses laktogenesis dan menyusui dini.
bayi usia 0 sampai 6 bulan di Indonesia pada tahun Keterlambatan produksi ASI disebabkan oleh
2012 berdasarkan laporan sementara hasil Survei proses pemulihan membutuhkan waktu yang lama,
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 prosedur operasi menimbulkan rasa nyeri,
masih cukup rendah yakni sebesar 42% dimana kecemasan, serta kelemahan. (Chen et al.,1998;
target pencapaian pemberian ASI eksklusif pada Dewey et al.,2003; Evans et al.,2003; dalam
tahun 2014 sebesar 80% (Riskesdas, 2013). Salah Riordan & Wambach.,2010)
satu penyebab rendahnya cakupan pemberian ASI Sebagai upaya untuk membantu pencapaian
eksklusif bagi bayi dibawah usia enam bulan peran maternal pada wanita post partum dengan
karena produksi ASI pada ibu post partum yang seksio sesarea, peran perawat maternitas sebagai
terhambat pada hari- hari pertama pasca persalinan pemberi asuhan utama dapat melakukan intervensi
sehingga sebagian besar bayi mendapatkan susu pijat punggung menggunakan aromaterapi
formula pada saat baru lahir (Riskesdas, 2013). lavender. Pijat punggung merupakan salah satu
Penelitian yang dilakukan oleh Chertok dan alternatif intervensi untuk membantu
Shoham (2008) membuktikan bahwa wanita yang meningkatkan kelancaran produksi ASI. Pijat
melahirkan dengan seksio sesarea beresiko tiga punggung adalah pemijatan pada sepanjang tulang
kali lebih besar mengalami hambatan dalam proses belakang (vertebrae) dimulai dari batas bawah
menyusui. Sebagian besar ibu post partum akan leher sampai tulang costae kelima- keenam dan
berhenti menyusui pada bulan pertama karena merupakan usaha untuk merangsang pengeluaran
tidak dilakukan inisiasi menyusu dini (IMD) serta hormon oksitosin setelah melahirkan (Biancuzzo,
keterlambatan dalam memberikan ASI 2003; Indriyani, 2006; Yohmi & Roesli, 2009).
dibandingkan dengan ibu yang melahirkan secara Back massage dilakukan untuk merangsang refleks
normal. Perasaan nyeri yang dirasakan di area oksitosin atau reflex let down melalui stimulasi
sekitar operasi, kelemahan, dan hambatan sensori somatik dari sistem aferen
mobilisasi juga mempengaruhi keterlambatan

50
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

Penggunaan minyak esensial lavender kurang lebih 70% ibu post partum dengan seksio
diharapkan dapat membantu ibu pasca bedah sesar sesarea mengalami permasalahan dalam menyusui
untuk meningkatkan relaksasi dan kenyamanan bayinya. Permasalahan yang dialami antara lain :
sehingga diharapkan produksi ASI dapat pengeluaran ASI yang sedikit, kondisi fisik yang
meningkat. Lavender, merupakan salah satu lemah sehingga membutuhkan bantuan penuh
minyak esensial yang populer dan secara luas dalam proses menyusui dan mobilisasi yang
digunakan dalam bidang kesehatan klinis kurang karena pasien cenderung takut pada luka
khususnya mengatasi permasalahan psikosomatik pasca bedah sesar. Berdasarkan pemaparan
dalam ginekologi (Matsumoto et al., 2013). Chu masalah tersebut, peneliti tertarik untuk
&Kemper (2001) dalam Ujiningtyas (2012) mengidentifikasi pengaruh intervensi pijat
Menjelaskan bahwa salah satu manfaat klinis punggung menggunakan minyak essensial
lavender dalam neuropsikiatri adalah sebagai agen lavender terhadap produksi ASI pasca bedah sesar
sedatif, antikonvulsan, anxiolitic, dan analgetik. di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Lavender merupakan salah satu aromaterapi yang
mempunyai efek terhadap amygdala dalam otak BAHAN DAN METODE
dan mampu menghasilkan efek sedatif (Snyder & Penelitian ini merupakan penelitian
Lindquist, 2002). Aromaterapi lavender eksperimen semu dengan menggunakan rancangan
mempunyai efek terapi secara psikologis dari posttest only nonequivalent control group dengan
aromanya yang terhirup melalui inhalasi dari pendekatan kuantitatif. Populasi Target dalam
komponen yang mudah menguap. Khasiat penelitian ini yakni ibu post partum dengan seksio
aromaterapi lavender mempunyai aktivitas melalui sesarea di Ruang Alamanda RSUD Panembahan
sistem limbik khususnya pada amygdala dan Senopati Bantul yang sesuai dengan kriteria
hippocampus. Meskipun mekanisme secara seluler kelayakan. Kriteria inklusi dalam penelitian yakni :
belum diketahui dengan pasti, namun lavender Ibu post partum 24 jam pasca bedah sesar yang
mempunyai khasiat mirip dengan benzodiazepines bersedia untuk diteliti; Ibu yang dirawat gabung
dan meningkatkan efek gamma-aminobutyric acid (rooming in) dengan bayinya; bayi yang
di dalam amygdala (Cavanagh & Wilkinson, 2002) mendapatkan ASI eksklusif; Berat badan bayi ≥
dalam (Ujiningtyas, 2012). 2500 gr, bayi aterm (usia kehamilan antara 37- 42
Sampai saat ini, pengaruh intervensi pijat minggu), reflek hisap baik dengan APGAR skor 7-
punggung menggunakan minyak esensial lavender 10. Adapun kriteria eksklusi yang ditetapkan oleh
terhadap produksi ASI pada ibu post partum peneliti terhadap sampel penelitian yakni : Ibu
dengan seksio sesarea masih belum jelas. Bukti- dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV);
bukti penelitian terkait dengan penggunaan Ibu yang mengalami alergi atau sensitif terhadap
minyak esensial lavender terhadap ibu post partum minyak esensial lavender atau VCO
dengan seksio sesarea dalam meningkatkan Besar sampel dalam penelitian ini dihitung
produksi ASI masih terbatas. Hasil studi menggunakan rumus uji hipotesis beda proporsi
pendahuluan yang telah dilakukan di RSUD pada 2 kelompok tidak berpasangan dengan total
Panembahan Senopati Bantul didapatkan data responden sejumlah 64 responden yang terdiri dari

51
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

32 responden kelompok pijat punggung 6 sampai scapula disepanjang kedua sisi tulang
menggunakan minyak esensial lavender dan 32 belakang secara sirkuler dengan penekanan
responden kelompok kontrol tanpa pemijatan. Uji menggunakan kedua ibu jari yang dapat
homogenitas dilakukan menggunakan uji chi memberikan stimulasi sensori somatik melalui
square untuk mengidentifikasi homogenitas jalur aferen sehingga merangsang hipofisis
karakteristik responden (baseline characteristic) posterior melepaskan hormon oksitosin
kedua kelompok. Pengambilan sampel dari (Hamranani, 2010; Mardyaningsih, 2010; Depkes
populasi yang ada dilakukan dengan consecutive RI, 2007; Patel & Gedam, 2013; Lund. et al., 2002
sampling. Analisis bivariat dalam penelitian ini dalam Mario, 2004). Pemijatan dilakukan mulai 24
menggunakan uji Chi-square dengan tingkat jam pasca bedah sesar dengan frekuensi 2 kali
kemaknaan p<0,05. Variabel bebas dalam sehari selama 3 hari. Penggunaan minyak esensial
penelitian ini adalah pijat punggung menggunakan lavender dalam penelitian ini menggunakan
minyak esensial lavender. Variabel terikat adalah minyak esensial lavender dengan nama produk
produksi ASI pasca bedah sesar. Lavender Oil40/42. Komposisi dari Lavender Oil
Instrumen pengumpulan data untuk 40/42 antara lain linalool 25-40%, linalyl acetate
pengamatan produksi ASI menggunakan format 30-45% kandungan produk antara lain: limonene,
ceklis yang diisi oleh keluarga pasien setelah cineole, cis-ocimene, trans-ocimene, trans-
mendapatkan edukasi tentang cara pengisian yang ocimene, linalool, camphor, lavandulol, terpinene-
terdiri dari pengamatan terhadap frekuensi buang 4-ol, terpinol, linalyl acetate, lavandulyl acetate
air kecil bayi, buang air besar bayi, dan frekuensi oleh PT Enteris Nusantara. Pembuatan minyak
menyusui bayi selama 24 jam pada hari ketiga esensial dari aromaterapi lavender akan
pasca bedah sesar. dicampurkan dengan inert oil minyak kelapa murni
Pijat punggung yang dimaksudkan dalam (virgin coconut oil) murni dengan prosentase
penelitian ini merupakan pemijatan punggung minyak esensial lavender 1%
yang dimulai dari bagian bawah leher, costae ke 5-

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Karakteristik ibu pasca bedah sesar (n=64 responden)
Kelompok Uji Homogenitas
Lavender Kontrol
Variabel
(n=32 res) (n= 32 res) P- Value
n % n %
Usia 20- 35 tahun 25 (78,1%) 26 (81,2%)
0,756
< 20, > 35 tahun 7 (21,9%) 6 (18,8%)
Tingkat Pendidikan tinggi 20 (62,5%) 18(56,2%)
Pendidikan 0,611
Pendidikan rendah 12 (37,5%) 14(43,8%)
Multipara 20 (62,5%) 17 (53,1%)
0,448
Paritas Primipara 12 (37,5%) 15 (46,9%)
Tidak obesitas 22 (68,8%) 19 (59,4%)
Obesitas 0,434
Obesitas 10 (31,2%) 13 (40,6%)
Frekuensi Sering 21 (65,6%) 20 (62,5%)
Menyusui 0,794
Jarang 11 (34,4%) 12 (37,5%)
Rawat gabung ≤ 2 4 jam 19 (59,4%) 19 (59,4%)
> 24 jam 13 (40,6%) 13 (40,6%)
1,000

52
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

Tabel 2 Perbedaan produksi ASI pasca bedah sesar (n=64 responden)


Produksi ASI
OR
Kelompok Lancar Tidak Lancar P value
95% CI
N % N %
Pijat punggung menggunakan 22 68,8% 10 31,2%
minyak esensial lavender
4,84
(n=32) 0,006
(1,682-13,930)
Kontrol (tanpa perlakuan)* 10 31,2% 22 68,8%
(n=32)
Karakteristik responden berdasarkan tabel 1 intervensi dan kontrol homogen dengan p-value
diketahui bahwa sebagian besar usia ibu pasca >0,05.
bedah sesar pada kedua kelompok merupakan Hasil uji statistik pada Tabel 2 diperoleh p-
wanita pada usia reproduktif antara usia 20 – 35 value 0,006 yang artinya terdapat perbedaan
tahun yakni sebesar 78,1% pada kelompok kelancaran produksi ASI antara kelompok
intervensi dan 81,2% pada kelompok kontrol. intervensi dan kontrol. Ibu yang mendapatkan
Paritas pada kelompok intervensi sebagian besar intervensi pijat punggung menggunakan minyak
adalah multipara, yakni sebesar 62,5 % dan 53% esensial lavender berpeluang mengalami kelancaran
pada kelompok kontrol. Tingkat pendidikan pada produksi ASI 4,84 kali dibandingkan dengan
kelompok intervensi sebagian besar ibu responden yang tidak mendapatkan perlakuan pijat
berpendidikan tinggi sebanyak 62,5% dan pada punggung.
kelompok kontrol sebanyak 56,2% ibu
berpendidikan tinggi. PEMBAHASAN
Frekuensi menyusui pada kelompok Salah satu tujuan penelitian adalah untuk
intervensi mayoritas dengan frekuensi sering mengetahui perbedaan proporsi ASI pada kelompok
sebanyak 65,6% dan pada kelompok kontrol pijat punggung menggunakan minyak esensial
sebanyak 62,5%. Kejadian obesitas pada kelompok lavender dengan kelompok kontrol yang tidak
intervensi mayoritas tidak mengalami obesitas mendapatkan perlakuan pemijatan. Hasil penelitian
sebanyak 68,8 % dan pada kelompok kontrol menunjukkan ada perbedaan kelancaran produksi
mayoritas ibu tidak mengalami obesitas sebanyak ASI antara kelompok intervensi pijat punggung
59,4%. Waktu dilakukannya rawat gabung diantara menggunakan minyak esensial lavender dan
kedua kelompok sama yakni sebanyak 59,4% ibu kelompok kontrol. Hasil penelitian juga
dirawat gabung bersama bayinya dalam waktu menunjukkan nilai OR sebesar 4,84 yang berarti
kurang dari 24 jam pasca bedah sesar pada responden yang mendapatkan intervensi pijat
kelompok intervensi maupun kontrol. punggung menggunakan minyak esensial lavender
Hasil uji homogenitas antara kelompok berpeluang mengalami kelancaran produksi ASI
intervensi dan kontrol berdasarkan tabel 1 4,84 kali dibandingkan dengan responden yang
menunjukkan hasil bahwa usia ibu, tingkat tidak mendapatkan perlakuan pijat punggung. Hasil
pendidikan ibu, paritas, kejadian obesitas, frekuensi penelitian menunjukkan bahwa kombinasi
menyusui dan rawat gabung antara kelompok

53
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

intervensi pijat punggung menggunakan minyak peningkatan ketika terdapat perasaan positif,
esensial lavender berpengaruh terhadap kelancaran pikiran positif, penglihatan ibu terhadap bayinya,
produksi ASI pasca bedah sesar. Berdasarkan suara bayi yang didengarkannya, dan bau khas bayi
pendapat Biancuzzo, 2003; Indriyani, 2006; Yohmi yang dicium oleh seorang ibu. Kecemasan, stress,
& Roesli, 2009, pijat punggung merupakan salah nyeri pada wanita post partum juga dapat
satu alternatif intervensi untuk membantu menurunkan MER (Perry et al.,2010).
meningkatkan kelancaran produksi ASI. Pijat Mario, 2004 menjelaskan bahwa pemijatan
punggung yang dimaksud adalah pemijatan pada merupakan salah satu stimulasi sensori somatik
sepanjang tulang belakang (vertebrae) dimulai dari melalui penekanan jaringan lunak yang dapat
batas bawah leher sampai tulang costae kelima- menghubungkan jalur sistem syaraf perifer terhadap
keenam dan merupakan usaha untuk merangsang sistem syaraf pusat sehingga mampu menghasilkan
pengeluaran hormon oksitosin setelah melahirkan. refleks pada sistem syaraf otonom dan
Pijat punggung dilakukan untuk merangsang refleks mempengaruhi kontrol neuroendokrin di dalam
oksitosin atau reflex let down melalui stimulasi tubuh manusia. Pemijatan atau massage dapat
sensori somatik dari sistem aferen. mempengaruhi respon syaraf otonomik, dimana
Oksitosin merupakan hormon yang syaraf otonom menginervasi otot- otot polos di
berperan dalam proses pengeluaran ASI dimana dalam tubuh manusia (Mario, 2004). Pemijatan atau
oksitosin akan merangsang terjadinya refleks let stimulus melalui area dermis dan fasia subkutan
down (Bobak et al.,2004). Ejeksi ASI dari alveoli dapat menstimulasi reseptor sensorik melalui jalur
dan duktus lactiferus terjadi akibat refleks let-down cutaneovisceral. Stimulasi jalur cutaneovisceral
atau disebut juga milk ejection reflex (MER). Akibat akan diteruskan melalui jalur aferen ke medula
stimulus hisapan bayi, hipothalamus akan spinalis dan disampaikan ke sistem syaraf pusat.
mengirimkan sinyal ke hipofisis posterior sehingga Refleks yang ditimbulkan akibat stimulasi tersebut
hipofisis posterior melepaskan oksitosin (Bobak et adalah impuls yang ditujukan ke ganglia simpatetik
al.,2004). Stimulasi oksitosin menyebabkan sel-sel sistem syaraf otonom dan diteruskan melalui
mioepitel di sekitar alveoli di dalam kelenjar serabut post ganglionik sampai ke organ target atau
payudara berkontraksi. Kontraksi sel-sel mioepitel ke kelenjar target sehingga menstimulasi
menyebabkan ASI keluar melalui sistem duktus pengeluaran hormon atau substansi pada organ
masuk ke sinus- sinus laktiferus dan siap untuk terkait (Mario, 2004)
dikeluarkan bagi bayi (Lawrence, 1994 dalam Hal ini didukung oleh penelitian yang
Bobak et al., 2004). dilakukan oleh Dr. Kerstin Uvnas- Moberg (1998)
Oksitosin mempunyai peranan yang yang menjelaskan bahwa positif social behavior dan
penting dalam kesinambungan proses laktasi. keterikatan fisik maupun emosional dapat
Pelepasan oksitosin dipengaruhi oleh rangsangan mempengaruhi pelepasan oksitosin. Rangsangan
hisapan bayi yang menimbulkan ereksi puting susu berupa sentuhan, kehangatan, sensasi olfaktorii,
sehingga membantu propulsi ASI melalui sinus- penekanan ringan, dan pemijatan dapat
sinus laktiferus ke pori- pori pada puting susu menstimulasi peningkatan pelepasan oksitosin di
(Bobak et al.,2004). MER dapat mengalami dalam sirkulasi darah dan di dalam cairan

54
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

serebrospinal (Lund.,et al 2002 dalam Mario, esensial lavender dengan dosis sebesar 1%
2004). Penelitian yang dilakukan oleh Morhenn et dicampurkan dengan base oil minyak kelapa murni
al.,(2012) membuktikan bahwa wanita yang atau VCO. Peneliti memilih minyak esensial
diberikan swedish massage di daerah punggung lavender sebagai aromaterapi yang dikombinasikan
mulai dari batas leher sampai batas bawah scapula dengan pemijatan karena penggunaan minyak
di sekitar ruas tulang belakang selama 15 menit esensial lavender diharapkan dapat membantu ibu
dapat meningkatkan kadar oksitosin dalam darah, pasca bedah sesar untuk meningkatkan relaksasi
menurunkan kadar hormon adenokortikotropin dan kenyamanan sehingga diharapkan produksi ASI
(ACTH) , kadar nitrit oksida, dan menurunkan dapat meningkat.
kadar beta- endorphine. Penelitian lain yang Aromaterapi lavender mempunyai efek
dilakukan oleh Patel dan Gedam (2013) terapi secara psikologis dari aromanya yang
menunjukkan hasil bahwa ibu post partum terhirup melalui inhalasi dari komponen yang
primipara yang melahirkan secara spontan mudah menguap. Khasiat aromaterapi lavender
pervaginam yang mendapatkan intervensi pijat mempunyai aktivitas melalui sistem limbik
punggung selama 15 menit dalam waktu 3 hari khususnya pada amygdala dan hippocampus.
mengalami peningkatan kelancaran ASI Meskipun mekanisme secara seluler belum
dibandingkan dengan klompok kontrol. Peningkatan diketahui dengan pasti, namun lavender mempunyai
produksi ASI diidentifikasi melalui peningkatan khasiat mirip dengan benzodiazepines dan
berat badan bayi setelah mendapatkan ASI meningkatkan efek gamma-aminobutyric acid di
eksklusif, peningkatan frekuensi berkemih, dan dalam amygdala (Cavanagh & Wilkinson, 2002)
peningkatan frekuensi BAB bayi dan bayi dalam (Ujiningtyas, 2012).
cenderung tidak rewel. Hasil penelitian tersebut Penggunaan aromaterapi lavender melalui
mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti pemijatan, atau ketika minyak esensial digunakan
di RSUD Panembahan Senopati Bantul terhadap ibu dengan menggunakan teknik pemijatan, komponen
pasca bedah sesar dengan mengkombinasikan pijat minyak esensial akan menguap dan diinhalasi oleh
punggung menggunakan minyak esensial lavender klien. Manfaat penggunaan aromaterapi melalui
selama 15 menit dengan frekuensi pemijatan 2 kali inhalasi dan aplikasi secara topikal dapat dirasakan
sehari selama 3 hari berturut-turut sejak 24 jam secara sinergis. Manfaat lain ketika minyak esensial
pasca bedah sesar. digunakan melalui pemijatan atau melalui sentuhan
Ibu pasca bedah sesar cenderung mengalami lembut, memungkinkan klien untuk rileks,
permasalahan produksi ASI yang sedikit pada hari- mengurangi ketegangan otot dan mampu
hari pertama post partum, perasaan nyeri yang membantu melancarkan pengeluaran ASI (Snyder
dirasakan di area sekitar operasi, kelemahan, dan & Lindquist, 2002; Biancuzzo, 2003). Secara
hambatan mobilisasi pada periode pasca bedah sinergis pengaruh pijat punggung menggunakan
sesar. Pijat punggung merupakan salah satu minyak esensial lavender mampu untuk mendukung
alternatif intervensi untuk membantu meningkatkan peningkatan produksi ASI pada pasca bedah sesar.
kelancaran produksi ASI. Pijat punggung yang Hasil penelitian menunjukkan intervensi
dilakukan oleh peneliti menggunakan minyak pijat punggung menggunakan minyak esensial

55
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

lavender dan VCO sama efektifnya berpengaruh hormon oksitosin melalui pemeriksaan darah
terhadap produksi ASI pasca bedah sesar. vena sebelum dan sesudah dilakukan
Aromaterapi digunakan secara luas sebagai terapi intervensi sehingga dapat mengidentifikasi
komplementer yang ditujukan untuk meningkatkan secara langsung pengaruh pijat punggung
relaksasi, kenyamanan, menurunkan nyeri dan menggunakan minyak esensial lavender secara
meningkatkan kesejahteraan ibu hamil maupun ibu akurat dalam meningkatkan konsentrasi
post partum (Bastard & Tiran, 2009). Penggunaan hormon oksitosin dan prolaktin dalam darah.
aromaterapi bersama dengan pemijatan memberikan 2. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi
efek secara psikologis dan fisiologis dapat masukan bagi peneliti berikutnya agar dapat
memberikan kenyamanan bagi ibu sehingga mengidentifikasi pengaruh pijat punggung
pelaksanaan intervensi pada pasien pasca bedah menggunakan minyak esensial lavender
sesar diduga mampu meningkatkan relaksasi dengan mengendalikan variabel luar seperti
sehingga dapat mempengaruhi kelancaran produksi obesitas, paritas, faktor nutrisi, dan obat-
ASI pasca bedah sesar di RSUD Panembahan obatan yang dapat mempengaruhi produksi
Senopati Bantul dan hipotesis peneliti terbukti ASI pasca bedah sesar.
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh 3. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan
peneliti. dasar dalam penentuan kebijakan di ruangan
Alamanda (ruang nifas) untuk memberikan
KESIMPULAN DAN SARAN intervensi pemijatan punggung menggunakan

Kesimpulan minyak esensial lavender sebagai prosedur

Terdapat perbedaan kelancaran produksi rutin untuk membantu ibu pasca bedah sesar

ASI antara kelompok pijat punggung menggunakan dalam meningkatkan produksi ASI dan

minyak esensial lavender dan kelompok kontrol. membantu mempercepat pengeluaran ASI

Ibu yang mendapatkan intervensi pijat punggung sehingga mendukung pemberian ASI

menggunakan minyak esensial lavender berpeluang eksklusif.

mengalami kelancaran produksi ASI 4,84 kali REFERENSI


dibandingkan dengan responden yang tidak America Academy of Pediatrics Section on
Breastfeeding. (2005). Breastfeeding and
mendapatkan perlakuan pijat punggung. Pemijatan
The Use of Human Milk. America
punggung menggunakan minyak esensial lavender Academy of Pediatrics
dapat meningkatkan kelancaran produksi ASI
Bastard, J., Tiran, D. (2009). Aromatherapy and
sehingga menjadi alternatif intervensi bagi ibu Massage for Antenatal Anxiety: its Effect
pasca bedah sesar yang mengalami hambatan on Fetus. Complementary Ther in Clin
Prac vol 15: 230-233
pengeluaran maupun produksi ASI.
Biancuzzo, M. (2003). Breastfeeding the newborn :
Saran
Clinical strategies for nurses. St Louis:
1. Perlu dilakukannya penelitian lanjutan agar Mosby.
dapat mengidentifikasi pengaruh pijat
Bobak, I.M, Lowdermilk, D.L., & Jensen, M.D.
punggung menggunakan minyak esensial (2005). Buku Ajar Keperawatan
lavender terhadap kadar hormon prolaktin dan Maternitas. Jakarta : EGC.

56
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

Centers for Disease Control and Prevention. 2004. Kac, G., Benicio, M.H., Melendez, G.V. Valente.,
Breastfeeding Trends And Updated J.G, Struchiner J. 2004. Breastfeeding And
National Health Objectives For Exclusive Postpartum Weight Retention In A Cohort
Breastfeeding. United States Of Brazilian Women. Am. J Clin Nutr
2004:79:487-93. USA : Am Society for
Chen, A., Rogan, W.J. 2004. Breastfeeding and the Clin Nutr.
Risk of Postneonatal Death in the United
States. J Pediatr 2004;113;e435-e439. Kmom. 2002. Breastfeeding After A Cesarean.
Diakses di : Artikel. Diakses pada tanggal 2 Oktober
http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/ 2013. Kmom@Vireday.com
113/5/e435
Hamranani, S. (2010). Pengaruh Pijat Oksitosin
Chen, D.C., Nommsen-Rivers L., Dewey K.G.,
Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post
Lonnerdal B. 1998. Stress During Labor
and Delivery and Early Lactation Partum Yang Mengalami Persalinan Lama
Performance. Am J Clin Nutr 1998;68:335- Di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten
44.http://www.ajcn.org.pdf Klaten. Tesis. Depok : Jakarta.

Chertok, I. R., Shoham-Vardi, I. (2008). Infant Hur, MH., Yang, Y.S., Lee, M.S: Aromatherapy
Hospitalization And Breastfeeding Post massage affects menopausal symptoms in
Caesarean Section, British J Nurs, 17, 786- Korean climacteric women: a pilot-
controlled clinical trial. Evid Based Comp
791
Alter Med 2008, 5:325–328.
Chu, C. J., Kemper, K.J (2001). Lavender
Indriyani, D. (2006). Pengaruh Menyusu Dini Dan
(lavandula spp). The Longwood Herbal
Teratur Terhadap Produksi ASI Pada Ibu
Task Force. Artikel. Diakses pada tanggal
Post Partum Dengan Sectio Caesarea Di
3 oktober 2013 pada :
RSUD Dr. Soebandi Jember Dan Dr. H
http://www.mcp.edu/herbal/
Koesnadi Bondowoso. Thesis. Depok: FIK
Cunningham, F.G., Donald, P.C., Mc Ganti, N, F. Universitas Indonesia.
alih bahasa dr Joko S. dr. Andri. H (2005).
Lawrence, R.A. (2004). Breastfeeding: A Guide For
Obstetri Williams. Ed XXI Volume 2.
The Medical Profession. St. Louis: CV.
Jakarta : EGC
Mosby.
Depkes RI. (2007). Panduan Manajemen Laktasi :
Mardyaningsih, E. (2010). Efektifitas Kombinasi
Diit Gizi Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.
Teknik Marmet Dan Pijat Oksitosin
Dewey, K. 2001. Maternal and Fetal Stress Are Terhadap Produksi ASI Ibu Post Partum
Associated With Impaired Lactogenesis in Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Wilayah
Human. J Nutr ; Nov 2001; 131, p. S3012- Jawa Tengah. Tesis. Depok; Jakarta.
S3015. http://ebscohost
Martin, C.W. (2003). Massage Therapy : A Quick
Dewey, K.,. Nommsen-Rivers, L., Heinig, M, Review On The Available Evidence. New
Cohen, R. (2003). Risk Factors For York : WCB Evidence Practice Group
Suboptimal Infant Breastfeeding Behavior,
Delayed Onset Lactation, And Excess Mario, C.P (2004). Handbook of Clinical Massage,
Neonatal Weight Loss. J Pediatr, 112, A Complete Guide For Students And
607-619 Practitioners. 2nd Ed. Churchill
Livingstone: London.
Dharma,.K (2011). Metodologi Penelitian
Keperawatan (panduan melaksanakan dan Matsumoto, T., Asakura, H., Hayashi, T. (2013).
menerapkan hasil penelitian). Jakarta: Does Lavender Aromatherapy Alleviate
Trans Info Media. Premenstrual Emotional Symptoms? A

57
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

Randomized Crossover Trial. Snyder. M., Lindquist. R,. (2002). Complementary


BioPsikoSocial Med J. 7: 12 diakses 3 Alternative Therapies In Nursing. 4th Ed.
oktober 2012 New York : Springer Publishing Company,
http://www.bpsmedicine.com/content/7/1/1 Inc.
2
Sugiyono. (2001). Statistik Untuk Penelitian.
Morhen, V., Laura, E. B., Paul, J. Z. (2012). Bandung: CV. Alfabeta.
Massage Increases Oxytocin and Reduces
Adrenocorticotropin Hormone in Humans. Ujiningtyas, S.H., 2012. Pengaruh Minyak Esensial
Lavender Dibanding Povidone-Iodine Pada
Altern Ther Health Med. 2012; 18(6): 11-
Penyembuhan Luka Episiotomi Ibu Post
18. . Partum. Tesis.Yogyakarta : FK-UGM
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Uvnäs-Moberg, K., Bruzelius, G., Alster, P.,
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Lundeberg, T. The Antinociceptive Effect
Of Non-Noxious Sensory Stimulation Is
Patel, U., Gedam, D.S. 2013. Effect Of Back Mediated Partly Through Oxytocinergic
Massage On Lactation Among Postnatal Mechanisms. J. Acta Physiol Scand
Mothers. Int J med resch Jan- Mar 1993;149:199-204.
2013/Vol 1/Issue 1 diakses tanggal 2
oktober 2013 pada Uvnäs-Moberg K. Oxytocin May Mediate The
http://academia.edu/3486501/effect_of_bac Benefits Of Positive Social Interaction And
k_massage_on_lactation_among_postnatal Emotions. J Psychoneuroendocrinology
_mothers 1999;23:819-35

Perry, E., Shanon., Hockenberry, J.M., Lowdermilk, World Health Organization, United Nations of
L.D.,Wilson. D.,(2010). Maternal Child Children Foundation. 2011. Modul 40 Jam
Nursing Care. (4th edition). Mosby- Pelatihan Konseling Menyusui Standar
Elsevier. WHO & UNICEF . Tidak dipublikasika

Riordan, J., Wambach, K. (2010) Breastfeeding and


Human Lactation. (4th edition).
Massachusetts: Jones and Bartlett
Publishers.

Riskesdas. 2013. Rencana Kerja Pembinaan Gizi


Masyarakat Tahun 2013. Jakarta:
Direktorat Bina Gizi Kemenkes RI.

Roesli, U. (2005). Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta:


Trubus Agriwidya. p: 16-19

Roesli, U. (2012). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI


Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda. p: 25-
27

Roesli. U., & Yohmi, E. (2009). Manajemen laktasi.


Jakarta: IDAI.

Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2008). Dasar-Dasar


Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 3.
Jakarta :CV. Sagung Seto

58
Volume X Nomor 3 Juli 2015 - Jurnal Medika Respati ISSN : 1908 - 3887

Anda mungkin juga menyukai