Hartono Gunardi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM
Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui tujuan & manfaat imunisasi
2. Menjelaskan jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI 2017
3. Menjelaskan jadwal imunisasi anak Kementerian Kesehatan RI
2017
4. Menjelaskan jadwal imunisasi pada keadaan yang tertinggal
Tujuan Imunisasi
1. Mengetahui tujuan & manfaat imunisasi
2. Menjelaskan jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI 2017
3. Menjelaskan jadwal imunisasi anak Kementerian Kesehatan RI
2017
4. Menjelaskan jadwal imunisasi pada keadaan yang tertinggal
Keterangan perlu dibaca
Baca Tabel
1. Umur
• Angka (kolom umur):
• Umur dalam bulan: 0 – 29 hari
• Umur dalam tahun: 0 – 11 bulan 29 hari
• Contoh: DTP-1 dituliskan umur 2 bulan →
direkomendasikan umur 2 bulan 0 hari sampai 2
bulan 29 hari.
Juli 2016
Mei 2016
5‐30 April 2016
Introduksi IPV
4 April 2016 Validasi • Minimal I dosis
IPV ke dalam
Penarikan dan
imunisasi rutin
Pemusnahan
Penggantian tOPV
8 – 14 Maret 2016
• tOPV ke bOPV
PIN
Polio
Penguatan imunisasi rutin tetap dilakukan
ERADIKASI POLIO
Eradikasi Sertifikasi
Eradikasi polio di Indonesia 27 Global
Februari 2014
2014201 2018201
6 9
• Membantu memutuskan transmisi jika terjadi KLB virus polio tipe 2
• Sebagai booster (imunisas ulangan) untuk polio tipe 1 & 3
tOPV, bOPV, bOPV + IPV
tOPV: 3 rings of
Type protection against types 1,
1 2, and 3
Type
2
bOPV
Type 2 rings of protection
3 against types 1 and 3
bOPV
+
IPV
bOPV + IPV
IPV adds protection
against type 2 & boosts
immunity to 1 & 3
(enhancing bOPV effect)
3. BCG (1)
• Proteksi
– Mulai 8 – 12 minggu pasca vaksinasi
– Penelitian prospektif 12,5 th : daya proteksi
• 51% (RR 0.49, CI 95%: 0.34–0.70)
– Mencegah meningitis TB 64%, TB hematogen 78%
Buku Pedoman Imunisasi di Indonesia 2014, hal 26670 .
3. BCG (3)
Indikasi kontra:
• Bayi HIV positif dgn / tanpa gejala
• Bayi status HIV ? dgn gejala HIV, ibu HIV+
• Keganasan (e.g. leukemia, limfoma)
• Imunodefisiensi primer/sekunder
• Dapat imunosupresif (radio/kemoterapi, steroid)
BCG WHO position paper No. 4, 2004
Revised BCG vaccination guidelines. WHO, 2007
4. DTP
• Measles and Rubella Vaccine, Live,
Attenuated
• Presentation: 10 dose vial (active) +
ampoule of diluent
• WHO recommends that opened vials
of this vaccine should be discarded 6
hours after opening or at the end of
the immunization session, whichever
comes first.
6. Pneumokokus
• PCV 10, 13
• PCV diberikan pada umur 2,4,6 bulan dan booster
umur 12-15 bulan.
• Istilah ulangan → booster
Jadwal Imunisasi PCV
Umur dosis
Imunisasi dasar Dosis ulangan*
pertama
2‐ 6 bulan 3 dosis, interval 6‐8 minggu 1 dosis pada umur
7‐11 bulan 2 dosis, interval 6‐8 minggu 12‐15 bulan
12‐23 bulan 2 dosis, interval 6‐8 minggu 1 dosis pada umur
≥24 bulan 1 dosis 12‐15 bulan
• Dosis ulangan diberikan minimal 6-8 minggu setelah dosis terakhir dari
imunisasi dasar (dikutip dari AAP, Committee on Infectious Diseases
2006)
• Pada umur < 12 bulan, vaksin dapat diberikan dengan interval minimum
antara 2 dosis adalah 4 minggu (CDC edisi ke-7 tahun 2005)
• Setelah umur 5 tahun tidak perlu diberikan PCV
• Diberikan lagi pada usia 55 tahun
Vaksin Pneumokokus
Kelompok umur 24‐59 bulan dengan risiko tinggi
Advisory Committee on Immunization Practices, 2014
7. Rotavirus
• Vaksin: • Jadwal:
• 2 strain Influenza A • Umur 6‐35 bulan: 0,25ml
• 1 strain Influenza B • Umur ≥ 3 tahun : 0,50 ml
• Umur < 9 tahun pertama
kali harus mendapat 2
• Baru (Quadrivalent): dosis dengan interval
• 2 strain Influenza A minimal 4 minggu
• 2 strain Influenza B
• Diulang tiap tahun
• Cara pemberian:
IM paha anterolateral
atau deltoid
10. Varisela
ACIP, 2015
11. HPV
11. HPV
• Untuk ♀, ≥ 10 th : 3 dosis.
HPV 2 dosis
Remaja putri : 10 – 13 th
Penelitian vaksin HPV di India : 2 dosis vaksin
HPV pada remaja usia 913 tahun → antibodi
tidak lebih rendah dibandingkan dengan 3
dosis vaksin HPV.1
Pemberian vaksin HPV 2 dosis pada anak usia
1013 tahun juga telah direkomendasikan oleh
WHO.2
1. Mittal S, et al. Int J Cancer. 2017;140:18509.
2. 2. WHO position paper. Human papillomavirus vaccines. Wkly Epidemiol Rec. 2014;89:46591.
VAKSIN JAPANESE ENCEPHALITIS
• Diberikan mulai usia 12 bulan pada daerah endemis atau turis
• Untuk perlindungan jangka panjang: booster 1‐2 tahun berikut
VAKSIN DENGUE
• Vaksin hidup tetravalen untuk anak berusia 9 – 16 tahun
• Diberikan 3 kali (0, 6, dan 12 bulan)
• Dosis: 0,5 ml setiap pemberian
• Batas usia 9 thn berdasarkan faktor keamanan
• Menurunkan rawat inap RS 80% dan mencegah 92,9% dengue berat
• Efikasi vaksin pada anak yang seropositif saat dilakukan vaksinasi
81.9% dan seronegatif 52.5%
• Memberikan dampak kesehatan masyarakat jika diberikan bersama
upaya penanggulangan infeksi dengue lainnya
Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui tujuan & manfaat imunisasi
2. Menjelaskan jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI 2017
3. Menjelaskan jadwal imunisasi anak Kementerian Kesehatan RI
2017
4. Menjelaskan jadwal imunisasi pada keadaan yang tertinggal
PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2013
TENTANG
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.42 Th.2013
Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.12 Th.2017
Imunisasi booster
1. Mengetahui tujuan & manfaat imunisasi
2. Menjelaskan jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI 2017
3. Menjelaskan jadwal imunisasi anak Kementerian Kesehatan RI
2017
4. Menjelaskan jadwal imunisasi pada keadaan yang tertinggal
Jadwal Imunisasi yang Terlambat/
Tidak Teratur
• Segera lanjutkan imunisasi yg tertunda sesuai jadwal
• Bila status imunisasi diragukan → dianggap belum pernah →
diberikan
• Tidak ada bukti bahwa pemberian vaksin akan merugikan penerima
yang sudah imun
• Interval vaksinasi tetap/ tidak berubah
Jadwal Imunisasi yang Terlambat/
Tidak Teratur
• Jika terlambat > 1 vaksin → dapat beberapa
vaksin sekaligus atau vaksin kombo