Anda di halaman 1dari 10

KISAH NABI MUHAMMAD SAW DARI LAHIR SAMPAI WAFAT

LENGKAP

Nabi Muhammad SAW merupakan satu dari 25 nabi yang wajib sepatutnya diketahui oleh
umat islam. Akan tetapi, Nabi Muhammad memiliki perbedaan diantara 25 nabi
sebelumnya. Beliau memiliki gelar Rasul dimana gelar tersebut merupakan bukti bahwa
beliau adalah utusan Allah yang diberi amanah untuk menyampaikan pesan-pesan Allah
kepada umatnya, bukan hanya untuknya sendiri seperti nabi.

Nabi Muhammad juga menjadi nabi terakhir yang mengenalkan sebuah agama yang
sekarang kita kenal sebagai agama islam. Ajaran nabi Muhammad yang utama adalah
mengajak kaum kafir di Mekah untuk meninggalkan kepercayaan lama mereka yakni
menyembah berhala dan hanya mempercayai adanya satu tuhan yaitu Allah SWT. Dakwah
dan syiar beliau mendapat banyak tantangan dan penolakan.
Kisah Nabi Muhammad SAW sebagai pencerminan salah satu sosok yang paling mulia di
muka bumi ini. sampai saat ini belum ada manusia yang memiliki sifat Sidiq, Amanah,
Tabligh, dan Fatanah seperti beliau. Menurut pandangan ilmuwan barat, Nabi Muhammad
adalah sosok paling sukses di dunia ini karena telah berhasil memiliki banyak pengikut
terbukti dengan jumlah masyarakat muslim di dunia ini.

HARI KELAHIRAN SEKALIGUS SEBAGAI PERINGATAN


MAULID NABI

Umat muslim di dunia khususnya di Indonesia setiap satu tahun sekali memperingati
Maulid Nabi Muhammad. Maulid Nabi adalah sebuah acara peringatan hari lahir Nabi
Besar umat islam yaitu Nabi Muhammad SAW tepat pada hari senin tanggal 12 Rabiul
Awal penanggalan kalender Islam atau dalam kalender Masehi tepat pada tanggal 22 April
571 Masehi di Kota Mekah. Di hari ini umat Islam di harapkan merenungkan
kembali kisah Nabi Muhammad SAW.

Beliau tahir pada tahun gajah. Dinamakan tahun gajah karena pada masa itu terjadi
penyerbuan kota Mekah oleh pasukan gahaj yang dipimpin oleh Abrahah dari negeri
Habsyah dengan tujuan untuk merobohkan Ka’bah. Kemudian Allah mengirimkan pasukan
burung Ababil yang membawa batu yang mengandung wabah penyakit dan rencana
pasukan gajah tersebut berhasil digagalkan.

Diperkirakan jarak antara kelahiran Nabi Adam AS yang merupakan nabi pertama
sekaligus manusia pertama yang di ciptakan Allah di muka bumi dengan Nabi Muhammad

1
adalah 6155 tahun. Angka tersebut didapatkan berdasarkan riwayat dari para ahli sejarah
islam yang dianalisis dari penambahan tahun dan sejarah dari nabi-nabi sebelumnya
seperti nabi ilyas, nabi zakaria, nabi hud, nabi idris, nabi isa, nabi ibrahim, nabi harun, dan
lainnya hingga berakhir pada nabi Adam AS. Kisah nabi muhammad saw perlu kita ketahui
agar kita paham perjalanan beliau.
Nabi Muhammad lahir dari rahim seorang wanita mulia bernama Aminah. Ia dibesarkan
oleh ibu dan kakeknya Abdul Muthalib karena ketika Nabi Muhammad berusia 2 bulan,
ayahnya yakni Abdullah meninggal dunia. Tradisi bangsa Arab kala itu yakni menitipkan
bayi pada ibu persusuan. Kakeknya menyerahkan beliau kepada seorang wanita dari Bani
Sa’ad bernama Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah.
Sejak masih balita, beliau sudah menunjukkan mukjizat berupa kejadian-kejadian dimana
saat beliau berada di tanah Bani Sa’ad untuk disusui, saat itu Bani Sa’ad sedang mengalami
musim kemarau panjang sehingga terjadilah musim pancekelik. Semenjak kedatangan
beliau disana, perlahan tanah di sekitar kediaman Halimah kembali subur dan bisa ditanami
oleh berbagai tumbuhan. Kita mulai membahas kisah nabi muhammad saw dari masa kecil
beliau.

MASA KECIL NABI MUHAMMAD

Masa kecil beliau dihabiskan bersama ibu persusuannya hingga saatnya tiba beliau disapih
pada usia lima tahun dan dikembalikan kepada Aminah, ibundanya. Setahun kemudian,
Aminah membawa Nabi Muhammad pergi ke Madinah untuk bertemu dengan paman-
pamannya disana. Di tengah perjalanan, ibundanya meninggal dunia. Tepatnya di dewa
Abwa yang terletak diantara kota Mekah dan Madinah.

Beliau kemudian diasuh oleh Ummu Aiman dan kakeknya Abdul Muthalib. Pada usianya
yang menginjak 8 tahun, kakeknya meninggal dunia dan beliau kemudian diasuh oleh
pamannya Abu Thalib. Di usianya yang masih sangat muda, beliau harus menghadapi
kenyataan meninggalnya orang-orang terdekat yang begitu dicintainya yaitu orang tua dan
kakeknya.
Pada usia 12 tahun, beliau mulai perjalanan ke negeri Syam untuk berdagang bersama
pamannya, Abu Thalib. Perjalanan ini merupakan perjalanan pertama beliau. Ke manapun
beliau pergi, hal-hal istimewa tampaknya selalu mengikuti beliau. Seolah-olah
menunjukkan tanda-tanda kemuliaannya. Ketika berada di kota Basrah, seorang pendeta
Nasrani melihat adanya keistimewaan dari dalam diri Nabi Muhammad.
Bahkan pendeta Nasrani bernama Buhaira tersebut memberikan pesan kepada paman
beliau untuk menjaga Nabi Muhammad dengan baik. pendeta ini menyatakan bahwa suatu
saat Nabi Muhammad akan mendapat kedudukan tinggi. Orang Nasrani sendiri melihat

2
adanya tanda-tanda keistimewaan pada diri Nabi Muhammad padahal kala itu usia beliau
yang masih anak-anak sangat mustahil dapat terlihat.

Selain mengikuti pamannya berdagang ke negeri syam. Masa kecil Nabi Muhammad juga
dipenuhi dengan peristiwa luar biasa. Pada usia 15 tahun, beliau bergabung dalam perang
Fijar yang terjadi di daerah antara Nahlah dan Thaif. Peperangan ini dimenangkan oleh
kelompok dimana Nabi Muhammad bergabung. Akan tetapi terjadi sebuah perdamaian
diantara kedua pihak yang berperang. Ini merupakan bagian awal dari kisah Nabi
Muhammad SAW.

MASA MUDA NABI MUHAMMAD

Ketika berusia 25 tahun, beliau kembali menuju negeri Syam untuk berdagang.
Keahliannya dalam berdagang mewarisi paman beliau. Beliau pergi ke Syam untuk kedua
kalinya membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwalid. Khadijah merupakan
seorang wanita kaya karena sukses menjalankan usaha niaganya. Khadijah mempercayakan
beliau menjual barang dagangannya. Berdagang adalah bagian yang tidak terlupakan bila
kita membicarakan kisah nabi muhammad saw.

Perjalanan ke dua beliau ke Syam ditemani oleh seorang hamba sahaya milik Khadijah
bernama Maisaroh. Dalam perjalan kedua tersebut, beliau bertemu dengan seorang rahib
bernama Nasthur. Nasthur memahami dan melihat adanya tanda-tanda keistimewaan pada
diri Nabi Mumamad seperti yang pernah dilihat oleh pendeta Nasrani ketika perjalanan
pertama ke negeri Syam.

PERNIKAHAN NABI MUHAMMAD SAW

Bagian penting dari kisah Nabi Muhammad SAW adalah ketika kembali dari berjualan ke
negeri Syam dan tiba di Mekah yang merupakan kota kelahiran beliau. Dua bulan
kemudian, beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwalid yang sekaligus merupakan
pemilik barang yang dibawa Nabi Muhammad ketika berjualan ke Syam. Beliau menikah
pada usia 25 tahun dan menikahi Khadijah yang saat itu seorang janda berusia 40 tahun.

Pernikahan beliau dikaruniai 3 orang putra dan 4 orang putri yakni Al Qasim, Abdullah,
Thayyib, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan yang terakhir Fatimah. Ketiga putranya
meninggal ketika masih kecil hingga hanya tersisa 4 putri-putrinya saja. Putri-putri Nabi
Muhammad tumbuh menjadi gadis cantik dan soleha. Bahkan 3 diantaranya menjadi istri
salah satu Khulafaur Rasyidin yaitu Usman dan Ali.

3
Zainab menikah dengan Abil Aash ibnu Rabi’ bin Abdus Syam, Ruqayyah menikah
dengan Utbah bin Abi Lahab, Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah bin Abi Lahab,
dan putri sulungnya yaitu Fatimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra. Putri kedua dan
ketiganya yaitu Ruqayyah dan Ummu Kaltsum kemudian menikah dengan Khulafaur
Rasyidin ke 3 yaitu Usman bin Affan.
Nabi Muhammad menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar Assidiq, putri dari Abu Bakar
Assidiq Yang merupakan sahabat beliau pada tahun ke dua hijriah setelah beberapa tahun
istri pertamanya meninggal dunia. Tahun pernikahannya bertepatan dengan tahun
pernikahan putri sulungnya, Fatimah yang saat itu berusia 15 tahun dengan Ali yang kala
itu berusia 21 tahun.

Pada tahun ke 3 hijriah, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Hafsah binti Umar bin
Khattab yang merupakan sahabat beliau sekaligus Khulafaur Rasyidin ke 2 menggantikan
Abu Bakar. Tahun pernikahannya dengan Hafsah bertepatan dengan pernikahan putrinya,
Ummu Kulstum dengan Usman bin Affan yang sekaligus nantinya diberikan amanah
sebagai Khulafaur Rasyidin ke 3.

NABI MUHAMMAD DAN PERANNYA DALAM MEMULIAKAN


KA’BAH

Ka’bah merupakan bangunan pertama dan yang dibangun berlandaskan atas nama Allah
SWT untuk beribadah dan menauhidkan Allah SWT. Hingga saat ini, Ka’bah menjadi
patokan arah Sholat umat Muslim. Ka’bah pertama kali didirikan pada masa kenabian Nabi
Ibrahim AS yang ketika itu umat-umatnya menyembah berhala dan mendirikan kuil-kuil
yang dijadikan tempat pemujaan.

Setelah Ka’bah didirikan dan Nabi Ibrahim meninggal dunia, Ka’bah seringkali dilanda
bencana mulai dari banjir hingga serangan kaum kafir. Hal ini menyebabkan fondasi
dinding Ka’bah mula goyah. Pada usia Nabi Muhammad yang menginjak 35 tahun, pada
saat itu Ka’bah mengalami tahap renovasi. Nabi Muhammad berpartisipasi dalam
perbaikan Ka’bah. Beliau memanggul batu dengan hanya beralas kain.

Ketika itu pula terjadi perselisihan sengit antara kabilah di Mekah terkait siapa yang pantas
mendapat kehormatan meletakkan Hajar Aswad kembali ke tempat semula. Perselisihan ini
tak kunjung menemukan titik temu karena tiap-tiap kabilah masing-masing ingin
perwakilan kabilahnya lah yang meletakkan kembali Hajar Aswad. Nabi Muhammad SAW
memainkan peran penting dalam masalah ini.

4
Beliau memecahkan masalah tersebut dengan ide yang sangat luar biasa. Beliau
memutuskan untuk menggunakan surbannya sebagai alas Hajar Aswad dan meletakkannya
di tengah-tengah. Kemudian masing-masing perwakilan kabilah memegang ujung-ujung
surban dan mengangkatnya dan meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semua secara
bersama-sama.

Dengan cara ini semua kabilah mendapat peran dan kehormatan yang sama rata. Dari cara
beliau menyelesaikan masalah kecil, sifat adil yang beliau miliki tidak pernah ditinggalkan.
Dalam hal sekecil apapun, beliau memang selalu menerapkan sifat dasar yang sudah
disebutkan sebelumnya. Maka dari itulah beliau dianggap sebagai makhluk di muka bumi
yang paling mulia hingga saat ini.

DIUTUSNYA MUHAMMAD SEBAGAI NABI DAN RASUL ALAM


SEMESTA

Kisah Nabi Muhammad SAW berikutanya adalah ketika Allah SWT melimpahkan
kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW pada usianya yang kala itu mencapai 40 tahun.
Beliau ditetapkan sebagai Nabi dan Rasul yang bertugas menyampaikan kebenaran dan
ajaran agama islam bagi umat manusia di seluruh penjuru dunia. Melalui perantara
Malaikat Jibril yang diutus kepadanya, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril membawa
pesan kepada Nabi Muhammad.

Kala itu Nabi Muhammad SAW sedang berada di dalam Gua Hira di bagian atas Jabal Nur.
Beliau memilih tempat yang sepi dan jauh dari desas desus masyarakat kota Mekah yang
saat itu semakin hari semakin menunjukkan kekafirannya. Di gua Hira, beliau beribadah
dan beruzlah untuk mendekatkan diri pada Allah. Di sanalah Malaikat Jibril menyampaikan
wahyu pertama dari Allah kepada Rasul.

Wahyu pertama yang dibawa Malaikat Jibril surat pertama yang ada dalam kitab suci Al-
Qur’an yaitu Surah Al-Alaq yang terdiri dari 4 ayat. Kata pertama memerintahkan Rasul
untuk membaca, akan tetapi Rasul kemudian mengatakan bahwa beliau tidak bisa
membaca. Sungguh di luar dugaan nalar manusia, meski beliau tidak bisa membaca, namun
daya ingat dan kemampuan beliau sangat luar biasa.

Beliau mampu menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT yang dibawakan oleh
Malaikat Jibril dengan sempurna. Surah inilah yang menjadi bukti beliau dalam
menyampaikan kebenaran agama Allah SWT. Wahyu ini kemudian beliau sampaikan

5
kepada istrinya, Khadijah ketika pergi ke Gua Hira untuk menemui Rasul. Khadijah
kemudian kembali dan menceritakan peristiwa tersebut kepada Waraqah

Waraqah bin Nauval merupakan putra dari paman Khadijah sekaligus seorang yang sangat
terkenal akan keluasan ilmunya terutama di bidang ihwal agama samawi. Setelah
mendengar penuturan Khadijah, Waraqah berkata: “Demi tuhan yang nyawa Waraqah
berada di tangan-Nya. Jika engkau percaya wahai Khadijah, bahwa telah datang malaikat
agung yang pernah datang pada Musa dahulunya dan sesungguhnya Muhammad adalah
Nabi dari umat ini.”

Khadijah kemudian menjadi wanita pertama yang beriman. Setelah itu disusul dari
kalangan laki-laki yaitu Abu Bakar bin Kufah. Ali bin Abi Thalib yang merupakan salah
satu Khulafaur Rasyidin nantinya menjadi salah satu yang beriman dari golongan anak-
anak. Meski Ali tumbuh di lingkungan yang menyembah patung, namun beliau tidak
pernah menyembah patung dan Allah-lah yang pertama disembah.

Awalnya Nabi Muhammad melakukan dakwa dengan cara sembunyi-sembunyi mulai dari
orang-orang terdekatnya seperti keluarga dan sahabat. Kemudian turun perintah dari Allah
agar Rasul melakukan dakwah secara terang-terangan melalui surah Al-Hijr ayat 94. Maka
beliau langsung melakukan dakwah kepada masyarakat kota Mekah untuk meninggalkan
perbuatan syirik dan hanya mengesakan Allah.

Dakwah yang dilakukan Rasul tidaklah berjalan mulus karena sebagian masyarakat kota
Mekah ada yang beriman dan ada juga yang masih mempertahankan tradisi mereka
menyembah berhala. Bahkan beliau pernah disakiti oleh kaumnya sendiri. ketika
berdakwah, beliau dilempari batu dan dilempari kotoran di pintu rumahnya. Beliau tidak
membalas perbuatan umatnya akan tetapi senantiasa bersabar. Kisah nabi muhammad saw
berlanjut dengan hijrah.

PERJALANAN HIJRAH NABI MUHAMMAD

Nabi Muhammad pernah beberapa kali melakukan perjalanan atau disebut Hijrah dan
menetap beberapa waktu sebagai salah satu rangkaian dakwah yang beliau laksanakan.
Hijrah merupakan bagian penting dari kisah Nabi Muhammad SAW. Hijrah yang pertama
yaitu ke Negeri Habasyah atau sekarang dikenal dengan Ethiopia untuk menyelamatkan
agamanya dari kaum Quraisy. Di Habasyah, Nabi dan sahabatnya menetap selama 3 bulan
kemudian kembali ke Mekah.

6
Hijrah kedua ke Habasyah terjadi pada tahun ke 7 kenabiannya. Kali ini, beliau berhijrah
bersama pamannya, Abu Thalib, Bani Muthalib, dan Bani Hasyim. Hijrah Rasul ini
dimanfaatkan oleh kaum Quraisy untuk memboikot jalur perdagangan di pasar dan suplai
makanan kepada rombongan Hijrah Rasul. Kaum Quraisy akan menghentikan pemboikotan
apabila Rasul diserahkan untuk dibunuh.

Karena aksi pemboikotan tersebut, Rasul dan kaumnya terjebak dan terkurung selama 3
tahun di Syi’ib tanpa mendapat makanan kecuali ada yang mengirimkan makanan dengan
sembunyi-sembunyi. Untuk bertahan hidup, Nabi Muhammad dan kaumnya memakan
dedaunan. Setelah 3 tahun belalu, orang-orang Quraisy mencabut pemboikotan. Kemudian
keluarkan nabi dari Syi’ib pada tahun 10 kenabiannya.

Setelah terbebas dari kurungan di Syi’ib, istri beliau Khadijah binti Khuwalid meninggal
dunia. Kemudian disusul oleh pamannya, Abu Thalib. Tahun ini merupakan tahun ‘Amul
Huzni’ atau tahun kesedihan bagi Nabi Muhammad. Beliau kehilangan dua sosok yang
amat dicintai dan selalu bersamanya melewati dan menghadapi cacian dan cercaan kaum
Quraisy. Tentu hal ini merupakan hal yang sedih saat kita mempelajari kisah nabi
muhammad saw.

Pada tahun ke 10 kenabian ini juga beliau melakukan hijrah ke Thaif dan menetap selama
sebulan. Disana beliau melakukan dakwah secara terang-terang kepada penduduk Thaif.
Akan tetapi dakwah beliau di Thaif tidak mendapat respons dan justru menolak dengan
tindakan penolakan yang amat buruk yakni dilempari batu hingga mengenai kepala beliau
dan menyebabkan luka.

Mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari masyarakat Thaif, beliau kemudian
kembali ke Mekah.setahun kemudian yakni pada usia 11 tahun kenabiannya, terjadi
peristiwa Isra dan Mi’raj. Isra merupakan Peristiwa perjalanan Rasul dari Masjidil Haram
di Mekah menuju Masjdil Aqsha di Baitul di Palestina hanya dalam waktu semalam saja
kemudian disusul dengan peristiwa Mi’raj

Sedangkan Mi’raj merupakan peristiwa naiknya Rasul ke langit dimana disana Allah
memerintahkan umatnya untuk melaksanakan Sholat yang awalnya 50 rakaat dan diakhiri
dengan kesepakatan 5 rakaat. Jika ditelaah menggunakan nalar, sungguh perjalanan Rasul
di luar batas kemampuan manusia pada umumnya. Akan tetapi penjelasan mengenai
peristiwa ini sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an.

7
Rasul tidak henti-hentinya menyebar agama Islam ke luar Kabilah Mekah termasuk ke kota
Madinah. Penduduk Madinah ada yang beriman dan ada juga yang kafir sama seperti
penduduk kota Mekah. Begitu seterusnya, terus berdatangan orang-orang Madinah untuk
melakukan baiat di hadapan Nabi untuk mengesakan Allah SWT dan tidak menyekutukan-
Nya.

Orang-orang yang telah di baiat tersebut kemudian pulang ke Madinah dan mereka menjadi
peratara Nabi dalam menyampaikan ajaran Islam di Madinah. Dengan begitu, maka
tersebarlah agama Islam apa penduduk kota Madinah. Setelah pemeluk agama Islam di
Madinah semakin luas, Rasul memerintahkan sahabat dan kaum muslimin untuk berhijrah
ke Madinah bersama Abu Bakar As-Sidiq.

Rasul dan Abu Bakar tiba di gua Tsur dan bermalam selama 3 malam. Setelah melanjutkan
perjalan ke Madinah dengan bantuan Unta dari seorang petunjuk jalan. Beliau tiba di kota
Quba dan mendirikan masjid pertama disana. Masjid tersebut dibuat atas dasar ketakwaan
kepada Allah dan sebagai tempat melaksanakan ibadah kepada Allah AWT berupa shalat
dan berdoa.

Tiba di kota Madinah, pasukan muslim Mekah di sambut oleh kaum Anshor di Madinah
dengan penuh kegembiraan seraya mendendangkan Nasyid. Di Madinah juga Rasul
mendirikan Masjid pertama dan di kota ini pula disyari’atkan Adzan sebagai pertanda
waktu shalat dan panggilan umat Islam untuk segera melaksanakan Shalat wajib. Kisah
nabi muhammad saw berikutnya dilanjutkan dengan kisah kenabian dan perang.

KISAH KENABIAN DAN PERJALANAN PERANG NABI


MUHAMMAD SAW

Nabi Muhammad menyampaikan dan mengajak umat untuk memeluk agama Islam dengan
cara damai dan tidak ada paksaan sama sekali karena agama merupakan perkara hati. Akan
tetapi karena kaum kafir yang terus menyakiti orang Islam maka kaum muslimin diizinkan
bahkan di wajibkan memerangi kaum kafir dengan landasan mempertahankan diri dan
melindungi agama Islam yang suci. Dari kisah nabi muhammad saw kita bisa melihat
banyak perjuangan dan pengorbanan.

Beberapa perang terjadi selama Nabi Hijrah ke Madinah. Pertama adanya perang Wadan,
yaitu perang yang terjadi si desa Wadan yang terletak diantara kota Mekah dan Madinah.
Kemudian perang Buwath yang terjadi di pegunungan Juhainah, perang Al ‘Asyiriah yang

8
terjadi di antara Yanbu’ dan Dzil Marwah. Perang tersebut bukan bertujuan membinasakan
kaum kafir tetapi semata-mata menghambat.

Pada masa hirjiah ini pula terjadinya perubahan arah kiblat yang awalnya menghadap ke
Baitul Maqdis di Palestina berubah ke arah Ka’bah di Mekah. Kemudian ketetapan puasa
pada bulan Ramadhan selama sebulan penuh, kewajiban membayar zakat Mal dan
disyari’atkannya shalat Idul Fitri untuk pertama kalinya sebagai pertanda dimulainya
lembaran baru. Dengan demikian, sempurnalah ibadah umat Islam.

Perang berikutnya kemudian disusul dengan perang Badar Kubra untuk melawan kaum
kafir dimana personil Rasul kala itu hanya 313 melawan personil kaum kafir sebanya 1000
orang. Allah membantu Rasul dengan mengirimkan Malaikat untuk truurt berperang
sehingga peperangan yang terjadi Badar selama tidak lebih dari satu jam tersebut
dimenangkan oleh kaum Muslimin.

Di setiap peperangan pun Rasul selalu membawa nilai keadilan dan kebaikan. Salah
satunya ketika perang badar berlangsung. Tawanan Quraisy saat itu terbagi menjadi
golongan kaya dan miskin. Golongan kaya ditebus oleh keluarganya dengan harta
sedangkan golongan miskin diminta untuk mengajar membaca dan menulis kepada anak-
anak di kota Madinah.

Perang selanjutnya yakni perang Ghafatan pada tahun 3 hijriah. Bani Tsa’labah dan
Muharib di bawah pimpinan Du’tsur bi Harits Al Muharibi. Perang ini kemudian
dimenangkan oleh pasukan Rasul dan beberapa pasukan kaum kafir bersembunyi di
pegunungan. Du’tsur mencoba membunuh Rasul ketika beliau beristirahat di bawah pohon
akan tetapi gagal lalu Du’tsur masuk islam serta mengajak kaumnya. Kisah nabi
muhammad saw dilanjutkan dengan peperangan.

Banyak peristiwa peperangan yang terus terjadi selama Nabi Muhammad hidup dan terus
menyebarkan agama Allah SWT. Diantaranya adalah perang Uhud, Perang Khandaq atau
Ahzab, Perjanjian Damai Hudaibiyah, Perang Khaibar, Perang Mu’tah, perang
penaklukan kota Mekah, dan perang Hunain dimana perang tersebut bertujuan
semata-mata untuk membela agama, bukan untuk menghancurkan musuh.
Adapula beberapa ketentuan dan kewajiban lain yang harus dilaksanakan umat Islam
disyari’atkan pada zaman Rasul antara lain kewajiban menutup aurat, menunaikan haji,
diharamkannya khamar, dan ketentuan umroh pengganti. Perjuangan Nabi Muhammad
terus berlanjut hingga pada tahun ke 11 hijriah, kesehatan beliau mulai memburuk. Tahun
ini merupakan salah satu tahun kesedihan.

9
PERISTIWA SAKIT HINGGA MENINGGALNYA NABI
MUHAMMAD SAW

Penyakit Rasul semakin hari semakin menjadi-jadi sehingga beliau meminta izin kepada
istri dan sahabatnya agar bisa dirawat d kediaman Aisyah saja. Kondisinya semakin buruk
sehingga untuk berdiri melaksanakan shalat saja sudah sangat sulit. Beliau berjalan dengan
cara di papah oleh istri dan sahabat. Seluruh sahabat senantiasa bersama Rasul kendati
kesehatannya begitu buruk. Kisah nabi muhammad saw kali ini cukup sedih.

Nabi Muhammad wafat pada usia 63 tahun tepatnya hari senin 12 Rabiul Awwal di
kediaman Aisyah, kota Madinah. Abu Bakar yang merupakan sabahatnya sedang tidak
berada di Madinah sehingga ketika diberitahukan bahwa Rasul meninggal dunia, Abu
Bakar langsung datang kemudian membuka kain kafan dan menutupnya kembali seraya
menangis kemudian mencium jenazah hamba Allah yang paling mulia.

Tidak ada satupun para sahabat yang menginginkan kepergian pemeimpinn umat Islam
yang paling dicintai dan di ridhoi oleh Allah SWT. Namun Rasul tidak lain hanyalah
manusia yang tidak memiliki sifat kekal. Nabi Muhammad merupakan manusia yang sudah
dijanjikan surga terindah dan umatnya yang senantiasa mengikuti seluruh perintah dan
menjauhi larangan beliau.

Pemakaman Nabi Muhammad ditetapkan setelah dilakukannya Bai’at kepada Abu Bakar.
Kemudian Abu Bakar menjadi Khalifat atau Khulafaur Rasyidin yang pertama
menggantikan posisi beliau memimpin dan berjuang bersama umat islam serta terus
menyebarkan agama Allah dengan jalan damai dan penuh kecintaan. Karena Islam sendiri
berarti rahmat bagi seluruh alam.

Jenazah Nabi Muhammad kemudian di shalatkan bergantian oleh kaum muslimin tanpa
adanya imam. Seluruh umat muslim mulai dari dewasa hingga anak-anak turut serta
menshalatkan Nabi. Beliau dimakamkan di kediaman Aisyah tengah malam pada malam
rabu. Bilal kemudian memercikkan air diatas permukaan tanah dimana Nabi Muhammad
beristirahat untuk yang terakhir kalinya.

10

Anda mungkin juga menyukai