Anda di halaman 1dari 16

7 KEAJAIBAN REZEKI

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Nurhayati : 1820206045
Hani Siska Kurnianti : 1830206079
Helmalia Azizah : 1830206080
Hikmah Afriliani : 1830206083
Kelas : Matematika 2

Dosen Pengampu:
Rieno Septra Nery. M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
7 KEAJAIBAN REZEKI

1. Sidik Jari Kemenangan (Lingkar Diri)

2. Sepasang Bidadari (Lingkar Keluarga)


a. Pecundang Vs Pemenang
- Contoh dari seorang dikatakan pecundang:
Dirinya dinyatakan sakit-sakitan, fisiknya sangat lemah, dan juga dirinya
bodoh, minder, kuper, dan tidak berani tampil ditempat umum.
- Contoh dari seorang dikatakan pemenang:
Dirinya dikatakan sehat, baik secara fisik maupun batin. Banyak teman (baik
di internasional maupun nasional), cerdas, berani tampil ditempat umum, dan
mempunyai bakat tersendiri.

b. Doa Vs Loa (law of attraction)


Hukum-hukum Loa yang tersembunyi selama ini:
1. Doa terkait erat dengan Loa, keduanya saling menguatkan satu sama
lain.
2. Pada hakikatnya doa, impian, dan harapan itu kurang lebih sama saja,
sesuatu yang ingin diwujudkan oleh setiap orang.
3. Terdapat satu bahul (ikatan) yang menghubungkan dengan orang-
orang di sekitar kita. Sehingga mau tidak mau, buhul ini
mempengaruhi terwujud atau tidaknya impian kita.
4. Impian orang-orang disekitar kita selaras dengan impian kita, berarti
impian kita menjadi lebih bersayap. Dimana impian kita akan lebih
cepat terwujud.
5. Pikiran kosng mudah dikalahkan oleh pikiran berisi, pikiran yang
lemah mudah dikalahkan oleh pikiran yang kuat, pikiran yang ragu-
ragu dikalahkan oleh pikiran yang yakin.
6. Sebagian kita kadang menggerutu, mengapa yang maha kuasa tidak
mau menggabulkan doa dan mewujudkan impian kita. Sebenarnya
bukan begitu, justru kitalah yang tidak mematuhi hukum-hukum Loa.
Ingatlah doa itu terkait dengan Loa. Terbukti, orang atheis sekalipun
dapat mewujudkan impiannya , semata-mata karena ia mematuhi
hukum-hukum Loa.
7. Gabungan antara adab doa dan hukum Loa membuat impian anda
terwujud dalam waktu yang jauh lebih cepat, jadi gabungan keduanya,
bukan salah satunya.
Pada hakikatnya doa, impian, dan harapan itu kurang lebih sama saja.
8. Sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, maka lupakan saja. Segala
sesuatu masih bisa dapat dikendalikan, dengan doa, zikir, dan
sejenisnya.

c. Kesenangan Pribadi Vs Kesenangan Orang Tua


1. Keridhaan yang maha kuasa itu tidak terlepas dengan keridhaan orang tua,
lingkar pencipta itu tidak terlepas dari lingkar keluarga. Jika sudah ridha,
maka menggerakan LOA, doa, dan impian adalah perkara yan mudah.
2. Berbakti kepada orang tua itu akan menguak langit dan memanggil rezeki.
3. Doa orang tua membuat rezeki kita betul-betul tercurah, namun hati-hati,
demikian pula sebaliknya.
4. Begitu doa orang tua kita selaras dengan doa kita, berarti doa kita menjadi
lebih ‘melangit’. Begitu impian orang tua kita selaras dengan impian kita,
berarti impian kita menjadi lebih ‘bersayap’. Yah, melipatgandakan
kekuatan doa dan LOA. Inilah dampak dari keselarasan impian.

Kembali soal kelarasan. Ibarat shalat berjamaah, imam mesti memastikan


keselarasan niat seluruh makmum. Dengan begitu, mudah-mudahan shalat
tersebut akan menjadi 27 derajat lebih powerful. Demikian pula dengan
impian, kita mesti memastikan keselarasan impian anda dengan impian orang
tua kita dan pasangan kita. Akan lebih powerful lagi, jika kita berhasil
memastikan keselarasan impian kita dengan impian tim kita, kerabat, dan
teman-teman kita.
d. Kebanggaan Anda Vs Kebanggaan Orangtua
“Dia menjadikan engkau dalam perut ibu engkau kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan (QS. 39: 6).”
Sejenak coba kita pikirkan:
1. Orangtua selalu membanggakan kita. Apakah kita selalu membanggakan
mereka?
2. Orangtua selalu mendoakan anda. Apakah anda selalu mendoakan
mereka?
3. Orangtua selalu berkorban untuk anda. Apakah anda selalu berkorban
untuk mereka?
4. Orangtua berusaha membahagiakan anda. Apakah anda berusaha
membahagiakan mereka?
5. Orangtua membesarkan serta menafkahi kita dan saudara-saudarakita,
tanpa pernah mengeluh. Padahal kehidupan orangtua kadang serba
berkekurangan. Tapi, begitu anda dan saudara-saudara anda beranjak
dewasa, malah mengeluh ketika harus embantu dan menafkahi orangtua.
Padahal kehidupan kita dan saudara-saudara kita sering berkecukupan.

e. Mempercepat Terwujudnya Impian


1. Sampaikan impian itu kepada orang-orang terdekat, terutama sepasang
bidadari. Kemudian, selaraskan.
2. Bagi pemula, cukup miliki satu impian besar, jangan miliki dua impian
besar dalam waktu bersamaan.
3. Bayangkan impian itu.
4. Tetapkan kapan impian itu akan terjadi dan perjelas semuanya.
5. Lakukan ini berulang-ulang. Lebih banyak lagi, bagi pemula.
6. Positifkan kata-kata. Lalu, batinkan kata-kata itu.
7. Terapkan 7Y. Yaitu, yakin, yakin, yakin, yakin, yakin, yakin, yakin.
8. Pantaskan diri.
f. Memantaskan Diri
1. Pantaskan ilmunya,
2. Pantaskan uangnya,
3. Pantaskan pahalanya,
4. Kerahkan sepasang bidadari dan perisai langit,
5. Gabungkan adab doa dan hukum LOA.

3. Golongan Kanan (Lingkar Diri)


a. Memahami Matematika Tuhan
Bukankah dia yang telah menghadirkan kita ke muka bumi ini? Pastilah dia
akan bertanggung jawab untuk mencukupkan rezeki kita. Asalkan kita mau
berikhtiar dan yakin. Memang, soal rezeki sampai kapanpun matematika
manusia tidak bakal sanggup menyamai matematika tuhan. Namun demikian,
dengan otak kanan, mudah-mudahan sedikit banyak anda dapat memahami
matematika tuhan dan memanfaatkannya.

b. Memahami Otak Kanan


1. Otak kiri adalah otak rasional, yang terkait dengan IQ. Sementara otak
kanan adalah otak emosional, yang terkait dengan EQ.
2. Kuatnya otak kanan membuat kita lebih self motivated, lebih supel, lebih
cerdas emosi, dan lebih awet muda.

Perbedaan otak kiri & otak kanan

Otak Kiri Otak Kanan


Rasional, terkait IQ Emosional, terkait EQ
Kognitif, logis Afektif, intuitif
Realistis, analistik Imajinatif, artistik
Kuantitatif, aritmatik Kualitatif, spasial
Serial, linier Paralel, lateral
Terencana, kausal Tak terencana, implusif
Segmental, fokus Holistik, difus
Verbal, eksplisit Visual, implisit
Interpersonal, self-centric Interpersonal, other-centric
Motorik kanan Motorik kiri

c. Ketika Konsep Keseimbangan Direvisi


1. Dimensi IQ itu banyak kaitannya dengan otak kiri.
2. Dimensi EQ itu banyak kaitannya dengan otak kanan.
3. Riset di seantero jagat pun dengan sahih menyimpulkan, kesuksesan itu
memerlukan peranan EQ sekitar 80 persen. Sedangkan IQ sekitar 20
persen.
4. Jadi, dominan EQ. Bukan imbang IQ-EQ. Bukan pula imbang kiri-kanan.

d. Ketika Golongan Kanan Menciptakan Keajaiban


1. Anda dapat mempercayai kekuatan sepasang bidadari dan keajaiban-
keajaiban yang lain, serta memanfaatkannya.
2. Anda dapat menemukan pembeda abadi ditengah berkecamuknya
persaingan.
3. Anda berani meninggalkan simpul pekerjaan dan mencoba simpul
perdagangan.
4. Anda berani bersedakah sebelum memulai usaha atau dapat kerja. Justru
dengan begitu, usaha dan kerjanya akan lebih lancar.
5. Anda mau pergi dan pulang lewat jalan yang berbeda. Ternyata agama
juga mengajarkan demikian.
6. Anda dapat bershalawat ditengah kesibukan.
7. Anda dapat bertawakal ditengah kebuntuan.
8. Anda dapat bersyukur tatkala ditimpa masalah.
e. Bertindak Cara Kiri
1. Kalau anda merancang impian pakai otak kiri, itu susah. Pasti sekedar-
sekedar saja impiannya.
2. Kalau anda mencari solusi pakai otak kiri, itu susah. Pasti itu-itu saja
jawabannya.
3. Kalau anda menjajal inovasi pakai otak kiri, itu susah. Pasti bisanya Cuma
ikut-ikutan.
4. Kalau anda bersedekah menggunakan otak kiri, itu susah. Pasti segitu-gitu
saja jumlahnya.
5. Kalau anda membuka usaha pakai otak kiri, yah susah. Pasti kebanyakan.

f. Memulai Usaha Cara Kiri


1. Menghitung kelayakan
2. Mengamati pesaing
3. Menguasai teknis
4. Mengumpulkan modal
5. Mencari lokasi
6. Mencari karyawan
7. Mencari alat-alat
8. Memulai usaha
9. Memasarkan produk
10. Kalau berhasil, baru sedekah.

g. Ibadah Cara Kiri


1. Kaya dulu, baru sedekah, baru umrah.
2. Mapan dulu, baru menikah, baru punya anak.
3. Cukup dulu, baru berbakti kepada orangtua.
4. Dapat nikmat dulu, baru bersyukur, baru husnudzon.
5. Punya kebebasan waktu dulu, baru shalat dhuha, baru shalat tahajjud.
6. Merasa berdosa dulu, baru sholat taubat, baru istighfar.
7. Selesai shalat dulu, baru zikir.
8. Zikir dengan hitung-hitungan khusus.
Padahal otak kanan dan agama malah mengajarkan kebalikannya:

1. Sedekah dulu, barulah rezekinya berlimpah.


2. Menikah dulu, barulah rezekinya bisa berlebih.
3. Bersyukur, husnudzon, istighfar, dan zikir itu mesti diamalkan
kapanpun, di mana pun, dan tidak harus ada sebab-sebab khusus, juga
tidak harus ada hitungan-hitungan khusus.

h. Menikah Cara Kiri


1. Berkenalan,
2. Pendekatan,
3. Pacaran
4. Punya pekerjaan tetap,
5. Punya kendaraan,
6. Punya rumah,
7. Punya isi rumah,
8. Tunangan,
9. Lamaran,
10. Menentukan hari baik,
11. Seserahan,
12. Menyebar undangan
13. Akad nikah
14. Resepsi dari pihak keluarga istri/suami
15. Bulan madu

i. Mengasah Otak Kanan


Otak kanan adalah mata air yang mengalirkan anak-anak sungai yang
bernama kreativitas, intuisi, dan imajinasi. Tidak dapat dielakkan, untuk
menjadi lebih kreatif, intuitif, dan imajinatif maka anda harus membersihkan
mata airnya. Dengan kata lain, anda harus mengasah otak kanan anda.
Selanjutnya catatlah, otak kiri cenderung memikirkan. Otak kanan
cenderung membayangkan, ketika anda membayangkan sesuatu berulang-
ulang, maka itu akan masuk ke otak bawah sadar anda. Dapat dikatakan, otak
kanan adalah gerbangnya otak bawah sadar. Otak bawah sadar itu jauh lebih
menentukan dari pada otak sadar.

4. Simpul Perdagangan (Lingkar Sesama)


a. Ketika pintu-pintu Rezeki Dibuka
Di sini perlu digaris bawahi uat akhir zaman mulai dari masyarakat quraisy
zaman dulu sampai masyarakat modern zaman sekarang, amat mengagungkan
para pedagang, karena:
1. Para pedagang, merekalah yang mengerakkan roda ekonomi.
2. Merekalah yang membuka lapangan kerja.
3. Merekalah yang memberi sumbangan besar-besaran.
4. Merekalah yang mempengaruhi pemerintah secara langsung. Bahkan
merekalah yang mengendalikan dunia.

Bolehkah miskin?

“pada kedua telapak tangan manusia terdapat guratan angka arab, yaitu 18 &
81. Jika itu dijumlahkan, maka jadilah 18+81 = 99. Jika itu dirapatkan, maka
jadilah 1.881 = 19 x 99. Jumlah kata shalat didalam kitab suci dengan berbagai
kata turunannya juga 99. Seolah-olah ini semua mengisyaratkan sifat-sifatnya.

b. Benarkah Kaya Itu Mudharat?


Menjadi kaya merupakan salah satu pesan mendasar dlam islam. Karena
dengan kekayaan, kita akan lebih mudah dalam beribadah. Sebaliknya,
dengan kefakiran, kita akan lebih dekat dengan kekufuran.
Dan sebenarnya dengan adanya uang, kita akan lebih mudah dalam:
1. Zakat dan sedekah
2. Haji dan umrah
3. Menafkahi keluarga dan ahli waris
4. Menuntut ilmu dan menemui guru-guru
5. Menegakkan ekonomi syariah
6. Membangun sarana umat
7. Meningkatkan bargaining position umat
8. Dakwah dan syiar
9. Syukur dan iman

Tidak perlu diperdebatkan lagi, kekayaan bukanlah mudharat. Asalkan:

1. Mampu bertanggung jawabkan dari mana kekayaan tersebut


2. Mampu mepertanggung jawabkan ke mana kekayaa tersebut
3. Tetap bersikap rendah hati, sederhana, dan dermawan.

c. Islam, China, dan Perdangangan


China dan islam, sepintas keduanya mengusung perbedaan demi
perbedaan yang saling bertolak belakang, kontras. Namun begitu, adakah
persamaan di antara China dan Islam. Ternyata ada, misalnya:
1. Berasal dari timur,
2. Menghargai agama,
3. Menghormati leluhur, keluarga, dan orang tua,
4. Mematuhi suami,
5. Berhasrat akan ilmu pengetahuan ,
6. Berhasrat akan simpul perdangangan.

Sekedar catatan, adalah VOC dan pemerintahan Orde Baru pihak yang
paling bertanggung jawab atas terasingnya orang chinese di indonesia selama
puluhan tahun. Sampai sekarang pun, jumlah orang islam di negara china
kurang lebih sama banyaknya dengan jumlah orang islam di negara ini. Hanya
persentase masing-masing yang berbeda.
d. Islam, China, dan Kemakmuran
Kembali soal kemakmuran. Bukan Cuma kultur Chins, sebenarnya kultur
islam juga sangat menganjurkan kemakmuran. Seperti yang telah dibahas
sebelumnya, bukankah dengan kemakmuran kita akan lebih mudah untuk
beribadah, menuntut ilmu, dan membantu sesama. Bukankah nabi, istri
kesayangan nabi, dan sebgaian besar nabi adalah pedagang yang makmur?
Sayangnya, orang islam sendiri kurang sadar akan hal ini. Syafii Antonio,
seorang Chinese yang kebetulan pakar ekonomi Islam, pun turut
menyayangkan kenyataan ini. Harapan akan kemakmuran, persamaan antara
china dan islam.

e. Ketika Kemakmuran Sudah di Depan Mata


Sejauh ini Indonesia diakui sebagai:
1. Penghasil gas alam kedelapan terbesar di dunia,
2. Penghasil batu bara dan emas ketujuh terbesar di dunia,
3. Penghasil tembaga dan nikel kelima terbesar di dunia,
4. Penghasil karet kedua terbesar di dunia,
5. Penghasil minyak sawit nomor satu di dunia,
6. Lantas, kenapa negeri ini tidak makmur-makmur juga?

Negeri ini hanya akan makmur jika minimal 2 persen rakyatnya telah
menguasai simpul perdangangan. Sekarang masih 0,18 persen. Sekadar
perbandingan:

1. Indonesia sekitar 0,18%.


2. Singapura sekitar 7%.
3. Amerika sekitar 11%.

5.Perisai Langit (Lingkar Diri)


Ippho – “Menabung itu baik. Investasi itu lebih baik. Sedekah adalah yang
terbaik”
Betapa kanannya suatu keyaknan! Betapa kanannya sebuah agama! Ianya tidak bisa
dipahami dengan otak kiri yang realistis. Namun perlu dipahami oleh otak kanan yang
imajinatif.

Tidak percaya? Lihat saja :


Untuk sehat apa yang di ajarkan oleh ISLAM  puasa, shalat tahajjud, sedekah
Supaya rezeki bertambah, apa yang diajarkan oleh agama  sedekah, shalat dhuha,
shalat tahajjud, istighfar, zikir, tawakkal, syukur, menikah, berhaji, berumrah,
memperbaiki ibadah
Belum lagi hitungan manfaat ibadah  10-1 = 19 (manfaat sedekah); 1+1=27 (manfaat
shalat berjamaah); 1x6=355 (manfaat puasa Syawal)

Bila ada berpikir dengan otak kiri pasti tidak akan setuju dengan statement di atas
bukan?  puasa, itu kan membuat kita sakit; sholat tahajjud, mengurangi waktu tidur-
istirahat kurang; sholat dhuha-mengurangi waktu produktif; sedekah-mengurangi
rezeki; haji dan umrah-menghabiskan rezeki.

Allah bersabda : “Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah


(sedekah) adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada
tiap-tiap tangkai itu berisi seratus biji. Dan Allah melipatgandakan (balasan) bagi
sesiapa yang dikehendaki-Nya” (QS.2:261

Dan inilah pesan Nabi:


“Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah” –
“Obatilah penyakitmu dengan sedekah” –
“Perbanyak sedekah, sebab sedekah dapat memanjangkan umur”-
“Bersegeralah bersedekah, sebab bala tidak pernah mendahului sedekah”
Mengacu pada dalil-dalil diatas maka manfaat dari sedekah adalah : melipatgandakan
rezeki, memudahkan urusan, memudahkan jodoh, memudahkan keturunan, memelihara
kesehatan, memanjangkan umur dan menolak bala.

What you give is what you get. Apa yang anda berikan itu pula yang anda dapatkan 
hukum timbal balik (Law of Reciporacy). Pengajar kekayaan Robert T.Kiyosaki dan
motivator
kelas dunia Joe Vitale juga berpendapat kurang lebih begitu.

SEDEKAH, inilah salah satu keajaiban dan salah satu ruas dalam Perisai Langit. Selain
sedekah, ada empat ruas lainnya yang membentuk Perisai Langit. Selengkapnya:

1. Pemberian: Sedekah
2. Sholat: Dhuha, Tahajjud dan Taubat
3. Sikap: Tawakkal, Syukur, Sabar dam Husnudzon
4. Perkataan: Zikir, Istighfar dan Shalawat
5. Perbuatan: berbakti pada orang tua, menikah, memiliki keturunan,
berhaji, berumrah, silaturahim, ikhtiar dan berdagang.
Rumusnya untuk mendapatkan rezeki yang berlimpah adalah dengan menggabungkan
antara kegiatan sedekah dengan ikhtiar. Bila hanya satu yang dilakukan maka tidak akan
ada percepatan untuk mendapatkannya. Harus menggabungkan antara 6D + 51, yaitu:
Dagang + Do’a + Dhuha + Derma = Duit + Dahsyat (6D)
Iman + Ikhlas + Ibadah + Ikhtiar = Ijabah

6. Pembeda Abadi (Lingkar Diri)


Kunci dari Pembeda Abadi ada be different, apa yang menjadi ciri khas anda.
Dimana bila orang mengucapkan suatu kata kunci maka yang akan langsung teringat
oleh orang itu adalah ANDA. Contoh: Bila anda mengucap teh botol... pasti merk Sosro
yang terlintas pertama, air dalam kemasan... pasti AQUA, bagaimana dengan Let’s Do
It... merk Nike kan.

Bagaimana cara mencari pembeda abadi? Carilah kekuatan dari diri anda. Salah satunya
dengan menjawab 5 pertanyaan berikut :

1. Apa yang paling anda MINATI?


2. Apa yang paling Anda KUASAI?
3. Apakah sesuatu yang anda MINATI dan KUASAI itu
menghasilkan INCOME?
4. Apakah sesuatu yang anda MINATI dan KUASAI itu menghasilkan
mem-BAHAGIA-kan?
5. Apakah itu sesuai dengan PESEPSI PUBLIK tentang Anda?
Bila anda bisa menjawab ke-5 pertanyaan itu berarti anda telah memiliki Pembeda
Abadi – Differentiate bagi diri anda. Tanpa ini anda hanya akan menjadi orang rata-rata,
kurang bergairah, bergerak lambat, gampang dilupakan, rentan dikalahkan dan sukar
untuk dibayar mahal. Tidak perlu tersinggung karena itu benar adanya.

Bagaimana cara mendapatkan kata kunci untuk Pembeda Abadi  persepsi publik,
begitu publik memiliki persepsi sesuatu tentang diri anda maka itu akan melekat
selamanya. Berikut caranya:

 Temukan sebuah kata yang menyiratkan kekuatan Anda – Pembeda Abadi


 Kunci kata tersebut dan ekspose selalu kata itu oleh Anda
 Cepat atau Lambat publik akan mempercayainya, bahkan memperkuatknya –
Persepsi Publik
 Begitu persepsi publik terbentuk, niscaya tidak seorang pun dapat mengambil
akih kata itu dari Anda
Contoh: Betapapun hebatnya Michael Jordan bermain Golf dan Baseball secara
profesional, ia akan tetap dikenal sebagai pemain basket profesional yang hebat. Arifin
Ilham – Dzikir, Yusuf Mansyur – Sedekah dan Hermawan Kartajaya –
Pemasaran/Marketing.

7. Pelangi Ikhtiar (Lingkar Diri)


Terdiri dari 7 bias yang merupakan kebiasaan-kebiasaan dari seorang pemenang, yaitu :

1. Menjadi Miliarder dalam Hitungan Menit – IMPIAN


Dia bisa mengirimkan bencana yang dalam hitungan menit akan menghilanhkan
jutaan umat manusia, menghilangkan miliaran aset yang dikumpulkan sejak lama dan
itu semua hanya dalam hitungan MENIT saja. Jadi, apakah DIA mampu membuat anda
kaya dalam beberapa MENIT saja?  gunakan otak KANAN
2. Membuat Nasib menuruti kehendak anda– TINDAKAN
Action atau tindakan menjadi kata kuncinya, tanpa anda melakukan ini maka
tidak akan ada kemajuannya sama sekali. Anda memiliki 1.000 dreams yang hebat
namun 0 action maka sudah jelas hasilnya. Bandingkan dengan bila Anda hanya
mempunyai 1 dream dan melakukan 7 actions maka kemungkinan besar mimpi Anda
akan terwujud dalam waktu yang singkat.

3. Menaklukkan lawan yang jauh lebih besar – KECEPATAN


Action tinggal action jika tanpa kecepatan. Bukan yang kuat mengalahkan yang
lemah, namun yang cepat lah yang mengalahkan si lambat. Kuncinya ada di Time
Management, karena ada kalanya kita harus melambatkan juga kecepatan kita. Contoh:
saat kita bercengkrama dengan keluarga tercinta atau berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Esa  tak mungkin cepat-cepat kan.

4. Terbang mengelilingi Ka’bah – KEYAKINAN


Kata Kuncinya adalah YAKIN! Yakin akan keberadaan-Nya, pertolongan-Nya
dan rahmat-Nya  manusia dilarang untuk berputus asa. Iblis saja memiliki keyakinan,
hanya ketakwaan yang ia tidak miliki. Jangan sampai Anda kalah dengan Iblis!
Keyakinan itu adalah faktor pengali. Dalam artian, keyakinanlah yang memberi sesuatu
itu menjadi kenyataan atau tidak.

5. Berdiri di atas Bahu Raksasa – PEMBELAJARAN


Dalam kamus seorang pemenang tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada
hanyalah pembelajaran. Teknik pembelejaran banyak ragamnya, namun ada 3 yang
menjadi favorit penulis :
Action oriented, pembelajran yang paling ampuh adalah dengan terus-menerus action.
Kenapa? Sewaktu anda bereaksi cepat maka muncullah reaksi yang cepat pula. Nah,
dari reaksi inilah anda belajar.

Teknik Belajar dengan Mengajar. Begitu Anda mempelajari satu ilmu baru yang
bermanfaat, segerlah ajarkan itu kepada orang lain. Niscaya proses pembelajaran Anda
akan semakin cepat.
Teknik berdiri di atas bahu para raksasa. Dalam buku 100 manusia terhebat di dunia
Issac Newton ada di urutan ke-2, mengalahkan Nabi Musa dan Isa kenapa. Ia adalah
ilmuwan hebat yang tidak suka sekolah tapi suka belajar. Nah, ia belajar dari ilmuwan2
besar terdahulu  jadi dia selalu belajar dari yang TERBAIK.

6. Jangan Jadi YUDAS abad-21 – KEPERCAYAAN


Integritas akan melahirkan reputasi dan reputasi akan melahirkan kepercayaan.
Integritas juga merupakan faktor pengali, dimana integritas dapat membuat sesuatu itu
menjadi kenyataan atau tidak, menjadi besar atau tidak.

7. Jangan hanya menilai hasil – KEIKHLASAN


Keikhlasan juga merupakan faktor pengali, dalam artian keikhlasanlah yang
membuat sesuatu itu terhitung ibadah atau tidak. Sesederhana itu.

Anda mungkin juga menyukai