Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan kecem
asan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi seluruh an
ggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus terlibat teruta
ma suami.Ketersediaan dukungan social untuk kesejahteraan psikososial ibu hamil adalah hal ya
ng penting. Dukungan dan kasih saying dari anggota keluarga dapat memberikan perasaan nyam
an dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya. Selain dukungan dari k
eluarga, ibu hamil juga memerlukan dukungan dari tenaga kesehatan khususnya bidan yang
menemani ibu selama masa kehamilannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan fisiologis ibu hamil trimester 1,2 dan 3 ?
2. Bagaimana kebutuhan akan rasa aman dan nyaman pada ibu hamil?
3. Bagaimana persiapan menjadi orang tua?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kebutuhan fisiologis apa saja yang
diperlukan oleh seorang ibu dalam masa kehamilannya agar tetap merasa aman dan
nyaman selama kehamilan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Support Keluarga
Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan keluarga yang dapat diikuti dengan stres dan
kecemasan. Perubahan dan adaptasi selama kehamilan, tidak hanya dirasakan oleh ibu tetapi
seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, selama kehamilan seluruh anggota keluarga harus
terlibat terutama suami. Dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga dapat memberikan
perasaan nyaman dan aman ketika ibu merasa takut dan khawatir dengan kehamilannya.
2.2 Dukungan Suami
Dukungan dan peran serta suami selama kehamilan meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan bahkan dapat memicu produksi ASI. Tugas suami yaitu
memberikan perhatian dan membina hubungan baik dengan istri, sehingga istri
mengkonsultasikan setiap masalah yang dialaminya selama kehamilan. Penelitian yang dimuat
dalam artikel ”What Your Partner Might Need From You During Pregnancy” terbitan Allina
Hospitals dan Clinics (2001), Amerika Serikat, mengatakan keberhasilan seorang istri dalam
mencukupi kebutuhan ASI untuk bayinya kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan
keterlibatan suami dalam masa kehamilan. Contoh dukungan suami selama kehamilan antara
lain: mengajak istri jalan-jalan ringan, menemani istri memeriksakan kehamilannya, tidak
membuat masalah dalam berkomunikasi.
Penelitian di Indonesia, dukungan suami yang diharapkan istri yang sedang hamil antara lain:
1. Suami mendambakan bayi dalam kandungan istri
2. Suami senang mendapat keturunan
3. Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan istri saat ini
4. Suami memperhatikan kesehatan istri
5. Suami menghibur atau menenangkan ketika istri menghadapi masalah
6. Suami menasihati istri agar tidak terlalu lelah bekerja
7. Suami membantu tugas istri
8. Suami berdoa untuk kesehatan istri dan keselamatan ibu-calon bayi
9. Suami menunggu ketika istri melahirkan baik secara normal maupun operasi

2
2.3 Dukungan Keluarga
Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Dukungan keluarga dapat berbentuk:
1. Orang tua kandung maupun mertua mendukung kehamilan ini
2. Orang tua kandung maupun mertua sering berkunjung
3. Seluruh keluarga mendoakan keselamatan ibu dan bayi
4. Menyelenggarakan ritual adat istiadat
2.4 Dukungan Lingkungan
Dukungan lingkungan dapat berupa:
1. Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi
2. Membicarakan dan menasehati tentang pengalaman hamil dan melahirkan
3. Kesediaan untuk mengantarkan ibu periksa
4. Menunggui ibu ketika melahirkan
5. Mereka dapat menjadi seperti saudara ibu hamil
2.5 Support Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan khususnya bidan sangat berperan dalam memberikan dukungan pada
ibu hamil. Bidan sebagai tempat mencurahkan segala isi hati dan kesulitannya dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan. Tenaga kesehatan harus mampu mengenali keadaan yang
terjadi disekitar ibu hamil. Hubungan yang baik, saling mempercayai dapat memudahkan bidan/
tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan.
Peran bidan dalam memberikan dukungan antara lain: melalui kelas antenatal, memberikan
kesempatan kepada ibu hamil yang bermasalah untuk konsultasi, meyakinkan bahwa ibu dapat
menghadapi perubahan selama kehamilan, membagi pengalaman yang pernah dirasakan sendiri,
dan memutuskan apa yang harus diberitahukan pada ibu dalam menghadapi kehamilannya.
2.6 Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Ketidaknyamanan fisik maupun psikologis dapat terjadi pada ibu selama kehamilan.
Kerjasama bidan dengan keluarga sangat diharapkan agar dapat memberikan perhatian dan
mengatasi masalah yang terjadi selama kehamilan. Dukungan dari suami, keluarga yang lain dan
tenaga kesehatan dapat memberikan perasaan aman dan nyaman selama kehamilan.
Kebutuhan ibu hamil ada dua, yaitu:
1. Menerima tanda-tanda bahwa ibu dicintai dan dihargai

3
2. Merasa yakin akan penerimaan pasangannya terhadap calon bayinya
2.7 Persiapan Menjadi Orang Tua
Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena akan terjadi banyak perubahan peran ketika
bayi lahir. Bagi pasangan baru, persipan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi.
Sedangkan bagi pasangan yang telah mempunyai lebih dari satu anak dapat belajar dari
pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Persiapan yang tidak kalah pentingnya adalah
persiapan ekonomi. Persiapan menjadi orang tua mempunyai dua komponen yaitu:
1. Komponen yang bersifat praktis dan mekanis, melibatkan keterampilan kognitif dan
motorik Keterampilan kognitif-motorik misalnya memberi makan, menjaga dari bahaya.
Kemampuan ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan budaya.
2. Komponen yang bersifat emosional, melibatkan keterampilan afektif dan kognitif –
Keterampilan kognitif-afektif misalnya: bersikap yang lembut, waspada dan memberi
perhatian kepada bayinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru lahir adalah:
1. Temperamen
2. Cara pasangan mengartikan stres dan bantuan
3. Bagaimana mereka berkomunikasi dan mengubah peran sosial mereka
Terdapat 2 fase peralihan menjadi orang tua yaitu fase penantian dan fase bulan madu.
1. Fase Penantian
1. Berkaitan dampaknya pada kehamilan
2. Calon orang tua perlu menyelesaikan tugasnya untuk menjadi orang tua, misalnya:
pembagian tugas dalam keluarga.
3. Pasangan dalam fase ini akan mengalami perasaan yang hebat, tantangan, dan tanggung
jawab
2. Fase bulan madu
1. Sangat berdampak pada masa puerperium, perlu mendapat perhatian pada asuhan
kebidanannya
2. Bersifat psikis dan bukan merupakan saat damai dan gembira
3. Hubungan antar pasangan memiliki peran penting dalam membina hubungan baru dengan
bayi
4. Merupakan fase yang beratà adaptasi dengan anggota baru

4
2.8 Persiapan Sibling
Sibling rivalry adalah rasa persaingan antara saudara kandung akibat kelahiran anak
berikutnya. Sibling ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis,
menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya atau melakukan kekerasan terhadap
adiknya. Usia dan tingkat perkembangan anak mempengaruhi respon mereka. Oleh karena itu,
persiapan harus memenuhi kebutuhan setiap anak.
Cara untuk mengatasi terjadinya sibling, antara lain:
1. Menjelaskan pada anak tentang posisinya
2. Melibatkan anak dalam persiapan kelahiran adiknya
3. Mengajak anak berkomunikasi dengan calon bayi yang ada dalam kandungan ibunya
4. Mengenalkan anak dengan profil bayi

5
BAB II

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Memberikan rasa aman dan nyaman selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi
seorang wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang
baru pertama kali hamil
2. Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dari masa anak menjadi
orang tua, dan apabila kehamilan berakhir maka akan bertambah tanggungjawab keluarga
3. Anak-anak yang lebih tua,yang telah membentuk semacam independensi dan ikatan batin
yang kuat biasanya tidak begitu merasa terancam oleh kedatangan bayi baru daripada
anak-anak yang belum mencapai kekuatan ikatan batin yang sama.
3.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan hendaknya kita senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman kepada
setiap ibu hamil agar supaya mereka dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang
mereka alami dan dapat memperoleh dukungan moral yang dapat membuat mereka lebih nyaman
dalam menjalani kehamilannya.

Anda mungkin juga menyukai