Anda di halaman 1dari 12

DASAR HUKUM / PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

Disusun Oleh Kelom

Nama Anggota :

 FRISCA NELYA BELLA 18.10.15401.007

 GIUSELLA PISHERLY 18.10.15401.008

 IDA RIA 18.10.15401.009

 LULUK NARIYAHYA 18.10.15.401.010

 MUTYA ANINDA. R 18.10.15.401.011

 NORI NOYANTI 18.1015401.0112

Dosen pengampu :
SULASTRI SKM,M.Kes

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN KELUARGA BUNDA JAMBI
TAHUN2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul ” Dasar Hukum /
Peraturan Perundang-Undangan Dalam Praktek Kebidanan”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu mata kuliah Etikolegal Dalam Prektek Kebidanan.
Tidak lupa pula penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini antara lain Dosen mata kuliah
Etikolegal Dalam Prektek Kebidanan Ibu Sulastri SKM,M.Kes dan juga Teman-teman .
Semoga Allah swt, memberikan balasan yang berlipat ganda. Makalah ini
bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam
hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi semua. Amin.

Jambi, maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………....i

DAFTAR ISI……………………………………………………..………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……..………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah……………..….………………………...…1

1.3 Tujuan……………………………….……………………..........1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengangkatan pegawai negri sipil alam lingkungan departemen


kesehatan …………………………..……………………………...2
2.2 Pemindahan pegawai negri sipil alam lingkungan departemen
kesehatan ……………………………..……………….………..…4
2.3 Pemberhentian pegawai negri sipil alam lingkungan departemen
kesehatan …………………………………..……………………..5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………… …………………………………...14

3.2 Saran………………………………….……………………….14

DAFTAR PUSTAKA………….…………………...………..……..........iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bidan sebagai tenaga perawat mempunyai tanggung jawab utama yaitu
melindungi masyarakat / publik, profesi keperawatan dan praktisi perawat.Praktek Bidan
ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta pengendaliannya
melalui perundang – undangan yang ada, dimanapun bidan itu bekerja.
Kebidanan hubungannya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan
kemanusiaan,Penerimaan dan pengakuan organisasi profesi bidan sebagai pelayanan
profesional diberikan oleh bidan profesional sejak tahun 1983, maka upaya
perwujudannya bukanlah hal mudah di Indonesia.
Disisi lain kebidanan di Indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal
dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh – sungguh dan nyata
keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan berkepentingan.
Dalam menjalankan tugas dan praktiknya, bidan bekerja berdasarkan pada
pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan, dank
ode etik profesi yang dimilikinya

1.2 Rumusan masalah

Keputusan menteri kesehatan republik Indonesia Nomor : 18602/b.pers/19/s.k/76.


Tentang Pendelegasian wewenang pengangkatan, pemindahan dan Pemberhentian
dengan hormat pegawai negeri sipil Dalam lingkungan departemen kesehatan.

1.3 Tujuan
1. Memberi dukungan perlindungan hukum pada bidan yang telah melaksanakan
pelayanan sesuai standar praktik bidan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab.
2. Agar mahasiswa dapat memahami masalah Peraturan dan Perundang-
Undangan yang Melandasi Tugas, Fungsi dan Praktek bidan sehingga mahasiswa
dapat mengatasi masalah dengan tanggung jawab tenaga kesehatan
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 18602/B.Pers/19/S.K/76.

TENTANG

PENDELEGASIAN WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN

PEMBERHENTIAN DENGAN HORMAT PEGAWAI NEGERI SIPIL

DALAM LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN.

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa untuk memperlancar pelaksanaan pengang -katan,


pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
ditingkat Propinsi, dipandang perlu memberikan delegasi
wewenang kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan Propinsi;

b. bahwa para Pejabat dalam diktum keputusan ini, dianggap


memenuhi syarat serta mampu untuk diberi delegasi
wewenang tersebut dalam huruf (a) di atas;

Mengingat : 1. Undang-undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok


Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 No. 55,
Tambahan Lembaran Negara No. 3041);

2. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1975 tentang


Wewenang Pengangkatan, Peminadahan, dan
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Tahun 1975 No. 26, Tambahan Lembaran Negara No.
3058);
3. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No.
125/IV/KAB/BU/1975 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Kesehatan;

4. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 114/Menteri


Kesehatan/XII/75 tanggal 12 Desember 1975 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan;

5. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No.


18601/B.Pers/18/S.K./76 tanggal 9 Oktober 1976 tentang
Pendelegasian Wewenang Pengangkatan, Peminadahan,
dan Pemberhentian Dengan Hormat Pegawai Negeri Sipil
Dalam Lingkungan Departemen Kesehatan;

Memperhatikan : Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara


No. 12/SE/1975 tanggal 14 Oktober 1975 tentang Wewenang
Pengangkatan, Peminadahan, dan Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil.

Memutuskan :

Menetapkan : Keputusan menteri kesehatan republik indo nesia tentang


pendelegasian wewenang pengangkatan, pemindahan dan
pemberhenti an dengan hormat pegawai negeri sipil dalam
lingkungan kantor wilayah depar temen kesehatan.
Pasal 1

Memberi delegasi wewenang kepada semua Kepala Kantor


Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi di seluruh wilayah
Republik Indonesia, untuk menetapkan mutasi Kepegawaian
dilingkungan kekuasaannya, sepanjang mengenai :

a. pengangkatan Pegawai Negeri Sipil baru atau


pengangkatan kembali, kenaikan pangkat dan
pemberhentian dengan hormat Pegawai Negeri Sipil yang
berpangkat Pengatur Tingkat I (Golongan ruang
II/Daerah) kebawah;

b. pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai


Negeri Sipil dalam dan dari jabatan-jabatan dibawah
Kepala Bagian, Kepala Bidang dan jabatan-jabatan lain
termasuk Kepala Unit Pelaksana yang sederajat dengan
itu;

c. pemindahan Pegawai Negeri Sipil didalam/wilayah


kekuasaannya;

d. pemberhentian sementara Pegawai Negeri Sipil yang


menjabat jabatan-jabatan dibawah Kepala Bagian,
Kepala Bidang dan jabatan-jabatan lain termasuk Kepala
Unit Pelaksana yang sederajat dengan itu;
Pasal 2

Sebagai pengecualian dari pasal 1 diatas, wewenang Menteri


yang tidak didelegasi adalah :

a. pengangkatan kembali bekas Pegawai Negeri Sipil yang


diberhentikan “tidak dengan hormat”;

b. pengangkatan kembali mereka yang pernah dihukum


dipenjara karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan hukuman penjara setinggi-tingginya 4
(empat) tahun atau diancam hukuman yang lebih berat;

c. pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dengan sebutan


“tidak dengan hormat”;

d. pemberhentian Pegawai Negeri Sipil tidak atas


permintaannya sendiri;

e. pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dengan hak atas


pensiun;

Pasal 3

Segala kententuan yang bertentang atau tidak sesuai dengan


ketentuan dalam keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 4

Dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan tersebut


diatas, terhadap hal-hal yang belum dapat dilaksanakan
sepenuhnya oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kesehatan Propinsi, tetap dilaksanakan oleh Direktur
Jenderal yang bersangkutan sampai dengan bulan Agustus
1977.
Pasal 5

Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal


ditetapkan.

Pasal 6

Keputusan ini akan ditinjau atau diperbaiki kembali,


bilamana kemudian didalamnya ternyata terdapat kesalahan
atau kekeliruan.

Pasal 7

Keputusan ini disampaikan kepada pejabat yang


berkepentingan untuk diindahkan dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : JAKARTA.

Pada tanggal : 9 Oktober 1976.

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.

(G.A. SIWABESSY)

TEMBUSAN disampaikan kepada :

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan,

2. Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara,

3. Menteri Dalam Negeri,

4. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara,


5. Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan,

6. Direktur Perbendaharaan Negara,

7. Kepala Biro Pensiun dan Tunjangan B.A.K.N. di Bandung,

8. Kepala Biro Tata Usaha Kepegawaian B.A.K.N. di Jakarta,

9. Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan,

10. Inspektur Jenderal Departemen Kesehatan,

11. Semua Direktur Jenderal, Departemen Kesehatan,

12. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan,

13. Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, Departemen kesehatan,

14. Semua Gubernur Kepala Daerah Tingkat I,

15. Semua Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tingkat I,

16. Semua Kantor Perbendaharaan Negara,

17. Semua Kepala Instansi Vertikal, Departemen Kesehatan,

18. Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan.


BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Standar layanan kesehatan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan
mutu layanan kesehatan ke dalam terminologi operasional sehingga semua orang yang
terlibat dalam layanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia
layanan kesehatan, penunjang layanan kesehatan, ataupun manajemen organisasi layanan
kesehatan, dan akan bertanggung gugat dalam menjalankan tugas dan perannya masing-
masing.
Hukum kesehatan adalah rangkaian peraturan perundang-undangan dalam bidang
kesehatan yang mengatur tentang pelayanan medik dan sarana medik.
3.2 Saran
Kepada para pembaca diharapkan agar mencari tau lebih banyak lagi dan
memahami tentang dasar hukum / peraturan perundangan dalam praktek kebidanan dari
berbagai sumber sehingga memiliki wawasan yg lebih luas lagi.

DAFTAR PUSTAKA
http://bkd.jatengprov.go.id/new/assets/legal/mstr902.dot
Permenkes 585 Thn 1989 Ttg Persetujuan Tindakan Medik - PDF Free Download
Microsoft Word - UU_NO_44_2009.docwww.depkes.go.id
UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa | Andi Muh Nur Ikhsan -
Academia.eduwww.academia.edu
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan | Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan | Kementerian Kesehatan RIfarmalkes.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai