Anda di halaman 1dari 13

GUGUS KENDALI MUTU

Disusun Oleh : Kelompok 2


Eka yulia ningsih
Endang Riyanti
Frisca nelya bella
Giusela Pisherli
Rika Novianti

Dosen Pengampu :
SULASTRI SKM,M.Kes

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


STIKES KELUARGA BUNDA JAMBI 2019/2020
GUGUS KENDALI MUTU

Gugus Kendali Mutu (GKM) atau dalam bahasa


Inggris disebut dengan Quality Control Circle
(QCC) adalah suatu kegiatan dimana sekelompok
karyawan yang bekerjasama dan melakukan pertemuan
secara berkala dalam mengupayakan pengendalian
mutu (kualitas) dengan cara mengidentifikasikan,
menganalisis dan melakukan tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pekerjaan
dengan menggunakan alat-alat pengendalian mutu (QC
Tools).
Tujuan Gugus Kendali Mutu :

 1. Menggali dan mengembangkan kemampuan


perorangan.
 2. Menciptakan suasana kerja secara kekeluargaan
yang harmonis.
 3. Meningkatkan mutu kerja dan hasil kerja.
 4. Meningkatkan rasa tanggung-jawab seluruh
karyawan untuk maju dan berkembang.
 5. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
dan kepemimpinan.
 6. Menampung dan menyalurkan saran-saran
positif dari karyawan.
Pelaksanaan kegiatan dan pengembangan
Gugus Kendali Mutu :
 1. Pengembangan diri.
 2. Kesukarelaan.
 3. Kegiatan kelompok.
 4. Partisipasi seluruh karyawan.
 5. Pemanfaatan teknik-teknik kendali mutu.
 6. Kegiatan-kegiatan yang berhubungan erat
dengan tempat kerja.
 7. Kesinambungan kegiatan kendali mutu.
 8. Pengembangan bersama.
 9. Kreativitas.
 10.Kesadaran akan pentingnya mutu, masalah-
masalah, dan perbaikan.
Organisasi Gugus Kendali Mutu

Terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :


1. Tim Pengarah (Steering Committee).
2. Tim Pelaksana (Organizing Committee).
3. Fasilitator.
4. Kelompok kerja (GKM) yang terdiri dari ketua dan
anggota kelompok.

Dalam gugus kendali mutu dikenal apa yang disebut


sebagai “Delapan Langkah Pemecahan Masalah” dan
“Tujuh Alat Kendali Mutu” ( DELTA ).
Delapan Langkah Pemecahan Masalah

adalah suatu penjabaran lebih lanjut dari konsep


pengendalian dalam satu daur PDCA dalam rangka membantu
anggota GKM berpikir dan bertindak secara sistematis dalam
memecahkan masalah.
Delapan langkah tersebut secara berurutan terdiri dari :
 1. Menemukan persoalan (menetapkan tema masalah).
 2. Menemukan penyebab persoalan (mengapa tema dipilih).
 3. Menemukan penyebab utama (mengenali status masalah).
 4. Membuat rencana penanggulangan.
 5. Melaksanakan langkah-langkah perbaikan.
 6. Mengevaluasi hasil terhadap rencana (pemeriksaan hasil).
 7. Standarisasi tindakan perbaikan.
 8. Mencatat persoalan yang belum terpecahkan.
Tujuh Alat Kendali Mutu
adalah suatu metode statistik minimal yang harus
dikuasai oleh setiap karyawan dan diterapkan dalam
aktivitas GKM guna membantu mengidentifikasi,
menganalisis, dan memecahkan masalah.
Tujuh alat kendali mutu tersebut terdiri dari :
1. Lembar periksa (check sheet).
Lembaran yang berisi catatan tentang kegiatan atau
kejadian dalam suatu jangka tertentu.
2. Stratifikasi.
Mengklasifikasikan masalah menjadi kelompok
sejenis yang lebih kecil atau unsur tunggal
sehingga lebih jelas.
3. Histogram.
Diagram yang terdiri dari grafik balok dan
menggambarkan distribusi data yang ada.
 4. Diagram pareto.
 Diagram yang terdiri atas grafik balok dan garis yang
menggambarkan perbandingan masing-masing jenis data
terhadap keseluruhan.
 5. Diagram sebab akibat/diagram tulang ikan (fish-bone
diagram).
 Memperlihatkan faktor-faktor yang berpengaruh pada
mutu hasil berdasarkan metode, material, manusia,
mesin/alat, dan lingkungan.
 6. Diagram pencar (scatter diagram).
 Diagram yang menggambarkan korelasi dari suatu
penyebab atau faktor yang
berkesinambungan terhadap karakteristik mutu.
 7. Bagan kendali (control chart).
 Merupakan grafik garis dengan pencantuman batas
maksimum dan minimum yang merupakan batas daerah
pengendalian.
Tahap Pemecahan Masalah Alat Kendali yang
Digunakan
Menemukan persoalan Lembar periksa, Diagram
(menetapkan tema Pareto, Histogram, Bagan
masalah). Kendali.

Menemukan penyebab Stratifikasi, Diagram Sebab


persoalan (mengapa tema Akibat.
dipilih).

Menemukan penyebab
utama (mengenali status Diagram Pareto, Diagram
masalah). Pencar.

Membuat rencana
penanggulangan.

Melaksanakan langkah-
langkah perbaikan.

Mengevaluasi hasil Diagram Pareto, Histogram,


terhadap rencana Bagan Kendali.
(pemeriksaan hasil).

Standarisasi tindakan
perbaikan.

Mencatat persoalan yang


belum terpecahkan.
Manfaat Gugus Kendali Mutu
Penerapan GKM secara konsisten pada
perusahaan khusunya rumah sakit akan sangat
bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :
· Perbaikan mutu dan peningkatan nilai tambah
· Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan
biaya
· Peningkatan kemampuan menyelesaikan
pekerjaan sesuai target
· Peningkatan moral kerja dengan mengubah
tingkah laku
· Peningkatan hubungan yang serasi antara atasan
dan bawahan
· Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja
· Peningkatan kepuasan kerja
· Pengembangan tim (gugus kendali mutu)
Faktor pendukung GKM

 Perhatian dan kesediaan pimpinan


puncak
 Adanya pembinaan
 Partisipasi pimpinan dan karyawan
 Penghargaan terhadap produktifitas
kerja
 Promosi dan publikasi
 Adanya program pendidikan latihan
tentang mutu dan GKM
Faktor Pendorong GKM

 Menunjukan semangat berGKM yang baik


 Menyampaikan dukungan moral dan semangat
terhadap apa yang dilakukan oleh GKM
 Mendukung pengembangan ide-ide gugus yang
dilontarkan
 Membuat pertemuan GKM yang menarik minat
anggotanya
 Memberitahukan hasil-hasil positif yang telah dicapai
oleh GKM
 Memberikan pujian pada anggota GKM
Terimaksih..

Anda mungkin juga menyukai