Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah “SUPRASTTRUKTUR POLITIK” yang
penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran. Tak lupa shalawat dan
salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga,
para sahabat dan seluruh umatnya.
Penulis mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan
sehingga hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak
kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian guru. dan mudah-mudahan isi dari makalah penulis ini dapat di
ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan
makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Kalianda, 12 Oktober 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Suprastruktur Politik 4


B. Suprastruktur Politik di Indonesia 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan segala aktivitas yang kompleks maka, sistem politik


memerlukan struktur-struktur yang bekerja dalam parlemen, badan-badan peradilan dan
partai politik untuk melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Layaknya dalam sebuah
kehidupan manusia tidak terlepas dari kepemimpinan pemerintahan yang dalam
pengakuannya harus ada seorang pemimpin dan jajarannya guna memecahkan masalah atau
konflik. Misalnya terjadi masalah seperti pencurian, persengketaan dan lainnya. Untuk itu
harus ada pendelegasian fungsi-fungsi dalam pemerintahan agar
Menurut Almond, pelaksanaan fungsi-fungsi inilah yang pada akhirnya
membuat sistem politik dapat bekerja, dalam arti mampu merumuskan dan melaksanakan
kebijakan-kebijakannya.

B. Rumusan Masalah

1 Apa itu suprastuktur politik?


2 Bagaimana suprastrukutr politik Indonesia?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Suprastruktur politik

2. Untuk Mengetahui Bagaimana Suprastruktur Politik

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Suprastruktur Politik

Istilah suprastruktur politik berasal dari gabungan kata supra artinya atas,
struktur artinya bangunan atau tata hubungan. Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia,
struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau
bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi setiap sistem.
Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-
unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Menurut Kantaprawira
(1983:44) struktur adalah pelembagaan hubungan organisasi antara komponen yang
membentuk bangunan itu.

Meriam Budiardjo (2000:8) mengemukakan pengertian politik adalah “pada


umumnya dikatakan bahwa politik itu bermacam-macam kegiatan dalam suatu system
politik yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Suprastruktur merupakan bagian yang saling berkaitan dari tingkatan yang teratas
menjadi satu keasatuan . Suprastruktur politik sering disebut sebagai bangunan atas atau
mesin politik resmi atau lembaga – lembaga pembuat keputusan politik yang sah, lembaga
– lembaga tersebut bertugas mengkonversi input yang terdiri dari tuntutan,dukungan yang
menghasilkan suatu output berupa kebijakan publik. Itulah sekilas tentang suprastruktur
politik. Suprastruktur politik sendiri sangat dibutuhkan agar pelaksanaan proses bernegara
bisa berjalan dengan baik. Karena suprastruktur politik dapat membentuk regulasi yang
mengatur negara berupa kebijakan publik.

B. Suprastruktur Politik di Indonesia

Montesquieu, membagi lembaga – lembaga kekuasaan Suprastruktur Politik


tersebut dalam tiga kelompok yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif.

4
Politik adalah lembaga Negara formal yang keberadaannya diatur oleh
konstitusi atau UUD 1945. Suprastruktur Politik Indonesia menurut UUD 1945 hasil
amandemen terdiri dari:
1) Lembaga legislatif, yaitu DPR, DPD, MPR dan Presiden.
2) Lembaga eksekutif, yaitu Presiden dan kabinet.
3) Lembaga yudikatif, yaitu Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komsisi
Yudisial.
4) Lembaga inspektif, yaitu BPK

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Menurut pasal 2 ayat 1 UUD 1945, MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD
yang melalui pemilihan Umum dan diatur lebih lanjut dengan UU. Seluruh anggota MPR
dipilih melalui pemilihan umum, tidakada yang diangkat. MPR berkedudukan sebagai
lembaga Negara yang memiliki kedudukan sederajat dengan lembaga Negara yang lainnya.

Tugas dan wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR )

Tugas dan wewenang MPR sebagai berikut:


1. mengubah dan menetapkan UUD
2. memutuskan usul DPR berdasarkan putusan MK untuk memberhentikan
p-residen dan wakilnya dalam masa jabatanya dan wakil presiden diberi
kesempatan untuk menyampaikan alasannya didalam siding
3. melantik presiden dan wakil presiden dalam sidang paripurna MPR
4. memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan putusan
Mahkamah Konstitusi untuk
5. memberhentikan Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya
setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasan untuk menyampaikan penjelasan dalam Sidang
Paripurna Majelis;
6. melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam
masa jabatannya;

5
7. memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan Presiden
apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatanya
selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari;
8. memilih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya
berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua paket calon
Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau
gabungan partai politik yang paket calon Presiden dan Wakil Presidennya
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum
sebelumnya sampai habis masajabatanya.

Hak-hak Anggota MPR RI

Hak-hak anggota MPR RI diantaranya adalah:


1. mengajukan usul pengubahan pasal Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan
3. memilih dan dipilih
4. membela diri
5. imunitas
6. Protokoler, dan
7. keuangan dan administratif.

Kewajiban Anggota MPR RI

Kewajiban anggota MPR RI adalah sebagai berikut:


1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila
2. melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan menaati peraturan perundang-undangan
3. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional
dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan golongan.

6
5. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

Fungsi Anggota MPR RI

Fungsi anggota MPR RI seperti berikut:


1. Berfungsi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden yang baik, jujur, dan
adil.
2. Berfungsi untuk mengubah atau mengganti Presiden yang tidak adil dalam
menjalankan tugasnya.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR)

Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR )

Tugas dan wewenang DPR adalah:


1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk
mendapat persetujuan bersama
2. Membahas dan memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap
Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-Undang
3. Menerima dan membahas usulan Rancangan UndangUndang yang
diajukan oleh DPD yang berkaitan dengan bidang otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi Iainnya,
serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah dan
mengikut sertakan dalam pembahasannya dalam awal pembicaraan tingkat
I.
4. Mengundang DPD pntuk melakukan pembahasan rancangan undang-
undang yang diajukan oleh DPR maupun oleh pemerintah sebagaimana
dimaksud pada huruf c, pada awal pembicaraan tingkat I
5. Memperhatikan pertimbangan DPD atas Rancangan Undang-Undang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Rancangan Undang-

7
Undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama dalam awal
pembicaraan tingkat I
6. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersama Presiden
dengan memperhatikan pertimbangan DPD
7. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh
DPD terhadap pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan
daerah, sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, pajak, pendidikan, dan agama
8. Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan
pertimbangan DPD
9. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas
pertanggungjawaban keuangan negara yang disampaikan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
10. Mengajukan, memberikan persetujuan, pertimbangan/konsultasi, dan
pendapat
11. Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
12. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditentukan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
undang-undang.

Hak-Hak Anggota DPR RI

Setiap anggota DPR memiliki hak-hak seperti berikut ini:

1. Mengajukan rancangan undang-undang


2. Mengajukan pertanyaan
3. Menyampaikan usul dan pendapat
4. Memilih dan dipilih
5. Membela diri

8
6. Imunitas
7. Protokoler
8. Keuangan dan administrative

Kewajiban Anggota DPR RI

Kewajiban anggota DPR adalah:


1. Mengamalkan Pancasila
2. Melaksanakan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan
3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah
4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan
negara kesatuan Republik Indonesia
5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
6. Menyerap,menghimpun,menampung,dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat
7. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi,kelompok
dan golongan
8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih
dan daerah pemilihannya
9. Mentaati kode etik dan Peraturan Tata tertib DPR
10. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga yang
terkait.

Fungsi Anggota DPR RI

1. Legislasi
Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang
kekuasaan membentuk undang-undang.

9
2. Anggaran
Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan
persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang
tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.

3. Pengawasan
Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang dan APBN.

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

Tugas Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

1. dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-


undang yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi
lainnya,serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-
undang yang berkaitan dengan hal sebagaimana dimaksud dalam penjelasan
diatas
3. ikut membahas bersama DPR dan Presiden rancangan undang-
undang yang diajukan oleh Presiden atau DPR.
4. memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-
undang tentang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan
pajak, pendidikan, dan agama.
5. dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-
undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber
daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya,
pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.
6. menyampaikan hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-
undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan
daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan undang-
undang APBN, pajak, pendidikan, dan agama kepada DPR sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti.

10
Wewenang Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )

1. Dapat mengajukan ke DPR RUU yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemerkaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan pertimbangan
keuangan pusat dan daerah.
2. Ikut membahas RUU yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan pertimbangan keuangan
pusat dan daerah.
3. Memberi pertimbangan kepada DPR atas RUU PABN dan RUU yang terkait dengan
pajak, pendidikan dan agama.
4. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU yang terkait otonomi daerah, hubungan
pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya dan pertimbangan
keuangan pusat dan daerah serta menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR.
5. Menerima hasil pemeriksaan keuangan dari BPK.
6. Memberikan pertimbangan kepada DPR mengenai pemilihan anggota BPK.

Hak-Hak Anggota DPD RI

1. Menyampaikan usul dan pendapat


2. Memilih dan dipilih
3. Membela diri
4. Imunitas
5. Protokoler, dan
6. Keuangan dan Administratif

Kewajiban Anggota DPD RI

1. Mengamalkan Pancasila
2. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dam menaati segala peraturan perundang-undangan
11
3. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
4. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
5. Memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat
6. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat dan daerah
7. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok
dan golongan
8. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada pemilih
dan daerah pemilihannya
9. Menaati kode etik dan peraturan tata tertib DPD, dan
10. Menjaga etika dan norma adat daerah yang diwakilinya

PRESIDEN
Calon Presiden dan wakilnya harus seorang WNI sejak kelahirannya dan tidak
pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah
menghianati Negara serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan
kewajiban Negara sebagai Presiden dan wakilnya.

Tugas dan wewenang Presiden


1. menjalankan pemerintahannya sesuai dengan UUD dan UU.
2. memastikan apakah jajaran pemerintahannya
temasuk kepolisian dan kejaksaan telah patuh kepada UUD dan UU itu.
3. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
4. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,Angkatan Laut,
danAngkatanUdara
5. Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR).Presiden melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan
atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU menjadi UU.
6. Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (dalam
kegentingan yang memaksa)

12
7. Menetapkan Peraturan Pemerintah
8. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
9. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR
10. Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR
11. Menyatakan keadaan bahaya
12. Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden
memperhatikan pertimbangan DPR
13. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
14. Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung
15. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
16. Memberi gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan lainnya yang diatur dengan
UU
17. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang dipilih oleh DPR
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD )
18. Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh Komisi
Yudisial dan disetujui DPR
19. Menetapkan hakim konstitusi dari calon yang diusulkan Presiden, DPR, dan
Mahkamah Agung
20. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.

Tanggung Jawab Presiden

1. Didorong untuk memperkuat konstitusi yang menjadi kontrak sosial seluruh


lapisan masyarakat Indonesia. Presiden dan kabinet bekerja keras untuk
memberi kepastian kepada masyarakat, bahwa pemerintahannya tunduk
dibawah konstitusi UUD 1945 ( hasil amandemen ).

13
2. Membangun sebuah suksesi dengan terus menjaga kontinuitas kekuasaan
partai berkuasa, dengan memperhatikan konstitusi maupun landasan
ideology pancasila, kedaulatan rakyat dan pemanusiawiannya di nomor
satukan.

Fungsi presiden sebagai kepala Negara

1. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan


Angkatan Laut.
2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan DPR.
3. Dalam membuat perjanjian lainnya yang menimbulkan akibat luas dan
mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan
negara, dan / atau mengharuskan perubahan atau pembentukan UU harus
dengan persetujuan DPR.
4. Menyatakan kondisi bahaya, Ketentuan dan akibat kondisi bahaya
ditetapkan dengan UU.
5. Mengangkat Duta dan Konsul, Dalam mengangkat Duta, memperhatikan
pertimbangan DPR.
6. Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
7. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung (MA).
8. Memberi abolisi dan amnesti dengan memperhatikan pertimbangan DPR.
9. Memberi gelar, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur
dengan Hukum.
10. Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas member nasehat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dengan Undang-
Undang.

14
11. Membahas Rancangan Undang-Undang untuk mendapatkan persetujuan
bersama DPR.
12. Mengkonfirmasi Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama
DPR untuk menjadi UU.
13. Dalam hal lkhwal kegentingan memaksa, Presiden berhak menetapkan
Peraturan Pemerintah sebagai pengganti UU.
14. Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan DPD.
15. Meresmikan anggota Badan Pemeriksa Keuangan yang telah dipilih oleh
DPR atas dasar pertimbangan DPD.
16. Menetapkan Calon Hakim Agung yang diusulkan Komisi Yudisial dan telah
mendapat persetujuan DPR untuk menjadi Hakim Agung.
17. Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan
persetujuan DPR.
18. Menetapkan dan mengajukan anggota hakim konstitusi.

Kewenangan dan Kekuasaan Presiden

1. Menetapkan dan mengajukan anggota dari hakim konstintusi.


2. Mengangkat duta dan konsul untuk negara lain dengan pertimbangan DPR.
3. Menerima duta dari negara lain dengan pertimbangan DPR.
4. Memberikan Grasi dan Rehabilitasi dengan pertimbangan dari MA /
Mahkamah Agung.
5. Memberikan Amnesti dan Abolisi Rehabilitasi dengan pertimbangan dari
DPR.
6. Memegang kekuasaan tertinggi atas AU / Angkatan Udara, AD / Angkatan
Darat dan AL / Angkatan Laut.
7. Menyatakan keadaan bahaya yang syarat-syaratnya ditetapkan oleh Undang-
Undang

15
8. Menyatakan perang dengan negara lain, damai dengan negara lain dan
perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR.
9. Membuat perjanjian yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
mempengaruhi beban keuangan negara dan atau mengharuskan adanya
perubahan / pembentukan Undang-Undang harus dengan persetujuan DPR.
10. Memberi gelar, tanda jasa, tanda kehormatan dan sebagainya yang diatur
oleh UU.
11. Menetapkan calon Hakim Agung yang diusulkan oleh KY / Komisi Yudisial
dengan persetujuan DPR.

Kewajiban dan Hak Presiden

1. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD ( Pasal 4 ayat 1 )


2. Berhak mengajukan RUU kepada DPR ( Pasal 5 ayat 1 )
3. Menetapkan peraturan pemerintahan ( Pasal 5 ayat 2 )
4. Memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya
dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa ( Pasal 9
ayat 1 )
5. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL & AU ( Pasal 10 )
6. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara
lain dengan persetujuan DPR ( Pasal 11 ayat 1 )
7. Membuat perjanjian internasional lainnya, dengan persetujuan DPR ( pasal
11 ayat 2 )
8. Menyatakan keadaan bahaya ( Pasal 12 )
9. Mengangkat duta dan konsul ( Pasal 13 ayat 1 ). Dalam mengangkat duta,
Presiden memperhatikan pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 2 )
10. Menerima penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan DPR ( Pasal 13 ayat 3 )

16
11. Memberi grasi dan rehabilitas dengan memperhatikan pertimbangan MA (
Pasal 14 ayat 1 )
12. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (
Pasal 14 ayat 2 )
13. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dalam
UU ( pasal 15 )
14. Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat
dan pertimbangan kepada presiden ( Pasal 16 )
15. Pengangkatan & pemberhentian menteri-menteri ( pasal 17 ayat 2 )

MAHKAMAH AGUNG

Pasal 24 ayat 2 UUD 1945 hasil amandemen menentukan kekuasaan


kehakiman dilakukann oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
dibawah peradilan agama, lingkungan peradilann militer, lingkungan peradilan tata usaha
Negara dan oleh sebuah mahkamah konstitusi. Tugas dan kewenangan Mahkamah Agung
adalah sebagai berikut:
(1) Presiden member grasi da rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung
(2) Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan dibawah UU terhadap UU dan mempunyai wewenang lainnya
yang diberikan UU.

MAHKAMAH KONSTITUSI

Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir


yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap UU, memutus sengketa
kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai Politik, dan memutus
perselisihan tentang pemilu.
Mahkamah konstitusi terdiri dari Sembilan orang anggota hakimkonstitusi yang
dutetapkan oleh Presiden yang diajukan masing-masing tiga orang Mahkamah Agung.

17
KOMISI YUDISIAL
Hasil amandemen UUD 1945 oleh MPR RI melahirkan lembaga baru, yakni
Komisi Yudisial. Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
dengan persetujuan DPR. Menurut pasal 24B UUD1945, Komisi Yudisial adalah lembaga
yang bersifat mandiri dengan kewenangan ;
(a) Mengusulkan pengangkatan hakim agung
(b) Wewenang lainnya dalam ranngka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran, martabat serta prilaku hakim.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN


Adalah lembaga inspektif yang bersifat bebas dan mandiri, bertugas memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Suprastukur dan infrastruktur politik sangat diperlukan bagi berkembangnya suatu


negara dalam menjalankan suatu pemerintahannya khususnya suprastruktur dan
infrastuktur politik yang ada di indonesia. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur
politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Yang dimana suprastruktur sebagai penggerak
politik formal yang bersangkut paut dengan kehidupan lembaga-lembaga negara yang ada,
fungsi, dan wewenang antar lembaga negara yang satu dengan yang lainnya.
Lembaga-lembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR,
DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi
Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan kepentingan umum. Sedangkan infrastruktur yang bersangkutpaut
dengan pengelompokan warga negara atau anggota masyarakat ke dalam berbagai macam
golongan yang biasa disebut dengan kekuatan sosial politik dalam masyarakat. Yaitu badan
yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan
(Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik,
Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan
infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan
aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan.
Dengan adanya partisipasi masyarakt diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai
dengan aspirasi dan kehendak rakyat.
Pada dasarnya negara tidak boleh dikuasai oleh satu tangan saja oleh karena itu dalam
menjalankan suatu pemerintahan perlu adanya pembagian tugas. Lembaga-lembaga negara
merupakan lembaga kenegaraan yang berdiri sendiri yang satu tidak merupakan bagian dari
yang lain. Akan tetapi, dalam menjalankan kekuasaan atau wewenangnya, lembaga Negara
tidak terlepas atau terpisah secara mutlak dengan lembaga negara lain.

B. Saran

Semoga dengan yang tertulis ini dapat membuat kita lebih sadar akan struktur
perpolitikan yang sampai saat ini berjalan di negri kita. Naman satuhal yang kita semua

19
harus perhatikan ketika keadaan perpolitikan kita seperti ini terus, maka susah untuk kita
melihat kemajuan di negri kita ini. Mengapa demikian, karena ada sesuatu yang mungkin
kita telah ketahui tapi tidak sampai hati untuk merubahnya. Dengan keadaan kekuasaan
yang terbagi-bagi maka dapat berpotensi adanya kepentingan diandara para badan
kekuasaan.
Saran saya sadarila dan pahamilah keadaan dunia perpolitikan terlebilagi struktur
perpolitikan yang diterapkan saat ini.

20
DAFTAR PUSTAKA

Maksudi, Beddy Irawan. 2011. Sistem Politik Indonesia.


Bogor: RajaGrafindo Persada
Kencana, Inu & Azhari. 2002. Sistem Politik Indonesia.
Bandung: Refika Aditama
Website
http://emmanuroh.blogspot.com/2012/11/tugas-wewenang-hak-kewajiban-dan-fungsi.html
http://angganugrahaprayoga.blogspot.com/2013/04/supra-struktur-politik-indonesia.html
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/03/suprastruktur-politik.html
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/03/suprastruktur-politik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Infrastruktur_dan_suprastruktur_(filosofis)
http://hardyantopip.blogspot.com/2015/10/makala-suprastruktur-dan-infrastruktur.html

21

Anda mungkin juga menyukai