Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Cabang olahraga atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport),
di mana gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar
dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga, sehingga tak heran jika pemerintah
mengkategorikan cabang olahraga atletik sebagai salah satu mata pelajaran pendidikan
jasmani yang wajib diberikan kepada para siswa.
Atletik merupakan unsur olahraga terpenting pada suatu penyelenggaraan olimpiade. Hal
ini dikarenakan pengembangan dan peningkatan prestasi olahraga lain dapat dicapai
melalui latihan nomor-nomor atletik, khususnya dalam peningkatan kondisi fisik. Nilai
edukatif dari cabang atletik dapat dijadikan dukungan dalam pengembangan sumber daya
manusia yang potensial di bidang olahraga.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Atletik Jalan Cepat Itu ?
2. Apa Saja Teknik – Teknik Jalan Cepat Itu ?
3. Apa Saja Peraturan Perlombaan Jalan Cepat ?
4. Apa Saja Hal – Hal Yang Perlu Dihindari Saat Jalan Cepat ?
5. Apa Saja Hal – Hal Yang Perlu Diutamakan Saat Jalan Cepat ?
6. Apa pengertian tolak peluru?
7. Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak peluru?
8. Peralatan apa saja yang diperlukan dalam olahraga tolak peluru?
9. Berapa ukuran lapangan olahraga tolak peluru?
10. Apa saja ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru ?

C. Tujuan Makalah
1. Membujuk rekan – rekan lainnya beraktivitas olahraga
2. Melakukan kesehatan serta kebugaran dengan cara yang benar
3. Melakukan teknik Jalan Cepat yang baik dan diperintahkan
4. Melakukan cara – cara menyehatkan postur tubuh dengan jalan cepat
5. Mempelajari sejarah hingga hal – hal yang perlu diutamakan saat Jalan Cepat
6. Mempelajari pengertian tolak peluru?
7. Mempelajari Bagaimana tekhnik dalam memainkan tolak peluru?
8. Mengetahui Peralatan apa saja yang diperlukan dalam olahraga tolak peluru?
9. Mengetahui Berapa ukuran lapangan olahraga tolak peluru?
10. Menginformasikan ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH JALAN CEPAT

Jalan cepat adalah suatu nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala
kesungguhan. Pertama kali diadakan pada tahun 1912 jalan cepat sekitar 10 kilometer
diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade. Tetapi pada olimpiade
tahun 1980 di Mocswa, jalan cepat 50 kilometer dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan.
Pada tahun – tahun terakhir ini perlombaan jalan cepat mulai banyak penggemarnya dan di
bicarakan. Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 kilometer, dan 50 kilometer
telah lama menjadi nomor yang selalu di perlombakan. Di Indonesia perlombaan jalan cepat
sebagai nomor yang di perlombakan pada kejuaraan nasional atletik tahun 1978. Jarak yang
di perlombakan ialah untuk wanita 5 kilometer dan 10 kilometer, dan untuk pria 10 kilometer
dan 20 kilometer.

B. TEKHNIK JALAN CEPAT

1. Teknik yang harus di perhatikan saat jalan cepat


A. Start
B. Langkah
C. Posisi Tubuh
D. Finish

2. Teknik yang harus di perhatikan melalui tahapan


A. Tahapan tumpuan 2 kaki
Tahapan gerakan tumpuan menggunakan 2 kaki tahapan ini sangat cepat terjadinya
ketika kedua kaki tersebut menempel pada tanah.
B. Tahapan tarikan
Tahapan tarikan dilakukan menunggu gerakan terdahulu selesai, tahapan tarikan
dilakukan karena kinerja tumit dan seluruh tubuh, tahapan tarikan dikatakan selesai
apabila posisi badan berada pada tahapan tumpuan dua kaki.
C. Tahapan Relaksasi
Tahapan relaksasi terjadi pada tahapan tarikan dan dorongan kaki, posisi pinggul berada
satu garis dengan bahu

C. PERATURAN PERLOMBAAN

1. Pada waktu melangkah salah satu kaki harus selalu tetap kontak dengan tanah

2. Diskualifikasi atau larangan untuk berlomba atau melanjutkan perlombaan, disebabkan


oleh :

2
A. gagal atau tidak memenuhi dafinisi jalan cepat pada waktu perlombaan

B. Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan berlangsung

C. Pada lomba jalan cepat yang dilaksanakan di track atau lintasan peserta yang terkena
di diskualifikasi harus meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat
dilaksanakan di jalan raya peserta yang terkena di diskualifikasi harus mencopot
nomor dadanya dan segera keluar meninggalkan perlombaan

3. Peserta yang melakukan gerakan jalan cepat pada waktu melangkah diselingi dengan
lompatan maka peserta akan langsung terkena diskualifikasi

4. Peserta yang melakukan gerakan jalan cepat pada waktu melangkah diselingi dengan lari –
lari kecil maka peserta akan langsung terkena diskualifikasi

D. PERTIMBANGAN TEKHNIK JALAN CEPAT

1. Hal-hal dihindari saat jalan cepat

a) Kehilangan kekerabatan atau kontak dengan tanah atau terlepas dari permukaan tanah
dan ada ketika melayang

b) Kecondongan badan terlalu kedepan atau ketinggalan di belakang

c) Menarik atau menurunkan spot sentra gravitasi badan

d) Menyokong spoot grafitasi berdasarkan trek yang zig – zag

e) Langkah terlalu pendek


2. Hal-hal diutamakan saat jalan cepat

a) Pelihara lutut konsisten lurus pada ketika atau fase menumpu

b) Perkuatlah otot – otot belakang atau punggung dan otot – otot tempat perut

c) Cegahlah badan dan lengan diangkat terlalu tinggi

d) Gerakan kaki pada atau diatas garis lurus

e) Lakukan energy dorong yang penuh, pakai gerak lengan yang gampang dan
gerakan yang bagus dari pinggang

3
E. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar. Atlet tolak
peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin. Peluru ini merupakan peralatan
utama dalam olahraga ini. Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi.
Berat peluru disesuaikan dengan penggunanya, antara lain:
• Untuk senior putra = 7,257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg

Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan
Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.
Sementara kegiatan pertama yang menggambarkan tolak peluru modern, tampaknya terjadi di
zaman pertengahan ketika serdadu menyelenggarakan pertandingan dengan melempar beban
yang disebut canon balls atau peluru meriam.
Pertandingan tolak peluru tercatat pada awal abad ke-19 di Skotlandia dan merupakan
bagian dari kejuaraan amatir di Inggris tahun 1866. Tolak peluru merupakan event olimpiade
modern asli yang diadakan di Athena, Yunani tahun 1896.

F. Teknik Dasar Tolak Peluru


Dalam tolak peluru terdapat beberapa teknik dasar, diantaranya:
1. Teknik Memegang Peluru
a. Jari-jari renggang.
Jari kelingking ditekuk berada disamping peluru,sehingga dapat membantu untuk
menahan supaya peluru tidak mudah tergeser dari tempatnya.Untuk menggunakan cara
ini penolak harus memiliki jari jari yang kuat dan panjang.
b. Jari-jari agak rapat
Ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru.
Jari kelingking selain berfungsi untuk menahan jangan sampai peluru mudah
bergeser,juga membantu menekan pada waktu peluru ditolakkan. Cara ini lebih banyak
dipakai oleh atlit.
c. Jari-jari agak renggang
Bagi mereka yang tangannya agak kecil dan jari jarinya pendek, dapat menggunakan
cara ketiga ini, yaitu jari jari seperti pada cara kedua tetapi lebih renggang, kelingking
di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari untuk menahan geseran
ke samping, karena tangan pelempar kecil dan berjari jari pendek, peluru diletakkan
pada seluruh lekuk tangan.

4
2. Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel
pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan
satunya rileks di samping kiri badan.
3. Teknik menolak peluru
Untuk menyiapkan kondisi fisik dapat dilakukan dengan cara seperti dibawah ini,
a. Menolak peluru dengan kedua tangan
1) Pegang peluru dengan kedua tangan didepan dada, kedua kaki dalam keadaan sejajar,
lalu dorong/tolakkan peluru kedepan-atas sejauh mungkin.
2) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Kemudian ayun dan lemparkan peluru
kedepan.
3) Pegang peluru dengan kedua tangan , kemudian simpan dibawah perut dengan lengan
diluruskan,kedua kaki dalam keadaan sejajar. Posisi ini dilakukan dengan membelakangi
arah lemparan. Kemudian ayunkan dan lempar peluru kearah belakang atau sektor
lemparan.
4) Pada tahap berikutnya doronglah peluru dengan bantuan putaran pinggang. Tolakan
masih dengan kedua tangan tetapi beben diutamakan pada tangan tolak atau tangan
terkuat. Kaki masih sejajar. Tahapan ini depersiapkan untuk melakukan tolakan yang
sebenarnya.
5) Lakukan seperti diatas, hanya sekarang satu kaki berada di depan. Tolakan dilakukan
dengan koordinasi bantuan dorong kaki belakang.
b. Menolak peluru dengan satu tangan
1) Peganglah peluru dengan tangan kanan dan letakkan dileher. Lanjurkan /rentangkan
lengan kiri kedepan dan abadan menghadap depan. Tolakkan peluru dengan sudut
parabola beberapa meter kedepan sambil melangkahkan kaki kiri kedepan. Jangan lupa
kai kanan dihentakkan untuk membantu melakukan tolakan, sesaat sebelum peluru
dilepaskan (Carr,1991)
2) Lakukan gerakkan seperti diatas, hanya pada saat akan melakukan tolakan, badan
diputar ke kanan untuk mengambil ancang-ancang (Carr,1991)

3) Lakukan gerakan menolak peluru dengan awalan membelakang gunakan bantuan


putaran/ pilin tubuh saat melakukan tolakan (carr,1991)

5
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari teknik tolak peluru:
1. Hal-hal yang disarankan
a) Bawalah tungkai kiri merndah
b) Dapatkan keseimbangan gerak dari kedua tungkai, dengan tungkai kiri
memimpin dibelakang
c) Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah badan bergerak
d) Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh pada tungkai kanan
e) Putar kaki kanan kearah dalam sewaktu melakukan luncuran
f) Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap kebelakang selama mungkin.
Bawalah tangan kiri dalm sebuah posisi mendekati badan
g) Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri
2. Beberapa hal yang harus dihindari
a) Tidak memiliki keseimbangan dalam sikap permulaan
b) Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
c) Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
d) Tidak cukup jauh menarik kaki kanan dibawah badan
e) Mendarap dengan kaki kaana menghadap ke belakang
f) Menggerakkkan tungkai kiri terlalu banyak kesamping
g) Terlalu awal membuka badan
h) Mendarat dengan badan menghadap kesamping atau depan

G. Peralatan Tolak Peluru


Alat yang di gunakan dalm tolak peluru:
1. Rol Meter
2. Bendera Kecil
3. Kapur / Tali Rafia
4. Peluru
• Untuk senior putra = 7.257 kg
• Untuk senior putri = 4 kg
• Untuk junior putra = 5 kg
• Untuk junior putri = 3 kg
5. Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
6. Ortodox : gaya menyamping

6
H. Lapangan Tolak Peluru

Lapangan tolak peluru berbentuk lingkaran berdiameter 2,135 m. Lingkaran tolak peluru
harus dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok dilengkungkan, bagian atasnya harus
rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal
atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar
antara 20 mm-6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. Garis lebar 5 cm harus dibuat
di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0,75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat
dari cat atau kayu. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi
lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus dicat putih. Balok penahan dibuat dari kayu atau
bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit
dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. Lebar balok 11,2-30 cm,
panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

I. Ketentuan Diskualifikasi/Kegagalan Peserta Tolak Peluru


1. Menyentuh balok batas sebelah atas,
2. Menyentuh tanah di luar lingkaran,
3. Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah,
4. Dipanggil selama 3 menit belum menolak,
5. Peluru ditaruh di belakang kepala,
6. Peluru jatuh di luar sektor lingkaran,
7. Menginjak garis lingkaran lapangan,
8. Keluar lewat depan garis lingkaran,
9. Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang,
10. Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jalan cepat adalah suatu nomor atletik yang harus dilakukan dengan segala
kesungguhan. Jalan cepat juga dapat diartikan jalan cepat merupakan cabang olahraga atletik
berjalan gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Maka
dari itu untuk memperkuat otot – otot kaki lakukan aktivitas berjalan. Jadi kesimpulannya
lakukan gerakan – gerakan olahraga yang masih mampu kita lakukan untu menjaga kesehatan
serta kebugaran tubuh kita.

B. Saran
1. Lakukanlah olahraga yang masih mampu kita jalankan
2. Jangan membuat otot – otot kita menjadi cidera saat melakukan olahraga
3. Jangan bermalas – malasan untuk berolahraga
4. Janganlah olahraga dijadikan beban untuk kita
5. Lakukanlah istirahat cukup dan beraktivitas olahraga yang teratur dan baik

8
DAFTAR PUSTAKA

https://googleweblight.com/?lite_url=http://sejarah+jalan+cepat.go.id
https://googleweblight.com/?lite_url=http://teknik+teknik+jalan+cepat.go.id
https://googleweblight.com/?lite_url=http://peraturan+jalan+cepat.go.id
https://googleweblight.com/?lite_url=http://perlombaan+jalan+cepat.go.id
http://evotama.blogspot.com/2014/10/makalah_18.html
http://titlekeywordbloguang.blogspot.com/2017/11/cara-membuat-tugas-makalah-atletik.html

Anda mungkin juga menyukai