I. Latar Belakang
Dewasa ini pemerintah telah dan sedang berusaha meningkatan derajat kesehatan
masyarakat, termasuk masyarakat sekolah. Betapa tidak, dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditunjang oleh
kesehatan peserta didik di suatu lembaga pendidikan. Untuk mendukung terciptanya peserta
didik yang sehat, sekolah dapat merealisasikan dengan mengaktifkan program usaha
kesehatan sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan yang optimal sehingga dapat
memaksimalkan potensi dan prestasi anak untuk belajar. Program ini terdiri dari tiga kegiatan
utama yang disebut dengan Trias Usaha Kesehatan Sekolah meliputi aspek pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
Usaha kesehatan sekolah merupakan usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah–sekolah dengan anak didik beserta komunitas lingkungan sekolah sebagai sasaran
utama. Guru UKS dan peserta didik adalah merupakan anggota primernya, masyarakat
sekolah atau orang tua siswa, serta perawat komunitas dalam hal ini petugas kesehatan dari
puskesmas menjadi pendukung pelaksana keberhasilan program kesehatan sekolah. Dibanyak
negara berkembang termasuk Indonesia masih belum ada pelayanan sekolah yang
menyeluruh, karena persoalan tenaga guru yang belum terlatih dan pendanaan untuk program
usaha kesehatan sekolah yang belum memadai. Sedangkan untuk program usaha kesehatan
sekolah diperlukan kerja tim yang efisien dan efektif untuk memberikan hasil yang optimal.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Media
1. Alat
a. Laptop
b. LCD Proyektor
c. Materi penyuluhan
2. Pengorganisasian Kelompok
a. Moderator : ……………………
b. Penyaji : ……………………
c. Fasilitator : ……………………
d. Observer : ……………………
Uraian Tugas
a. Moderator
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan Penyaji
3) Menjelaskan tujuan dan topik
4) Menjelaskan kontrak waktu
5) Mengarahkan jalannya penyuluhan pada penyaji
6) Mengarahkan alur diskusi
7) Memimpin jalannya diskusi
8) Menutup acara
b. Penyaji.
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan.
c. Fasilitator
1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
2) Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.
d. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
VI. Proses Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan Menjawab salam Kata-kata/
salam Mendengarkan kalimat
Memperkenalkan dan menyimak
diri Bertanya
Menyampaikan mengenai
tentang tujuan perkenalan dan
pokok materi tujuan jika ada
Meyampakaikan yang kurang
pokok pembahasan jelas
Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 30 menit Penyampaian Mendengarkan Power
Materi tentang Guru dan menyimak Point
UKS Bertanya ( Materi
Tanya Jawab mengenai hal-hal Penyuluhan
Memberikan yang belum jelas )
kesempatan pada dan dimengerti
peserta untuk
bertanya
3. Penutup 5 Melakukan evaluasi Sasaran dapat Kata-kata/
Menyampaikan menjawab kalimat
kesimpulan materi tentang
Mengakhiri pertanyaan yang
pertemuan dan diajukan
menjawab salam Mendengar
Memperhatikan
Menjawab salam
1). Evaluasi proses kegiatan
a. Peserta hadir minimal 80%
b. Kegiatan berlangsung dengan lancar sesuai dengan susunan acara
c. Interaksi yang baik antara petugas dan peserta selama penyuluhan berlangsung
d. Minimal 75% peserta aktif bertanya pada sesi diskusi
e. Peserta memperhatikan penyuluhan dengan baik dari awal sampai akhir acara
2). Evaluasi hasil kegiatan
1. Menjelaskan tentang pengertian UKS
2. Menjelaskan tentang Pentingnya UKS
3. Menjelaskan tentang Pentingnya peran guru UKS
LAMPIRAN MATERI
MATERI PENYULUHAN
PEMBINAAN GURU UKS
Kata-kata kantin berasal dari bahasa belanda yaitu “kantine” yang artinya sebuah
ruangan dalam gedung umum yang digunakan untuk makan, baik makanan bawa sendiri dari
rumah maupun makanan dari membeli di tempat itu. Namun untuk membuat kantin tidak boleh
asal-asalan membuat ruangan untuk makan dan berjualan makanan. Membuat kantin haruslah
mengikuti prosedur kebersihan baik kebersihan pengolahan makanan, penyimpanan makanan,
dan kebersihan tempat makan. Makanan yang disediakan kantin harus halal. Jenis-jenis
makanan yang disediakanpun harus minimal memenuhi gizi yang seimbang.
Kini kantin hampir selalu ada di setiap sekolah. Biasanya kantin menjadi tempat
berkumpulnya para murid. Ramainya kantin kadang disebabkan oleh suara siswa yang saling
bercengkrama atau ngobrol. Disamping untuk membeli makanan, kantin juga berguna untuk
sosialisasi bagi para siswa.
Keberadaan kantin sekolah disamping tempat untuk mencari makanan bagi para siswa
lebih dari itu juga menjadi tempat pembelajaran bagi para siswa tentang kebiasaan hidup
bersih. Memberi pembelajaran bagaimana pentingnya ruangan yang cukup cahaya dan tidak
lembab. Bagaimana mengatur tata ruang, memisahkan antara tempat makan dan tempat buang
air besar, antara sumber air bersih dan WC.
Berikut ini syarat-syarat sebuah kantin sekolah menurut konsep Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS):
Bulan
Kelas
Oktober Nopember
I Campak DT –
II – – Td
III – – Td
Untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut peserta didik dan menentukan
prioritas sasaran.
5. Pemerikasaan indera ( Penglihatan dan pendengaran )
Mengetahui tajam penglihatan dan pendengan serta kelainan organic pada anak dalam
upaya pencegahan
6. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboran yang dilakukan adalah pemeriksaan faeces pada anak untuk
mengetahuai ada tidaknya infeksi cacing
7. Pengukuran kesegaran jasmani
Untuk mengukur dan menentukan kesanggupan atau kemampuan tubuh untuk melakukan
kegiatan sehari hari.
8. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
Untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan / masalah mental emosional, agar
dapat segera dilakukan tindakan intervensi