Anda di halaman 1dari 31

MANUAL MUTU

I.Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014 disebutkan prinsip


penyelenggaraan, tugas dan fungsi Puskesmas meliputi : paradigma sehat,
pertanggung jawaban wilayah, Kemandirian masyarakat, Pemerataan, pemanfaatan
teknologi tepat guna, keterpaduan dan kesinambungan program dengan tujuan
tercapaianya kecamatan sehat di wilayah kerjanya.

Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berwenang menyelenggarakan


Pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu, Puskesmas mengutamakan upaya Promotif dan Preventif, berorientasi
pada keamanan dan keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung.
Menjalankan prinsip koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral,
melakukan pencatatan baik rekam medik dan kegiatan, melaksanakan penapisan
rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa
meningkatkan kopetensi petugas.Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana
pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga lain baik administrasi maupun fungsional
terkait.

Sehingga penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang tertuang


dalam manual mutu puskesmas menjadi rujukan untuk mewujudkan pelayanan
puskesmas yang bermutu sesuai dengan harapan.Manual ini menjelaskan garis
besar sistem manajemen mutu Puskesmas langsa timur. Semua
ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam manual ini merupakan
acuan untuk menjalankan kegiatan operasional Puskesmas. Sistem Manajemen
Mutu ini Penyusunan Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses
pelaksanaan akreditasi di Puskesmas langasa Timur. Manual ini juga sebagai
basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program di Puskesmas Langsa
Timur.
I.Profil Organisasi

a.Gambaran Umum Organisasi

Sesuai dengan Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit


pelaksanaan teknis daerah (UPTD) kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Departemen kesehatan RI
1991 menyatakan bahwa Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentuk kegiatan pokok. Letak Geografis berbatasan dengan :

Batas wilayah UPTD Puskesmas LangsaTimur adalah :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka


 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kec. Langsa Kota dan Kec. Langsa Lama
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur

Luas wilayah Kecamatan Langsa Timur adalah 75,04 km 2 dengan jumlah penduduk
15.123 Jiwa.

Batas wilayah UPTD Puskesmas LangsaTimur adalah :


 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kec. Langsa Kota dan Kec. Langsa Lama
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas langsa Timur


No Desa Luas Wilayah Jumlah Kepadatan Penduduk
(KM²) Penduduk (Per KM²)
1 Sukarejo 8.1 1,735 214.2
2 Alue Pineung 2.13 1,560 732.4
3 Alue Pineung 1.7
2,457 1445.3
Timue
4 Bukit Metuah 5.4 874 161.9
5 Matang Cengai 3.15 576 182.9
6 Seunebok Antara 2.7 692 256.3
7 Cinta Raja 3.8 895 235.5
8 Kappa 2.6 455 175.0
9 Sunge Lueng 21.6 1,910 88.4
10 Simpang Wie 3.74 150 40.1
11 Bukit Medang Ara 6.5 394 60.6
12 Matang Setui 3.66 624 170.5
13 Matang Panyang 3.85 594 154.3
14 Bukit Rata 3.2 426 133.1
15 Bukit Pulo 3.25 219 67.4
16 Alur Merbau 2.85 1,562 548.1
UPTD Puskesmas 78,23 15123 193.3

b.Visi Puskesmas

Visi UPTD Puskesmas Langsa Timur adalah : Mewujutkan masyarakat Kecamatan Langsa Timur yang
islami, sehat dan mandiri.

c. Misi Puskesmas

Misi UPTD Puskesmas Langsa Timur adalah :

1. Mendorong terwujutnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.


2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang adil, bermutu, merata dan terjangkau.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

d. Tata Nilai

Tata Nilai UPTD Puskesmas Langsa Timur adalah SEHAT dengan arti yaitu :

S : Santun
E : Empati
H : Handal
A : Adil
T : Teladan

2.Kebijakan Mutu

Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada


pelanggan dengan memperhatikan keselamtan pelanggan ,kebijakan mutu ini dituangkan dalam
bentuk Surat keputusan Kepala Puskesmas.untuk pelayanan klinis dan UKM.

3.Proses Pelayanan (proses Bisnis)

Puskesmas memiliki kegiatan bisnis utama yaitu:

a. Pelayanan klinis atau UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) :

1) Dalam Gedung

Pendaftaran

IGD
Poli Umum

Poli Gigi

PROMKES

Klinik Sanitasi

Poli KIA

Poli KB

Klinik Gizi

Poli Penyakit Menular terdiri dari : PDP dan TB.

Persalinan dan Nifas

Apotik

Laboratorium

2) Luar Gedung

Posyandu Balita

Posyandu Lansia

Posbindu PTM

b. Upaya kesehatan masyarakat (UKM)

1) Upaya Promosi Kesehatan

2) Upaya Kesehatan Lingkunan

3) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

4) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

5) Upaya Gizi
B.Ruang Lingkup

Ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu di puskesmas langsa


timur, lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan standar persyaratan
akreditasi puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumberdaya, proses pelayanan yang
terdiri atas :

1.pelayanan dalam gedung

Pendaftaran

IGD

Poli Umum

Poli Gigi

PROMKES

Klinik Sanitasi

Poli KIA

Poli KB

Klinik Gizi

Poli Penyakit Menular terdiri dari : PDP dan TB.

Persalinan dan Nifas

Apotik

Laboratorium

2.Pelayanan luar gedung

Upaya Promosi Kesehatan

Upaya Kesehatan Lingkunan

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Upaya Gizi
3.Pelayanan 24 jam
 UGD
 Poned
 Rawat Inap
 Ambulan
4.Pelayanan Rawat Jalan
C.TUJUAN

Pedoman mutu ini disususn sebagai acuan bagi Puskesmas langsa


timur dalam membangun system manajemen mutu baik untuk
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) maupun
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN

Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini


adalah :

1. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

2. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat.

Acuan

1.pedoman manejemen puskesmas 2016

2.Pedoman Penyusunan dokumen akreditasi 2017


E.Istilah dan Definisi Operasional

NO ISTILAH DEFINISI OPERASIONAL


1 Dokumen Catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam suatu
kegiatan
Pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah
ditentukan.
2. Efektifitas
Pemanfaatan sumber daya secara minim guna mencapai hasil
Pencapaian tujuan secara tepat
yang
3. Efisiensi
Maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah
optimal.
organisasi/institusi seperti
4. Kebijakan mutu
Tingkat perasaan emosional yang menjadi perbandingan kinerja
yang dinyatakan secara resmi oleh puncak manajemen.
atau
Kepuasan
5. pelanggan
hasil yang dirasakan selama memakai prodak atau jasa
6. Koreksi Pembetulan atau perbaikan
dibandingkan dengan segi harapannya.
7. Pasien Orang atau individu yang mencari atau menerima perawatan
medis
8. Pedoman mutu Dokumen yang merincikan system manajemen mutu sesuai
standar.
9. Pelanggan Orang yang menggunakan atau memanfaatkan layanan
puskesmas.
Perencanaan program manajemen untu penerapan system
manajemen
10. Perencanaan mutu
11. Prasarana Barang/benda tidak bergerak yang dapat menunjang atau
mutu.
mendukung

12 Proses Serangkaian langkah sistematis atau tahapan yang jelas yang


pelaksanaan
dapat tugas dan fungi unit kerja.

Bagian dari dokumen yang merupakan bukti bahwa suatu


kegiatan sudah
13. Rekaman
Barang/benda bergerak yang dapat dipakai sebagai alat dalam
dilakukan.
14. Sarana
pelaksanaan tugas atau fungsi unit kerja.
15. Sasaran mutu Tujuan yang akan dicapai dalam melakukan proses.

16. Tindakan korektif Tindakan yang dilakukan setelah terjadi suatu kegiatan.

17. Tindakan preventif Tindakan yang dilakukan sebelum munculnya suatu kegiatan.
II. SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN

A . PERSYARATAN UMUM
Puskesmas langsa timurmenetapkan,mendokumentasikan,mengimplementasikan
dan memelihara sistem manajemen mutu dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya sebagai alat untuk menjamin bahwa proses yang berkaitan
dengan kesehatan dapat memenuhi persyaratan akreditasi sesuai Permenkes
Nomor 75 tahun 2014 dan harapan masyarakat.

Seluruh penyelenggaraan kegiatan Puskesmas langsa timur dilakukan secara


sistematis dan efektif melalui prosedur yang menetapkan proses dan urutan
proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu, dikendalikan, dimonitor,
dianalisa dan dilakukan tindakan yang diperlukan, sesuai prinsip PDCA/PDSA (Plan,
Do, Cek/Study, Action).

Puskesmas menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan


memperbaiki secara berkesinambungan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas,

1) Mengidentifikasi proses yang diperlukan untuk Sistem Manajemen Mutu

2) Menetapkan urutan dan interaksi antar proses tersebut didalam


proses pelayanan

3) Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan


bahwa baik operasi maupun pengendalian proses - proses berjalan efektif.

4) Memastikan tersedianya Sumber Daya dan informasi yang diperlukan


untuk mendukung operasi dan pemantauan proses pelayanan dan
hasilnya,.

5) Memantau, mengukur dan menganalisa proses –


proses dan hasilnya.

6) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil


sesuai dengan yang direncanakan serta perbaikan berkesinambungan.

7) Menerapkan seluruh persyaratan sistim Manajemen


Mutu Puskesmas,
B. PENGENDALIAN DOKUMEN

1. Secara umum dokumen-dokumen dalam sistim manajemen mutu yang disusun


meliputi :

a. Dokumen level 1 Kebijakan

b. Dokumen level 2 Pedoman

c. Dokumen level 3 Standar operasional

Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat pelaksanaan


d. Dokumen level 4
kebijakan, pedoman dan prosedur.

2. Dokumen meliputi :

a. Dokumen eksternal yang merupakan regulasi-regulasi atau kebijakan-kebijakan


yang terkait, maupun input atau masukan dari masyarakat yang berupa harapn-
harapan terhadap produk atau output penyelenggaraan puskesmas.

b. Dokumen internal, berupa dokumen perencanaan, surat keputusan pimpinan,


pedoman kerja, kerangka acuan, SPO, instruksi kerja, rekaman, dokumen hasil
audit dan upaya perbaikan.

c. Semua dokumen ini harus terkendali


III . TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen

Manajemen bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara


konsisten dan konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang
diinginkan. Untuk itu maka diwajibkan kepada semua Struktural dan semua
karyawan Puskesmas langsa timur :

a. Memahami konsep sistem manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah


pola pikir dan pola kerja yang terfokus pada mutu.

b. Menetapkan kebijakan mutu dan memastikan bahwa sasaran mutu


Puskesmas langsa timur, sasaran mutu pelayanan klinis dan program upaya
akan dicapai;

c. Menjalankan kegiatan Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing sesuai dengan


komitmen manajemen mutu secara konsisten dengan cara mentaati pedoman
manajemen mutu, Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja yang ada.

d. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan telah diupayakan dipenuhi.

e. Melakukan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian sasaran manajemen mutu secara


konsisten;

f. Memastikan perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.

Komitmen Manajemen Puskesmas langsa timur:

a. Kepala Puskesmas

1) Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja;

2) Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala;

3) Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem


Manajemen Mutu;

4) Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait


dengan pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait;

5) Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di


dalam Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

b. Ketua Tim Mutu

Memastikan Kebijakan dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas dipahami staf puskesmas
langsa timur

c.Kebijakan

1) Kepala Puskesmas memiliki komitmen terhadap pengembangan


penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas dan terus menerus memperbaiki keefektifannya;
2) Mengkomunikasikan kepada seluruh kepala unit kerja terkait dan seluruh
staf puskesmas tentang pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan dan
persyaratan lain;

3) Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas dan memastikan sasaran


mutu kinerja dipenuhi;

4) Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat Tinjauan


Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan;

5) Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi


sumber daya manusia, peralatan kesehatan dan pengobatan, obat – obatan, dan
infrastruktur.

Dokumen Terkait

Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja


Puskesmas, SPO Rapat Tinjauan
Manajemen

B. Fokus Kepada Sasaran/Pasien

a. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggung jawab upaya


terkait dengan pelanggan berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik
tentang pelanggan Puskesmas langsa timur;

b. Sekretariat Puskesmas langsa timur untuk memungkinkan staf memahami


profil setiap pelanggan;

c. Pimpinan dan karyawan khususnya koordinator dan penanggung jawab


upaya terkait senantiasa menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan
memastikan seluruh kebutuhan pelanggan terpenuhi.

Dokumen Terkait

Prosedur Kepuasan Pelanggan

Prosedur Penanganan Pengaduan

C. Kebijakan Mutu

Kebijakan Mutu Puskesmas langsa timur adalah seluruh jajaran Puskesmas


langsa timur berkomitmen untuk menjalankan sistem manajemen mutu
secara berkesinambungan kepada masyarakat puskesmas yang maksimal
sesuai peraturan dan perundangngan dan mencapai standar pelayanan
minimal di bidang Kesehatan dalam upaya meningkat -undangan yang
berlaku.

Kebijakan Mutu digunakan sebagai kerangka kerja dalam menetapkan dan


meninjau sasaran mutu Puskesmas langsa timur yang dikomunikasikan dan
diterapkan oleh semua unit kerja dan ditinjau kesesuaian pencapaiannya
secara berkala. Kebijakan Mutu Puskesmas langsa timur dilaksanakan
dengan :
a) Menjalankan tugas berfokus pada pelanggan serta menjaga hubungan kerja
yang baik dengan mitra lintas program dan lintas sektoral;

b) Menerapkan kepemimpinan yang efektif dan dalam pengambilan keputusan


berdasarkan fakta;

c) Menjalankan tugas dengan mengedepankan pendekatan proses dan melibatkan


personil;

d) Menerapkan sistem managemen mutu dalam menjalankan tugas menuju


peningkatan secara berkesinambungan.

Kebijakan Mutu

a. Kepala Puskesmas menetapkan, melaksanakan dan memelihara


Rencana Manajemen

Mutu untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan


kebijakan Puskesmas.

b. Rencana Manajemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi :

1) Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada


setiap fungsi yang berhubungan dalam Puskesmas.

2) Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.

c. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen jika ada


perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan
baru, atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan Puskesmas

Dokumen Terkait

Kebijakan Mutu Puskesmas


D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja / Mutu

Manajemen puskesmas menjamin bahwa Sasaran Mutu ditetapkan


berdasarkan standar kinerja/ standar pelayanan minimal yang meliputi
indikator pelayanan klinis, indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai
sasaran kinerja yang ditetapkan. Dalam mencapai Sasaran Mutu tersebut
seluruh kegiatan Puskesmas langsa timur dibuat dalam bentuk rencana
kerja yang berupa Rencana Kerja, Waktu Pelaksanaan, dan Anggarannya,
yang ditetapkan secara tahunan yang bersifat dinamis dan senantiasa
dikembangkan untuk mempercepat pencapaian sasaran mutu. Rencana
Kerja tersebut dilaksanakan dengan Kerangka Acuan yang jelas,
dimonitor, dianalisa dan dilakukan tindakan penyesuaian yang diperlukan
untuk menjamin bahwa kinerja proses sesuai dengan Rencana yang
telah ditetapkan. Perencanaan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
berisi program- program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:

a) Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKP maupun UKM

b ) Upaya pencapaian enam(6)sasaran keselamatan pasien

c) Penerapan manajemen risiko pada area prioritas

d) Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga

e) Pelaporan dan tindalanjutinsiden keselamatan pasien

f) Peningkatan mutu pelayanan laboratoriumg) Peningkatan mutu


pelayanan obat.

h) Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan


keselamatan pasien

Pedoman ini menjelaskan perencanaan program manajemen untuk


penerapan Sistem Manajemen Mutu.

E.Tanggung Jawab, wewenang dan komunikasi

a. Kepala Puskesmas

1) Mengesahkan sasaran mutu disetiap program/ upaya atau unit


kerja.

2) Memeriksa dan meninjau rencana manajemen mutu


disetiap bagian untuk mencapai sasaran mutu Kinerja yang telah
ditetapkan.

b. Ketua Tim Mutu

Memastikan rencana manajemen mutu dilaksanakan oleh masing-masing


fungsi atau unit kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran Puskesmas.
c. Koordinator Administrasi, Koordinator Upaya, Koordinator Pelayanan Klinis.

Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada dibawah tanggung


jawabnya sesuai dengan kebijakan mutu Puskesmas,

1) Menyusun rencana manajemen mutu sesuai sasaran mutu Kinerja;

2) Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas


waktu yang direncanakan;

3) Memantau pelaksanaan rencana Manajemen mutu diunit kerjanya.

PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS

1. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

JENIS INDIKATOR
NO TARGET
PELAYANAN Kriteria Indikator
1. Administrasi Input 1. Kelengkapan pengisian jabatan ≥ 90 %
sesuai persyaratan kompetensi
dalam struktur organisasi
Puskesmas

2. Adanya peraturan internal Ada

3. Adanya daftar urutan Ada


kepangkatan pegawai

4. Adanya perencanaan Ada


pengembangan SDM pegawai

Proses 5. Tindak lanjut penyelesaian hasil 100 %


lokakarya mini

6. Ketepatan waktu pengusulan 100 %


kenaikan pangkat

7. Ketepatan waktu pengurusan 100 %


gaji berkala

8. Pelaksaan rencana ≥ 90 %
pengembangan SDM pegawai

9. Ketepatan waktu penyusunan 100 %


laporan keuangan

Output 10. Kelengkapan laporan 100 %


akuntabilitas kinerja

11. Pegawai puskesmas mendapat ≥ 60 %


pelatihan minimal 20 jam
pertahun

12. Ketepatan waktu pemberian 100 %


jasa medis

2. Pengelola Input 1. Adanya penanggung jawab 100%


barang fasilitas dan utilitas puskesmas
Puskesmas
2. Ketersediaan bengkel kerja Tersedia
Proses 3. Waktu tanggap kerusakan alat >80%
< 15 menit
4. Ketepatan waktu Memeliharaan 100%
alat sesuai jadwal pemeliharaan
5. Ketepatan waktu kalibrasi alat 100%
Output 6. Alat pemeriksaam medis dan >75%
laboratorium yang digunakan
mempunyai bukti kalibrasi yang
masih berlaku
3. Pelayanan Input 1. Ketersediaan pelayanan Tersedia
Loundry Loundry

2. Adanya penanggung jawab 100 %


pelayanan Loundry

3. Ketersedian fasilitas dan 100 %


peralatan loundry
4. Ketepatan waktu penyediaan 100 %
linen untuk ruang rawat inap
dan ruang pelayanan

Proses 5. Ketepatan pengelolaan linen 100 %


infeksius

Output 6. Ketersediaan linen 2-3 set x


jumlah
tempat
tidur

7.Ketersediaan linen bersih 100 %

2. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)

INDIKATOR
JENIS
NO TARGET
PELAYANAN Indikator
Kriteria
1. UGD Input 1. Pemberian pelayanan 100 %
kegawatdaruratan yang
bersertifikat ( ATLS/BTCLS)
yang masih berlaku

2. Ketersediaan tim 1 Tim


penanggulangan bencana

Proses 3. Jam buka pelayanan gawat 24 Jam


darurat

4. Waktu tanggap pelayanan ≥ 5 Menit


Dokter di Unit Gawat Darurat terlayani
setelah pasien
datang

Output 5. Ketepatan pelaksanaan ≥ 90 %


Triase

Outcome 6. Kepuasan pasien ≥ 70


2. Poli dewasa, Input 1. Ketersediaan dokter sesuai 100
Anak, Lansia standar permenkes Nomor 75
Tahun 2014

Proses 2. Jam buka pelayanan dengan 08.30 s/d 16.45


ketentuan wib setiap hari
kecuali hari
jumat jam
08.30 s/d 15.45
wib

3. Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 %

Output 4. Peresepan obat sesuai 100 %


formularium

5. Pencatatan dan Pelaporan ≥ 60 %


pasien rawat jalan

Outcome 6. Kepuasan pasien 100 %

3. Rawat Inap Input 1. Pemberi pelayanan di rawat Petugas rawat


inap inap

2. Kamar mandi dengan 100 %


pengaman

3. Tempat tidur dengan 100 %


pengaman pegangan tangan

Proses 4. Dokter penanggungjawab 100 %


rawat inap

5. Ketepatan waktu visite dokter ≥ 90 %

6. Kejadian Nasokomial ≤9%

7. Tidak ada kejadian pasien 100 %


jatuh yang berakibat cacat
atau kematian

8. Pasien rawat inap 100 %


tuberculosis yang ditangani
dengan strategi DOTS

Output 9. Kejadian pulang atas ≤5%


permintaan sendiri

10. Pasien dirawat lebih dari 5 ≤5%


hari

Outcome 11. Kepuasan pasien

4. Tindakan Input 1. Ketersedian peralatan bedah 100 %


bedah minor minor

2. Ketersediaan ruang tindakan Sesuai


amar mandi dbedah minor permenkes
nomor 75/2014
3. Ketersediaan dokter/dokter Sesuai
gigi untuk melakukan bedah permenkes
minor nomor 75/2014
Proses 4. Tidak ada kejadian operasi 100
salah sisi

5. Tidak ada kejadian operasi 100 %


salah orang

6. Tidak ada kejadian alah ≤9%


tindakan pada operasi orang

7. Tidak ada kejadian tertinggal 100 %


benda asing / lain pada tubuh
pasien setelah operasi
8. Pemantauan kondisi pasien
selama dan sesudah 100 %
operasi/anestesi

9. Komplikasi anastesi ≤5 %

Output 10. Kejadian infeksi luka operasi ≤ 1%

Outcome 11. Kepuasan pasien ≥ 80 %

5. Ruang Input 1. Ketersediaan tenaga dokter 100 %


Bersalin dan bidan untuk pertolongan
persalinan normal

2. Ketersediaan Tim Poned 100 %

Proses 3. Pertolongan persalinan Sesuai APN


normal
4. Pertolongan persalinan 100 %
dengan penyulit oleh dokter
terlatih
5. Konseling peserta KB mantap 100
oleh bidan terlatih

Output 6. Tidak terjadi kematian ibu 100 %


karena persalinan

Outcome 7. Kepuasan pasien ≥ 80 %

6. Laboratorium Input 1. Penanggungjawab 100


Laboratorium sesuai dengan
Permenkes nomor 75 Tahun
2014

2. Fasilitas dan peralatan 100 %


Laboratorium sesuai
Permenkes Nomor 75 tahun
2014

Proses 3. Waktu tunggu hasil pelayanan ≤ 15 Menit


Laboratorium

4. Tidak adanya kejadian 100 %


tertukan spesimen
pemeriksaan

5. Kemampuan Sreening Sesuai standar


HIV/AIDS klinik VCT
6. Kemampuan Mikroskopis TB Tersedia
Paru tenaga,
peralatan dan
reagen untuk
pemeriksaan
mikroskopis
tuberculosis

Output 7. Tidak adanya kesalahan 100 %


pemberian hasil pemeriksaan
Laboratorium

8. Kesesuaian hasil 100 %


pemeriksaan baku mutu
eksternal

Outcome 9. Kepuasan pasien ≥ 80 %

7. Apotik Input 1. Pemberi pelayanan di Sesuai


Apotik permenkes
nomor 75/2014
2. Fasilitas dan peralatan Sesuai
Apotik permenkes
nomor 75/2014
3. Ketersedian Formularium Tersedia dan
update paling
lama 3 tahun

Proses 4. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 10 menit

5. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 15 menit


racikan

Ouput 6. Tidak adanya kejadian 100 %


kesalahan pemberian obat

Outcome 7. Kepuasan pasien 100 %

8. Pelayanan Input 1. Ketersedian pelayanan gizi Sesuai dengan


Gizi 2. Ketersediaan pelayanan penghitungan
konsultasi Gizi pola
ketenagaan
tersedia

3. Ketepatan waktu pemberian ≥ 90 %


makanan pada pasien

4. Tidak adanya kesalahan 100 %


dalam pemberian diet

Output 5. Sisa makanan yang tidak ≤ 20 %


dimakan oleh pasien

Outcome 6. Kepuasan Pasien ≥ 80 %

9. Pelayanan Input 1. Ketersedian pelayanan 100 %


pasien untuk keluarga miskin
keluarga Proses 2. Waktu tunggu Verifikasi ≤ 15 menit
miskin kepesertaan pasien
keluarga miskin

3. Tidak adanya biaya 100 %


tambahan yang ditagih
pada keluarga miskin

Output 4. Pasien keluarga miskin yang 100 %


dilayani

Outcome 5. Kepuasan Pasien ≥ 80 %

10. Ruang Kartu Input 1. Pemberi pelayanan rekam Sesuai


medis permenkes
nomor 75/2014

Proses 2. Waktu penyedian dokumen ≤ 10 menit


rekam medis rawat jalan

3. Waktu penyedian dokumen ≤ 15 menit


rekam medis rawat inap

Output 4. Kelengkapan pengisisan 100 %


rekam medik 24 jam setelah
selesai pelayanan

Outcome 5. Kepuasan Pasien ≥ 80 %

11. Pengelolaan Input 1. Aadanya penanggungjawab 100 %


Limbah pengelola limbah Puskesmas

Proses 2. Ketersediaan fasilitas dan Sesuai


peralatan pengelolaan limbah: peraturan
padat, cair perundangan

3. Pengelolaan limbah cair Sesuai


peraturan
perundangan

Output 4. Pengelolaan limbah cair Sesuai


peraturan
perundangan

Outcome 5. Baku mutu limbah cair a. BOD <30mg/l


b. COD < 80
mg/l
c. TSS < 30
mg/l
d. PH 6-9

12. Pelayanan Input 1. Ketersediaan pelayanan 24 jam


Ambulans dan ambulans dan mobil jenazah
mobilm
jenazah 2. Penyediaan pelayanan Supir ambulan
ambulans dan mobil jenazah terlatih

3. Ketersediaan mobil ambulan Mobil ambulan


dan mobil jenazah dan mobil
jenazah
terpisah
Proses 4. Kecepatan memberikan ≤ 30 menit
pelayanan ambulans dan
mobil jenazah

5. Waktu tanggap pelayanan ≤ 30 menit (


ambulans kepada masyarakat DO mulai
yang membutuhkan masyarakat
meminta
sampai
dengan
ambulans
berangkat
dari
Puskesmas

Output 6. Tidak terjadinya kecelakaan 100 %


ambulans/mobil jenazah yang
menyebabkan kecacatan dan
kematian

7. Kepuasan Pasien/Masyarakat ≥ 80 %

14 Pencegahan Input 1. Adanya anggota Tim >75%


dan Pencegahan dan
pengendalian Pengendalian infeksi yang
infeksi terlatih
2. ketersediaan APD di setiap >60%
unit Pelayanan Klinis

3. Rencana program ada


pencegahandan pegendalian
infeksi di puskesmas
proses 4. Pelaksanaan Program Sesuai 100%
rencana
5. Penggunaan APD Saat 100%
melaksanakan tugas
Output 6. Kegiatan pencatatan dan >75%
pelaporan infeksi

3. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR MUTU TARGET

1 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan antenatal( 10 T ) 100 %


Ibu Hamil
2 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan persalinan 100 %
Ibu Bersalin ( Pelayanan persalinan dilakukan oleh
Bidan, Dokter dan atau Dokter Spesialis
Kebidanan yang telah memiliki STR,
Pelayanan dilakukan di fasilitas kesehatan
)

3 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan kesehatan bayi 100 %


Bayi Baru Lahir baru lahir (Pelayanan diberikan pada bayi
usia 0-28 hari, dilakukan oleh Bidan,
Perawat, Dokter dan Dokter Spesialis Anak
)

4 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan kesehatan 100 %


Balita balita meliputi :
- Pelayanan pada anak usia 0 – 59
bulan antara lain :
a. Penimbangan minimal 8 kali
setahun.
b. Penguran TB minimal 2 kali
setahun
c. Pemberian kapsul vitamin A 2 kali
setahun
d. Pemberian imunisasi lengkap
- Di lakukan oleh Bidan, Perawat, Dokter
dan atau Dokter Spesialis anak yang
telah memiliki STR
- Pelayanan diberikan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan baik Pemerintah
maupun Swasta

5 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar skrining kesehatan usia 100 %


pada Usia Pendidikan pendidikan dasar (minimal 1 kali pada
Dasar kelas 1 dan kelas 7 ) yang meliputi :
- Penilaian status gizi (TB,BB, Tanda
Klinis anemia)
- Penilaian tanda Vital ( Tekanan Darah,
Frekuensi Nadi dan nafas )
- Penilaian Kesehatan Gigi dan mulut.
- Penilaian ketajaman penglihatan
- Penilaian ketajaman indera
pendengaran

6 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar skrining kesehatan usia 100 %


pada Usia Produktif produktif Usia 15 – 59 tahun ) yang meliputi
:
- Pelayanan usia produktif dilakukan
oleh Dokter, Bidan, Perawat, Nutrisonis
dan petugas pelaksana posbindu
terlatih.
- Pelayanan dilakukan di Puskesmas
dan jaringannya (Posbindu PTM ) dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
- Dilakukan minimal satu tahun sekali
- Pelayanan skrining Kesehatan yang
dilakukan :
a. Deteksi kemungkinan obesitas
b. Deteksi kHipertensi
c. Deteksi kemungkinan diabetes
d. Deteksi gangguan mental
emosional dan prilaku
e. Pemeriksaan ketajaman
penglihatan dan pendengaran.
f. Deteksi dini Kanker melalui
pemeriksaan IVA dan payudara
klinis pada usis 30 – 59 tahun.

7 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar skrining kesehatan usia 100 %


pada Usia Lanjut Lanjut ( usia 60 tahun keatas ) yang
meliputi :
- Pelayanan usia produktif dilakukan
oleh Dokter, Bidan, Perawat,
Nutrisonis dan petugas pelaksana
posbindu terlatih.

- Pelayanan dilakukan di Puskesmas


dan jaringannya
(Posbindu PTM ) dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.

- Dilakukan minimal satu tahun sekali

- Pelayanan skrining Kesehatan yang


dilakukan :
g. Deteksi kemungkinan obesitas
h. Deteksi kHipertensi
i. Deteksi kemungkinan diabetes
j. Deteksi gangguan mental emosional
dan prilaku
k. Pemeriksaan ketajaman penglihatan
dan pendengaran.
l. Deteksi dini Kanker melalui
pemeriksaan IVA dan payudara klinis
pada usis 30 – 59 tahun.

8 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan kesehatan 100 %


Penderita Hipertensi penderita Hipertensi (sasaran penduduk
usia 15 tahun) yang meliputi :
- Penderita Hipertensi esensial atau
tanpa komplikasi dilakukan upaya
promosi kesehatan melalui modifikasi
gaya hidup di FKTP

- Penderita Hipertensi dengan


komplikasi di rujuk ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut

9 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan kesehatan 100 %


Penderita Diabetes penderita Diabetes Melitus yang meliputi :
Melitus - Penderita DM memperoleh pelayanan
kesehatan dengan upaya promotif dan
preventif di FKTP

- Penderita DM dengan komplikasi di


rujuk ke Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Lanjut .

- Pelayanan kesehatan dilakukan oleh


dokter, perawat dan Nutrisonis/Tenaga
Gizi.
- Tata Laksana penderita DM
diantaranya Edukasi, aktifitas fisik,
terapi nutrisi medis, intervensi
farmakologi.

10 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan kesehatan Jiwa 100 %


orang dengan (ODGJ) yang meliputi :
Gangguan Jiwa Berat - Pelayanan Promotif Preventif
- Pelayanan diberikan oleh Perawat dan
Dokter.

- Pelayanan edukasi dan evaluasi


tentang tanda dan gejala gangguan
jiwa, kepatuhan minum obat,
mencegah tindakan pemasungan,
kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan
rumah tangga dan aktivitas dan
aktivitas sederhana dan tindakan
kebersihan diri ODGJ berat.

11 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar pelayanan kesehatan TB 100 %


Orang dengan TB yang meliputi :
- Penegakan diagnosis TB dilakukan
secara bakteriologis dan klinis dan
didukung oleh pemeriksaan
penunjang.

- Pemantauan kemajuan pengobatan


pada akhir pengobatan intensif, bulan
ke 5 dan akhir pengobatan

- Pengobatan menggunakan OAT

- Kegiatan promotif dan preventif

12 Pelayanan Kesehatan Sesuai standar mendapatkan pemeriksaan 100 %


orang dengan resiko HIV terhadap orang beresiko (ibu hamil,
terinfeksi HIV pasien TB, pasien IMS, waria/transgender,
pengguna napza, keluarga binaan lembaga
permasyarakatan

F.Wakil Manajemen Mutu /Penanggung jawab manejemen mutu

Wakil manajemen ditunjuk oleh kepala puskesmas untuk mengkoordinir seluruh


kegiatan mutu di puskesmas.

a. Memastikan sistim manajemen mutu ditetapkan , di implementasikan dan


dipelihara
b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan
kinerja pelayanan
c. Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh
seluruh staf puskesmas.
d. Memastikan kesadaran seluruh staf terhadap kebutuhan dan harapan
sasaran/pasien.
Tugas dan tanggung jawab ketua tim mutu :

a. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai


persyaratan standar.
b. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif
pada semua fungsi.
c. Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan.

d. Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.

e. Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala


Dinas.
f. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman staf dalam
sistem manajemen mutu.

g. Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang


berkaitan dengan sistem manajemen mutu.

h. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan


kesadaran mutu keseluruh karyawan.

i. Memberikan penghargaan kepada Kepala dan staf yang berprestasi


dalam kegiatan sistem manajemen mutu.

j. Melakukan komunikasi kepada seluruh staf

k. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit

G.KOMUNIKASI INTERNAL

Komunikasi internal antar pimpinan dengan staf merupakan kegiatan yang


sangat penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi
dipastikan diatur dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:

a. Kepala Puskesmas langsa timur mengupayakan agar komunikasi dengan


bawahannya dipastikan berjalan lancar.

b. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman bawahannya


mengenai sistem manajemen mutu.

c. Komunikasi diarahkan agar staf memahami target-target pekerjaan


yang ingin dicapai.

d. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah


ditetapkan dipenuhi.

e. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.

f. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan

g. Komunikasi internal dilakukan dengan cara: minilokakarya yang dilaksanakan


setiap bulan, pertemuan,diskusi, email, sms, memo, telepon, laporan,
pengumuman di dinding dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.

V.MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya

Kepala Puskesmas berkewajiban menyedikan sumber daya yang


dibutuhkan untuk menyelenggarakan di puskesmas. Penyediaan sumber daya
meliputi :
a. Kegiatan UKM essensial dan keperawatan kesehatan masyarakat yang
membawahi (Permenkes 75/2014) :

1) Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk (UKS/UKGS/UKGMD)

2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan

3) Pelayanan KIA KB bersifat UKM

4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM

5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian penyakit

b. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

1) Pendaftaran

2) IGD (Instalasi Gawat Darurat)

3) Poli umum

4) Poli gigi

5) PROMKES

6) Klinik Sanitasi

7) Poli KIA

8) Poli KB

9) Poli Gizi

10) Poli P2P

11) Persalinan dan Nifas

c. Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Penunjang

1) Apotik

2) Laboratorium

d. Kegiatan Jejaring pelayanan Puskesmas

1) Puskesmas Pembantu

2) Bidan Desa / PKD

3) Jajaring fasilitas playanan kesehatan di wilayah kerjanya

B.Pengelolaan Sumber Daya Manusia

a. Ruang Lingkup

Pedoman ini menerangkan penyediaan sumber daya manusia, proses rekrutmen,


proses kredensial (kompetensi pekerjaan), pelatihan dan peningkatan
kompetensi yang kompeten dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu di
Puskesmas.
b. Penyediaan sumber daya manusia

1)Pengajuan usulan kebutuhan pegawai ke Dinas Kesehatan Kabupaten


berdasarkan pola ketenagaan.

2) Proses rekrutmen dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah.

3)Proses Kredensial untuk jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh puskesmas


dilakukan oleh Dinas Kesehatan kemudian diverifikasi administrasinya oleh
Kepala Tata Usaha Puskesmas.

4) Proses Pelatihan dan Peningkatan Kopetensi

a) Pengajuan Pengusulan jenis pelatihan yang dibutuhkan oleh puskesmas

b).Mengirimkan peserta sesuai criteria yang disebutkan dalam undangan dari


pihak terkait.

C. Infrastruktur

a. Belanja Modal

1) Merencanakan kebutuhan puskesmas baik fisik maupun alkes.

2) Mengusulkan RUK ke Dinas Kesehatan .

3) Menyusun RPK.

4) Proses Pengadaan.

5) Evaluasi Pengadaan.

b. Pemeliharaan

1) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun

2) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal

3) Monitoring fungsi alat medis dan non medis

4) Kalibrasi Alat

5) Tindakl anjut hasil monitoring

D. Lingkungan Kerja

1) Ventilasi

Ventilasi alami di semua ruangan tidak kurang dari 15% terhadap luas lantai ruangan

2) Pencahayaan

Terdistribusikan rata dalam ruangan sesuai lampiran standar permeskes 75/2014

3) Sistem Sanitasi
Sistem Sanitasi terdiri system air bersih, system pembuangan air kotor dan / air
limbah, kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan sesuai lampiran permenkes
75/ 2014.

4) Sistem Kelistrikan

Sistem kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah dioperasikan dan


tidak mengganggu lingkungan

5) Sistem Komunikasi

Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup dan keluar puskesmas


untuk mendukung layanan

6) Sistem Gas

Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan diletakan


dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna

7) Sistem Proteksi Kebakaran

Puskesmas menyediakan apar (alat pemadam kebakaran)

VI.PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A.Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas:

1. Perencanaan Upaya Kesehatan masyarakat, akses dan pengukuran kinerja

( Penilai Kinerja Puskesmas )

Kegiatan UKM direncanakan selama satu tahun (RPK tahunan) yang kemudian
dirinci dalam RPK bulanan. Semua kegiatan UKM dibiayai oleh dana BOK.

2) Akses Upaya Kesehatan Masyarakat

Semua kegiatan UKM direncanakan untuk semua desa di Wilayah Kerja


Puskesmas Langsa timur, jadi diharapkan semua masyarakatnya mudah untuk
mengaksesnya.

3) Pengukuran Kinerja

4) Penyelenggaraan UKM

a.Penyelenggaraan semua kegiatan UKM sudah terinci mulai dari kegiatan,


tujuan, sasaran, target, rincian kegiatan, jadwal pelaksanaan, penanggung jawab
dan sumber dana .

c. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs


1) Pemantauan dan pengukuran

Seluruh tahapan kegiatan UKM di Puskesmas Langsa Timur


yang terkait dengan proses pengawasan dan pemeriksaan,
dimonitor, dievaluasi dan dianalisa untuk menjamin kesesuaian
terhadap perencanaan.

a) Kepuasan Pasien

Kepuasan terhadap Pelayanan yang diberikan Puskesmas


Langsa Timur dan pencapaian sasaran mutu harus dipantau
secara berkala.

b) Audit Internal

Pada interval yang terencana Puskesmas Langsa timur

melaksanakan Audit Internal untuk menetapkan apakah sistem manajemen mutu yang
memenuhi persyaratan akreditasi puskesmas sesuai dengan yang direncanakan, telah
dilaksanakan dan dipelihara secara efektif. Manajemen Puskesmas langsa timur
menjamin bahwa semua ketidak sesuaian yang ditemukan.

c. Sasaran Kinerja UKM dan MDGs

1) Pemantauan dan pengukuran

Seluruh tahapan kegiatan UKM di Puskesmas Langsa Timur yang terkait dengan proses
pengawasan dan pemeriksaan, dimonitor, dievaluasi dan dianalisa untuk menjamin
kesesuaian terhadap perencanaan.

a) Kepuasan Pasien

Kepuasan terhadap Pelayanan yang diberikan Puskesmas Langsa Timur dan pencapaian
sasaran mutu harus dipantau secara berkala.

b) Audit Internal

Pada interval yang terencana Puskesmas Langsa Timur melaksanakan Audit Internal untuk
menetapkan apakah sistem manajemen mutu yang memenuhi persyaratan akreditasi
puskesmas sesuai dengan yang direncanakan, telah dilaksanakan dan dipelihara secara
efektif. Manajemen Puskesmas Langsa Timur menjamin bahwa semua ketidak
sesuaian yang ditemukan

pada saat audit internal segera diperbaiki, dihilangkan penyebab ketidaksesuaiannya


dan diverifikasi apakah telah efektif dan efisien (Hasil audit lampiran ada di lampiran 2)

c) Pemantauan dan pengukuran proses

 Pemantauan dan pengukuran terhadap rencana yang telah dibuat.


 Data kegiatan pengukuran/pemantauan dikumpulkan untuk dianalisa

 Hasil dari analisa dipakai untuk :

Membuktikan kesesuaian Pelayanan

Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu

Melakukan perbaikan secara terus-menerus

Memastikan tercapainya sasaran mutu

 Metoda pemantauan, pengukuran, analisa, perbaikan, dipastikan sesuai dengan


tujuan.

d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

 Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilakukan sesuai prosedur.

 Tujuan pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan untuk memastikan semua


persyaratan hasil pelayanan terpenuhi.

 Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang telah ditentukan.

 Pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan dilaksanakan berdasarkan kriteria yang


telah ditetapkan yang tertuang dalam Prosedur Kerja pemantauan dan pengukuran
hasil pelayanan.

 Catatan hasil pemantauan dan pengukuran hasil pelayanan harus dicatat termasuk
personil yang melaksanakan.
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau


pasien. Dimensi mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa
pelayanan kesehatan maupun penyelenggara pelayanan kesehatan. Kepuasan
pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan dan banyaknya
kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan
kesehatan .

Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan.
Namun ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah,
sebaran, mutu dan kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan
tenaga pelaksana pelayanan. Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi
rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal dari kesenjangan antara aturan dan
standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yang tidak bisa menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu,
manajemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Pedoman ini menyampaikan hasil kahian tentang ketenagaan, sarana dan


pengendalian mutu pelayanan Puskesmas. Agar Puskesmas dapat menjalankan
fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan,
proses pelayanan maupun sumber daya yang digunakan.

Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan disahkan oleh Kepala
Puskesmas langsa Timur untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen mutu serta tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang
telah diberikan.

Kepala Puskesmas langsa Timur dan seluruh karyawan mendukung


sepenuhnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ini sebagai komitmen yang
tidak dapat ditawar-tawar.

Anda mungkin juga menyukai