Anda di halaman 1dari 17

Laporan Pendahuluan

A. Pengertian
Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus yang
disebut juga dengan Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.
Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua
tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri
(97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi sebelum menarche.

B. Etiologi
Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang pasti, namun
dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa myoma uteri terjadi
tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada “Cell Nest” yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon estrogen.

C. Lokalisasi Mioma Uteri


1. Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam pertumbuhannya tetap
tinggal dalam dinding uterus.
2. Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah kavum uteri dan
menonjol dalam kavum itu.
3. Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah luar dan menonjol
pada permukaan uterus.

D. Komplikasi
1. Pertumbuhan leimiosarkoma.
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak
membesar, sekonyong – konyong menjadi besar apabila hal itu terjadi
sesudah menopause
2. Torsi (putaran tangkai)
Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran.
Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi
akut dengan nekrosis jaringan dan akan tampak gambaran klinik dari
abdomenakut.
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada myoma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-kadang
dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini
kemungkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.
Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Dasar
(Dikaitkan dengan patofisiologi, insiden dan prognosis penyakit)
Herediter, Pola hidup,
Hormonal

Menorrhagi
Myoma uteri Rencana tindakan operasi
metrorhagii

Perdarahan pervaginam Massa Gangguan sirkulasi akut Kurang pengetahuan


dan nekrosis jaringan

Penekanan organ sekitar


Kecemasan
Kekurangan volume
cairan tubuh

Nyeri Resiko tinggi infeksi

Vesika urinari Pembuluh darah


Rectum

Retensi urine
Nyeri pelvik Konstipasi

E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun /
meningkat, Eritrosit : turun
2. USG : terlihat massa pada daerah uterus.
3. Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa,
konsistensi dan ukurannya.
4. Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
5. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
menghambat tindakan operasi.
6. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi, yang dapat mempengaruhi
tindakan operasi.

F. Cara Penanganan Mioma Uteri


Indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai.
Pada mioma uteri yang masih kecil khususnya pada penderita yang mendekati
masa menopause tidak diperlukan pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan
pelvic secara rutin tiap tiga bulan atau enam bulan. Adapun cara penanganan
pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan pengobatan operatif
diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan histerektomi total
abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal dengan nama Total
Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy (TAH-BSO).
TAH–BSO adalah suatu tindakan pembedahan untuk mengangkat uterus, serviks,
kedua tuba falofii dan ovarium dengan melakukan insisi pada dinding, perut pada
malignan neoplasmatic desease, leymyoma dan chronic endrometriosis (Tucker,
Susan Martin, 1998).

G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan eliminasi urin (retensio) berhubungan dengan penekanan oleh
massa jaringan neoplasm pada daerah sekitarnnya, gangguan sensorik /
motorik.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan kerusakan jaringan otot
3. Ganguan konsep diri berhubungan dengan kekawatiran tentang
ketidakmampuan memiliki anak, perubahan dalam masalah kewanitaan,
akibat pada hubungan seksual.
4. Resiko tinggi syok hipovolemik berhubungan dengan terjadinya perdarahan
yang berulang-ulang.
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber
informasi.
H. Perencanaan keperawatan.
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Tujuan dan criteria Intervensi Rasional
Keperawatan
hasil
Gangguan rasa Klien dapat 1. Observasi Memudahkan tindakan
nyaman (nyeri) mengontrol nyerinya adanya nyeri dan keperawatan
berhubungan dengan criteria hasil tingkat nyeri.
dengan kerusakan mampu 2. Ajarkan dan Meningkatkan persepsi
jaringan otot dan mengidentifikasi catat tipe nyeri serta klien terhadap nyeri yang
system saraf cara mengurangi tindakah untuk dialaminya.
akibat nyeri, mengatasi nyeri Membantu mengurangi
penyempitan mengungkapkan 3. Ajarkan teknik nyeri dan meningkatkan
kanalis servikalis keinginan untuk relaksasi kenyamanan klien
oleh myoma mengontrol Meningkatkan
nyerinya. 4. Anjurkan untuk kenyamanan klien
menggunakan
kompres hangat Mengurangi nyeri
5. Kolaborasi
pemberian analgesik
Gangguan Pola eliminasi urine 1. Catat pola miksi Melihat perubahan pola
eliminasi urine ibu kembali normal dan monitor eliminasi klien
(retensio) dengan criteria hasil pengeluaran urine
berhubungan ibu memahami 2. Lakukan palpasi Menentukan tingkat nyeri
dengan penekanan terjadinya retensi pada kandung kemih, yang dirasakan oleh klien
oleh massa urine, bersedia observasi adanya
jaringan melakukan tindakan ketidaknyamanan dan Mencegah terjadinya
neoplasma pada untuk mengurangi rasa nyeri. retensi urine
daerah atau menghilangkan 3. Anjurkan klien
sekitarnnya, retensi urine. untuk merangsang
gangguan miksi dengan
sensorik / pemberian air hangat,
motorik. mengatur posisi,
mengalirkan air keran.
Ganguan konsep Konsep diri klien 1. Beritahu klien Mengurangi kecemasan
diri berhubungan tidak mengalami tentang siapa saja yang dan meningatkan harga
dengan gangguan dengan bisa dilakukan diri klien
kekawatiran criteria hasil histerektomi dan
tentang menerima keadaan anjurkan klien untuk
ketidakmampuan dirinya, menyatakan mengekpresikan Identifikasi kekuatan dan
memiliki anak, bersedia untuk perasaannya tentang kelemahan klien
perubahan dalam dilakukan tindakan histerektomi
masalah termasuk tindakan 2. Kaji apakah Mengurangi kecemasan
kewanitaan, pembedahan klien mempunyai
akibat pada konsep diri yang
hubungan seksual. negatif.
3. Memotivasi klien Meningkatkan harga diri
untuk mengungkapkan klien dan berperan aktif
perasaannya mengenai dalam perencanaan
tindakan pembedahan perawatan bagi diri klien
dan pengaruhnya
terhadap diri klien
4. Ciptakan
lingkungan atau
suasana yang terbuka
bagi klien untuk
membicarakan
keluhan-keluhannya.
Daftar Pustaka

Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 1993. Ginekologi. Elstar. Bandung

Carpenito, Lynda Juall, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.
Jakarta

Galle, Danielle. Charette, Jane.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. EGC.


Jakarta

Hartono, Poedjo. 2000. Kanker Serviks/Leher Rahim & Masalah Skrining di


Indonesia. Kursus Pra kongres KOGI XI Denpasar. Mimbar Vol.5 No.2
Mei 2001

…………….2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA : 2000/01


PSIK.FK. Unair, Surabaya

Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo &
JNKKR-POGI. Jakarta
Lembar Pengesahan

ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI


DI POLI KANDUNGAN RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
13 MARET 2002

Oleh :

Subhan
NIM 010030170 B

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

= Dwi Purwanti, SKp. = = N.K. Sriyuningsih, SH, Amd.Keb =


NIP. NIP.
Nama Mahasiswa : Subhan
NIM : 010030170 B

ASUHAN KEPERAWATAN IBU DENGAN MYOMA UTERI DI


POLI KANDUNGAN RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Tanggal 21 Maret 2002

I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 13 Maret 2002 Jam : 08.00
Ruang : Poli Hamil I Kmr. : No. 2
Pengkajian Tgl. : 13 Maret 2002 Jam : 10.15 Wita

A. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. S.D Nama Pasien : Ny. E.K
Umur : 34 thn Umur : 37 thn
Suku/bangsa : Jawa/Indo. Suku/bangsa : Jawa/Indo.
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Sopir
Alamat : Gersikan II/1 Sby Alamat : Gersikan II/1 Sby
Status Perkawinan : Kawin

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Obstetri
Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 14 tahun Siklus : teratus tiap bulan
Banyaknya : Banyak Lamanya : ± 5 hari
Disymenorrhoe : Tidak HPHT : 24 Juni 2001
Keluhan : Nyeri pinggang, keluar lendir warna putih.
Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak


Umur
No Thn kehamil Penyuli Jenis Peno long Penyuli Lase Infeksi Perdara Jenis BB PB
an t t -rasi han (kg)
1 1998 9 bln Tdk Spon Dokter Kemb Tdk Td k Tdk Laki- 2,2 Lu
ada tan ar ada ada ada laki pa
1 1998 9 bln Tdk Spon Dokter Kemb Tdk Td k Tdk Laki- 2,3 Lu
ada tan ar ada ada ada laki pa

Kehamilan Sekarang :
 Diagnosa : G2 P10002
 Imunisasi : TT1 sudah; TT2 sudah
 ANC : 2 kali
 Keluhan selama Hamil : Mual dan muntah pada trimester pertama,
pusing bila bangun dari duduk atau tiduran, saat ini sering nyeri pinggang
dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari dan bengkak pada kedua
kaki.
 Pengobatan selama hamil : tidak ada
 Pergerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan
 Rencana perawatan bayi : sendiri.
 Kesanggupan dan pengetahuan dalam merawat bayi :
Breast care : Ya
Perineal care : Ya
Nutrisi : Ya
Senam Nifas : Ya
KB : Ibu belum mengetahui tentang jenis-jenis KB yang
baik selama menyusui
Menyusui : Ya
Riwayat Keluarga Berencana :
Tidak pernah ikut KB.
Riwayat Kesehatan :
 Penyakit yang pernah dialami ibu : tidak ada
 Pengobatan yang didapat : tidak ada
 Riwayat penyakit keluarga : tidak ada keluarga yang menderita DM,
jantung, hipertensi, dan gemelli
Riwayat Lingkungan :
Menurut pasien lingkungan sekitar rumah dan di dalam rumah bersih
dan bebas dari bahaya
Aspek Psikososial :
 Persepsi ibu terhadap kehamilannya adalah merupakan harapan ia dan
suaminya sehingga harus diperhatikan. Namun ibu merasa kuatir/cemas
bila persalinan nanti dilakukan melalui tindakan operasi.
 Kehamilan saat ini menimbulkan perubahan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu tidak bias bekerja seperti biasa karena cepat lelah dan perut yang
membesar tidak memungkinkan ibu untuk bergerak secara bebas.
 Harapan selama kehamilan tidak terjadi komplikasi seperti perdarahan
dan nantinya lahir dengan selamat secara spontan.
 Ibu tinggal dengan suami dan kedua anaknya. Orang yang terpenting
adalah kedua anaknya.
 Kesiapan mental ibu sudah betul-betul dipersiapkan.
Kebutuhan Dasar Khusus
1. Pola nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari kadang 4 kali. Nafsu makan baik, jenis
makanan rumah : nasi, lauk pauk, buah-buahan dan kadang susu. Tidak
ada makanan yang tidak disukai atau alergi ataupun pantangan.
2. Pola eliminasi
BAK sering 4-6 kali sehari, warna kuning, keluhan sering buang air kecil.
BAB teratur 1 x hari, warna kuning, bau normal, konsistensi lembek,
sedangkan keluhan tidak ada.
3. Pola personal hygiene
Mandi 2–3 kali/hari karena sering berkeringat, menggunakan sabun
mandi. Oral hygiene 3 x/hari; pagi dan sore setelah mandi dan malam
sebelum tidur. Cuci rambut 3 x/minggu, pakai shampoo.
4. Pola istirahat dan tidur
Lama tidur 8–9 jam sehari, kebiasaan sebelum tidur minum air putih,
selama hamil posisi tidur terus terlentang, kadang miring
5. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan memasak, mecuci dan kegiatan lain
sebagaimana seorang ibu rumah tangga. Namun ibu sering merasa cepat
lelah sehingga kadang minta ibunya untuk bantu di rumah. Olahraga
dilakukan dengan jalan pagi tapi tidak rutinitas. Keluhan dalam aktivitas
nyeri pinggang dan pusing
6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok,minuman keras dan ketergantungan obat : tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/90 mmHg Nadi : 80 x/mnt
Respirasi : 20 x/mnt Suhu : 36,70c
Berat Badan : 64,4 Kg Tinggi Badan : 158 cm.

1. Kepala : Bentuk normal (bulat), keluhan kadang merasa pusing.


2. Mata : kelopak tidak ada kelainan, gerakan mata normal, konjuntiva agak
pucat, sclera putih, tidak menggunakan kaca mata.
3. Hidung : tidak reaksi alergi seperti debu, pilek. Tidak deviasi septum.
4. Mulut dan tenggorokan : gigi masih utuh, tidak ada kesulitan menelan,
tidak halitosis dan tidak ada karang atau karies tidak menggunakan gigi
palsu.
5. Dada dan aksila : mamae membesar, aerola hitam kecoklatan, ada
kolostrum, papilla mamae menonjol.
6. Pernapasan : jalan napas bersih, tidak batuk atau penumpukan secret.
Suara napas normal. Tidak menggunakan otot-otot bantu pernapasan.
7. Sirkulasi jantung : nadi apical 100 X/menit, irama teratur, S1 dan S2
tunggal, nyeri dada tidak ada.
8. Abdomen : Perut membesar, linea alba ada, tidak ada striae dan luka
bekas operasi. Leopold I : tinggi fundus uteri 38 cm. Leopold II :
Punggung terdapat pada kiri dan kanan. Leopold III : bagian yang
terbawah adalah kepala dan bokong. Leopold IV : bagian yang terbawa
belum masuk pada pintu atas panggul. Denut jantung janin (DJJ) 12-12-
11, teratur dan kuat. Kontraksi tidak ada tapi menurut ibu, kadang-kadang
kontraksi.
9. Genitourinari : tidak dilakukan pemeriksaan hanya menanyakan kepada
ibu yaitu tidak mengalami keputihan.
10. Ekstremitas (integumen dan muskuloskletal ) : Turgor kulit elastis, warna
kulit sawo matang, tidak ada kontraktur pada ekstrimitas dan kesulitan
pergerakan bebas, kedua ekstrimitas bawah edema.
Data penunjang
Laboratorium : Hb : 11 gr %
USG : Hasil USG tgl. 5 Maret 2002 : letak kepala dan bokong. Tidak ada
kelainan.
Rontgen : tidak ada
Terapi : vitamin B 1 x 1 tab
Aktifet 2 x 1
Kalk 1 x 1 tab

ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


S: Ibu mengeluh cepat lelah Hamil 37/38 mgg Intoleransi aktivitas
dan pinggang kadang 
terasa sakit. Perubahan bentuk dan
D: BB= 64,4 Kg, hamil berat badan serta
37/38 mgg, kehamilan kehamilan kembar
kembar, aktivitas 
terbatas, sering pusing, Pembesaran uterus yg
TD=120/90 mmHg, Nadi menekan diafragma dan
= 80 x/menit, bengkak peningkatan volume
pada kedua kaki darah

Keletihan/kelelahan
S: Ibu merasa kuatir dengan Hamil 37/38 mgg Cemas
proses persalinan nanti 
O: Banyak bertanya, gelisah, Kehamilan kembar
tidak bisa menjawab 
pertanyaan, pernah Prosedur operasi yang
melahirkan bayi kembar, akan dilakukan
TD=120/90 mmHg 
cemas
S: Ibu mengatakan belum Hamil 37/38 mgg Kurang pengetahuan
pernah mengikuti KB 
dan menanyakan KB Melahirkan
yang cocok selama 
menyusui anak nantinya. Merencanakan untuk
O: Tidak mengetahui jenis- menyusui sendiri dan
jenis KB yang sesuai ingin menggunakan KB
untuk ibu menyusi. 
kurang informasi

kurang pengetahuan

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan
2. Cemas berehubungan dengan kemungkina prosedur operasi
saat pengakhiran kehamilan
3. Kurang pengetahuan tentang KB selama menyusui
berhubungan dengan kurang informasi
III. PERENCANAAN KEPERAWATAN

Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional
Intoleransi aktivitas Ibu dapat mengetahui aktivitas yang 1. Kaji respon klien terhadap aktivitas, seperti Dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan ibu .mela
berhubungan dengan bisa dan boleh dilakukannya dengan mengukur tanda vital kukan aktivitas
keletihan kriteria hasil dapat mengidentifikasi 2. Berikan penyuluhan ten-tang penyebab keletihan Dapat diketahui penyebab keletihan dan ak tivas yang dapat
faktor-faktor yg menurunkan toleran pada pertengahan masa kehamilan akhir dan dilakukan saat hamil sehingga ibu da pat melakukan tanpa
aktivitas, mampu menyebutkan aktivitas yg dilakukan saat hamil perasaan kuatir.
aktivitas yg boleh ia lakukan, seperti 3. Ajarkan ibu metode penghematan energi saat
jalan, melipat pakaian, menata meja melakukan aktivitas Klien dapat melakukan aktivi tas secara efektif tanpa
& ADL pemborosan energi.
Cemas berehubungan Cemas berkurang atau hilang setelah 1. Kaji tingkat kecemasan : ringan, sedang, berat, Dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat.
dengan kemungkina diberikan penyuluhan dengan panik Meyakinkan klien bahwa ia benar men-dapat pertolongan.
prosedur operasi saat kriteria hasil ibu menjelaskan ia 2. Berikan kenyamanan dan ketentraman hati. Mengurangi kecemasan karena klien sudah mengerti apa yang
pengakhiran kehamilan tidak lagi kuatir dan tidak lagi 3. Jelaskan tentang perawatan hamil, persalinan, akan dihadapnya nanti
gelisah. setelah persalinan, prognosa & prosedur yg
mungkin dilakukan.
Kurang pengetahuan Pengetahuan ibu tentang KB selama 1. Kaji tingkat pemahaman ibu tentang KB selama Intervensi selanjutnya
tentang KB selama menyusui akan meningkat dengan menyusui.
menyusui berhubungan kriteria hasil dapat menyebutkan 2. Berikan penjelasan kepada ibu jenis-jenis KB yang Meningkatkan pengetahuan ibu dan membantu ibu dalam
dengan kurang informasi jenis KB selama menyusui dan bisa digunakan selama menyusui menentukan jenis kB yang akan dipilihnya.
menyatakan untuk mengikuti KB

IV. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Diagnosa Hari/tanggal
Tindakan keperawatan Evaluasi keperawatan
kep. (jam)
Rabu, 13 – 03- 2002 Melakukan anamnesa : menimbang BB= 64,4 Kg, TD=120/90 mmHg, Jam 12.30
1. 11.00 Nadi = 80 x/mnt. S : Klien masih mengeluh pinggangnya sakit, letih dan agak
Menanyakan penyebab keletihan klien,saat aktivitas, setelah aktivitas pusing, klien dapat menjelaskan & mengidentifikasi faktor
atau saat istirahat ? penyebab keletihan serta aktivitas yang bisa dilakukan
Memberikan penyuluhan bahwa penyebab keletihan adalah akibat O: TD= 110/90 mmHg, Nadi= 88 x/mnt, RR= 20 x/mnt.
peningkatan BB terutama dengan kehamilan kembar dimana kehamilan A : Masalah teratasi sebagian, klien sudah mengetahui penyebab
sudah memasuki minggu terakhir, serta aktivitas yang bisa dilakukan. keletihan serta tahu cara pengehematan energi.
Mengajarkan cara penghematan energi seperti istirahat yg cukup, duduk P: tindakan keperawatan dipertahankan
saat melakukan aktivitas, segera hentikan aktivitas bila kelelahan

10.45 Memberikan penjelasan tentang perawatan kehamilan terutama Jam 12.30


2. kehamilan kembar, proses persalinan, pasca persalinan & prosedur S : Klien mengatakan tidak lagi merasa khawatir
operiiasi yang mungkin akan dilakukan O: Klien tidak lagi gelisah, tenang dan tidak lagi tegang.
(Operasi sc, Vacuum, Forcep). A : masalah teratasi
Mendamping klien selama pemeriksaan P: tindakan dihentikan
Mengevaluasi tingkat kecemasan klien.
Menyarankan klien untuk kontrol terus tiap minggu.

11.10 Memberikan penjelasan kepada ibu jenis-jenis KB yang bisa digunakan Jam 12.30
3 selama menyusui S : Mengatakan memahami jenis KB yang bisa menyebabkan ASI
berkurang
O: dapat menyebutkan jenis KB yang digunakan saat menyusui
bayi dan berniat menggunakan KB tetapi berunding dengan
suami terlebih dahulu
A : masalah teratasi
P: tindakan keperawatan dihentikan
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri & ginekologi FK.Unpad, 1993. Obstetri Fisiologi. Eleman Bandung

Carpenito, Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC.
Jakarta

……………...2001. Diktat Kuliah Ilmu Keperawatan Maternitas TA: 2000/2001


PSIK.FK. Unair, Surabaya.

Saifudin,Abdul Bari dkk, 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo & JNKKR-
POGI, Jakarta.

Riordan, J and Auerbach, Kathleen, 1996. Pocket Guide to Breastfeeding and Human
Lactation, Jones & Bartett Pub. Boston

Sacharin, Rosa M., 1994. Prinsip Keperawatan Pediatrik Edisi 2, EGC, Jakarta

Mansjoer, A, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Media Aesculapius,


Jakarta.

WHO, 1993, Kader Kesehatan Masyarakat, alih bahasa Adi Heru S, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai