Anda di halaman 1dari 8

MINI PROPOSAL

SENAM HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

1. Dedy Permana Putra 151.0008


2. Nanda Devi Kusumaningrum 151.0036
3. Novelda Febriyanti 151.0037
4. Peny Indrawati 151.0041

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2018

KERJASAMA PUSKESMAS JAGIR DENGAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH SURABAYA

PRE PLANNING

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA I DAN II (MMD I DAN II)

Bidang Studi : S1 Keperawatan

Topik : “Penyuluhan Terapi Senan untuk Hipertensi”

Sasaran : Lansia Posyandu Dahlia

Tempat : Ruang Pertemuan Posyandu Dahlia Kecamatan Jagir

Hari & Tanggal : Selasa, 13 November 2018

Waktu Pelaksanaan : 08.00-09.00

I.Latar Belakang
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta
warga dunia setiap tahunnya. World Health Organization (2011) mencatat ada
satu miliar orang yang terkena hipertensi, dan akan terus meningkat seiring
jumlah penduduk yang membesar. Presentase penderita hipertensi saat ini
paling banyak terdapat di negara berkembang (Kompas 2013).
Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran
menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di Indonesia
yang di peroleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4%
yang di diagnosis tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar
9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri. Klien yang mempunyai
tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi
prevelensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%. (Kemenkes RI, 2013).
Faktor-faktor hipertensi yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan
faktor risiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terdiri
dari genetika, umur, jenis kelamin. Faktor yang dapat diubah yaitu obesitas,
kurang olahraga, konsumsi garam berlebih, merokok dan mengkonsumsi alkohol
dan stres (Kemenkes RI, 2013). Asupan garam yang terus meningkat, maka
volume darah akan meningkat dan dapat meningkatkan beban kerja pada jantung.
Arteriosclerosis, kerusakan pada ginjal, masalah pembuluh darah, serangan
jantung, dan stroke adalah beberapa kondisi dari resiko hipertensi (Yuli, 2014).
Hipertensi dapat terjadi dari berbagai faktor, diantaranya yaitu gaya hidup dan
pola makan. Hipertensi juga dapat terjadi akibat obstruksi pada arteri dan
kelemahan otot jantung untuk memompa darah. Hal itu disebabkan karena
pada usia lanjut terjadi penurunan massa otot, kekuatan dari laju denyut
jantung maksimal, dan terjadinya peningkatan kapasitas lemak tubuh.
Penyebab dari itu semua dapat dicegah dengan cara berolahraga secara
teratur baik dari semasa muda hingga masa tua. Olahraga dan latihan
pergerakan secara teratur dapat menanggulagi masalah akibat perubahan
fungsi tubuh (Muhammad, 2010). Beberapa studi terakhir ini menunjukan
bahwa kombinasi antara terapi tanpa obat (non-farmakoterapi) dengan obat
(farmakoterapi) tidak hanya menurunkan tekanan darah, namun juga
menurunkan resiko stroke dan penyakit jantung iskemik. Terapi dengan obat
bisa dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi, sedangkan untuk terapi
tanpa obat bisa dilakukan dengan berolahraga secara teratur, dari berbagai
macam olahraga yang ada salah satu olahraga yang dapat dilakukan yaitu
olahraga senam (Armilawati, 2007).
Pengaruh senam dalam menurunkan tingkat hipertensi sejalan dengan
penelitian Margiyati (2010) terdapat pengaruh pelaksanaan senam lansia
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, 91,67%
responden mengalami penurunan rata-rata tekanan darah sistolik 10,69
mmHg dan diastolik 6,11 mmHg. Sama halnya dengan penelitian Moniaga
(2013) tentang pengaruh senam bugar lansia terhadap tekanan darah penderita
hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan dari awal sebelum melakukan
kegiatan senam bugar lansia sampai minggu ke 3 perlakuan didapatkan
tekanan darah sistolik pada klien mengalami penurunan yang menunjukan
perbedaan, sedangkan tekanan darah diastolik mengalami kenaikan dan tidak
menunjukan perbedaan tapi masih dalam batas normal.
Berdasarkan latar belakang diatas mendasari penulis untuk menerapkan
senam hipertensi untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di
Posyandu Lansia Dahlia Kecamatan Jagir, Kota Surabaya.
II. Tujuan Instruksional Umum
Lansia memahami mengenai terapi senam Hipertensi
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti terapi senam Hipertensi di Ruang Pertemuan Posyandu
Lansia Dahlia mampu:
1. Menjelaskan pengertian hipertensi dengan benar
2. Menjelaskan penyebab hipertensi
3. Menjelaskan tanda gejala hipertensi
4. Menjelaskan komplikasi dari penyakit hipertensi
5. Menjelaskan cara pencegahan penyakit hipertensi
6. Menjelaskan pengertian dan manfaat senam hipertensi
7. Mampu mempraktikan cara senam hipertensi
IV. Sasaran
Seluruh Lansia Posyandu Dahlia Kecamatan Jagir Surabaya
V. Materi
1. Pengertian hipertensi dengan benar
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda gejala hipertensi
4. Komplikasi dari penyakit hipertensi
5. Cara pencegahan penyakit hipertensi
6. Pengertian dan manfaat senam hipertensi
7. Cara melakukan senam hipertensi
VI. Metode
1. Ceramah
2. Peragaan
3. Tanya jawab
VII.Media
1. Poster
2. Leaflet
3. LCD
VIII. Evalusi pembelajaran
Bentuk : Tanya jawab
Cara : Menjawab pertanyaan yang diberikan fasilitator
Indikator : Peserta mampu menjawab pertanyaan
IX.Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Kegiatan Klien


1. 5 Menit Pembukaan: Menjawab salam,
mendengarkan, dan
a. Memberi salam
b. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan
c. Menyebutkan materi atau
pokok bahasan yang akan
disampaikan
2. 25 menit Pelaksanaan: Menyimak dan
memperhatikan
Menjelaskan materi secara
berurutan dan teratur.Materi:

1. Pengertian hipertensi
dengan benar
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda gejala hipertensi
4. Komplikasi dari penyakit
hipertensi
5. Cara pencegahan penyakit
hipertensi
6. Pengertian dan manfaat
senam hipertensi
3. 10 menit Evaluasi: Merespon dan
bertanya
a. Memberi kesempatan
kepeda peserta untuk
bertanya
b. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 5 menit Penutup: Menjawab salam

a. Menyimpulkan materi yang


telah disampaikan
b. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang diberikan kepada
penyuluh
c. Menyampaikan maaf
apabila dalam penyampaian
penyuluhan ada kesalahan
d. Mengucapkan salam
penutup

X.Setting Tempat
Keterangan Gambar
: Pembawa Acara : Observer

: Penyaji : Audience

: Fasilitator

XI.Pengorganisasian
Moderator : Dedy Permana Putra
Penyaji : Nanda Devi K. dan Peny Indrawati
Notulen : Dedy Permana Putra
Observer : Novelda Febriyanti
Dokumentasi : Novelda Febriyanti dan Nanda Devi
Fasilitator : Dedy Permana P, Novelda Febriyanti dan Peny
Indrawati

XII.Deskripsi Tugas
1. Moderator
- Memimpin jalannya acara
- Membuka pertemuan
- Mengatur setting tempat
- Menutup kegiatan penyuluhan
2. Penyaji
- Menjelaskan materi
- Mengganti posisi moderator bila diperlukan
3. Notulen
- Membuat catatan jalannya acara kegiatan
- Mencatat pertanyaan atau diskusi dari mulai pembukaan,
pembahasan masalah, sampai dengan pengambilan keputusan, serta
penutupan
4. Observer
- Mengobservasi jalannya cara
- Memberi penilaian
- Mengevaluasi dan umpan balik kepada penyaji dan moderator
5. Fasilitator
- Sebagai pemandu jalannya acara
- Sebagai tempat bertanya penyaji dan moderator tentang kegiatan
yang akan dilakukan
- Memberi petunjuk alam acara supaya berlangsung baik

XIII.Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan materi, materi telah sesuai dan dipaparkan secara baik
b) Kesiapan media : Leaflet, Poster, LCD. Akan tetapi LCD tidak
berfungsi dikarenakan terdapat kendala teknis
c) Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai jadwal
d) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Pertemuan
Posyandu Dahlia Kecamatan Jagir Surabaya pada pukul 08.00, akan
tetapi pelaksanaanya tidak sesuai jadwal.
e) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya dan sudah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan
2. Evaluasi Proses
a) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan sudah sadar akan
kesehatan serta aktif bertanya.
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
d) Suasana penyuluhan tertib
e) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang Lansia
3. Evaluasi Hasil
a. Respon Verbal

 Lansia mengatakan senang untuk melakukan senam hipertensi


 Lansia mengatakan telah mengerti tentang senam hipertensi
serta cara melakukanya.
b. Respon Non Verbal
Lansia sangat antusias dengan senam hipertensi dan mengikuti
setiap kegiatan dengan baik.

XIV. MATERI

1. Pengertian hipertensi dengan benar


2. Penyebab hipertensi
3. Tanda gejala hipertensi
4. Komplikasi dari penyakit hipertensi
5. Cara pencegahan penyakit hipertensi
6. Pengertian dan manfaat senam hipertensi
7. Cara melakukan senam hipertensi
DAFTAR PUSTAKA

Amir,M. (2012). Hidup Bersama Penyakit Hipertensi Asam Urat,


Jantung Koroner. Jakarta : PT. Intisari Media Utama.
Astawan, (2012). Cegah Hipertensi dengan pola makan. Jakarta: Ghalia.
Arikunto, S. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Armilawati, Amalia H. Amiruddin. (2007). Hipertensi dan Faktor
Resikonya Dalam Kejadian Epidemiologi. Ujung Pandang: FKM
UNHAS
Armilawati. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya dalam Kajian
Epidemiolog. FKM UNHAS
Corwin, E, J. (2011). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Depkes. (2007). Hipertensi di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI
Hayens,B,dkk. (2013). Buku pintar menaklukkan Hipertensi. Jakarta :
Ladang Pustaka.
Moniaga(2013). Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Manado:
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Margiyati (2010) Pengaruh Senam Lansia terhadap Penurunan Tekanan
Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Posyandu Lansia
Ngudi Waras, Dusun Kemloko, Desa Bergas Kidul. Undergraduate
thesis, Diponegoro University.

Anda mungkin juga menyukai