1. Seorang perempuan 44 tahun di rawat di ruang bedah saraf. Pasien telah menajalani
operasi kraniotomi removal tumor. Sebelum operasi pasien mampu berkomunikasi,
tetapi setelah operasi pasien tidak mampu mengeluarkan kata-kata. Ketika pasien
dilakukan perintah sederhana pasien hanya tersenyum, Keluarga mengeluh kesulitan
memahami keinginan dari pasien ketika membutuhkan sesuatu.
Pilihan jawaban
a. Memenuhi kebutuhan hanya sesui jadwal yang ada
b. Menggunaan suara yang keras agar pasien mengerti
c. Menunjuk barang tertentu apabila pasien menginginkan sesuatu
d. Menganjurkan keluarga untuk terus berkomunikasi dengan pasien
e. Diam membiarkan pasien dan menunggu ketika pasien hanya meminta sesuatu
2. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan penurunan
kesadaran. Hasil pengkajian didapatkan data tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi
96x/mnt, frekuensi nafas 28x/mnt. Pasien hanya membuka mata saat dirangsang nyeri
dan mengerang, dan menghindari sumber nyeri.
3. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang bedah dengan diagnosis cedera otak.
Pasien telah menjalani operasi trepanasi hari ke-17. Hasil pemeriksaan: GCS E4V5M6, TD
150/90 mm Hg, frekuensi Nadi 88x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, Suhu 37oC, lemah,
kulit punggung hangat, pasien tidak mau mandi
5. Seorang laki-laki berusia 51 tahun di rawat diruang unit stroke dengan diagnosis
stroke hemoragi. Hasil pemeriksaan fisik kesadaran apatis, tekanan darah 150/ 90
mmHg, nadi 100 kali/menit , frekuensi napas 24 kali/menit, SpO2 82%, mengalami
gangguan menelan. Pasien menggunakan NGT dan akan diberikan makanan cair 250
cc
8. seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat diruang syaraf hari ke-7, mengeluh bicara
pelo. Hasil pemeriksaan kesadaran komposmentis, sulit menelan, kekuatan otot
5555 4444
∨ , parese NC VII dan XII kiri sentral, mulut mencong, TD 140/80 mmHg
5555 5544
frekuensi napas 18 x/mnt, frekuensi nadi 88x/mnt.
9. seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang syaraf hari ke-10. Mengeluh sedih
karena tangan dan kaki susah digerakkan. Hasil pemeriksaan kesadaran
komposmentis, afasia, mulut mencong, tanpak ada bulla di punggung, TD 150/85
mmHg, frekuensi napas 16 x/mnt, frekuensi nadi 80x/mnt, sering menangis tanpa
sebab, wajah tampak murung, suka menyendiri
10. Seorang laki-laki berusia 60 tahun di rawat di ruang syaraf. Mengeluh pusing. Hasil
pemeriksaan GCS 10, pupil unisokor, reflek pupil lemah, afasia, hemiparese kanan,
1122 5555
tanpak ada luka dekubitus, kekuatan otot ∨ , TD 160/90 mmHg frekuensi
1122 5555
napas 18 x/mnt, frekuensi nadi 84x/mnt, pasien sering mencabut infus dan NGT,
badan tampak kotor, mulut berbau.
11. Seorang laki-laki berusia 32 tahun di rawat di ruang syaraf. Mengeluh kesulitan
1122 5555
bergerak. Hasil pemeriksaan GCS 15, kekuatan otot ∨ , TD 160/90 mmHg
1122 5555
frekuensi napas 18 x/mnt, frekuensi nadi 84x/mnt. Pasien meminta tidak mau di
jenguk oleh temannya, mengunci pintu kamarnya, dan berpesan kepada perawat
untuk tidak memberitahukan kondisinya kepada teman yang menjenguknya.
12. Seorang perempuan berusia 43 tahun, dirawat di ruang syaraf. Mengeluh sedikit
pusing, hasil pemeriksaan GCS 13, TD 150/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/mnt,
frekuensi napas 20 x/mnt, hemiparese kanan. Riwayat pasca peningkatan TIK, pasien
tampak lemah dan hanya tiduran saja, merasa capek dan pegal di punggung, ingin
gerak tapi takut tambah pusing
Apakah tindakan perawat yang tepat pada pasien tersebut ?.
a. Latihan iso kinetik (kontraksi dimana otot bekerja dengan kecepatan konstan
dengan menanggung beban yang besarnya secara proporsional dengan
kekuatannya)
b. Membiarkan pasien tiduran
c. Mengkaji GCS setiap 6 jam
d. Melakukan valsava maneuver
e. Merubah posisi sambil menghembuskan napas
13. Seorang perempuan berusia 47 tahun, di rawat di ruang syaraf. Mengalami kejang,
hasil pemeriksaan TD 160/80 mmHg, frekuensi nadi 90 x/mnt, frekuensi napas 22
x/mnt, Riwayat kejang berulang, pasien tampak kaku dan bergerak tidak teratur.
14. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, di rawat di ruang syaraf, mengeluh agak pusing,
hasil pemeriksaan GCS 13, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 82 x/mnt, frekuensi napas
16 x/mnt, suhu 37,20C. pasien diberikan obat citicholin 2x500 mg, captopril 3x25mg,,
ketorolac 3x1 amp, NaCl 0,9% 500 cc/12 jam, manitol 4 x 125 cc
15. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke poli saraf mengeluh sering mengalami
nyeri kepala tanpa sebab. Hasil pengkajian TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 84 x/mnt,
frekuensi napas 16 x/mnt, suhu 37,1⁰C, nyeri dirasakan sangat mengganggu, kadang
disertai dengan kelemahan sebentar ditangan. Kemudian direncanakan dilakukan
pemeriksaan CT scan dengan kontras.
16. Seorang laki-laki berusia 64 tahun dirawat di ruang syaraf sejak 7 hari yang lalu, hasil
pengkajian didapatkan penurunan kesadaran, hemiparese kanan, kaki dan tangan
tampak kaku, TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, Suhu 37,1°C, frekuensi
napas 18 x/menit. Perawat akan melakukan latihan rentang gerak pada pasien
tersebut
18. Seorang wanita usia 74 tahun, datang dengan keluhan kesadaran menurun tetapi
mudah dibangunkan dan juga mudah tertidur, respon psikomotor lambat, mampu
memberi jawaban verbal dan menangkis rangsang nyeri, apakah jenis kesadaran yang
dialami wanita tersebut?
a. Somnolen
b. Delirium
c. Komposmentis
d. Koma
e. Stupor
19. Seorang pasien usia 47 tahun, dirawat dengan penyakit stroke, pasien mengeluh
gangguan bicara, dari hasil pemeriksaan didapatkan bahwa wajah tidak simetris,
mencong ke kiri, lidah tidak simetris, tidak mampu mengangkat alis, bicara pelo.
Apakah syaraf kranial yang terganggu pada pasien tersebut?
a. II (Optikus/rangsang cahaya)
b. III (Okulomotorius/kontraksi otot pupil)
c. VI (thoklearis/rotasi mata ke arah internal atau hidung)
d. VII (fasialis/ekspresi wajah)
e. VIII (vestibulochoclearis/keseimbangan dan pendengaran)
20. Seorang wanita usia 63 tahun, dibawah ke RS dengan keluhan penurunan kesadaran
sejak 1 hari yang lalu, terjadi secara tiba-tiba saat bangun tidur, kemudian bicara pelo.
Pada pemeriksaan tanda vital Tensi 160/80mmHg, frekwensi pernapasan 22 x/mnt,
nadi 90x/mnt, suhu 36,50C, pemeriksaan neurologi kesadaran somnolen, GSC
E3M5Vafasia,, pupil isokor, babinski (+/-), hasil CT scan : infark subkortikal kiri.
Apakah Nursing outcomes pada masalah keperawatan utama pasien diatas adalah?
a. Mobilitas aktif
b. Aktivitas sehari-hari
c. Komunikasi expresif
d. Perfusi jaringan serebral
e. Pernapasan ventilasi efektif
21. Seorang wanita 25 tahun, mengalami kecelakaan sepeda motor, pasien di bawa ke RS
dalam kondisi tidak sadar, GCS 12, hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya otorea
(-/-) , rhinroea (+/-), laserasi kulit kepala (+), pemeriksaan tanda vital tensi 110/80
mmHg, nadi 86x/mnt, frekwensi napas 20x/mnt, suhu 37,2 c, kemudian perawat
memasang collar neck dan memasang IV Line
22. Seorang laki-laki berusia 60 tahun, kesadaran delirium, GCS E3M5Vafasia, pupil isokor
diameter 3 mm/3mm, RCL +/+, RCTL +/+, parese NVII ( mulut mencong kiri, deviasi
lidah kanan, bicara tidak jelas) dan XII sentral (disfagia), motorik hemiparese kiri,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 76 x/mnt, pernafasan 20 x/mnt, suhu 36.8 c,
5555 0012
kekuatan otot ∨ , maka kemungkinan pasien mengalami stroke infark
5555 0011
23. Seorang laki-laki berusia 56 tahun dirawat diruang syaraf sudah 8 hari, keluhan bicara
pelo, pada pemeriksaan fisik diperoleh Kesadaran komposmentis, GCS E4M6Vafasia,
5555 2211
hemiparese kiri, kekuatan otot ∨ , , respon terhadap lingkungan baik, pupil
5555 3322
isokor, parese NC VII dan XII kiri sentral, mulut mencong, pada pemeriksaan tanda
vital di dapatkan frekuensi napas, 18 x/mnt,Tensi 140/80 mmHg, denyut nadi
88x/mnt.
Apakah tindakan keperawatan untuk mencegah depresi pada pasien tersebut adalah ?
a. Lakukan ROM
b. Kaji kemampuan gerak
c. Ajarkan komunikasi efektif
d. Ajak bercanda pasien
e. Kenalkan lingkungan sekitar
24. Seorang pasien usia 59 tahun, Stroke iskemi, mengeluh pusing, tangan terasa berat,
lemah bagian kanan, kekuatan otot menurun 3333/3332, bibir mencong dan pelo, GCS
346, pupil isokor. TIK dalam batas normal, reflek (+), TTV tensi 140/90 mmHg, Nadi
80x/mnt, freqwensi napas 16x/mnt, suhu 37c.
27. Seorang pasien laki-laki usia 45, datang ke RS dan megeluh hemiparese
kanan,terdapat kerusakan bicara/afasia, perilaku sangat berhati-hati, respon sangat
lambat, penurunan lapang pandang. Apakah kemungkinan pasien mengalami
gangguan di bagian?
a. hemisfer kanan
b. hemisfer kiri
c. otak tengah
d. cerebellum
e. pons
28. Seorang laki-laki dirawat dengan diagnose medis stroke hemoraghi, sudah 2 hari
mengalami penurunan kesadaran. Hasil pemeriksaan GCS didapatkan data bahwa
pasien hanya mampu membuka mata dengan rangsang nyeri, keluar kata-kata yang
membingungkan dan tidak tepat, saat diberikan rangsang nyeri tampak
dekortikasi(fleksi). Berapakah GCS pasien tersebut? E2 V3 M3
a. 10
b. 9
c. 8
d. 11
e. 7
29. Seorang laki-laki dirawat dengan keluhan kelemahan pada kaki yang dirasakan sejak 2
hari yang lalu, pada pemeriksaan reflek fisiologis ditemukan masalah pada bicep dan
achiles, Kemudian dilakukan pemeriksaan babinksi pada kedua kaki, dan didapatkan
hasil positif. Secara klinis interpretasi hasil positif dapat dilihat dari respon pasien,
respon tersebut berupa??
a. Terdapat gerakan fleksi pada semua jari kaki
b. Terdapat respon gerak ekstensi pada semua jari
c. Terdapat gerakan dorsofleksi ibu jari dan mekarnya 4 jari lainnya
d. Terdapat gerakan ekstensi ibu jari dan dorsofleksi pada 4 jari lainnya
e. Semua jari jari tidak bergerak sama sekali saat dilakukan goresan kaki
30. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam sejak 5 hari
yang lalu, saat ini mengeluh lemah pada tangan dan kaki kiri. Hasil pemeriksaan fisik
tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 96 x/menit, suhu 37,6 0C, frekuensi napas
5 3
24 x/menit, kekuatan otot ∨ , sulit menelan, dan berbicara pelo
5 3
a. Kerusakan menelan
b. Defisit perawatan diri
c. Gangguan mobilitas fisik
d. Gangguan komunikasi verbal
e. Gangguan perfusi jaringan serebral