Anda di halaman 1dari 4

kebijakan dan Strategi Nasional Tentang Pelayanan Kesehatan Reproduksi Pada Situasi Darurat

Kebijakan Kementerian Kesehatan dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas


pelayanan kesehatan perempuan sesuai dengan siklus hidupnya yang dilakukan
dengan pendekatan Continum of Care. Yaitu penyediaan pelayanan mulai dari proses
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, anak-anak, remaja, dewasa dan sampai lanjut
usia.

Landasan hukum:

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI no 64 tahun 2013: tentang


penanggulangan krisis kesehatan, Pelayanan Kespro masuk ke dalam pelayanan
kesehatan yang harus disediakan pada tahap tanggap darurat dan pasca krisis
Pasal 22:

Pemenuhan kebutuhan kesehatan antara lain berupa sumber daya manusia


kesehatan, pendanaan, fasilitas untuk mengoperasionalkan system pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan medic, obat dan perbekalan kesehatan, gizi,
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, kesehatan jiwa, kesehatan
reproduksi dan identifikasi korban sesuai kebutuhan.

Undang-undang RI No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Fokus


pelayanan dari kesehatan reproduksi dalam kondisi darurat juga mencakup
kelompok rentan.Pengaturan dan layanan kepada kelompok rentan telah masuk
kedalamUU tentang penanggulangan bencana.Di dalam Undang-undang tersebut
terdapat dua pasal yang mengatur antara lain pasal 48 dan

pasal 55. Di dalam pasal 48, Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 huruf (b) meliputi:

a. Pengkajian secara cepat,tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya;

Penentuan status keadaan darurat bencana;

Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;

Perlindungan prioritas untuk mendapatkan penyelamatan, evakuasi, pengamanan,


pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar;

Perlindungan terhadap kelompok rentan; dan

Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

Perlindungan terhadap kelompok rentan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48


huruf (e)dilakukan dengan memberikan prioritas kepada kelompok rentan
berupa penyelamatan, evakuasi, pengamanan, pelayanan kesehatan, dan
psikososial. Kelompok rentan sebagaimana dimaksud terdiri atas:

Bayi, balita, dan anak-anak;

Ibu yang sedang mengandung atau menyusui;

Penyandang cacat; dan

Orang lanjut usia.

Kebijakan pelayanan Kespro dalam kondisi krisis/darurat:

a. Kegiatan terkait kesehatan reproduksi dalam kondisi darurat dilaksanakan pada setiap tahap
bencana mulai dari pra-bencana, kondisi gawat darurat/saat bencana sampai kondisi pasca
krisis/bencana.

b. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dalam Krisis Kesehatan & Situasi Tanggap Darurat Bencana
dilaksanakan melalui Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi pada saat
awal bencana

c. Pelayanan kesehatan reproduksi komprehensif diintegrasikan pada pelayanan kesehatan


dasar segera setelah stabil

d. Respon kesehatan reproduksi pada Krisis Kesehatan & Situasi Tanggap Darurat Bencana
dilakukan secara terkoordinir dengan Lintas Program/Lintas Sektor terkait, organisasi profesi dan
LSM terkait

Strategi Kespro dalam kondisi krisis/darurat:

a. PPAM Kesehatan Reproduksi merupakan bagian dari pelaksanaan penanggulangan krisis


kesehatan akibat bencana

b. Penentuan focal point kespro dalam Krisis Kesehatan & Situasi Tanggap Darurat Bencana di
setiap tingkata

C. Penyusunan Rencana Kesiapsiagaan bidang kespro di setiap tingkatan

d. Advokasi dan sosialisasi di semua tingkatan


e. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia/SDM

F. Penyediaan logistik (kit kespro, kit individual dan kit bidan)

Anda mungkin juga menyukai