Di susun oleh:
Ernawati (P3.73.24.2.17.017)
Fatmawati (P3.73.24.2.17.018)
TAHUN 2019
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan kasus pada Akseptor KB Implant “Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB Suntik
3 Bulan di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan”
(........................................) (................................................)
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia
dan penyertaan-Nya, laporan kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB
Suntik 3 Bulan” ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Penulis sangat berterimakasih kepada Dosen Pembimbing, yaitu ibu Yudhia
Fratidhina,Skm,M.Kes dan ibu Dra. Jomima B,M.kes yang telah membimbing penulis untuk
menyusun laporan ini. Penulis juga sangat berterimakasih kepada pembimbing lahan praktik
di puskesmas kecamatan Grogol Petamburan yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan laporan kasus ini.
Penulis mengetahui bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar makalah ini dapat jauh
lebih baik nantinya.
Akhirnya, penulis berharap laporan kasus ini dapat bermanfaat pada siapapun yang
membacanya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................4
BAB I....................................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.................................................................................................................................6
A. Latar belakang...........................................................................................................................6
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................7
C. Tujuan........................................................................................................................................8
D. Manfaat......................................................................................................................................8
BAB II...................................................................................................................................................9
TINJAUAN KASUS.............................................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................12
TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................12
A. Definisi Kontrasepsi................................................................................................................12
B. Definisi Kontrasepsi Suntik Progestin.....................................................................................12
C. Jenis Kontrasepsi Suntik Progestin..........................................................................................12
D. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik Progestin.................................................................................13
E. Keuntungan Kontrasepsi Suntik Progestin...............................................................................13
F. Keterbatasan Kontrasepsi Suntik Progestin.............................................................................13
G. Indikasi dan Kontraindikasi Kontrasepsi Suntik Progestin..................................................14
H. Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntik Progestin..................................................14
I. Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntik Progestin......................................................................15
J. Informasi Lain yang Perlu Disampaikan..................................................................................16
K. Peringatan bagi Pemakai Kontrasepsi Suntik Progestin.......................................................17
L. Efek Samping..........................................................................................................................17
M. Penanganan Gangguan Haid................................................................................................18
N. Instruksi bagi Klien..................................................................................................................19
BAB IV...............................................................................................................................................21
PEMBAHASAN.................................................................................................................................21
4
BAB V.................................................................................................................................................22
PENUTUP...........................................................................................................................................22
A. Kesimpulan..............................................................................................................................22
B. Saran........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia senantiasa mengalami
peningkatan. Hal ini tercermin dari hasil sensus penduduk 2010, Indonesia
menunjukkan gejala ledakan penduduk. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010
tercatat 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,49 persen pertahun,
sementara pada tahun 2008 masih tercatat 288,53 juta jiwa. Laju pertumbuhan
penduduk ini jika tetap pada angka itu, pada 2045 jumlah penduduk Indonesia
diperkirakan mencapai 450 juta jiwa. Peningkatan penduduk yang tinggi ini
akan mengakibatkan permasalahan jika tidak dikendalikan (BKKBN, 2010).
Upaya untuk mengatasi ledakan jumlah pendudukan tersebut salah satunya
adalah melalui program Keluarga Berencana (KB). KB ini merupakan bagian
integral dari pembangunan Nasional yang bertujuan melembagakan Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Program KB saat ini sudah
merupakan suatu keharusan dalam upaya menanggulangi pertumbuhan
penduduk dunia umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Berhasil
tidaknya kita melaksanakan program KB ini akan menentukan berhasil tidaknya
dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia (BKKBN, 2010).
Program Keluarga Berencana adalah perawatan kesehatan utama yang sesuai
untuk kaum ibu dalam masa subur. Pelayanan keluarga berencana meliputi
pemilihan alat Kontrasepsi, pelayanan aborsi yang aman (bila diperlukan untuk
kesehatan ibu) dan kesehatan ibu. Pelayanan tambahan meliputi pencegahan
penyakit kelamin termasuk AIDS, KB untuk ibu menyusui, perawatan setelah
aborsi, diagnosis dan penobatan infeksi saluran reproduksi, pelayanan
pengaduan tentang kesuburan dan Pap-smear untuk konsumen KB.
Program KB juga dapat meningkatkan keinginan, kebutuhan dan melindungi
kesehatan konsumen KB, serta mengurangi peserta putus KB dengan
6
menanggulangi efek samping. Petugas KB harus tahu cara kerjanya mengapa
terjadi efek samping.
Pelayanan pengaduan konsumen adalah elemen penting untuk melengkapi
pelayanan KB berkualitas baik dan dapat menolong menyesuaikan kehendak
konsumen dengan tujuan program KB.
Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2008,
persentase wanita berumur 10 tahun ke atas pernah kawin dengan jumlah anak
yang dilahirkan hidup terbesar adalah 0-2 orang (49,72%) dan 3-5 orang
(35,83%) untuk daerah perkotaan dan pedesaan. Proporsi wanita 15-49 tahun
yang berstatus kawin dan sedang memakai/menggunakan alat KB menurut
Susenas tahun 2008 sebesar 56,62%, hal ini menunjukkan tidak mengalami
perkembangan sejak tahun 2004. Persentase wanita pengguna alat kontrasepsi
hingga tahun 2008 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pilihan
alat kontrasepsi suntik dan pil KB masih terbanyak diminati oleh para wanita
yang berstatus kawin dengan persentase 58,7% untuk kontrasepsi suntik dan
23,9% untuk pil KB (Depkes RI, 2009).
Jenis kontrasepsi suntik yang di sediakan dalam program KB Nasional salah
satunya adalah Depo Provera 150 mg, yang diberikan setiap tiga bulan.
Kontrasepsi suntik ini mempunyai daya kerja yang lama, yakni dalam rentang
waktu tiga bulan pemakaian, akan tetapi setiap metode kontrasepsi tentu
mempunyai efek samping. Efek samping yang sering ditemukan pada
kontrasepsi suntik ini salah satunya adalah perubahan berat badan, dan gangguan
haid, depresi, keputihan, jerawat dan sebagainya (Hartanto, 2003).
Gangguan pola haid yang terjadi tergantung pada lama pemakaian.
Gangguan pola haid yang terjadi seperti perdarahan bercak/flek, perdarahan
irreguler, amenore dan perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang
hilang (Hartanto, 2003).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, bidan diharapkan mampu memberikan
asuhan kebidanan yang cepat, tepat dan cermat, sehingga proses tersebut dapat
berlangsung dengan normal serta sesuai dengan standar. Berkaitan dengan hal
7
tersebut, penulis merumuskan masalah tentang bagaimana manajemen asuhan
kebidanan pada ibu akseptor KB suntik 3 bulan pada Ny.N.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan manajemen asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB 3 bulan
sesuai standar pelayanan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu akseptor KB 3 bulan.
b. Menganalisa masalah dan menentukan diagnosa kebidanan pada ibu
akseptor KB 3 bulan.
c. Melakukan tindakan pada ibu akseptor KB 3 bulan.
d. Merencanakan tindakan pada ibu akseptor KB 3 bulan.
e. Melaksanakan rencana tindakan pada ibu akseptor KB 3 bulan.
f. Melaksanakan evaluasi pada ibu akseptor KB 3 bulan.
g. Melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.
D. Manfaat
1. Bagi Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk
lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan umumnya pada masyarakat.
2. Bagi Prodi DIII Kebidanan Poltekkes Jakarta 3
Sebagai dokumentasi, sebagai pembanding antara teori dan praktik di
lapangan serta sebagai penilaian kepada mahasiswa tentang asuhan kepada
ibu.
3. Bagi Klien/Masyarakat
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu menyusui
tentang jenis alat kontrasepsi yang sesuai untuk ibu yang sedang menyusui
dan pengaruh dari kontrasepsi yang dipilih terhadap pola menstruasi.
4. Bagi Penulis
Agar lebih memahami dan dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu.
8
BAB II
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Istri Suami
Nama : Ny. N Nama : Tn. S
Umur : 36 Tahun Umur : 40 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan :Buruh
Alamat : green garden
I. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan ingin suntik KB 3 bulan.
2. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
3. Ibu mengatakan ini kunjungan suntik kembali
4. Ibu mengatakan tidak sedang mengandung dan menyusui
5. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit hipertensi
6. Ibu mengatakan memiliki 2 orang anak yaitu 1 laki-laki dan 1 perempuan
7. Ibu mengatakan menggunakan KB suntik dengan tujuan untuk
menjarangkan kehamilan dan takut untuk menggunakan KB jangka panjang
seperti implant dan IUD.
9
II. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan Emosional : Stabil
2. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,7 °C
3. BB : 83 kg
4. TB : 158 cm
III.ANALISA
Ny. N 36 tahun P2A1, Akseptor Aktif KB Suntik 3 bulan.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu normal.
Ibu mengetahui dan ibu mengerti tentang kondisinya saat ini
2. Menjelaskan pada ibu tentang suntik kb 3 bulan, suntik kb 3 bulan adalah
salah satu metode kontrasepsi yang biasa digunakan untuk menunda
kehamilan. Suntikan KB 3 bulan mengandung hormon progestin, adapun
beberapa efek samping secara umum dari penggunaan metode ini yaitu
penambahan berat badan, perubahan siklus haid, dan timbul flek-flek
hitam pada wajah ibu. Suntik kb 3 bulan di lakukan atau diberikan pada
bagian 1/3 SIAS ibu dengan dosis 3cc/3ml.
Ibu mengerti dan ibu tetap ingin menggunakan metode kontrasepsi suntik 3
bulan.
3. Memberikan inform concent kepada ibu untuk menyatakan bahwa ibu
bersedia untuk dilaksanakan penyuntikan sebagai tanda bukti.
Ibu bersedia dan menandatanganinya.
4. Menyiapkan alat dan pasien sebelum melakukan tindakan seperti
menyiapkan spuit 3cc, bengkok, handscoon, alkohol swap, vial kb suntik 3
10
bulan depo progestin, dan membantu ibu mengatur posisi menjadi duduk
yang nyaman, serta menjaga privasi pasien.
Alat dan pasien sudah siap untuk melakukan tindakan.
5. Mencuci tangan 6 langkah dengan tepat sebelum melakukan tindakan.
Sudah dilakukan sesuai dengan 6 langkah cuci tangan.
6. Memakai Alat Perlindungan diri/APD sesuai dengan PI/ Pencegahan Infeksi
yaitu menggunakan handscoon sebelum melakukan tindakan.
Sudah dilakukan dan sudah memakai handscoon
7. Menyiapkan vial depo progestin 150mg/3ml untuk di ambil dengan
menggunakan spuit 3cc, jangan lupa di kocok terlebih dahulu dan pastikan
tidak ada yang tesisa di dalam vial.
Sudah di lakukan dan siap untuk digunakan
8. Melakukan penyuntikan KB 3 bulan (Depo Progestin 150mg/3ml) secara IM
di 1/3 SIAS dengan menggunakan spuit 3cc.
Ibu mengetahui dan sudah disuntik.
9. Memberi tahu ibu untuk kunjungan suntik ulang tanggal 22 Juli 2019.
Ibu mengerti dan bersedia datang kembali.
10. Menganjurkan ibu untuk kembali tidak lewat dari tanggal yang telah
ditentukan karena dapat menyebabkan kegagalan kontrasepsi dan
menyebabkan kehamilan.
Ibu mengerti.
11. Menuliskan tanggal kunjungan ulang di kartu catatan ibu.
Sudah dilakukan.
12. Pendokumentasian
11
BAB III
TINJAUAN TEORI
12
D. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik Progestin
1. Mencegah ovulasi
2. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
3. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
4. Menghambat transportasi gamet oleh tuba (Saifuddin, 2010).
13
G. Indikasi dan Kontraindikasi Kontrasepsi Suntik Progestin
Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin:
1. Usia reproduksi.
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas
tinggi.
4. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
5. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
6. Setelah abortus atau keguguran
7. Perokok
8. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan
darah atau anemia bulan sabit.
9. Menggunakan obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis
(rimfamisin).
10. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung esterogen
11. Sering lupa bila menggunakan pil.
12. Anemia defisiensi besi
13. Mendekati usia menopouse yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan
pil kontrasepsi kombinasi (Saifuddin, 2010:MK-43).
14
3. Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapatdiberikan setiap saat, asalkan
ibu tersebut tidak hamil.Selama 7 hari setelah suntikan tidak
bolehmelakukan hubungan seksual
4. Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal laindan ingin mengganti
dengan kontrasepsi suntikan.Bila ibu tidak hamil, suntikan pertama dapat
segeradiberikan atau tidak perlu menunggu sampai haidberikutnya datang.
5. Bila ibu sedang menggunakan kontrasepsi suntikanjenis lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsisuntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan
yangakan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsisuntikan yang
sebelumnya.
6. Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin
menggantikannya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama
kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja
ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid
berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut
selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
7. Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan
pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid, atau
dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu
tersebut tidak hamil.
8. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama
dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan selama 7
hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual (Saifuddin,
2010).
15
2. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil/
isopropyl alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik, setelah
kering baru disuntik.
3. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terjadi endapan putih pada
dasar ampul, upayakan menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.
16
yang akan diberikan tersebut diinjeksi sesuai dengan jadwal suntikan dari
kontrasepsi hormonal yang sebelumnya.
7. Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asal saja
diyakini ibu tersebut tidak hamil.
L. Efek Samping
Efek samping yang terjadi pada penggunaan kontrasepsi suntik progestin
menurut Hartanto (2004 : 169), antara lain :
1. Gangguan haid pada akseptor dapat berupa:
a. Amenore
b. Perdarahan berat, ireguler, bercak.
c. Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah.
d. Insiden yang tinggi dari amenorea diduga karena atrofi endometrium.
Penanggulangan :
a. Melakukan konseling sebelum dan selama pemakaian kontrasepsi suntik.
b. Bila perdarahan hebat atau lama disebabkan oleh kontrasepsi suntikan,
maka tindakan yang harus diambil:
1) Pemberian tablet ekstradiol 25 mg 3x1 sehari untuk 3 hari atau 1 pil
oral kombinasi per hari untuk 14 hari.
2) Bila perdarahan tetap saja berlangsung terus, pertimbangkan untuk
melakukan dilatasi atau kuretasi.
17
2. Berat badan bertambah.
a. Pemberian konseling medik sebelum dan selama pemakaian kontrasepsi
suntikan.
b. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar antara 1-5 kg
dalam tahun pertama.
c. Depo provera merangsang pusat pengendalian nafsu makan di
hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada
biasanya.
3. Sakit kepala
1. Melakukan konseling sebelum dan selama pemakaian kontrasepsi
suntikan.
2. Terjadi pada 1-17% akseptor.
3. Pada sistem kardiovaskuler efeknya sangat sedikit, mungkin ada sedikit
peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL kolesterol.
4. Hampir tidak ada efek tekanan darah atau sistem pembekuan darah
maupun sistem fiorinolitik.
5. Perubahan dalam metabolisme lemak, terutama penurunan HDL,
kolesterol dicurigai dapat menambah besar resiko timbulnya penyakit
kardiovaskuler, HDL kolesterol yang rendah dapat menyebabkan
timbilnya arterosklerosis sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol
total tidak ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.
18
Bila tidak ditemukan penyebab terjadinya perdarahan, tanyakan apakah
klien masih ingin melanjutkan suntikan, dan bila tidak , suntikan jangan
dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi jenis lain.
c. Bila ditemukan penyakit radang panggul atau penyakit akibat hubungan
seksual, klien perlu diberi pengobatan yang sesuai dan suntikan dapat
terus dilanjutkan
d. Perdarahan banyak atau memanjang (lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih
banyak dari perdarahan yang biasanya dialami pada siklus haid normal).
Jelaskan bahwa perdarahan yang banyak atau memanjang tersebut biasa
ditemukan pada bulan pertama suntikan
e. Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila
ditemukan kelainan ginekologik, klien perlu diobati atau dirujuk
f. Bila perdarahan yang terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak
dapat menerima perdarahan yang terjadi, suntikan jangan dilanjutkan
lagi. Pilihkan jenis kontrasepsi yang lain. Untuk mencegah anemia perlu
diberi preparat besi atau makanan yang banyak mengandung zat besi.
19
Hentikan penyuntikan. Jelaskan bahwa hormon
progestin tidak akan menimbulkan kelainan pada
janin
- Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk kilen
segera
- Jangan berikan terapi hormonal untuk
menimbulkan perdarahan karena tidak akan
berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak
terjadi perdarahan juga, rujuk ke klinik.
- Informasikan bahwa perdarahan ringan sering
Perdarahan/perdarahan dijumpai, tetapi hal ini bukanlah masalah serius,
bercak(spotting) dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila
klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut
dan ingin melanjutkan suntikan, maka dapat
disarankan 2 pilihan pengobatan.
- 1 siklus pil kontrasepsi kombinasi ( 30-35 µg
etinil-estradiol), ibuprofen (sampai 800 mg,
3x/hari untuk 5 hari), atau obat jenis lain.
Jelaskan bahwa selesai pemberian pil kontrasepsi
kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi
perdarahan banyak selama pemberian suntikan
ditangani dengan pemberian 2 tablet pil
kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari
dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi
hormonal, atau diberi 50 µg etinil-estradiol atau
1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21
hari.
Meningkatnya / menurunya - Informasikan bahwa kenaikan / penuruna berat
berat badan badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi.
Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan
terlalu mencolok. Bila berat badan berlebihan,
hentikan suntikan dan anjurkan metode
20
kontrasepsi lain.
BAB IV
PEMBAHASAN
21
Pada Kasus ini, Ny.N menggunakan KB suntik 3 bulan. Ny. N memilih
menggunakan KB suntik karena membutuhkan kontrasepsi yang sesuai dan memiliki
efektifitas yang tinggi, sehingga ia bisa dengan mudah mengatur jarak kehamilan
anaknya, jika penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah
ditentukan.Ny. N pun mengatakan bahwa beliau takut untuk menggunakan metode KB
implant dan IUD. Ny.N tidak dianjurkan menggunakan pil kb karena Ny.N mengatakan
ia pernah mencobanya dan sering lupa untuk meminumnya. Ny.N Telah memiliki 2
anak dan pernah abortus 1 kali. Anak terkecil berusia 8 tahun. Tekanan darah Ny.N
yaitu 110/80 mmHg. Jadi, Ny. N cocok menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 Bulan.
BAB V
PENUTUP
22
A. Kesimpulan
Program Keluarga Berencana adalah perawatan kesehatan utama yang sesuai
untuk kaum ibu dalam masa subur. Pelayanan keluarga berencana meliputi
pemilihan alat Kontrasepsi, pelayanan aborsi yang aman (bila diperlukan untuk
kesehatan ibu) dan kesehatan ibu.
Keluarga Berencana adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya
perubahan atau mencegah pertemuan adanya sperma dari laki-laki dan sel telur
dari wanita setelah bersenggama. Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi
hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena
kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman.
Pada Ny.N usia 36 tahun P2A1 akseptor KB dilakukan konseling
penggunaan alat kontrasepsi. Ny.N memilih alat kontrasepsi suntik 3 bulan
karena takut untuk menggunakan kontrasepsi IUD serta implant dan didukung
dengan pemeriksaan fisik sesuai indikasi.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Meningkatan kemampuan dalam asuhan pada akseptor kb sangat diperlukan,
agar mahasiswa lebih dapat mengetahui langkah apa saja yang dilakukan.
2. Bagi Wahana Praktik
Petugas kesehatan hendaknya selalu meningkatkan kualitas dalam
pelaksanaan dan penanganan pada akseptor kb secara tepat dan baik.
3. Bagi Institusi Praktek
Melakukan peningkatan kemampuan pembelajaran sangat diperlukan
mahasiswa, bukan hanya untuk sekedar mengetahui tetapi juga mahasiswi
dapat menerapkan dalam lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
23
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Varney, Helen. 2007. BukuAjarAsuhanKebidanan. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. IlmuKandungan. Jakarta: YBPS
Wulansari, Pita dan Huriawati Hartanto (Eds.). 2006. Ragam Metode Kontrasepsi.
Jakarta : EGC
BKKBN. 2011. Evaluasi Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana Nasional
Januari – Desember 2011 Provinsi Jawa Timur. Surabaya : BKKBN
. . 2011b. Alat Kontrasepsi. http://www.bkkbn-jatim.go.id/bkkbn-jatim/html/cara.htm
(Diakses 4 Mei 2019)
Azis,Sriana.2015. manajemen program keluarga berencana di
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1002 ( di akses 4 mei
2019)
24