Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM ORGANISASIONAL PADA KEHAMILAN


Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah
Teknologi Tepat Guna Dalam Pelayanan Kebidanan
Dosen pengampu: Dr. Sri Wahyuni, M. Mid

Disusun oleh :
1. Afrili Bella Melanawati Putri P27224020485
2. Devi Suparyeti P27224020491
3. Diana Irawati Rosida P27224020492
4. Fitrohiyah Anshari P27224020498
5. Priska Lintang Kusumaningrum P27224020510
6. Suci Maharani Khalis P27224020515
7. Umy Fadhillah P27224020517

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN DAN


PROFESI KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Sistem
Organisasional Pada Kehamilan” telah selesai dari proses penyelesaian.
Selain dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Tepat Guna
Dalam Pelayanan Kebidanan, makalah ini dibuat untuk menjadi bahan
pembelajaran bagi pengarang dari berbagai sumber materi yang disediakan dalam
penyusunan makalah ini. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
pembimbing kami Ibu Dr. Sri Wahyuni, M.Mid yang telah membimbing kami
serta kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada
kami sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
belum dapat dikatakan sempurna. Maka dari itu, penulis mengaharapkan kritik
dan pesan dalam hal penyusunan maupun materi yang tercantum didalamnya agar
menjadi bahan pembelajaran di masa yang akan datang.

Klaten, Maret 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................6
C. Tujuan..........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7
A. Kelas Ibu Hamil (KIH) Virtual..................................................................7
1. Definisi......................................................................................................7
2. Indikasi.....................................................................................................7
3. Manfaat....................................................................................................7
4. Mekanisme Penggunaan.........................................................................8
5. Mekanisme Kerja....................................................................................8
6. Efek Samping...........................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan pada wanita adalah proses yang bersifat alami dan
fisiologis kemudian dilanjutkan dengan proses persalinan dan selanjutnya
adalah masa nifas. Selama proses kehamilan berlangsung banyak perubahan
yang terjadi dalam tubuh seorang perempuan. Perubahan-perubahan yang
terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan
kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil. Salah satu yang dapat dilakukan
agar ibu hamil memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada masa
kehamilan adalah dengan pemeriksaan antenatal care (Mochtar, 1998).
Situasi penduduk di dunia saat ini terkait dengan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tergolong tinggi.
Indikator penting yang menggambarkan tingkat kesejahteraan dari suatu
negara adalah derajat kesehatan masyarakat itu sendiri. World Health
Organization (WHO) merumuskan program yang disebut Sustainable
Development Goals (SDGs) yang merupakan lanjutan Millenium
Development Goals (MDGs) yang bertujuan menurunkan AKI agar dapat
tercapainya target SDGs tahun 2030 yaitu AKI kurang dari 70 per 100.000
KH dan AKB menjadi 23 per 1.000 KH (WHO, 2015).
Ibu hamil seharusnya mempunyai pengetahuan tentang perubahan
tubuh selama kehamilan, keluhan umum dan penangannnya, pemeriksaan
wajib selama kehamilan, pengaturan gizi, perawatan saat kehamilan, tanda-
tanda persalinan dan tanda bahayanya, serta perawatan saat nifas (Kemenkes
RI, 2012).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menyatakan
bahwa sekitar 830 wanita di seluruh dunia meninggal setiap hari akibat
komplikasi kehamilan dan persalinan, secara keseluruhan Angka Kematian
Ibu (AKI) sebanyak 303.000/100.000 kelahiran hidup. Hampir semua
kematian ibu terjadi di negara berkembang yaitu 550 orang di Afrika Sub-
Sahara dan 180 orang di Asia Selatan. Ini masih dalam kategori tinggi karena
masih belum mencapai target Suistainable Development Goals (SGD’s) yaitu
< 70 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,2018)
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka
kematian ibu yang masih tinggi. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 2015 didapatkan 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup.
Dalam rangka penurunan AKI maka dilakukanlah berbagai upaya
kesehatan untuk ibu yang salah satunya yaitu kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil
ini merupakan sarana belajar bersama bagi ibu hamil tentang kesehatan yang
dilakukan dengan bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
persalinan, nifas, KB pasca persalinan, pencegahan komplikasi, perawatan
bayi baru lahir dan aktivitas fisik atau senam hamil. Dan pada setiap materi
kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok
(Kemenkes RI, 2014).
Perilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan
tindakan ibu hamil tersebut (Maulana, 2009). Tingkat pengetahuan
mempengaruhi sikap kesehatan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan
atau kegiatan seseorang dalam memilih dan meningkatkan kesehatan.
Termasuk juga tindakan untuk mencegah penyakit, memilih makanan,
sanitasi dan lain sebagainya (Notoatmodjo, 2012).
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan
dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Secara teknis teknologi tepat
guna merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju.
Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan
dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola teknologi tepat guna.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas
mengenai kelas ibu hamil dengan menggunakan teknologi tepat guna.

5
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah “Bagaimana
penerapan kelas ibu hamil dengan teknologi tepat guna”.

C. Tujuan
Untuk mengetahui adakah pengaruh teknologi tepat guna dalam penerapan
kelas ibu hamil.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kelas Ibu Hamil (KIH) Virtual


1. Definisi
Kelas Ibu Hamil (KIH) model virtual adalah kegiatan KIH yang
materi pendidikan kesehatannya diberikan melalui video yang diunggah
melalui grup WhatsApp (WAG) atau Line yang sudah dibentuk
sebelumnya oleh Bidan Fasilitator (Sriatmi, dkk, 2020).

2. Indikasi
Para ibu hamil

3. Manfaat
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap, persepsi, kesadaran dan kepatuhan
dalam kesehatan
b. Meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan tenaga kesehatan dan
ibu hamil lainnya
c. Upaya untuk saling memantau dan mengingatkan satu dengan lainnya,
termasuk dalam persiapan menjelang persalinan
d. Saling mengingatkan (reminding) dibutuhkan ibu hamil dalam praktik
pencegahan risiko tinggi, karena sekaligus menjadi faktor dukungan
e. Meningkatkan praktik pencegahan risiko tinggi kehamilan melalui
sharing materi penyuluhan kesehatan dan aktivitas diskusi pada
handphone atau gadget ibu-ibu anggota kelompok
f. Mampu mengatasi kendala keterbatasan waktu (ibu hamil sebagai
peserta dan bidan/Gasurkes sebagai tenaga fasilitator)
g. Mempermudah ibu hamil mengakses berbagai informasi penting
h. Meningkatkan secara efektif kepuasan dan kesadaran ibu hamil
primigravida dalam perawatan prenatal
i. Mendukung kebijakan social distancing (physical distancing) melalui
penyampaian materi penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada
setiap ibu hamil dalam kelompok yang dibentuk (WhatssApp/Line grup)
karena ibu hamil tidak harus dikumpulkan dalam satu ruang
sebagaimana model KIH konvensional (Sriatmi, dkk, 2020).

4. Mekanisme Penggunaan
Materi pendidikan kesehatannya diberikan melalui video yang
diunggah melalui grup WhatsApp (WAG) atau Line yang sudah dibentuk
sebelumnya oleh Bidan Fasilitator. Video berisi naskah penyuluhan
kesehatan yang disampaikan oleh Bidan Fasilitator Puskesmas per tahapan
materi sesuai ketentuan Buku Pedoman Pelaksanaan KIH. Materi
dibagikan setiap seminggu sekali dengan durasi 20-25 menit per video,
sehingga dalam sebulan total ada 80-100 menit sesuai ketentuan waktu
penyampaian pendidikan Kesehatan (Sriatmi, dkk, 2020).

5. Mekanisme Kerja
Diskusi dan tanya jawab dilakukan melalui chating grup WA
dimana Bidan Fasilitator bertanggung jawab sebagai administrator grup.
Penyampaian informasi dan pesan juga dapat disampaikan secara
virtual dan langsung dalam kelompok atau grup WhatsApps/Line yang
dibentuk, yang sekaligus ibu bisa mendapatkan tanggapan (feed-back)
langsung dari tenaga kesehatan maupun ibu hamil lainnya tanpa terjeda
lamanya waktu (Sriatmi, dkk, 2020).

6. Efek Samping
Ketidakmampuannya memastikan apakah semua ibu sudah melihat
dan memahami kiriman aplikasi dan chating diskusi tersebut melalui
kelompok WA/Line (Sriatmi, dkk, 2020).

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ibu hamil seharusnya mempunyai pengetahuan tentang perubahan
tubuh selama kehamilan, keluhan umum dan penangannnya, pemeriksaan
wajib selama kehamilan, pengaturan gizi, perawatan saat kehamilan, tanda-
tanda persalinan dan tanda bahayanya, serta perawatan saat nifas dengan
kelas ibu hamil yang penerapannya menggunakan teknologi tepat guna terkini
para ibu hamil dapat belajar bersama dalam kelompok tentang kesehatan yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dan
dilakukan dengan media pembelajaran yang menarik tidak harus bertatap
muka secara langsung.
B. Saran
Demikian makalah ini dibuat, agar pembaca dapat memahami, memperoleh
hasil dan manfaat dari teknologi tepat guna kelas ibu hamil dalam pelayanan
kebidanan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Sriatmi, dkk, (2020). Dapatkah Kelas Ibu Hamil Model Virtual Meningkatkan
Praktik Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan. Media Litbangkes, 30(1), 1-
14.

Anda mungkin juga menyukai