Anda di halaman 1dari 3

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

“Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya”.

Itulah dalil yang menjadi dasar hokum kekekalan energy. James Prescott Joule, fisikawan Inggris
yang mencetuskan ide ini. Inti dari dalil ini adalah energy yang ada di dunia ini tidak dapa dimusnahkan
atau dibuat yang ada hanya bisa diubah (misalnya dari energy kinetic ke energy potensial, atau
sebaliknya.

Pada bahasan kali ini yang akan dibahas mengenai kekekalan energy yang berhubungan antara
energy potensial dan energy kinetic. Energy kinetic adalah energy yang dimiliki suatu benda karena
geraknya. Sedangkan energy potensial adalah energy yang dimiliki suatu benda karena tingginya.
Persamaan umum yang dimilki oleh energy kinetic adalah E​k ​= ½ mv​2​. Sedangkan persamaan energy
potensial memiliki persamaan E​p​ =mgh. Kedua persamaan energy ini akan dibahas pada paragraph
selanjutnya.

1. Energy Kinetik

Memiliki persamaan umum

E​k =​ ½ mv​2

penjelasan :

E​k =​ energy kinetic ( dalam joule)

m = massa benda ( dalam kg)

v = kecepatan benda ( dalam m/s)

Contoh :

Jika suatu benda R memiliki massa 100 kg, dan kecepatan 500 cm/s, berapakah energy kinetiknya ?

Jawaban :

Kita ubah dahulu satuannya ke satuan yang seharusnya, massa sudah sesuai, kecepatan diubah dari
cm/s ke m/s maka, 500 cm/s menjadi 5 m/s. dan hitung sesuai rumus

E​k =​ ½ mv​2 ​= ½ 100* (5)​2​ = 1250 joule.


2. Energi Potensial

Energi potensial memiliki persamaan umum :

E​P =​ mgh,

Penjelasan :

E​P​ = energi potensial (joule)

m = massa benda ( kg)

g = gaya gravitasi (m/s​2​) (umumnya 9,8 m/s​2 ​walaupun tergantung soal)

h = ketinggian benda dari acuan (m)

Contoh :

Jika suatu benda mempunyai massa 50 kg, dan ketinggian 80 m diatas titik acuan, maka energy potensial
benda adalah …… ( g = 10 m/s​2​)

Jawaban :

Masukan rumus : E​P =​ mgh = 50*10*80 = 40.000 joule.

3. Hubungan Energi Potensial dan Energi Kinetik.

Hubungan ini terjadi ketika benda bermassa dijatuhkan dari ketinggian. Benda sebelum
dijatuhkan akan mempunyai energi potensial dan tidak berkecepatan , tetapi ketika benda sampai ke
titik terbawah (titik acuan), benda tidak mempunyai energy potensial tetapi mempunyai kecepatan.

Energi kinetic dan energy potensial mempunyai hubungan :

ΔE = 0
E​P1 +​ E​k1 ​ – E​P2 –​ E​k2​ = 0

E​P1 +​ E​k1 =​ E​P2 +​ E​k2

Contoh :

Sebuah dijatuhkan bermassa 5 kg dari ketinggian 20 m, berapakah energy potensial dan kinetic saat
benda ada dititik tertinggi, di titk 10 m dari tanah, dan ketika sampai di tanah.

1. Saat di titik tertinggi, energi kinetik adalah 0, karena belum mempunyai kecepatan, sedangkan
energi potensial adalah 5*20*10 = 1000 joule
2. Saat di titik terendah, energi potensial adalah 0, sedangkan energi kinetik adalah maksimum,
sebesar 1000 joule, itu bisa kita cari dengan menggunakan dalil gerak lurus berubah beraturan,
3. Saat di titik 10 m, energi potensial adalah 5* 10*10 = 500 joule, sedangkan energi kinetik adalah
1000 - 500 = 500 joule.

Hubungan antara energi kinetik dan energi potensial ditunjukan oleh gambar dibawah ini :

Silahkan cari sumber lain yang lebih bagus, dan lebih dapat dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai