Anda di halaman 1dari 3

2.

6 Manifestasi Klinis
Efek toksik timbal terutama berpengaruh pada saluran pencernaan, darah, dan sistem
persarafan. Pada saluran pencernaan, biasanya terjadi kolik timbal akibat efek langsung timbal
terhadap lapisan otot polos saluran pencernaan. Hal ini menyebabkan timbulnya rasa kram
perut yang menyeluruh terutama di daerah epigastrium dan periumbilikalis, serta sering disertai
mual, muntah, anoreksi, pengecapan rasa logam dan konstipasi atau kadang-kadang diare.1
Biasanya Gejala yang berhubungan dengan saluran pencernaan adalah gejala pertama yang
timbul pada pada orang yang keracunan timah.1,2,3
Intoksikasi timbal juga akan memengaruhi sistem enzim sel darah merah, sehingga
produksi dari sel darah merah terganggu mengakibatkan sel darah merah mengalami kerusakan
(hemolisis akut) dan anemia normositik normokrom atau mikrositik hipokrom. Enzim-enzim
sel darah merah, seperti asam delta-aminolevulinik dehidratase yang dibutuhkan untuk
konjugasi asam levulinik menjadi porfobilinogen, dan ferrokelatase yang berperan
menggabungkan Fe ke dalam protoporfirin dapat terganggu sehingga memengaruhi sintesis
heme.1,4
Gejala meningginya tekanan cairan otak dalam bentuk iritabilitas, inkoordinasi,
gangguan tidur, rasa nyeri kepala, disorientasi, gangguan mental, ataksia, sampai kelumpuhan
saraf otak, kebutaan, serangan pingsan atau koma merupakan manifestasi intoksikasi timbal
pada susunan saraf pusat. Serangan ini disebut ensefalopati timbal, yang biasanya merupakan
tanda prognosis yang sangat buruk karena sudah terjadi kerusakan otak yang serius. Kebutaan
dapat terjadi karena sensitivitas batang fotoreseptor berkurang telah karena paparan
timbal.Selain itu, gangguan motorik seperti wrist drop dan foot drop sering kali timbul sebagai
manifestasi intoksikasi timbal pada susunan saraf tepi. Ensefalopati timbal sering terjadi pada
anak-anak, sedangkan neuropati perifer sering terjadi pada orang dewasa.1,2,4
Pada anak, gejala sisa (sekuele) neurologis dari keracunan timbal termasuk penurunan
IQ, rentang perhatian yang lebih pendek, peningkatan perilaku antisosial, dan berkurangnya
prestasi dalam pendidikan. Terbukti bahwa peningkatan rata-rata kadar timbal dalam darah
10mg / dL pada anak-anak akan menyebabkan penurunan IQ antara 1,9 hingga 3,2 poin.5
Gejala yang berhubungan dengan mulut dan gigi seperti erosi gigi dan perubahan
warna, halitosis (nafas buruk), ulserasi dan pendarahan mulut menunjukkan bahwa pekerja di
lingkungan yang tercemar dengan debu timbal di udara dapat membuat jalan masuk ke dalam
tubuh melalui mulut menjadi mudah. Ini dapat menyebabkan mulut dan jaringan terkaitnya
sangat rentan terhadap infeksi. Bahkan masuknya debu timbal ke mulut dapat menyebabkan
lapisan epitel mulut mudah rusak, yang dapat menyebabkan mulut sering berdarah. Pekerja
tertentu yang terlibat dalam pengelasan membuat mereka rentan terhadap beberapa gejala
terkait mata seperti konjungtivitis dan keratitis.2
Timbal, bersama aliran darah, dapat melalui plasenta sehingga aborsi spontan dapat
terjadi pada wanita hamil yang terpajan timbal pada masa kehamilan. Sedangkan pada laki-
laki, timbal juga dapat mengurangi kesuburan karena timbal diduga turut memengaruhi proses
spermatogenesis. Manifestasi klinis timbal lainnya adalah poliatralgia, kegagalan fungsi hati,
dan gagal ginjal (kerusakan tubular pada intoksikasi akut, fibrosis interstisial-glomerulus dan
atrofi tubular pada intoksikasi kronis). 1,4
Timbal juga dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh dari pekerja yang terpapar dan
mungkin membuat mereka rentan terhadap beberapa penyakit atau infeksi sekunder karena
polutan lingkungan lainnya. Psikosis dapat terjadi sebagai akibat intoksikasi tetraetil timbal
dengan gejala insomnia, euforia, halusinasi, dan kadang-kadang konvulsi.1,2

2.7 Pemeriksaan Fisik


Pada pemeriksaan tanda vital, Hipertensi renal dapat terjadi akibat kerusakan ginjal.
Pada pemeriksaan status generalis, kulit yang pucat akibat anemia sklera atau kulit yang kuning
akibat hemolisis akut sering kali ditemukan pada para penderita intoksikasi timbal, suatu garis
berpigmentasi biru keabu-abuan kadang-kadang tampak pada gusi, yang disebut “gingival lead
line”, pigmentasi biru pada kuku serta nyeri perut saat palpasi. Pada pemeriksaan neurologis,
intoksikasi timbal sering kali ditunjukkan dengan lemahnya otot rangka, terutama otot
ekstensor bagian distal.1,2,3,5

2.8 Gambaran Laboratorium


Biasanya tampak gambaran anemia normositik normokrom atau mikrositik hipokrom
pada darah tepi, kadang-kadang ditemukan sel darah merah abnormal seperti morfologi daun
semanggi serta gambaran basofil yang berbintik. Turut sertanya timbal dalam penggabungan
Fe dan heme menyebabkan perubahan Fe menjadi bentuk Zn-protoporfirin (ZPP), dan produk
hidrolisisnya adalah eritrosit protoporfirin (EP). Konsentrasi ZPP dalam darah bermanfaat
mencerminkan paparan timbal selama 3 bulan sebelumnya. Pada urin, dengan adanya
peningkatan kadar asam delta-aminolevulinik dehidretase maka kenaikan kadar ZPP dan EP
dapat diukur. Hal ini merupakan indikator yang dapat dipercaya untuk pengukuran intoksikasi
timbal. Peningkatan kadar asam delta-aminolevulinik dapar diukur secara langsung,
sebaliknya, peningkatan kadar timbal darah hanya dapat diukur dengan spektrofotometri.
Timbal dalam tubuh 2% disimpan di darah dan 95% disimpan di tulang dan dentin. Karena
konsentrasi timbal yang banyak disimpan ditulang, maka konsentrasi timbal di tulang tersebut
dapat diukur dengan menggunakan x-ray flourescence (XRF) atau densitometri.1,3
Pada individu yang tidak terpajan timbal, kadar timbal di normalnya <10μg/dL.
Menurut standar OSHA, kadar timbal di darah pada pekerja di sektor industri tidak boleh
melebihi 40μg/dL. Hasil pengukurannya melebihi ambang batas normal international yang
ditetapkan Center for Disease Control (CDC), OSHA dan NIOSH sebesar 50 µg/m. Beberapa
penelitian menjelaskan berbagai efek pada tubuh berdasarkan kadar timbal serum atau Blood
Lead Level (BLL) seperti penurunan fungsi prostat dan cairan mani terjadi bila BLL 40-50
μg/dL, gejala neurologis dan anemia bila BLL 40-70 dan 50-80 μg/dL, kerusakan otak dan
ginjal masing-masing pada orang dewasa BLL 100μg/dL dan pada anak-anak BLL100 μg/dL.
Gejala intoksikasi timbal pada susunan saraf pusat dan tepi juga biasanya terjadi jika terjadi
peningkatan kadar EP atau ZPP (ZPP normal <40 μg/dL).3,6
Pada anak-anak risiko kematian akibat keracunan timbal terjadi bila BLL 125 μg/dL.
Pada ibu hamil, Risiko teratogenik terjadi ketika BLL pada konsentrasi 10-15 μg / dl. Pada
individu dengan gejala intoksikasi timbal yang jelas, tetapi sulit ditemukan riwayat pajanannya,
tes mobilisasi CaNa2EDTAPb dapat membantu untuk menegakkan diagnosis.1,3
Gambar 1. Efek timbal terhadap kesehatan berdasarkan kadar timbal serum atau
Blood Lead Level (BLL)4

DAFTAR PUSTAKA
1. Harrianto R. Buku Ajar Kesehatan Kerja: Intoksikasi Timbal. Jakarta: EGC.2009; 72-5.
2. Wani AB, Usmani, JA. Occupational Stress Among Workers Having Exposure to Lead.
Clinical Epidemiology and Global Health. 2016; 163-70.
3. Nazma M, et al. Case Report on Chronic Lead Poisoning from Occupational Exposure. Asian
J Pharm Clin Res. 2017; 10(6): 1-2.
4. Vijayakumar S, Sasikala M, Ramesh R. Lead Poisoning-An Overview. International Journal of
Pharmacology & Toxicology. 2012; 2(2): 70-82.
5. Marginean CO, et al. Lead Poisoning in a 16-Year-Old-Girl: a Case Report and a Review of
The Literature (CARE Compliant). Medicine. 2016; 95: 38.
6. Setyabudi S, Setiani O, Nur EW. Hubungan Kadar Pb Dalam Darah dengan Kejadian
Hipertensi pada Pekerja Peleburan Timah Hitam di Perkampungan Industri Kecil (PIK)
Kebasen Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2014; 13(1): 18.

Anda mungkin juga menyukai