PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hamil merupakan hal yang membahagiakan sekaligus mengkhawatirkan. Hal ini wajar mengingat pada
momen tersebut, sang ibu dituntut untuk berhati-hati sebab semua hal yang ia lakukan memiliki dampak terhadap
janin yang ia kandung. Dalam dunia medis, masa kehamilan wanita dibagi kedalam 3 fase yakni kehamilan
trimester pertama, kehamilan trimester kedua dan kehamilan trimester ketiga. Masing-masing fase ini memiliki
titik perkembangan yang berbeda.
Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24
kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah
mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedu ini tidak memiliki
permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehmilannya
mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan
bgin dari perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi seorang
perawat untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya.
Seorang Bidan dituntut untuk dapat membantu ibu agar ibu tetap cermat memelihara kehamilannya pada
trimester kedua ini. Sebab, selain menyenangkan, kehamilan yang semakin membesar juga membuat sebagian ibu
mudah merasa sesak dalam bernafas meski hanya melakukan aktifitas yang teramat sangat biasa. Hal ini normal
sebab rahim yang membesar membuat paru-paru terdesak sehingga menyulitkan udara untuk keluar seperti saat
normal. Karenanya, di kehamilan trimester kedua ini, wanita dituntut untuk berhati-hati. Latihan pernafasan bisa
dicoba sebagai alternatif yang baik. Namun, jika sesak semakin hebat, cobalah berkonsultasi ke dokter.
Manajemen kebidanan merupakan pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis, seperti halnya pada ibu hamil normal trimester kedua, yaitu mulai dari
pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B. TUJUAN
1. Membantu petugas kesehatan khususnya bidn dalam memberikan asuhan pada ibu hamil trimester
II
2. Memberikan dorongan kepada bidan agar lebih berfikir sistematis, kritis, dan analitik dalam
memberikan asuhan pada ibu hamil trimester II
3. Meningkatkan Kemampuan bidan dalam melakukan pelayanan khususnya dalam ranah yaitu
mengenai asuhan pada ibu hamil trimester II
C. MANFAAT
Memberikan motivasi kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk meningkatkan pelayanan
yang berkualitas, aman, nyaman, yang memperhatikan aspek keprofesionalan serta memberikan
pengetahuan bagi para mahasiswa khususnya kebidanan dalam proses pendokumentasian.
BAB II
TINJAUAN TEORIKEHAMILAN TRIMESTER II
UsiaKehamilan
Tinggi Fundus Uteri
(Minggu)
12 3 jaridiatassimfisis
16 Pertengahanpusat-simfisis
20 3 jaridibawahpusat
24 Setinggipusat
28 3 jaridiataspusat
32 Pertengahanpusat-prosesusxiphoideus
36 3 jaridibawahprosesusxiphoedeus
40 Pertengahanpusat-prosesusxiphoideus
(Sulistyawati,2009 : 60)
e. Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum gravidatus sampai terbentuknya
plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron, selama 16
minggu sampai plasenta terbentuk (Sulistyawati,2009 : 61)
f. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung meningkat sampai 30 –
50%. Peningkatan ini mulai dari usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada
usia kehamilan 16-28 minggu. (Sulistyawati, 2009 : 62)
g. Perubahan Sistem Urinaria
Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya
meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang mencapai puncaknya terjadi pada usia
kehamilan16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. (Sulistyawati, 2009 : 62)
h. Sistem Gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga
terjadi sembelit atau konstipasi. sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. (Sulistyawati , 2009 : 63)
i. Indeks Masa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan
menggunakan indeks masa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan
pangkat dua. Nilai IMT mempunyai rentan sebagai berikut :
1) 19,8-26,6 : Normal, rekomendasi pertambahan berat badan : 11,5-16 kg.
2) <19,8 : Underweight, rekomendasi pertambahan berat badan : 12,5-18 kg.
3) 26,6-29,0 : Overweight, rekomendasi pertambahan berat badan : 7-11,5 kg
4) >29,0 : Obesitas, rekomendasi pertambahan berat badan : kurang atau sama dengan
7 kg.(Prawirohardjo, 2009 :180)
3. Perubahan psikologis
Pada masa ini wanita mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya. Ibu sudah menerima
bayinya ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan fikirannya
secara konstruktif.
Pada trimester ini ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari
dirinya sendiri. Pengenalan pada pergerkan fetus, pertumbuhan dan pembesaran abdomen, serta
gerakan janin saat di USG dan membuat gambaran tersebut nyata. Semua wanita gelisah
terhadappertumbuhan dan pembesaran yang kurang, perkembangan janin yang normal dan
berusaha mendapatkan informasi yang profesional dari proses tersebut.
Beberapa wanita bisa lepas kontrol, sulit menerima khususnya ketika mengalami ANC yang
buruk dan rumit oleh dokter / bidan selama asuhan kebidanan . biasanya libido mulai meningkat
karena sudah merasa lepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti dirasakan pada trimester
I.(Jannah,2012:108-109)
Trimester kedua biasanyaibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan hormon yang tinggi,
serta rasa ketidaknyamanan akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibupun belum terlalu
besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energy dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu
dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang
di luar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa kecemasan dan
rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido. ( Hani, 2010 : 68)
4. Pertumbuhan Janin Selama Trimester II
a. Umur 13-16 minggu
1) Perkembangan skeletal tepat nampak pada sinar x
2) Nampak mekonium dalam usus
3) Tampak lanugo
4) Fusi septum nasal dan folatum (Jannah,2012:68)
b. Umur 16-20 minggu
1) Gerakan fetal pertama yang dirasakan ibu
2) Jantung fetal terdengar pada auskultasi
3) Nampak vernik caseosa
4) Kuku jari dapat terlihat
5) Sel kulit mulai diperbaharui (Jannah,2012:69).
c. Umur 20-24 minggu
1) Sebagian besar organ mulai dapat berfungsi
2) Periode tidur dan aktifitas
3) Berespon terhadap suara
4) Kulit berwarna merah dan berkerut (Jannah,2012:69).
d. Umur 24-28 minggu
1) Dapat hidup jika lahir
2) Kelopak mata kembali terbuka
3) Pergerakan pernafasan (Jannah,2012:69)
5. Ketidaknyamanan umum pada trimester II
a. Sindrom Carpal Tunnel
Terjadi akibat kompresi saraf median dan ulnar yang terjadi akibat perubahan postur, edema,
atau gerakan berulang dapat menimbulkan rasa terbakar, kesemutan, nyeri dan/ atau kebas di
bagian tengah tangan, ibu jari, dua jari pertama (telunjuk dan jari tengah) dan aspek medial
jari manis.
Satu atau kedua tangan dapat terkena. Gejala dapat memburuk ketika digunakan atau pada
malam hari. Pada sindrom carpal tunnel, ketukan mengirim rasa kesemutan seperti syok ke
tangan. Prasat Phalen positif untuk sindrom carpal tunnel jika mengalami rasa terbakar dan
nyeri timbul lagi setelah pergelangan tangan ditekuk ke bawah 90° selama satu menit.
Penatalaksanaan :
Berikan anjuran dan nasehat untuk mengupayakan kenyamanan dengan menghentikan
gerakan berulang, meremas setiap jari dengan tangan, dan meremas dengan kedua ibu jari.
(Sinclair,2010:34)
b. Konstipasi
Pengerasan feses dapat terjadi akibat penurunan kecepatan kerja peristaltis yang
disebabkan oleh progesteron, pergeseran usus akibat pertumbuhan uterus, atau suplementasi
zat besi. Penurunan tingkat aktivitas wanita normal dapat menjadi penyebab tambahan.
Penatalaksanaan:
Berikan anjuran dan nasihat berikut
1) Latihan, istirahat yang adekuat, dan penurunan stress.
2) Upaya pengaturan diet meliputi konsumsi gandum untuh, buah dan sayuran berserat,
buah yang dikeringkan, dan jus untuk menambah massa feses dan serat ke dalam diet.
3) Minum 8 gelas cairan tidak berkafein dalam sehari.
4) Bentuk kebiasaan defekasi teratur.
5) Jangan menunda defekasi ketika keinginan defekasi muncul. (Sinclair,2010:35)
c. Edema ekstremitas bawah
Edema fisiologis memburuk seiring penambahan usia kehamilan karena aliran balik vena
terganggu akibat berat uterus yang membesar.
Penatalaksanaan :
Berikan anjuran berikut
1) Hindari mengenakan pakaian ketat yang mengganggu aliran balik vena.
2) Ubah posisi sesering mungkin.
3) Minimalkan berdiri atau berjalan dalam waktu lama.
4) Naikkan tungkai secara periodik selama siang hari.
5) Jangan duduk dengan barang di atas pangkuan, yang akan semakin menghambat
sirkulasi.
6) Istirahat berbaring dengan posisi miring kiri untuk memaksimalkan drainase pembuluh
darah kedua tungkai.
7) Lakukan olahragaFuchs dengan masase berikut : dengan wanita pada posisi semi fowler,
gunakan lotion yang dihangatkan atau minyak dan usapkan secara memanjang, dengan
kekuatan sedang ke arah atas untuk memasase tungkai dari lutut ke atas ke arah lipatan
paha. Minta wanita menekuk lututnya,, kemudian masase dari pergelangan kaki ke atas
ke arah lutut, meremas otot betis. Usap tumit kaki secar bergantian, dari tumit ke arah
ibu jari sementara jari-jari lain memasase kaki atas. Dengan kedua ibu jari, buat lingkaran
mengelilingi tumit kaki. Lanjutkan ke seluruh kaki, gosok tumit dengan telapak tangan.
Usap kaki dengan ibu jari ke arah pergelangan kaki. Remas setiap jari kaki dari dasar ke
ujung dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Sekali lagi, dengan menggunakan
usapan panjang, usap dari kaki ke lutut ke arah lipat paha. Ulangi untuk tungkai bawah
yang lain. (Sinclair,2010:38)
d. Keletihan
Keletihan sering kali terjadi sampai usia kehamilan 12 sampai 14 minggu akibat peningkatan
kecepatan metabolik basal.
Penatalaksanaan :
Berikan anjuran dan nasehat berikut untuk mengupayakan kenyamanan
1) Yakinkan bahwa pengalaman keletihan pada trimester pertama adalah normal dan harus
hilang pada minggu ke-12 sampai ke-14.
2) Olahraga teratur, postur yang benar, makanan seimbang, dan tidur siang.
3) Perbanyak istirahat dan hindari melakukan tanggung jawab tambahan saat ini.
(Sinclair,2010:39)
e. Pirosis/heartburn/nyeri ulu hati
Merupakan suatu sensasi seperti terbakar di dalam esofagus yang dapat muncul akibat efek
profesteron yang merelaksasi sfinkter kardiak di lambung, penurunan motilitas saluran cerna,
pergeseran lambung ke atas dan ke kanan, penurunan peristaltis esofagus, peningkatan
tekanan intraesofagus. Selama masa hamil, 30-50% wanita mengalami nyeri ulu hati.
Penatalaksanaan :
Berikan anjuran dan nasihat untuk mengupayakan kenyamanan
1) Wanita harus fokus untuk makan dengan perlahan dan mengunyah dengan seksama.
Makan beberapa porsi kecil makanan dalam sehari. Hindari makanan penstimulus seperti
alkohol, coklat, lemak karena menekan motilitas lambung dan sekresi asam lambung.
Hindari makanan yang sangat dingin atau minum cairan bersama makanan karena ini
akan menghambat sekresi asam lambung. Hindari makan atau berbaring selama 3 jam
sebelum waktu tidur.
2) Gunakan postur tubuh yang benar. Kenakan pakaian yang longgar. Hindari rokok. Jika
nyeri muncul pada malam hari, tidur dengan sebuah bantal tambahan. Berbaring miring
dapat membantu. (Sinclair,2010:43)
f. Insomnia
Masalah emosional, gerakan janin, dan rasa tidak nyaman lain dapat menyebabkan wanita
hamil terbangun di malam hari.
Penatalaksanaan :
Berikan anjuran dan nasihat untuk mengupayakan rasa nyaman berikut.
1) Lakukan olahraga ringan setiap hari.
2) Hindari kafein.
3) Kurangi asupan cairan sebelum tidur.
4) Hindari makanan dalam jumlah besar dalam 2 jam sebelum tidur.
5) Tidur dengan jam teratur. Pilih aktivitas yang tidak menstimulasi sebelum waktu tidur.
Kurangi suara dan pencahayaan dalam ruangan.
(Sinclair,2010:47)
g. Leukorea
Sekret vagina yang sangat banyak daripada biasanya disebabkan sebagian oleh peningkatan
produksi mukoid kelenjar serviks yang dapat terjadi selama masa hamil. Selain itu, jumlah
glikogen yang diubah oleh Lactobacillus acidophillus pada sel-sel epitel vagina meningkat,
dan sekresi yang bersifat asam melingdungi terhadap infeksi selama masa hamil.
Penatalaksanaan :
Beri anjuran dan nasihat untuk mengupayakan kenyamanan berikut.
1) Yakinkan bahwa peningkatan sekresi adalah normal selama masa hamil akibat perubahan
hormonal.
2) Mengenakan pakaian dalam dari bahan katun dan melakukan upaya higienis yang
diperlukan akan memberi rasa nyaman.
3) Hindari produk pembersih vagina.
(Sinclair,2010:49)
h. Nyeri pada ligamen teres uteri
Terjadi karena peregangan dan hipertrofi ligamen tersebut seiring pembesaran uterus. Sering
kali, nyeri memburuk sesuai paritas karena tonus uterus dan abdomen menurun, yang
menimbulkan lebih banyak ketegangan pada ligamen.
Penatalaksanaan :
Berikan anjuran dan saran untuk meningkatkan rasa nyaman berikut.
1) Mandi dengan air hangat.
2) Di tempat tidur, gunakan bantal di bawah uterus dan diantara lutut. Berbaring ke arah sisi
yang sakit dan bangun dengan cara mendorong dengan lengan meling=dungi agar
ligamen tidak mengalami ketegangan lebih lanjut.
3) Latihan fisik : tekuk lutut ke arah abdomen atau berjongkok ke depan untuk mengurangi
nyeri.
(Sinclair,2010:55)
i. Varises
Varises dapat terjadi di labia atau tungkai. Hemoroid adalah suatu bentuk varises, dan
kecenderungan terjadi varises diwariskan dalam keluarga. Selama masa hamil progesteron
merelaksasi dinding vena, dan aliran balik vena dari ekstremitas bawah terganggu oleh uterus
yang teru membesar sehingga sistem vena mendapat tekanan makin besar dsan akibatnya
timbul varises.
Kelebihan berat badan, mengangkut barang berat, dan konstipasi juga berperan dalam
pemberntukan varises.
Varises merupakan predisposisi bagi wanita untuk mengalami trombus. Setelah melahirkan,
varises akan mwmbaik, kendati pada kehamilan berikutnya, varises akan kembali dan
mungkin akan memburuk.
Penatalaksanaan :
Berikan anjuran dan nasehat untuk mengupayakan kenyamanan berikut.
1) Kenakan kaos kaki penopang atau manset kaki yang dipasang pada pagi hari setelah
kedua kaki diangkat.
2) Hindari mengenakan pakaian ketat.
3) Hindari menyilangkan kaki. Jika memungkinkan, duduk dengan kaki dinaikkan, jangan
mengambil posisi berdiri. Hindari berdiri terlalu lama.
4) Luangkan waktu untuk berbaring miring kiri, yang memindahkan barat uterus dari vena
kava inferior, meningkatkan aliran balik jantung dari kedua kaki.
5) Berbaring di atas lantai beberapa kali sehari dengan kedua kaki dinaikkan dan bersandar
ke dinding. Jika terdapat varises di vulva, angkat panggul juga. (Sinclair,2010:58)
IDENTITAS PASIEN
Pengkajian Data
Langkah ini mengumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien. (Jannah, 2012 :194 )
Pengumpulan data dilakukan dengan melalui anamnesa.Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka
mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
a) Biodata Ibu
Nama : ............
Nama ibu secara lengkap diperlukan untuk memastikan identitas dan pemberian layanan yang
tepat sasaran dan tidak salah pasien. (Ibrahim C, 1996 : 81)
Usia : ............
Umur ibu diperlukan untuk mengetahui apakah dalam kehamilan sekarang ibu termasuk dalam
usia resiko tinggi komplikasi kehamilan. Usia merupakan salah satu indikator resti hamil. Ibu
dengan resti adalah usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. (Winkjosastro, 1999 : 287)
Agama : ............
Dengan mengetahui Agama atau menanyakan agama/kepercayaan yang dianutnya diharapkan
dapat digali mengenai kebiasaan-kebiasaan dari agama/kepercayaannya yang berhubungan
dengan kesehatannya.
Pendidikan : ..............
Pendidikan ditanyakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat intelektual ibu dan dapat dijadikan
patokan bagaimana nantinya penyampaian penkes kepada klien tersebut. (Depkes RI, 1994:15)
Pekerjaan : ...............
Mengetahui pekerjaan ibu yang mungkin ada koreksi dengen tingkat resiko berupa penyakit faal
atau dengan gangguan proses kehamilan dan sebagainya. (Ibrahim C, 1996:81)
Suku / ras
Untuk mengetahui kecenderungan golongan darah, Rh yang dimiliki ibu. Sehubungan dengan
kemungkinan terjadinya eritroblastosis fetlis karena inkomtapibilitas Rh. Di indonesia hampir
semua orang Rh (+), sedangkan Rh (-) cenderung dimiliki oleh orang kulit putih. (Winkjosastro,
1999)
Alamat
Ditulis tempat tinggal sebenarnya untuk digunakan bila mengadakan kunjungan penderita
(Ibrahim C, 1996)
Biodata Suami
(Biodata Suami memiliki format yang sama dengan biodata pada ibu)
Biodata suami dikaji untuk mengetahui siapa penanggung jawab dari diri ibu, apa latar pendidikan
dan pekerjaan suami, apakah ada perbedaan agama dan suku bangsa dari suami dengan ibu dan
apakah ibu tinggal satu rumah dengan suami ataukah tidak. (Ibrahim C, 1996)
A. DATA SUBJEKTIF
a) Alasan Kunjungan
Dikaji untuk mengetahui alasan apa yang mendasari kunjungan ini. Sesuai dengan ungkapan ibu.
Misalnya: Ingin memastikan bahwa dirinya hamil, ingin periksa kehamilan, ingin berkonsultasi
tentang ketidaknyamanan yang dirasakan, ingin memastikan kondisi janinnya.
b) Keluhan Utama
Mengetahui perihal yang melatarbelakangi pasien datang ke Bidan. (Depkes RI, 1994)
Misalnya gatal-gatal pada genitalia, sering merasa kenceng-kenceng, sering kencing, gerakan
janin kurang atau tidak ada, pegal pada pinggang dsb.
c) Riwayat kesehatan
Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penanda (warning akan adanya
penyulit masa hamil ). Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang melibatkan
seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami gangguan.
Riwayat kesehatan meliputi :
1.) Riwayat kesehatan sekarang
a. Penyakit menular
1. TBC
Pada kehamilan pada infeksi TBC resiko prematuritas, IUGR dan berat badan
lahir rendah meningkat, serta resiko kematian perinatal meningkat 6 x
lipat.Keadaan ini terjadi akibat diagnosa yang terlambat, pengobatan yang tidak
teratur dan derajat keparahan lesi di paru.Infeksi TBC dapat menginfeksi janin
yang dapat menyebabkan tuberculosis congenital. (Prawirohardjo, 2008 )
2. Hepatitis
Kehamilan tidak akan memperberat infeksi virus hepatitis, akan tetapi jika terjadi
infeksi akut pada kehamilan bisa menimbulkan mortalitas tinggi pada ibu an bayi.
(Prawirohardjo, 2002)
3. Malaria
Komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan ada hipoglikemia sebagai gejala klinik malaria
karena takikardia, berkeringat, an pusing. Hipoglikemia pada ibu hamil dapat menyebabkan
terjadinya gawat janin tanpa diketahui penyebabnya.Selain itu, resiko malaria terhadap janin
adalah fungsi plasenta menurun, abortus, prematuritas, lahir mati, dan pertumbuhan janin
terlambat. (Prawirohardjo, 2008 )
4. HIV / AIDS
Transmisi HIV dari ibu ke janin dapat terjadi intrauterin (5-10 %), saat persalinan (10-20 %) dan
pasca persalinan (5-20 %).Kelainan yang dapat terjadi pada janin adalah berat badan lahir rendah,
bayi lahir mati, partus preterm, dan abortus spontan. (Prawirohardjo, 2008)
b. Penyakit keturunan
1. Jantung
Ibu yang bersalin dengan disertai penyakit jantung mempunyai resiko yang besar dalam proses
persalinan karena dikhawatirkan tidak kuat mengejan. (Wiknjosastro, 2005 : 430).
2. Hipertensi
Wanita hipertensi yang dinyatakan hamil perlu mendiskusikan dengan dokternya tentang
pengobatan mana yang aman digunakan selama mengandung. Selain itu, wanita dengan hipertensi
yang sudah ada sebelumnya mengalami peningkatan resiko terjadinya preeklampsia selama
kehamilan ( Varney, H. Kriebs, J.M, Gregor, C.I.: 131).
3. Diabetes Mellitus
4. Asma
5. Alergi obat
a. Menarche
Menarche adalah usia pertama kali mengalami haid. Wanita haid pertama kali umumnya sekitar
12-16 tahun.
b. Siklus haid
Siklus haid adalah jarak antara haid yang dialami dengan haid berikutnya, dalam hitungan
hari.Biasanya sekitar 23-32 hari.
c. Volume
Data ini menjelaskan seberapa banyak darah yang dikeluarkan. (sulistyawati, 2009 )
Hari ke ..- ke ..ganti pembalut ... x (penuh/ ¾ penuh/ ½).
Hari ke ..- ke ..ganti pembalut ... x (penuh/ ¾ penuh/ ½ / ¼)
Hari ke ..- ke ..ganti pembalut ... x (bercak-bercak)
d. Dismenorea
Data yang menjelaskan gangguan selama haid setelah menarche, oleh karena siklus –siklus haid
pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulatoar yang tidak disertai
rasa nyeri.Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid.
(Prawirohardjo, 2007 )
e. Leukorea
Nama gejala yang diberikan pada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa
darah.Waktu di sekitar menarche karena mulai ada pengaruh esterogen. (Prawirohardjo, 2007)
HPL : ...
Ditentukan setelah mengkaji riwayat haid ibu (HPHT). HPL penting dikaji untuk mengetahui apakah
usia kehamilan normal 40 minggu, ataupun dijumpai kelainan seperti preterm atau serotinus. HPL juga
perlu diketahui agar ibu siap dalam menghadapi persalinan. (Mochtar R, 1998)
Berupa Tanggal, Bulan dan Tahun lahir. Misal: 23-07-2013
Kekhawatiran : ...
Kekhawatiran ibu juga dikaji untuk mengetahui keadaan psikologi ibu dalam menghadapi masa
kehamilannya.
Riwayat ANC
Setidaknya melakukan 4x kunjungan ANC, dengan bidan atau dokter kandungan ,tidak adanya masalah
dalam kehamilan ,tidak memiliki kebiasaan buruk selama kehamilan yang dapat mempengaruhi masa
nifas. (Winkjosastro, 2009 : 158)
6.) Riwayat KB
Alat kontrasepsi yang pernah dipakai : ...
Lamanya : ... tahun
Kapan terakhir berhenti : ... Alasan : ...
Keluhan/masalah : ...
Rencana KB setelah bersalin : ...
Perlu dikaji metode KB yang pernah digunakan dan berapa lama, untuk menyiapkan jarak kehamilan
diatas 2 tahun, dapat menggunakan metode KB apa. (Manuaba, 2007 : 63)
BAK : dapat terjadi gangguan miksi berupa sering kencing desakan hamil muda
dan turunnya kepala janin karena hemodilusi yang melancarkan metabolisme air
sehingga pembentukan air seni bertambah.
(Manuaba IBG,1998:109-110)
c. Aktivitas
Data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di
rumah.Aktivitas yang terlalu berat dapat menyebabkan abortus dan persalinan prematur.
d. Istirahat
Sebelum Hamil
Tidur Malam : ... jam per hari
Tidur Siang : ... jam per hari
Keluhan : ... (Ada / tidak)
Selama Hamil
Tidur Malam : ... jam per hari
Tidur Siang : ... jam per hari
Keluhan : ... (Ada / tidak)
Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba, 1998 ).
Istirahat dan tidur diperlukan sekali bagi wanita hamil, karena wanita hamil daya tahannya turun,
kesehatan umumnya turun. Waktu istirahat harus lebih lama sekitar 10-11 jam untuk wanita
hamil. Istirahat hendaknya diadakan pula pada waktu siang hari (Christina Ibrahim, 1993 ).
e. Pola seksual
Seminggu..... kali
Contact bleeding.....(ada/tidak)
Keluhan......
Hubungan seksual tidak dilarang, kecuali ada riwayat abortus, perdarahan pervagina, dan ketuban
pecah dini. (Mochtar, 1998 : 62)
f. Personal hygiene
Mandi.......kali/hari
Gosok gigi......kali/hari
Keramas......kali/minggu
Ganti celana dalam....../hari
Kebiasaan memakai alas kaki... (ya/tidak)
Kebersihan jasmani sangat penting karena saat hamil banyak berkeringat terutama di daerah
lipatan kulit.Mandi 2-3x sehari membantu kebersihan badab dan mengurangi infeksi.Pakaian
sebaiknya dari bahan yang dapat menyerap keringat, sehingga badan selalu kering terutama di
daerah lipatan kulit. (Manuaba, 1998 )
Rambut harus sering dicuci.Gigi, harus benar-benar mendapat pemeliharaan karena pada
waktu hamil kebutuhan kalsium lebih banyak.Kadang-kadang tulang-tulang kekurangan
kalsium karena janin membutuhkannya untuk pertumbuhannya hingga dengan demikian gigi
mudah sekali rusak.Kebersihan vulva, juga sangat penting karena merupakan pintu gerbang
bagi kelahiran anak. Kebersihan bisa dijaga dengan memakai celana dalam yang selalu bersih..
g. Perilaku yang merugikan kesehatan
Apakah ibu merokok, minum minuman keras ataupun kecanduan narkotika.
Perilaku yang merugikan kesehatan sangat penting dikaji, sebab merokok, minum minuman keras
ataupun kecanduan narkotika secara langsung dapat menimbulkan kelahiran dengan BBLR bahkan
dapat menimbulkan cacat bawaan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan mental.
(Manuaba, 1998 : 140)
B. DATA OBYEKTIF
Pengkajian data obyektif dilakukan melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.
Langkah-langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum
Keadaan ibu hami trimester II biaadalah Baik
Jika pasien memperlihatkan respons yang baik terhadap lingkungan dan orang lain serta secara
fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.
b) Kesadaran
Ibu hamil trimester II dalam keadaan komposmentis (kesadaran maksimal
c) Tanda vital
1) Tekanan darah : 110/70 mmHg – 140/90 mmHg
Pada ibu hamil, normalnya tekanan darahnya 100/70 mmHg – 140/90 mmHg.Jika pada
pemeriksaan dijumpai tekanan darah yang melebihi normal, harus dicurigai bahwa ibu
mengalami hipertensi gestasional. (Ibrahim C, 1996)
Tekanan darah dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmhg. Adanya kenaikan sistole > 30
mmhg dan diastolik 15 mmhg, perlu diwaspadai adanya pre eklampsi (Depkes RI, 1994).
Batas tekanan darah yang memerlukan kewaspadaan 130/90 mmhg (Winkjosastro, 2007 :
160).
Desakan darah yang normal rata-rata pada wanita hamil yang berumur 20 tahun 120/76
mmhg, antara 20-30 tahun 110/70 mmhg. Bila dalam pemeriksaan terdapat desakan darah
130/80 mmhg ke atas maka penderita harus mendapat pengawasan (Ibrahim, 1993).
4) Suhu : 36-37 0C
Suhu dikaji untuk mengetahui suhu tubuh ibu dihubungkan dengan penyakit yang memiliki
gejala naiknya suhu tubuh seperti infeksi.
Normalnya adalah 36-37° C. Peningkatan frekuensi nadi adalah karena meningkatnya suhu
tubuh. (Ibrahim C, 1996)
5) BB : ... kg
Untuk mengetahui pertambahan berat badan ibu dihubungkan dengan resiko Diabetes
Mellitus pada kehamilan.
Pertambahan berat badan pada TM I sebanyak 0,5 kg – 3 kg per miggu. (Manuaba IBG,
1998) kenaikan BB selama kehamilan rata-rata 6,5-16 kg.
6) TB : ... cm
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu hamil mengalami kemungkinan panggul sempit apabila
tinggi kurang dari 145 cm. (Manuaba, 1999)
Normalnya >145 cm dan apabila kurang dari ukuran tersebut maka masuk dalam golongan
resiko tinggi. Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit. (Manuaba, 1999)
7) LILA : ... cm
Untuk mengetahui kecukupan nutrisi ibu melalui lemak sub kutan pada lingkar lengan atas.
LILA normal adalah >23,5 cm (Depkes RI, 1994)
2. Status Present
1) Kepala : bentuk mesocephal/tidak, rambut rontok/ tidak, kulit rambut bersih/berketombe/ada
penyakit kulit, ada benjolan/tidak.
2) Mata : simetris/tidak, Conjungtiva: merah muda/ anemis, Sklera : putih/ikterik.
3) Hidung : bersih/ada lendir/sumbatan, ada polip/tidak.
4) Mulut : bibir kering/lembab, pucat/tidak, ada stomatitis/tidak, gigi karies/ tidak.
5) Telinga : simetris/tidak, ada penumpukan serumen/tidak, fungsi normal/ada gangguan.
6) Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid/tidak, ada pembesaran kelenjar limfe/tidak, ada
bendungan vena jugularis/tidak.
7) Ketiak : ada benjolan/ tidak, ada pembesaran kelejar limfe/tidak.
8) Dada : ada retraksi dinding dada/tidak, nafas vesikuler/ronkhi/wheezing.
9) Lipat paha : ada lesi/tidak
10) Vulva : dikaji lesi/varises/oedem.
11) Ekstremitas : kapiler refill, oedem/tidak, varises/tidak, fungsi normal/ada gangguan.
12) Punggung : ada benjolan atau massa abnormal/tidak, kelainan bentuk.
13) Anus : dikaji lesi dan hemoroid.(Baety,2012:4-5)
14) Refleks Patella : Hiperrefleksia (+3, +4) merupakan salah satu tanda preeklamsi berat
(Varney,2007:693).
d) Pemeriksaan Obstetrik
1) Muka :dilihat adanya cloasma gravidarum atau tidak
2) Mammae
Mengetahui keadaan mammae berupa pertumbuhan dan perkembangan mammae sebagai
persiapan laktasi. (Manuaba, 1998: 108)
Inspeksi : hiperpigmentasi areola dan puting susu, glandula montgomery makin
tampak. (Manuaba, 1998)
Palpasi : tidak teraba massa, kolostrum keluar setelah 32 minggu. (Ibrahim C,
1996)
3) Abdomen
a. Inspeksi
Abdomen membuncit, , linea nigra, linea alba, striae gravidarum
b. Palpasi leopold
Leopold I
Menentukan TFU dengan jari
Usia Tinggi Fundus Uteri
kehamilan
12 minggu 3 jari diatas simfisis
16 minggu Pertengahan pusat simfisis
20 minggu 3 jari di bawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan pusat-prosesus xifoideus
36 minggu (px)
40 minggu Setinggi prosesus xifoideus (px)
Pertengahan pusat-prosesus xifoideus
(px) tapi melebar
Mendeskripsikan ciri-ciri bagian janin yang ada di fundus : Sifat bokong : lunak,
kurang bulat tidak melenting. (Winkjosastro, 2002)
Leopold II
Deskripsikan apa yang ada di sisi kanan dan kiri ibu. Untuk menentukan letak punggung dan
bagian kecil-kecil janin.
Leopold III
Menentukan bagian terbawah janin, pada presentasi kepala teraba keras, bulat, bagian
terbawah sudah masuk panggul atau masih dapat digoyangkan. Mc.Donald menentukan usia
kehamilan dalam minggu ± 2 cm. (Saefuddin, 2001: 93).
menentukan bagian apa yang terdapat diatas simfisis pubis. Kepala teraba bulat dan keras.Bila
bagian terendah sukar/ tidak dapat digoyangkan telah masuk PAP, pada primigravida >36
minggu bagian terendah janin sudah masuk PAP.
Leopold IV
Bila bagian bawah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya maka tangan yang
melakukan pemeriksaan devergent.Sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP
maka tangan pemeriksa konvergen.para primigravida kepala masuk setelah umur 36 minggu
sedangkan multigravida, kepala turun menjelang persalinan.
4) Anogenital
Teraba tanda chadwick, sekresi vagina meningkat (Farrer, 2001: 64), Terdapat tanda Hegar.
(Mochtar R, 1998: 68)
D. PENATALAKSANAAN
1. Informasikan hasil pemeriksaan kondisi ibu dan janinnya.
2. Bicarakan masalah (jika ada), meliputi : apa/ mengapa, penyebab, akibatnya jika tidak diatasi,
bagaimana cara mengatasi.
3. Lakukan tes laboratorium atau penunjang lain jika belum dilakukan saat pengkajian.
4. Tetapkan kebutuhan untuk pengobatan komplikasi ringan (apabila ada)
5. Berikan suplementasi zat besi dan asam folat serta multi vitamin.
6. Lakukan tindakan segera, konsultasi atau kolaborasi apabila terjadi komplikasi.
7. Berikan pendidikan kesehatan atau konseling spesifik, seperti :
a) Pengenalan tanda bahaya kehamilan.
b) Gizi ibu hamil.
c) Ketidaknyamanan fisiologis selama kehamilan dan cara mengatasi.
d) Olahraga atau latihan fisik.
e) Body mechanic ibu hamil.
f) Istirahat.
g) Kebersihan diri.
h) Aktivitas seksual.
i) Obat-obatan dan merokok.
Hasil Asuhan
Hasil asuhan adalah bentuk konkret dari perubahan kondisi pasien dan keluarga yang meliputi pemulihan
kondisi pasien, peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan pengetahuan dan kemampuasn pasien
mengenal perawatan diri, serta peningkatan kemandirian pasien dan kelaurga dalam memenuhi kebutuhan
kesehatan.
Mengetahui,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester dua pada kasus Ny.E umur 34 tahun
G4P1A2 usia hamil 18 minggu adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman kerena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian
diperlukan asuhan kebidanan secara tepat oleh seorang bidan kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan
kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk mengantisipasi apabila ada hal-hal yang
tidak diinginkan.
B. Saran
1. Diharapkan bidan mampu memberikan asuhan kebidanan secara tepat kepada ibu hamil normal
trimester kedua.
2. Diharapkan bidan dapat memahami perubahan dan adaptasi fisiologis yang ada pada ibu hamil di
trimester kedua.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati ER, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika.
Baety,Aprilia Nurul.2012.Kehamilan dan Persalinan Panduan Praktik Pemeriksaan. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Depkes RI. 2008. Standar Acuan Pemeriksaan Kehamilan. Jakarta : Dep.Kes.RI
Farrer, Helen.2008.Perawatan Maternitas.Jakarta:EGC.
Hani,dkk.2010.Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:Salemba Medika
Ibrahim, Christina S. 2005. Perawatan Kebidanan jilid 1. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.
Jannah,Nurul.2012.Buku Ajar AsuhanKebidanan : kehamilan.Yogyakarta: CV Andi of set
Manuaba,Ida AyuChandranitaet all. 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.
Muslihatun, dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rukiyah,Ai Yeyeh,dkk.2009.Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).Jakarta:Trans Info Media
Saifuddin, Abdul Bari.2009.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta:Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sulistyawati, Ari. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta : SalembaMedika
Sinclair. 2010 .Buku Saku Kebidanan (A Midwife’s Handbook). Jakarta : EGC.
UNPAD. 2008. Ginekologi. Bandung : Bagian Obsgyn Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Varney, Hellen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Wheeler, Linda. 2006. Perawatan Prenatal dan Pascapartum. Jakarta : EGC.